You are on page 1of 3

Pertumbuhan dan perkembangan pada ayam

Pertumbuhan dan perkembangan ayam yang merupakan fase metamorfosis tidak sempurna. Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio.[24] Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.[25] Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.[26] Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis, misalnya adalah kupukupu dan katak. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis, misalnya adalah belalang dan kecoa.[25] Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada keturunannua, sedangkan hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan. Faktor eksternal meliputi air, nutrisi, cahaya, aktivitas, dan lingkungan.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman mangga


Tanaman mangga mempunyai toleransi tumbuh yag tinggi, baik didataran rendah maupun di dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit atau banyak, tetapi untuk memperoleh produksi Mangga yang tinggi membutuhkan temperatur curah hujan, keadaan awan dan angin yang bertoleransi tepat. Di Indonesia Mangga dapat tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl, menurut Untung (1998) ketinggian yang ideal adalah 600 mdpl. Masa berbunga tanaman Mangga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari permukaan laut, hal ini beerhubungan dengan radiasi matahari yang dibutuhkan tanaman. Di Indonesia pada umumnya setiap kenaikan rata-rata 130 m dimana Mangga ditanam, maka masa pembungaan tertunda selama 4 hari.(AAK,1991) Tanaman Mangga memerlukan temperatur yang panas menjelang pembungaan, karena temperatur tersebut mencegah pertumbuhan vegetatif dan mendorong pertumbuhan reproduktif. Temperatur untuk tanaman Mangga lebih kurang 24 oC-27 oC, pada suhu tersebut pertumbuhan vegetatif dan hasilnya cukupbaik, suhu yang dapat ditoleransi adalah 28 oC-30 oC (Untung, 1998) Keadaan volume curah hujan juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman Mangga dan proses produksi pembentukan bunga dan buah. Persentase curah hujan setiap tahun secara alami sangat penting pengaruhnya terhadap proses pembungaan, sebab masa primordia bunga akan terjadi setelah musim hujan. Curah hujan yang dapat ditolerir untuk pertumbuhan dan perkembangan mangga berkisar antara 700 -2500 mm/ tahun. Ciri khas lain pada tanaman mangga yaitu angat tahan terhadap kekeringan, malahan kondisi inilah yang diinginkan. Kondisi kering yang masih dapat ditolerir adalah 2-6 bulan. (Pracaya,1995) Di daerah dengan curah hujan yang tinggi tanaman mangga tidak dapat berbuah maksimal, beberapa jenis tanaman Mangga gagal berbunga pada saat cuaca lembab malam hari, berawan dan terjadi tetesan air embun pada bunga Mangga, sehingga mempercepat serangan penyakit. Menurut (AAK,1998) Curah hujan diluar batas toleransi akan berakibat kurang menguntungkan terhadap tanaman Mangga, diantaranya adalah : 1. Curah Hujan akan mencuci butir-butir tepung sari, akhirnya tepung sari tersebut jatuh. 2. Hujan yang terlalu lebat bisa menyebabkan luka pada permukaan tubuh bunga sehingga bisa mengakibatkan bunga rontok. 3. Volume curah hujan yang tinggi mengakibatkan udara menjadi lembab, sehingga memudahkan serangan hama penyakit.

4. Selama hari-hari hujan, serangga penyerbuk tinggal diam bermalas-malasan, praktis mereka tidak dapat melakukan penyerbukan.

You might also like