You are on page 1of 51

PARTAI NASIONAL INDONESIA

Elbert Davis A. XI IA-1/03 Louis Y. XI IA-1/10 Steven Indra XI IA-1/11 Irwin XI IA-1/26 M. Stief XI IA-1/32 Kevin J. K. XI IA-1/38

PENDAHULUAN
Kolonialisme & Imperialisme Sistem Pemerasan Ciri Kolonialisme Di Indonesia: 1. Kekuasaan dlm Bidang Politik o/ Penguasa 2. Penaklukan Ekonomi 3. Pemisahan Sosial

Dalam lapangan politik pemerintah Belanda memanfaatkan kelas-kelas feodal (tuan-tuan tanah) sebagai tamengnya. Begitu pula golongan Cina digunakan sebagai tameng khusus dalam bidang ekonomi. Keadaan ini dimanfaatkan o/ Belanda untuk menancapkan Kolonialisme & Imperialisme. Suasana merdeka rakyat Indonesia sebelum 17 Agustus 1945 sebenarnya sudah pernah dirasakan, dimana rakyat Indonesia terbebas dari pengaruh kekuasaan asing manapun juga. (Saat Kejayaan kerajaan2)

o Istilah "NASIONAL" yang dipakai pada kerajaan-kerajaan kurang tepat bila dibandingkan dengan isi pengertian nasional yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun yang jelas bahwa suasana merdaka yang terbebas dari pengaruh asing manapun pernah dirasakan sebelum imperialisme Belanda dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

o Banyak perlawanan inti yg digerakkan oleh kaum bangsawan, rohoniawan, pedagang, serta petani. o Perlawanan bangsa Indonesia sejak dari abad 16 sampai dengan abad 19 tidak menyeluruh tetapi besifat lokal atau sporaodis, banyak dan terkadang pula terjadi dalam waktu bersamaan dengan tempat yang berjauhan, sehingga perlawanan itu dapat dipatahkan oleh kaum kolonial. o Moehammad Yamin pernah mengemukakan suatu istilah "Bangsa Indonesia ketika dijajah dinamakan bangsa budaya dan setelah merdeka dinamakan bangsa negara oleh kareana itu telah mempunyai negara sebagai perumahanya.

o Perlawanan yang terjadi sebelum abad ke-20 satu per satu dapat dipatahkan, ini disebabkan oleh kerapian dari organisasi kolonial tau penjajah. Masalah ini sebenarnya dilawan oleh rakyat Indonesia dengan sistem organisasi yang rapi, kekuatan yang tidak dimiliki tidak sebanding dengan yang dimiliki oleh kaum penjajah, tetapi dalam setiap pergerakannya selalu ada niat untuk mencapai Indonesia merdeka. Rasa kesadaran berbangsa dan bernegara akan terlihat jelas sejak adanya Sumpah Pemuda tahun 1928 yang merupakan refleksi kesadaran nasional bangsa Indonesia.

Usaha bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan itu secara umum dikenal dengan Pergerakan Kebangsaan atau Pergerakan Nasional, yang didukung oleh dua faktor:

Faktor Dalam Negeri (Intern)


penderitaan dan kesengsaraan merupakan faktor utama dari dalam negeri untuk mengadakan pergerakan kebangsaan Indonesia demi terwujudnya kemerdekaan.

Faktor Luar Negeri (Ekstern)


1. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905. 2. Pergerakan Kebangsaan India 3. Pergerakan Nasional di Philipina 4. Pergerakan Nasionalis Tiongkok (Cina)

Latar Belakang
o Bubarnya Indische Partij o Perpecahan dan Kemunduran Sarekat Islam o Kehancuran PKI o Algemenee Studie Club o Pengaruh Perhimpunan Indonesia

Bubarnya IP
o Terlibatnya dalam komite Bumi Putera Menentang perayaan 100 thn kemerdekaan Belanda dari Perancis o Hal tsb membuat pemerintah Belanda tidak toleran lagi dengan IP Permohonan IP u/ menjadi bdan hukum ditolak Dianggap sebagai organisasi terlarang 3 Pemimpinnya diasingkan o Orang pribumi cenderung mengkuti o organisasi lain orang Indo - Eropa o mengikuti Indische Bond

Kemunduran SI
o 1919 banyak kerusuhan mengaitkan nama SI Belanda menuduh dalangnya adalah SI-afdeling B timbul pertikain intern yg saling menyalahkan dan menganggap diri benar SI Merah pecah membentuk PKI o Tidak mampu bersaing dengan Muhammadiyah dan NU o 1927 Membentuk Partai Sarekat Islam o 1929 Dr Sukiman membentuk Partai Sarekat o Islam Indonesia politik kebangsaan o menyebakan perselisihan (asas agama asas kebangsaan)

Kehancuran PKI
o 1926 Pemberontakan di Banten Pemerintah Belanda menindak tegas pemberontakan Ribuan anggota PKI ditangkap dan dibuang PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang o Perpecahan antara pemimpin 1927 Tan Malaka mendirikan partai baru di Bangkok

Algemenee Studie Club


o Dibentuk oleh kaum cendekiawan yang mengadakan belajar bersama soal-soal sosial dan politik o Di Sby Indonesische Studie Club dipimpin oleh Bung Karno bersama Dr Tjipto Mangunkusumo o Yang diajarkan o Penjajah dengan apa yang dijajah ada perbedaan kepentingan o Untuk mengalahkan penjajah hanya dpat dicapai dengan kekuatan sendiri

Pengaruh PI
o PI mengedarkan majalah terlarang dan diselundupkan ke kalangan tertentu. Ketika para anggota PI yang telah menyelesaikan studinya kembali ke tanah air, mereka menyebarkan gagasan mereka ke berbagai pihak.Salah satu organisasi yang mendapat pengaruh PI adalah Algemeene Studie Club, yang menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia.

Berdirinya PNI
o PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927. o Tokoh pendiri : Ir. Soekarno, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Mr. Anwari, Mr. Iskak, Mr. Budiarto, Mr. Sunario, Mr. Sartono, dan dr. Samsi. o Ideologi : A) Selfhelp B) Nonkooperatif C) Marhaenisme

Berdirinya PNI 1927

Program Politik PNI


o Tujuan Indonesia Merdeka o Politik PNI adalah noncooperation o Keharusan adanya persatuan nasional revolusioner o Bahwa yang dimaksud dengan kemerdekaan nasional ialah political independence

Perluasan Pengaruh PNI


o Pengaruh PNI meluas dengan cepat ke seluruh pelosok tanah air o Tokoh PNI sering diperingatkan oleh kolonial karena sifatnya yang antipenjajahan, radikalisme, ekstremisme o Namun semangat nasionalisme mereka bahkan melebihi rasa takut mereka

o Pada 17-18 Desember 1927 di Bandung, PNI membentuk PPPKI o Pada 28 Oktober 1928 terjadi peristiwa Sumpah Pemuda o Di Jogjakarta, 22-25 Desember 1928, terdapat Kongres Wanita. Kongres tersebut berhasil mengubah PPI menjadi PPII o Kegiatan-kegiatan PNI tersebut semakin membangkitkan semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

o Hal itu menimbulkan kekhawatiran pada pihak kolonial Belanda o Ir. Soekarno pernah menyatakan bahwa akan tiba waktunya, yakni masa perang di antara kaum imperialis di Lautan Teduh. Jika perang terjadi, bangsa Indonesia akan dapat melepaskan diri dari belenggu kekuasaan pemerintah Belanda o Ucapan tersebut menimbulkan provokasi bahwa PNI pada awal tahun 1930 akan memberontak kolonial

Mulainya Sikap Negatif Pemerintah dan Penangkapan Pemimpin


o Pada 24 Desember 1929, kolonial Belanda berencana untuk melakukan penggeledahan dan menangkap para tokoh PNI akibat adanya desas-desus mengenai pemberontakan PNI o Maraknya Perang Pasific yang akan terjadi dan ketakukan akan PNI yang mungkin akan menggunakan kesempatan untuk memberontak,

Rapat Vangadering PNI tahun 1929

o Kolonial Belanda semakin yakin untuk mengambil tindakan menangkap para pemimpin PNI o Tokoh-tokoh yang ditangkap antara lain Bung Karno, Gatot Mangkupradja, Supriadinata, dan Maskun o Mereka diadili di Landraad Bandung tahun 1930 o Dalam pengadilan tersebut, Bung Karno memberikan sebuah pidato yang dikenal dengan judul Indonesia Menggugat

Kemunduran PNI
o Pembubaran PNI pada tanggal 25 April 1931 karena penangkapan pemimpin PNI o Tanggal 31 April 1931 Mr. Sartono membentuk Partai Indonesia (partindo) o Pendidikan Nasional Indonesia dibentuk dibawah pimpinan mohammad Hatta dan Sultan Syahrir o Ketika Ir.Soekarno bebas, ia memilih partindo karena tidak dapat mempersatukan PNI baru dan partindo

Sikap negatif pemerintah HindiaBelanda


o Aksi aksi Partindo menyebabkan kolonial lebih keras o Tahun 1933 Ir.Soekarno diasingkan ke Pulau Ende (Flores) o Tahun 1937 Ir.Soekarno dipindah ke Bengkulu dan Padang (1938) o Pimpinan PNI baru juga diasingkan ke Bogen Divul (Papua) o Partindo dan PNI baru mengalami kemunduran

Kronologi Perjalanan PNI


o 1927 - Didirikan di Bandung oleh para tokoh nasional seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo, Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjokrohadisuryo dan Mr Sunaryo. Selain itu para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club yang diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini. o 1928 - Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi Partai Nasional Indonesia

o 1929 - PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan pada tanggal 24 Desember 1929. Penangkapan baru dilakukan pada tanggal 29 Desember 1929 terhadap tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja

o 1930 - Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia Menggugat" dan membacakannya di depan pengadilan sebagai gugatannya.

o 1931 - Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25 April 1931. Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo akhirnya membentuk PNI Baru. Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo. o 1933 - Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores sampai dengan 1942.

o 1934 - Moh. Hatta dan Syahrir dibuang ke Bandaneira sampai dengan 1942. o 1955 - PNI memenangkan Pemiliha Umum 1955. o 1973 - PNI bergabung dengan empat partai peserta pemilu 1971 lainnya membentuk Partai Demokrasi Indonesia. .

o 1998 - Dipimpin oleh Supeni, mantan Duta besar keliling Indonesia, PNI didirikan kembali o 1999- PNI menjadi peserta pemilu 1999. o 2002 - PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dan diketuai oleh Sukmawati Soekarno, anak dari Soekarno.

Tokoh dan mantan tokoh PNI


o o o o o o o o Dr. Tjipto Mangunkusumo Mr. Sartono Mr Iskaq Tjokrohadisuryo Mr Sunaryo Soekarno Moh. Hatta Gatot Mangkuprojo Soepriadinata

o o o o o o o o o o

Maskun Sumadiredja Amir Sjarifuddin Wilopo Ali Sastroamidjojo Djuanda Kartawidjaja Mohammad Isnaeni Supeni Sanusi Hardjadinata Sukmawati Soekarno Agus Supartono Supeni

Foto2 Tokoh

Partai-Partai Penerus
o o o o o Partindo PNI Baru PNI Massa Marhaen PNI Superni PNI Marhaenisme

Partindo
Tokoh-tokoh PNI yg ditangkap terutama Ir. Soekarno membuat para pemimpin TNI terpukul. Pimpiman PNI kemudian diambil alih oleh Sartono & Anwari. Pada tgl 25 April 1931, pada Kongres Luar Biasa PNI di Batavia, diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Sartono bersama pendukungnya membentuk partai baru yaitu Partai Pergerakan Nasional (Partindo) pada tgl 30 April 1931

o Asas dan tujuan tetap sama o Dilakukan usaha untuk mengumuplkan anggota PNI -> 24 cabang , 7000 orang. o Ir. Soekarno dibebaskan (1931) -> Masuk ke Partindo karena tidak sepaham dengan Moh. Hatta ( PNI Baru) o Berkembang pesat -> 71 cabang, 20000 orang o Namun, tahun 1934, Ir. Soekarno diasingkan ke Ende Flores, dan Partindo mundur dan pada tahun 1936 akhirnya dibubarkan oleh Sartono

PNI Baru
o Saat Sartono membubarkan PNI pada tahun 1930, anggota yang tidak setuju -> Golongan Merdeka o mendirikan banyak Studie Club (Studie Club Nasional Indonesia di Jakarta, dan Studie Club Rakyat Indonesia di Bandung.) o Dan mereka selanjutnya mendirikan Komite Perikatan Golongan Merdeka untuk mengumpulkan anggota-anggota PNI dan untuk menghadapi Partindo o Pada bulan Desember 1931 , Golongan Merdeka membentuk Pendidikan Nasional Indonesia ( PNI baru ) .

o Sutan Syahrir -> Ketua Pertama, digantikan Moh. Hatta pada 1932 o Strategi perjuangan PNI Baru ->taktik perjuangan non kooperatif dalam mencapai kemerdekaan politik. o Sedangkan perbedaan antara PNI baru dan Partindo adalah sebagai berikut : o PPPKI dianggap hanya sebagai Persatean bukan persatuan, karena anggotanya memiliki Ideologi yang berbeda-beda. Sebaliknya Partindo menggangap PPPKI wadah persatuan yang kuat daripada berjuang sendiri-sendiri o Dalam upaya mencapai kemerdekaan, PNI baru lebih mengutamakan Pendidikan Politik, sementara Partindo lebih mengandalkan organisasi-organisasi massa

o Pada tahun 1933, PNI baru telah memiliki lebih dari 65 cabang. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam mencapai kemerdekaan, PNI baru melakukan kegiatan penerangan untuk Rakyat dan penyuluhan koperasi. o Karena dianggap membahayakan oleh Pemerintah Kolonial, pada Februari 1934, Bung Hatta, Sutan Syahrir, Maskun, Burhanuddin, Murwoto , dan Bondan ditangkap. Bung Hatta Sendiri diasingkan ke Hulu sungai Digul, Papua. Maka macetlah gerakan PNI baru

PNI Massa Marhaen


o Asas: Pancasila o Didirikan/Deklarasi: Bandung, 4 Juli 1927/Jakarta, 21 Mei 1998 o Alamat: Tanjung Duren Barat Green Vile No 1, Jakarta Barat 11510 o Telepon: (021) 5672429 o Ketua Umum: Bachtar Oscha Chalik o Sekretaris Jenderal: FX Soemitro SH

Partai Nasional Indonesia (PNI)-Massa Marhaen ini merupakan hasil penggabungan dari dua partai yang bernama PNI yang sempat berdiri di era reformasi, yaitu PNI di bawah pimpinan Bachtar Oscha Chalik dan PNI di bawah pimpinan Irawan Sunario. Saat penggabungan partai akhir Desember 1998 yang lalu, Irawan Sunario mengungkapkan, penyatuan PNI adalah suatu keharusan. PNI pimpinan Bachtar Oscha Chalik ini memang bertujuan menghimpun kembali anggota PNI yang terpencar-pencar.

Sesuai dengan marhaenisme yang menjadi paham PNI-Massa Marhaen, sasaran pendukung partai adalah masyarakat kelas bawah. Menurut partai ini, melalui dukungan kelas bawah ini, kelas menengah dan kelas atas dengan sendirinya akan ikut terbawa berpartisipasi. Program utama PNI-Massa Marhaen adalah pembenahan ekonomi rakyat yang sejalan dengan pembenahan politik. PNI-Massa Marhaen ingin mengembalikan kedaulatan rakyat. Ini berarti, semua Tap MPR harus ditinjau kembali, apakah masih berorientasi pada kepentingan rakyat atau tidak.

PNI Marhaenisme
o o o o o o Asas: Marhaenisme Ketua Umum:Sukmawati Soekarnoputri Sekretaris Jenderal: Ardy Muhammad Didirikan:20 Mei2002(sebagai PNI Marhaenisme) Kantor pusat:Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Kursi di DPR (2009): - (dari total 560 kursi)

Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai nama baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) dan mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan.

PNI Supeni
o Asas: Pancasila Didirikan/Deklarasi: Jakarta, 26 Oktober 1995/ Jakarta, 20 Mei 1998 Alamat: Jl Cempaka Putih Tengah II/25 Jakarta Pusat Telepon: (021) 42877063 Ketua Umum: Supeni Sekretaris Jenderal: IM Sunarkha

Nasionalisme merupakan ciri penting yang membedakan Partai Nasional Indonesia (PNI) di bawah pimpinan Supeni dengan partai bernama PNI lainnya yang lebih menekankan marhaenisme. Sebelum dideklarasikan sebagai partai politik, PNI Supeni ini berbentuk ormas yang bernama Persatuan Nasional Indonesia. Pendirian PNI sebagai ormas tahun 1995 tersebut merupakan reaksi para tokoh eks-PNI (sebelum fusi 1973) terhadap penyelewengan UUD 45 dan Pancasila yang menurut PNI telah dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru.

PNI di bawah pimpinan Supeni ingin sungguh-sungguh menegakkan negara kesatuan Republik Indonesia. Karenanya partai ini menolak bicara soal negara federasi, dan berusaha mencegah adanya disintegrasi. Di bidang hukum PNI menghendaki sistem pengadilan yg betul-betul menggambarkan adanya negara hukum dan bukan negara kekuasaan. Sebagai partai rakyat, PNI ingin membela rakyat di depan hukum, bahwa rakyat itu di depan hukum sama.

Kesimpulan
o kolonialisme dan imprealisme merusak seluruh sendi-sendi masyarakat yang dijajah o persatuan dan kesatuan sangat penting bagi keutuhan suatu bangsa o tantangan bukan saja datang dari luar negri tapi juga dari dalam negeri seperti masuknya paham komunis yang dapat merusak niai-nilai luhur bangsa Indonesia

You might also like