You are on page 1of 16

1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA EKONOMI PADA MATERI POKOK KOPERASI MELALUI PENGGUNAAN METODECERAMAH DAN METODE COUNTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS VIII SMP NEGERI I TANTOM
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran penting untuk kemajuan bangsa dan Negara karena semakin tinggi kualitas warga di suatu negara semakin jelas terlihat kemajuan di ngara tersebut, yang sudah tentu diperoleh dari pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu seseorang atau sekelompok orang supaya mereka dapat meningkatkan taraf hidup serta kedewasaan berpikir dan berbuat yang merupakan salah satu aspek kehidupan dalam kebutuhan manusia, dan kebangsaan. Pola pembinaan pendidikan juga diarahkan membentuk kepribadian yang utuh, maksudnya adalah memiliki kesadaran akan dirinya, tahu akan martabat pemenuhan tempatnya berada, mampu bertanggung jawab, belajar mandiri dan matang dalam emosi sehingga dapat menjadi pribadi yang dinamis, kreatif dan inovatif. Dari uraian diatas jelas bahwa pendidkan itu sangat perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terciptanya manusia yang memiliki kecerdasan dan keterampilan yang tinggi, hal ini tidak terlepas dari komponen yang saling mendukung dalam proses belajar mengajar disekolah. Belajar senantiasa dilakukan setiap orang, bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan. Kebutuhan akan belajar harus dipenuhi dengan, bahasa maupun penguasaan yang seimbang agar dapat memberi kepuasan, sedangkan rasa puas itu

sendiri tercapai jika memperoleh keberhasilan . Oleh karna itu, tiap orang yang belajar ingin berhasil dan ingin mendapat kepuasan atas hasil yang diperoleh. Untuk mengetahui ukuran hasil belajar serta daya serap siswa, dapat dilihat melalui evaluasi hasil belajar. Jika hasil belajar baik, maka tujuan balajar tercapai. Jika hasil belajar tidak baik maka tujuan belajar tidak tercapai. Koperasi merupakan salah satu cabang ilmu yang memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian koperasi juga suatu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada jenjang pendidikan sekolah lanjutan. Untuk itu pada saat mengikuti pelajaran di kelas, semua siswa diharapkan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru diantaranya mata pelajaran koperasi. Berdasarkan data hasil rekap nilai semester I tahun ajaran 2010 /2011 di SMP N I Tantom terlihat bahwa hasil belajar siswa rendah, hanya memperoleh rata-rata 65,00 yang seharusnya adalah 70,00.1 Kondisi di atas dapat terjadi kemungkinan disebabkan oleh pengajaran yang dilaksanakan oleh guru bidang studi koperasi, misalnya metode pengajaran yang digunakan guru tidak efektif bagian pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga siswa tidak dapat memahami atau menguasai materi pelajaran yang disajikan. Pada kenyatannya di sekolah-sekolah terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan pencapaian teks semata dari pada pengembangan kemampuan siswa. Dalam hal ini
1

SMP N I Tantom. Kriteria Ketuntasan Minimal, (Tantom: SMP N I , Tahun Ajaran 2010/2011)

karena guru merupakan faktor terpenting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar koperasi. Pentingnya peran guru dalam pendidikan tidak terlepas dari kemampuan guru dalam menyampaikan materi pada siswa. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran guru sangat perlu meningkatkan kemampuan mengajarnya guna menjadi guru propesional. Kemampuan guru sebagai salah satu usaha meningkatkan mutu pendidikan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat dengan tepat memperhatikan antara materi, waktu dan kondisi kelas. Guru dalam kemapuan mengajar diharapkan dapat mengelola kegiatan pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan siswa, dan mudah diterima siswa. Metode-metode pembelajaran hendaknya relevan dan mendukung tercapainya tujan pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah agar siswa dapat berpikir dan diberi kesempatan untuk mencoba kemampuannya didalam berbagai kegiatan. Dari sekian banyak metode pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, salah satu diantaranya adalah metode Ceramah dan metode Contextual Tecing And Learning. Menurut penulis kedua metode tersebut sangat cocok diterapkan pada materi pokok koperasi.Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian dengan judulPerbandingan Hasil Belajar Siswa Ekonomi Pada Materi Pokok Koperasi Melalui Penggunaan Metode Ceramah Dan Metode Countextual Teching and Learning di Kelas VIII SMP N I Tantom,

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka untuk meletakkan dasar pembahasan pada langkah-langkah selanjutnya perlu ditetapkan rumusan masalah yang akan dicari pemecahannya. Adapun rumusan masalah yang di buat penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah gambaran hasil belajar siswa Ekonomi pada materi pokok Koperasi dengan menggunakan metode Ceramah di kelas VIII SMP Negeri 1 Tantom?
2. Bagaimanakah gambaran hasil belajar siswa Ekonomi pada materi pokok Koperasi

dengan menggunakan metode Contextual Teching and Learning di kelas VIII SMP N I Tantom?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa Ekonomi pada

materi pokok koperasi

dengan

menggunakan metode ceramah dan metode

Countextual Teching and Learning di kelas VIII SMP N I Tantom?

C. Deskripsi Teoritis 1. Hakikat Hasil Belajar Ekonomi Pada Materi Koperasi. Belajar adalah perbuatan yang sangat kompleks sampai sekarang belum ditemukan perumusan yang paling tepat tentang belajar, setiap orang dan setiap ahli dapat mengajukan rumusnya sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu sama lain. Hasdan mengemukakan bahwa:Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.2Selanjutnya Slameto mengemukakan bahwa:Belajar adalah suatu prosesusaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya.3 Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karna itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalan diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tentunya untuk itu memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Dimyati bahwa:hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.4 Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan kompetensi atau kecakapan yang dimilikinya. Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah suatu tujuan pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat diukur dengan evaluasi belajar yang menggunakan penilaian kuantitatif berupa angka dan skor. Salah satu yang diikuti siswa SMP adalah pelajaran Ekonomi. Di dalam pelajaran ekonomi salah satunya materi pokoknya koperasi. Dalam hal ini penulis akan mengkaji kemampuan belajar siswa khususnya dalam materi pokok koperasi.

2 3

Hasdan,chalidjah,Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan.(surabaya:ALIklas,2004)hal.84. Slameto, Belajar dan faktor-faktore yang mempengaruhinya,((Jakarta,RinekaCipta,2005),hal.2. 4 Dimyati,Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Rineka Cipta,2009),hal.9.

Menurut ILO:Koperasi adalah suatu kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan,dan bersedia mananggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.5 Sedangkan menurut Pratomo Koperasi adalah suatu wadah, dimana kepentingan pribadi dan kepentinga kelompok tergabung sedemikian rupa. Sehingga melalui kegiatan kelompok, kepentingan pribadi para anggota kelompok tersebut, kelompok tersebut bisa terjadi jika kelompok itu secara relatif homogen dan setiap anggotanya mampu memberikan konstribusi yang nyata.6 Berdasarkan beberapa kutipan di atas bahwa Koperasi adalah berkembang sejalan dengan perkembangan zaman atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa. Indikator yang penulis rumuskan dalam materi koperasi adalah a. pengertian koperasi, b. jenis-jenis kperasi, c. manajemen koperasi, d. prinsip-preinsip koperasi. Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar Ekonomi pada materi pokok koperasi adalah pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam mengikuti pelajaran Ekonomi, dimana siswa dapat memahami materi koperasi, seperti sifat kesukarelaan, demokrasi, pembagian sisa hasil usaha, modal dan kemandirian. 2. Hakikat Metode Ceramah dan Metode pembelajaran countextual Teaching and Learning a. Metode Ceramah
5 6

Drs.Subandi,M.M.Ekonomi Koperasi,Alfabeta,(Bandung 2010)hal.18 Titik Sartika Partomo,Ekonomi Koperasi(Jakarta:Ghalia Indonesia,2008)

Menurut Sanjaya: Metode ceramah adalah metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa.7 Menurut Makmun: Metode ceramah merupakan suatu cara belajar-mengajar di mana bahan disajikan oleh guru secara monologue (sologuy) sehingga pembicaraan lebih bersifat satu arah (one way communication).8 Dan langkah-langkah pembelajaran metode ceramah yaitu: a.Preparasi b.Introduksi c.Presentasi d.Konklusi e.Evaluasi Jadi metode ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan lansung kepada sekelompok siswa, dan konsepnya telah disesuaikan dengan materi pelajaran agar siswa lebih mudah mengerti.

b. Metode Contextual Teaching and Learning menurut Senjaya:Metode Contextual Teching and Learning (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.9
7 8

Dr.Wina Sanjaya,Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Bandung,2006) Prof.DR.H.Abinsyamsuddin Makmun,Psikologi pendidikan,hal 239 9 Dr.Wina Sanjaya,Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,(Bandung,2004)

Menurut Rusman :Pembelajaran Contextual Teching and Learning adalah merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan stuasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.10 Dan langkah-langkah metode CTL yaitu sebagai berikut: a.menemukan (inquiri) b.bertanya (questioning) c.refleksi (reflection) d.penilaian sebenarnya (authentic assessment)

C. Pengajuan Hipotesis Sebelum mengadakan penelitian, perlu terlebih dahulu hipotesis penelitian tersebut sebagai kesimpulan sementara. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto:Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban sementara yang bersifat sementara tehadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.11 Hipotesis merupakan sutu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian oleh karna itulah, maka dari penelitian dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis dengan jelas dimana Arikunto mengatakan bahwa: Persyaratan untuk hipotesis adalah sebagai berikut : 1.Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas 2.Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya pengaruh antara dua variabel atau lebih variabel 3.Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.12
10 11

Dr.Rusman,M.Pd,Model-Model Pembelajaran,(Jakarta,2002) Suharsimi Arikunto,Prosedur penelitian suatu praktek,(Jakarta:Rineka Cipta,2006)hal.13 12 Ibit,hal.60.

Menurut Nawawi bahwa:Hipoesis adalah kesimpulan yang belum final dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya.13 Hipotesis dapat juga diartikan sebagai dugaan pemecahan masalah yang bersifat sementara, yakni pemecahan masalah yang mungkin benar dan mungkin pula salah. Untuk menguji hipotes data atau fakta-fakta, yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara tentang adanya sesuatu atau kemungkinan adanya sesuatu dengan diiringi perkiraan atau apa sebab adanya demikian. Adapun hipotesis yang dapat ditegakkan dalam penelitian ini adalah:Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode Ceramah dengan metode Countextual Teaching and Learning Pada materi pokok koperasi siswa kelas VIII SMP N I Tantom

D. Metodologi Penelitian 1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Tantom, sekolah yang saat ini dipimpin oleh Bapak Drs.Tagam Dongoran,M.pd dan sebagai guru IPS Terpadu adalah bapak Tigor Simanjuntak, S.Pd. Penetapan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa masalah perbandingan metode ceramah dan metode Countextual

13

Hadari Nawawi,metode penelitian bidang sosial,(Yogyakarta:Gajah Mada University Pers),hal. 44

10

Teaching and Learning pada hasil belajar ekonomi pada materi pokok koperasi belum pernah diadakan penelitian pada sekolah tersebut. Dalam pelaksanaan ini memerlukan waktu selama kurang lebih tiga bulan yaitu bulan September sampai bulan Desember 2012. Waktu yang ditetapkan ini dipergunakan dalam rangka pengambilan data sampai kepada pengolahan data hasil penelitian dan pembuatan laporan penelitian. 2. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, sebuah penelitian yang baik harus jelas metode yang digunakan karena kejelasan metode dapat memberi gambaran yang jelas kepada pembaca tentang datadata yang akan diambil penulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad bahwa: Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.14 Untuk membahas permasalahan yang dihadapi serta menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen. Maka dalam pelaksanaannya, peneliti ini ditunjuk kepada dua kelompok eksperimen yaitu membandingkan metode ceramah dengan metode countextual teaching and learning terhadap hasil belajar ekonomi pada materi pokok koperasi. Menurut Suharsimi bahwa:Metode eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan

14

Winarno Surakhmad,Pengantar Ilmu Alamiah Dasar Metode dan Tehnik,(Bandung:tarsito,2002),hal. 131

11

pada subjek selidik.15 Dengan persyaratan penelitian eksperimen murni seperti yang telah disebutkan, dapat dikemukakan tiga model eksperimen salah satunya sebagai berikut: Pretest-posttest Control Group Design dengan salah satu macam perlakuan. Di dalam model ini sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok diberi tes awal atau pretest untuk mengukur kondisi awal ( Selanjutnya pada kelompok eksperimen

diberi perlakuan (x) dan pada kelompok eksperimen tidak diberi. Sesudah selesai perlakuan kedua kelompok diberi tes lagi sebagai post tes ( Secara umum dapat diskemakan seperti berikut: E : P :

Ketrerangan: E = Simbol untuk kelompok eksperimen P = Simbol untuk kelompok pembanding Dengan skema seperti tergambar dapat diketahui ditunjukkan oleh pembeda antara ( ) pada kelompok pembanding. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Pada setiap penelitian keberadaan populasi adalah sangat penting sebab dengan mengetahui populasi penelitian akan dapat ditetapkan pengambilan data yang
15

bahwa efektifitas perlakuan

pada kelompok eksperimen dengan (

Prof.Dr.Suharsimi Arikunto,Menejemen Penelitian,(Jakarta:Rineka Cipta,2009)hal 207

12

diperlukan dalam melakukan analisis. Populasi adalah keseluruhan yang dapat dijadikan objek penelitian atau sebagai tempat untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.Menurut Arikunto bahwa:Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.16Senada dengan itu Surakhmad menyebutkan :populasi yang dihadapi mungkin terbatas, mungkin tidak tergantung pada rumusan masalah penyelidikan.17 Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Tantom Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 215 orang siswa. Untuk lebih jelas populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 Keadaan Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Tantom No. 1 2 3 4 5 6 Class VIII. I VIII. 2 VIII. 3 VIII. 4 VIII. 5 VIII. 6 Jumlah Jumlah 35 35 36 36 36 37 215

b. Sampel

16

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktek,(Jakarta:Bina Aksara,2007).hal 108 17 Winarno Surakhmad,op.cit,hal. 145

13

Sampel sebagian dari populasi yang dipandang dapat mewakili populasi untuk dijadikan sebagai sumber data atau sumber informasi dalam suatu penelitian. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya akan diteliti. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel tidak terhadap populasi, namun kesimpulan penelitian mengenai sampel itu akan digeneralisasikan terhadap populasi. Secara ideal sebaiknya melakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi, apabila jumlahnya sangat kecil.tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%atau lebih.18 Sampel dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua kelompok eksperimen. Adapun kelas yang terambil sebagai sampel adalah kelas VIII. 2 (selanjutnya disebut kelas eksperimen A) yang dilakukan dengan metode Ceramah dan kelas VIII. 5 (selanjutnya disebut sebagai kelas eksperimen B) yang dilakukan dengan metode Countextual Teaching and Learning. 4. Teknik Pengumpulan Data Menurut ArikuntoTesadalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan intelegensi, kemampuan atau bakat, yang dimiliki individu atau kelompok.19 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tes ini yaitu untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada materi pokok koperasi. Tes yang dibuat

18 19

Ibid.hal 134 Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta,:Bumi Aksara,2009),hal 32

14

berbentuk essay sebanyak 15 butir soal. Apabila responden menjawab benar diberi skor 1 dan apabila salah diberi skor 0.

5. Teknik Analisis Data Untuk melakukan analisis data yang telah dikumpulkan dapat dilakukan dua tahap, yaitu:
a) Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar ekonomi siswa

materi koperasi kelas VIII SMP N 1 Tantom , dengan metode ceramah dan metode ctl berupa mean, median, modus, distribusi frekuensi dan histogram. Sedangkan untuk mengetahui posisi variabel Y yaitu hasil belajar ekonomi pada materi pokok koperasi, hasil analisis data, dapat dikonsultasikan pada klasifikasi penilaian dibawah ini:

Tabel 3 Klasifikasi penilaian hasil belajar ekonomi pada materi pokok koperasi 20 No Interval Interprestasi 1 80-100 Sangat Baik 2 70-79 Baik 3 60-69 Cukup 4 50-59 Kurang 5 0-49 Gagal

20

Muhibbin Syah ,Psikologi pendidikan,(Jakarta:rineka cipta)hal 153

15

b) Analisis statistik interverensial digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan apakah diterima atau ditolak,maka digunakan teknik analisis data dengan uji t tes yang menggunakan rumus: t= S Keterangan: x1 x2 n1 n2 S = skor rata-rata kelaseksprimen A = skor rata-rata kelaseksprimen B = jumlahsampeleksprimen A = jumlahsampeleksprimen B = standardeviasigabungandarikeduakelassampel. x1 x2 1 1 + n1 n2

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktek, Jakarta:Bina Aksara, 2007 Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta,:Bumi Aksara, 2009 Prosedur penelitian suatu praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 2006 Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta,2009 Alma Buchari, Dkk. Guru Propesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfa Beta. 2009

16

Chalidjah.Hasdan, Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya:ALIklas, 2004 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta, 2009 Makmun Abinsyamsuddin, Psikologi Pendidikan, Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:Gajah Mada University Pers Partomo Sartika Titik, Ekonomi Koperasi. Jakarta:Ghalia Indonesia, 2008 Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta 2002 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, RinekaCipta, 2005 Sanjaya Wina, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Bandung, 2006 Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, 2004 Surakhmad Winarno, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar Metode dan Tehnik, Bandung:tarsito, 2002 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Rineka cipta
Subandi, Ekonomi Koperasi,Alfabeta, Bandung 2010

You might also like