You are on page 1of 6

PAVING

Paving blok (bata beton) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton. Diantara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah, paving blok lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur permukaan, serta kekuatan. Penggunaan paving blok juga dapat divariasikan dengan jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya. Tekstur: Rata,kasar Jenis dan Ukuran:

WARNA DAN MOTIF :

Mutunya dan standar yang disyaratkan : mempunyai bentuk yang sempurna, tidak retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan tangan. Bentuk Dan Ukuran Berdasarkan bentuknya paving block dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat dan segi banyak.

Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm: 6 cm :untuk konstruksi perkerasan lalu lintas ringan, contoh: trotoar,halaman rumah, carport 8 cm :untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat, contoh: jalan lingkungan, kompleks industry, terminal bus 10cm : untuk konstruksi perkerasan super berat, contoh : Pelabuhan dengan crane, terminal container Warna umumnya abu-abu atau sesuai dengan pesanan konsumen. Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah 2 mm untuk ukuran lebar bidang dan 3 mm untuk tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan natrium sulfat maksimum 1%. Berdasarkan kekuatan fisik paving block dapat dibedakan menjadi 3 macam:

Mutu 1 : Container Yard, Taxy way, Terminal Bus, Jalan Lingkungan Mutu 2 : Jalan lingkungan, Tempat Parkir, Garasi, Trotoar ,Pertamanan Mutu 3 : Halaman Rumah, Trotoar Cara Pemasangan: 1. Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base. 2. Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding. 3. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course). 4. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut. 5. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batu/pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler. 6. Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang sudah terpasang.

7. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2 % dan maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm. 8. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving. 9. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut. Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm (tergantung abu batu/pasir yangdipakai). Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan. Kelebihan : (a) Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan alat berat serta dapat diproduksi secara masal; (b) Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar; (c) Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut dan (d) Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin kendaraan. (e) Daya serap air melalui Paving Block menjaga keseimbangan Air tanah untuk menopang betonan/rumah diatasnya (f) harga terjangkau (g) pola pemasangan yang beragam Kekurangan: 1. Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi. 2. Warna dapat pudar setelah lama terekspose matahari

Harga:

You might also like