You are on page 1of 12

Manajemen Persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian persediaan dan jenis-jenis persediaan. 2. Memahami manfaat investasi pada persediaan dan macammacam biaya persediaan. 3. Dapat menentukan total biaya persediaan, persediaan optimal atau pembelian paling ekonomis (EOQ) dan titik pemesanan kembali dengan menggunakan komputer melalui aplikasi program excel

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

88

Manajemen Persediaan

Jenis, Manfaat, dan Biaya Persediaan


Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan
Pengertian umum persediaan adalah barang-barang yang dibeli oleh perusahaan sesuai dengan aktivitasnya dengan tujuan untuk dijual kembali. Persediaan biasanya mencakup beberapa jenis, seperti persediaan bahan mentah, persediaan bahan dalam proses (setengah-jadi), dan persediaan barang jadi (barang dagangan). Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. Bahan dalam proses adalah barang yang belum selesai sepenuhnya menjadi barang dagangan. Barang jadi adalah barang yang sudah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual

Manfaat Persediaan
Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi ketidaksempurnaan pasar. Persediaan bahan mentah diperlukan, sehingga proses produksi tidak akan terhambat hanya karena bahan mentah belum datang. Beberapa manfaat investasi pada persediaan antara lain: 1. Memanfaatkan diskon kuantitas. Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar. 2. Menghindari Kekurangan Bahan (Out of stock). Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Selanjutnya, bila pelanggan membeli kepada pesaing dan merasa puas, maka dalam jangka panjang perusahaan akan kehilangan pelanggan. 3. Manfaat Pemasaran. Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka pelanggan atau calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang ditawarkan. 4. Spekulasi. Pada kondisi tertentu, kadang-kadang persediaan digunakan untuk berspekulasi

Biaya Persediaan
Persediaan juga mempunyai biaya-biaya yang berkaitan.

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

89

Manajemen Persediaan

1. Biaya Investasi. Investasi pada persediaan, seperti investasi pada pihutang atau modal kerja lainnya, memerlukan biaya investasi.
2.

Biaya Pemesanan (Set-up Costs). Biaya pemesanan merupakan biaya yang terjadi karena aktivitas pemesanan persediaan, perilaku biaya berubah sesuai dengan frekuensi pemesanan barang Untuk memperoleh persediaan, perusahaan akan melakukan pemesanan persediaan tersebut, baik sewaktu perintah pesan dilakukan (telpon, fax) maupun biaya yang muncul selama barang dalam perjalanan
Biaya persiapan, meliputi persiapan penentuan basar kuantitas yang dipesan. pemesanan dan

Biaya angkut barang. Biaya penerimaan barang, seperti penempatan di gudang, pemeriksaan barang, dan pencatatan barang Biaya prosesing, seperti pembandingan kuantitas dengan yang diterima, pembuatan dan pengiriman cek

3.

Biaya Penyimpanan (Carrying Cost). Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus dikeluarkan selama barang berada di gudang. Perilaku biaya berubah sesuai dengan besar persediaan. Penentuan basar biaya ini didasarkan pada persediaan rata-rata (average inventory) yang dinyatakan dalam persentase dari nilai rupiah persediaan rata-rata. Biaya penyimpanan mencakup :
Biaya pemakaian ruang/gudang Biaya asuransi dan pajak dari persediaan yang ada dalam gudang. Baiya modal. Biaya pemeliharaan dari kemungkinan rusaknya barang. Biaya untuk menimbang atau menghitung barang yang dibeli.

Economic Order Quantity (EOQ)


Economic Order Quantity (EOQ) merupakan konsep pengendalian persediaan yang didefinisikan sebagai jumlah atau kuantitas barang yang dibeli dengan total biaya persediaan yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Model EOQ menghitung persediaan optimal dengan secara eksplisit memasukkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Penerapan EOQ memiliki asumsi sebagai berikut: Harga pembelian per unit barang konstan.

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

90

Manajemen Persediaan

Barang selalu tersedia d pasar. Kebutuhan barang tersebut relatif stabil sepanjang tahun.

Economic Order Quantity (EOQ) atau pembelian yang paling optimal dapat dihitung dengan rumus :

2 x R x S EOQ = P x I

R S P I

= = = =

Jumlah unit barang yang dibutuhkan dalam satu periode Biaya pesanan untuk satu kali pesan Harga yang dibayar untuk satu unit barang Biaya penyimpanan (dinyatakan dalam persentase)

Total Biaya Persediaan


Model EOQ akan mencari kuantitas pembelian (Q) yang optimal yang bisa meminimalkan total biaya persediaan. Total biaya persediaan merupakan penjumlahan dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

Total biaya persediaan =

Biaya penyimpanan + Biaya pemesanan

Total biaya penyimpanan dihitung sebagai biaya simpan per-unit dikalikan persediaan rata-rata. Total biaya pemesanan dihitung sebagai jumlah pemesanan yang dilakukan dikalikan biaya sekali pesan

TC

= (Q /2) C + (R/Q) S

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

91

Manajemen Persediaan

dimana TC Q Q/2 C R S

= total biaya = kuantitas persediaan yang dipesan = persediaan rata-rata = biaya simpan = total kebutuhan persediaan per-periode = biaya pesan

Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)


Perusahaan dapat menentukan saat kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali (reorder point). Jika segala sesuatu berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka perusahaan bisa menentukan tingkat persediaan dan titik pemesanan kembali dengan kepastian 100%. Tetapi pada situasi dunia usaha nyata, faktor ketidakpastian akan selalu meliputi keputusan manajer keuangan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian tersebut, perusahaan bisa menetapkan persediaan keamanan ( safety stock). Hal ini untuk mengantisipasi keterlambatan kedatangan barang yang dipesan perusahaan. Karena pembelian barang memerlukan waktu, dimulai dari pemesanan sampai dengan barang diterima oleh pembeli. Tenggang waktu antara pemesanan barang dengan diterimanya barang biasa disebut dengan istilah lead time. Pada saat lead time tersebut perusahaan harus menyediakan persediaan keamanan agar tidak kehabisan bahan. Perubahan volume penjualan juga dapat menimbulkan perubahan kebutuhan

persediaan. Misalkan sesudah melakukan pemesanan kembali, tingkat penjualan melonjak. Jika lead time tidak berubah, persediaan akan habis. Jika perusahaan mempunyai persediaan keamanan, kebutuhan tersebut bisa diambilkan dari persediaan keamanan tersebut. Tetapi tentu saja biaya simpan akan meningkat, karena persediaan keamanan meningkatkan tingkat persediaan perusahaan

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

92

Manajemen Persediaan

APLIKASI PROGRAM EXCEL


ILUSTRASI 01. BIAYA PERSEDIAAN PT.Imut2 membutuhkan barang sebanyak 1.200unit dan harga barang Rp.200 per unit. Pihak manajemen menetapkan jumlah barang setiap kali pesan sebanyak 200unit. Biayabiaya yang dikeluarkan sehubungan dengan persediaan barang tersebut adalah:
Biaya Pesan Barang Biaya Angkut Barang Biaya pesan lain-lain Biaya Modal Biaya Asuransi Biaya Penyimpanan Barang di Gudang Biaya Pemeliharaan Barang Rp. 1.800 800 400 2.500 500 2.000 3.000

Berdasarkan informasi tersebut, hitung biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya persediaan APLIKASI 01. BIAYA PERSEDIAAN
Prosedur penyelesaian kasus untuk menghitung biaya persediaan adalah sebagai berikut: (catatan buku kerja manajemen persediaan sudah aktif ). 1. Aktifkan lembar kerja (sheet) Biaya Persediaan

2. Tulis fungsi atau masukkan rumus untuk perhitungan berikut : Sub total biaya setiap kali pesan merupakan penjumlahan dari biaya-biaya pesan. Yang terdiri dari biaya pemesanan bahan (sel F14), biaya angkut barang (sel F15) dan biaya pesan lain-lain (sel F16). Sehingga pada sel F17 dapat dituliskan fungsi = SUM (F14 : F16). Total biaya pemesanan dihitung berdasarkan jumlah barang yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah setiap kali pesan dan hasilnya dikalikan dengan sub total biaya setiap kali pesan. Rumus pada sel G18 dapat diterjemahkan dalam sebuah rumus berikut = (F9/F10)* F17.

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

93

Manajemen Persediaan

Biaya simpan (sel F25 ) dicari dengan fungsi = SUM (F21 : F24) Persentase biaya simpan dihitung berdasarkan sub-total biaya simpan dibagi hasil dari perkalian antara persediaan rata-rata dengan harga barang per unit. Rumus untuk mengisi sel F26 adalah = F25 / ((F10/2) * F11). Total biaya penyimpanan dihitung berdasarkan persentase biaya simpan dikali harga barang kemudian dikalikan dengan jumlah barang rata-rata di gudang. Rumus pada sel G27 dapat diterjemahkan dalam sebuah rumus berikut = (F26*F11)*F10/2 . Total biaya persediaan (sel G29 ) dihitung dengan rumus = G18+G27 .

TAMPILAN LAYAR
APLIKASI 01. BIAYA PERSEDIAAN

ILUSTRASI 02. SKENARIO TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PT.Imut2 mencoba beberapa alternatif pemesanan barang dengan jumlah yang berbeda setiap kali pesannya. Ada pun skenario pihak manajemen adalah jumlah unit setiap kali pesan sebanyak 1.200unit, 600, 400, 300, 200, 150,120 atau 100unit

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

94

Manajemen Persediaan

APLIKASI 02. SKENARIO TOTAL BIAYA PERSEDIAAN


1. 2. Aktifkan lembar kerja (sheet) Biaya Persediaan Jumlah unit setiap kali pesan (dimulai dari sel L13 ) diketik secara manual dan diformat melalui menu Format Cells tab Number pilihan Custom . Format yang sama dilakukan untuk keterangan Pembelian dilakukan (dimulai dari sel L14)

3. Masukkan rumus untuk perhitungan berikut untuk unit setiap kali pesan sebanyak 1.200: Frekuensi pembelian (sel L15 ) diperoleh dari (12/L14 ). Nilai persediaan (sel L16 ) diperoleh dari =($F$11*L13 ) Nilai rata-rata =(L16/2 ) persediaan (sel L17 ) diperoleh dari

Biaya penyimpanan per tahun =($F$26*L17 ) Biaya pemesanan per tahun =$F$17*L14 Total biaya persediaan =SUM(L18:L19) (sel

(sel L18 ) diperoleh dari (sel L19 ) diperoleh dari L20 ) diperoleh dari

4. Perhitungan yang sama dapat digunakan untuk unit setiap kali pesan sebanyak 600, 400, 300, 200, 150,120 dan 100unit.

TAMPILAN LAYAR APLIKASI 02. SKENARIO TOTAL BIAYA PERSEDIAAN

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

95

Manajemen Persediaan

Catatan : Cermatilah biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya persediaan pada pemesanan/pembelian sebanyak 300unit dan bandingkan dengan skenario unit pemesanan lainnya.

ILUSTRASI 03. ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ) Berdasarkan informasi scenario pembelian setiap kali pesan sebanyak 1.200unit, 600, 400, 300, 200, 150,120 atau 100unit, PT.Imut2 ingin mengetahui jumlah pembelian yang paling ekonomis (EOQ), yaitu jumlah pembelian yang menghasil total biaya persedian paling minimal. APLIKASI 03. ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ)
Prosedur penyelesaian ilustrasi 03 untuk menghitung jumlah pembelian yang ekonomis sesuai dengan data di atas adalah sebagai berikut: 1. Aktifkan lembar kerja (sheet) EOQ Tulis secara manual ke dalam lembar kerja jumlah kebutuhan barang dalam satu tahun, jumlah setiap kali beli barang, harga beli barang dan biaya meliputi biaya pesan dan biaya simpan. Data jumlah kebutuhan barang dalam satu tahun selanjutnya diisikan pada sel H5 dan harga barang pada sel H6.

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

96

Manajemen Persediaan

3. Untuk biaya pesan dan biaya simpan bisa digunakan secara manual dengan menulis besarannya, tapi bisa juga dengan cara mengcopy data sebagai berikut: Biaya setiap kali pesan diperoleh dari: aktifkan sel H8, klik tombol mouse sebelah kanan dan pilih copy, klik lembar kerja (sheet) BIAYA PERSEDIAAN dan aktifkan sel F17 enter. Tampilan akan nampak sebagai berikut ='BIAYA PERSEDIAAN'!$F$17 Biaya simpan (sel H10) dicari dengan fungsi = 0.4*H6 Jumlah pembelian yang paling ekonomis (economical order quantity) dalam ilustrasi ini ditempatkan pada sel H13 dihitung dengan fungsi : SQRT TAMPILAN LAYAR OPERASIONAL FUNGSI SQRT

Economical order quantity dengan rumus pada sel H13 adalah : =SQRT(2*H5*H8/H10) dan diperoleh EOQ sebesar 300unit.

TAMPILAN LAYAR APLIKASI 03. ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ)

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

97

Manajemen Persediaan

Berdasarkan hasil perhitungan EOQ diperoleh pembelian yang paling optimal adalah sebanyak 300unit. Hasil ini terjadi pada saat total biaya pemesanan sama besarnya dengan total biaya penyimpanan, yaitu sebesar Rp.12.000 dan total biaya persediaan sebesar Rp24.000 yang merupakan total biaya persediaan paling minimal diantara berbagai skenario yang ditetapkan oleh pihak manajemen.

ILUSTRASI 04. REORDER POINT (ROP) Untuk mengantisipasi ketidakpastian, maka biasanya pihak manajemen melakukan perhitungan tersendiri terhadap jumlah persediaan barang. Alasan dibalik pemikiran tersebut adalah pembelian barang memerlukan waktu, dimulai dari pemesanan sampai

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

98

Manajemen Persediaan

dengan barang diterima oleh perusahaan. Tenggang waktu antara pemesanan barang dengan diterimanya barang biasa disebut dengan istilah lead time dan pada saat tersebut perusahaan harus menyediakan persediaan keamanan atau safety stock agar tidak kehabisan bahan. Titik pemesanan kembali (Reorder point) adalah titik yang menunjukkan harus segera dilakukan pemesanan barang sehingga penerimaan barang tersebut tepat waktu pada saat persediaan diatas safety stock sama dengan nol. Cara menetapkan reorder point adalah :
Berdasarkan kebutuhan selama lead time ditambah penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock. Pihak manajemen menetapkan Lead time selama 2 minggu dan safety stock sebanyak 25unit.

APLIKASI 04. REORDER POINT (ROP)


Prosedur untuk menghitung reorder point pada ilustrasi 04 adalah sebagai berikut : 1. Aktifkan lembar kerja ROP 2. Reorder Point dihitung dengan rumus : Reorder Point pada sel E11 dihitung dengan rumus : =(E6/E16)*E7+E9

TAMPILAN LAYAR APLIKASI 04. REORDER POINT (ROP)

Manajemen Keuangan Berbasis Komputer @Syarif

99

You might also like