You are on page 1of 4

Tulang, Sendi, Otot dan Saraf Tulang adalah bentuk jaringan ikat yang kejur namun tidak rapuh.

Tulang yang satu terhubung dengan tulang yang lain yang disebut dengan sendi. Tulang dikelilingi oleh otot-otot sehingga tulang dapat bergerak karena otot merupakan suatu alat gerak aktif yang dapat menggerakkan bagian-bagian tubuh yang lain. Otot mengandung unsur aktin dan miosin. Mekanisme kerja dari otot adalah otot dapat melakukan kontraksi maupun relaksasi. Saat otot melakukan kontraksi (kerja), Ion kalsium yang terdapat pada plasma darah masuk kedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin sehingga aktin akan bergerak menuju miosin sehingga membentuk aktomiosin. Sedangkan saat terjadi relaksasi, Ion kalsium akan kembali ke plasma sel sehingga ikatan antara aktin dengan miosin terlepas. Beberapa gangguan yang sering terjadi pada tulang, sendi, otot maupun saraf antara lain : terkilir, kram, fraktur dan lainnya. Terkilir yaitu cidera yang terjadi pada ligamen yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang lainnya (sendi). Kram yaitu gangguan yang terjadi karena otot yang terus melakukan aktifitas sehingga otot menjadi kejang dan tidak mampu lagi berkontraksi. Fraktur adalah patah yang terjadi pada tulang atau putusnya kesinambungan fungsi suatu tulang.

Gangguan tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan seperti: terjatuh, benturan benda keras, kecelakaan, menahan benda yang berat ( kekuatan dari tenaga yang melawan tulang) ataupun saat terjadi gerakan yang cukup keras dengan arah yang tidak biasanya. Saat terjatuh atau kecelakaan lainnya, kemungkinan besar yang terjadi adalah terkilir maupun fraktur. Saat itu, efek yang akan muncul adalah rasa nyeri terutama pada sendi yang terkilir, memar, bengkak maupun rasa sakit saat melakukan gerakan. Nyeri yang timbul disebabkan karena daerah dimana terjadi luka baik tulang, sendi maupun otot yang terjadi karena terkilir maupun fraktur tersebut terdapat saraf yang menyampaikan rangsangan ke otak sehingga timbul rasa nyeri. Sedangkan memar muncul biasanya karena terjadi benturan. Tanda yang terlihat yaitu adanya benjolan pada bagian tersebut yang kadang disertai dengan kebiruan. Benjol dan kebiruuan tersebut disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk ke jaringan disekitarnya. Saat muncul efek-efek tersebut, masyarakat biasanya lebih memilih untuk menjalankan pengobatan tradisional terlebih dahulu yaitu diurut/dipjit karena tukang urut biasanya mengatakan kepada orang tersebut bahwa pada sendi yang terkilir terjadi salah urat sehingga harus dikembalikan ke posisi semula. Padahal pada terkilir ringan, kecil sekali kemungkinan terjadi pergeseran ligamen. Yang ada hanyalah memar pada ligamen. Pengurutan yang dilakukan pada sendi yang terkilir tersebut hanyalah akan memperburuk keadaan karena nyeri yang dirasakan akan semakin sakit dan memar juga akan bertambah parah. Pengurutan/pemijitan yang dilakukan juga akan merusak jaringan otot pada tubuh

karena setelah dipijit maka akan terjadi kerusakan pada aktin dan miosin yang terdapat pada otot yang menyebabkan sulitnya otot untuk melakukan kontraksi. Adapun proses regenerasi tulang yang dapat terjadi secara alami bila terjadi fraktur pada tulang baik karena terjatuh atau karena kecelakaan lainnya yaitu sesudah terjadi fraktur maka akan terjadi pendarahan kemudian terjadi pembekuan darah. Fibroblas (daerah di atas periosteum yang membentuk osteoblas) berkembang dan kapiler darah memasuki bekuan darah, jaringan granulasi ini disebut prokalus. Prokalus kemudian berkembang menjadi jaringan fibrosa padat dan menjadi massa tulang rawan yang merupakan kalus sementara yang mempersatukan tulang yang patah. Osteoblas berkembang dari periosteum dan endoosteum kemudian meletakkan tulang spongiosa untuk menggantikan tulang rawan kalus sementara dengan cara serupa dengan osifikasi endokondral (pertumbuhan tulang yang berasal dari tulang rawan) sehingga tulang patah akhirnya keseluruhan digantikan oleh jaringan tulang sehingga terbentuk kalus tulang kemudian tulang spongiosa menjadi tulang kompakta. Daftar Pustaka 1. Mengatasi kaki terkilir. Diunduh dari:http://www.republika.co.id/suplemen/ cetak_detail.asp?mid=2&id=258941&kat_id=105&kat_id1=150. 6 Februari 2007 2. Mengatasi kecelakaan kecil di rumah. Diunduh dari: http://portal.cbn.net.id/ cbprtl/cyberwoman/detail.aspx?x=Your+Tips&y=cyberwoman %7C0%7C0%7C3%7C219. 6 Februari 2007 3. Terkilir:mestikah diurut?. Diunduh dari: http://infomedika.blogspot.com/ 2006/10/ terkilir-mestikah-diurut.html. 6 Februari 2007 4. Fraktur. Diunduh dari: http://www.anugrah-argon.com/news-detail.asp? nix=402& cix=1. 6 Februari 2007\ 5. Patah tulang. Diunduh dari: http://medicastore.com/ med/detail_pyk.php?idktg= 3&iddtl=654&UID=20070204150106202.72.192.202. 6 Februari 2007 6. Goenawan J , Muskuloskeletal, disampaikan sebagai materi kuliah, 31 Januri 2007 7. Sumbayak E M. Tulang rawan dan tulang . dalam: Dewajanthi A M, Salim D, Husin E, Listiawati E, Sumbayak E M, Sutardhio H, et al. muskuloskeletal. modul pegangan blok 5. fakultas kedokteran UKRIDA 2007.

8. Husin E, Fungsi otot, disampaikan sebagai materi kuliah, 29 Januari 2007

You might also like