You are on page 1of 3

Profil Sektor Pertanian di Belanda

Pertanian di negara maju dicirikan dengan adanya produksi pertanian yang sangat elastis dimana hasilnya disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Penduduk yang bekerja di bidang pertanian jumlahnya sangat terbatas, yaitu di bawah 20%, bahkan kadang-kadang hanya mencapai 5%. Di negara maju pengelolaan pertanian menerapkan dan mengembangkan teknologi pertanian yang modern. Penggunaan bibit ungul serta pengembangan bibit unggul dilakukan secara lintas sektoral,yaitu dengan kerjasama dengan pihak perguruan tinggi, lembaga pertanian serta beberapa perusahaan yang terkait. Belanda adalah salah satu Negara maju yang berada di kawasan Eropa. Negara Belanda mampu menjadi Negara maju hanya dari sektor pertanian. Sebenarnya lahan di Belanda tidak terlalu luas, hanya sekitar 41.526 km persegi, dan hampir seluruh wilayah Belanda ada di bawah permukaan laut. Tapi meskipun begitu Belanda mampu mencukupi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri bahkan menjadi Negara pengekspor pertanian. Wilayah-wilayah pinggir laut Belanda yang dulu seharusnya adalah laut, sekarang menjadi lahan pertanian yang subur. Potensi alam Belanda yang sangat baik untuk pertanian tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakatnya. Belanda menerapkan manajemen efisien, mekanisme pemasaran dan transportasi yang cepat menjadi kunci dalam usaha pemanfaatan potensi alam di bidang pertanian ini, efisiensi dalam bekerja, serta pemberlakuan sistem insentif. Maka jadilah Belanda sebagai Negara eksportir produk pertanian terbesar kedua di dunia. Sektor pertaniannya memberikan kontribusi sekitar 20 % terhadap PDB Belanda. Pada tahun 2007, total ekspor pertanian mencapai 58 milyar/tahun. Negara Belanda merupakan pengekspor tomat terbesar ke-2 di dunia setelah Meksiko, produksi tomat terus melonjak, dari 730 juta kg di tahun 2008 menjadi 800 juta kg di tahun 2009. Menurut data terakhir tahun 2010, Belanda mampu mengekspor 2,1 milyar kilo sayuran dan buah-buahan ke luar negeri. Produk-produk seperti kentang, tomat, buah peer, wortel, kol dan daun bawang, juga ketimun, apel, jamur, paprika, terong, daun sla, witlof, kembang kol dan bawang merah adalah hasil panen Belanda yang membanjiri pasaran Eropa.

Selain itu, produk-produk pertanian Belanda juga mempunyai peranan yang sangat besar bagi terciptanya lapangan pekerjaan. Sektor pertanian mampu menciptakan 660.000 lapangan kerja atau 10% dari lapangan kerja nasional. Biaya penelitian pertanian yang sangat besar, ditambah kerja sama petani dan perguruan tinggi, mampu menghasilkan teknologi tepat guna dalam memproduksi produk olahan unggulan dari hasil pertanian Negara Belanda. Sistem seperti itu, membuat produk olahan pertanian dari Negeri Cokelat dan Keju ini banyak beredar di seluruh dunia. Sistem tersebut juga telah melahirkan teknologi-teknologi baru dalam bidang pertanian. Teknologi-teknologi tersebut antara lain penggunaan Green House yang efisien, Dutch Process dalam pengolahan cokelat, pembuatan keju berkualitas, pemanfaatan Bioteknologi, manajemen air untuk pertanian, perkembangan ilmu science yang mendukung dan banyak lagi. Salah satu hasil olahan pertanian Negeri Belanda yang terkenal di seluruh dunia adalah coklat Van Houten yang merupakan olahan dari kakao yang dihasilkan dari tehnologi Dutch Process Selain itu, negeri Belanda juga terkenal dengan keju Edam dan Gouda. Kunci utama keberhasilan pertanian Belanda adalah riset. Riset dilakukan oleh perguruan tinggi di Belanda yang terkenal dengan ilmu pertaniannya yaitu Universitas Wageningen. Hasil risetnya diterapkan Pemerintah Belanda dalam menjalankan roda pertaniannya. Selain itu, kemampuan mengeksplorasi ilmu, serta budaya diskusi membuat sistem pendidikannya maju. Karena pendidikannya maju, maka sektor-sektor lain juga mengikuti kemajuan tersebut termasuk Pertanian. Pemerintah Belanda berupaya untuk membuat pendidikan tinggi Belanda semudah mungkin dapat diakses oleh mahasiswa dalam Negeri maupun dari luar Negeri ataupun dari kalangan-kalangan profesional manapun yang ingin belajar di Belanda. Pemerintah Belanda memberikan subsidi, sehingga biaya kuliah di sana rendah. Hanya dengan luas lahan pertanian sebesar 910.000 hektar, Belanda telah berhasil menjadi negara pengekspor produk pertanian terbesar setelah Amerika dan Prancis. Meskipun hanya 5% penduduk Belanda yang memiliki profesi dalam bidang pertanian, namun produk yang dihasilkan mencapai lebih dari 10% total produk ekonomi nasional. Kuncinya adalah sistem pertanian di Belanda yang sangat efisien, yang membuat negeri kincir angin ini berhasil menjadi negara penghasil produk pertanian paling produktif di dunia dengan nilai ekspor mencapai US$140.600 perkapita, setara dengan US$18.570 perhektar lahan pertanian. Teknologi dan sistem pertanian yang modern seperti metode bercocok tanam dalam greenhouse (rumah kaca)

yang terus dikembangkan merupakan kunci sukses dari pencapaian ini. Produk pertanian dari Belanda sangat beragam, mulai dari buah-buahan dan sayuran seperti apel, coklat, andewi, jamur, bawang, tomat, kentang, wortel, hingga bunga dan tanaman hias berupa bulb seperti bunga tulip. Dengan produk pertanian yang dihasilkan, Belanda merupakan eksportir terbesar dengan memasok 70% total ekspor tanaman hias Uni Eropa, dan 93% untuk produksi bulb.

You might also like