You are on page 1of 6

TUGAS MATAKULIAH KEPENDUDUKAN DEFINISI DEMOGRAFI, KOMPOSISI PENDUDUK, DAN TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK

Disusun Oleh : DERRY IKA P. H H0811024 AGRIBISNIS-A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

BAB I. KONSEP DAN DEFINISI DEMOGRAFI

1.2 DEFINISI DEMOGRAFI Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk yang dipelajari meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa demografi mempelajari aspek kependudukan yang statis dan dinamis, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Misalnya tingginya tingkat fertilitas di suatu daerah, berpengaruh kepada tingginya persentase penduduk usia muda. Selain itu demografi bersifat analitis matematis, yang berarti analisis demografi yang didasarkan atas analisis kuantitatif, dank arena difatnya yang demikian maka demografi sering jjuga disebut dengan statistic penduduk. Demografi tidaklah mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai kumpulan ( aggregates atau collection) 1.3 STUDI KEPENDUDUKAN Studi kependudukan lebih luas lebih luas dari kajian demografi murni, karena didalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, factor-faktor non demografis ikut dilibatkan, misalnya dalam memahami trend fertilitas di suatu daerah tidak hanya cukup diketahui trend pasangan usia subur, tetapi juga factor social budaya yang ada di daerah tersebut. Jadi untuk mengetahui perkembangan penduduk disuatu daerah perlu diketahui faktor faktor determinan yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja tetapi juga berasal dari faktor non geografi.

BAB III. KOMPOSISI PENDUDUK 3.1 ANALISIS DATA Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variabelvariabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristukkarakteristik yang sama, misalnya komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa dan

agama (Said Rusli, 1983). Daftar pertanyaan yang digunakan dalam sensus penduduk berisi pertanyaan - pertanyaan mengenai variabel kependudukan yang akan ditanyakan responden. 3.2 TABEL FREKUENSI Tabel frekuensi merupakan saklah sati hasil dari pengolahan data yang telah didapat, dari tabel frekuensi tunggal dapat diperoleh informasi-informasi mengenai karakteristik-karakteristik penduduk suatu wilayah berdasarkan variable-variabel tertentu. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variable demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi, dimana ketiga variable ini sering saling mempengaruhi satu dengan yang lain. 3.2.1 Komposaisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin Komposisi penduduk yang sering digunakan untuk analisis dan perencanaan pembangunan adalah komposisi penduduk dimana hal ini sesuai dengan dengan umur dan jenis kelamin. Dimana biasanya jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dijadikan dalam satu tabel. Dalam pengelompokannya umur dikelompokkan dengan cara jenjang 5 tahunan. struktur umur penduduk serta keadaannya bila dibandingkan dengan negara maju dan berkembang kemudian pedesaan dan perkotaan tidaklah sama. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Dimana ketiga variabel ini saling berpengaruh satu dengan yang lain. Faktor sosial dan ekonomi di suatu negara akan mempengaruhi struktur umur penduduk melalui ketiga variabel tersebut. 3.3 PIRAMIDA PENDUDUK Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan secara visual pada sebuah grafik yang disebut piramda penduduk. Penggambaran suatu piramida penduduk digambarkan dengan dua garis lurus, dimana garis yang vertikal menggambarkan umur penduduk mulai dari nol lalu naik dan garis horisontal menggambarkan jumlah penduduk tertentu baik secara absolut maupun relatif.

Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, 1. Eksansif, jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada negara - negara yang mempunyai angka kelahiran dan kematian tinggi. Contohnya Indonesia,Malaysia,Filipina dan India. 2. Konstruktif, jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara dimana tingkat kelahiran turun dengan cepat dan tingkat kematian rendah. Contohnya negara Jepang 3. Stasioner, jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara - negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian tingkat rendah. Turunnya tingkat fertilitas suatu negara pengaruhnya lebih besar pada bentuk piramida penduduk negara tersebut. Selain itu migrasi penduduk akan mempengaruhi piramida penduduk pada kelompok umur dewasa. Namun demikian, banyak dari negara-negara di mana pertumbuhan penduduknya tidak dipengaruhi oleh faktor migrasi.

BAB IV. PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA TRANSISI VITAL DAN TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK 4.1 PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahap perkembangan peradaban manusia hingga kini : pertama, jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat - alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, jaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Ketiga, jaman mulainya era industrialisasi. Ditandainya dengan tumbuhnya pusat - pusat industri dan semakin berkembangnya kota - kota sebagai tempat pemukinan manusia.

4.2 TRANSISI VITAL 4.1.2 Proses Transisi Vital Transisi vital adalah perubahan - perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian dimulai dari tingkat kelahiran dan kematian tinggi, berangsur - angsur berubah menjadi tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, dan tingkat kematian menurun lebih cepat dibandingkan dengan tingkat kelahiran. 1.2.2 Transisi Vital di Indonesia Indonesia diperkirakan akan mengakhiri proses transisi vital pada tahun 2005. Pada waktu itu nilai - nilai : a. Angka harapan hidup waktu lahir lebih dari 65 tahun b. Fertilitas total mendekati 2 c. Tingkat replacement Net Reproduction Rate = 1 1.2.3 Perbedaan Regional Transisi VItal di Indonesia Menurut Suriastini (1995) perbedaan regional dalam angka kematian dan kelahiran menyebabkan tidak semua propinsi akan menyelesaikan proses transisinya pada tahun 2005, seperti yang akan dicapai pada tingkat nasional. Perbedaan angka fertilitas antar propinsi di Indonesia tampak cukup berarti. 4.3 TRANSISI MOBILITAS PENDUDUK Zelinsky (1971) dalam menyusun hipotesis transisi mobilitas penduduk mengasumsikan adanya hubungan antara tahapan pembangunan ekonmomi dengan pola mobilitas penduduk. Dikemukakan bahwa pertumbuhan penduduk adalah bagian dari proses modernisasi. Dalam kaitan ini membedakan masyarakat menjadi dua tipe, yaitu tipe modern dan pra modern. Sebagaimana teori transisi vital, Zelinsky juga membedakan fase - fase transisi mobilitas penduduk menjadi lima fase sesuai tahapan perkembangan masyarakat. Ditambahkannya bahwa kelima fase transisi mobilitas penduduk berjalan sejajar dengan fase - fase dalam transisi vital. Jadi transisi mobilitas penduduk paralel dengan transisi vital.

BAB II. PENUTUP

Kesimpulan Dalam pembahasan materi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa demografi adalah mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Dimana aspek kependudukannya secara statis dan dinamis dalam mempelajarinya, yang mana kedua aspek tersebut saling berpengaruh. Demografi mempelajri aspek penduduk secara sebagai kumpulan (aggregates atau collection). Selain itu demogarfi bersifat analitis matematis,yang berarti didasarkan analisis kuantitatif dank arena sifatnya demogafri disebut dengan statistic penduduk. Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variable- variable tertentu yang mana sesuai dengan kegunaannya. Dalam penggambaran secara visual hasil analisis dapat digambarkan pada sebuah bidang grafik yang disebut piramida penduduk. Transisi vital adalah perubahan perubahan tingkat kelahiran dan kematian yang terjadi pada suatu wilayah dalam periode waktu tertentu, dimana tingkat kematian dan kelahiran yang tinggi berangsur berubah menjadi rendah dan kemudian tungkat kematian lebih rendah daripada kelahiran.

You might also like