You are on page 1of 30

1

BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Pembangunan menurut kerangka dasar yang tercantum di dalam UUD 1945 ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peningkatan kesejahteraan masyarakat ini tidak akan pernah terwujud jika dalam pelaksanaan pembangunan nasional tidak melibatkan seluruh komponen bangsa, baik pemerintah selaku pemegang kebijakan tertinggi maupun masyarakat selaku objek pembangunan. Perguruan tinggi, selaku lembaga pencetak intelektual-intelektual handal yang nantinya akan menjadi motor penggerak pembangunan merupakan salah satu komponen terpenting dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Peran signifikan ini dapat diwujudkan melalui berbagai program yang berdampak langsung terhadap masyarakat, diantaranya Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara pengabdian masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintahan daerah setempat. Kegiatan KKN sebagai kegiatan yang beririsan secara langsung pada masyarakat dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler. Oleh karena itulah dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa dibina dan dituntut untuk menjadi seorang motivator, adviser dan problem solver yang berfikir pragmatis dan kritis, serta bekerja secara interdisipliner atau cross sectoral, dengan harapan mahasiswa dapat lebih menghayati permasalahan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan daerah, serta dapat memberikan solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut. Selain hal tersebut di atas, KKN juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam memberikan pengalaman dan keterampilan kepada para mahasiswa dalam hal membangun interaksi sosial dengan masyarakat selaku objek pembangunan. Di samping itu, melalui KKN mahasiswa diharapkan mempunyai sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan

masyarakat, sehingga apabila nanti mereka keluar dari perguruan tinggi mereka mempunyai kesanggupan untuk ditempatkan dimana pun dan dalam kondisi apa pun.

1. 2.

Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian perguruan tinggi

kepada masyarakat memiliki beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut : 1. Mencari data akurat dan faktual tentang segala potensi yang dimiliki wilayah tempat KKN berlangsung, baik potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) maupun data kehidupan sosialekonomi, termasuk sarana dan prasarana yang dimiliki wilayah tersebut. 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah yang nantinya akan menjadi tolak ukur pembangunan nasional. 3. Memotivasi dan mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi dimasyarakat. 4. Mengabdi kepada masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan daerah. 5. Membantu program pemerintah dalam hal pembangunan masyarakat daerah, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. 6. Memberdayakan dan memanfaatkan perekonomian di daerah untuk membangun kesejahteraan masyarakat. 7. Turut membantu mengimplementasikan program pemerintah dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengelola Sumber Daya Alam (SDA) dalam kaitannya dengan pembangunan di daerah.

1.3.

Hasil yang diharapkan Secara umum hasil yang diharapkan dari pelaksanaan KKN ini terbagi ke

dalam empat kategori yang saling terkait satu sama lain, yaitu : a. 1. Bagi Mahasiswa : Mahasiswa dapat mengaplikasikan disiplin ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan selama berada di perguruan tinggi kepada masyarakat.

2.

KKN dapat menjadi sarana pembelajaran dan pelatihan bagi mahasiswa tentang bagaimana membangun interaksi sosial dengan masyarakat.

3.

Mahasiswa mampu merumuskan dan memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat, serta dapat memberikan alternatif-alternatif solusi yang jitu dari setiap permasalahan yang dihadapi tersebut.

4.

Mahasiswa mampu membimbing, memotivasi dan membangkitkan semangat masyarakat untuk menjadi kader pembangunan di wilayah mereka masing-masing.

b. Bagi Perguruan Tinggi : 1. Sebagai bentuk pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian pada masyarakat. 2. KKN dapat menjadi sarana perluasan kerjasama antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah setempat, termasuk instansi-instansi vertikal yang terkait di dalamnya dalam rangka pengembangan perguruan tinggi. 3. KKN dapat menjadi bahan masukan dan perkayaan materi perkuliahan, penyempurna kurikulum dan sebagai sumber inspirasi bagi programprogram penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi. 4. KKN mampu menunjukkan dan mempertahankan citra perguruan tinggi di mata masyarakat secara umum.

c. 1.

Bagi Pemerintah Daerah : Dengan KKN, pemerintah daerah dapat memperoleh data akurat dan faktual tentang segala potensi yang dimiliki wilayah tempat KKN berlangsung, baik potensi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) maupun kehidupan sosial-ekonominya termasuk sarana dan prasarana yang dimiliki wilayah tersebut.

2.

KKN mampu mendorong pembangunan di daerah setempat melalui pemberdayaan masyarakat yang ada di tempat KKN berlangsung.

3.

Mahasiswa KKN dapat memberi bantuan pemikiran bagi permasalahan pembangunan yang ada di daerah.

4.

Sebagai sarana menarik minat mahasiswa sebagai tenaga terdidik agar nanti berkenan kembali untuk mengabdi di daerah setempat.

d. Bagi Masyarakat : 1. Masyarakat termotivasi dan tergerak untuk menjadi kader-kader penggerak pembangunan di daerah setempat. 2. Masyarakat memperoleh ilmu dan keterampilan baru yang menunjang program percepatan pembangunan daerah. 3. Mahasiswa KKN dapat menjadi problem solver bagi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

BAB II PROFIL INSTANSI


2.1 Gambaran Umum Instansi. Tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kalimantan Timur terletak di Jl. Tengkawang No.1

Samarinda. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di mulai pada hari Kamis, tanggal 01 Juli 2010 sampai dengan Senin, 30 Agustus 2010. Salah satu prasarana yang tidak kalah pentingnya dengan prasarana lain adalah terdapatnya suatu kantor yang merupakan tempat diselenggarakannya penanganan informasi, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengelolah, menyimpan sampai dengan menyalurkan informasi yang benar. Berdasarkan fakta yang dibutuhkan oleh pimpinan dalam rangka mengatur dan mengendalikan kegiatan organisasinya. Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kalimantan Timur ini bergerak dalam bidang Urusan Pekerjaan Umum.

Visi. Terwujudnya keselarasan penyediaan sarana dan prasarana pekerjaan umum menuju keselarasan wilayah Kalimantan Timur yang

diselenggarakan secara terpadu, berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat.

Misi. Pembangunan sarana dan prasarana pengairan yang mendukung ketahanan penyediaan dan pendayagunaan sumber daya air untuk kesejahteraan rakyat. Pembangunan sarana dan prasarana jalan untuk mendukung kelancaran transportasi darat sebagai bagian sistem transportasi untuk menunjang lalu lintas ekonomi.

Pembangunan sarana dan prasarana pemukiman untuk menciptakan pemukiman yang layak, sehat dan terjangkau serta mendorong pengembangan wilayah / kawasan tertentu.

2.1.1. Sejarah Dinas Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum dibangun sekitar tahun 1940-an, tepatnya dikota Bandung. Pada saat itu bangsa Indonesia masih mengalami Zaman pemerintahan kolonial Jepang dan Belanda dimana Dinas Pekerjaan Umum dahulu diisi oleh pemuda Indonesia. Pada tanggal 4 Oktober 1945 terjadi pertempuran dikota Bandung, dibawah Menteri Muda Perhubungan dan Pekerjaan Umum, Insinyur Pangeran Moch. Noor, pegawai-pegawai kantor Dinas Pekerjaan Umum mengangkat sumpah setia kepada Republik Indonesia. Dalam peristiwa tersebut telah menewaskan 7 orang pemuda saat membela kantor Dinas Pekerjaan Umum. Pada saat sebelum tahun 1942 Dinas Pekerjaan Umum bagi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dikenal dengan nama V & W dalam instansi manapun termasuk pula pelaksanaan bangunan Kesultanan Kutai yang disebut Landschapwarken didalam Kesultanan Kutai. Adapun organisasi yang bernaung dibawah V & W di Jakarta, maka pimpinannya terdiri dari pejabat-pejabat teknik maupun pejabat administrasi Kesultanan Kutai, namun jumlahnya sangat terbatas dan khusus berada didalam Kesultanan Kutai, akan tetapi sebagai koordinator tetap dalam tangan pejabat dari departemen hingga segala sesuatu dalam organisasi V & W bertanggung jawab keluar dan kedalam adalah pejabat departemen. Pada masa itu organisasi V & W hanya berada di daerah-daerah sebagai berikut : 1. 2. 3. Kota Samarinda Kota Balikpapan Kota Tanah Grogot Yang semuanya dipimpin oleh seorang sarjana (Ir) yang berkebangsaan Belanda. Penghasilan pegawai, baik pegawai teknik maupun pegawai administrasi diatur berdasarkan UBP 1926 ini hanya berlangsung sampai tahun 1941 dan awal tahun 1942, sebab pada waktu itu terjadi pendudukan Jepang dan masa

pendudukan organisasi ini, pemerintah termasuk pula organisasi Dinas Pekerjaan Umum tergantung kepada pimpinan tentara Jepang setempat. Setelah berakhirnya masa pendudukan Jepang maka organisasi V & W kembali lagi dengan sebutan Residentis Waterstaat Van East Borneo beserta seksi-seksinya antara lain di Balikpapan dan Samarinda, bukan hanya menyelenggarakan soal-soal pembangunan, keuangan dan Pekerjaan Umum Kesultanan Kutai juga dibangun yang kemudian disebut dengan PUDKK juga termasuk dalam tugasnya. Karena itu organisasi Residentis Waterstaat Van East Borneo (Dinas Pekerjaan Umum) adalah sebagai koordinator organisasi teknik administrasi yang tergantung dalam hal ini dapat dibayangkan bagaiman kesibukan-kesibukan yang harus dihadapi oleh pimpinan-pimpinan seksi utamanya di Samarinda dan di Balikpapan, antara lain mengenai soal-soal kepegawaian karena Organisasi Residentis Waterstaat Van East Borneo pada waktu itu mengenai pegawai menjurus pada jalan yaitu : a. Usul pengangkatan menjadi pegawai pekerjaan umum daerah Kutai diajukan pada daerah Kutai di Tenggarong. b. Usul pengangkatan menjadi pegawai departemen harus diajukan kepada Departemen di Jakarta. Jadi organisasi Residentis Waterstaat Van East Borneo pada waktu itu baik ditingkat daerah manapun ditingkat seksi, membina pegawai yang terdiri dari unsur begitu pula pertanggungjawaban hukumnya. Setelah terjadinya penyerahaan kedaulatan pemerintah Republik Indonesia pada akhir tahun 1949 dan awal tahun 1950, maka Organisasi Residentis Waterstaat Van East Borneo pada waktu itu untuk daerah Kalimantan Timur yang dipimpin oleh sarjana teknik berkebangsaan Indonesia. 1. 2. 3. 4. Seksi Balikpapan berkedudukan di Balikpapan. Seksi Samarinda berkedudukan di Samarinda. Seksi Tarakan berkedudukan di Tarakan. Seksi Pasir berkedudukan di Tanah Grogot. Adapun organisasi Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Kalimantan Timur pada masa itu bernaung pada Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan

Provinsi Kalimantan Timur di Banjarmasin karena Kalimantan pada waktu itu masih satu provinsi. Berhubung demikian maka segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Kalimantan Timur baik dibidang pembangunan, keuangan dan kepegawaian diajukan dahulu pada Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur sebagai koordinator

pembangunan daerah istimewa Kutai. Perlu diketahui bahwa lalu lintas jalan, menjadi tugas organisasi Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, namun oleh karena terjadi pemindahan Dinas Perhubungan menjadi Departemen sendiri pada tahun 1952, maka tugas lalu lintas dipisah-pisahkan di tiap daerah menjadi Dinas atau Jawatan sendiri. Sebab situasi keadaan pemerintah Kalimantan Timur pada waktu itu pada tahun 1950, organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur tidak lagi menjadi koordinator hingga mengharuskan terjadinya pemisahaan antara pekerjaan umum Kalimantan Timur. Berhubung dengan terjadinya peningkatan daerah Kalimantan Timur, sehingga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, pada tanggal 1 Januari 1957 Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan tanggal 21 September 1957 No: 42/DPRD/1/1957 mempunyai empat seksi khusus dan juga seksi umum yang tersususn sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Seksi Gedung Wilayah Kutai di Samarinda. Seksi Pengairan Wilayah Kutai di Samarinda. Seksi Jalan dan Jembatan Wilayah Kutai di Balikpapan. Seksi Lapangan Terbang di Balikpapan. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Pasir di Tanah Grogot. Seksi Wilayah Bulungan di Tanah Grogot. Mengingat dengan kesulitan tatalaksana di daerah hukum dibidang tugasnya, yang dibebankan oleh seksi-seksi khusus di Samarinda dan Balikpapan serta kurangnya efisiensi, maka dalam konfrensi dinas pada tahun 1942 terjadi perubahan-perubahan seksi yang tersusun sebagai berikut :

1. Seksi Gedung-gedung/jalan umum Samarinda. 2. Seksi Gedung-gedung/jalan umum di Balikpapan. 3. Seksi Pengairan Wilayah Kutai di Samarinda. 4. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Bulungan di Tarakan. 5. Seksi Dinas Pekerjaan Umum wilayah Berau di Tanjung Redeb. 6. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Pasir di Tanah Grogot. Dan kemudian dengan situasi politik di daerah Kalimantan Timur serta peningkatan volume pekerjaan pembangunan utamanya untuk daerah hulu Mahakam, maka dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur tanggal 20 Mei 1964 Nomor : P-6/13/64/JKT, dibentuk lagi sebuah seksi dengan sebutan seksi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur memiliki seksi sebanyak 7 seksi dengan tetap berpegang pada surat Keputusan Formasi pegawai tanggal 21 September 1959. Kemudian pada bulan April 1971, maka terjadi lagi perubahaan seksi dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, sebagai realisasi atas pembicaraan pada tanggal 29 Maret 1971 di balai Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Timur, yang tercantum sebagai berikut : 1. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Berau, meliputi daerah kerja kabupaten Bulungan dan berkedudukan di Tarakan. 2. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Berau, meliputi daerah kerja Kabupaten Berau berkedudukan di Tanjung Redeb. 3. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Pasir, meliputi daerah kerja Kabupaten Pasir dan berkedudukan di Tanah Grogot. 4. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Balikpapan, meliputi daerah kerja Wilayah Kotamadya Balikpapan Kecamatan Handil II sampai dengan sungai Dondong berkedudukan di Balikpapan. 5. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Kutai, meliputi daerah kerja Kabupaten Kutai di tambah Hulu Mahakam, berkedudukan di Tenggarong. 6. Seksi Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Samarinda, meliputi daerah kerja Wilayah Kotamadya Samainda/Kecamatan Sanga-Sanga/Muara Badak dan Sangkulirang berkedudukan di Samarinda.

10

2.1.2. Lokasi Instansi, Unit Kerja dan Struktur Organisasi. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur berlokasi di Jalan Tengkawang No. 1 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Preservasi Jalan dan Jembatan adalah salah satu Unit Kerja dalam organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, yang berperan sebagai pelaksana pemeliharaan jalan dan jembatan diwilayah Provinsi Kalimantan. Dalam pelaksanaan tugas, SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Kerja, yang sehari-harinya disebut Kasatker.

11

12

2.1.3. Sumber Daya Manusia (diuraikan secara jelas, tegas, dan objektif bagaimana gambaran umum tentang kondisi sumber daya manusia yang ada di perusahaan/instansi KKN saat ini serta dilengkapi dengan tabulasi data berdasarkan jenis kelamin, pendidikan dan umur)

Tabel 2.1 Jumlah Karyawan Dinas Pekerjaan Umum SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Prov. Kaltim berdasarkan Pendidikan

Tabel 2.2 Jumlah Karyawan Dinas Pekerjaan Umum SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Prov. Kaltim berdasarkan Keahlian Tabel 2.3 Jumlah Karyawan Dinas Pekerjaan Umum SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Prov. Kaltim berdasarkan Golongan

Tabel 2.4 Jumlah Karyawan Dinas Pekerjaan Umum SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Prov. Kaltim berdasarkan Eselon

Tabel 2.5 Jumlah Karyawan Dinas Pekerjaan Umum SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Prov. Kaltim berdasarkan Agama

13

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi serta aktivitas dari SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur.

Uraian tugas / tanggung jawab unsur-unsur organisasi dilingkungan SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2010. A. Kepala Satuan Kerja Tugas : 1. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL). 2. Melaksanakan seluruh tugas Satuan Kerja terutama pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). 3. Memimpin seluruh pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan

dituangkan dalam DIPA 4. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti Satuan Kerja dibawahnya untuk kelancaaran pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran / output yang telah ditetapkan. 5. Mengusulkan pembantu pejabat inti Satuan Kerja yang dipimpinnya sesuai kebutuhan yang selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat Eselon I terkait. 6. Dapat melakukan pelimpahan sebagian kewenangan pelaksanaan kegiatan operasional Satuan Kerja kepada Pejabat Yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran yang ditetapkan oleh Menteri selaku Pengguna Anggaran 7. Menyusun dan membuat pelaporan seluruh kegiatan Satuan Kerja sesuai aturan yang berlaku. 8. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

14

B.

Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran Tugas : 1. Menerima berkas SPP yang disampaikan oleh Pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja. 2. Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi Check-list kelengkapan berkas SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. 3. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 4. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran. 5. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain : Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang / perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama Bank). Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan). Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan dana yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap jadwal waktu pembayaran guna menyakinkan bahwa tagihan yang harus dibayar belum daluwarsa). 6. Memeriksa pencapaian tujuan dan atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan / atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak. 7. Menanda ketentuan : Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN pembayar. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran. Lembar ke empat disampaikan kepada Penanggung jawab Unit Akuntansi Satuan Kerja. Lembar kelima disampaikan Pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja / Pembuat Komitmen. tangani dan menerbitkan SPM dalam rangkap 5 (lima) dengan

15

8.

Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan menyampaikan kepada Kepala Satuan Kerja selaku Atasan Langsungnya.

C.

Bendahara Pengeluaran Tugas : 1. Menyelenggarakan pembukuan mengenai pengurusan Kas yang menjadi tanggung jawabnya yaitu Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu, Buku Tambahan, serta Buku-Buku Tambahan lainnya. 2. Menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) dalam rangka pembIayaan keperluan sehari-hari Satuan Kerja dan menyampaikan kepada Kepala Satuan Kerja. 3. Melakukan pengamanan Kas serta surat-surat berharga lainnya yang berada dalam pengurusan (brankas) sedemikian rupa sehingga terjaga dari perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian negara. 4. Menguji kebenaran tagihan pembayaran Uang Persediaan meliputi kesesuaian dengan MAK, DIPA dan peraturan keuangan yang berlaku sebelum dilakukan pembayaran. 5. Melakukan pembayaran Uang Persediaan atas persetujuan Kepala Satuan Kerja untuk belanja Barang yaitu MAK ; 521111 (belanja keperluan sehari-hari kantor), 521219 (belanja barang operasional lainnya), 521211 (belanja bahan), 522111 (belanja langganan daya dan jasa), 522114 (belanja sewa), 523121 (belanja biaya perawatan kendaraan bermotor), 523121 pemeliharaan peralatan dan mesin), 524111 (belanja biaya

(belanja perjalanan biasa),

dengan nilai setinggi-tingginya sebesar Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ). 6. Menyiapkan rincian jumlah Pengajuan SPPD-UP, SPPTU-UP, SPPGU-UP serta dokumen-dokumen pendukung lainnya. 7. Menerima dan menyetor ke Rekening Kas Negara atas pajak dan bentuk cara yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada dalam masing-masing instansi yang berkepentingan. 8. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti pembukuan.

16

D.

Penanggung jawab Unit Akuntansi Satuan Kerja Tugas : Menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca Satuan Kerja sesuai

dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan menyampaikan kepada Unit Akuntansi Eselon I (UAE-I) secara tepat waktu.

E.

Asisten Teknik Pengawasan Pelaksanaan dan Monitoring Tugas : Membantu Pemimpin Pelaksana Kegiatan dalam rangka : 1. Memonitor dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan secara berkala baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan dokumen kontrak pada setiap Pelaksana Kegiatan / Bagian Pelaksana Kegiatan. 2. Melaksanakan pengendalian perubahan design terhadap hasil Review Design maupun CCO. 3. Melaksanakan pengawasan terhadap Performance Kontraktor mulai dari Pra Kontrak sampai dengan akhir masa kontrak dan aktifitas Konsultan Pengawas disaat aktifitas di lapangan sampai dengan demobilisasi berdasarkan TOR. 4. Melaksanakan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting) ditingkat kegiatan terhadap paket-paket kontrak yang terlambat sesuai tingkat keterlambatannya. 5. Melaksanakan rapat koordinasi ditingkat kegiatan secara berkala, minimal 1 (satu) kali dalam setiap bulan. 6. 7. Mengikuti rapat koordinasi pada tingkat Pemimpin Pelaksana Kegiatan. Menelaah laporan berkala pelaksanaan pekerjaan Bagian Pelaksana Kegiatan baik fisik maupun anggaran sebagai bahan pengawasan dan pengendalian. 8. 9. Mengevaluasi paket-paket pekerjaan selesai (PHO/FHO). Mengevaluasi hasil pengawasan setempat dari Pemimpin Pelaksana Kegiatan terhadap Bagian Pelaksana Kegiatan. 10. Memonitor kemajuan pelaksanaan pekerjaan, merangkum laporan-laporan dari PPK yang diperlukan sebagai bahan informasi dan membuat laporan secara periodik. 11. Memproses tindak lanjut temuan oleh aparat pengawasan dalam rangka pemutakhiran data.

17

12. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kewajiban ASTEK bagi tenaga kerja yang bekerja untuk pelaksanaan kegiatan atau kontraktor. 13. Memproses dan menyelesaikan hasil pengawasan intern dan extern. 14. Asisten pengawasan bidang tugasnya meliputi kegiatan yang bersumber dana APBN dan atau APBN dengan BLN dan kegiatan yang bersumber dana lainnya. 15. Menginventarisir dan mengarsipkan data-data kegiatan, termasuk kontrak beserta perubahan dan laporan pelaksanaanya.

F.

Asisten Perencanaan dan Administrasi Teknik Tugas : Membantu Pemimpin Pelaksana Kegiatan dalam rangka : 1. Mempersiapkan rencana konstruksi dan penyusunan program untuk tahun anggaran yang akan datang. 2. 3. 4. Mempersiapkan dan memproses pembuatan DIPA dan PO. Mempersiapkan dan memproses Usulan Revisi DIPA dan PO. Memonitor pembuatan dokumen, sehubungan dengan sinkronisasi pengadaan jasa konstruksi. 5. Mengkoordinasikan dan memonitor pengadaan jasa kontraktor dan proses penetapan pemenang. 6. Mengkoordinasikan pengadaan jasa pengawasan (Konsultan Supervisi)

sehubungan dengan perkembangan pengadaan kontraktor. 7. Meneliti dokumen lelang yang ada sebagai bahan penyempurnaan pembuatan dokumen kontrak. 8. Mengkoordinasikan pelaksanaan expose / pameran dan lain-lain tentang kegiatan Kebina margaan.

G.

Asisten Administrasi Umum Tugas : Membantu Kepala Satuan Kerja dalam rangka : 1. Menyelenggarakan administrasi perkantoran/tata usaha seperti : a. Agenda surat masuk / keluar yang menjadi tugas-tugas pekerjaan memberikan nomor urut penerimaan/pengiriman surat.

18

b.

Pengiriman surat / ekspedisi meliputi tugas-tugas penyampaian dokumen dan surat ke alamatnya, dengan menunjukan ekspedisi dan tanda terima surat pengantar yang diperlukan sebagai tanda bukti surat tersebut telah diterima yang bersangkutan.

c.

Distribusi dokumen meliputi tugas-tugas menggandakan dan membagikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan petunjuk surat menyurat.

d. 2.

Menyusun dan menjaga arsip surat dan dokumen kegiatan lainnya.

Penyelenggaraan administrasi personalia seperti : a. Melengkapi dokumen kepegawaian untuk Pegawai Harian/Honor Pelaksana Kegiatan/Bagian Pelaksana Kegiatan. b. c. Mempersiapkan perjanjian kerja dengan Pegawai Harian. Mempersiapkan Job Description dari masing-masing pegawai organik dan pegawai harian Pelaksana Kegiatan. d. Memproses persyaratan kepegawaian antara lain, kenaikan pangkat, DP3 dan sebagainya.

3.

Menyelenggarakan Administrasi Rumah Tangga seperti : a. b. Membuat daftar hadir Pegawai Harian Pelaksana Kegiatan. Mempersiapkan daftar gaji dan tunjangan-tunjangan pegawai organik dan pegawai harian Pelaksana Kegiatan. c. Mengurus dan menyediakan bahan-bahan untuk keperluan administrasi dan penunjang kelancaran kegiatan. d. Memproses administrasi untuk menyelesaikan transaksi/tagihan dengan pihak ketiga yang berhubungan dengan penyediaan bahan bahan tersebut pada poin c. e. f. Menyelenggarakan pemeliharaan rutin kantor dan peralatan kegiatan. Bekerja sama dengan Asisten Pengawasan Pelaksanaan, Asisten Perencaan dan Asisten Evakuasi dan Pelaporan, memberikan informasi secara umum dan membantu memproses tindak lanjut temuan oleh aparat pengawasan dalam rangka pemuntahiran data, bila diperlukan.

19

4.

Menyelenggaraan Administrasi peralatan / inventarisasi kekayaan milik Negara seperti : a. Menjaga, memelihara dan mengatur penggunaan seluruh peralatan milik kegiatan. b. Menyelenggarakan dan membuat laporan inventarisasi barang milik Negara sesuai dengan ketentuan Menteri PU Nomor : 33/KPTS/1997. c. Memonitor peminjaman, penyewaan, penerimaan peralatan dari dan untuk Pelaksana Kegiatan / Bagian Pelaksana Kegiatan. d. Mengendalikan pengeluaran dana yang berhubungan dengan operasional dan peralatan kantor.

H.

Koordinator Lapangan Tugas : 1. Memahami dan mengerti tentang lingkup dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan dengan berpedoman kepada Spesifikasi Teknik dan Dokumen Kontrak, Time Schedulle (jadwal waktu pelaksanaan) dan petunjuk - petunjuk lainnya dilapangan. 2. Mengawasi pelaksanaan kerja dan mutu pekerjaan Kontraktor serta mencatat hasil pekerjaan Kontraktor tersebut, yang kemudian dibuatkan laporan hariannya (laporan harian standar), Laporan Mingguan, Laporan Bulanan dan Laporan lain yang diperlukan. 3. Mencatat, menghimpun dan menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor yang akan digunakan sebagai dasar pembayaran kepada Kontraktor dalam bentuk MC. (Monthly Certificate). 4. Mengambil tindakan untuk mengatasi apabila terjadi hal - hal /hambatan yang bersifat teknis maupun non teknis yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan kegiatan, sesuai batas kewenanganya.

20

I.

Pemimpin Bagian Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Satuan Kerja yang dilimpahkan

kepadanya, meliputi : 1. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL) 2. Pelaksanaan Rencana Kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA sesuai kegiatannya masing-masing berdasarkan persetujuan Kepala Satuan Kerja. 3. Penandatanganan Surat Keputusan yang mengakibatkan Pengeluaran (gaji, lembur, honor, vakasi dan perjalanan dinas). 4. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (TOR) Spesifikasi Teknis Barang dan Jasa yang tercantum dalam DIPA dan dilaksanakan oleh pihak penyedia barang/jasa maupun dilaksanakan secara swakelola. 5. 6. 7. 8. Menyusun jadwal pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Melaksanakan Pengadaan barang dan jasa Penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK) Kontrak Melakukan Pengawasan/penilaian atas pelaksanaan dan hasil penyelesaian pekerjaan, pemeriksaan barang sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. 9. Penandatanganan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara Pemeriksaan Barang, Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan yang harus memuat secara lengkap identitas pekerjaan. 10. Penandatanganan bukit-bukti dokumen pengeluaran anggaran Satuan Kerja, baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola. 11. Penyiapan dan menyampaikan bukti tagihan (SPP) rangkap 2 (dua) kepada Kepala Satuan Kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran. 12. Pengajuan tagihan kepada Bendahara Pengeluaran melalui kepala Satuan Kerja untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan. 13. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja selaku Atasan Langsungnya.

21

J.

Kepala Urusan Keuangan / Pemegang Uang Muka Tugas : 1. Menyelenggarakan pembukuan seperti pengurusan kas yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu Buku Tambahan, Kas Harian, Buku Pengawas Panjar, panjar dan penerimaan lain-lain. 2. Mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran (SPPP) serta menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Cq. Pejabat P2SPM tepat pada waktunya. 3. 4. Menerima dan menyetor pajak dan penerimaan lain-lain . Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti pembukuan.

K.

Kepala Urusan Tata Usaha Tugas : 1. Membantu Pemimpin Pelaksana Kegiatan dalam mengendalikan ketatausahaan Bagian Pelaksana Kegiatan baik umum maupun teknis, dengan melakukan tindakan yang bersifat staf untuk membantu Pemimpin Pelaksana Kegiatan baik yang bersifat umum maupun teknis sesuai dengan batas-batas kewenangannya. 2. Menyelenggarakan sistim Administrasi Umum dan teknik, untuk menunjang kelancaran pengelolaan Pelaksana Kegiatan. 3. Merencanakan, menyusun, mendistribusikan dan menyimpan Surat / Dokumen, Kontrak atau Surat Perjanjian yang dibuat oleh Pemimpin Pelaksana Kegiatan dengan pihak-pihak lain termasuk gambar dan perhitunganya. 4. 5. Mengkoordinir membuat laporan-laporan berkala antara lain : Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan triwulan dan lain-lain laporan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. 6. Menyusun rencana pengeluaran Pemimpin Pelaksana Kegiatan dan Rencana usulan dan atau Revisi DIPA/PO yang diperlukan.

22

2.1.5. Peran Instansi Dalam Aktivitas Sosial Kemasyarakatan. Peran yang diberikan perusahaan dalam kegiatan sosial masyarakat adalah melaksanakan kegiatan perbaikan (rehabilitasi) dan pembangunan gedung, jalan, jembatan, perumahan, dan infrastruktur lainnya, yang dari kegiatan tersebut secara langsung dapat meningkatkan fungsi dan peranan dari prasarana tersebut yang sangat diperlukan oleh masyarakat umum. Dengan demikian sedikit demi sedikit kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Adapun aktivitas atau Ruang Lingkup Kerja Instansi adalah sebagai berikut : a. Instansi ini berusaha dalam bidang Perdagangan Umum, termasuk EksportImport, Lokal, Interinsulair, Grosir, Leveransier, Supplier, Distributor, Peragenan dan Komisioner dari semua jenis barang yang dapat diperdagangkan. b. Bergerak dalam bidang kontraktor umum, baik sebagai Perencana, Pelaksana maupun Pengawas atas semua pekerjaan sipil pada umumnya. c. Berusaha dalam bidang pemberian jasa pada umumnya terkecuali pemberian jasa dalam bidang pelayanan jasa hukum. d. e. Berusaha dalam bidang perindustrian pada umumnya termasuk agro industri. Berusaha dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan dan pertambangan. f. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan umum didarat, baik barang maupun penumpang.

2.2.

Rincian Tugas Yang Dilaksanakan. Tugas yang harus dilaksanakan berkaitan dengan tugas rutin di kantor yaitu

membantu Pemimpin Pelaksana Kegiatan dalam rangka : 1. Mempersiapkan rencana konstruksi dan penyusunan program untuk tahun anggaran yang akan datang. 2. 3. 4. Mempersiapkan dan memproses pembuatan DIPA dan PO. Mempersiapkan dan memproses Usulan Revisi DIPA dan PO. Memonitor pembuatan dokumen, sehubungan dengan sinkronisasi pengadaan jasa konstruksi. 5. Mengkoordinasikan dan memonitor pengadaan jasa kontraktor dan proses penetapan pemenang.

23

6.

Mengkoordinasikan

pengadaan

jasa

pengawasan

(Konsultan

Supervisi)

sehubungan dengan perkembangan pengadaan kontraktor. 7. Meneliti dokumen lelang yang ada sebagai bahan penyempurnaan pembuatan dokumen kontrak. 8. Mengkoordinasikan pelaksanaan expose / pameran dan lain-lain tentang kegiatan Kebina margaan.

2.3.

Perumusan Masalah SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur mempunyai

beban moral untuk mempersiapkan Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan dan jembatan untuk mendukung kelancaran transportasi darat sebagai bagian sistem transportasi untuk menunjang lalu lintas ekonomi, sesuai dengan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum. Oleh karena itu, SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur mewajibkan dirinya untuk meningkatkan pelayanan dan kualitasnya sehingga menjadi salah satu institusi terdepan dalam pengembangan pembangunan di Provinsi Kalimantan pada umumnya, Provinsi Kalimantan Timur pada khususnya. Baik itu dalam pemeliharaan, pembangunan, maupun pengabdian pada masyarakat, hal ini

diharapkan dapat memberikan citra pada generasi berikutnya bahwa bidang pekerjaan umum merupakan salah satu bidang yang vital bagi ketahanan bangsa dan Negara. Berdasarkan masalah yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan KKN di SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur maka, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Sering terjadinya ketidaklengkapan dokumen peserta lelang yang syaratnya telah ditentukan oleh panitia lelang. 2. Bahan dan perlengkapan untuk kegiatan pameran kurang lengkap, serta materi yang akan disampaikan dalam kegiatan pameran masih kurang data-datanya. 3. Faktor cuaca yang tidak menentu menghambat untuk pengambilan data survey dilapangan.

24

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN


3.1. Pelaksanaan Kegiatan dan Hambatan dalam Pelaksanaan.

3.1.1. Pelaksanaan Kegiatan Fisik. Realisasi program fisik yang dilaksanakan di SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur yaitu : 1. Penyelenggaraan pembukaan lelang paket Pengadaan Mobil dan Alat Berat di Dinas Pekerjaan Umum. 2. Membantu penyelenggaraan expose / pameran pembangunan di stadion Sempaja Samarinda. 3. 4. Survey lapangan untuk pengambilan data-data proyek. Mengarsipkan SPM dan SP2D bulan berjalan.

3.1.2. Pelaksanaan Kegiatan Non Fisik. Realisasi program non fisik yang dilaksanakan di SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur yaitu : 1. 2. 3. Mengarsipkan SPM dan SP2D bulan berjalan. Membuat laporan mingguan dan laporan bulanan. Menghadiri rapat direksi.

3.1.3. Hambatan. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam merealisasikan program fisik di SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur antara lain sebagai berikut : 1. Sering terjadinya ketidaklengkapan dokumen peserta lelang yang syaratnya telah ditentukan oleh panitia lelang. 2. Bahan dan perlengkapan untuk kegiatan pameran kurang lengkap, serta materi yang akan disampaikan dalam kegiatan pameran masih kurang data-datanya. 3. Faktor cuaca yang tidak menentu menghambat untuk pengambilan data survey dilapangan.

25

3.2.

Prakiraan Nilai Karya. Prakiraan Nilai Karya Kantor SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi

Kalimantan Timur.

26

BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Program Kerja di Kantor.

4.1.1. Kegiatan Fisik. Realisasi program fisik yang dilaksanakan di SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur yaitu : 1. Penyelenggaraan pelelangan paket proyek Pengadaan Mobil dan Alat Berat program kerja ini yaitu mempersiapkan dokumen lelang yang didalamnya terdapat persyaratan yang harus dipatuhi oleh peserta lelang yaitu Kontraktor Pelaksana yang didalamnya meliputi : Surat Penawaran Dokumen Kualifikasi Dokumen Usulan Teknis Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN Surat Jaminan Penawaran (Unconditional) Surat Jaminan Pabrikan Surat Penunjukan Penyedia Barang (SPPB)

Adapun usaha untuk mencegah agar tidak terjadinya ketidaklengkapan dokumen peserta lelang, yaitu dengan membuat pengumuman dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peserta dengan jelas sebelum kegiatan pelelangan proyek

diselenggarakan. Dan apabila masih ada peserta yang belum lengkap persyaratan yang telah ditentukan dapat dinyatakan gugur.

2.

Membantu penyelenggaraan expose / pameran pembangunan di Stadion Sempaja Samarinda yang didalamnya meliputi : Mempersiapkan stan pameran Membuat brosur dan pamphlet pameran Membuat umbul-umbul dan spanduk pameran Mengkoordinasikan pelaksanaan expose / pameran tentang kegiatan Kebina margaan

27

Sebelum acara kegiatan pameran diselenggarakan, harus dipastikan bahan dan perlengkapan serta materi yang akan disampaikan sudah lengkap. Sehingga acara pameran pun dapat terselenggara dengan baik.

3.

Survey lapangan dilokasi proyek dimana kegiatan tersebut meliputi : Pengukuran luas dan volume pekerjaan dan pengambilan foto dokumentasi Pendataan dan inventarisasi kerusakan dan perbaikan ruas jalan

Pengambilan data dilapangan seharusnya dapat dilakukan secepatnya, karena apabila cuaca yang tidak menentu dapat menjadi penghambat dalam pengambilan data dilapangan. Oleh karena itu pengambilan data dilapangan

4.1.2. Kegiatan Non Fisik. Realisasi program non fisik yang dilaksanakan di SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur yaitu : 1. Mengarsipkan SPM dan SP2D bulan berjalan, tugas yang dilaksanakan yaitu mengarsipkan Surat Perintah Membayar dan SP2D yang dikeluarkan oleh pejabat yang melakukan pengujian dan perintah pembayaran kedalam program SiPP untuk selanjutnya dilaporkan secara On Line ke Dinas PU pusat.

2.

Membuat laporan mingguan dan laporan bulanan, tujuan suatu sistem pelaporan adalah untuk dapat memberikan informasi yang benar dan untuk mengetahui perkembangan proses pelaksanaan mulai dari tahap persiapan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan prasarana hingga akhir pelaksanaan pekerjaan. Dengan demikian diperlukan sistem pemantauan dan sistem pelaporan dengan prinsip-prinsip manajemen, serta cepat dan tepat sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan pada setiap tahapan kegiatan pelaksanaan.

3.

Menghadiri rapat direksi, rapat rutin yang dilaksanakan setiap bulan yang dipimpin oleh Kepala Satuan Kerja untuk mengetahui tentang kemajuan fisik,

28

keuangan, hambatan dan masalah yang terjadi didalam pelaksanaan kegiatan proyek.

29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan. SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur

bertanggungjawab untuk mempersiapkan Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan dan jembatan untuk mendukung kelancaran transportasi darat sebagai bagian sistem transportasi untuk menunjang lalu lintas ekonomi, sesuai dengan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum. Oleh karena itu, SNVT Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur mewajibkan dirinya untuk meningkatkan pelayanan dan kualitasnya sehingga menjadi salah satu institusi terdepan dalam pengembangan pembangunan di Provinsi Kalimantan pada umumnya, Provinsi Kalimantan Timur pada khususnya. Baik itu dalam pemeliharaan, pembangunan, maupun pengabdian pada masyarakat, hal ini

diharapkan dapat memberikan citra pada generasi berikutnya bahwa bidang pekerjaan umum merupakan salah satu bidang yang vital bagi ketahanan bangsa dan Negara. Pelaksanaan KKN dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum pada Unit Kerja Preservasi Jalan dan Jembatan Provinsi Kalimantan Timur, yang dapat membantu penulis untuk bisa lebih memberikan kontribusi yang baik terhadap instansi. Kesimpulan yang dapat di ambil dari pelaksanaan KKN dalam kegiatan pengabdian masyarakat di daerah Kelurahan Lok Bahu Samarinda adalah yaitu :

1. Perlunya kerjasama dan team work yang baik antara setiap anggota kelompok dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 2. Perlunya perhatian khusus terhadap sarana dan prasarana untuk mendukung dalam pelaksanaan program kerja kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

30

5.2.

Saran. Berdasarkan pembahasan dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah

dilaksanakan ada beberapa saran antara lain : a. Program KKN Profesi sangat membantu mahasiswa yang bekerja untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dikampus/semasa kuliah didalam

pekerjaannya, oleh karena itu diharapkan untuk pelaksanaan KKN profesi tahun berikutnya dapat terlaksana dengan lebih baik lagi.

b.

Bagi para Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata hendaknya mendapatkaan pengarahan tentang KKN dari Universitas sehingga memudahkan mahasiswa dalam pengambilan data dan penerapan ilmu di lapangan dan diberikan pembimbing lapangan agar dapat lebih memahami dan mempelajari keadaan yang sesungguhnya terhadap apa yang ditanyakan.

c.

Kepada mahasiswa yang melaksanakannya diperlukan peran serta yang aktif, demi tercapainya tujuan KKN yang sebenarnya, yaitu pengabdian pada masyarakat.

d.

Saran terakhir yang ditujukan kepada masyarakat yang menjadi sasaran utama kegiatan KKN, agar turut memberikan partisipasinya, tidak bersikap skeptis, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan tugas pengabdiannya secara maksimal selama kegiatan KKN berlangsung.

You might also like