You are on page 1of 9

STEERING SYSTEM: adalah salah satu sistem yang terdapat di unit/mesin, yang berfungsi mengendalikan dan mengontrol arah

jalannya unit/mesin melalui kerja operator/driver.

Filosofi:
Sistem kemudi kijang tahun 1986-1992 terasa berat karena belum menggunakan power steering. Sistem menggunakan worm gear. Sistem seperti ini bekerja dengan 3 langkah kemudi : 1. Rotasi dari stir memutar gigi cacing 2. Kemudian rotasi dari gigi cacing memutar sektor shaft 3. Selanjutnya rotasi sektor shaft diubah menjadi gerak translasi kiri dan kanan oleh pitman arm Kenapa berat? Setiap langkah pasti menghasilkan gesekan sehingga mengurangi efisiensi dan menambah free play dari kemudi stir. Dengan bertambahnya gesekan pasti kemudi akan terasa berat dan memperlambat respon dari sistem kemudi.

Improvement: Untuk mengatasi hal diatas, diterapkan steering rack system. Langkah kemudinya : 1. Rotasi dari stir memutar gigi pinion 2. Perputaran pada gigi pinion ini langsung diubah menjadi translasi kiri dan kanan.
Hanya dengan dua langkah kemudi tersebut, steering rack system sudah dapat melakukan langkah kemudi, otomatis tenaga yang dibutuhkan untuk mengemudikan kendaraan lebih sedikit alias enteng,

Komponen Steering
1. Steering wheel. Berfungsi untuk mengatur arah laju kendaraan

Ada beberapa macam roda kemudi di tinjau dari konstruksinya :


a. Roda kemudi besar

keuntungan, yaitu mendapatkan momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan , akan terasa ringan dan lebih stabil

b.

Roda kemudi kecil keuntungan tidak memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan kendaraan karena mempunyai momen kecil. Roda kemudi ellips Model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena merupakan gabungan roda kemudi besar dan kecil.

c.

2. Steering Column Terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan coloum tube yang mengikat main shaft ke body. Juga merupakan penyerapan energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadi tabrakan Dan sebagai sistem kontrol kemudi (untuk menyetel posisi steering wheel) 3. Steering Gear -untuk mengarahkan roda depan -sebgai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan (ada perbandingan steering gear, perbandingan semakin besar maka akan semakin ringan) -ada dua tipe : Repriculating ball and rack & pinion - Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil
komersial - tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.

4. Steering linkage -terdiri dari rod dan arm -fungsi : meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan
5. Steering Main Shaft
Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.

6. Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.

7. Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod

8. Tie Rod
Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.

9. Tie Rod End ( Ball Joint )


Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay roda dan lainlain. 10. Knuckle arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle.

11.

Steering knuckle

Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension arm

Cara kerja : Steering wheel di putar, Steering meneruskan tenaga putanya ke steering gear, column akan

Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang besar untuk menggerakan roda depan melalui steering linkage

Mekanisme kerja sistem steering 1. Full Mechanical Steering


Adalah sistem steering yang mekanisme operasinya dari steering wheel sampai ke roda seluruhnya adalah secara mekanik melalui operator/driver. Sistem steering jenis ini, umumnya menggerakkan roda depan ( rigid ) untuk mengontrol/mengendalikan arah jalannya unit/mesin yang biasanya terdapat pada unit truck. Front Wheel Aligmentnya, dengan tujuan agar sistem steering stabil, ringan dan mendapat gaya balik kemudi serta dapat memperpanjang umur dari ban.

2.

Power Steering:
-Teknologi Power Steering sudah umum dikenal di era mobil 90-an. -Sistem kemudi ini memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan. -3 bagian yang terdiri dari pompa, control valve dan power silinder.

Tujuan

Power steering merupakan peralatan hidrolik untuk meringankan sistem kemudi. untuk membuat nyaman pengemudi. Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
:

Mekanisme

- mekanisme gabungan antara hidrolik dan mekanik. -Keduanya bekerjasama untuk menghasilkan putaran kemudi yang ringan -Perangkat ini memamng dirancang untuk menambah kenyamanan berkendaran,

Ada dua jenis power steering yaitu :

a. Tipe Integral
Sesuai dengan namanya, control valve dan power piston terletak di dalam gear box.

Tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball

Bagian yang utama terdiri dari : a. Tangki reservoir yang berisi fluida b. Vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis c. Gear box yang berisi control valve, power piston dan steering gear d. Pipa-pipa yang mengalirkan fluida e. Selang-selang flexible.

b. Tipe Rack and Pinion


Control valve power steering tipe ini termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder.

Komponen utama vane pump sebagai berikut :


Reservoir tank Pump body Flow control valve Peralatan idle up : : : :

berfungsi untuk menampung persediaan minyak power steering. digerakkan oleh puli poros engkol mesin dan drive belt atau motor listrik, dan mengalirkan minyak yang fungsi untuk mengatur volume aliran minyak dari pompa ke gear housing dan menjaga agar volumenya berfungsi untuk menaikkan rpm mesin pada saat pompa memperoleh beban maksimum

kekurangan power steering


adalah, mengurangi performa mesin, karena tenaganya di ambil dari tenaga mesin mobil.

Geometri roda (wheel alignment) adalah sudut-sudut kemiringan roda yang dibentuk oleh garis sumbu vertikal jika kendaraan dipandang dari depan, samping atau atas. Fungsi adalah untuk memudahkan pengemudian kendaraan, menstabilkan pengemudian, menghasilkan daya balik kemudi yang baik, mengurangi keausan ban.

Wheel alignment(geometri roda) terdiri dari faktor-faktor/komponen-komponen sebagai berikut : a) Camber b) Caster c) Steering Axis Inclination d) Wheel Angle (perbedaan sudut belok) e) Toe Angle (Toe-in dan Toe-out)

pengaturan sudut-sudut dan ukuran ukuran ini tergantung : -sistem suspensi -sistem penggerak roda -dan sistem kemudi

Tujuannya : Agar kemampuan kendaraan dan stabilitas kemudi dapat mencapai optimum, stabilitas penegmudi serta komponen dapat bertahan lama.

Camber : Roda-roda depan kendaraan di pasang dengan bagian atasnya miring mengarah keluar/kedalam (diliat langsung dari bagian depan) Pengukurannya dalam derajat kemiringan posisi vertikal Camber positif : bila miringnya roda kearah luar

Steering Axis (king pin) -Adalah sumbu tempat roda berputar saat berbelok ke kiri atau ke kanan -atau garis miring ke dalam dari bagian depan kendaraan -offset : jarak dari titik potong garis tengah ban dengan jalan ke titik potong steering dengan jalan -offset yang lebih kecil akan membuat kemudi menjadi lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan berkurang

Caster: Garis tengah steering axis biasanya miring bila di lihat dari samping, sudut yang di bentuk oleh garis ini dengan garis vertikal adalah cester Caster positif : bila miringnya steering axis ke arah belakang Caster negatif : kemiringan kearah depan Pada umumnya caster positif yang sering di gunakan : Karena menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah berbelok

Spooring
fungsi itu sendiri adalah meluruskan roda antara depan dan belakang kedudukan roda sesuai dengan spesifikasi dari tipe mobil. untuk menentukan toe in dan toe out , chaster, chamber agar posisi roda benar2 tepat duduk pada asnya, supaya stir tidak narik kekanan atau kekiri, supaya ban tidak habis luar atau dalam.

Balancing
adalah menganalisa putaran atau getaran roda karena beban roda yang tidak rata. agar masing2 velg benar2 seimbang pada titik pusat rodanya, sehingga stir tidak bergetar pada kecepatan tertentu.

You might also like