You are on page 1of 151

Presentasi Biologi

Jaringan Tumbuhan
Kelompok 5
Menu Utama Anggota Kelompok

Kembali

Lanjut

Anggota
Achmad

Sugandi Adrian Nugroho Arya Laksono Maharuli Illyas sukmadjarna Irwandi Fahadil M Miftah Fathikamal Tegar Hidayat Sabil Harasemesta Putra

Menu Utama
Peta Konsep

Standar Kompetensi

Materi

Selesai

Budidaya tanaman hias cenderung silih berganti. Mulai kamboja, adenium, hingga anthurium. Tak terkecuali, anggrek pun pernah mengalami masa jayanya. Memang, selain dipajang sebagai hiasan, tanaman ini dapat pula dijadikan komoditas bisnis yang sangat menguntungkan. Terlebih lagi tanaman anggrek dapat tumbuh di beragam tempat, misalnya di tanah, menempel pada tanaman inang, ataupun pada bebatuan. Sehingga sifat uniknya pun dapat ber-tambah. Kalian sudah mempelajari bahwa sel tumbuhan mempunyai organel yang khas jika dibandingkan dengan sel hewan. Organel-organel tersebut adalah kloroplas, vakuola yang membesar di bagian tengah sel, dan dinding sel yang mengandung selulosa.

Peta Peta Konsep Konsep


Jaringan Tumbuhan Jaringan Meristem Jaringan Permanen Jaringan Gabus

Totipotensi

eksodermis

endodermis

periderm

Jaringan epidermis Jaringan parenkim Jaringan penunjang Jaringan pengangkut

Felogen Felem Feloderm

Kembali

Lanjut

Standar Kompetensi
A. Jenis-jenis Jaringan Tumbuhan 1. Jaringan Meristem 2. Jaringan Permanen 3. Sistem Jaringan pada Tumbuhan 4. Proses Pengangkutan Zat pada Tumbuhan B. Organ Tumbuhan 1. Akar 2. Batang (Stem) 3. Daun (Leaf ) C. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan dan Kultur Jaringan 1. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan 2. Sifat Totipotensi Sebagai Dasar Kultur Jaringan

Kembali

Lanjut

A. Jenis-jenis Jaringan Tumbuhan


Tubuh tumbuhan tersusun atas berbagai macam jaringan. Menurut kemampuan membelahnya, jaringan tumbuhan ada dua macam, yaitu : a. Jaringan Meristem b. Jaringan Permanen

Kembali

Lanjut

1. Jaringan Meristem
Asal kata meristem adalah meristes, artinya terbelah, yang berasal dari bahasa Yunani. Sesuai namanya, sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif membelah untuk menghasilkan sel baru. Karena itu, tidak salah bila disebut dengan jaringan embrional. Sifat-sifat jaringan meristem adalah sebagai berikut: a. Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan. b. Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.

Kembali

Lanjut

c. d.

e.

Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti sel. Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.

Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu : a. promeristem b. jaringan meristem primer c. jaringan meristem sekunder

Kembali

Lanjut

a. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

Kembali

Lanjut

b. Jaringan meristem primer


Jaringan meristem primer merupakan jaringan meristem yang mengalami perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Kegiatan jaringan meristem primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

Kembali

Lanjut

c. Jaringan meristem sekunder


Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal tidak secara langsung dari perkembangan jaringan meristem pada embrio. Contoh jaringan meristem sekunder misalnya kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.

Kembali

Lanjut

Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Meristem apikal (meristem ujung) b. Meristem interkalar c. Meristem lateral

Kembali

Lanjut

a) Meristem apikal (meristem ujung)

Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.

Kembali

Lanjut

b) Meristem Interkalar

Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

Kembali

Lanjut

c) Meristem Lateral (Meristem Samping)


Meristem Lateral terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya dan merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder, contohnya kambium. Kambium merupakan lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder.

Kembali

Lanjut

Aktivitas kambium ke arah luar membentuk kulit batang (foem sekunder) dan ke arah dalam membentuk kayu (xilem sekunder). Kambium bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu kambium vasikuler dan kambium intervasikuler. Kambium vasikuler adalah kambium yang berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara xilem dan floem. Sedangkan kambium intervasikuler adalah kambium yang berada diantara berkas pengangkut. Kesatuan antara kambium vasikuler dengan kambium intervasikuler membentuk lingkaran kambium atau kambium vaskuler.

Kembali

Lanjut

Jaringan Permanen
Bersifat

non meristematik Dihasilkan dari diferensiasi dan speliasisasi sel-sel pada jaringan meristem Jaringan permanen tersusun atas beberapa jenis jaringan seperti jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus

Jaringan Epidermis
Ciri-ciri:
1.
2.

3.

Umumnya terdiri atas satu lapis sel yang terletak pada lapisan paling luar Bentuk sel seperti balok dan tersusun rapat Umumnya tidak berklorofil, kecuali sel penjaga (guard cell) pada stomata

Jaringan
1. 2. 3.

epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki:


Stomata Sel kipas Sel gabus Sel kersik Trikomata Spina Velamen

4.
5. 6. 7.

Stomata
Stomata

merupakan pori kecil yang diapit oleh dua sel penjaga. Di dalam sel penjaga terdapat kloroplas. Kloroplas merupakan bagian epidermis berisi klorofil yang berperan sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis.

Sel kipas
Sel

kipas terdapat pada epidermis atas daun rumput-rumputan. Contohnya pada rumput teki dan daun bambu. Sel kipas bentuknya lebih besar dibanding sel epidermis, dinding sel tipis dan bisa mengempis.

Trikoma
Trikoma

ialah bentuk modifikasi sel epidermis yang berupa rambut-rambut Trikoma biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah, biji. Pada sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas Ada trikoma yang mempunyai kelenjara sektretori dan ada juga yang tidak

Fungsi
1.
2. 3. 4. 5. 6.

Mengurangi penguapan Mengurangi gangguan hewan Membantu penyerbukan bunga Menyerap air dan garam mineral dari tanah Meneruskan rangsan dari luar Membantu penyebaran biji

Duri
1.

Terbagi

2 jenis, yaitu:

2.

Duri asli Dibentuk oleh jaringan di dalam stele batang Contoh: Bunga kertas (Bougainvillea) Duri palsu Dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis yaitu jaringan korteks batang. Contoh: Mawar

Velamen
Velamen

merupakan modifikasi sel epidermis yang terdapat pada akar udara tanaman anggrek Epidermis dan vilamen akar anggrek disebut epidermis ganda Velamen berfungsi sebagai tempat menyimpan air

Sel kersik
Sel

kersik merupakan hasil modifikasi sel epidermis pada batang Graminae Sel kersik mengandung zat kersik atau silika (SiO2) Contohnya banyak terdapat pada batang tebu

Jaringan Parenkim
Ciri-ciri:
1.
2. 3. 4. 5. 6.

Umumnya sel berukuran besar dan berdinding tipis Selnya hidup dan mengandung kloroplas Mengandung banyak rongga antarsel Mengandung banyak vakuola Sel berbentuk segi enam Letak sel tidak rapat

Berdasarkan
1. 2. 3. 4. 5. 6.

fungsinya, jaringan parenkim terbagi menjadi beberapa jaringan, yaitu:


Parenkim air Parenkim pengangkut Parenkim penyimpan udara (aerenkim) Parenkim asimilasi Parenkim penimbun Parenkim penutup luka

Jaringan penyokong
Jaringan

penyokong berfungsi:

Menunjang dan mememperkokoh bentuk tumbuhan Melindungi embrio Melindungi berkas pengangkut Memperkuat jaringan parenkim

Jaringan
1.

penyokong ini terbagi atas 2 jaringan:

Jaringan kolenkim
Memiliki sel hidup, dan tak berlignin. Selnya mengalami penebalan. Jaringan banyak terdapat pada organ tumbuhan yang sedang tumbuh. Berfungsi mengokohkan dan menjaga kelenturan tubuh tumbuhan.

2.

Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan dewasa. Selnya mati dan dindingnya tebal berlignin.

Sel
1.

sklerenkim ada 2 bentuk, yakni:


Sel serat Berbentuk panjang, ramping, tirus, dan berbundelbundel Sel sklereid (sel batu) Berbentuk tidak beraturan Ukuran sklereid lebih pendek dari sel serat Membuat kulit kacang dan biji menjadi keras

2.

Kembali

Lanjut

d. Jaringan Pengangkut
Jaringan ini berfungsi sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral dan makanan yang diserap oleh akar untuk disalurkan ke bagianbagian lainnya untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Jaringan pengangkut terbagi menjadi dua yaitu xilem dan floem.

Kembali

Lanjut

1) Xilem
Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur utama xilem adalah Trakeid, Trakea (Komponen Pembuluh), dan Parenkim Xilem.

Kembali

Lanjut

Trakeid
Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea. Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi. Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air.

Kembali

Lanjut

Trakea (Komponen Pembuluh)


Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang. Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian selsel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.

Kembali

Lanjut

Parenkim Xilem
Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder. Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung.

Kembali

Lanjut

1) Floem
Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagianbagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati. Floem terdiri atas unsur-unsur Tapis, Sel pengantar, Sel Albumin, Parenkim Floem, dan Serat-serat Floem.

Kembali

Lanjut

Unsur-Unsur Tapis
Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori.

Kembali

Lanjut

Sel Pengantar
Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.

Kembali

Lanjut

Sel Albumin
Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.

Kembali

Lanjut

Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat tannin dan resin.

Kembali

Lanjut

Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu Kolateral, Konsentris, Radial.

Kembali

Lanjut

Kolateral
Tipe kolateral terjadi pada berkas pengangkut di mana letak xilem dan floem berdampingan. Floem berada di bagian luar. Tipe kolateral dibedakan menjadi tiga, yaitu Kolateral terbuka, Kolateral tertutup, dan Bikolateral.
Keterangan Gambar: A dan B : Kolateral terbuka C dan D : Kolateral tertutup E dan F : Bikolateral terbuka

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

A dan B : Kolateral terbuka C dan D : Kolateral tertutup E dan F : Bikolateral terbuka

Kembali

Lanjut

Konsentris
Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-tengah, sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang berada di tengah itu. Pada tipe konsentris letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Tipe konsentris dibedakan menjadi dua. 1) Konsentris amphikribral Pada tipe ini letak xilem berada di tengahtengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut. Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta).

Kembali

Lanjut

2) Konsentris amphivasal Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Acorus calamus.
Keterangan Gambar: G dan H : Konsentris amphikribral I dan J : Konsentris amphivasal

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Keterangan Gambar: G dan H : Konsentris amphikribral I dan J : Konsentris amphivasal

Kembali

Lanjut

Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran. Contoh terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

e. Jaringan Gabus
Jaringan ini mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga, yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Periderm (kulit gabus)

Kembali

Lanjut

Kembali

Lanjut

Eksodermis
Jaringan gabus terdiri atas tiga bagian, yaitu gabus yang terdapat di bagian dalam dari tumbuhan sehingga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan. Jaringan ini terletak di luar dan mengandung suberin pengganti epidermis.

Kembali

Lanjut

Endodermis
Pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi penebalan-penebalan berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta kutin yang disebut titik atau pita kaspari.

Kembali

Lanjut

Periderm (Kulit Gabus)


Periderm dibagi menjadi tiga bagian berikut. 1. Felogen (Kambium Gabus) Felogen merupakan kambium gabus yang merupakan lapisan sel yang meristematis. Felogen dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis, parenkim korteks yang selselnya dapat berubah menjadi meristematik. Felogen ke arah luar membentuk gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm). Felogen, felem, dan feloderm membentuk jaringan kulit gabus (periderm).

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Lanjut

Perkembangan felogen (kambium gabus)

Kembali

Kembali

Lanjut

2) Felem (Gabus) Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar. 3) Feloderm (Parenkim Gabus) Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.

Kembali

Lanjut

3. Sistem Jaringan pada Tumbuhan


Berbagai jaringan dapat berkumpul dan membentuk suatu sistem yang disebut sistem jaringan. Jaringan-jaringan seperti jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, dan floem bila berkumpul bisa membentuk sistem jaringan. Sistem jaringan pada tumbuhan terdiri atas sistem jaringan dermal, sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar.

Kembali

Lanjut

a. Sistem jaringan dermal


Sistem jaringan dermal meru pakan lapisan yang membungkus, menutupi, dan melindungi semua bagian tumbuhan, termasuk di dalamnya epidermis dan periderm. Periderm merupakan jaringan pelindung yang menggantikan epidermis dekat permukaan akar dan batang yang mengalami penebalan sekunder.

Kembali

Lanjut

Pada akar, perluasan dari sel-sel epidermis akan membentuk rambut-rambut akar. Rambutrambut akar ini berfungsi sebagai penyerap air dan garam mineral. Pada batang dan daun, sistem jaringan dermal menyekresikan lapisan berlilin yang disebut kutikula. Kutikula berfungsi menahan air yang terlalu banyak keluar dari tubuh tumbuhan. Jaringan dermal mempunyai ciri khusus antara lain dindingnya terdiri atas zat lilin, kitin, dan suberin yang ada hubungannya dengan fungsi dan letak yang merupakan bagian di luar tubuh.

Kembali

Lanjut

b. Sistem jaringan pembuluh


Sistem jaringan pembuluh amat terkait dengan pengangkutan (transportasi) air dan garam mineral. Xilem dan floem merupakan jaringan yang berperan dalam proses pengangkutan tersebut. Selain itu, sistem jaringan pembuluh berfungsi pula sebagai jaringan penguat, sebab di dalamnya terdapat serabut xilem dan serabut fl oem.

Kembali

Lanjut

c. Sistem Jaringan Dasar


Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk bahan dasar yang menyelimuti jaringan pembuluh. Jaringan dasar pada tumbuhan adalah jaringan parenkim. Jaringan dasar ini bisa dijumpai pada semua organ tumbuhan.

Kembali

Lanjut

4. Proses Pengangkutan Zat pada Tumbuhan


Sebagaimana kita ketahui, tumbuhan dalam kesehariannya pasti membutuhkan zat-zat penting untuk hidup. Zat yang dibutuhkan antara lain air, garam mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Berbagai zat ini dapat diperoleh dari luar tubuh tumbuhan. Melalui daun, tumbuhan dapat memeroleh oksigen dan karbon dioksida. Sedangkan melalui ujung akar dan buluh-buluh akar, air dan garam mineral dapat diangkut tumbuhan ke dalam tubuhnya.

Kembali

Lanjut

a.Pengambilan zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan


Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: - O2 dan CO2 dari udara diambil melalui daun - Air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar. Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zatzat dapat dilakukan oleh permxkaan tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.

Kembali

Lanjut

b. Pengangkutan air dan mineral


Sistem pengangkutan air dan mineral dibedakan menjadi dua yaitu, Pengangkutan Ekstravaskuler dan Pengangkutan Intravaskuler.

Kembali

Lanjut

1) Pengangkutan Ekstravaskular
Yaitu pengangkutan yang terjadi di luar berkas pengangkut. Pengankutan ini terjadi pada akar dimulai dari bulu akar epidermis korteks endodermis perisikel, lalu ke xilem akar.

Kembali

Lanjut

Pengangkutan ini dibedakan menjadi: 1) Jalur simplas, dan

2) Jalur apoplas.

Kembali

Lanjut

Jalur Simplas (transpor melewati plasmodesmata)


Simplas adalah kontinum sitoplasma yang berhubungan oleh plasmodesmata pada tumbuhan dan berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke xilem. Simplas mencakup sitoplasma semua sel tumbuhan dan vakuola. Simplas merupakan satu unit karena protoplas sel yang berdampingan saling berhubungan melalui plasmodesmata.

Kembali

Lanjut

Jalur apoplas (transpor melewati dinding serta ruang antarsel)


Apoplas adalah suatu kontinum tak hidup yang terbentuk melalui jalur ekstraseluler yang disediakan oleh matriks kontinu dinding sel dan berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke xilem. Definisi lainnya menyebutkan bahwa apoplas adalah suatu sistem yang menyangkut antara dinding sel yang saling berhubungan dengan unsur xilem berisi air.

Kembali

Lanjut

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Kembali

Kembali

Lanjut

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

2) Pengangkutan Intravaskular
Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi di dalam berkas pembuluh xilem dan fl oem secara vertikal. Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari akar menuju daun oleh xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem.

Kembali

Lanjut

Proses pengankutan intravaskular sebagai berikut Xilem akar -> xilem batang -> xilem tangkai daun > xilem tulang daun -> mesofil Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembaban, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.

Kembali

Lanjut

Tenaga yang menyebabkan terjadinya pengangkutan ini ialah: 1) Tekanan akar, timbul karena pergerakan air secara osmosis, ketika bulu akar menyerap air dari dalam tanah. 2) Daya kapilaritas, terjadi karena daya dorong, hidrasi pada dinding xylem dan daya kohesi air. 3) Daya isap daun, ditimbulkan oleh adanya transpirasi dari daun dan fotosintesis.

Kembali

Lanjut

B. Organ Tumbuhan
Berbagai jaringan dengan fungsi tertentu bisa berkumpul membentuk suatu organ. Demikian pula pada tumbuhan, proses diferensiasi yang terjadi dalam jaringan dapat membentuk pelbagai macam bagian pokok tumbuhan.

Kembali

Lanjut

Organ tumbuhan berbiji memiliki tiga bagian penting, yaitu: akar, batang, dan daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya. Contoh: umbi modifikasi batang dan akar, rimpang modifikasi batang dan daun, duri modifikasi batang atau daun, kuncup dan bunga modifikasi dari ranting dan daun.

Kembali

Lanjut

1. Akar
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna cerah. Akar berfungsi sebagai penopang dan penguat berdirinya tumbuhan. Untuk memperoleh zat dari luar tubuh, akar tumbuhan berperan dalam proses penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah. Akar berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya adalah ketela pohon dan kentang.

Kembali

Lanjut

Asal akar adalah dari akar lembaga ( radix). Pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum, dinamakan kolumela.

Kembali

Lanjut

Akar pada tumbuhan memiliki fungsi bermacam-macam. Fungsi akar pada tumbuhan antara lain: 1) Untuk mengikat tubuh tumbuhan pada tanah. 2) Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. 3) Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.

Kembali

Lanjut

Secara umum struktur akar dibedakan menjadi struktur bagian luar (morfologi) dan struktur bagian dalam (anatomi). Perhatikan gambar

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

a. Struktur bagian luar (Morfologi akar)


a) Leher atau pangkal akar, merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang. b) Ujung akar, merupakan titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar ( kaliptra). c) Batang akar, merupakan bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar. d) Cabang-cabang akar, merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok.

Kembali

Lanjut

e) Serabut akar, merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut. f) Rambut akar atau bulu-bulu akar, merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang sesungguhnya dan akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. g) Tudung akar ( kaliptra), terletak paling ujung dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah.

Kembali

Lanjut

a. Struktur bagian dalam (Anatomi akar)


a) Epidermis Susunan sel-sel epidermis rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Sebagian sel epidermis membentuk rambut akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Bulu akar merupakan modi kasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut. Bulu akar memperluas permukaan akar sehingga penyerapan lebih efisien.

Kembali

Lanjut

b) Korteks Letak korteks langsung di bawah epidermis, sel selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran gas. Sebagian besar korteks dibangun oleh jaringan parenkim. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.

Kembali

Lanjut

c) Endodermis Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sebagian besar sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin. Bagian ini disebut pita kaspari. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik kaspari. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti huruf U, disebut sel U, sehingga air tidak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

Kembali

Lanjut

d) Silinder pusat/stele Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri atas berbagai macam jaringan, yaitu: (1)Perisikel/ perikambium Merupakan lapisan terluar dari stele yang tersusun atas satu atau beberapa lapis sel. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke samping.

Kembali

Lanjut

(2)Berkas pembuluh angkut

Berkas pembuluh angkut terdapat di sebelah dalam perisikel. Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari-jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
3)Empulur Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri atas jaringan parenkim. Empulur hanya terdapat pada akar tumbuhan dikotil.

Kembali

Lanjut

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Kembali

Lanjut

2. Batang
Batang merupakan bagian sistem tunas pada tumbuhan. Letaknya berada di atas tanah. Organ ini dikategorikan sebagai penghasil alat-alat lateral, misalnya daun, tunas, dan bunga. Pada bagian batang terdapat buku (node) atau tempat daun melekat dan ruas (internode), yaitu bagian batang yang letaknya di antara buku-buku.

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

Pada bagian berikut, akan mempelajari ciri dan struktur batang dua jenis tumbuhan, yakni tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.

Kembali

Lanjut

a. Batang Tumbuhan Dikotil


Pada jaringan primer batang dikotil terdapat bagian-bagian berikut, yaitu: 1) Epidermis 2) Korteks 3) Endodermis 4) Silinder Pusat atau Stele

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

1) Epidermis
Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel.

Kembali

Lanjut

2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.

Kembali

Lanjut

3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat.

Kembali

Lanjut

4) Silinder Pusat atau Stele


Lapisan silinder pusat ini terdiri atas dua bagian. a) Perisikel atau perikambium Lapisan silinder pusat ini bersifat meristematis. Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. Kemampuan meristematis inilah yang mengakibatkan batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar. Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok.

Kembali

Lanjut

b) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem. Di antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler. Kambium ini menyebabkan pertumbuhan sekunder berlangsung terusmenerus, tetapi pertumbuhan sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan. Pada saat air dan zat hara tersedia cukup, maka pertumbuhan sekunder terhenti. Jika keadaan lingkungan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder berlangsung lagi. Demikian silih berganti sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder batang tampak berlapis-lapis. Setiap lapis terbentuk selama satu tahun dengan bentuk melingkar konsentris mengelilingi pusat yang dinamakan lingkaran tahun

Kembali

Lanjut

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

b. Batang Monokotil
Pada tumbuhan monokotil terdapat meristem perifer. Meristem perifer merupakan bagian meristem yang berkembang menjadi batang berisi xilem dan floem. Lapisan epidermis batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan tumbuhan dikotil. Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan buku-buku.

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

Di bawah epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun dari sel-sel sklerenkim. Korteks tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi mengeraskan bagian luar batang. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.

Kembali

Lanjut

1) Epidermis
Epidermis batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dari tumbuhan dikotil. Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu.

Kembali

Lanjut

2) Korteks
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele. Korteks umumnya terdiri atas sel-sel sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.

Kembali

Lanjut

3) Stele
Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Pada bagian dalam perikambium terdapat empulur dan berkas vasikuler yang tersusun dari xilem dan floem. Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele. Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar.

Kembali

Lanjut

4) Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.

Kembali

Lanjut

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Lanjut

3. Daun (Leaf)
Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peran penting dalam meproduksi bahan makanan. Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun, dan di daunlah terjadi penguapan air terbesar.

Kembali

Lanjut

1) Struktur daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring-jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Kembali

Kembali

Lanjut

Struktur luar
Secara morfologi daun terdiri dari: Helaian daun ( lamina). Tangkai daun ( petiolus), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput. Pelepah daun (folius), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.

Kembali

Lanjut

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.

Kembali

Lanjut

Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu: menyirip, misalnya pada daun mangga, menjari, misalnya pada daun pepaya, melengkung, misalnya pada daun gadung, sejajar, misalnya pada daun jagung,

Kembali

Lanjut

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

Kembali

Lanjut

Struktur dalam
(1) Epidermis Epidermis merupakan lapisan terluar daun. Epidermis dibedakan menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada lapisan ini tidak terdapat ruang antarsel. Di antara sel epidermis terdapat stomata/mulut daun, yang berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

Kembali

Lanjut

Stomata pada permukaan bawah daun letaknya tersebar dan jumlahnya lebih banyak daripada permukaan atas daun. Pada tumbuhan teresterial, stomata banyak dijumpai pada bagian bawah permukaan daun, sedangkan pada tumbuhan air stomata lebih banyak terdapat pada permukaan atas daun.

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Struktur dalam daun

Kembali

Lanjut

(2)

Parenkim atau Mesofil Mesofil daun merupakan jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang). Kedua jaringan mengandung kloroplas. Jaringan pagar selselnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antarsel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplasnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

Kembali

Lanjut

Klik gambar untuk memperbesar

Kembali

Jaringan parenkim pada daun

Kembali

Lanjut

(3)

Jaringan pembuluh Jaringan pembuluh daun ( xilem dan floem) merupakan lanjutan dari jaringan batang dan tangkai daun. Jaringan pembuluh terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

Kembali

Lanjut

4. Bunga (Flower)
Bunga merupakan organ tumbuhan yang merupakan hasil modifikasi batang dan daun. Batang menjadi tangkai, daun menjadi kelopak bunga, mahkota bunga, dan alat reproduksi. Modifikasi ini terjadi karena disebabkan oleh enzim yang dirangsang oleh sejumlah fotohorman tertentu.

Kembali

Lanjut

a. Bagian-bagian Bunga
Pada umumnya bunga mempunyai empat bagian utama, yaitu 1. Kelopak (calyx), 2. Mahkota bunga (corolla), 3. Alat kelamin Jantan = androecium berupa benang sari, dan Betina = gynoecium berupa putik. Suatu bunga dikatakan sempurna jika mempunyai ketiga bagian tsb. Kalau tidak mempunyai salah satunya saja, dikatakan bunga tidak sempurna

Kembali

Lanjut

1) Kelopak Bunga
Umumnya berwarna hijau. Fungsinya untuk melindungi bagian-bagian bunga lainnya ketika masih kuncup

Kembali

Lanjut

2) Mahkota Bunga
Memiliki warna mencolok yang berwarna-warni sesuai dengan jenisnya. Disamping itu mahkota bunga sering menghasilkan aroma tertentu. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga atau hewan lain yang akan membantu proses penyerbukan.

Kembali

Lanjut

3) Benang Sari
Merupakan alat kelamin jantan pada jantan. Memiliki bagian-bagian tangkai benang sari (filament), dan kepala sari (anther) yang berfungsi untuk menghasilkan serbuk sari atau pollen.

Kembali

Lanjut

4) Putik
Merupakan alat kelamin betina pada bunga. Organ reproduksi betina adalah daun buah atau cerpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik (stigma) untuk menerima serbuk sari. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal buah.

Kembali

Lanjut

C. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan dan Kultur Jaringan


Ada satu sifat sel tumbuhan yang mampu membentuk individu secara utuh. Sifat itu adalah sifat totipotensi. Dengan sifat totipotensi, tumbuhan baru dapat dibudidayakan melalui teknik tertentu, yakni kultur jaringan. Apakah yang dimaksud sifat totipotensi? Apa pula peranaan sifat totipotensi dalam kultur jaringan?

Kembali

Lanjut

1. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan


Pada tahun 1838 muncul teori atau hipotesis yang ter kait dengan hipotesis tersebut. Teori yang dimaksud adalah teori totipotensi sel (total genetic potencial cell). Ilmuwan yang mengemukakannya adalah Schleiden dan Schwann. Teori ini menyatakan bahwa setiap sel tumbuhan yang hidup mempunyai informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang utuh bila kondisinya sesuai.

Kembali

Lanjut

Pada mulanya, teori totipotensi sel ini belum bisa dibuktikan. Penyebabnya, saat itu pengetahuan mengenai nutrisi dan hormon tanaman masih minim. Namun demikian, mulai tahun 1930, setelah penemuan auksin, indol acetic acid (IAA) dan napthalene acetic acid (NAA), teori totipotensi sel dapat dibuktikan.

Kembali

Lanjut

Pada perkembangan selanjutnya, penelitianpenelitian tentang teori totipotensi sel terus dilakukan. Para ahli memfokuskan penelitiannya pada nutrisi dan hormon tanaman, penyusunan medium tanam, dan pemilihan sumber/bahan yang akan diperbanyak/ditanam pada medium/kultur. Kemudian, tata cara perbanyakan tanaman secara kultur serta pengetahuan teknis pembudidayaannya juga mereka teliti.

Kembali

Lanjut

2. Sifat Totipotensi Sebagai Dasar Kultur Jaringan


Seperti yang kita ketahui sebelumnya, sel tumbuhan tidak mungkin dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan utuh secara alamiah. Penyebabnya adalah kondisi alam yang tidak memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu, kondisi yang demikian tidak dapat dipenuhi kecuali disediakan media secara buatan.

Kembali

Lanjut

Berdasarkan sifat totipotensi sel, tumbuhan baru dapat tumbuh dan dikembangbiakkan. Sifat totipotensi diartikan sebagai kemampuan sel, jaringan, atau organ tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu organisme utuh. Oleh para ahli, sifat ini dimanfaatkan sebagai dasar perkembangbiakan tumbuhan dengan suatu teknik tertentu. Salah satu teknik yang digunakan adalah kultur jaringan.

Klik gambar untuk memperbesar

Bibit jati emas. Hasil kultur jaringan banyak diminati konsumen.

Kembali

Kembali

Lanjut

Kultur jaringan tumbuhan ialah teknik menumbuh kembangkan bagian tumbuhan, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi apseptik (bebas dari mikro organisme), secara invitro (dalam tabung atau botol) menjadi tumbuhan yang lengkap bagian-bagiannya. Teknik ini, dicirikan oleh kondisi kultur yang aseptik, juga penggunaan media kultur/media tanam dengan nutrisi yang dilengkapi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Selain itu, perkembangbiakannya dilakukan pada kondisi ruang kultur yang suhu dan pencahaya annya terkontrol.

Kembali

Lanjut

Thats all fooks

Thanks For your Attention and your listen

Kembali

You might also like