You are on page 1of 3

PROSES PEMBENTUKAN BUJIHENDAPAN LATERIT Pembentukan Laterit Laterit merupakan produk dari pelapukan intensitas di daerah humid, intertropik,

kaya akanlempung kaolinik, ion Fe- dan oksida Al/oksihidroksida. Laterit umumnya berlapis baik, sebagaiakibat meresapnya air hujan dan naiknya kelembapan pada regolith selama musim kering, danditangkap oleh bentukan kerak.Dalam profil regolith, proses utama yang terlibat dalam laterisasi dapat dibagi menjadi eluviasidimana lempung dan zat terlarut tercuci dari suatu horizon, dan iluviasi dimana material hasilpencucian tersebut terakumulasi, biasanya di level bawahnya.Dasar dari profil regolith dicirikan oleh adanya zona saprolit yang berasal dari pelapukan tinggibatuan dimana tekstur primer dan kemasnya masih terjaga. Sementara itu, bagian atas dariregolith dicirikan dengan zona pedolith yang telah mengalami destruksi komplit. Pembentukan Bauksit Bijih bauksit, dalam bentuk mineral gibsit/boehmit dan diaspor merupakan sumber utama darilogam alumunium. Akumulasi dari residu yang kaya Al, berlawanan dengan pengayaan Fe dizona atas dari profil laterit sebagai fungsi dari curah hujan tinggi, tapi temperatur rata-ratabawah (22-28oC), dan kelembapan tinggi. Redistribusi Fe serta segregasi Al dan Fe merupakan proses yang dibutuhkan dalampembentukan bauksit karena mineral feruginus cenderung mengkontaminasi bijih. Bijih bauksityang berkualitas membutuhkan penghilangan Fe dan Si, tapi tidak dengan alumina, dimana ferricrete dan lingkungan laterit dicirikan oleh kombinasi yang berbeda dalam pencucian unsur-unsur. Hubungan saling mempengaruhi antara Eh dan pH merupakan faktor kritis dalampembentukan bauksit yang berkualitas tinggi, seperti dalam model Norton. Si akan tercuci olehhidrolisis dan semakin terlarut pada pH tinggi, sedangkan Al akan lebih terlarut pada pH sangatrendah atau tinggi. Fe akan lebih mobile sebagai ion pada Eh dan pH rendah. Pada lingkunganlaterit dimana terjadi konsentrasi Fe dan Al merupakan kondisi khusus dimana kedua logam initersegregasi dan membentuk bauksit berkualitas tinggi. Plotting Fe dan Al pada kontursolubilitas memungkinkan terjadinya kurva isosolubilitas dimana Al dan Fe terlarut bersamaan.Di atas kurva ini, pada Eh dan pH tinggi, mineral Al seperti gibsit akan lebih terlarutdibandingkan di bawah kurva ini dimana mineral Fe seperti hematit atau goetit akan lebihterlarut. Berdasarkan perbedaan ini, beberapa situasi dapat menjadi relevan dalampembentukan laterit. Laterit Nikel

Laterit yang berkembang dari batuan ultramafik yang kaya akan olivine dan ortopiroksen,mengandung Ni yang tinggi (0,1-0,3 %), biasanya konsentrasi meningkat dalam silikat atauoksida Ni mencapai 10 kali lipat dari konsentrasi awal. Batuan ultramafik ini merupakan bagiandari kompleks ofiolit obduksi atau intrusi mafik berlapis. Mineral-mineral ini terserpentinisasidengan cepat, pada beberapa kasus telah lebih dulu terlaterisasi akibat interaksi dengan air lautatau selama metamorfisme derajat rendah atau alterasi. Alterasi dari olivine oleh hidrasi silicaamorf, serpentin, dan limonit dapat mengakomodasi lebih banyak Ni dibanding olivin asli. Olivinterubah secara sempurna pada berbagai kondisi diikuti oleh ortopiroksen, serpentin, klorit, dantalk. Smektit, serpentin, dan talk yang hadir dalam regolith akan memiliki konsentrasi yang lebihtinggi dengan penggantian kation, utamanya dengan ion Mg. Hasil dari pembentukan ini menghasilkan pengayaan filosilikat Ni seperti mineral kerolit (Talk Ni), nepouit (serpentin Ni0,dan pimelit (smektit Ni). Istilah yang digunakan untuk mineral bijih filosilikat Ni pada lingkunganlaterit adalah garnierit. Garnierit tertebal dengan konsentrasi paling tinggi dicirikan oleh kekarberruang tertutup ( closely spaced jointing ) dimana terjadi sirkulasi maksimum air bawah tanahdan interaksi fluida-batuan. Konsentrasi laterit Ni terbaik didukung oleh kontrol topografi danbiasanya terjadi dibawah bukit, tepi plato, atau teras. Hal ini karena endapan ini sangatsensitive terhadap erosi permukaan dan fluktuasi muka air tanah yang mengontrol distribusizona eluviasi dan iluviasi. Emas dalam Laterit Emas terbentuk di bagian atas lapisan pedolitik dari zona pelapukan laterit. Emas inimembentuk beberapa bentuk, berkisar dari ukuran besar, membundar seperti partikel nuggetdan emas dendrit pada retakan, sampai Kristal kecil di ruang pori.Sumber primer dari emas pada lingkungan ini kaya akan perak (5-10%). Emas yangterkonsentrasi di profil laterit telah termurnikan secara kimiawi. Hal ini membawa padaperbedaan mbilitas dan membuat Au dan Ag menjadi fluida meteorik yang meresap ke zonalapuk. Kejadian ini membutuhkan kondisi lingkungan yang relatif asam (pH<5), oksik, dansalinitas rendahsedang, akibat pengarh laut atau curah hujan.Percobaan mengindikasikan bahwa pada pH rendah dan Eh tinggi, dan kehadiran ion Cl, emas dilingkungan permukaan akan ikut dalam larutan sebagai komplek AuCl4-. Larutan Au hanya akanterjadi pada Eh yang relative tinggi dimana ion Fe teroksidasi sepenuhnya pada kehadiranoksigen bebas. Di lain pihak, perak akan masuk ke dalam larutan lebih dulu pada kondisi yanglebih reduksi pada beberapa kompleks termasuk AgCl dan AgCl2- atau AgCl3 2-.Campuran Au-Ag primer yang tidak berasosiasi dengan Fe atau oksihidroksi mangan cenderungmenunjukkan penipisan Ag dibagian tepid an membentuk emas yang lebih murni. Hal inimerupakan produk dari difusi Ag dari margin luar partikel atau pelarutan sepenuhnya daricampuran dan represipitasi emas secara in situ. Pada daerah tropis basah aktivitas ion klorida terreduksi oleh tingginya curah hujan dan campuran lain seperti humus organik, dan asamfulvik, yang berperan besar dalam pelarutan emas.Berdasarkan hal di atas, perlu dicatat bahwa mikroorganisme memiliki peran penting dalamkonsentrasi emas di tanah laterit. Berdasarkan percobaan, Bacillus subtilis, bakteri yang biasaada di tanah, dapat mengumpulkan emas dengan cara difusi silang dinding sel dan presipitasi didalam sitoplasma. Diagenesis subsekuen dari

sedimen yang mengandung emas yang kaya akanmikroorganisme akan menghasilkan rekristalisasi dalcoalescence emas membentuk nugget. Golongan Platinum (PGE) yang Terkayakan pada Laterit Bukti bahwa ada mobilisasi PGE pada zona pelapukan adalah adanya kristalin Pt-Fe ataucampuran Os-IrRu di pedolit. Konsentrasi PGE dikontrol oleh solubilitas Pt dan Pd yang miripdengan Au dan Ag. Logam berharga ini lebih dulu masuk ke dalam larutan sebagai komplekklorida pada lingkungan asam dan teroksidasi. Seperti halnya Au dan Ag, Pt dan Pd ter-decoupling di lingkungan pelapukan dengan Pd masuk ke dalam larutan dan Pt terkonsentrasi ditanah dan sedimen. Humate juga mendorong PGE tertransport sebagai suspense koloid dimanadebris organic solid bertanggung jawab pada presipitasi logam berharga. Endapan Lempung Mineral lempung secara volumetric merupakan produk yang paling melimpah dari pelapukan,baik secara in situ maupun telah tertransportasi. Mineral ini memiliki nilai ekonomis unrukindustri, termasuk kertas, keramik, filtrasi, dan lubrikan. Mineral yang terbentuk selamapelapukan merefleksikan material sumebr dan kondisi pelapukan. Meskipun demikian, mineralyang dihasilkan sangat mirip antara mineral yang dihasilkan dari batuan felsik maupun mafik.Temperatur, curah hujan, dan kondisi local Eh-pH menentukan kecepatan pembentukanlempung.Beberapa mineral lempung yang penting adalah kaolinit, illit, dan golongan smektit (termasukmontmorilonit). Kaolinit terbentuk pada kondisi humid oleh hidrolisis asam dari batuan yangmengandung feldspar. Sementara itu, illite terbentuk pada kondisi yang lebih basa daripelapukan feldspar dan mika. Lempung smektit berasal dari pelapukan batuan intermediet-basa pada kondisi alkali, yang mengandung lapisan intrakristalin dari air dan penggantian kation.Mineral lempung tidak hanya dihasilkan dari pelapukan tapi juga dari produk alterasihidrotermal pada temperature rendah

You might also like