You are on page 1of 6

Perjumlahan adalah salah satu operasi aritmetika dasar.

Perjumlahan merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu bilangan yang merupakan juml Perjumlahan bilangan bulat Bilangan bulat merupakan semua himpunan bilangan positif dan negatif termasuk bilangan nol (0)yaitu : {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD Dalam membelajarkan Matematika untuk jenjang SD sebaiknya selalu memperhatikan tahap perkembangan mental dari Piaget dan tahap pembelajaran dari Bruner, maka pembelajaran materi bilangan bulat untuk tingkat SD sebagaimana dipaparkan di atas tidak menjadi masalah. Pada pembelajaran bilangan bulat sebaiknya dibelajarkan dengan menggunakan media, sehingga anak nantinya bisa membangun konsep sendiri tentang apa itu 1 (negatif satu), 2 (negatif dua) dan seterusnya. Jika anak sudah mampu memahami itu baru dilanjutkan dengan pengenalan operasinya juga dengan menggunakan media tentunya. Sebagai contoh pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di SD adalah sebagai berikut (di ambil dari Modul BERMUTU Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD): Pada awal pembelajaran disajikan masalah yang aktual sebagai berikut: Angkatan perang suatu negara mengadakan latihan perang bersama antara angkatan udara dan angkatan lautnya. Angkatan udara menggunakan pesawat tempur dan angkatan laut menggunakan kapal selam. Senjata yang mereka gunakan adalah rudal (peluru kendali) yang berbentuk seperti mentimun. Rudal yang digunakan angkatan udara berwarna putih (karena belum terendam air), dan rudal yang digunakan angkatan laut berwarna hitam (karena sudah terendam air), jika bertumbukan antara rudal putih dan rudal hitam akan meledak. Selanjutnya masalah tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar:

Dari ilustrasi pada Gambar, pesawat tempur dan kapal selam saling menembak ke sasaran masing-masing setiap kali rudal putih bertumbukan dengan rudal hitam akan meledak. Dari permasalahan di atas dapat diasumsikan bahwa: (1) rudal putih mewakili bilangan bulat positif, (2) rudal hitam mewakili bilangan bulat negatif, dan jika sebuah rudal putih dan sebuah rudal hitam bertumbukan akan mewakili bilangan bulat nol. Dari Gambar 1 di atas rudal yang putih yang belum meledak ada 4 buah, rudal hitam yang belum meledak ada 4 buah, dan sepasang rudal putih dan rudal hitam yang meledak. Dengan demikian 4 rudal putih itu mewakili 4 satuan bilangan bulat positif yaitu : +1, +1, +1, dan +1 atau mewakili bilangan +4, sedangkan 4 rudal hitam mewakili 4 satuan bilangan bulat negatif yaitu : 1, 1, 1, dan 1 atau mewakili bilangan 4. +1 atau ditulis 1, dibaca positif satu, +4 atau ditulis 4, dibaca positif empat, 1 dibaca negatif satu, 4 dibaca negatif empat. Selanjutnya rudal putih dan rudal hitam yang bertumbukan dan meledak mewakili bilangan nol atau 0. Dari ilustrasi pada Gambar 1 di atas, pesawat tempur dan kapal selam saling menembak ke sasaran masing-masing. Setiap kali rudal putih bertumbukan dengan rudal hitam akan meledak. Dari permasalahan di atas dapat diasumsikan bahwa: (1) rudal putih mewakili bilangan bulat positif, (2) rudal hitam mewakili bilangan bulat negatif, dan jika sebuah rudal putih dan sebuah rudal hitam bertumbukan akan mewakili bilangan bulat nol. Dari Gambar di atas rudal putih yang belum meledak ada 4 buah, rudal hitam yang belum meledak ada 4 buah, dan sepasang rudal putih dan rudal hitam yang meledak. Dengan demikian 4 rudal putih itu mewakili 4 bilangan bulat positif yaitu : +1, +1, +1, dan +1 atau mewakili bilangan +4, sedangkan 4 rudal hitam mewakili 4 bilangan bulat negatif yaitu : 1, 1, 1, dan 1 atau mewakili bilangan 4. +1 atau ditulis 1, dibaca positif satu, +4 atau ditulis 4, dibaca positif empat, 1 dibaca negatif satu, 4 dibaca negatif empat. Selanjutnya rudal putih dan rudal hitam yang bertumbukan dan meledak mewakili bilangan nol atau 0.

Untuk mempermudah dalam menyajikan pembelajaran bilangan bulat, rudal-rudal tersebut selanjutnya dapat digantikan dengan manik-manik atau kancing baju yang warnanya sesuai yaitu manik-manik putih mewakili bilangan bulat positif, manik-manik hitam mewakili bilangan negatif, dan sepasang manik-manik putih dan manikmanik hitam mewakili bilangan nol. Selanjutnya untuk mempermudah pemahaman siswa, dalam bentuk gambar rudal putih yang mewakili bilangan bulat positif dan rudal hitam yang mewakili bilangan bulat negatif masingmasing diberi penegasan dengan menambah tanda positif (+) untuk rudal putih dan tanda negatif () untuk rudal

hitam.

Dengan bantuan lembar kerja yang didesain guru nantinya, siswa diharapkan dapat membangun konsep tentang bilangan bulat dan operasinya dengan menggunakan peraga, misalnya 1 + (- 3) = 2, dapat digambarkan dengan: Selain dengan cara tersebut, bisa juga menggunakan alternatif media gerak dan arah untuk membelajarkan bilangan bulat dan operasinya. Dengan cara-cara tersebut nantinya peserta didik diarahkan sampai dengan menyelesaikan soal-soal operasi bilangan bulat dengan tanpa menggunakan media, yaitu menggunakan lambang matematika (tahap pembelajaran symbolic menurut Bruner). Pengurangan adalah konsep matematika utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah Penambahan. Biasanya Pengurangan diajarkan hampir bersamaan dengan pengajaran Penambahan, tepatnya adalah Penambahan diajarkan terlebih dahulu baru kemudian Pengurangan kemudian keduanya akan diajarkan secara pararel. Para orang tua mungkin ingin memahami bagaimana caranya mengajarkan ketrampilan menghitung Pengurangan ini secara benar kepada anak-anak mereka. Metode untuk mengajarkan Pengurangan pada tahap awal yang paling sesuai adalah dengan menghubungkan ke konsep Penambahan, yaitu dengan pendekatan menghitung ke atas / counting up (contoh 3 + ? = 8), bukan dengan pendekatan menghitung ke bawah / counting down (contoh 8 - 3 = ?). Karena dengan pendekatan menghitung ke atas, si anak dapat menggunakan pemahaman yang telah didapat selama mempelajari operasi Penambahan untuk selanjutnya digunakan mempelajari Pengurangan. Dengan pendekatan ini konsep Pengurangan dipandang oleh si anak sebagai perkembangan wajar dari konsep Penambahan yang telah dimengerti olehnya. Dalam artikel ini diasumsikan bahwa anak telah melewati MASA Pengenalan Penambahan terlebih dahulu. Di sini, ada beberapa tahap untuk mengajarkan anak-anak mengenai konsep pengurangan ini. Tahap-tahap ini bergantung pada kemampuan (bukan pada umur) anak tersebut secara unik sehingga tidak dapat dipaksakan dalam proses pengajarannya. Untuk memudahkan, cara pengajaran operasi pengurangan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pengenalan pengurangan, tahap pengurangan tradisional, tahap pengurangan mental. Yang nantinya akan dibahas secara terinci satu demi satu.

1. Tahap Pengenalan Pengurangan Dalam tahap ini, diperkenalkan konsep Selisih dalam kehidupan sehari-hari. Agar perpindahan dari konsep Penambahan ke Pengurangan berjalan dengan mulus, digunakan pendekatan menghitung ke atas (counting up), yaitu dengan dengan mencari berapa kumpulan benda yang dibutuhkan agar jumlahnya sama dengan kumpulan benda lain yang lebih banyak. Misalnya selama bermain dengan kelereng, jika ada tiga kelereng di lantai, si anak dapat ditanyakan berapa kelereng yang harus ditambahkan agar jumlahnya menjadi sepuluh kelereng (contoh 3 + ? = 10). Di sini objek kelereng tentu saja dapat diganti dengan objek-objek yang lain, misalnya teman bermain mereka, barang belanjaan dan sebagainya. Setelah anak telah memahami Pengurangan dengan pendekatan menghitung ke atas (counting up), berarti mereka telah siap untuk mengenalkan pendekatan menghitung ke bawah (counting down) yang bersifat lebih langsung ke persoalannya. Pendekatan ini dapat diajarkan dengan cara mengambil satu kelereng dari sepuluh kelereng, kemudian ditanyakan hasilnya kepada si anak (contoh 10 1 = ?). Pendekatan ini harus diiringi dengan penggunaan KATAKATA untuk menjelaskan konsep Pengurangan tersebut misalnya sepuluh dikurangi satu sama dengan sembilan. Dengan mengajarkan fakta-fakta ini terus menerus kepada anak-anak, mereka akan dapat menarik kesimpulan tentang operasi matematika (dalam hal ini tentang Pengurangan) dengan tepat walaupun hal ini belum disampaikan dalam bentuk Angka tertulis. 2. Tahap Pengurangan Tradisional Tahap ini tentunya dimulai dengan penulisan Angka dan Simbol operator pengurangan (-). Pada tahap ini, anak-anak sudah harus dapat mengabstraksi konsep bilangan ke dalam sebuah Notasi desimal tertulis. Urutan pengajarannya, berdasarkan tingkat kesulitan yang harus dikerjakan oleh anak yaitu berdasarkan banyaknya digit bilangan yang terlibat, misalnya satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya. Pada setiap digit bilangan ini dilakukan latihan yang berulang-ulang agar siswa dapat menguasai dengan mahir. Baru kemudian berpindah ke digit bilangan yang lebih banyak. a. Cara Mengajarkan Pengurangan Satuan (sebagai contoh 4 - 2) Pada level ini merupakan masa transisi, dari bentuk pengajaran verbal pada tahap pengenalan ke bentuk pengajaran tertulis. Jadi pada waktu membantu mengajarkannya tetap perlu diilustrasikan prosesnya dengan menggunakan jari tangan kita. Prosesnya sebagai berikut: 4 (EMPAT dengan empat jari tangan diacungkan) + (dikurangi) 2 (DUA dengan mengurangkan satu persatu jari dari satu s.d dua) = (sama dengan) (dua jari tangan diacungkan) yang kemudian dituliskan sebagai 2 (DUA)

Cara ini diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada. Fokuskan pengulangannya untuk bilangan 10, misalnya 10-1=9, 10-2=8 dan seterusnya (dalam metode sempoa ini disebut bilangan saling komplementer). b. Cara Mengajarkan Pengurangan Belasan ( sebagai contoh 12 - 7) Pada tahap ini sudah muncul konsep abstrak tentang asosiasi posisi puluhan, ilustrasinya dapat dengan menuliskan Angka 1 (satu) pada kertas untuk menggambarkan kesepuluh jari kita yang teracung. Prosesnya sebagai berikut: 12 (DUA BELAS dengan membilang sepuluh jari pertama sampai diacungkan semua, kemudian kita tuliskan angka 1 (satu) di kertas dan setelah itu proses membilang dilanjutkan sampai dua jari tangan diacungkan) + (dikurangi) 7 (TUJUH dengan satu persatu jari dari satu s.d tujuh dikurangkan. Pada pengurangan ke dua, kesepuluh jari telah turun maka kita mencoret Angka 1 SATU pada kertas, dan kemudian melanjutkan mengacungkan ke sepuluh jari kita lagi. Selanjutnya dilanjutkan pengurangannya sampai dengan tujuh) = (sama dengan) (lima jari tangan diacungkan) yang kemudian dituliskan hasilnya sebagai 5 (LIMA) Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada c. Cara Mengajarkan Pengurangan Puluhan ( sebagai contoh 50 - 30) Di sini kita mulai menggunakan cara penulisan Angka-angka bersusun dan mulai meninggalkan ilustrasi dengan jari tangan kita. Untuk mengajarkannya dimulai dengan angka puluhan murni. Letakkan satu bilangan (50) di atas bilangan yang lainnya (30) sedemikian sehingga baik puluhan maupun satuannya berada dalam satu garis lurus. Dan tarik garis horisontal dibawah bilangan kedua. 50 30 _ Kurangkan kedua digit satuannya. (0 - 0 = 0). Letakkan hasilnya (0) pada bawah garis horisontal dengan letak yang sesuai. 50 30 _ 0 Kurangkan kedua digit puluhannya (5 - 3 = 2) Letakkan hasilnya (2) pada bawah garis horisontal dengan letak yang sesuai. 50 30 _ 20 Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada c. Cara Mengajarkan Pengurangan Puluhan ( sebagai contoh 53 - 21) Letakkan satu bilangan (53) di atas bilangan yang lainnya (21) sedemikian sehingga baik puluhan maupun satuannya berada dalam satu garis lurus. Dan tarik garis horisontal dibawah bilangan kedua. 53 21 _ Kurangkan kedua digit satuannya. (3 1 =2). Letakkan hasilnya (2) pada bawah garis horisontal dengan letak yang sesuai. 53 21 _ 2 Kurangkan kedua digit puluhannya (5 - 2 = 3). Letakkan hasilnya (3) pada bawah garis horisontal dengan letak yang sesuai

53 21 _ 32 Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada d. Cara Mengajarkan Pengurangan Puluhan ( sebagai contoh 53 - 26) dengan carry digit Letakkan satu bilangan (53) di atas bilangan yang lainnya (26) sedemikian sehingga baik puluhan maupun satuannya berada dalam satu garis lurus. Dan tarik garis horisontal dibawah bilangan kedua. 53 26 _ Kurangkan kedua digit satuannya. (3 - 6). Di sini bilangan pengurang (6) lebih besar dari bilangan yang dikurangi (3), maka kurangi Satu dari digit puluhan dan tambahkan Sepuluh pada digit satuan sebelum melakukan operasi pengurangan sehingga (13 6 = 7). Letakkan hasilnya (7) pada bawah garis horisontal dengan letak yang sesuai. -1 53 26 _ 7 Kurangkan kedua digit puluhannya beserta pengurangan Angka Satu sebelumnya (5 - 2 -1 = 2) Letakkan hasilnya (2) pada bawah garis horisontal dengan letak yang sesuai -1 53 26 _ 27 Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada. Kemudian kita masuk ke dalam digit bilangan yang lebih tinggi misalnya ratusan, ribuan dan seterusnya. 3. Tahap Pengurangan Mental Perhitungan Mental adalah cara menghitung dengan hanya menggunakan Otak manusia, tanpa dengan bantuan peralatan yang lain. Dalam penelitian didapatkan kesimpulan bahwa perhitungan mental ini dapat meningkatkan kepercayaan diri, kecepatan merespon, ingatan dan daya konsentrasi pada para praktisinya. Kunci utama dalam Pengurangan secara mental adalah Ingatan (memori) dalam mengurangkan dari 0 (nol) s.d 9 (sembilan) yang sudah diluar kepala. Serta Visualisasi (visualization) dari proses manipulasi operasi Pengurangan. Berdasarkan cara memvisualisasinya, Pengurangan Mental dapat dibagi dalam dua kategori: A. Visualisasi Langsung (Direct Visualization) Di sini konsep Metode Horisontal mulai berperan secara dominan. Pengenalan Konsep Asosiasi Posisi dengan menggunakan Notasi Pagar adalah esensial untuk menggunakan visualisasi secara langsung ini. Kata langsung di sini artinya adalah kita langsung bermain dengan konsep abstrak dari Angka tanpa menggunakan peralatan bantuan. Mula-mula siswa diajarkan menghitung pengurangan dengan metode horisontal dengan Notasi Pagarnya secara tertulis, selanjutnya mereka dilatih untuk membayangkan (memvisualisasi) proses manipulasi yang telah dilakukannya. Contoh: a. Cara mengajarkan Pengurangan Mental Puluhan ( sebagai contoh 53 - 21)

Mula-mula diajarkan bagaimana Notasi Pagar bekerja pada setiap bilangan yang terlibat sehingga didapat 53 = 5 | 3 dan 21 = 2 | 1. Selanjutnya didapat (5 | 3) - (2 | 1) = (5 - 2) | (3 - 1). Di sini Ingatan harus bertindak dengan menghitung setiap kolom dalam pagar sebagai berikut : (5 - 2) | (3 - 1) = 3 | 2 sehingga didapatkan hasil 32 Jadi disini terdapat tahap-tahap manipulasi sebagai berikut: Pertama mengurangkan digit satuan (3 - 1 = 2). Selanjutnya mengurangkan digit puluhan (5 - 2 = 3). Sehingga jawabannya adalah 32 KETERANGAN: Perhatikan pola perhitungan yang tetap konsisten untuk setiap soal yang ada yaitu kurangkan semua digit yang sesuai mulai dari Kanan ke Kiri b. Cara mengajarkan Pengurangan Mental Puluhan (sebagai contoh 53 - 26) dengan carry digit Mula-mula diajarkan bagaimana Notasi Pagar bekerja pada setiap bilangan yang terlibat sehingga didapat 53 = 5 | 3 dan 26 = 2 | 6. Selanjutnya didapat (5 | 3) - (2 | 6) = (5 - 2) | (3 - 6). Di sini Ingatan harus bertindak dengan menghitung setiap kolom dalam pagar sebagai berikut : (5 - 2) | (3 - 6). = 3 | -3 Karena Kolom terakhir bernilai NEGATIF maka Kolom disebelah kirinya dikurangi 1 (Satu) kemudian Kolom yang mempunyai nilai negatif tersebut ditambah dengan 10 (Sepuluh), sehingga: 3 | -3 = 2 | 10 - 3 = 2 | 7 sehingga didapatkan hasil 27 Jadi disini terdapat tahap-tahap manipulasi sebagai berikut: Pertama mengurangkan digit satuan (3 6 = -3). Selanjutnya mengurangkan digit puluhan (5 2 = 3) Membuat Kolom yang bernilai NEGATIF menjadi bernilai positif dengan cara Kolom disebelah kirinya dikurangi 1 (Satu) sehingga menjadi 3 - 1 = 2 kemudian Kolom yang mempunyai nilai negatif tersebut ditambah dengan 10 (Sepuluh) sehingga 10 3 = 7. Sehingga jawabannya adalah 27 KETERANGAN: Perhatikan pola perhitungan yang tetap konsisten untuk setiap soal yang ada yaitu kurangkan semua digit yang sesuai mulai dari Kanan ke Kiri. Kemudian ubah kolom yang mempunyai nilai negatif menjadi positif dengan mengurangi 1 (satu) kolom di sebelah kirinya dan menambah 10 (sepuluh) di kolom tersebut.. Cara ini kemudian diulang-ulang untuk berbagai variasi soal yang ada sampai dapat menghitung tanpa harus mencorat-coret pada kertas. Kemudian kita masuk ke dalam digit bilangan yang lebih tinggi misalnya ratusan, ribuan dan seterusnya. B.. Visualisasi Objek (Visualization with Object) Biasanya objek yang digunakan disini adalah sempoa (abacus). Disini sempoa digunakan untuk membantu proses visualisasinya, terutama digunakan bagi mereka yang belum mengetahui konsep Asosiasi Posisi dan bagi mereka yang kesulitan untuk memvisualisasikan sesuatu yang abstrak seperti Angka Desimal. Dalam kenyataannya cara Visualisasi dengan menggunakan objek sempoa ini hanya sesuai untuk diajarkan pada anak-anak saja. Dan kurang sesuai untuk diajarkan pada remaja atau orang dewasa karena umumnya remaja dan orang dewasa sudah mempunyai konsep bilangan dan operasinya yang mapan dalam benaknya sehingga merasa kesulitan/bosan harus belajar lagi menghitung bilangan dari awal dengan menggunakan sempoa.

(Untuk mempelajari secara lengkap Metode Sempoa dapat dilihat pada http://groups.yahoo.com/group/metode_horisontal/files/takashikojima1.pdf ) Contoh: a. Cara mengajarkan Pengurangan Mental Puluhan dengan Sempoa (sebagai contoh 53 - 21) Disini terdapat tahap-tahap manipulasi sebagai berikut: 1. Tentukan batang satuan pada sempoa, misalkan batang H. Kemudian tentukan bilangan 53 pada batang GH 2. Kurangkan 2 pada batang puluhan G, sehingga hasilnya 5 - 2 = 3 3. Kurangkan 1 pada batang satuan H. Hasilnya 3 - 1 = 2 4. Sehingga didapat jawaban 32 KETERANGAN: Perhatikan pola perhitungan yang tetap konsisten untuk setiap soal yang ada yaitu kurangkan semua digit yang sesuai mulai dari Kiri ke Kanan b. Cara mengajarkan Pengurangan Mental Puluhan dengan Sempoa (sebagai contoh 53 - 26) dengan carry digit Disini terdapat tahap-tahap manipulasi sebagai berikut: 1. Tentukan batang satuan pada sempoa, misalkan batang H. Kemudian tentukan bilangan 53 pada batang GH 2. Kurangkan 2 pada batang puluhan G, sehingga hasilnya 5 - 2 = 3 3. Kurangkan 6 pada batang satuan H. Karena 6 lebih besar dari 3 maka Caran menghitungnya adalah dengan meminjam 1 (satu) dari batang puluhan G sehingga didapat 3 -1 = 2, kemudian kurangkan 10 (Sepuluh) dengan angka 6 tersebut, hasilnya 10 6 = 4. Akhirnya Tambahkan 4 (empat) ini dengan 3 pada batang satuan H, dan didapat 4 + 3 = 7 4. Sehingga didapat jawaban akhir 27 KETERANGAN: Perhatikan pola perhitungan yang tetap konsisten untuk setiap soal yang ada yaitu kurangkan semua digit yang sesuai mulai dari Kiri ke Kanan. Metode sempoa menggunakan peminjaman (borrowing) angka 1 (satu) pada batang disebelahnya yang mempunyai orde yang lebih besar jika terjadi pengurangan yang hasilnya negatif.

Perkurangan merupakan salah satu dari empat operasi dasar aritmetika, dan pada prinsipnya merupakan kebalikan dari operasi perjumlahan. Operasi perkurangan dinyatakan dengan tanda minus dalam notasi infix, dengan bentuk rumus:

Artikel bertopik matematika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. [sembunyikan] lbs Aritmetika dasar

Perjumlahan +

Perkurangan

Perkalian

Perbagian

You might also like