You are on page 1of 2

Definisi Politik Dinasti

Oleh Ivan Fauzan, 1006659716


Judul : Buku Ajar III Bangsa, Budaya, dan Lingkungan Hidup di Indonesia Pengarang : Slamet Soemiarno dkk Data Publikasi : Soemiarno, Kartono dkk. 2010. Buku Ajar III Bangsa, Budaya, dan Lingkungan Hidup di Indonesia. Jakarta. Balai Penerbit FKUI

Pengertian Dinasti adalah sistem reproduksi kekuasaan yang primitif karena mengandalkan darah dan keturunan dari hanya bebarapa orang. Oleh karena itu di dalam dinasti tidak ada politik karena peran publik sama sekali tidak dipertimbangkan. Dengan itu, dinasti juga menjadi musuh demokrasi karena dalam demokrasi, rakyat lah yang memilih para pemimpinnya. Jadi, politik dinasti adalah proses mengarahkan regenerasi kekuasaan bagi kepentingan golongan tertentu (contohnya keluarga elite) untuk bertujuan mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan disuatu negara. Kita dapat melihat beberapa bentuk politik dinasti dalam sistem politik dunia. Pertama Politik dinasti muncul dalam dimensi yg halus, berupa gejala dinasti politik yang mendorong sanak keluarga elite-elite lama untuk terus memegang kekuasaan dipemerintahan yang diturunkan secara demokratis oleh pendahulu mereka. Pada gejala ini, penyesuaian terhadap etik demokrasi modern dilakukan dengan mempersiapkan putraputri yang bersangkutan dalam sistem pendidikan & rekrutmen politik yang sedemikian dini. Jadi, saat mereka muncul, kemunculannya seolah-olah bukan diakibatkan oleh faktor darah & keluarga, melainkan oleh faktor-faktor kepolitikan yg lebih wajar & rasional. Meskipun terkadang gelar pendidikan mereka dapat dibeli dengan nama keluarga mereka. Cara ini tentu masih ada di negara kita, bahkan masih dipraktikkan dalam negara-negara demokratis seperti Amerika Serikat dan India. Kedua Politik dinasti dapat tampil dalam bentuk yang lain, lebih vulgar & identik dengan otoriterianisme. Ia muncul dari suatu sistem politik modern yang sudah ada sebelumnya dan yang sudah dibekukan & dikondisikan sedemikian rupa sehingga rakyat melalui wakilnya, hanya bisa memilih anak/istri dari keluarga yang sedang berkuasa. Dengan demikian, yang sebenarnya terjadi adalah politik dinasti yang dipilih bukan secara sukarela oleh rakyat, tetapi secara represif.

Contoh dari politik dinasti ini adalah Singapore. Hal serupa juga hampir terjadi di Indonesia pada akhir kekuasaan Soeharto. Namun meskipun otoritarian, politik dinasti di Singpore relatif lebih elegan dibandingkan dengan sistem Soeharto dulu, karena sang pewaris secara sengaja & khusus dipersiapkan dan dididik secara serius untuk berkuasa. Karena ini, tidak akan terjadi dinasti politik yang serampangan. Ketiga Dalam bentuk ketiga, politik dinasti muncul dalam konteks yang lebih unik. Bila di Amerika Serikat, India dan Singapura politik dinasti dilakukan dengan mempertimbangkan delikasi politik demokratis dan persiapan yang serius untuk tidak memalukan, dalam tipe yang ini, politik dinasti muncul dari mekanisme reproduksi kekuasaan pribadi yang vulgar dengan memanfaatkan sistem demokrasi yang baru. Dalam mekanisme ini, politik dinasti berkolaborasi secara intens dengan politik uang, kapitalisme media dan budaya patronase. Uang, media, dan budaya patronase tersebut dipakai dan dimanipulasi untuk mengangkat penampilan & meraup kepopuleran politik. Bentuk dinasti politik ini sedang menguat di Filipina & Indonesia sekarang.

Sumber Referensi: http://cetak.kompas.com/read/2010/04/23/03395434/bahaya.politik.dinasti http://otak2.blogspot.com/2007/01/politik-dinasti.html http://www.harianglobal.com/index.php?option=com_content&view=article&id=37958%3Apolitik-dinastiapakah-berbahaya&Itemid=91

You might also like