You are on page 1of 12

KAJIAN LAYANAN SMS BANKING : STUDI KASUS SMS BANKING MAHASISWA Oleh: Marini Email: arinimarini44@yahoo.co.

id ABSTRAK Bank sebagai institusi keuangan di Indonesia, saat ini menghadapi semakin meningkatnya kompleksitas yang mengarah pada semakin besarnya ketidakpastian dan semakin ketatnya persaingan. Berbeda dengan jasa perbankan tradisional, saat ini nasabah membutuhkan jasa dan produk secara personal, dengan akses kapan saja, dimana saja. Walaupun tidak ada solusi teknologi yang pasti agar bank tetap kompetitif, SMS Banking merupakan aplikasi teknologi informasi canggih yang bisa diterapkan untuk memberikan tingkat layanan nasabah lebih tinggi. Kerangka penelitian berdasarkan Model Penerimaan Teknologi (TAM2) untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi intention pengadopsian teknologi, seperti faktorfaktor subjective norm, image, result demostrability, perceived risk, perceived ease of use, perceived usefulness. Variasi sampel menggunakan mahasiswa digunakan dalam menguji model. Metoda SEM dengan bantuan AMOS 16.0 digunakan untuk menguji pola hubungan inter-korelasi ketujuh konstruk yang diajukan secara empiris. Hasil penelitian diketahui subjective norm berpengaruh langsung dengan perceived usefulness, perceived ease of use berpengaruh langsung dengan perceived usefulness, perceived usefulness berpengaruh langsung dengan intent pengadopsian SMS Banking . Hal ini sesuai dengan model perpanjangan dari penerimaan teknologi. perceived usefulness berpengaruh langsung pada niat mengadopsi SMS Banking sedangkan hubungan secara langsung pada dampak niat mengadopsi pada penelitian empiris ini hasilnya signifikan

Kata Kunci:

SMS Banking, subjective norm, image, result demostrability, perceived risk, perceived usefulness, perceived ease of use, intention, model penerimaan teknologi, adopsi teknologi, SEM, AMOS 16.0

PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi dan alat telekomunikasi sudah menjadi kebutuhan utama. Indikasi yang dapat dilihat adalah bagaimana ketergantungan masyarakat akan alat telekomunikasi khususnya telepon seluler/ ponsel. Pelanggan operator seluler Indonesia meningkat menjadi 36% pada akhir tahun 2006 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 24% tahun 2005 dan 14% pada tahun 2004 ([XL, 2006]). Jumlah total pelanggan operator selular GSM maupun CDMA menurut Infobank (2008) pada akhir tahun 2007 sebanyak 80 juta. Dampak perkembangan teknologi informasi memberikan efek samping memperketat tingkat persaingan antar penyedia jasa keuangan. Jasa atau service sendiri memiliki definisi sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Nasabah selalu ingin mendapat kemudahan dalam memperoleh informasi keuangan dan melakukan transaksi tanpa harus mengunjungi bank secara fisik. Nasabah akan terpuaskan jika dapat memenuhi dua hal, pertama adalah kecepatan dalam memperoleh informasi keuangan serta keakuratannya, kedua adalah kemudahan dalam pelaksanaan aktifitas transaksi. Jika kedua hal tersebut telah terpenuhi maka tujuan layanan SMS Banking sebagai sistem informasi perbankan yang bernilai tambah akan tercapai ([Almilia 2006],30). Penelitian yang dilakukan oleh ([Achraf 2005],56), mengatakan SMS Banking merupakan satu layanan teknologi informasi perbankan yang paling penting dan mampu menghasilkan informasi keuangan meliputi: cek saldo, transfer dana, informasi tagihan kartu kredit, pembayaran tagihan, dan sebagainya melalui suatu alat pemampu Internet tanpa kabel. Bank pada perkembangannya mendapatkan keuntungan bukan berasal dari aktivitas kredit lagi melainkan dari fee layanan jasa bank (fee based). Layanan fee berdasarkan pada penyediaan fasilitas pembayaran transaksi tertentu bagi nasabah. Keuntungan yang diperoleh bank akan meningkat apabila bank dalam melakukan usahanya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerjanya. Peningkatan efektifitas dan efisiensi dicapai dengan memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi yang dapat diterapkan pada bidang perbankan, serta dengan menciptakan produk-produk baru dalam bidang jasa perbankan dalam rangka meningkatkan layanan kepada masyarakat pengguna jasa bank. Peningkatan penetrasi SMS Banking yang tinggi telah disebutkan oleh Cheung (2001) dalam penelitiannya terhadap sikap masyarakat Hong Kong yang menggunakan TAM2 mengenai salah satu produk New e-

channel (internet banking) masih menunjukkan penolakan terhadap teknologi informasi. Pihak bank memberikan pelayanan internet banking bertujuan mempermudah nasabah dalam bertransaksi. ([Cheung 2001],45) menyebutkan,walaupun teknologi yang digunakan perbankan sudah canggih, namun teknologi tersebut masih terlalu dini untuk bias diadopsi ataupun digunakan oleh masyarakat Hong Kong. Hasil penelitian Cheung maenjelaskan bahwa salah satu faktor penghambatan penerimaan teknologi ini akibat faktor persepsi terhadap resiko seperti faktor keamanan dan kepercayaan ditengah masyarakat Hong Kong. Lee menambahkan faktor perceived risk pada model awal TAM. Hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulan bahwa perceived risk dapat berdampak langsung pada kepercayaan responden dalam adopsi teknologi mobile banking. Studi mengenai pengadopsian teknologi new e-channel di masyarakat Indonesia sangat diperlukan, karena akan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi niat dan perilaku nasabah pengguna atau pengguna potensial teknologi SMS Banking. Pemilihan teknologi New e-channel SMS Banking karena teknologi sedang gencar dipublikasi dan dipasarkan oleh jasa perbankan Indonesia. Teknologi SMS Banking memiliki kemiripan dengan teknologi internet banking yang risetnya telah lebih dulu banyak diteliti. TINJAUAN PUSTAKA Peneliti sistem informasi sudah mulai menggunakan TAM untuk menguji PU dan PEOU menggunakan microcomputer mengetahui tada yang perlu dikritisi dari studi TAM yakni terdapatnya faktor eksternal yang mempengaruhi PU dan PEOU, untuk membuktikan hal tersebut, (Venkatesh dan Davis 1996],178) menggunakan 3 eksperimen untuk menyelidiki faktor penentu dari PEOU. Hasilnya menunjukkan bahwa Self-Efficacy sangat mempengaruhi PEOU, sedangkan sasaran penggunaan sistem mempengaruhi persepsi pemakai setelah mereka mempunyai pengalaman dengan sistem. Selanjutnya ([Venkatesh, Davis 2000],167) mengembangkan dan menguji model TAM2 dengan memasukkan sejumlah faktor penentu untuk PU. Lihat Gambar 2.4 merupakan model perluasan dari TAM (Technology Acceptance Model) yang menjelaskan niat pemakaian dan kegunaan yang diirasa dalam kaitan dengan proses pengaruh sosial (norma hubungan, voluntaryness, dan gambaran) dan teori proses sebagai penolong (keterkaitan pekerjaan, kualitas hasil, hasil demonstrabilitas dan PEOU). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua teori dan pengaruh sosial mempengaruhi penerimaan terhadap teknologi. Resiko Persepsi adalah suatu faktor kritis yang mempengaruhi tingkat adopsi. Cheung (2001) menyatakan bahwa tingkat dari Percieved Risk (PRISK) secara negatif dihubungkan dengan kecepatan adopsi. Resiko yang dirasa melingkupi suatu inovasi dapat menyebabkan orang untuk menunda keputusan mengadopsi atau menolak inovasi. PRISK digambarkan sebagai ketidakpastian itu bahwa pelanggan tidak bisa mengambil resiko dalam proses pengguna. Definisi tersebut menyoroti hal yang relevan tentang Perceived Risk yaitu ketidakpastian dan konsekwensi. Perceived Risk dapat terdapat banyak format, tergantung pada produk dan karakteristik konsumen. Dalam rangka menyelidiki perbedaan didalam perceived risk dan kegunaan strategi pengurangan resiko, ([Mitchell Greatorex 1993],402) yang dalam studi pustaka yang dilakukan ([Cheung 2001],89) melakukan riset empiris untuk mendapatkan jasa/usaha yang memiliki resiko terbesar. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa usaha yang memiliki resiko terbesar yaitu: salon, hotel, perbankan, rumah makan, fitness centre dan rumah makan cepat saji. Model yang berbeda akan mengubah konseptualisasi persepsi, contohnya untuk TAM ([Davis 1989],87) meliputi hanya dua persepsi, TRA ([Fishbein, Ajzen 1975],145) dan TPB ([Ajzen 1985],156) dimana keduanya menghasilkan rekomendasi persepsi akan timbul akibat informasi dari sistem teknologi. Ditambahnya persepsi resiko pada model TAM ini menghasilkan model baru yang biasa disebut sebagai TAM2 (Venkatesh dan Davis pada tahun 2000) atau perpanjangan dari model TAM. Gambar 1 merupakan model TAM2 (Venkatesh , Davis 2000],167).

Gambar 1 Extension of Technology Acceptance Model / TAM2 ([Venkatesh & Davis 2000],167) Model yang diajukan oleh Cheung pada tahun 2001 mengambil model TAM2 yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan teknologi yang akan ditelitinya (internet banking). Gambar 2 merupakan model yang diajukan oleh Cheung dalam penelitiannya.
Norma subyektif
subjective Norm(SNORM)

Kegunaan yang dirasakan Pencitraan


image (IM) perceived usefullness(PU)

Niat mengadopsi/menggunakan internet Banking


Intention to AdoptContinual Usage of Internet Banking(INTENT)

Demonstrabilitas Hasil
Result Demonstrability (RD)

Kemudahan yang dirasakan


perceived ease of use (PEOU)

Technology Acceptance Model

Resiko yang dirasakan


Perceived Risk(PRISK)

Computer self efficacay

Gambar 2 Model Penerimaan Teknologi Internet Banking ([Cheung 2001],89)

Gambar 3 Model Penerimaan Teknologi SMS Banking yang Diajukan Peneliti. Tabel 1 Spesifikasi dari Variabel penelitian Model Adopsi Teknologi SMS Banking Variabel Definisi Variabel Indikator Laten Manifes Teman mendorong responden untuk Subjective 1) Kepercayaan menggunakan SMS Banking Norm([Ajze pengguna dalam man n&Fishbein mengadopsi atau (SNORM2) Kerabat/saudara serta rekan kerja akan 1975],) tidak mengadopsi Factor kerabat mempengaruhi responden dalam pengambilan SMS banking keputusan untuk menggunakan SMS Banking Cheung(2001) (SNORM3) Keterbatasan fasilitas penunjang teknologi Faktor Lingkungan SMS Banking (teknologi mobile phone akan mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan SMS Banking Image ([Venkatesh & Davis 2000],167) Tingkat derajat adopsi dari SMS banking yang dirasakan bias meningkatkan status atau image seseorang dalam system social Cheung (2001) Tingkat hasil penggunaan SMS Banking dapat diobservasi dan dikomunikasikan pada pengguna yang lain Cheung (2001) Ketidak pastian(Faktor dan trust) yang dihadapi pengguna potensial akibat tidak bisa (IM1) FaKtor status (IM2) Faktor gangsi (IM3) Faktor trend (RD1) Factor Komunikasi 1 (RD2) Factor Komunikasi 2 (RD3) Faktor output (PRISK1) Faktor safety (PRISK2) Faktor trust (PRISK3) Faktor trust Menggunakan SMS Banking akan memberikan status lebih tinggi bagi penggunanya. Pengguna SMS banking akan lebih bergengsi dibandingkan orang lain yang belum menggunakan Pengguna SMS Banking akan lebih mengikuti trend dibandingkan orang yang belum menggunakan Anda tidak mengalami kesulitan dalam memberikan petunjuk pengguna SMS Banking untuk orang lain. Responden yakin bisa memberikan penjelasan kepada orang lain mengenai kelebihan dan kekurangan SMS Banking. Menggunakan SMS Banking memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan menggunakan new e-channel lainnya (phone banking , internet banking. Responden tidak merasa yakin akan aspek keamanan dari layanan SMS Banking Responden percaya informasi transaksi menggunkan SMS Banking tidak akan mudah diketahui oleh orang lain. Responden percaya bahwa informasi transaksi SMS Banking tidak mudah disalahgunakan

Result Demostrabil ity ([Venkatesh & Davis 2000],167)

Perceived Risk([Cheun g 2001],87)

Perceived Usefulness ([Venkatest & David 2000]167)

Perceived Ease of Use ([Venkatesh & Davis 2000],167)

meramal konsekuensi pengambilan keputusan adopsi /continual usage (Cheung (2001) Tingkat dimana pengguna melihat SMS Banking menawarkan kelebihan dibandingkan yang lainnya dalam melakukan transaksi perbankan Cheung (2001) tingkatan dimana SMS Banking dirasakan mudah dimengerti/dipah ami dan digunakan Cheung (2001)

oleh orang lain

(PU1) Faktor hemat (PU2) Faktor waktu dan tempat (PU3) Faktor telekomunikasi (PEOU1) Faktor pengguna 1 (PEOU2) Faktor usaha 1 (PEOU3) Faktor pengguna 2 (PEOU4) Faktor usaha 2 (PEOU5) Faktor pengguna 3 (INTENT1) Faktor adopsi (INTENT2) Faktor menggunakan teknologi SMS Banking (INTENT3) Faktor menggunakan teknologi New echannel

SMS Banking membantu dalam menghemat waktu mengatur keuangan penggunanya. SMS Bnaking memiliki kelebihan dalam mengatur financial responden karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan ponsel. SMS Banking merupakan salah satu cara telekomunikasi yang lebih mudah, murah dan merupakan pilihan yang tepat untuk mengatur keuangan anda. Penggunaan teknologi SMS Banking mudah dipahami dan dimengerti SMS Banking sangat mudah digunakan tanpa memerlukan effort yang lebih Respon percaya dengan menggunakan SMS Banking akan dapat melakukan transaksi apapun Tidak banyak usaha yang dilakukan dalam menggunakan SMS Banking. Respon merasa percaya diri menggunakan SMS Banking jika waktu yang digunakan untuk bertransaksi tidak membutuhkan waktu yang lama. Rencana responden mengadopsi dan menggunakan SMS Banking secara regular dalam waktu 6 bulan kedepan. Rencana responden menggunakan layanan SMS Banking secara aktif dalam waktu 6 bulan kedepan Rencana responden menggunakan fasilitas financial perbankan melalui new e-channel lainnya (Internet Banking) dalam waktu 6 bulan kedepan.

Intention To Adopt ([Ajzen & Fishbein 1975],117)

Intensi atau ketertarikan seseorang untuk mengadopsi teknologi SMS Banking Cheung (2001)

HIPOTESIS Hipotesis umum yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Diduga model yang diajukan pada penelitian ini didukung oleh fakta di lapangan. Hal ini diindikasikan bahwa dugaan matriks varians-kovarians populasi sama dengan matriks varians-kovarians sampel (data observasi) atau dapat dinyatakan p = s. H0 : Diduga model penerimaan layanan SMS Banking yang dipengaruhi oleh subjective norma, Image, Demonstrability, Persepsi Resiko, persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, Intent yang nyata sesuai dengan data empiris.

H1 :

Diduga model penerimaan layanan SMS Banking yang dipengaruhi oleh subjective norma, Image, Demonstrability, Persepsi Resiko, persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, Intent yang nyata sesuai dengan data empiris.

Berdasarkan konseptual model yang diajukan, maka dapat diperoleh hipotesis khusus penelitian berikut : Hipotesis 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 2 Hipotesis Khusus Penelitian Keterangan Subjective Norm memiliki pengaruh pada Perceived Usefulness SMS Banking. Image memiliki pengaruh terhadap Perceived Usefulness SMS Banking. Result Demonstrability memiliki pengaruh terhadap Perceived Usefulness SMS Banking Perceived Risk memiliki pengaruh terhadap Perceived Usefulness SMS Banking Perceived Ease of Use memiliki pengaruh terhadap Perceived Usefulness SMS Banking Perceived Usefulness memiliki pengaruh terhadap Intention to Adopt / Continual Usage of SMS Banking Perceived Ease of Use memiliki pengaruh terhadap Intention to Adopt / Continual Usage of SMS Banking.

DESAIN PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif dimana peneliti melakukan pengujian dari hipotesa dengan teknik-teknik statistik, dengan menggunakan metode SEM dan kemudian diuji dengan menggunakan dengan bantuan software Amos Versi 16.0. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel non random dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari observasi, pengisian kuesioner dan pengumpulan data sekunder dan data primer. 1. Instrumentasi Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang dibuat dengan menggunakan closed questions. Dengan menggunakan closed questions, responden dapat dengan mudah menjawab kuesioner dan data dari kuesioner itu dapat dengan cepat dianalisis secara statistik, serta pernyataan yang sama dapat diulang dengan mudah. Kuesioner yang dibuat dengan menggunakan skala interval atau Semantec Differential. 2. Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap 7 variabel laten yang terdiri atas: subjective norm (SNORM), image (IM), result demontrability (RD), perceived risk (PRISK), perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), dan intention to adopt (INTENT). Analisis deskriptif dilakukan bertujuan untuk melihat karakteristik atau profil jawaban responden berupa persepsi subjective norm (SNORM), image (IM), result demontrability (RD), perceived risk (PRISK), perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), terhadap intention to adopt (INTENT) teknologi layanan SMS Banking. Analisis Statistik Inferensial Dalam menguji hipotesis peneliti menggunakan metode statistik multivariat dependensi Structural Equation Model (SEM). Tujuan utama analisis statistik inferensial dengan menggunakan SEM adalah untuk memperoleh model yang plausible atau fit (sesuai, cocok) bagi permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian ini. Tujuan analisis dengan SEM juga untuk mengetahui hubungan kausal antar variabel dependen dan independen pada model yang dibangun pada penelitian ini. Dengan menggunakan analisis SEM, dalam penelitian ini dipakai AMOS 16.0 untuk melakukan analisa data. Tekknik untuk analisa data adalah Model sebab akibat (causal modeling) atau disebut juga analisis jalur (path analysis), yang menyusun hipotesis hubungan-hubungan sebab akibat (causal relationships) diantara variabel-variabel dan menguji model-model sebab akibat (causal models)

dengan menggunakan sistem persamaan linier. Model-model sebab akibat dapat mencakup variabel-variabel manifest (indikator) variabel-variabel laten atau keduanya. Teknik Analisa Data dengan Structural Equation Model (SEM) Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan teknik multivariat Structrual Equation Model dengan menggunakan perangkat lunak AMOS 16.0 dengan tahapan berikut: a) Pengembangan model berbasis teori b) Pengembangan diagram jalur (path diagram) c) Konversi diagram alur ke dalam persamaan d) Memilih matriks input dan estimasi model e) Analisis Inferensial (Uji Asumsi, Uji Model Fit) f) Uji Parameter Model ANALISIS, INTERPRETASI DAN IMPLIKASI Analisis Statistik Deskriptif Tujuan analisis ini memberikan gambaran atau detesis suatu data berupa rata-rata, standar deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis (puncak dari distribusi data), dan skewness (kemencengan distribusi data) Analisis Statistik Inferensial Uji Asumsi Model Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan SEM, minimum berjumlah 100. Penelitian ini menggunakan 170 sampel. Dari penyebaran 170 kuisioner hanya 140 terselesaikan dan dikembalikan. oleh karena itu jumlah sampel tersebut telah memenuhi persyaratan ukuran sampel. Hasil Uji Normalitas disajikan pada Tabel Assesment of Normality yang, dapat dilihat bahwa nilai yang berada pada kolom c.r. semuanya berada dalam kisaran nilai yang direkomendasikan yaitu antara -2.58 sampai 2.58. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara normal. Data memenuhi syarat untuk dilakukan analisis selanjutnya. Pengolahan dalam Model Persamaan Struktural Pengujian Model Berbasis Teori Pengujian model berbasis teori dilakukan dengan menggunakan software AMOS Versi 16.0. Berikut ini adalah hasil pengujian model tersebut :

Gambar 4 Hasil Model Awal Penelitian

Uji Parameter Model Pengukuran Variabel Laten Pengujian Validitas

Pengujian validitas nilai Signifikansi (Sig) dan estimasi pada variabel yang dihapus dari model setelah dilakukan uji confirmatory. Pengujian validitas bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu indikator dalam mengukur variable laten. Validitas suatu indikator dievaluasi berdasarkan tingkat signifikan pengaruh indikator terhadap variable latennya. Konstruk yang telah dibuat divalidasi dengan menggunakan analisis factor konfirmatori (confirmatory factor Analysis). Analsis ini bertujuan membantu agar mengetahui kesesuaian model factor dengan karakteristik data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini terdapat 7 variabel laten yang dibentuk oleh 23 pertanyaan dari variabel indikator. Model pengukuran masing-masing indikator diuji validitasnya dengan menggunakan software Amos versi 16.0 dan akan dilakukan modifikasi jika diperlukan untuk mendapatkan model yang fit. Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap 7 variabel laten yang terdiri atas: subjective norm (SNORM), image (IM), result demontrability (RD), perceived risk (PRISK), perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), dan intention to adopt (INTENT) Analisis deskriptif dilakukan bertujuan untuk melihat karakteristik atau profil jawaban responden berupa persepsi subjective norm (SNORM), image (IM), result demontrability (RD), perceived risk (PRISK), perceived usefulness (PU), perceived ease of use (PEOU), terhadap intention to adopt (INTENT) teknologi layanan SMS Banking. Pengujian terhadap validitas variabel laten dilakukan dengan melihat nilai Signifikansi (Sig) yang diperoleh tiap variabel indikator kemudian dibandingkan dengan nilai (0.05). Jika Sig 0.05 maka Tolak H0, artinya variabel indikator tersebut merupakan konstruktor yang valid bagi variabel laten tertentu ([WIDODO 2006], 59). Pengujian Reliabilitas Pengujian Tidak Langsung a. composite (construct) reliability Cut-off Cut-off value untuk construct reliability adalah minimal 0.70 Cut-off value untuk variance extracted minimal 0.50.

Composite Reability diperoleh dengan rumus sebagai berikut : ( std. loading )2 Constuct Reability = ( std. loading )2 + j Tabel 5 Uji Reliabilitas Gabungan Variabel Composite Reliability Laten SNORM IM RD PRISK PEOU PU INTENT 0.9 0.9 0.8 0.9 0.6 0.8 0.9

Pada Tabel di atas terlihat bahwa SNORM, IM, RD, PRISK, PEOU, PU dan INTENT memiliki nilai Composite Reliability di atas 0.70. Batas nilai kritis yang direkomendasikan untuk Composite Reliability adalah 0.70. Variabel laten SNORM, IM, RD, PRISK, PU dan INTENT mememuhi batas nilai. Model Akhir Penelitian

Hasil modifikasi analisis jalur uji signifikansi pada gambar IV-4 berdasarkan Technology Acceptance Model. Berdasarkan nilai MI terbesar alternative 1 merupakan dengan menghubungkan SNORM dengan PU. Alternative 2 menghubungkan PEOU dengan PU kemudian alternative 3 menghubungkan PU dengan INTENT. Dari hasil modifikasi menunjukkan model fit secara menyeluruh yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0.130. Nilai probabilitas yang dihasilkan lebih tinggi dari nilai probabilitas model sebelumnya

Gambar 6 Model akhir penelitian

Uji Hipotesis Variabel laten eksogen : H0 : n = 0 ; Tidak berpengaruh (Terima H0) H1 : n 0 ; Berpengaruh (Tolak H0) Variabel laten endogen : H0 : n = 0 ; Tidak berpengaruh (Terima H0) H1 : n 0 ; Berpengaruh (Tolak H0) Taraf Nyata Menggunakan taraf nyata ( ) = 5 % = 0.05 a. Jika Probabilitas (Sig) > 0.05 maka H0 diterima b. Jika Probabilitas (Sig) < 0.05 maka H0 ditolak Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis Sig 0.000 0.000 0.000 Tolak H0 Tolak H0 Tolak H0 Hasil Hipotesis

H1 (SNORM - PU) H2(PEOU - PU) H3(PU - INTENT)

Interpretasi Model Berdasarkan modifikasi model dan hasil pengujian hipotesis, maka dapat dijelaskan bahwa model yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 8 Model TAM2 Penerimaan SMS Banking Model akhir yang didapatkan pada penelitian ini adalah gabungan/modifikasi dari model TAM2 (Technology Acceptance Model) oleh [Venkatesh & Davis, 2000]. Model TAM2 yang diajukan dalam hasil penelitian ini adalah, Variabel Subjective Norma (SNORM), Variabel Percieved Uase of Use (PEOU), Variabel Perceived usefulness (PU), INTENT. Variabel Subjective Norma(SNORM) berpengaruh terhadap Persepsi Kemanfaatan (Percieved Usefulness/) sehingga dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam menggunakan SMS Banking. Variabel (Percieved Uase of Use/PEOU) berpengaruh terhadap (Perceived usefulness/PU) dapat memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi SMS Banking. Variabel (Perceived usefulness/PU) berpengaruh terhadap ((INTENT), sehingga dapat mengetahui rencana pengguna SMS Banking apakah dalam jangka kedapan masih menggunakan SMS Banking.

Implikasi Penelitian Untuk mengoptimalkan penggunaan sistem Aplikasi layanan SMS Banking yang dapat diterima oleh para mahasiswa, maka perlu adanya suatu regulasi yaitu tentang pengamanan dalam penggunaan SMS Banking. Adapun Hardware yang digunakan melalui peraalatan contohnya Hanphone dalam menjalankan aplikasi SMS Banking melalui Wi-fi yang digunakan untuk melakukan transaksi New-e Channel Banking. Software yang dipakai dalam aplikasi SMS Banking harus lah lebih bagus supaya mempermudah dan mempercepat dalam pengaksesan terutama dalam penggunaan aplikasi SMS Banking. Untuk Manajemen Perbankan harus tanggap, agar pengguna Aplikasi Layanan SMS Banking New- E- Cahnnel merasa puas. Manajemen Perbankan harus melakukan perencanaan, pengorganisasian dengan membentuk TIM layanan Aplikasi SMS Banking yang bertanggung jawab pada penerapan Aplikasi Layanan SMS Banking , serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peneriman sistem Aplikasi Layanan SMS Banking dan pengguna layanan sms banking. Agar Aplikasi Layanan SMS Banking bisa memasyarakat bagi mahasiswa, pegawai, staf instansi dan masyarakat maka untuk memperlancar pengaksesan aplikasi layanan sms banking sebaiknya Pihak bank harus terus memberikan pengetahuan pada masyarakat baik melalui media cetak, media televisi/radio, bahkan customer service yang selama ini menjadi ujung tombak guna mendapat predikat customer excellent. Sehingga perlu diadakan atau dilakukan sosialiasi ke berbagai instansi dan kalangan pendidikan. Evaluasi rutin setiap 6 bulan sekali perlu dilakukan evaluasi agar mutu aplikasi yang diadopsinya oleh mahasiswa sesuai dengan peran dari suatu standar aplikasi mutu dengan meningkatkan level kualitas, keamanan, kenyamanan, efisiensi, dan efektivitas pemanfaatannya. Sehingga kekurangan dari Aplikasi layanan sms banking ini dapat segera ditindaklanjuti. Beberapa fasilitas penunjang memang sudah tersedia dilingkungan kampus seperti akses internet gratis dengan Wi-Fi, ketersediaan untuk para nasabah dengan menggunakan handphone atau moble dalam penggunaan layanan sms banking maka yang harus dipersiapkan lagi seperti adanya pemberian fasilitas pada Handphone untuk akses internet di rumah atau dimana saja, agar penerapan aplikasi Layanan SMS Banking bisa berjalan dengan maksimal. Aplikasi layanan sms banking, mampu melaksanaan proses pengecekan salso, transfer uang, pembayaran tagihan dan berita acara online karena aksesnya secara online menggunakan internet . Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis statistik terhadap data penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi penggunaan SMS Banking pada penelitian ini meliputi norma subjective atau SNORM (Subjective Norm), dari segi kemudahan atau PEOU (Percieved Uase of Use), kegunaan yang dirasakan atau PU (perceived usefulness), Niat adopsi sms banking (INTENT) yang dapat digunakan dalam

aplikasi sms banking. Dalam hal ini aplikasi layanan sms banking artinya dari segi norma subjective, kemudahan yang dirasakan, kegunaan yang dirasakan serta niat mengadopsi layanan sms banking sangat berpengaruh terhadap niat (INTENT)dalam mengadopsi penggunaan aplikasi layanan sms banking. 2. Pengaruh terhadap penerimaan teknologi aplikasi SMS Banking pada penelitian ini adalah : Variabel SNORM (Norma subjektif) secara signifikan berpengaruh terhadap variabel PU (kegunaan). Variabel PEOU (kemudahan) secara signifikan berpengaruh terhadap variabel PU (kegunaan), Variabel PU (keguanaan) secara signifikan berpengaruh terhadap INTENT (niat). Perilaku responden dalam memutuskan dalam menggunakan SMS Banking adalah diidentifikasikan bahwa penggunaan teknologi SMS Banking di kalangan Mahasiswa cukup besar . Apabila dibandingkan dengan ketergantungan mahasiswa terhadap penggunaan SMS yang diidentifikasikan dengan jumlah pengiriman SMS per harinya terhadap 140 responden. Penggunaan SMS Banking di kalangan mahasiswa dimasa akan dating akan terus meningkat, hal ini dapat dilihat dari profil penggunaan fasilitas financial yang menempatkan SMS Banking diurutan ketiga setelah ATM dan kantor cabang menurut persepsi responden. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat diberikan saran-saran untuk pihak manajemen Bank seperti 1. Pada penelitian ini telah diketahui kontribusi terbesar yang membentuk niat menggunakan layanan SMS Banking adalah kegunaan dan kemudahan yang dirasa. Pihak bank harus terus memberikan pengetahuan pada masyarakat baik melalui media cetak, media televisi/radio, bahkan customer service yang selama ini menjadi ujung tombak guna mendapat predikat customer excellent. 2. Kontribusi terbesar kedua adalah kemudahan yang dirasaka (PEOU) dan norma subyektif (subjective norm). Dimana peranan rekan, saudara, teman akan mempengaruhi responden mengadopsi dan menggunakan layanan SMS Banking. 3. Tak kalah penting adalah variabel kegunaan (PU) sangat Penting untuk pihak bank untuk memperhatikan faktor yang berkenaan dengan kegunaan, khususnya sistem teknologi informasi DAFTAR PUSTAKA [Ajzen, I,1980] Ajzen, I. Kuhland, J., Beckman, J. (Eds), From Intentions to Actions: A Theory of Planned Behaviour. in Action Control: From Cognition to Behaviour, Springer, Heidelberg, pp.11-39, 1985. [Almilia, L.S,2006] Almilia, L.S, Perspektif Nasabah Perbankan atas Kehadiran SMS Banking dan WAP Banking Sebagai Sistem Informasi Perbankan yang Bernilai Tambah, STIE Perbanas, Surabaya, 2006. [CA,2006] CA., Bankings Growing Challenge Managing Technology to Enhance Business Performance, 2006. [Cheung, S.C,,2001] Cheung, S.C., Understanding Adoption And Continual Usage Behaviour Towards Internet Banking Services In Hong Kong, Abstract Thesis, Oct 2001. [Courtier, E,2004] Courtier, E., Gilpatrick, K., Home Banking Missteps?, Credit Union Management, 22(3), pp.10-12. 1999. [Davis., Venkatesh] Davis, F.D., Venkatesh, V., A Critical Assessment of Potential Measurement Biases in the Technology Acceptance Model: Three Experiments, International Journal of Human-Computer Study, 45, pp.19-45, 1996. [Gozali,I,2005] Gozali,I., Fuad., Structural Equation Modelling. Teori Konsep dan Aplikasi, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2005. [Hall,1994] Hall, D., Jones, R., Raffo, C., Business Studies, Causeway Press Limited, Lanes L395HP, 1994. [HAIR, 1998] Hair, J.F. Anderson, R.E., Tatham, R.L., dan Black, W.C., Multivariate Data Analysis, 5th ed, Prentice Hall International, 1998. [Jreskog, K.G,1993] Jreskog, K.G., Srbom, D., LISREL 8: Structural Equation Modeling with the SIMPLIS Command Language. Chicago: Scientific Software International, 1993. [LI Hin,2010] Kajian penerimaan sistem aplikasi webdosen berdasarkan pendekatan tam (technology acceptance model ) Studi kasus di universitas budi luhur. [SANTOSO 2007] Santoso, Singgih, Konsep dan Aplikasi dengan AMOS, elex Media Komputindo, 2007, ISBN 9792712801,9789792712803. [WIDODO, 2006] Widodo, Prabowo, Pudjo. Langkah-Langkah dalam SEMPemodelan Persamaan Struktural, Seri SEM. Jakarta, 2006.

[Venkatesh,2000] Venkatesh, V., Morris, M.G., Why Don't Men Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence, and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behaviour. MIS Quarterly, 24(1), pp.115139, 2000. [Venkatesh,Davis,F.D] Venkatesh, V. and Davis, F.D., A Theoretical Extension of the Technology Acceptance Model:Four Longitudinal Studies, Management Science, 46(2), pp.186-204, 2000

You might also like