You are on page 1of 42

PENYAJIAN DATA SECARA GRAFIK

Oleh : Muhammad Yahya

Penyajian Data dalam Bentuk Grafik


Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak dilakukan didalam berbagai bidang termasuk bidang kesehatan. Penyajian dalam bentuk grafik lebih menarik dan lebih mudah dipahami, serta hal-hal yang kurang jelas akan lebih jelas bila disajikan dalam bentuk grafik

1. Manfaat Grafik sbb :


a. Membandingkan beberapa variabel, kategori , dala
beberapa variabel ataupun satu variabel pada waktu dan tempat yang berbeda b. Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu dan tempat yang berbeda c. Mengetahui adanya hubungan dua variabel atau lebih d. Memberikan peneranagan kepada masyarakat

2. Kerugian:
a.Penyajian dalam bentuk grafik harus menarik, karena pembuatan grafik merupakan seni sehingga tidak semua orang dapat membuat grafik yangmenarik b. Grafik memberi keterangan yang tidak rinci c. Grafik harus dibuat dengan benar karena pembuatan grafik yang salah mengakibatkan penghitungan yang salah pula d. Informasi yang disajikan terbatas, karena bila data yang disajikan dalam satu grafik terlalu banyak maka akan membingungkan pengamat. e. Dengan penyajian dalam bentuk grafik kita akan kehilangan informasi secara rinci, untuk mengatasi hall ini dapat dilakukan dengan menyediakan tabel sebagai referensi.

Pedoman Pembuatan Grafik


Grafik terdiri dari dua sumbu : yaitu sumbu horisontal atau yang diisebut absis atau sumbu X , dan sumbu vertikal yang disebut ordinat atau disebut sumbu Y Variabel bebas diletakan pada sumbu X Variabel terikat diletakan pada sumbu Y Misal : Variabel waktu diletakan pada sumbu X Variabel frekuensi diletakan pada sumbu Y

Beberapa Grafik

ketentuan

dalam

Penyajian

a. Judul grafik hendaknya ditulis dengan jelas singkat dan sederhana, Judul grafik ditulis dibagian atas atau dibawah grafik b. Bentuk grafik : Pemilihan bentuk grafik harus disesuaikan dengan data yang ada , kalau terdapat dua bentuk pilihlah yang menarik c. Pembuatan grafik harus menarik kalau perlu diberi warna, diarsir atau titik d. Pemberian warna yang terlalu banyak justru kurang menarik, biasanya 2 -- 4 warna saja e. Keterangan dapat dituliskan dibawah grafik asal tidak mengganggu keutuhan grafik.

4.Macam-macam Grafik
a). Berdasarkan bentuk 1.grafik batang ( bar diagram ) 2.Grafik lingkaran ( pie gram ) 3.Grafik garis ( line diagram ) 4.Grafik titik ( diagram pencar = scater diagram ) 5.Grafik model ( picto gram ) 6.Grafik peta ( map diagram ) b. ) Berdasarkan fungsinya grafik dapat dibagi menjadi 1.Perbandingan 2.Kecenderungan 3.Penerangan

GRAFIK BATANG ( Bar Diagram )


Grafik yang berbentuk batang yang penilaiannya dilakukan berdasarkan tinggi batang. Grafik batang dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan beberapa variabel dalam waktu dan tempat yang sama atau berbeda Hal hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan grafik batang adalah ; 1.Batang dapat digambar tegak atau melintang. Pada umumnya grafik batang dapat dibuat secara vertikal ( tegak lurus ) bila variabel merupakan kata yang pendek. Bila variabel merupakan kalimat yang panjang maka grafik dibuat horizontal

2. Antara dua batang terdapat ruang antara, sebaiknya ruang antara lebih sempit dari pada batang 3. Lebar batang harus sama dan seimbang agar tidak menimbulkan interpretasi yang salah. 4. Penggambaran batang harus dimulai dengan titik nol 5. Sebaiknya keterangan frekuensi tidak dicantumkan didalam atau diatas batang, kecuali bila frekuensi terlalu panjang sehingga gambar terlalu besar maka gambar batang bisa dipatahkan dan dicantumkan frekuensi diatas batang contoh : distribusi penderita yang dirawat 1300 selama satu tahun

b. Grafik batang proposional Grafik ini lebih tepat mengadakan perbandingan beberapa variabel dengan ukuran relatif ( persen ). Bila data yang akan digambarkan grafiknya dinyatakan dalam proporsional atau persen maka grafik batang demikian disebut ; grafik batang proporsional ( proposional bar diagram) Grafik digunakan perbandingan secara relatif.

Contoh ; Kita ingin membandingkan angka kelahiran di desa A dan desa B pada tahun 2004. Angka kelahiran di desa A sebanyak 20 0rang , 5 Orang di antaranya wanita. Sedangkan di desa B sebanyak 40 orang 10 diantaranya wanita. Bila perbandingan dilakukan dengan grafik batang ( bar diagram ) maka perbandingannya secara absolut maka bentuk grafiknya akan lebih besar angka kelahiran di desa B. Tapi jika dibuat grafik proporsional maka bentuknya akan seperti dibawah ini :

Grafik Proposal angka kelahiran

Koat B Kota A

0%

10%

20%

30%

C. Histogram
Merupakan grafik batang disusun secara teratur dan berhimpitan tampa ruang anatara. Grafik ini diperoleh dari data kuantitatif yang kontinyu dalam bentuk distribusi frekuensi , lebar setiap batang merupakan proporsi setiap batang. Tinggi batang merupakan frekuensi yang terdapat dalam kelas interval yang bersangkutan hingga luas setiap batang merupakan proporsi dari seluruh luas histogram ,

dimana luas dari seluruh histogram sama dengan 10 atau 100%. Oleh karena itu histogram disebut sebagai diagram luas. Bila distribusi frekuensi dinyatakan dalam frekuensi relatif pada setiap batang maka disebut histogram frekuensi relatif. Histogram banyak dinyatakan untuk membandingkan frekuensi yang terdapat dalam interval kelas dan untuk mengetahui pada kelas interval mana terdapat interval besar dan interval kecil.

Pedoman Pembuatan Histogram Dalam menggambar batang sebaiknya digunakan tepi kelas agar semua nilai dapat masuk ke dalam kelas interval tersebut. Batang dalam histogram dapat pula digambar berdasarkan nilai tengah setiap interval kelas Tidak ada kelas terbuka dalam distribusi frekuensi Contoh : Distribusi frekuensi gol umur

Umur
15
20 25 30 35 40

Frekuensi
14.5
19.5 24.5 29.5 34.5 39.5

------------jml

19
24 29 34 39 44

-------------

19.5
24.5 29.5 34.5 39.5 44.5

2
5 11 6 3 9 30

Histogram Distribusi frekuensi Golongan Umur

15 10 5 0 2 9 11 63 5

14,5 19,5 24,5 29,5 34,5 39,5

Histogram Distribusi frekuensi Golongan Umur

15 10 5 0 2 9 11 63 5

14,5 19,5 24,5 29,5 34,5 39,5

Bila titik tengah dari batang histogram dihubungkan satu dengan yang kain maka akan menghasilkan frekuensi poligon. Poligon digunakan untuk membandingkan beberapa grafik , oleh karena itu grafik frekuensi poligon tidak disertakan dengan grafik histogram. FREKUENSI POLIGON

GRAFIK LINGKARAN ( PIE GRAM )


Grafik lingkaran merupakan grafik yang disajikan dalam bentuk lingkaran. Lingkaran dapat digambar dalam 3 demensi yang menyerupai kue, karena itu disebut pie diagram. Grafik lingkaran untuk membandingkan secara relatif kategori kategori dalam satu variabel

untuk dapat menggambarkan grafik lingkaran dengan benar :


Besar lingkaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil sehingga enak dipandang Kategori yang dibandingkan tidak terlalu banyak , biasanya 4-6 kategori saja Sudut segmen tidak terlalu kecil agar dapat dibedakan dengan jelas Tiap segmen dapat diberi warna Besarnya segmen harus menggambarkan persentase yang sesuai

Contoh : Distribusi frekuensi Penyakit


JENIS PENYAKIT JUMLAH

Penyakit Saluran Nafas Penyakit saluran pencernaan Penyakit kulit Penyakit mata Penyakit lain-lain
Jumlah

500 200 200 50 50


1000

Cara menggambar grafik lingkaran


ubahlah frekuensi penyakit menjadi persen ubahlah persentase menjadi derajat dengan cara persen X 360 gambarlah setiap penyakit sesuai dengan derajat yang dihasilkan

Contoh Pengitungan
Penyakit saluran nafas Penyakit saluran pencernaan Penyakit kulit Penyakit mata Penyakit lain lain : 500/ 1000 X 100% = 50 % : 200/1000 X 100% = 20 % : 200/1000 X 100% = 20 % : 50 / 1000 X 100% = 5 % : 50 / 1000 X 100% = 5 %

Hasil persen dirubah menjadi derajat


Penyakit saluran nafas Penyakit saluran pencernaan Penyakit kulit Penyakit mata Penyakit lain lain : 50/ 100 : 20/100 : 20 / 100 : 5 / 100 : 5 / 100 X X X X X 360 o = 180 o 360 o = 72 o 360 o = 72 o 360 o = 18 o 360 o = 18 o

Distribusi Frekuensi Penyakit di Kota A

50 sal naf as sal cerna penyakit kulit penyakit mata penyakit lain 200 200

50

500

GRAFIK GAMBAR ( MAP DIAGRAM )


Garfik ini berupa peta , biasanya terdapat pada instansi yang mempunyai wilayah kerja seperti Puskesmas ataupun Kecamatan Grafik ini digunakan untuk mengetahui halhal sebagai berikut : Batas wilayah Lokasi wilayah Dapat digunakan untuk menyatakan letak suatu produk daerak, insiden penyakit, atau pemuliman penduduk.

GRAFIK GARIS ( Line Diagram )


Grafik garis merupakan penyaian data dalam bentuk garis. Agar lebih jelas maka disin akan diberikan contoh-contoh tentang macam-macam grafik garis. a. Grafik garis proposional ( prposional line diagram) Grafik garis dinyatakan dalam persen seperti pada grafik batang proposional. Grafik ini dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan beberapa variabel Contoh : Perbandingan persentase penurunan angka kematian ibu dan bayi

Grafik Penurunan angka kematian Ibu dan Bayi Tahun 1991 s/d 1995

120 100 80 60 40 20 0 1991 1992 1993 1994 1995 IBU BAYI Line 3

Dari grafik tampak penuurunan angka kematian ibu lebih besar dari pada dari angka kematian bayi Perhatian : kedua variabel digambar pada titik awal yang sama adalah 100 %

GRAFIK FREKUENSI KUMULATIF ( OGIVE ) Grafik ini juga disebut OGIVE ogive dihasilkan dari data frekuensi distribusi kumulatif dan digunakan untuk mengetahui posisi individual dalam kelompok Contoh : Distribusi frekuensi kumulatif tensi sistolik dari 50 orang Tekanan darah Sistolik frekuensi kumulatif Sistolik ( m m Hg ) kumulaitf 130 --- 139 140 --- 149 150 --- 159 160 --- 169 170 --- 179 180 --- 189 190 --- 199 2 10 15 10 7 6 0 0 2 12 27 37 44 50

Contoh Grafik Ogive

60 50 40 30 20 10 0 129,5 135,9 149,9 159,5 169,5 179,5 189,5 kumulatif Line 2 Line 3

GRAFIK GARIS LENGKUNG ( KURVA )


Kurva merupakan grafik berbentuk lengkung, kurva merupkan penghalusan dari grafik lain misal dari gravik histogram yang mempunyai kelas interval yangsangat kecil sehingga membentuk suatu kurva Bentuk kurva 1. Berdasarkan Simitrisitasnya a. kurva simetris b. kurva asimetris 2. Berdasarkan Tinggi Puncak a. kurva normal ( mesokurtik ) b. kurva puncak tinggi ( leptokurtik ) c. kurva puncak rendah ( plati kurtik ) 3. Berdasarkan jumlah puncak a. kurva unimodal b. kurva bimodal c. kurva multimodal 4. Berdasarkan bentuk a. kurva bentuk J b. kurva bentuk L

BERDASARKAN TINGGI PUNCAK

X
meso kurtik lepto kurtik

X
plati kurtik

Berdasarkan Jml Puncak Y

X
miring kekiri (skew Neg)

X
miring kekanan (skew pos)

Berdasarkan jmlh puncak Y Y

X uni modal bimodal

X multi modal

Berdasarkan bentuk Kurva Y Y

X
Bentuk J Bentuk L

DIAGRAM PENCAR

(SCATTERED DIAGRAM)

Grafik pencar atau scattered diagram di hasilkan dari titik titik koordinat sehingga merupakan grafik korelasi atau grafik kecenderungan, karena digunakan untuk menghubungkan antara dua variabel yang berpasangan

CARA MENGGAMBAR
1 Pertama menentukan titik pertemuan antara dua variabel

yang berpasanagan yang disebut titik koordinat dan dari berbagai titik kordinat tersebut dihubungkan sehingga membentuk grafik garis 2. Penilaian 3. Bila titik kordinat tadi membentuk garis lurus maka dikatakan grafik korelasi sederhana, atau korelasi linier. Bila garis linier yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas disebut korelasi positip. dan bila garis korelasi bergerak dari kiri atas kekanan bawah disebut korelasi negatif. Bila garis korelasi merupakan garis horisontal dikatakan korelasi ( 0 ) atau tidak ada hubungan.

X korelasi (+ )

X Korelasi ( --)

X korelasi ( 0 )

Bila grafik pencar perubahan pada absis diikuti perubahan ordinat yang sam atau perubahan dengan proporsi yang tetap maka semua titik ordinat yang dihasilkan akan terletak pada satu garis lurus yang disebut korelasi sempurna. Bila titik-titik kordinat tidak membentuk pola tertentu maka variabel vartiabel itu tidak mempunyai hubungan.

. X X

korelasi sempurna

Tidak berkorelasi

Tugas (Home Work) 2


1. Buat Table Disribusi Frekuensi berdasarkan: Umur dengan interval 10 tahun Pendidikan Status perkawinan Kinerja 2. Buat Tabel Silang antara : Umur dengan pendidikan Pendidikan dengan status perkawainan Pendidikan dengan kinerja

You might also like