You are on page 1of 36

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH AG UNG

memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah

ah

gu

memutuskan sebagai berikut dalam perkara :

PT. SANTOSO TEKNINDO, berkedudukan di Jalan Gatot Subroto Km 8 SH., dkk., para Advokat dari kantor hukum Lontoh & Partners, berkantor di Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Desember 2010 ;

Tangerang 15136, dalam hal ini diwakili kuasanya RUDHY A. LONTOH, Jl. H.O.S Cokroaminoto Nomor 47 Menteng, Jakarta Pusat, berdasarkan

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat ; 1 2 3 4

am

Melawan:

AGUS ISMAIL, bertempat tinggal di Tamanwinangan RT. 01/08, Kel. Tamanwinangan, Kec. Kebumen-Kebumen ; Puncangrejo, Kec. Paganda-Kendal ; DWI SETIAWAN, bertempat tinggal di Pucangrejo RT. 003/001, Kel. KASIRIN, bertempat tinggal di Kp. Jatake RT. 01/02, Kel. Jatake, Kec.

ah k

Jatiuwung Tangerang ;

ah

A gu ng

MOHAMMAD ANAS SANTOSO, bertempat tinggal di Kp. Soka RT.

07/03, Kel. Cukanggalih, Kec. Curug, Tangerang ; Kel. Dukuh rejosari, Kec. Ambal Kebumen ;

YANWAR PRASETIA, bertempat tinggal di Dukuhrejosari RT. 02/04,

Para Termohon Kasasi dahulu para Tergugat ;

Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon

Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan kepada sekarang para Termohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka Pengadilan Hubungan Bahwa para Tergugat telah melakukan hubungan kerja atau bekerja pada Penggugat sebagai berikut ; Tergugat I mulai bekerja sejak 8 Agustus 2005 pada bagian Milling Manual dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 116 berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 8 Agustus 2005 dengan status sebagai karyawan tetap ; Tergugat II mulai bekerja sejak 10 Juni 2004 pada bagian CNC Turning Pernyataan tertanggal 10 Juni 2004 dengan status sebagai karyawan tetap ; Program dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 86 berdasarkan Surat Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada pokoknya atas dalil-dalil :

ka

ah

ep

ub

lik

ng

gu

Hal 1 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 1

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

ng

P U T U S A N Nomor 211 K/Pdt.Sus/2011

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Tergugat III mulai bekerja sejak 25 Mei 1998 pada bagian Bubut Manual dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 21 berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 25 Mei 1998 dengan status sebagai karyawan tetap ;

Tergugat IV mulai bekerja sejak 14 September 2005 pada bagian Tool

Grinding Manual dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 80 berdasarkan karyawan tetap ;

ah

gu

Surat Pernyataan tertanggal 14 September 2005 dengan status sebagai

Tergugat V mulai bekerja sejak 7 Januari 2008 pada bagian Grinding Manual

dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 79 berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 7 Januari 2008 dengan status sebagai karyawan tetap ; Bahwa upah atau gaji per bulan terakhir yang diterima oleh para Tergugat dari

Penggugat adalah sebagai berikut :

am

Tergugat I memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ; Tergugat II memperoleh upah sebesar Rp 1.929.000,00 ; Tergugat III memperoleh upah sebesar Rp 2.622.000,00 ; Tergugat IV memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ;

ah k

Tergugat V memperoleh upah sebesar Rp 1.503.000,00 ;

Bahwa di Perusahaan Penggugat diberlakukan 2 (dua) shift atau jadwal kerja

ah

A gu ng

yang terdiri dari :

Shift I dimulai dari pukul : 08.00 WIB -16.00 WIB ; dan Shift II dimulai dari pukul : 16.00 WIB - 00.45 WIB ;

Bahwa pada tanggal 7 Juni 2010 yaitu 3 (tiga) hari sebelum terjadi aksi unjuk

rasa solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial ("PHI") Serang oleh Dewan

Pimpinan Cabang ("DPC") Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ("FSPMI"), HRD

Manager Penggugat menerima surat melalui faksimile dari DPC FSPMI untuk Pimpinan

Unit Kerja ("PUK") FSPMI di kantor Penggugat akan tetapi HRD Manager Penggugat tidak membacanya, karena surat tersebut ditujukan kepada PUK FSPMI di kantor Penggugat ;

rasa solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Serang, dimana Saudara Furqon (pegawai Penggugat) dan 2 (dua) orang temannya yang mewakili FSPMI bertemu dengan HRD Manager Penggugat untuk meminta ijin mengikuti aksi unjuk rasa solidaritas tersebut, namun ditolak oleh HRD Manager dikarenakan ijin tersebut sifatnya mendadak sekali. Penolakan HRD Manager ini didasarkan kepada ketentuan dalam Pasal 8 ayat (4) Perjanjian Kerja Bersama ("PKB") yang telah disepakati oleh jelas dinyatakan bahwa untuk mengikuti kegiatan, Serikat Pekerja harus mengajukan Penggugat dan Serikat Pekerja termasuk para Tergugat, dimana dalam pasal tersebut

ka

ah

ep

ub

Bahwa pada tanggal 9 Juni 2010 yaitu 1 (satu) hari sebelum terjadi aksi unjuk

lik

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 2

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut ;

Bahwa walaupun tidak mendapat ijin dari Penggugat maupun dari HRD Manager

serta melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang pada tanggal 10 Juni 2010

ah

gu

dengan alasan bahwa para Tergugat masuk kerja pada shift II (pukul 16.00 WIB - 00.45 WIB) ; Bahwa tindakan para Tergugat yang telah ikut serta melakukan aksi unjuk rasa

solidaritas di PHI Serang telah bertentangan dengan Pasal 8 ayat (1) PKB, yang

menyatakan : Untuk Serikat Pekerja, Pengusaha dapat memberi izin meninggalkan

kepada pengurus/wakil Serikat untuk maksimal Pekerja 2 orang, yang diusahakan secara bergantian, menghadiri kongres atau seminar, kursus maupun panggilan instansi pemerintah yang mempunyai kaitan dengan Serikat Pekerja dan bersifat resmi, karena : Para Tergugat (5 orang) tetap pergi meninggalkan pekerjaan secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula ;

am

ah k

Aksi unjuk rasa solidaritas para Tergugat di PHI Serang tidak ada ijin atau

persetujuan dari Penggugat ;

ep
yang masuk

Aksi unjuk rasa solidaritas para Tergugat di PHI Serang tidak termasuk kegiatan Serikat Pekerja yang dapat diberikan ijin oleh Penggugat ; berdasarkan para data-data ada kerja pada pada Penggugat, pukul ternyata

Bahwa

pada tanggal 10 Juni 2010, para Tergugat telah terlambat masuk kerja seharusnya Tergugat 16.00 WIB

karena

akan tetapi para Tergugat masuk kerja sebagai berikut : Tergugat I masuk kerja pada pukul 18.58 WIB ; Tergugat II masuk kerja pada pukul 18.59 WIB ; Tergugat III masuk kerja pada pukul 18.59 WIB ; Tergugat IV masuk kerja pada pukul 18.58 WIB ; Tergugat V masuk kerja pada pukul 18.58 WIB ;

ah

Bahwa atas keterlambatan para Tergugat masuk kerja telah mengakibatkan beberapa mesin Penggugat tidak dapat beroperasi karena programnya tidak dimasukkan oleh para bagi Penggugat ;

ka

ah

mengklarifikasi persoalan tersebut di atas dan akhirnya Saudara Suryadi menerangkan bahwa pada tanggal 10 Juni 2010, Sdr. Suryadi dan para Tergugat telah mengikuti aksi

ng

gu

Hal 3 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 3

es

Suryadi yang ikut serta melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang untuk

Bahwa pada tanggal 11 Juni 2010, HRD Manager Penggugat memanggil Saudara

ep

Tergugat dan telah mengakibatkan kerugian material dan immaterial yang sangat besar

ub

lik

In do ne si

A gu ng

ub lik

pekerjaan tanpa mempengaruhi konduite dan mengurangi hak-haknya sebagai pekerja

ng

Penggugat, ternyata para Tergugat selaku anggota FSPMI tetap bersikukuh untuk turut

In do ne si a

permohonan tertulis disertai bukti yang sah selambat-lambatnya 2 (dua) minggu

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Suryadi mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan berat, sehingga Penggugat memberikan Surat Peringatan III (SP III") kepada Sdr. Suryadi dan Sdr. Suryadi Bahwa pada tanggal 11 Juni 2010 sore, Penggugat melalui HRD Manager

ah

gu

memanggil para Tergugat untuk menyampaikan atau memberitahu kesalahan yang telah

dilakukan oleh para Tergugat yaitu dalam hal keterlambatan untuk masuk kerja yang para Tergugat menganggap keterlambatan masuk kerja yang telah menimbulkan

telah menimbulkan kerugian yang sangat besar pada Penggugat. Akan tetapi ternyata kerugian yang sangat besar pada Penggugat tersebut bukanlah sebuah kesalahan

Bahwa pada tanggal 14 Juni 2010, Penggugat kembali memanggil para Tergugat untuk menjelaskan bahwa perbuatan para Tergugat tersebut telah merugikan Penggugat baik materiil maupun immateriil, sehingga Penggugat dengan sangat terpaksa menjatuhkan SP III kepada para Tergugat sebagai upaya pembinaan, namun ternyata para Tergugat sebagaimana dijelaskan di atas tidak melanggar peraturan/hukum termasuk tidak melanggar PKB, dan bahkan dengan nada tinggi para Tergugat menyatakan minta di PHK oleh Penggugat ; para Tergugat tidak menyadarinya dan tetap bersikukuh bahwa apa yang telah dilakukan

am

ah k

ep
kerja

Bahwa kesalahan berat lainnya yang dilakukan oleh para Tergugat yaitu telah

A gu ng

berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan para Tergugat yaitu diantaranya :

Tetap melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang walaupun telah dilarang oleh atasan para Tergugat dan tidak mendapat ijin dari Penggugat ; Menolak untuk menandatangani Surat Peringatan III ;

Menghasut atau mempengaruhi teman sekerjanya atau karyawan Penggugat lainnya untuk mogok sehingga terhentinya pekerjaan yang

menyebabkan kerugian bagi Penggugat ;

ah

sebagaimana dijelaskan Penggugat di atas, maka akhirnya Penggugat melakukan PHK Bersama (PKB) yaitu :

ka

Surat PHK Nomor 0601/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat I ;

ah

Surat PHK Nomor 0602/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni

2010 kepada Tergugat II ;

ep

ub

kepada para Tergugat berdasarkan ketentuan 49 ayat (2) E butir 2 dan 3 Perjanjian Kerja

lik

Bahwa oleh karena para Tergugat telah terbukti melakukan kesalahan berat

Surat PHK Nomor 0603/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat III ;

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 4

es

In do ne si

ub lik

sehingga para Tergugat tidak bersedia menerima SP III dari Penggugat ;

ng

menerimanya sesuai dengan Pasal 46 ayat (21) dan ayat (22) PKB ;

In do ne si a

unjuk rasa solidaritas di PHI Serang hingga sore hari. Terhadap kejadian tersebut Sdr.

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
PHK,

b
Surat PHK Nomor 0604/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat IV ; Surat PHK Nomor 0605/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat V ; Bahwa oleh karena Penggugat telah melakukan PHK kepada para

gu

Tergugat karena kesalahan berat, maka berdasarkan Pasal 52 Perjanjian Kerja Bersama berikut :

(PKB), para Tergugat mendapatkan hak berupa uang penghargaan masa kerja sebagai Bahwa Tergugat I sebesar 2 x Rp 1.320.000,00 = Rp 2.640.000,00 ;

Tergugat II sebesar 3 x Rp 1.929.000,00 = Rp 5.787.000,00 ;

ah

Tergugat III sebesar 4 x Rp 2.622.000,00 = Rp 10.488.000,00 ; Tergugat IV sebesar 2 x Rp 1.320.000,00 = Rp 2.640.000,00 ; Tergugat V tidak mendapatkan uang penghargaan masa kerja karena belum mencapai masa kerja 3 tahun atau lebih ; melakukan Penggugat tetap berusaha untuk

am

ah k

menyelesaikan persoalan antara Penggugat dengan para Tergugat melalui jalur musyawarah untuk mufakat termasuk melakukan perundingan bipartit pada tanggal 11

ep
Tergugat yang

sebelum

Juni dan 14 Juni 2010, namun ternyata para Tergugat tetap menolaknya, termasuk menolak untuk diberikan SP III, karena para Tergugat menganggap bahwa tindakan yang

telah dilakukan para Tergugat tersebut di atas bukanlah kesalahan berat, sehingga pada

akhirnya pada tanggal 14 Juni 2010, Penggugat mengeluarkan Surat PHK kepada para Tergugat ; Bahwa seandainya para mau menyadari pada Sdr. dan mengakui maka

kesalahannya,

seperti

halnya

terjadi

Suryadi,

PHK tersebut tidak akan terjadi dan para Tergugat tetap dapat bekerja seperti biasa dengan mendapatkan SP III ;

ah

Pemberitahuan Aksi Mogok Kerja yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2010. Namun ternyata dalam surat pemberitahuan tersebut tidak dituliskan berapa peserta aksi tersebut dan waktu selesainya unjuk rasa ; Bahwa pada tanggal 23 Juni 2010 pukul 14.00 WIB, pihak Dinas melakukan perundingan bipartit yang dihadiri oleh Penggugat yang dikuasakan kepada HRD Manager dan dari pihak pekerja selain dari para Tergugat diwakili oleh Saudara Siswo selaku perwakilan dari DPC FSPMI, namun para Tergugat tidak hadir dengan alasan tidak mau bertemu dengan HRD Manager Penggugat karena bukan pemilik perusahaan secara langsung ;

ka

ah

ep

Ketenagakerjaan Kota Tangerang memanggil Penggugat dan para Tergugat untuk

ub

lik

Bahwa pada tanggal 16 Juni 2010, para Tergugat mengirimkan surat

ng

gu

Hal 5 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 5

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Penggugat yang telah mengundurkan diri dan merupakan anggota Unit Kerja FSPMI di

perusahaan Penggugat, melakukan mogok kerja dan unjuk rasa di depan kantor bukanlah disebabkan oleh kegagalan dalam melakukan perundingan bipartit karena

ah

gu

Penggugat masih tetap terbuka untuk melakukan perundingan bipartit dengan para Tergugat ;

Bahwa pada tanggal 1 Juli 2010, yang merupakan lanjutan aksi mogok kerja dan

unjuk rasa sebelumnya, para Tergugat dan karyawan lainnya yang telah mengundurkan nya dengan Penggugat, dan aksi unjuk rasa yang melibatkan orang luar tersebut juga

diri, melakukan aksi unjuk rasa dengan melibatkan pihak luar yang tidak ada hubungan

ng

Penggugat dan mogok kerja dan unjuk rasa tersebut dilakukan oleh para pengunjuk rasa

tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Penggugat ;

Bahwa aksi mogok kerja dan unjuk rasa pada tanggal 1 Juli 2010 tersebut telah dilakukan dengan tindakan anarkis yaitu peserta mogok kerja dan unjuk rasa termasuk para Tergugat menutup pintu gerbang masuk ke perusahaan dengan mobil box yang pintu gerbang masuk perusahaan, menggedor-gedor pintu gerbang, serta menghalangi pekerja lain untuk masuk kerja, termasuk jajaran staff dan management Penggugat tidak dapat masuk kerja, dan Perusahaan Penggugat lumpuh total dan tidak dapat beroperasi pada tanggal tersebut ; memuat Sound Sistem dan membuat pagar betis dengan ratusan sepeda motor di depan

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Bahwa tindakan peserta mogok kerja dan unjuk rasa termasuk para Tergugat

pada tanggal 1 Juli 2010 adalah tindakan yang sangat tidak terpuji dan telah

bertentangan dengan tata tertib perusahaan, PKB dan ketentuan hukum yang berlaku

karena telah melakukan aksi demo/unjuk rasa dan intimidasi terhadap karyawan lain,

bahkan dengan terang-terangan mengancam Penggugat dengan teriakan: "bakar .... bakar pelanggan Penggugat atau pihak lain dengan tujuan agar Penggugat tidak bisa beroperasi

..... timpuk batu ...." serta ajakan untuk melakukan pemboikotan pesanan produk oleh bahkan bangkrut ;

Bahwa para Tergugat telah menyebarluaskan isu dan hasutan melalui media electronic (face book) dengan ajakan untuk melakukan tindakan anarkis terhadap Penggugat, diantaranya dengan ajakan sebagai berikut : Kita gedor pabrik rame-rame" ; Bongkar bila perlu bakar " ;

ka

"Bantai saja managementnya", ;

ah

ng

tapi ketok pintunya pake golok atau clurit " ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 6

es

"Jangan anarkis, ketok pintu pabrik nya sambil ucap Assalamualaikum,

"Kalau mau ngebakar, undang aku yah, ku mau ikutan nih " ;

ep

ub

lik

In do ne si

ub lik

In do ne si a

Bahwa pada tanggal 24 Juni 2010, para Tergugat dan karyawan lainnya dari

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

sebagaimana dijelaskan di atas terjadi setelah Penggugat terpaksa melakukan PHK kepada para Tergugat karena kesalahan para Tergugat yang telah melanggar tata tertib

terjadi PHK telah dilakukan Penggugat sebelumnya demi kebaikan semua pihak, namun

ah

gu

upaya tersebut justru ditanggapi dengan sikap yang arogan oleh para Tergugat yang telah

di PHK tersebut dan bahkan mempengaruhi karyawan lainnya untuk ikut serta

melakukan aksi mogok kerja, demo/unjuk rasa menentang perusahaan ;

Bahwa aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang termasuk dilakukan oleh para

Tergugat dan karyawan lainnya yang telah mengundurkan diri sejak tanggal 24 Juni atau melanggar ketentuan hukum sebagai berikut :

Melanggar Pasal 37 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : Mogok Kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/ serikat buruh dilakukan secara sah tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan dan ;

am

ah k

Melanggar Pasal 140 ayat (2) huruf (b) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan yang menyatakan : Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat (b) Tempat Mogok:, sementara berdasarkan penjelasan Pasal 140 ayat (2) huruf (b) disebutkan : Tempat mogok

ep

kerja adalah tempat-tempat yang ditentukan oleh penanggung jawab pemogokan yang tidak menghalangi pekerja/buruh lain untuk bekerja ;

Melanggar Pasal 142 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-

kerjaan yang menyatakan : Mogok Kerja yang dilakukan tidak memenuhi

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 dan Pasal 140 adalah mogok kerja tidak sah ; Melanggar Pasal 3 huruf (a) dan (d) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

ah

Transmigrasi RI Nomor : KEP.232/MEN/Tahun 2003 yang menyatakan : Mogok kerja tidak sah apabila dilakukan (a) bukan akibat gagalnya perundingan a, b, c dan d UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ; Sehingga aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang termasuk dilakukan oleh para Tergugat tersebut di atas adalah tidak sah ; Bahwa oleh karena aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang termasuk dilakukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: KEP. 2321MEN/Tahun 2003 yang dalam Pasal 3 dikualifikasikan sebagai mangkir", Jo. Pasal 155 ayat (2) UU Nomor 13 dan (d) isi pemberitahuan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 140 ayat (2) huruf

ka

ah

oleh para Tergugat adalah tidak sah, maka berdasarkan Pasal 6 ayat (1) Keputusan menyatakan: "Mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah sebagaimana dimaksud

ep

ub

lik

ng

gu

Hal 7 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 7

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

2010 sampai dengan saat ini sebagaimana telah dijelaskan di atas telah bertentangan

ng

Perusahaan dan melanggar PKB, meskipun upaya pembinaan dan peringatan agar tidak

In do ne si a

Bahwa tindakan peserta mogok kerja dan unjuk rasa termasuk para Tergugat

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya", Jo. Pasal 93 tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan", sementara Penggugat

ah

gu

tidak pernah melarang para Tergugat masuk kerja atau datang ke tempat Penggugat, mogok kerja berlangsung karena tidak melakukan pekerjaan ;

maka para Tergugat tidak berhak menuntut pembayaran upah selama unjuk rasa atau

Bahwa untuk menindaklanjuti PHK yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada

para Tergugat, maka kemudian Penggugat menyampaikan surat permohonan Penetapan

Nomor Surat : 0708/SPHK-HRD/STI/VII/2010 tertanggal 5 Juli 2010, Perihal : Permohonan Penetapan Pemutusan Hubungan Kerja para Tergugat, dan surat ini disampaikan Penggugat adalah sebagai tindak lanjut dari Surat Nomor : 0606/SPPHKHRD/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 yang telah disampaikan Penggugat kepada Bahwa oleh karena tidak adanya penyelesaian atas PHK para Tergugat dalam perundingan bipartit, kemudian Penggugat mengajukan surat permohonan perundingan tripartit atau mediasi ke Kantor Dinas Ketenaga-kerjaan Kota Tangerang, sehingga telah dilakukanlah sidang mediasi yaitu : Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang ;

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Sidang mediasi Pertama pada tanggal 12 Juli 2010 ; dan

Sidang mediasi Kedua pada tanggal 19 Juli 2010 ;

Bahwa oleh karena mediasi yang dilakukan di Kantor Dinas Ketenagakerjaan

Kota Tangerang tidak berhasil, akhirnya mediator Dinas Ketenagakerjaan Pemerintah

Kota Tangerang mengeluarkan Surat Anjuran Nomor: 567.2/3975 Disnaker/2010

tertanggal 21 Juli 2010, dimana anjurannya antara lain menyatakan agar pihak

perusahaan PT Santoso Teknindo/Penggugat mempekerjakan pekerja Sdr. Kasirin dkk/

Bahwa Penggugat telah mengajukan surat penolakan atas Anjuran Mediator Dinas L&P/LAP- SU/VIII/10 tertanggal 10 Agustus 2010 ;

ka

Bahwa pada tanggal 27 Juli 2010 sebelum adanya surat Anjuran dari Kantor pertemuan bipartit dengan Tergugat II, III dan V di kantor Kepolisian Sektor Kota oleh Arif Rahman anggota polisi Sektor Kota Jatiuwung. Bahwa tujuan pertemuan tersebut adalah untuk menyelesaikan masalah PHK yang dilakukan Penggugat terhadap para Tergugat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat khususnya dalam hal 8

ah

Jatiuwung yang disaksikan oleh Kapolsek Jatiuwung, dan Notulen pertemuan dibuat

ep

Dinas Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Tangerang, Penggugat telah melakukan

ub

Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Tangerang tersebut berdasarkan Surat Nomor 109/

lik

para Tergugat (5 orang) dengan diberikan pembinaan dalam bentuk surat peringatan.

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 8

es

In do ne si

ub lik

PHK para Tergugat kepada Instansi Dinas Ketenaga kerjaan Kota Tangerang dengan

ng

ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : "Upah

In do ne si a

Tahun 2003 tentang Ketenaga- kerjaan yang menyatakan : "Selama putusan lembaga

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

kesepakatan karena tuntutan para Tergugat secara tidak rasional dan cenderung

pemerasan meminta uang pesangon sebesar 6 kali PMTK (6 kali Pasal 156 UU Nomor mengundurkan diri tidak dapat dikabulkan oleh Penggugat karena Penggugat hanya

ah

gu

bersedia memberikan uang pesangon sebesar 1 kali PMTK (1 kali Pasal 156 UU Nomor diberikan uang penghargaan masa kerja sesuai Pasal 156 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003 ;

13 Tahun 2003), sedangkan untuk ke-24 orang karyawan teman para Tergugat akan

Bahwa pada tanggal 4 Agustus 2010, Penggugat kembali melakukan

Jatiuwung yang disaksikan oleh Kapolsek Jatiuwung, dengan agenda perundingan yaitu penyelesaian masalah uang pesangon para Tergugat atas PHK yang dilakukan Penggugat. Namun pertemuan tersebut juga tidak menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian karena tuntutan para Tergugat yang meminta uang pesangon sebesar 3 kali teman para Tergugat yang telah mengundurkan diri tidak dapat dikabulkan oleh Penggugat karena Penggugat hanya bersedia memberikan uang pesangon sebesar 1,3 kali PMTK (1,3 kali Pasal 156 UU Nomor 13 Tahun 2003) kepada para Tergugat MTK ( 3 kali Pasal 156 UU Nomor 13 Tahun 2003) termasuk 23 (dua puluh tiga) orang

am

ah k

ep
Penggugat

sedangkan untuk ke-23 orang karyawan teman para Tergugat akan diberikan uang

ah

A gu ng

penghargaan masa kerja sesuai Pasal 156 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003 ;

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, telah terbukti secara meyakinkan

bahwa para Tergugat telah menerima PHK yang dilakukan Penggugat kepada para

Tergugat dan tidak bersedia lagi bekerja pada Penggugat, hanya saja belum sepakat

dalam hal besarnya uang kompensasi atau uang pesangon, dan bukti-bukti perundingan

bipartit tersebut di atas juga telah disampaikan ke Mediator Dinas Ketenagakerjaan

Pemerintah Kota Tangerang sebelum keluarnya Anjuran, namun tidak dipertimbangkan

Bahwa anjuran mediator sebagaimana disebutkan dalam Surat Anjuran Nomor : 567.2/3975 Disnaker/2010 tertanggal 21 Juli 2010 yang menganjurkan agar Penggugat mempekerjakan kembali para Tergugat dengan diberikan pembinaan dalam bentuk Surat Peringatan adalah keliru dan tidak berdasar sama sekali karena berdasarkan bukti-bukti Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Tangerang telah terbukti secara meyakinkan bahwa Penggugat telah melaksanakan pembinaan dengan bentuk Surat Peringatan namun ditolak oleh para Tergugat dan dari pertemuan bipartit yang dilakukan beberapa kali antara Penggugat dengan para Tergugat sebelum Penggugat menerima Surat Anjuran yang disampaikan oleh kepada Mediator Dinas

ka

ah

ep

ub

lik

oleh Mediator ;

ng

telah terbukti pula bahwa para Tergugat telah menerima PHK yang dilakukan Penggugat

gu

Hal 9 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 9

es

In do ne si

ub lik

perundingan bipartit dengan Tergugat II, III dan V di kantor Kepolisian Sektor Kota

ng

13 Tahun 2003) termasuk 24 (dua puluh empat) orang teman para Tergugat yang telah

In do ne si a

besarnya uang pesangon para Tergugat. Namun pertemuan tersebut tidak menghasilkan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Penggugat ;

Bahwa pada tanggal 18 Agustus 2010, Penggugat kembali menerima Surat berdasarkan Surat Nomor 0145/B/KC-FSPMI/TNG/VIII/2010 tanggal 16 Agustus 2010,

gu

dimana dalam surat tersebut dinyatakan bahwa anggota FSPMI akan mengadakan aksi unjuk rasa lanjutan dari tanggal 19 Agustus - 1 September 2010 di depan Perusahaan para Tergugat yang telah di

Penggugat dengan tuntutan meminta kepada Penggugat untuk mempekerjakan kembali

PHK oleh Penggugat ;

ah

Tergugat telah membuktikan bahwa FSPMI Kab./Kota Tangerang termasuk para Tergugat tidak memahami Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana diatur dalam UU Nomor2 Tahun 2004 khususnya Pasal 14 ayat (1) yang menyatakan : "Dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat' ; Bahwa oleh karena Penggugat telah menolak Surat Anjuran Nomor : 567.2/3975 Disnaker/2010 tertanggal 21 Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Mediator Dinas (2) huruf a ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka para pihak atau salah satu

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Tangerang berdasarkan surat penolakan Penggugat

Nomor 109/L&P-SU/VIII/10 tertanggal 10 Agustus 2010, maka secara hukum anjuran hanya sebatas bukti bahwa para Pihak telah melaksanakan proses mediasi yang diwajibkan oleh UU Nomor 2 Tahun 2004 sebelum para pihak mengajukan gugatan ke mempekerjakan kembali para Tergugat dan tindakan para Tergugat yang melaksanakan Pengadilan Hubungan Industrial, sehingga tidak ada kewajiban Penggugat untuk

tersebut tidak dapat dilaksanakan atau tidak mempunyai kekuatan eksekutorial dan

menyelesaikan masalah perselisihan hubungan industrial ;

Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti yang sah dan akurat dengan berpedoman pada ketentuan Perjanjian Kerja Bersama, dan ketentuan yang berlaku dalam bidang ketenagakerjaan, maka mohon kepada Majelis Hakim yang Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan putusan sebagai berikut : 1 2 memeriksa perkara a quo berkenan mengabulkan seluruh gugatan Penggugat;

ka

ah

ep

ub

lik

aksi unjuk rasa lanjutan tersebut adalah tindakan yang tidak layak dan patut dalam

Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; terhadap :

ng

Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh Penggugat

gu

10

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 10

es

In do ne si

ub lik

Bahwa aksi lanjutan dari FSPMI Kab./Kota Tangerang termasuk para

ng

Pemberitahuan Aksi Lanjutan dari Konsulat Cabang FSPMI Kab./Kota Tangerang

In do ne si a

kepada para Tergugat dan para Tergugat sudah tidak bersedia lagi bekerja pada

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Tergugat I berdasarkan Surat PHK Nomor 0601/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ; Tergugat II berdasarkan Surat PHK Nomor 0602/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ;

Tergugat III berdasarkan Surat PHK Nomor 0603/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ;

Tergugat IV berdasarkan Surat PHK Nomor 0604/SPHK/STI/ VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ;

3 4

Tergugat V berdasarkan Surat PHK Nomor 0605/SPHK/STI/VI/2010

ah

Menyatakan bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan para Tergugat telah berakhir atau putus terhitung sejak tanggal 14 Juni 2010 ; Menyatakan bahwa hak-hak para Tergugat yang harus diberikan oleh Penggugat berdasarkan Pasal 52 ayat 4, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) berupa uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut : Tergugat I sebesar 2 x Rp 1.320.000,00 = Rp 2.640.000,00 ; Tergugat II sebesar 3 x Rp 1.929.000,00 = Rp 5.787.000,00 ;

ah k

am

Tergugat III sebesar 4 x Rp 2.622.000,00= Rp 10.488.000,00 ; Tergugat IV sebesar 2 x Rp 1.320.000,00= Rp 2.640.000,00 ;

Tergugat V tidak mendapatkan uang penghargaan masa kerja karena belum

mencapai masa kerja 3 tahun atau lebih ;

Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ;

Atau :

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain,

mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut para Tergugat mengajukan

eksepsi dan gugatan balik (rekonvensi) pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : Dalam eksepsi : formil. berikut :

ka

Bahwa pada bagian pendahuluan, Penggugat telah menyatakan sebagai Kami Kantor Hukum Lontoh & Partners, yang beralamat dan berkantor di Jl. H.O.S. Cokroaminoto Nomor 47 Jakarta Pusat, 10350, dan kantor hukum Suhodo Kismosarjono & Partners, yang beralamat dan berkantor di Jl. KH. Agus Salim untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum PT. Santoso Teknindo, Nomor 15 Kota Tangerang 15119, dalam hal ini secara bersama-sama bertindak

ah

ep

ub

A.1. Surat Kuasa Para Penggugat tertanggal 5 Juli 2010 dan 7 Juli 2010 cacat hukum

lik

ng

gu

Hal 11 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 11

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

tertanggal 14 Juni 2010 ;

In do ne si a

gu

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 9 Agustus 2010 dan Surat

Kuasa Khusus tertanggal 5 Juli 2010 (Asli terlampir dalam berkas perkara), untuk

gu

tertanggal 7 Juli 2010 dan 5 Juli 2010 ;

jelas siapa melawan siapa ;

kuasa tersebut diperuntukkan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan/ perselisihan Teknindo ;

ah

A.2. Surat Gugatan Kabur/Tidak Jelas (Obscuur Libel).

am

Bahwa para pihak dalam posita yang diajukan Penggugat saling tidak bersesuaian, yakni dalam bagian pembukaan gugatan disebutkan : Kec. Kebumen - Kebumen, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 - Banten, selanjutnya disebut Tergugat I ; 2 1 Agus Ismail, yang beralamat di Tamanwinangun Rt.01/08, Kel, Tamanwinangun

ah k

ep

Dwi Setiawan, yang beralamat di Pucangrejo Rt. 003/00 1, Kel. Pucangrejo,

ah

A gu ng

Kec. Pegandon - Kendal, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 Banten, selanjutnya disebut Tergugat II ; 3

Kasirin, yang beralamat di Kp. Jatake Rt.01/02, Kel. Jatake, Kec.Jatiuwung -

Tangerang, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot 4

Subroto Km. 8, Tangerang 15136 Banten, selanjutnya disebut Tergugat III ;

Mohammad Anas Santoso, yang beralamat di Kp. Soka Rt. 07103 , Kel.

Cukanggalih, Kec. Curug - Tangerang, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat disebut Tergugat IV ; 5

Yanwar Prasetya, yang beralamat di Dukuh Rejosari Rt. 02/04 , Kel. Dukuh

Rejosari, Kec. Ambal - Kebumen, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 - Banten, selanjutnya disebut Sdr. Kasirin. dkk.; Tergugat V; Sedangkan dalam posita/sesuai bukti yang diajukan yang tertulis adalah Bahwa sesuai bukti yang ada, para pihak dalam perselisihan mulai dari perundingan Bipartit hingga mediasi sampai dengan dikeluarkannya surat anjuran oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang Cq. Mediator

ka

ah

ep

ub

lik

yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 - Banten, selanjutnya

ng

Hubungan Industrial adalah antara PT. Santoso Teknindo dengan Pimpinan Unit

gu

12

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 12

es

In do ne si

ub lik

hubungan industrial terhadap Kasirin, dkk. Selaku pekerja

ng

selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;

Bahwa berdasarkan fakta yang kami dapat, Surat Kuasa Khusus tersebut

Bahwa Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Juli 2010 tidak menyebutkan secara

Bahwa Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Juli 2010 disebutkan bahwa surat PT. Santoso

In do ne si a

yang berdomisili di Jalan Gatot Subroto KM. 8 Tangerang 15136, Banten

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

(5 orang) sebagai Pimpinan Unit Kerja ;

Bahwa sesuai bukti yang ada, terjadi kesalahan dalam posita yang diajukan tertulis, bahwa upah atau gaji per bulan terakhir yang diterima oleh para Tergugat

ah

gu

dari Penggugat adalah sebagai berikut :

ng

oleh Penggugat, khususnya yang tertuang dalam pokok perkara nomor 2 yang

Tergugat I memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ;

Tergugat II memperoleh upah sebesar Rp 1.929.000,00 ;

Tergugat III memperoleh upah sebesar Rp 1.622.000,00 ; Tergugat IV memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ; Tergugat V memperoleh upah sebesar Rp 1.503.000,00 ;

Faktanya upah Tergugat II adalah sebesar Rp 2.229.000,00 ;

am

Bahwa munculnya pihak baru yang tidak jelas dan bukan merupakan pihak dalam anjuran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang Cq. diwakili oleh Rudhy A Lontoh, SH., Edward N. Lontoh, SH.,LLM, T. Sri Novianora, SH., Boaz H.. Hutapea, SH., Taripar Simanjuntak, SH., Nini Putri Mediator Hubungan Industrial, yakni Kantor Hukum Lontoh & Partners, yang

ah k

Harry S. Marpaung, SH.,M.Hum, Fransisca Indrasari, SH., Yordan T. Elka, SH.

ah

A gu ng

M Hum., yang beralamat dan berkantor di Jalan H.O.S. Cokroaminoto Nomor 47 hal ini secara bersama-sama bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum PT. Santoso Teknindo adalah tidak sah, sehingga tidak mempunyai kapasitas sebagai Penggugat ;

Jakarta Pusat, 10250 yang di dalam pembukaan gugatannya menyebutkan dalam

Bahwa dengan tidak dijelaskannya kapasitas Penggugat/Kantor Hukum

menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel), sehingga gugatan demikian harus

A.3. Petitum atau Tuntutan para Penggugat tidak sesuai.

Bahwa petitum atau tuntutan dalam gugatan harus sesuai dengan fakta Penggugat, khususnya pada petitum nomor 4, jumlah nominal yang disebutkan Mahkamah Agung maka tuntutan yang salah akan menyebabkan gugatan para Penggugat kabur atau obscuur libel, sehingga konsekuensi hukumnya gugatan

ka

ah

Penggugat tidak dapat diterima ;

ep

untuk Tergugat II salah, sehingga berdasarkan ketentuan HIR dan Yurisprudensi

ub

yang ada, sedangkan dalam perkara ini terjadi kesalahan dalam petitum

lik

ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;

Bahwa dengan demikian dapat diartikan bahwa gugatan harus jelas dan

ng

benar, baik mengenai subjek, objek maupun posita dan petitumnya, karena apabila

gu

Hal 13 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 13

es

In do ne si

Wijaya, SH., Manuarang Manalu, SH., Ruben Jeffry M. Siregar, SH. M. Kn.,

ep

ub lik

In do ne si a

Kerja SPAMK FSPMI PT. Santoso Teknindo yang diwakili oleh Sdr. Kasirin .dkk

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

tidak dapat diterima ; Dalam Rekonvensi

terpisahkan dari bagian Rekonvensi, sehingga dapat dipergunakan sepanjang

ah

gu

mempunyai relevansi ;

Bahwa sebagaimana yang telah dijelaskan Penggugat Rekonvensi semula

Tergugat pada bagian Konvensi, bahwa Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan

oleh Tergugat Rekonvensi semula Penggugat adalah tidak sah, karena Pemutusan

Hubungan Kerja tersebut tidak sesuai dengan pokok perkara yang ada, tidak terbukti

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan bersifat diskriminatif ; Bahwa oleh karena Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak sah, maka Pemutusan Hubungan Kerja tersebut batal demi hukum, dan Tergugat Rekonpensi Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang melalui surat Nomor 567-2/3975/Disnaker/2010 tertanggal 21 Juli 2010 yang menyatakan : 1 Agar pihak Perusahaan PT. Santoso Teknindo mempekerjakan pekerja Sdr. Kasirin dkk. (5 orang) dengan diberikan pembinaan dalam bentuk Surat Peringatan ; semula Penggugat harus menjalankan apa yang telah dianjurkan oleh Dinas Tenaga

am

ah k

ep

Agar pihak Perusahaan PT. Santoso Teknindo setelah menerima anjuran ini

segera memanggil pekerja Sdr. Kasirin dkk. (5 orang) untuk bekerja kembali ;

Agar pekerja Sdr. Kasirin, dkk (5 orang) setelah menerima surat anjuran ini

segera melapor kepada perusahaan PT. Santoso Teknindo untuk bekerja

kembali seperti biasa ;

Agar masing-masing pihak tetap melaksanakan hak dan kewajibannya masingPasal 155 ayat (2) ;

ah

Bahwa Penggugat Rekonvensi telah menyatakan menerima anjuran dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang dan menyatakan siap untuk bekerja kembali, tetapi ditolak oleh Tergugat Rekonvensi semula Penggugat ; jawaban gugatan ini, Tergugat tidak mendapatkan upah kerja, padahal Tergugat masih berstatus sebagai pekerja. Bahwa Tergugat tidak mendapatkan apa yang menjadi hak seorang pekerja dari para Penggugat ; Bahwa sejak tanggal 14 Juni 2010 sampai dengan tanggal dan hari disampaikan

ka

ah

ep

ub

lik

masing sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Bahwa hubungan kerja antara Tergugat dengan para Penggugat sampai saat ini dari lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial. Oleh karena itu para Penggugat wajib

ng

belum putus dikarenakan sampai saat ini para Penggugat belum memperoleh penetapan

gu

14

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 14

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

secara hukum formil dan juga yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 13

ng

Bahwa hal-hal yang dikemukakan dalam Konvensi merupakan bagian yang tidak

In do ne si a

surat gugatan tidak jelas dan tidak benar, maka gugatan demikian harus dinyatakan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

dengan ketentuan Pasal 151 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan :

Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar- benar tidak

ah

gu

menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan Hubungan Industrial ;

pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga Penyelesaian Perselisihan

Bahwa para Penggugat dalam mengajukan permohonan Pemutusan Hubungan

Kerja tidak sesuai dengan apa yang tertuang dalam Pasal 155 ayat (3) Undang-Undang

Pasal 155 ayat (3) :

Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak Bahwa menurut Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, menyatakan : Pasal 96 ayat (1) : lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh ;

am

ah k

ep

Apabila dalam persidangan pertama, secara nyata-nyata pihak pengusaha terbukti tidak

ah

A gu ng

melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) Undangsegera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah kepada pengusaha untuk membayar Karena telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan

Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hakim Ketua Sidang harus

upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh bersangkutan ;

Tergugat secara Psikologi merasa telah diperlakukan sewenang-wenang dengan tindakan yang dilakukan para Penggugat, agar Tergugat menuruti sesuai kemauan

tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Pasal 96 ayat (1), mohon Ketua Hakim Pengadilan Hubungan Industrial; menjatuhkan Putusan Sela yang isinya memerintahkan para Penggugat membayar secara tunai seluruh upah dan hak-hak lainnya dari Tergugat sebesar sebagai berikut: Tunjang Hari Raya : Rupiah) ;

ka

Tergugat I sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu

ah

sembilan ribu Rupiah) ;

ng

gu

Hal 15 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 15

es

Tergugat II sebesar Rp 2.229.000,00 (dua juta dua ratus dua puluh

ep

ub

lik

penyelesaian para Penggugat, maka berdasarkan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2004

In do ne si

ub lik

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan :

ng

Pasal 151 ayat (3) :

In do ne si a

membayar segala upah dan hak Tergugat secara seketika dan tunai, hal tersebut sesuai

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Tergugat III sebesar Rp 2.622.000,00 (dua juta enam ratus dua puluh dua ribu Rupiah) ; Tergugat IV sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu Rupiah) ;

Tergugat V sebesar Rp 1.503.000,00 (satu juta lima ratus tiga ribu

ah

gu

Rupiah) ;

Upah :

Tergugat I sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu

Rupiah) ;

Tergugat II sebesar Rp 2.229.000,00 (dua juta dua ratus dua puluh sembilan ribu Rupiah) ; dua ribu Rupiah) ; Tergugat III sebesar Rp 2.622.000,00 (dua juta enam ratus dua puluh

am

Tergugat IV sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu Rupiah) ;

ah k

Dan seterusnya untuk setiap bulannya sebesar upah masing-masing Tergugat dengan total keseluruhannya Rp 8.994.000,00 (delapan juta sembilan ratus sembilan puluh

empat ribu Rupiah)/setiap bulannya, sampai dengan adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap mengenai perkara ini ;

Mohon Sita Jaminan

Bahwa dalam hal selama pemeriksaan masih berlangsung, dan Putusan Sela

tidak dilaksanakan oleh para Penggugat, maka Tergugat mohon dikeluarkan Penetapan Sita Jaminan Pengadilan Hubungan Industrial terhadap harta para Penggugat. Hal

tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 96 ayat (3) ; Pasal 96 ayat (3) :

Dalam hal selama pemeriksaan sengketa masih berlangsung dan Putusan Sela

ah

Ketua Sidang memerintahkan Sita Jaminan dalam sebuah Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial; Bahwa adanya kekhawatirkan dan kecurigaan beralasan dari Tergugat bahwa para Penggugat mempunyai itikad buruk dengan maksud untuk menghindarkan diri dari mohon kepada Ketua Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas harta kekayaan para Penggugat sebagai berikut : 1 1 (satu) Unit Mobil Nomor Polisi 16 pemenuhan tanggung jawab terhadap Tergugat, maka pada kesempatan ini Tergugat

ka

ah

ep

ub

lik

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak juga dilaksanakan oleh pengusaha, Hakim

ng

: B 9205 CM ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 16

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Tahun Pembuatan Isi Silinder 2 Jenis Kendaraan Nomor Polisi Merk

: 2003 ; : 150 cc ; : Pick Up ; : B 9838 LC ; : Isuzu ; : 1997 ; : 2200 cc ; : Truck ;

1 (satu) Unit Mobil

Tahun Pembuatan Isi Silinder Jenis Kendaraan

ah

menuntut kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang supaya memberikan putusan sebagai berikut : 1 2 Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ; Menyatakan surat Pemutusan Hubungan Kerja Nomor 0601/SPHK/STI/ VI/2010 kepada Tergugat I saudara Agus Ismail tertanggal 14 Juni 2010, 0602/SPH/STI/ VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan kepada Tergugat II saudara Dwi Setiawan tertanggal 14 Juni 2010, 0603/SPHK/STI/VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan

am

ah k

ep

ah

A gu ng

Berat yang ditujukan kepada Tergugat III saudara Kasirin tertanggal 14 Juni 2010, 0604/SPHK/STI/VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan kepada Tergugat IV saudara Mohammad Anas

Santoso tertanggal 14 Juni 2010, 0605/SPHK/ STI/VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan kepada Tergugat V

saudara Yanwar Prasetya tertanggal 14 Juni 2010, dinyatakan tidak sah, karena

Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak sesuai dengan pokok perkara yang

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan bersifat diskriminatif dan tidak sah ; 3 4 5 Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Menyatakan mewajibkan Tergugat Rekonvensi untuk mempekerjakan kembali Penggugat Rekonvensi pada tingkat level jabatan dan upah terakhir ; Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar upah selama tidak dipekerjakan kepada Penggugat Rekonvensi ;

ka

ah

ep

Rekonvensi tidak pernah putus dan belum berakhir ;

ub

lik

ada, tidak terbukti secara hukum formil dan juga yang diamanatkan dalam

ng

gu

Hal 17 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 17

es

In do ne si

ub lik

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas para Penggugat dalam rekonvensi

In do ne si a

Merk

gu

ng

ep u
: Toyota ;

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

(uitvoerbar bij voorraad), walaupun ada perlawanan (verzet), banding dan upaya hukum lain ; 7 perkara ini ;

ah

gu

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada

Pengadilan Negeri Serang telah mengambil putusan, yaitu putusan Nomor 31/G/ 2010/ PHI.Srg. tanggal 13 Desember 2010 yang amarnya sebagai berikut :

Dalam Konvensi : Dalam Eksepsi : 1 2 3 Menolak eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya ; Dalam Provisi :

ng

Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar biaya perkara yang timbul dalam

am

Menolak Provisi Tergugat untuk seluruhnya ;

Dalam Pokok Perkara :

Menerima Gugatan Penggugat untuk sebagian ; dibacakan ;

ah k

Menghukum Penggugat untuk membayar kompensasi pesangon kepada para Tergugat dengan perincian sebagai berikut : a Untuk Tergugat I, Agus Ismail Masa Kerja 5 tahun upah per bulan 1.320.000,00 = Rp 13.320.000,00 Rp

ep

Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus sejak putusan

- Uang Pesangon 2 x 5 x Rp 1.320.000,00

- Uang Penghargaan Masa Kerja 3 x Rp 1.320.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 17.280.000,00 - Jumlah Total b

= Rp 3.960.000,00 = Rp 2.592.000,00

= Rp 19.872.000,00

ah

Untuk Tergugat II, Dwi Setiawan Masa Kerja 6 tahun upah per bulan Rp.

- Uang Pesangon 2 x 7 x Rp 2.229.000,00

ka

- Uang Penghargaan Masa Kerja 3 x Rp 2.229.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 37.893.000,00 - Jumlah Total puluh Rupiah) ; 18

ub

2.229.000,00

ah

ep

lik

(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah).

= Rp 31.206.000,00 = Rp 6.687.000,00 = Rp 5.683.950,00 = Rp 43.576.950,00

(empat puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus lima

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 18

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

Menyatakan putusan yang dijatuhkan dapat segera dilaksanakan terlebih dahulu

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

2.622.000,00

- Uang Pesangon 2 x 9 x Rp 2.622.000,00

= Rp 47.196.000,00

ng

- Uang Penghargaan Masa Kerja 5 x Rp 2.622.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 60.306.000,00 - Jumlah Total Rupiah) ; d per bulan Rp 1.320.000,00

= Rp 69.351.900,00

(enam puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh satu ribu sembilan ratus

ah

- Uang Pesangon 2 x 5 x Rp 1.320.000,00

am

- Uang Penghargaan Masa Kerja 3 x Rp 1.320.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 17.280.000,00

ah k

ep

- Jumlah Total e

Untuk Tergugat V, Kasirin Masa Kerja 2 tahun upah per bulan Rp1.503.000,00 =Rp 5.280.000,00 =Rp =Rp

- Uang Pesangon 2 x 2 x Rp 1.320.000,00 - Uang Penghargaan Masa Kerja - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 5.280.000,00 - Jumlah Total (enam juta tujuh puluh dua ribu Rupiah) ;

=Rp 6.072.000,00

4 5

Menghukum Penggugat untuk membayar upah para Tergugat sejak bulan Juli Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;

ah

Dalam Rekonvensi : Dalam Eksepsi : - Mengabulkan eksepsi Tergugat Rekonvensi ; (obscuur libel) ; Dalam Pokok Perkara :

ka

ah

- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima ; Dalam Konvensi Dan Rekonvensi : puluh sembilan ribu Rupiah) ;

ep

- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi kabur dan tidak jelas

ub

lik ik In d on
Halaman 19

2010 sampai dengan Putusan ini dibacakan ;

gu

ng

- Membebankan biaya perkara kepada negara sebesar Rp 569.000,00 (lima ratus enam

Hal 19 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

es

In do ne si
792.000,00

(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah) ;

A gu ng

ub lik

Untuk Tergugat IV, Mohammad Anas Santoso Masa Kerja 5 tahun upah = Rp 13.320.000,00 = Rp 3.960.000,00 = Rp 2.592.000,00 = Rp 19.872.000,00

In do ne si a
= Rp 13.110.000,00 = Rp 9.045.900,00

Untuk Tergugat III, Kasirin Masa Kerja 12 tahun upah per bulan

ep u

b
Rp

gu

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Negeri Serang tersebut telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum

dengan hadirnya Kuasa Penggugat pada tanggal 13 Desember 2010, kemudian

Khusus tertanggal 20 Desember 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada

ah

gu

tanggal 27 Desember 2010, yang dibuat oleh Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan tersebut diikuti oleh memori Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 10 Januari 2011 ;

kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan

Bahwa setelah itu oleh para Tergugat yang pada tanggal 11 Januari 2011 telah

yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 24 Januari 2011; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan kasasi tersebut formal dapat diterima ; dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : I

am

ah k

ep

Pemohon Kasasi Sependapat Dengan Pertimbangan Hukum Putusan Judex

ah

A gu ng

Facti Yang Pada Pokoknya Menyatakan Bahwa Para Tergugat/Para Termohon Pemohon Kasasi ;

Kasasi Telah Melakukan Kesalahan Yang Menimbulkan Kerugian Bagi

1 Sebagaimana telah didalilkan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam posita yang menimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi, ternyata Judex Facti

gugatannya bahwa para Tergugat/Termohon Kasasi telah melakukan kesalahan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang juga telah

putusannya paragraf 1, sampai 4 halaman 56 dan paragraf 5 halaman 58 yang menentukan sebagai berikut (kutipan) : Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan para Tergugat yang menyatakan karena ada yang menggantikan para Tergugat bekerja ketika dengan alasan karena dengan digantikannya Tergugat I, II, III, IV dan V oleh shift I, dimana penggantinya menjadi lembur, hal ini merupakan penambahan biaya cost untuk Penggugat karena harus membayar biaya lembur kepada para penggantinya yang seharusnya tidak lembur ; III, IV dan V yang tiba-tiba tidak masuk kerja hal ini tentu dapat menyebabkan terlambat maka tidak ada kerugian yang dialami Penggugat, hal ini tidaklah tepat,

ka

ah

ep

ub

lik

mengakui hal tersebut dan mengambil alih dalam pertimbangan hukum

ng

Menimbang, bahwa Majelis Hakim lebih melihat kepada tindakan Tergugat I, II,

gu

20

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 20

es

In do ne si

ub lik

diberitahukan tentang memori kasasi dari Penggugat diajukan jawaban memori kasasi

ng

terhadapnya oleh Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa

In do ne si a

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

target proses produksi tidak tercapai tentu hal ini dapat menyebabkan kekecewaan

kepada pemesan order dari Penggugat oleh karena tindakan Tergugat I, II, III, IV masuk jam kerja merupakan kesalahan ;

ah

gu

Menimbang, bahwa dalam Surat Peringatan ke Ill, yang diberikan kepada Tergugat I, Tergugat II, III, IV dan V (bukti P-5a, P-5b, P-5c, P-5d, P-5e) secara jelas disebutkan merupakan pembinaan, Majelis Hakim berpendapat hal ini sudah

tepat mengingat untuk selanjutnya Tergugat I, II, Ill, IV dan V, tidak mengulangi

perbuatan lagi sesuka hati karena hal ini dapat menggagalkan proses produksi Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Tergugat I, II, III, IV dan V merupakan satu kesalahan oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat

am

tindakan Penggugat yang memberikan Surat Peringatan ke III (tiga) kepada Tergugat I, II, III, IV dan V sudah tepat dan cukup beralasan ; Menimbang, bahwa tindakan Tergugat I, II, Ill, IV dan V yang menolak surat peringatan ke Ill, Majelis Hakim berpendapat tidaklah tepat karena Tergugat I, II, Ill, IV dan V sudah benar-benar melakukan kesalahan yaitu terlambat masuk kerja dan menimbulkan kerugian kepada Penggugat ; 2

ah k

ep

Bahwa adanya kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi/para Tergugat sebagaimana didalilkan oleh Pemohon Kasasi/ Penggugat dalam pertimbangan hukumnya, maka secara hukum telah memenuhi alasan dan dasar Kasasi/para Tergugat ;

gugatan a quo maupun yang sudah diakui dan diambil alih oleh Judex Facti dalam

bagi Pemohon Kasasi/Penggugat untuk melakukan PHK terhadap para Termohon

3 Pemohon Kasasi/Penggugat dalam gugatannya telah menyatakan bahwa dasar

untuk melakukan PHK terhadap para Termohon Kasasi/para Tergugat adalah

ah

Tergugat yang melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 49 huruf E. Butir 2 dan 3 Perjanjian Kerja Bersama sebagaimana diperinci lebih lanjut oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam gugatan a quo ; II Judex Facti Salah Menerapkan Hukum Karena Tidak Cermat Memberikan Dilakukan Pemohon Kasasi Terhadap Para Termohon Kasasi ; 1 Sebagaimana diuraikan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat di atas, terbukti para Termohon Kasasi/para Tergugat telah melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi/Penggugat, kesalahan mana jelas adalah bentuk Perjanjian Kerja Bersama yang menentukan sebagai berikut :

ka

ah

ep

Pertimbangan Hukum Sehubungan Dengan Dasar Hukum Phk Yang

ub

lik

adanya pelanggaran yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi/para

ng

pelanggaran atas ketentuan yang diatur dalam Pasal 49 huruf E. Butir 2 dan 3

gu

Hal 21 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 21

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

yang sudah direncanakan oleh Penggugat ;

ng

dan V yang terlambat masuk kerja dimana baru dilaporkan satu jam sebelum

In do ne si a

proses produksi yang telah ditargetkan sebelumnya menjadi tidak tercapai ketika

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

pelanggaran dengan kesalahan berat.

3. Selain Kesalahan Berat yang telah dituliskan di dalam PKB, pelanggaran di a

ah

gu

Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya menyimpulkan bahwa para

Termohon Kasasi/para Tergugat telah melakukan kesalahan yang menimbulkan

maupun fakta-fakta yang timbul di persidangan yang berasal dari keterangan para saksi yang diperiksa di persidangan ; 3 Bahwa tidak benar oleh karenanya harus dibatalkan di tingkat kasasi pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 1 halaman 60 yang "Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penggugat dalam Pengakhiran Hubungan Kerja didasarkan kepada Pasal 49, BAB E ayat 1dan Pasal 158 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan alasan menentukan sebagai berikut : (kutipan) ;

am

ah k

ep

ah

A gu ng

bahwa dalam Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja yang dikeluarkan

pada tanggal 14 Juni 2010 sebagaimana ternyata isinya mencantumkan Pasal

158 ayat 1 huruf (g) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sedangkan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, mengikat dan isi PKB Pasal 49 Bab E ayat (1) sebagaimana ternyata mengacu

menurut putusan Mahkamah Konstitusi tidak mempunyai kekuatan hukum kepada Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, maka oleh karena itu

berdasarkan Pasal 49 BAB E ayat (1) Jo. Pasal 158 ayat 1 huruf g UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 sebagaimana yang didalilkan dalam gugatan Penggugat maka oleh karena itu Petitum kedua yang menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat I, II, III, IV dinyatakan ditolak " ; 4 dan V adalah sah, tidak berdasarkan hukum maka oleh karena itu patut untuk Berdasarkan pertimbangan hukum putusan Judex Facti tersebut di atas, Judex Facti menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi adalah tidak sah karena dasar hukum PHK adalah Pasal 49 Bab E ayat (1) PKB Jo. Pasal 158 Ketenagakerjaan, dengan alasan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun

ka

ah

ep

ub

lik
13 Tahun

tidaklah dapat dijadikan pedoman atau acuan untuk melakukan PHK

ng

ayat

(1)

huruf

Undang-Undang

Nomor

2003

tentang

gu

22

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 22

es

In do ne si

ub lik

kerugian bagi Pemohon Kasasi/Penggugat setelah memeriksa bukti-bukti tertulis

ng

bawah ini dapat dikenakan sangsi Pemutusan Hubungan Kerja :

Tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian dan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain atau dapat merusak barang milik Pengusaha ;

Berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan ;

In do ne si a

2. Pelanggaran dari PKB dimana pelanggaran tersebut dikategorikan sebagai

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

hukum yang mengikat, sehingga Pasal tersebut tidak dapat dijadikan dasar PHK ; 5

Bahwa dalam memberikan pertimbangan hukum sebagaimana dimaksud di atas, Tergugat sebagaimana dinyatakan dalam paragraf 1 halaman 53 yang menentukan

ah

gu

sebagai berikut (kutipan) ;

"Bahwa, para Tergugat menolak dalil Penggugat menyatakan para Tergugat

melakukan kesalahan berat yang diatur dalam PKB karena fakta nya adalah

bahwa hanya ada 1 (satu) Pasal dalam PKB yang dimaksud dengan kesalahan

berat yaitu sesuai dengan Pasal 49 huruf E butir (1) yang menyatakan diatur dalam Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. .. ; bertentangan persidangan ; dengan dalil padahal dalil para Termohon Kasasi/Tergugat tersebut sangat keliru dan gugatan Penggugat maupun fakta-fakta di

am

ah k

Selanjutnya berdasarkan Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB yang digunakan oleh Pemohon Kasasi sebagai dasar untuk melakukan PHK tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja adalah: berulang kali menolak perintah yang

ep

ah

A gu ng

wajar dari atasan, yang untuk jelasnya Pemohon Kasasi/Penggugat kutip sebagai berikut :

2. Pelanggaran dari PKB dimana pelanggaran tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran dengan kesalahan berat.

3. Selain Kesalahan Berat yang telah dituliskan di dalam PKB, pelanggaran di

bawah ini dapat dikenakan sangsi Pemutusan Hubungan Kerja : a

Tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian dan Pengusaha ;

b 7

Berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan ;

Bahwa berdasarkan fakta di persidangan yang berasal dari bukti-bukti tertulis yang diajukan oleh Pemohon Kasasi yaitu Bukti P-4a, P-4b, P-4c, P-4d dan P- 4e saksi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dan saksi para Termohon Kasasi/para Tergugat terbukti bahwa para Termohon Kasasi/ para Tergugat tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian bagi Pemohon Kasasi karena telah terlambat masuk kerja sehingga prosedur kerja antara shift I dilakukan atau dikerjakan dari shift I ke shift II tidak dapat dilakukan yang berupa Print Out Absensi para Termohon Kasasi dan dihubungkan keterangan

ka

ah

ep

ub

lik

bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain atau dapat merusak barang milik

ng

kepada shift II berupa penyerahan atau pemberitahuan atas hal apa yang akan

gu

Hal 23 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 23

es

In do ne si

ub lik

"Pelanggaran yang dapat dikategorikan sebagaimana kesalahan berat yang

ng

Judex Facti telah terpengaruh dengan dalil Jawaban para Termohon Kasasi/para

In do ne si a

2003 berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi tidak mempunyai kekuatan

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Kasasi ; 8

Selanjutnya berdasarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Prasetya, Satharyadi, dan Danang Baskoro Setiawan telah terbukti bahwa para

ah

gu

Termohon Kasasi telah berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan yaitu :

ng

yaitu saksi Hadiana Astuti, Harmono, Slamet

Mujiono, Andrea Hendras

Pada tanggal 9 Juni 2010 (1 hari sebelum aksi unjuk rasa) para Termohon Kasasi meminta izin kepada HRD Manager Pemohon Kasasi melalui Furqon dan 2 (dua) orang temannya, untuk melakukan aksi unjuk rasa Serang ; solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

am

HRD Manager Pemohon Kasasi menolak permohonan izin tersebut, karena sesuai dengan Pasal 8 ayat (4) PKB yang telah disepakati, permohonan izin untuk kegiatan Serikat Pekerja harus diajukan beserta kegiatan ;

ah k

Para Termohon Kasasi tetap melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang pada tanggal 10 Juni 2010 walaupun telah dilarang oleh atasan para Termohon Kasasi dan tidak mendapat izin dari Pemohon Kasasi ;

ep

bukti yang sah selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan

Karena mengikuti aksi unjuk rasa tersebut, para Termohon Kasasi menjadi

terlambat masuk kerja dari yang seharusnya dimulai pukul 16.00 WIB

(Shift II), para Termohon Kasasi baru masuk kerja sekitar pukul 18.59

WIB Keterlambatan tersebut mengakibatkan kerugian dan immaterial Kasasi tidak dapat beroperasi karena programnya tidak dimasukkan oleh para Termohon Kasasi ;

yang sangat besar bagi Pemohon Kasasi karena beberapa mesin Pemohon

ah

Untuk memberikan sanksi disiplin kepada perbuatan dari para Termohon Kasasi tersebut, Pemohon Kasasi melalui HRD Manager memberikan berat, sebagai upaya pembinaan ;

ka

tidak ada kerugian yang mereka sebabkan dan menolak untuk menandatangani Surat Peringatan III ; Para Termohon Kasasi juga menolak perintah atasan untuk bekerja lembur ;

ah

ep

Para Termohon Kasasi tidak mengakui kesalahannya itu karena merasa

ub

Surat Peringatan III karena dianggap telah melakukan kesalahan yang

lik

ng

gu

24

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 24

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

akhirnya mengakibatkan mesin produksi berhenti dan telah merugikan Pemohon

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

terbukti bahwa para Termohon Kasasi telah melanggar ketentuan sebagai berikut :

"Untuk Serikat Pekerja, Pengusaha dapat memberi izin meninggalkan pekerjaan

ah

gu

tanpa mempengaruhi konduite dan mengurangi hak-haknya sebagai Pekerja kepada pengurus/wakil Serikat Pekerja untuk maksimal 2 (dua) orang, yang diusahakan secara bergantian, menghadiri kongres atau seminar, kursus maupun

panggilan instansi pemerintah yang mempunyai kaitan dengan Serikat Pekerja dan bersifat resmi" Fakta: para Termohon Kasasi berjumlah 5 (lima) orang dan acara yang dihadiri oleh para Termohon Kasasi tidak termasuk kualifikasi "kongres atau seminar, kursus maupun panggilan instansi pemerintah yang mempunyai kaitan dengan serikat pekerja dan bersifat resmi " ; Pasal 8 ayat (4) PKB : "Untuk kepentingan seperti tersebut di atas,

ng

Pasal 8 ayat (1) PKB :

am

ah k

minggu sebelum pelaksanaan, kecuali dalam hal mendesak dan alasannya dapat diterima Pengusaha" ; Fakta : Para Termohon Kasasi baru meminta izin 1 (satu) hari sebelum aksi solidaritas tersebut yakni pada tanggal 9 Juni 2010 dan alasan apapun dari para

ep

mengajukan permohonan tertulis disertai bukti yang sah selambat-lambatnya dua

A gu ng

Termohon Kasasi tidak dapat diterima oleh Pemohon Kasasi, karena acara

tersebut tidak termasuk kualifikasi acara Serikat Pekerja yang dapat dimintakan

izin ;

Pasal 15 ayat (2) PKB : SHIFT II : Jam 08.00 - 16.00 : Jam 12.00 - 13.00 : Jam 08.00 - 16.00 : Jam 11.40 -13.00

"Waktu mulai bekerja dan selesai bekerja diatur oleh Pengusaha sebagai berikut: Jam 16.00-12.45

SHIFT I

Senin s/d Kamis

ah

Jum'at Istirahat

Sabtu (tanpa istirahat): Jam 08.00 - 13.00"

Fakta : Para Termohon Kasasi yang bekerja pada Shift II baru masuk kerja : Termohon Kasasi II pada pukul 18.59 WIB ;

ka

ah

Termohon Kasasi III pada pukul 18.59 WIB ; Termohon Kasasi IV pada pukul 18.58 WIB ; Termohon Kasasi V pad a pukul 18.58 WIB ;

ep

Termohon Kasasi I pada pukul 18.58 WIB ;

ub

lik

Istirahat

Jam 18.15-19.00 Jam 16.00-12.45 Jam 18.15-19.00

ng

Pasal 15 ayat (3) PKB

gu

Hal 25 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 25

es

In do ne si

ub lik

Serikat Pekerja harus

In do ne si a

Selain itu berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan telah

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

dapat memberikan hasil kerja/produksi, maka pekerja diharapkan datang lebih awal guna mempersiapkan pekerjaan, peralatan atau melakukan pemanasan Fakta : Para Termohon terlambat bekerja sekitar 2 jam, sehingga tentu saja tidak

ah

gu

dapat melakukan pekerjaan seperti yang diamanatkan pasal ini Pasal 46 ayat (21) PKB ;

"Pekerja dilarang meninggalkan tugas ataupun area kerjanya tanpa meminta ijin dari atasan dengan alasan yang dapat dipertimbangkan. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan Surat Peringatan III" ; Fakta : atasan ;

ng

terhadap mesin yang dipergunakan untuk bekerja." ;

Para Termohon Kasasi meninggalkan tugas tanpa mendapatkan izin dari

am

Alasan para Termohon Kasasi meninggalkan tugas juga tidak dapat dipertimbangkan karena tidak termasuk kualifikasi hal yang dapat dimintakan izin ;

ah k

Pemohon Kasasi telah memberikan Surat Peringatan III kepada para

Termohon Kasasi ;

ep

Surat Peringatan III tersebut ditolak oleh para Pemohon Kasasi karena tidak merasa telah melakukan kesalahan ;

10 Bahwa tentang fakta-fakta hukum atas pelanggaran Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB yang dilakukan oleh para Termohon Kasasi/para Tergugat yakni berupa tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian bagi Pemohon Kasasi dan berulang kali menolak

perintah yang wajar dari atasan, sebagaimana dimaksud di atas terbukti telah putusan Judex Facti yang sebagai berikut :

terbukti dikuatkan dan didukung oleh pertimbangan-pertimbangan hukum

ah

Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 4 halaman 55

"Menimbang, bahwa alasan Tergugat I, IL III, IV dan V terlambat masuk kerja pada Pengadilan Negeri Serang tanggal 10 Juni 2010;" Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 1 halaman 56 "Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan para Tergugat yang menyatakan karena ada yang menggantikan para Tergugat bekerja ketika terlambat maka tidak ada kerugian digantikannya Tergugat I, II, Ill, IV dan V, oleh shift I, dimana penggantinya yang dialami Penggugat, hal ini tidaklah tepat, dengan alasan karena dengan

ka

ah

ep

ub

adalah karena mengikuti demo solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial

lik

ng

menjadi lembur, hal ini merupakan penambahan biaya cost untuk Penggugat

gu

26

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 26

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

"Mengingat waktu kerja di atas adalah waktu dimana pekerja diharapkan sudah

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

seharusnya tidak lembur" ;

Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 4 halaman 56 "Menimbang, merupakan satu kesalahan oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat

ah

gu

tindakan Penggugat untuk memberikan Surat Peringatan ke-III (ketiga) kepada

Tergugat I,II, III, IV, dan V sudah tepat dan cukup beralasan;" Pertimbangan

hukum putusan Judex Facti paragraf 2 halaman 58 "Menimbang, bahwa

Penggugat telah bersikap adil, dan memperlakukan sama terhadap ke enam orang yang mengikuti aksi solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang dengan memberikan Surat Peringatan ke-III, hal ini

ng

bahwa

oleh

karena

tindakan

Tergugat

I,

II,

sesuai dengan bukti, kepada Suryadi (bukti, P- 23) kepada Tergugat I, II, Ill, IV dan V, (P-5a, P-5b, P-5c, P-5d dan P-5e)" ; Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 4 halaman 58 "Menimbang, bahwa jika dilihat pemberian Surat Peringatan ke-III oleh Penggugat kepada IV dan V, tidak mengulangi perbuatannya lagi dan itu dapat dipahami, untuk menghindari kerugian Penggugat dan untuk memastikan tercapainya target yang telah direncanakan" ; Tergugat I, II, III, IV dan adalah merupakan pembinaan supaya Tergugat I, II, III,

am

ah k

ep

Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 5 halaman 58 "Menimbang,

ah

A gu ng

bahwa tindakan Tergugat I, II, III, IV dan V yang menolak surat peringatan ke-

III, Majelis Hakim berpendapat tidaklah tepat karena Tergugat I, II, III, IV dan V, sudah benar-benar melakukan kesalahan yaitu terlambat masuk kerja dan menimbulkan kerugian kepada Penggugat" ;

11 Bahwa pertimbangan-pertimbangan hukum putusan Judex Facti di atas

membuktikan bahwa Judex Facti juga sependapat dengan Pemohon Kasasi

mengenai kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi rangka pembinaan. Namun tindakan disiplin yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi tersebut lagi-Iagi ditolak oleh para Termohon Kasasi dengan alasan para Termohon Kasasi tidak merasa telah

melakukan kesalahan ;

ka

menolak menerima Surat Peringatan III yang juga merupakan kesalahan maka Pemohon Kasasi kemudian melakukan PHK kepada para Termohon Kasasi, dengan alasan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi di atas dan penolakan para Termohon Kasasi terhadap perintah-perintah

ah

ep

12 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi telah melawan atasannya dengan cara

ub

lik

sehingga para Termohon Kasasi layak untuk diberikan Surat Peringatan III, dalam

ng

yang wajar dari Pemohon Kasasi yakni :

gu

Hal 27 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 27

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a
Ill, IV, dan V

karena harus membayar biaya lembur kepada para Penggantinya yang

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Tetap melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang pada tanggal 10 Juni 2010, padahal Pemohon Kasasi telah secara tegas melarang hal tersebut ; Terlambat kerja selama sekitar 2 jam pada tanggal 10 Juni 2010, yang

mengakibatkan kerugian besar pada Pemohon Kasasi, padahal Pemohon

Kasasi telah melarang para Termohon Kasasi untuk mengikuti aksi unjuk rasa solidaritas dan memerintahkan para Termohon Kasasi untuk tetap bekerja

seperti biasa ;

Penolakan para Termohon Kasasi untuk menandatangani Surat Peringatan III Termohon Kasasi, dalam rangka pembinaan ;

yang dikeluarkan Pemohon Kasasi akibat dari kesalahan-kesalahan para Bahwa oleh karena para Termohon Kasasi telah terbukti tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian bagi Pemohon Kasasi dan telah berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan, oleh karena itu PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi adalah sah dan sesuai dengan dasar PHK yakni Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB ;

ah

13

am

ah k

14 Bahwa berikut adalah pertimbangan-pertimbangan hukum putusan Judex Facti terhadap PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi terhadap para Termohon Kasasi yakni :

Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 6 halaman 58 :

ah

A gu ng

"Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan dalil Tergugat yang Kerja kepada Tergugat I, II, III, IV dan V, adalah tidak tepat" ;

menyatakan hanya gara-gara terlambat dua jam dilakukan Pemutusan Hubungan Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 7 halaman 58 :

"Menimbang, bahwa alasan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Tergugat I, II,

III, IV dan V bukan karena terlambat dua jam tetapi karena tidak mau menerima Surat Peringatan III dan tidak mengakui kesalahannya, hal ini kita lihat dari ke-

enam orang yang mengikuti aksi solidaritas, yang diputus hubungan kerjanya

Kerja nya" ;

"Menimbang, bahwa dari beberapa hasil perundingan Bipartit yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat Majelis Hakim berpendapat bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dapat diakhiri hubungan kerjanya" ; 15 Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum putusan Judex Facti di atas, terbukti bahwa sebenarnya Judex Facti mempunyai pandangan atau pendapat yang sama dengan Pemohon Kasasi mengenai tindakan PHK yang telah kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi, akan tetapi sangat 28 dilakukan oleh Pemohon Kasasi kepada para Termohon Kasasi akibat kesalahan-

ka

ah

ep

ub

Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 6 halaman 59 :

lik

hanya Tergugat I, II, III, IV dan V sedangkan Suryadi tidak di Putus Hubungan

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 28

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

gu

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

dilakukan oleh Pemohon Kasasi, Judex Facti tidak mempertimbangkan fakta-

fakta hukum yang sebenarnya yaitu bukti-bukti tertulis dan keterangan saksi yang

telah menjabarkan fakta dan alasan-alasan hukum yang logis mengenai terjadinya

ah

gu

PHK tersebut yang didasar kepada Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB,

sehingga sebenarnya PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi tersebut adalah

PHK yang sah. Oleh karena itu Pemohon Kasasi mohon kepada Yang Mulia

Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI untuk dapat melihat hal ini

secara lebih bijaksana dan membatalkan putusan Judex Facti yang menyatakan III Judex

Facti Telah Salah Menerapkan Atau Melanggar Hukum Dalam

Menentukan Besarnya Kompensasi Yang Harus Dibayar Oleh Pemohon Kasasi Kepada Para Termohon Kasasi 1 Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum putusan Judex "Menimbang, bahwa alasan pemutusan hubungan kerja didasarkan kepada kurang harmonisnya Penggugat dan Tergugat I, II, III, IV dan V, oleh karena itu Penggugat dihukum untuk membayar Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa

am

ah k

ep

Facti paragraf 4 halaman 62 putusan perkara a quo menyatakan :

Kerja dan Penggantian Hak sebesar 15 %, kepada Tergugat I, II, III, IV dan V

A gu ng

berdasarkan Pasal 156 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, dengan perincian sebagai berikut : 1 Untuk Tergugat I, Agus Ismail Masa Kerja + 5 tahun upah per bulan Rp 1.320.000,00 = Rp 13.320.000,00

Uang Pesangon 2 X 5 X Rp 1.320.000,00

Uang Penghargaan Masa Kerja 3 X Rp 1.320.000,00

= Rp

ah

lik
= Rp

Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 17.280.000,00 Jumlah Total 19.872.000,00

ka

(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah) ; 2 Untuk Tergugat II, Dwi Setiawan Masa Kerja 6 tahun upah per bulan Rp 2.229.000,00 Uang Pesangon 2 X 7 X Rp 2.229.000,00 = Rp 31.206.000,00

ah

ep

ub

Uang Penghargaan Masa Kerja 3 X Rp 2.229.000,00

ng

= Rp 6.687.000,00

gu

Hal 29 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 29

es

In do ne si
3.960.000,00 2.592.000,00 = Rp

ub lik

bahwa PHK tidak sah ;

ng

diajukan oleh Pemohon Kasasi di depan persidangan, apalagi Pemohon Kasasi

In do ne si a

disayangkan bahwa dalam mempertimbangkan mengenai keabsahan PHK yang

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u

b
Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 37.893.000,00 = Rp Jumlah Total

5.683.950,00

43.576.950,00 (empat puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus lima puluh Rupiah)

gu

Untuk Tergugat III, Kasirin Masa Kerja + 12 tahun upah per bulan

2.622.000,00 Uang Pesangon 2 X 9 X Rp 2.622.000,00

= Rp 47.196.000,00

Uang Penghargaan Masa Kerja 5 X Rp 2.622.000,00

ah

= Rp 13.110.000,00 Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 60.306.000,00 Jumlah Total Rupiah) 4

ub lik
= Rp

= Rp

am

= Rp 69.351.900,00

(enam puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh satu ribu sembilan ratus Untuk Tergugat IV, Mohammad Anas Santoso Masa Kerja 5 tahun upah per bulan 1.320.000,00 Uang Pesangon 2 X 5 Rp 1.320.000,00

ah k

ep

Uang Penghargaan Masa Kerja 3 X Rp 1.320.000,00

= Rp 3.960.000,00

Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 17.280.000,00 Jumlah Total

= Rp 2.592.000,00

(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah)

5. Untuk Tergugat V, Yanwar Prasetia Masa Kerja 2 tahun upah per bulan Rp 1.503.000,00 Uang Pesangon 2 X 2 X Rp 1.320.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja

ah

lik
= Rp = Rp. 0 = Rp

Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 5.280.000,00 792.000,00 = Rp Jumlah Total

ka

ah

6.072.000,00 2

ng

para Termohon Kasasi tidak mau menerima Surat Peringatan III dan tidak mengakui

gu

30

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 30

es

Sebagaimana dibuktikan di atas, PHK dalam perkara a quo dilakukan karena

(enam juta tujuh puluh dua ribu Rupiah)

ep

ub

In do ne si
19.872.000,00 5.280.000,00

= Rp 13.320.000,00

A gu ng

In do ne si a
= Rp Rp 9.045.000,00

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

Facti dalam pertimbangan-pertimbangan hukum putusannya sebagai berikut : Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 7 halaman 58 :

III, IV dan V bukan karena terlambat dua jam tetapi karena tidak mau menerima

ah

gu

Surat Peringatan III dan tidak mengakui kesalahannya, hal ini kita lihat dari ke-

enam orang yang mengikuti aksi solidaritas, yang diputus hubungan kerjanya hanya Tergugat I, II, III, IV dan V sedangkan Suryadi tidak di Putus Hubungan

Kerjanya; "

3. Bahwa berdasarkan fakta hukum di atas dan juga rasa keadilan bagi Pemohon kepada para Termohon Kasasi adalah sesuai dengan Pasal 161 Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menentukan sebagai berikut (kutipan) :

am

Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam

perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut ; 2 Surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-masing berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama ;

ah k

ep

melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan

ah

A gu ng

Penjelasan : Masing-masing surat peringatan dapat diterbitkan secara berurutan

atau tidak, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja atau

peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama ;

Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan alasan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memperoleh uang pesangon sebesar 1 (satu) kali

ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal156 ayat Maka berdasarkan Pasal 161 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 di atas, rincian kompensasi yang seharusnya diberikan kepada para Termohon Kasasi adalah sebagai berikut: a Untuk Tergugat I, Agus Ismail 1.320.000,00 (4)" ;

ub

Kerja +5 tahun upah per bulan

lik
=Rp =Rp

ka

- Uang Pesangon 1 X 6 X Rp 1.320.000,00 7.920.000,00 2.640.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja 2 X Rp 1.320.000,00

ah

ep

Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 10.560.000,00

ng

gu

Hal 31 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 31

es

In do ne si
Rp

ub lik

Kasasi dan para Termohon Kasasi, maka besarnya kompensasi yang harus diberikan

ng

"Menimbang, bahwa alasan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Tergugat I, II,

In do ne si a

kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya, hal ini juga telah dipertegas oleh Judex

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
=Rp =Rp 1.584.000,00 b c Jumlah Total

(dua belas juta seratus empat puluh empat ribu Rupiah)

Untuk Tergugat II, Dwi Setiawan Masa Kerja 6 tahun upah per bulan Rp

2.229.000,00

gu

Uang Pesangon 1X 7 X Rp 2.229.000,00

Uang Penghargaan Masa Kerja 3 X Rp 2.229.000,00 =Rp Penggantian Hak sebesar I5% X Rp 22.290.000,00 =Rp 3.343.500,00 Jumlah Total

ah

am

(dua puluh lima juta enam ratus tiga puluh tiga ribu lima ratus Rupiah) Untuk Tergugat III, Kasirin Masa Kerja + 12 tahun upah per bulan Rp 2.622.000,00 Uang Pesangon 1 X 9 Rp 2.622.000,00 =Rp 23.598.000,00 - Uang Penghargaan Masa Kerja 5 X Rp 2.622.000,00 =Rp 13.110.000,00

ah k

A gu ng

Penggantian Hak sebesar 15% X Rp. 36.708.000,00 Jumlah Total

=Rp 5.506.200,00 =Rp 42.214.200,00

(empat puluh dua juta dua ratus empat belas ribu dua ratus Rupiah)

d Untuk Tergugat IV, Mohammad Anas Santoso Masa Kerja 5 tahun upah per bulan Rp 1.320.000,00 Uang Pesangon 1 X 6 X Rp 1.320.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja 2 X Rp 1.320.000,00

ah

- Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 10.560.000,00 =Rp 1.584.000,00 e 32 Jumlah Total

ka

ep

ah

(dua belas juta seratus empat puluh empat ribu Rupiah) Untuk Tergugat V, Yanwar Prasetia Masa Kerja 2 tahun upah per bulan Rp 1.503.000,00 Uang Pesangon 1 X 3 X Rp 1.503.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja =Rp 4.509.000,00 =Rp 0

ub

lik

=Rp 7.920.000,00

=Rp 2.640.000,00

=Rp 12.144.000,00

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 32

es

In do ne si

ub lik

=Rp 25.633.500,00

In do ne si a
2.144.000,00 =Rp 15.603.000,00 6.687.000,00

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 4.509.000,00

Jumlah Total

= Rp 5.185.350,00

(lima juta seratus delapan puluh lima ribu tiga ratus lima puluh

Rupiah) "

ah

gu

4. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, jelas Judex Facti telah salah menerapkan

atau melanggar hukum yang berlaku dalam menentukan besarnya kompensasi, oleh karena itu pertimbangan hukum putusan Judex Facti mengenai hal ini

haruslah dibatalkan. Jelas Dan Bertentangan Dengan Hukum Yang Berlaku 1

IV. Judex Facti Telah Memutuskan Sesuatu Tanpa Adanya Pertimbangan Hukum Yang

Bahwa tidak benar oleh karenanya harus dibatalkan di tingkat kasasi amar putusan Judex Facti angka 4 halaman 67 putusan perkara a quo menyatakan : 4. Menghukum Penggugat untuk membayar upah para Tergugat sejak bulan Juli 2010 sampai dengan Putusan ini dibacakan; " ; karena amar putusan di atas telah diputuskan oleh Judex Facti tanpa adanya pertimbangan hukum apapun mengenai alasan yang melatar belakanginya. Tidak ada satu pun pertimbangan hukum Judex Facti yang membahas

ah k

am

mengenai upah proses dari para Termohon Kasasi, hal ini jelas bertentangan dengan hukum, karena Judex Facti wajib mempertimbangkan segala sesuatu

mengenai hal yang akan diputuskan di dalam bagian posita pertimbangan

hukumnya ;

Bahwa Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

menyatakan sebagai berikut :

Pasal 155 ayat (2) :

"Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial

belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap Pasal 93 ayat (1 ):

ah

Pasal 155 ayat (2) di atas menjelaskan bahwa memang benar pengusaha (Pemohon Kasasi) harus tetap melaksanakan kewaji-bannya, yakni membayar upah buruh, selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, dengan syarat buruh (para Termohon Kasasi) juga tetap melaksana-kan kewajibannya, yakni bekerja pada Pemohon Kasasi. Berdasarkan fakta-fakta di persidangan terbukti para Termohon Kasasi sudah sampai sekarang, oleh karenanya Pemohon Kasasi sudah tidak mempunyai tidak bekerja lagi kepada Pemohon Kasasi sejak pertengahan bulan Juni

ka

ah

ep

ub

"Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan"

lik

melaksanakan segala kewajibannya" ;

ng

gu

Hal 33 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 33

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a
=Rp 676.350,00

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

dipertegas di dalam Pasal 93 ayat (1) di atas yang menyatakan bahwa upah tidak dibayar apabila buruh tidak melakukan pekerjaan. Jadi

karena para Termohon Kasasi sudah tidak melakukan pekerjaannya, maka dibayar oleh Pemohon Kasasi ;

ah

gu

upah buruh dari bulan Juli sampai sekarangpun secara hukum tidak perlu

Bahwa berdasarkan fakta hukum di atas terbukti bahwa amar putusan Judex

Facti Nomor 4 halaman 67 putusan a quo tidak didasarkan pada pertimbangan hukum yang jelas dan bertentangan dengan hukum yang berlaku, oleh karena itu

Bahwa berdasarkan seluruh dasar dan dalil permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi sebagaimana disebutkan di atas, maka sudah kuat alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI untuk membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang Nomor Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung 31/G/2010/PHI.Srg tertanggal 13 Desember 2010 tersebut ;

am

ah k

berpendapat :

benar menerapkan hukum berdasarkan keadilan dengan mempertimbang-kan petitum

A gu ng

subsidair menyatakan hubungan kerja putus karena alasan disharmonis, dengan sebagai berikut :

tambahan pertimbangan berpedoman pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Perusahaan, 1 Bahwa (Tergugat)/para Pekerja terbukti

melakukan pelanggaran dan sesuai ketentuan (21) PKB], (vide bukti P-5a s/d P-5e) ;

PKB dikenai Surat Peringatan III [Pasal 46 ayat 2 Bahwa sesuai ketentuan PKB a quo terhadap

ah

(Tergugat) belum dapat dikenai sanksi PHK, demikian pula pada SP III yang dikenakan kepada (Tergugat) ditegaskan belum dapat di PHK apabila tidak melakukan kesalahan kembali 3 selama masa berlakunya SP III tersebut ; Oleh karenanya PHK hanya dapat dibenarkan dengan alasan disharmonis karena ternyata (Penggugat) telah menjatuhkan PHK terhadap (Tergugat) , (vide bukti P-6a s/d P-6e) ;

ka

ah

ep

ub

lik

gu

34

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 34

bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang dalam

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata

es

In do ne si

Bahwa alasan-alasan kasasi tidak dapat dibenarkan karena Judex Facti telah

ep

ub lik

putusan mengenai hal ini haruslah dibatalkan ;

In do ne si a

kewajiban untuk membayar upah para Termohon Kasasi. Hal ini juga

ng

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT. SANTOSO TEKNINDO tersebut harus ditolak ;

Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah), maka pihak-pihak yang berperkara

ah

gu

tidak dikenakan biaya perkara dan berdasarkan Pasal 58 UndangUndang Nomor2 Tahun

2004 biaya perkara dibebankan kepada Negera ;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 dan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang perundang-undangan lain yang bersangkutan ; Menolak permohonan kasasi

MENGADILl : dari TEKNINDO tersebut ;

am

ub lik
Pemohon Kasasi

Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, serta peraturan

ng

Menimbang, bahwa karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah

ah k

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa, tanggal 12 April 2011 oleh SOLTONI MOHDALLY, SH., MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,

ep

Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ;

HORADIN SARAGIH, SH., MH., dan FAUZAN, SH., MH., Hakim-Hakim Ad Hoc

A gu ng

PHI pada Mahkamah Agung masing-masing sebagai Anggota, dan diucapkan dalam

sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta HakimHakim Anggota tersebut dan dibantu oleh RITA ELSY, SH., MH.,Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak. Hakim-Hakim Anggota :

Ketua Majelis,

ttd./ HORADIN SARAGIH, SH., MH.

ttd./ SOLTONI MOHDALLY, SH.,

ah

ttd./ FAUZAN, SH., MH.

ka

ep

ah

ng

gu

Hal 35 dari 36 hal Put No. 211 K/Pdt.Sus/2011

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 35

es

UNTUK SALINAN MAHKAMAH AGUNG RI. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus,

ub

ttd./ RITA ELSY, SH., MH.

lik
Panitera Pengganti,

MH.

In do ne si

In do ne si a
PT. SANTOSO

perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau Undang-Undang, maka

ep u

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b A gu ng R
RAHMI MULYATI, SH., MH. NIP. 19591207 1985 12 2 002

ah

ah k

am

ah

ka

ah

ep

ub

lik ng gu
36

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

on
Halaman 36

es

In do ne si

A gu ng

ub lik

In do ne si a

You might also like