You are on page 1of 4

Bagian Satu KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD S.A.

W DARI MASA KECIL HINGGA REMAJA

Pada tahun 600 Masehi di kota Mekkah telah lahir seorang bayi dari seorang wanita yang bernama Siti Aminah. Wanita tersebut merupakan isteri dari Abdullah bin Abdul Muthalib. Mereka berdua adalah anggota dari suku Quraisy yaitu suku Arab yang menempati kota Mekkah.

Tahun Gajah Suku Quraisy dikenal sebagai penjaga dan pemelihara Kabah yang diyakini merupakan bagian dari Masjidil Haram peninggalan dari Nabi Ibrahim As. Pada saat itu orangorang Quraisy maupun orang Arab pada umumnya telah meninggalkan ajaran Tauhid Nabi Ibrahim As. Mereka tidak lagi menjadikan tuhan Allah sebagai satu-satunya sesembahan, melainkan menjadikan banyak berhala sebagai tuhan mereka. Dua diantara 360 berhala dinamakan Lata dan Uzza sebagai tuhan yang paling dihormati selain Allah SWT. Walaupun demikian adapula sebagian kecil orang Arab yang tetap mempertahankan kepercayaan kepada tuhan Allah dan tidak menyembah para berhala tersebut. Diantaranya adalah keluarga Abdullah. Selain itu ada sedikit orang Arab yang menganut ajaran Nasrani, namun jumlahnya tidak banyak. Ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan, ayahnya telah meninggal dunia jadi beliau menjadi anak yatim. Tahun ketika Nabi dilahirkan, bertepatan dengan penyerangan Raja Abrahah dari Yaman yang merupakan bawahan Raja Najasi dari Habsyi atau Abesinia atau Etiophia sekarang yang berada di benua Afrika. Abrahah menyerang kota Mekkah dalam rangka menguasai Kabah yang dijadikan pusat keagamaan suku-suku Arab. Dengan menguasai Kabah sama artinya menguasai semenanjung Arab. Tetapi Allah menghendaki lain, pasukan Abrahah yang diperkuat oleh puluhan kaveleri gajah dihancurkan oleh kawanan burung-burung yang entah darimana datangnya. Gajah-gajah tersebut menjadi panik karena burung-burung

tersebut menyerang mereka dengan menjatuhkan batu-batuan. Akibatnya binatang besar tersebut berlarian tidak menentu arahnya dan saling bertabrakan. Kepanikan melanda pasukan Abrahah, akhirnya mereka mengurungkan niat untuk menyerang Mekkah. Oleh sebab itu orang-orang Arab menyebut tahun tersebut dengan nama tahun Gajah. Siti Aminah Ibunda Nabi sebagaimana orang Quraisy pada masa itu, membawa bayi Muhammad untuk disusukan pada orang Badui di luar kota Mekkah. Tidak lama berselang Siti Aminah meninggal dunia dan tinggalah beliau sebatang kara diasuh oleh sang Kakek, Abdul Muthalib. Al-Quran menyinggung hal tersebut dalam Al-Quran surat Ad-Dhuha 6-7 artinya, Bukankah Dia dapati engkau dalam keadaan yatim lalu engkau dipelihara. Dan Dia dapati engkau dalam kebingungan lalu engkau dibimbing. Sang Kakek sangat menyayangi cucunya tersebut, maka Muhammad kecil selalu diajarkan pendidikan yang baik termasuk, menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk suku Quraisy. Hingga beranjak remaja Muhammad berada di luar Mekkah, sehingga tidak terpengaruh oleh kebiasaan suku Quraisy menyembah berhala.

Penggembala Kambing Muhammad sebagaimana tradisi keluarga suku Quraisy setelah besar diberi tugas menggembalakan kambing. Orang-orang Quraisy memelihara ternak kambing untuk didapatkan susu dan dagingnya. Selain itu kulit kambing di pakai untuk berbagai keperluan. Didalam kisahkisah Nabi sebelum Nabi Muhammad, diketahui mereka juga menjadi penggembala kambing. Misal Nabi Musa As menggembalakan kambing milik Nabi Ayyub. Nabi Ibrahim As juga menggembalakan kambing yang kemudian menyembelihnya sebagai pengganti korban Nabi Ismail. Nabi Yusuf As juga penggembala kambing yang baik dan jujur. Pentingnya binatang ternak bagi manusia dan kewajiban untuk berbuat baik kepada binatang ditegaskan dalam Al-Quran. Itu ditunjukkan dalam surat yang diberi nama surat AlAnam yang berarti binatang ternak. Perintah untuk berperilaku baik kepada binatang ternak saat hendak disembelih terdapat pada hadist Nabi. Dalam Al-Quran diceritakan juga Nabi Sulaiman yang berbuat baik kepada semut.

Muhammad Al-Amin Pada suatu ketika di Mekkah terjadi perselisihan di antara orang-orang Quraisy, ketika hendak memindahkan Hajar Aswad. Batu yang dinamakan Hajar Aswad itu hendak dipindahkan pada seuatu tempat dan mereka berebut untuk melakukannya. Tidak ada satupun yang mengalah. Lalu satu diantara pemuka Quraisy teringat kepada pemuda Muhammad. Orangorang selalu mengingat Muhammad sebagai pemuda yang arif dan bijaksana. Mereka berharap Muhammad dapat menunjuk orang yang tepat untuk mengangkat Hajar Aswad. Dalam benak mereka Muhammad akan memberikan keputusan seadil-adilnya, walaupun Muhammad masih belia. Apa yang dilakukan Muhammad ? Beliau tidak memilih orang yang tertua, orang terpintar, atau orang yang paling berpengaruh di suku Quraisy. Muhammad kesempatan kepada semua orang yang hadir unuk mengangkat dengan cara membawakan kain sebagau alat untuk mengangkat Hajar Aswad. Dengan cara tersebut batu dapat diangkat oleh semua orang yang hadir tanpa terkecuali. Batu dapat dipindahkan dengan selamat dan penuh kepuasan warga Mekkah. Mereka merasa bangga dan terhormat karena berkesempatan mengangkat batu pusaka kota Mekkah. Mereka merasa heran kepada kearifan dan kebijaksanaan pemuda belia Muhammad. Apa yang terjadi bilamana tidak ada Muhammad, mungkin mereka akan saling bertengkar, berkelahi, atau bahkan saling membunuh. Atas jasa dan kebijaksanaannya Muhammad dijuluki dengan nama Al-Amin atau Yang Terpercaya. Julukan ini menandakan kepercayaan orang Quraisy dan kepada keluhuran budi dan kebijaksanaan Muhammad. Al-Quran juga memujinya dalam Al-Quran surat Al-Qalam :4 , Sesungguhnya engkau berakhlak mulia. Sejak itu Muhammad dianggap sebagai salah satu anggota suku Quraisy yang terkemuka. Sekalipun disegani oleh orang-orang Quraisy Muhammad tetap pada pendiriannya tidak mengikuti kebiasaan orang-orang Quraisy menyembah berhala. Muhammad tidak pernah pula belajar membaca menulis atau membuat syair seperti pemuda pada masa itu.

Penutup Dari mempelajari kehidupan Muhammad semasa kecil hingga dewasa kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga yaitu kehendak Allah melindungi Kabah sebagai tempat suci peninggalan Nabi Ibrahim As dari kehancuran yang disebabkan Abrahah. Kisah ini diabadikan dalam Quran surat Al-Fiil. Kedua keteguhan pendirian Muhammad tidak terpengaruh kebiasaan suku Quraisy menyembah berhala. Ketiga keluhuran budi dan kearifan Muhammad sebagai pemuda sehingga dijuluki Al-Amin hal itu membuktikan bahwa Muhammad adalah pemuda yang terpercaya. Kalau Muhammad tidak memiliki kelakuan baik dan dapat dipercaya tentu tidak disebut sebagai Al-Amin.

Daftar Pustaka AssibaI,Mustafa.1983. Sari Sejarah Dan Perjuangan Rasulullah SAW.International Islamic Federation of Student Organization.

You might also like