You are on page 1of 34

Standar Kompetensi : Manerapkan konsep kelistrikan (baik

statis maupun dinamis) dan


kemagnetan dalam berbagai
penelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.

Kompetensi Dasar :
Memformulasikan konsep induksi faraday dan arus
bolak-balik, keterkaitan serta aplikasinya.
Indikator:
1. Memformulasikan arus dan tegangan bolak-balik serta
parameternya.
2. Memecahkan persoalan rangkaian arus AC sederhana
yang terdiri atas R, L, dan C menggunakan diagram
fasor.
3. Menjelaskan peristiwa resonansi pada rangkaian RLC
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
( )
t N t NBA
dt
t BA d
N
dt
d
N
maks
e e e e
e
sin sin
cos
u = = =
u
e=
t
maks
e sin e=e
t BA BA e u cos cos = = u
e e NBA N
maks maks
= u = e
N =banyaknya kumparan (lilitan)

maks
=fluks maksimum yang menembus kumparan dalam weber
=frekuensi sudut putaran dalam rad/s
B =medan magnet yang diberikan dalam wb/m
2
atau Tesla

A =luas bidang kawat dalam m
2
=GGL induksi (volt)
ARUS BOLAK-BALIK
Arti Arus dan Tegangan Bolak-Balik
Arus bolak-balik ialah arus yang besarnya selalu berubah-ubah
secara periodik. Sedangkan tegangan bolak-balik ialah
tegangan yang besarnya berubah-ubah secara periodik.
Simbol sumber tegangan bolak-balik :
Besar arus dan tegangan bolak-balik dapat diamati dengan
Amperemeter AC dan Voltmeter AC. Biasanya kedua alat ini
disatukan. Arus dan tegangan yang ditunjukkan alat-alat ini
merupakan harga efektifnya, bukan harga maksimumnya.
Tegangan bolak-balik dapat diamati dengan osiloskop.
Arus dan Tegangan Sinusoidal
Jika suatu kumparan kawat 4 persegipanjang diputar dalam medan magnet
homogen. GGL induksi yang timbul merupakan suatu sinusoidal
(berbentuk grafik sinus).
( )
t N t NBA
dt
t BA d
N
dt
d
N
maks
e e e e
e
sin sin
cos
u = = =
u
e=
t
maks
e sin e=e
t BA BA e u cos cos = = u
e e NBA N
maks maks
= u = e
N =banyaknya kumparan (lilitan)

maks
=fluks maksimum yang menembus kumparan dalam weber
=frekuensi sudut putaran dalam rad/s
B =medan magnet yang diberikan dalam wb/m
2
atau Tesla

A =luas bidang kawat dalam m
2
=GGL induksi (volt)
c
Salah satu alat yang menggunakan prinsip di atas adalah
generator arus bolak-balik (generator AC).
Jika generator AC dihubungkan dengan suatu hambatan maka
tegangan/kuat arus yang timbul pada hambatan itu akan
mempunyai sifat seperti tegangan/kuat arus AC (merupakan
suatu sinusoidal juga).
t i i
t R i iR
V V
maks
maks
maks
e
e
e
sin
sin
t sin
=
=
=
Nilai Efektif
Nilai efektif kuat arus/tegangan AC ialah kuat arus/tegangan AC
yang dianggap setara dengan kuat arus/tegangan DC (Direct
Current = arus searah) yang menghasilkan jumlah kalor yang
sama ketika melalui suatu penghantar dalam waktu yang sama.
Kuat arus efektif:
2
maks
ef
i
i =
Tegangan efektif:
2
maks
ef
V
V =
Kuat arus rata-rata:
t
maks
r
i
i 2 =
Fasor Sebagai Alat Untuk Menyatakan Tegangan dan Arus
Fasor adalah suatu metode penggambaran tegangan dan arus pada
suatu rangkaian AC (arus bolak-balik) secara vektor.
i dan V
R
mempunyai beda fase nol sehingga
vektornya digambarkan berimpit.
i dan V
L
berbeda fase 90
o
sehingga
vektor-vektornya digambarkan tegak
lurus (letak V
L
dan i tidak boleh
dipertukarkan). (ELI)
V merupakan penjumlahan vektor V
R
dan V
L
.
disebut beda fase rangkaian
R
L
V
V
tg = u
V merupakan penjumlahan vektor (ICE)
V merupakan penjumlahan Vektor
C R
DanV V
R
X
V
V
tg
L
R
C
= = u
R C L
danV V V ) (
R
X X
V
V V
tg
C L
R
C L

=

= u
Rangkaian Resistif
Rangkaian resistif adalah rangkaian arus bolak-balik yang
dihubungkan dengan resistor.
t i i
V V
maks
maks
e
e
sin
t sin
=
=
Besarnya tegangan dan arus pada rangkaian Resistif:
t e
Disebut sudut fase tegangan
dan arus pada resistor
Perhatikan diagram fasor dan grafik sinus Rangkaian Resistif !
Rangkaian induktif adalah rangkaian arus bolak-balik yang
dihubungkan dengan induktor. Sdg reaktansi induktif adalah
hambatan yang timbul pada suatu induktor pada rangkaian induktif.
Rangkaian Induktif
X
L
= L=2f L
f =frekuensi arus bolak-balik dalam Hz
L =induktansi diri dalam henry (H)
X
L
=reaktansi induktif dalam ohm ()
=frekuensi sudut arus bolak-balik dalam rad/s
Besarnya tegangan dan arus pada rangkaian induktif:
t e disebutsudut fase tegangan pada induktor.
( ) 90 t e
disebut sudut fase arus yang melalui induktor.
Selanjutnya sudut fase ini sering disebut fase (sebenarnya sudut fase=2 x
fase)
Selisih fase antara arus dan tegangan pada rangkaian disebut beda fase.
Dalam rangkaian induktif beda fasenya 90
0
(arus ketinggalan 90
0
dengan
tegangan).
( ) t i t i i
t V V
maks maks
maks
e e
e
cos 90 sin
sin
= =
=
Perhatikan diagram fasor dan grafik sinus Rangkaian Induktif !
Rangkaian Kapasitif
Rangkaian kapasitif ialah rangkaian arus bolak-balik yang dihubungkan
dengan kapasitor. Sdg reaktansi kapasitif adalah hambatan yang terdapat
pada suatu kapasitor pada rangkaian kapasitif.
C f
X
C
. 2
1
t
=
f =frekuensi arus bolak-balik dalam Hz
C =kapasitas kapasitor dalam farad (F)
X
C
=reaktansi kapasitif dalam ohm ()

Besarnya tegangan dan arus pada rangkaian kapasitif:
t e
( ) +90 t e
Disebut sudut fase tegangan pada kapasitor.
disebut sudut fase arus yang melalui kapasitor.
( ) t i t i i
t V V
maks maks
maks
e e
e
cos 90 sin
sin
= + =
=
Perhatikan diagram fasor dan grafik sinus Rangkaian kapasitif !
RANGKAIAN SERI R&L
Sifat-sifat rangkaian R-L :
1. i ketinggalan 90
0
dari V
L
2. i sefase dengan V
R
3. Beda fase rangkaian R-L:
R
X
V
V
tg
L
R
L
= = u
Impedansi ialah resultan hambatan-hambatan pada
rangkaian arus bolak-balik. Besar impedansi pada
rangkaian R-L:
2
2
L
X R Z + =
Z =impedansi dalam ohm
R =hambatan murni dalam ohm
X
L
=reaktansi induktif ()
Besarnya tegangan rangkaian R-L:
2 2
L R
V V V + =
V=tegangan rangkaian R-L (volt)
V
R
=tegangan hambatan (volt)
V
L
=tegangan induktif (volt)
V
R
=iR
V
L
=iX
L
RANGKAIAN SERI R & C
Sifat-sifat rangkaian R-C :
1. V
C
ketinggalan 90
0
dari i

2. i sefase dengan V
R
3. Beda fase rangkaian R-C:
R
X
V
V
tg
C
R
C
= = u
Impedansi ialah resultan hambatan-hambatan pada
rangkaian arus bolak-balik. Besar impedansi pada
rangkaian R-C:
2
2
C
X R Z + =
Z =impedansi dalam ohm
R =hambatan murni dalam ohm
X
C
=reaktansi kapasitif ()
Besarnya tegangan rangkaian R-C:
2 2
C R
V V V + =
V =tegangan rangkaian R-C (volt)
V
R
=tegangan hambatan (volt)
V
L
=tegangan kapasitif (volt)
V
R
=iR
V
C
=iX
C
Perhatikan diagram fasor dan grafik sinus Rangkaian Seri R-C !
RANGKAIAN SERI R-L-C
Impedansi ialah resultan hambatan-hambatan pada
rangkaian arus bolak-balik. Besar impedansi pada
rangkaian R-L-C:
( )
2
2
C L
X X R Z + =
Z =impedansi dalam ohm
R =hambatan murni dalam ohm
X
C
=reaktansi kapasitif ()
X
L
=reaktansi induktif ()

Besar tegangan rangkaian L-R-C merupakan
penjumlahan Vektor dari V
L
, V
C
dan V
R
:

( )
2 2
C L R
V V V V + =
V =tegangan rangkaian R-C (volt)
V
R
=tegangan hambatan (volt)
V
C
=tegangan kapasitif (volt)
V
L
=tegangan induktif (volt)

Beda fase rangkaian R-L-C:
R
X X
V
V V
tg
C L
R
C L

=

= u
V
R
=iR
V
C
=iX
c
V
L
=iX
L
Resonansi pada Rangkaian R-L-C
Seperti dituliskan di atas beda fase rangkaian L-R-C adalah
R
X X
V
V V
tg
C L
R
C L

=

= u
Jika
X
L
>X
C
maka tg (+) berarti tegangan mendahului arus
(rangkaian bersifat induktif)
X
L
<X
C
maka tg (-) berarti tegangan mengikuti arus (rangkaian
bersifat kapasitif)
X
L
=X
C
maka tg menjadi nol; Z=R, jadi dalam rangkaian ini hanya
ada hambatan ohm dan dapat dikatakan pada rangkaian terjadi
resonansi seri.

Besar frekuensi resonansi:
LC
f
1
2
1
t
=
LC
f
f C
f
C
L
X X
C L
2
2
4
1
2
1
2
1
t
t
t
e
e
=
=
=
=
Manfaat Resonansi dalam Kehidupan sehari-hari:
1. Pembangkit getaran listrik memerlukan rangkaian resonansi yang frekuensinya
dapat diubah-ubah untuk menghasilkan keluaran yang frekuensinya dpat diubah-
ubah pula.
2. Osiloskop sinar katoda memerlukan rangkaian resonansi untuk menimbulkan
tegangan bolak-balik yang frekuensinya dapat diatur-atur.
3. Kegunaan rangkaian resonansi pada radar, radio, dan televisi untuk menimbulkan
tegangan bolak-balik yang diperlukan pada frekuensi tertentu.
Perhatikan diagram fasor dan grafik sinus Rangkaian Resonansi R-L-C !
KESIMPULAN
DAYA
Daya sesungguhnya dan rata-rata pada arus bolak-balik dalam suatu
rangkaian dinyatakan dengan:
u
u
cos
2
1
cos
m m r
e e r
i V P
i V P
=
=
=sudut fase
V
e
=tegangan efektif (Volt)
V
m
=tegangan maksimum (Volt)
i
e
=kuat arus efektif (Ampere)
i
m
=kuat arus maksimum
(Ampere)
u cos Vi P =
CONTOH SOAL :

1. Sebuah hambatan 2003 kumparan 0,4 H dan kapasitor 0,5 F
dihubungkan dengan sumber tegangan AC 200 volt, yang
mempunyai frekuensi sudut 2500 rad/s :
Hitunglah kuat arus yang mengalirpada rangkaian!
2. Hitung Daya pada Soal diatas!
2. V = 200 Volt
i = 0,5A
3
3
1
3 200
800 1000
=

=
R
x x
tg
C L
u
0
30 = u
P = V.i cos =200. 0,5. cos 30
0
= 503
1. R = 2003
L= 0,4 H
V= 200 volt
= 2500 rad/s
X
L
= .L = 2500. 0,4 = 1000
X
C
= 1/ .c = 1/2500.0,5.10-6 = 800
2 2
l c
R ) x x ( z + =
O = =
+ =
400 000 . 160
) 3 200 ( ) 800 1000 (
2 2
A
z
v
i 5 , 0
400
200
= = =
JAWAB :
1. Hambatan R = 100,induktor L= 0,6 H, dan kapasitor C= 12 F
disusun seri kemudian ujung-ujungnya dihubungkan dengan
tegangan bolak-balik 220 volt. Ketika terjadi resonansi, arus
yang mengalir pada rangkaian adalah.....
2. Suatu rectifier (penyearah) yang dipasang pada tegangan 250
V, 120 Hz : terdiri dari induktansi 25mH, hambatan 40 dan
kapasitor 25 F yang dihubungkan secara seri. Hitung
reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, impendansi rangkaian,
dan kuat arus pada rangkaian!
3. Hitung frekuensi resonansi dari suatu rangkaian yang terdiri
dari hambatan 10 , kapasitor 10 F , dan induktor 0,1 H!
4. Suatu arus dari 8A ketinggalan 300 terhadap tegangan 250
Volt pada suatu rangkaian. Berapa daya sesungguhnya
rangkaian (p)?
5. Rangkaian R-L-C dihubungkan dengan teganagn bolak-balik
220 Volt. Frekuensi sudut = 100rad/s. Jika L =0,4 H, C = 20
F , dan R = 120 . Hitunglah besar arus pada rangkaian !
LATIHAN SOAL
Jawaban
1. R = 100
L = 0,6 H
C = 12 F = 12.10
-6
F
V = 220 Volt
terjadi resonansi
Z = R = 100



2. V = 250 volt
f = 120 Hz
L = 25mH = 25.10
-3
h
R = 40
C = 25 = 25.10
-6
F
= 2 f = 2.3,14.120 = 753,6 rad/s
X
l
= .L = 753,6.25.10
-3
= 18,84

A
z
v
i 2 , 2
100
220
= = =
2 2
) ( R x x z
c l
+ =
O =
+ =
65 , 52
40 ) 08 , 53 84 , 18 (
2 2
A
z
v
i 75 , 4
65 , 52
250
= = =
3. R = 10
C = 10 F = 10
-7
F
l = 0,1 H




4. I = 8 A
= 30
0

v = 250 volt
P=V.i.cos = 250.8.cos 30
0
=10003 watt
5. V = 220 Volt
L = 0,4 H
C = 20 F = 20.10
-6
F
= 100rad/s
R= 120



Hz
C L
f
5
7
10 . 6 , 1
10 . 1 , 0
1
14 , 3 . 2
1
.
1
2
1

= = =
t
2 2
) ( R x x z
c l
+ =
O =
+ =
4 , 475
120 ) 500 40 (
2 2
A
z
v
i 46 , 0
4 , 475
220
= = =

You might also like