You are on page 1of 5

GAYA MAGNETIK

A. Tujuan 1. Mengamati adanya gaya Lorentz. 2. Menentukan arah gaya Lorentz.

B. Dasar Teori Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan magnet , maka pada penghantar akan timbul gaya. Gaya ini disebut dengan gaya lorentz. Jadi, gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di dalam medan magnet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya Lorentz dapat timbul dengan syarat sebagai berikut:

a. ada kawat pengahantar yang dialiri arus b. penghantar berada di dalam medan magnet Bagaimana gaya lorentz berfungsi, maka lakukan percobaan dengan mengamati bentuk medan magnet atau garis gaya magnet selama percobaan. Bila pengamatan dilakukan dengan benar maka akan diperoleh : a. Makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang bekerja dan makin cepat batang penghantar bergulir. b. Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang berlawanan dengan gerak sebelumnya.

Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros-product ) dari I dan B. FL = I x B

Besarnya

gaya

Lorentz

dapat

dihitung

dengan

rumus

FL

I.B

sin

Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter. Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan panjang. Jadi jika panjang kawat = , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus : FL = I . . B . Sin FL = gaya Lorentz dalam newton ( N ) I = kuat arus listrik dalam ampere ( A ) = panjang kawat dalam meter ( m ) B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T ) = sudut antara arah I dan B Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut adalah : = 900, arah arus listrik dan medan magnet (I dan B) saling tegak lurus maka FL mencapai maksimum = 00, arah arus listrik dan medan magnet (I dan B) saling sejajar maka FL = 0 atau kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz

Menentukan arah gaya Lorentz Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus juga

terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah. Perhatikan gambar berikut.

Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut : a. kuat medan magnet (B) b. besar arus listrik (I) c. panjang penghantar Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : F = B.I.L keterangan : F adalah gaya lorentz (N) B adalah kuat medan magnet (Tesla) I adalah kuat arus listrik (A) L adalah panjang penghantar (m)

C. Alat dan Bahan 1. Sumber arus (baterai/power supply) 2. Kawat kumparan 3. Switch on/off 4. Sepasang magnet batang 5. Kabel penghubung 6. Amperemeter 7. Papan penampang

D. Langkah Kerja 1. Menyusun alat- alat. 2. Mengaliri kawat penghantar dengan arus listrik dari sumber arus/tegangan (baterai/power supply) dengan besar tegangan tertentu. 3. Mengamati arah dari gaya Lorentz yang terjadi. 4. Mengulangi percobaan diatas dengan cara mengubah arah arus dan arah medan magnet

E. Hasil Pengamatan Percobaan ke1 2 3 4 5 6 Arah Arus Timur Atas Timur Bawah Utara Kanan Arah Medan Magnet Bawah Selatan Selatan Timur Atas Bawah Arah Gaya Utara Bawah Bawah Selatan Timur Utara

F. Kesimpulan Kawat berarus dalam medan magnetik mengalami gaya lorentz. Arus listrik dalam kawat dihasilkan oleh partikel bermuatan (elektron-elektron) yang bergerak. Dengan demikian, partikel bermuatan yang memasuki daerah medan magnetik pun akan mengalami gaya lorentz.

1. Arah gaya tergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet. 2. Besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik. 3. Besar kecilnya kuat arus sebanding dengan gaya lorentz. 4. Besar kecilnya kuat medan dalam kumparan sebanding dengan gaya lorentz. 5. Nilai konstanta medan selalu lebih besar dari kuat medan itu sendiri.

You might also like