Professional Documents
Culture Documents
ep u ep R
MAHKAMAH AG UNG
ah
gu
PT. SANTOSO TEKNINDO, berkedudukan di Jalan Gatot Subroto Km 8 SH., dkk., para Advokat dari kantor hukum Lontoh & Partners, berkantor di Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Desember 2010 ;
Tangerang 15136, dalam hal ini diwakili kuasanya RUDHY A. LONTOH, Jl. H.O.S Cokroaminoto Nomor 47 Menteng, Jakarta Pusat, berdasarkan
am
Melawan:
AGUS ISMAIL, bertempat tinggal di Tamanwinangan RT. 01/08, Kel. Tamanwinangan, Kec. Kebumen-Kebumen ; Puncangrejo, Kec. Paganda-Kendal ; DWI SETIAWAN, bertempat tinggal di Pucangrejo RT. 003/001, Kel. KASIRIN, bertempat tinggal di Kp. Jatake RT. 01/02, Kel. Jatake, Kec.
ah k
Jatiuwung Tangerang ;
ah
A gu ng
07/03, Kel. Cukanggalih, Kec. Curug, Tangerang ; Kel. Dukuh rejosari, Kec. Ambal Kebumen ;
Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan kepada sekarang para Termohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka Pengadilan Hubungan Bahwa para Tergugat telah melakukan hubungan kerja atau bekerja pada Penggugat sebagai berikut ; Tergugat I mulai bekerja sejak 8 Agustus 2005 pada bagian Milling Manual dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 116 berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 8 Agustus 2005 dengan status sebagai karyawan tetap ; Tergugat II mulai bekerja sejak 10 Juni 2004 pada bagian CNC Turning Pernyataan tertanggal 10 Juni 2004 dengan status sebagai karyawan tetap ; Program dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 86 berdasarkan Surat Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada pokoknya atas dalil-dalil :
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep R
b
Tergugat III mulai bekerja sejak 25 Mei 1998 pada bagian Bubut Manual dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 21 berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 25 Mei 1998 dengan status sebagai karyawan tetap ;
Grinding Manual dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 80 berdasarkan karyawan tetap ;
ah
gu
Tergugat V mulai bekerja sejak 7 Januari 2008 pada bagian Grinding Manual
dengan Nomor Induk Karyawan (NIK) 79 berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 7 Januari 2008 dengan status sebagai karyawan tetap ; Bahwa upah atau gaji per bulan terakhir yang diterima oleh para Tergugat dari
am
Tergugat I memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ; Tergugat II memperoleh upah sebesar Rp 1.929.000,00 ; Tergugat III memperoleh upah sebesar Rp 2.622.000,00 ; Tergugat IV memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ;
ah k
ah
A gu ng
Shift I dimulai dari pukul : 08.00 WIB -16.00 WIB ; dan Shift II dimulai dari pukul : 16.00 WIB - 00.45 WIB ;
Bahwa pada tanggal 7 Juni 2010 yaitu 3 (tiga) hari sebelum terjadi aksi unjuk
Pimpinan Cabang ("DPC") Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ("FSPMI"), HRD
Manager Penggugat menerima surat melalui faksimile dari DPC FSPMI untuk Pimpinan
Unit Kerja ("PUK") FSPMI di kantor Penggugat akan tetapi HRD Manager Penggugat tidak membacanya, karena surat tersebut ditujukan kepada PUK FSPMI di kantor Penggugat ;
rasa solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Serang, dimana Saudara Furqon (pegawai Penggugat) dan 2 (dua) orang temannya yang mewakili FSPMI bertemu dengan HRD Manager Penggugat untuk meminta ijin mengikuti aksi unjuk rasa solidaritas tersebut, namun ditolak oleh HRD Manager dikarenakan ijin tersebut sifatnya mendadak sekali. Penolakan HRD Manager ini didasarkan kepada ketentuan dalam Pasal 8 ayat (4) Perjanjian Kerja Bersama ("PKB") yang telah disepakati oleh jelas dinyatakan bahwa untuk mengikuti kegiatan, Serikat Pekerja harus mengajukan Penggugat dan Serikat Pekerja termasuk para Tergugat, dimana dalam pasal tersebut
ka
ah
ep
ub
Bahwa pada tanggal 9 Juni 2010 yaitu 1 (satu) hari sebelum terjadi aksi unjuk
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
Bahwa walaupun tidak mendapat ijin dari Penggugat maupun dari HRD Manager
serta melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang pada tanggal 10 Juni 2010
ah
gu
dengan alasan bahwa para Tergugat masuk kerja pada shift II (pukul 16.00 WIB - 00.45 WIB) ; Bahwa tindakan para Tergugat yang telah ikut serta melakukan aksi unjuk rasa
solidaritas di PHI Serang telah bertentangan dengan Pasal 8 ayat (1) PKB, yang
kepada pengurus/wakil Serikat untuk maksimal Pekerja 2 orang, yang diusahakan secara bergantian, menghadiri kongres atau seminar, kursus maupun panggilan instansi pemerintah yang mempunyai kaitan dengan Serikat Pekerja dan bersifat resmi, karena : Para Tergugat (5 orang) tetap pergi meninggalkan pekerjaan secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula ;
am
ah k
Aksi unjuk rasa solidaritas para Tergugat di PHI Serang tidak ada ijin atau
ep
yang masuk
Aksi unjuk rasa solidaritas para Tergugat di PHI Serang tidak termasuk kegiatan Serikat Pekerja yang dapat diberikan ijin oleh Penggugat ; berdasarkan para data-data ada kerja pada pada Penggugat, pukul ternyata
Bahwa
pada tanggal 10 Juni 2010, para Tergugat telah terlambat masuk kerja seharusnya Tergugat 16.00 WIB
karena
akan tetapi para Tergugat masuk kerja sebagai berikut : Tergugat I masuk kerja pada pukul 18.58 WIB ; Tergugat II masuk kerja pada pukul 18.59 WIB ; Tergugat III masuk kerja pada pukul 18.59 WIB ; Tergugat IV masuk kerja pada pukul 18.58 WIB ; Tergugat V masuk kerja pada pukul 18.58 WIB ;
ah
Bahwa atas keterlambatan para Tergugat masuk kerja telah mengakibatkan beberapa mesin Penggugat tidak dapat beroperasi karena programnya tidak dimasukkan oleh para bagi Penggugat ;
ka
ah
mengklarifikasi persoalan tersebut di atas dan akhirnya Saudara Suryadi menerangkan bahwa pada tanggal 10 Juni 2010, Sdr. Suryadi dan para Tergugat telah mengikuti aksi
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
Suryadi yang ikut serta melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang untuk
Bahwa pada tanggal 11 Juni 2010, HRD Manager Penggugat memanggil Saudara
ep
Tergugat dan telah mengakibatkan kerugian material dan immaterial yang sangat besar
ub
lik
In do ne si
A gu ng
ub lik
ng
Penggugat, ternyata para Tergugat selaku anggota FSPMI tetap bersikukuh untuk turut
In do ne si a
ep u
hk am
Suryadi mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan berat, sehingga Penggugat memberikan Surat Peringatan III (SP III") kepada Sdr. Suryadi dan Sdr. Suryadi Bahwa pada tanggal 11 Juni 2010 sore, Penggugat melalui HRD Manager
ah
gu
memanggil para Tergugat untuk menyampaikan atau memberitahu kesalahan yang telah
dilakukan oleh para Tergugat yaitu dalam hal keterlambatan untuk masuk kerja yang para Tergugat menganggap keterlambatan masuk kerja yang telah menimbulkan
telah menimbulkan kerugian yang sangat besar pada Penggugat. Akan tetapi ternyata kerugian yang sangat besar pada Penggugat tersebut bukanlah sebuah kesalahan
Bahwa pada tanggal 14 Juni 2010, Penggugat kembali memanggil para Tergugat untuk menjelaskan bahwa perbuatan para Tergugat tersebut telah merugikan Penggugat baik materiil maupun immateriil, sehingga Penggugat dengan sangat terpaksa menjatuhkan SP III kepada para Tergugat sebagai upaya pembinaan, namun ternyata para Tergugat sebagaimana dijelaskan di atas tidak melanggar peraturan/hukum termasuk tidak melanggar PKB, dan bahkan dengan nada tinggi para Tergugat menyatakan minta di PHK oleh Penggugat ; para Tergugat tidak menyadarinya dan tetap bersikukuh bahwa apa yang telah dilakukan
am
ah k
ep
kerja
Bahwa kesalahan berat lainnya yang dilakukan oleh para Tergugat yaitu telah
A gu ng
berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan para Tergugat yaitu diantaranya :
Tetap melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang walaupun telah dilarang oleh atasan para Tergugat dan tidak mendapat ijin dari Penggugat ; Menolak untuk menandatangani Surat Peringatan III ;
Menghasut atau mempengaruhi teman sekerjanya atau karyawan Penggugat lainnya untuk mogok sehingga terhentinya pekerjaan yang
ah
sebagaimana dijelaskan Penggugat di atas, maka akhirnya Penggugat melakukan PHK Bersama (PKB) yaitu :
ka
ah
ep
ub
kepada para Tergugat berdasarkan ketentuan 49 ayat (2) E butir 2 dan 3 Perjanjian Kerja
lik
Bahwa oleh karena para Tergugat telah terbukti melakukan kesalahan berat
Surat PHK Nomor 0603/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat III ;
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
ub lik
ng
menerimanya sesuai dengan Pasal 46 ayat (21) dan ayat (22) PKB ;
In do ne si a
unjuk rasa solidaritas di PHI Serang hingga sore hari. Terhadap kejadian tersebut Sdr.
ep u
hk am
ep u
PHK,
b
Surat PHK Nomor 0604/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat IV ; Surat PHK Nomor 0605/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 kepada Tergugat V ; Bahwa oleh karena Penggugat telah melakukan PHK kepada para
gu
Tergugat karena kesalahan berat, maka berdasarkan Pasal 52 Perjanjian Kerja Bersama berikut :
(PKB), para Tergugat mendapatkan hak berupa uang penghargaan masa kerja sebagai Bahwa Tergugat I sebesar 2 x Rp 1.320.000,00 = Rp 2.640.000,00 ;
ah
Tergugat III sebesar 4 x Rp 2.622.000,00 = Rp 10.488.000,00 ; Tergugat IV sebesar 2 x Rp 1.320.000,00 = Rp 2.640.000,00 ; Tergugat V tidak mendapatkan uang penghargaan masa kerja karena belum mencapai masa kerja 3 tahun atau lebih ; melakukan Penggugat tetap berusaha untuk
am
ah k
menyelesaikan persoalan antara Penggugat dengan para Tergugat melalui jalur musyawarah untuk mufakat termasuk melakukan perundingan bipartit pada tanggal 11
ep
Tergugat yang
sebelum
Juni dan 14 Juni 2010, namun ternyata para Tergugat tetap menolaknya, termasuk menolak untuk diberikan SP III, karena para Tergugat menganggap bahwa tindakan yang
telah dilakukan para Tergugat tersebut di atas bukanlah kesalahan berat, sehingga pada
akhirnya pada tanggal 14 Juni 2010, Penggugat mengeluarkan Surat PHK kepada para Tergugat ; Bahwa seandainya para mau menyadari pada Sdr. dan mengakui maka
kesalahannya,
seperti
halnya
terjadi
Suryadi,
PHK tersebut tidak akan terjadi dan para Tergugat tetap dapat bekerja seperti biasa dengan mendapatkan SP III ;
ah
Pemberitahuan Aksi Mogok Kerja yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2010. Namun ternyata dalam surat pemberitahuan tersebut tidak dituliskan berapa peserta aksi tersebut dan waktu selesainya unjuk rasa ; Bahwa pada tanggal 23 Juni 2010 pukul 14.00 WIB, pihak Dinas melakukan perundingan bipartit yang dihadiri oleh Penggugat yang dikuasakan kepada HRD Manager dan dari pihak pekerja selain dari para Tergugat diwakili oleh Saudara Siswo selaku perwakilan dari DPC FSPMI, namun para Tergugat tidak hadir dengan alasan tidak mau bertemu dengan HRD Manager Penggugat karena bukan pemilik perusahaan secara langsung ;
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
Penggugat yang telah mengundurkan diri dan merupakan anggota Unit Kerja FSPMI di
perusahaan Penggugat, melakukan mogok kerja dan unjuk rasa di depan kantor bukanlah disebabkan oleh kegagalan dalam melakukan perundingan bipartit karena
ah
gu
Penggugat masih tetap terbuka untuk melakukan perundingan bipartit dengan para Tergugat ;
Bahwa pada tanggal 1 Juli 2010, yang merupakan lanjutan aksi mogok kerja dan
unjuk rasa sebelumnya, para Tergugat dan karyawan lainnya yang telah mengundurkan nya dengan Penggugat, dan aksi unjuk rasa yang melibatkan orang luar tersebut juga
diri, melakukan aksi unjuk rasa dengan melibatkan pihak luar yang tidak ada hubungan
ng
Penggugat dan mogok kerja dan unjuk rasa tersebut dilakukan oleh para pengunjuk rasa
Bahwa aksi mogok kerja dan unjuk rasa pada tanggal 1 Juli 2010 tersebut telah dilakukan dengan tindakan anarkis yaitu peserta mogok kerja dan unjuk rasa termasuk para Tergugat menutup pintu gerbang masuk ke perusahaan dengan mobil box yang pintu gerbang masuk perusahaan, menggedor-gedor pintu gerbang, serta menghalangi pekerja lain untuk masuk kerja, termasuk jajaran staff dan management Penggugat tidak dapat masuk kerja, dan Perusahaan Penggugat lumpuh total dan tidak dapat beroperasi pada tanggal tersebut ; memuat Sound Sistem dan membuat pagar betis dengan ratusan sepeda motor di depan
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Bahwa tindakan peserta mogok kerja dan unjuk rasa termasuk para Tergugat
pada tanggal 1 Juli 2010 adalah tindakan yang sangat tidak terpuji dan telah
bertentangan dengan tata tertib perusahaan, PKB dan ketentuan hukum yang berlaku
karena telah melakukan aksi demo/unjuk rasa dan intimidasi terhadap karyawan lain,
bahkan dengan terang-terangan mengancam Penggugat dengan teriakan: "bakar .... bakar pelanggan Penggugat atau pihak lain dengan tujuan agar Penggugat tidak bisa beroperasi
..... timpuk batu ...." serta ajakan untuk melakukan pemboikotan pesanan produk oleh bahkan bangkrut ;
Bahwa para Tergugat telah menyebarluaskan isu dan hasutan melalui media electronic (face book) dengan ajakan untuk melakukan tindakan anarkis terhadap Penggugat, diantaranya dengan ajakan sebagai berikut : Kita gedor pabrik rame-rame" ; Bongkar bila perlu bakar " ;
ka
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
"Kalau mau ngebakar, undang aku yah, ku mau ikutan nih " ;
ep
ub
lik
In do ne si
ub lik
In do ne si a
Bahwa pada tanggal 24 Juni 2010, para Tergugat dan karyawan lainnya dari
ep u
hk am
sebagaimana dijelaskan di atas terjadi setelah Penggugat terpaksa melakukan PHK kepada para Tergugat karena kesalahan para Tergugat yang telah melanggar tata tertib
terjadi PHK telah dilakukan Penggugat sebelumnya demi kebaikan semua pihak, namun
ah
gu
upaya tersebut justru ditanggapi dengan sikap yang arogan oleh para Tergugat yang telah
di PHK tersebut dan bahkan mempengaruhi karyawan lainnya untuk ikut serta
Bahwa aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang termasuk dilakukan oleh para
Tergugat dan karyawan lainnya yang telah mengundurkan diri sejak tanggal 24 Juni atau melanggar ketentuan hukum sebagai berikut :
Melanggar Pasal 37 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : Mogok Kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh dan serikat pekerja/ serikat buruh dilakukan secara sah tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan dan ;
am
ah k
Melanggar Pasal 140 ayat (2) huruf (b) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan yang menyatakan : Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat (b) Tempat Mogok:, sementara berdasarkan penjelasan Pasal 140 ayat (2) huruf (b) disebutkan : Tempat mogok
ep
kerja adalah tempat-tempat yang ditentukan oleh penanggung jawab pemogokan yang tidak menghalangi pekerja/buruh lain untuk bekerja ;
Melanggar Pasal 142 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139 dan Pasal 140 adalah mogok kerja tidak sah ; Melanggar Pasal 3 huruf (a) dan (d) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
ah
Transmigrasi RI Nomor : KEP.232/MEN/Tahun 2003 yang menyatakan : Mogok kerja tidak sah apabila dilakukan (a) bukan akibat gagalnya perundingan a, b, c dan d UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ; Sehingga aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang termasuk dilakukan oleh para Tergugat tersebut di atas adalah tidak sah ; Bahwa oleh karena aksi mogok kerja dan unjuk rasa yang termasuk dilakukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: KEP. 2321MEN/Tahun 2003 yang dalam Pasal 3 dikualifikasikan sebagai mangkir", Jo. Pasal 155 ayat (2) UU Nomor 13 dan (d) isi pemberitahuan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 140 ayat (2) huruf
ka
ah
oleh para Tergugat adalah tidak sah, maka berdasarkan Pasal 6 ayat (1) Keputusan menyatakan: "Mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah sebagaimana dimaksud
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
2010 sampai dengan saat ini sebagaimana telah dijelaskan di atas telah bertentangan
ng
Perusahaan dan melanggar PKB, meskipun upaya pembinaan dan peringatan agar tidak
In do ne si a
Bahwa tindakan peserta mogok kerja dan unjuk rasa termasuk para Tergugat
ep u
hk am
penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya", Jo. Pasal 93 tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan", sementara Penggugat
ah
gu
tidak pernah melarang para Tergugat masuk kerja atau datang ke tempat Penggugat, mogok kerja berlangsung karena tidak melakukan pekerjaan ;
maka para Tergugat tidak berhak menuntut pembayaran upah selama unjuk rasa atau
Bahwa untuk menindaklanjuti PHK yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
Nomor Surat : 0708/SPHK-HRD/STI/VII/2010 tertanggal 5 Juli 2010, Perihal : Permohonan Penetapan Pemutusan Hubungan Kerja para Tergugat, dan surat ini disampaikan Penggugat adalah sebagai tindak lanjut dari Surat Nomor : 0606/SPPHKHRD/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 yang telah disampaikan Penggugat kepada Bahwa oleh karena tidak adanya penyelesaian atas PHK para Tergugat dalam perundingan bipartit, kemudian Penggugat mengajukan surat permohonan perundingan tripartit atau mediasi ke Kantor Dinas Ketenaga-kerjaan Kota Tangerang, sehingga telah dilakukanlah sidang mediasi yaitu : Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang ;
am
ah k
ep
ah
A gu ng
tertanggal 21 Juli 2010, dimana anjurannya antara lain menyatakan agar pihak
Bahwa Penggugat telah mengajukan surat penolakan atas Anjuran Mediator Dinas L&P/LAP- SU/VIII/10 tertanggal 10 Agustus 2010 ;
ka
Bahwa pada tanggal 27 Juli 2010 sebelum adanya surat Anjuran dari Kantor pertemuan bipartit dengan Tergugat II, III dan V di kantor Kepolisian Sektor Kota oleh Arif Rahman anggota polisi Sektor Kota Jatiuwung. Bahwa tujuan pertemuan tersebut adalah untuk menyelesaikan masalah PHK yang dilakukan Penggugat terhadap para Tergugat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat khususnya dalam hal 8
ah
Jatiuwung yang disaksikan oleh Kapolsek Jatiuwung, dan Notulen pertemuan dibuat
ep
ub
lik
para Tergugat (5 orang) dengan diberikan pembinaan dalam bentuk surat peringatan.
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
ub lik
PHK para Tergugat kepada Instansi Dinas Ketenaga kerjaan Kota Tangerang dengan
ng
ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : "Upah
In do ne si a
Tahun 2003 tentang Ketenaga- kerjaan yang menyatakan : "Selama putusan lembaga
ep u
hk am
kesepakatan karena tuntutan para Tergugat secara tidak rasional dan cenderung
pemerasan meminta uang pesangon sebesar 6 kali PMTK (6 kali Pasal 156 UU Nomor mengundurkan diri tidak dapat dikabulkan oleh Penggugat karena Penggugat hanya
ah
gu
bersedia memberikan uang pesangon sebesar 1 kali PMTK (1 kali Pasal 156 UU Nomor diberikan uang penghargaan masa kerja sesuai Pasal 156 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003 ;
13 Tahun 2003), sedangkan untuk ke-24 orang karyawan teman para Tergugat akan
Jatiuwung yang disaksikan oleh Kapolsek Jatiuwung, dengan agenda perundingan yaitu penyelesaian masalah uang pesangon para Tergugat atas PHK yang dilakukan Penggugat. Namun pertemuan tersebut juga tidak menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian karena tuntutan para Tergugat yang meminta uang pesangon sebesar 3 kali teman para Tergugat yang telah mengundurkan diri tidak dapat dikabulkan oleh Penggugat karena Penggugat hanya bersedia memberikan uang pesangon sebesar 1,3 kali PMTK (1,3 kali Pasal 156 UU Nomor 13 Tahun 2003) kepada para Tergugat MTK ( 3 kali Pasal 156 UU Nomor 13 Tahun 2003) termasuk 23 (dua puluh tiga) orang
am
ah k
ep
Penggugat
sedangkan untuk ke-23 orang karyawan teman para Tergugat akan diberikan uang
ah
A gu ng
penghargaan masa kerja sesuai Pasal 156 ayat (3) UU Nomor 13 Tahun 2003 ;
bahwa para Tergugat telah menerima PHK yang dilakukan Penggugat kepada para
Tergugat dan tidak bersedia lagi bekerja pada Penggugat, hanya saja belum sepakat
dalam hal besarnya uang kompensasi atau uang pesangon, dan bukti-bukti perundingan
Bahwa anjuran mediator sebagaimana disebutkan dalam Surat Anjuran Nomor : 567.2/3975 Disnaker/2010 tertanggal 21 Juli 2010 yang menganjurkan agar Penggugat mempekerjakan kembali para Tergugat dengan diberikan pembinaan dalam bentuk Surat Peringatan adalah keliru dan tidak berdasar sama sekali karena berdasarkan bukti-bukti Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Tangerang telah terbukti secara meyakinkan bahwa Penggugat telah melaksanakan pembinaan dengan bentuk Surat Peringatan namun ditolak oleh para Tergugat dan dari pertemuan bipartit yang dilakukan beberapa kali antara Penggugat dengan para Tergugat sebelum Penggugat menerima Surat Anjuran yang disampaikan oleh kepada Mediator Dinas
ka
ah
ep
ub
lik
oleh Mediator ;
ng
telah terbukti pula bahwa para Tergugat telah menerima PHK yang dilakukan Penggugat
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
ub lik
perundingan bipartit dengan Tergugat II, III dan V di kantor Kepolisian Sektor Kota
ng
13 Tahun 2003) termasuk 24 (dua puluh empat) orang teman para Tergugat yang telah
In do ne si a
besarnya uang pesangon para Tergugat. Namun pertemuan tersebut tidak menghasilkan
ep u
hk am
Penggugat ;
Bahwa pada tanggal 18 Agustus 2010, Penggugat kembali menerima Surat berdasarkan Surat Nomor 0145/B/KC-FSPMI/TNG/VIII/2010 tanggal 16 Agustus 2010,
gu
dimana dalam surat tersebut dinyatakan bahwa anggota FSPMI akan mengadakan aksi unjuk rasa lanjutan dari tanggal 19 Agustus - 1 September 2010 di depan Perusahaan para Tergugat yang telah di
ah
Tergugat telah membuktikan bahwa FSPMI Kab./Kota Tangerang termasuk para Tergugat tidak memahami Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana diatur dalam UU Nomor2 Tahun 2004 khususnya Pasal 14 ayat (1) yang menyatakan : "Dalam hal anjuran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat pihak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri setempat' ; Bahwa oleh karena Penggugat telah menolak Surat Anjuran Nomor : 567.2/3975 Disnaker/2010 tertanggal 21 Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Mediator Dinas (2) huruf a ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak, maka para pihak atau salah satu
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Nomor 109/L&P-SU/VIII/10 tertanggal 10 Agustus 2010, maka secara hukum anjuran hanya sebatas bukti bahwa para Pihak telah melaksanakan proses mediasi yang diwajibkan oleh UU Nomor 2 Tahun 2004 sebelum para pihak mengajukan gugatan ke mempekerjakan kembali para Tergugat dan tindakan para Tergugat yang melaksanakan Pengadilan Hubungan Industrial, sehingga tidak ada kewajiban Penggugat untuk
tersebut tidak dapat dilaksanakan atau tidak mempunyai kekuatan eksekutorial dan
Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti-bukti yang sah dan akurat dengan berpedoman pada ketentuan Perjanjian Kerja Bersama, dan ketentuan yang berlaku dalam bidang ketenagakerjaan, maka mohon kepada Majelis Hakim yang Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan putusan sebagai berikut : 1 2 memeriksa perkara a quo berkenan mengabulkan seluruh gugatan Penggugat;
ka
ah
ep
ub
lik
aksi unjuk rasa lanjutan tersebut adalah tindakan yang tidak layak dan patut dalam
ng
gu
10
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
kepada para Tergugat dan para Tergugat sudah tidak bersedia lagi bekerja pada
ep u
hk am
ep u ep R
b
Tergugat I berdasarkan Surat PHK Nomor 0601/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ; Tergugat II berdasarkan Surat PHK Nomor 0602/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ;
Tergugat III berdasarkan Surat PHK Nomor 0603/SPHK/STI/VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ;
Tergugat IV berdasarkan Surat PHK Nomor 0604/SPHK/STI/ VI/2010 tertanggal 14 Juni 2010 ;
3 4
ah
Menyatakan bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan para Tergugat telah berakhir atau putus terhitung sejak tanggal 14 Juni 2010 ; Menyatakan bahwa hak-hak para Tergugat yang harus diberikan oleh Penggugat berdasarkan Pasal 52 ayat 4, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) berupa uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut : Tergugat I sebesar 2 x Rp 1.320.000,00 = Rp 2.640.000,00 ; Tergugat II sebesar 3 x Rp 1.929.000,00 = Rp 5.787.000,00 ;
ah k
am
Atau :
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain,
ah
eksepsi dan gugatan balik (rekonvensi) pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : Dalam eksepsi : formil. berikut :
ka
Bahwa pada bagian pendahuluan, Penggugat telah menyatakan sebagai Kami Kantor Hukum Lontoh & Partners, yang beralamat dan berkantor di Jl. H.O.S. Cokroaminoto Nomor 47 Jakarta Pusat, 10350, dan kantor hukum Suhodo Kismosarjono & Partners, yang beralamat dan berkantor di Jl. KH. Agus Salim untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum PT. Santoso Teknindo, Nomor 15 Kota Tangerang 15119, dalam hal ini secara bersama-sama bertindak
ah
ep
ub
A.1. Surat Kuasa Para Penggugat tertanggal 5 Juli 2010 dan 7 Juli 2010 cacat hukum
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 9 Agustus 2010 dan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 5 Juli 2010 (Asli terlampir dalam berkas perkara), untuk
gu
ah
am
Bahwa para pihak dalam posita yang diajukan Penggugat saling tidak bersesuaian, yakni dalam bagian pembukaan gugatan disebutkan : Kec. Kebumen - Kebumen, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 - Banten, selanjutnya disebut Tergugat I ; 2 1 Agus Ismail, yang beralamat di Tamanwinangun Rt.01/08, Kel, Tamanwinangun
ah k
ep
ah
A gu ng
Kec. Pegandon - Kendal, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 Banten, selanjutnya disebut Tergugat II ; 3
Tangerang, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot 4
Mohammad Anas Santoso, yang beralamat di Kp. Soka Rt. 07103 , Kel.
Cukanggalih, Kec. Curug - Tangerang, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat disebut Tergugat IV ; 5
Yanwar Prasetya, yang beralamat di Dukuh Rejosari Rt. 02/04 , Kel. Dukuh
Rejosari, Kec. Ambal - Kebumen, yang sebelumnya adalah karyawan Penggugat yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 - Banten, selanjutnya disebut Sdr. Kasirin. dkk.; Tergugat V; Sedangkan dalam posita/sesuai bukti yang diajukan yang tertulis adalah Bahwa sesuai bukti yang ada, para pihak dalam perselisihan mulai dari perundingan Bipartit hingga mediasi sampai dengan dikeluarkannya surat anjuran oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang Cq. Mediator
ka
ah
ep
ub
lik
yang beralamat di JI. Gatot Subroto Km. 8, Tangerang 15136 - Banten, selanjutnya
ng
Hubungan Industrial adalah antara PT. Santoso Teknindo dengan Pimpinan Unit
gu
12
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
ub lik
ng
Bahwa berdasarkan fakta yang kami dapat, Surat Kuasa Khusus tersebut
Bahwa Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Juli 2010 tidak menyebutkan secara
Bahwa Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Juli 2010 disebutkan bahwa surat PT. Santoso
In do ne si a
ep u
hk am
Bahwa sesuai bukti yang ada, terjadi kesalahan dalam posita yang diajukan tertulis, bahwa upah atau gaji per bulan terakhir yang diterima oleh para Tergugat
ah
gu
ng
oleh Penggugat, khususnya yang tertuang dalam pokok perkara nomor 2 yang
Tergugat III memperoleh upah sebesar Rp 1.622.000,00 ; Tergugat IV memperoleh upah sebesar Rp 1.320.000,00 ; Tergugat V memperoleh upah sebesar Rp 1.503.000,00 ;
am
Bahwa munculnya pihak baru yang tidak jelas dan bukan merupakan pihak dalam anjuran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang Cq. diwakili oleh Rudhy A Lontoh, SH., Edward N. Lontoh, SH.,LLM, T. Sri Novianora, SH., Boaz H.. Hutapea, SH., Taripar Simanjuntak, SH., Nini Putri Mediator Hubungan Industrial, yakni Kantor Hukum Lontoh & Partners, yang
ah k
ah
A gu ng
M Hum., yang beralamat dan berkantor di Jalan H.O.S. Cokroaminoto Nomor 47 hal ini secara bersama-sama bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum PT. Santoso Teknindo adalah tidak sah, sehingga tidak mempunyai kapasitas sebagai Penggugat ;
menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel), sehingga gugatan demikian harus
Bahwa petitum atau tuntutan dalam gugatan harus sesuai dengan fakta Penggugat, khususnya pada petitum nomor 4, jumlah nominal yang disebutkan Mahkamah Agung maka tuntutan yang salah akan menyebabkan gugatan para Penggugat kabur atau obscuur libel, sehingga konsekuensi hukumnya gugatan
ka
ah
ep
ub
yang ada, sedangkan dalam perkara ini terjadi kesalahan dalam petitum
lik
Bahwa dengan demikian dapat diartikan bahwa gugatan harus jelas dan
ng
benar, baik mengenai subjek, objek maupun posita dan petitumnya, karena apabila
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
Wijaya, SH., Manuarang Manalu, SH., Ruben Jeffry M. Siregar, SH. M. Kn.,
ep
ub lik
In do ne si a
Kerja SPAMK FSPMI PT. Santoso Teknindo yang diwakili oleh Sdr. Kasirin .dkk
ep u
hk am
ah
gu
mempunyai relevansi ;
Tergugat pada bagian Konvensi, bahwa Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan
oleh Tergugat Rekonvensi semula Penggugat adalah tidak sah, karena Pemutusan
Hubungan Kerja tersebut tidak sesuai dengan pokok perkara yang ada, tidak terbukti
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan bersifat diskriminatif ; Bahwa oleh karena Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak sah, maka Pemutusan Hubungan Kerja tersebut batal demi hukum, dan Tergugat Rekonpensi Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang melalui surat Nomor 567-2/3975/Disnaker/2010 tertanggal 21 Juli 2010 yang menyatakan : 1 Agar pihak Perusahaan PT. Santoso Teknindo mempekerjakan pekerja Sdr. Kasirin dkk. (5 orang) dengan diberikan pembinaan dalam bentuk Surat Peringatan ; semula Penggugat harus menjalankan apa yang telah dianjurkan oleh Dinas Tenaga
am
ah k
ep
Agar pihak Perusahaan PT. Santoso Teknindo setelah menerima anjuran ini
segera memanggil pekerja Sdr. Kasirin dkk. (5 orang) untuk bekerja kembali ;
Agar pekerja Sdr. Kasirin, dkk (5 orang) setelah menerima surat anjuran ini
Agar masing-masing pihak tetap melaksanakan hak dan kewajibannya masingPasal 155 ayat (2) ;
ah
Bahwa Penggugat Rekonvensi telah menyatakan menerima anjuran dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tangerang dan menyatakan siap untuk bekerja kembali, tetapi ditolak oleh Tergugat Rekonvensi semula Penggugat ; jawaban gugatan ini, Tergugat tidak mendapatkan upah kerja, padahal Tergugat masih berstatus sebagai pekerja. Bahwa Tergugat tidak mendapatkan apa yang menjadi hak seorang pekerja dari para Penggugat ; Bahwa sejak tanggal 14 Juni 2010 sampai dengan tanggal dan hari disampaikan
ka
ah
ep
ub
lik
Bahwa hubungan kerja antara Tergugat dengan para Penggugat sampai saat ini dari lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial. Oleh karena itu para Penggugat wajib
ng
belum putus dikarenakan sampai saat ini para Penggugat belum memperoleh penetapan
gu
14
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
secara hukum formil dan juga yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 13
ng
Bahwa hal-hal yang dikemukakan dalam Konvensi merupakan bagian yang tidak
In do ne si a
surat gugatan tidak jelas dan tidak benar, maka gugatan demikian harus dinyatakan
ep u
hk am
dengan ketentuan Pasal 151 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan :
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar- benar tidak
ah
gu
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan Hubungan Industrial ;
Kerja tidak sesuai dengan apa yang tertuang dalam Pasal 155 ayat (3) Undang-Undang
Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak Bahwa menurut Pasal 96 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, menyatakan : Pasal 96 ayat (1) : lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh ;
am
ah k
ep
Apabila dalam persidangan pertama, secara nyata-nyata pihak pengusaha terbukti tidak
ah
A gu ng
melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) Undangsegera menjatuhkan Putusan Sela berupa perintah kepada pengusaha untuk membayar Karena telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Hakim Ketua Sidang harus
Tergugat secara Psikologi merasa telah diperlakukan sewenang-wenang dengan tindakan yang dilakukan para Penggugat, agar Tergugat menuruti sesuai kemauan
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Pasal 96 ayat (1), mohon Ketua Hakim Pengadilan Hubungan Industrial; menjatuhkan Putusan Sela yang isinya memerintahkan para Penggugat membayar secara tunai seluruh upah dan hak-hak lainnya dari Tergugat sebesar sebagai berikut: Tunjang Hari Raya : Rupiah) ;
ka
Tergugat I sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
ep
ub
lik
penyelesaian para Penggugat, maka berdasarkan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2004
In do ne si
ub lik
ng
In do ne si a
membayar segala upah dan hak Tergugat secara seketika dan tunai, hal tersebut sesuai
ep u
hk am
ep u ep R
b
Tergugat III sebesar Rp 2.622.000,00 (dua juta enam ratus dua puluh dua ribu Rupiah) ; Tergugat IV sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu Rupiah) ;
ah
gu
Rupiah) ;
Upah :
Tergugat I sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu
Rupiah) ;
Tergugat II sebesar Rp 2.229.000,00 (dua juta dua ratus dua puluh sembilan ribu Rupiah) ; dua ribu Rupiah) ; Tergugat III sebesar Rp 2.622.000,00 (dua juta enam ratus dua puluh
am
Tergugat IV sebesar Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu Rupiah) ;
ah k
Dan seterusnya untuk setiap bulannya sebesar upah masing-masing Tergugat dengan total keseluruhannya Rp 8.994.000,00 (delapan juta sembilan ratus sembilan puluh
empat ribu Rupiah)/setiap bulannya, sampai dengan adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap mengenai perkara ini ;
Bahwa dalam hal selama pemeriksaan masih berlangsung, dan Putusan Sela
tidak dilaksanakan oleh para Penggugat, maka Tergugat mohon dikeluarkan Penetapan Sita Jaminan Pengadilan Hubungan Industrial terhadap harta para Penggugat. Hal
tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 96 ayat (3) ; Pasal 96 ayat (3) :
Dalam hal selama pemeriksaan sengketa masih berlangsung dan Putusan Sela
ah
Ketua Sidang memerintahkan Sita Jaminan dalam sebuah Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial; Bahwa adanya kekhawatirkan dan kecurigaan beralasan dari Tergugat bahwa para Penggugat mempunyai itikad buruk dengan maksud untuk menghindarkan diri dari mohon kepada Ketua Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas harta kekayaan para Penggugat sebagai berikut : 1 1 (satu) Unit Mobil Nomor Polisi 16 pemenuhan tanggung jawab terhadap Tergugat, maka pada kesempatan ini Tergugat
ka
ah
ep
ub
lik
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak juga dilaksanakan oleh pengusaha, Hakim
ng
: B 9205 CM ;
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ah
menuntut kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang supaya memberikan putusan sebagai berikut : 1 2 Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ; Menyatakan surat Pemutusan Hubungan Kerja Nomor 0601/SPHK/STI/ VI/2010 kepada Tergugat I saudara Agus Ismail tertanggal 14 Juni 2010, 0602/SPH/STI/ VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan kepada Tergugat II saudara Dwi Setiawan tertanggal 14 Juni 2010, 0603/SPHK/STI/VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Berat yang ditujukan kepada Tergugat III saudara Kasirin tertanggal 14 Juni 2010, 0604/SPHK/STI/VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan kepada Tergugat IV saudara Mohammad Anas
Santoso tertanggal 14 Juni 2010, 0605/SPHK/ STI/VI/2010 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat yang ditujukan kepada Tergugat V
saudara Yanwar Prasetya tertanggal 14 Juni 2010, dinyatakan tidak sah, karena
Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak sesuai dengan pokok perkara yang
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta UndangUndang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan bersifat diskriminatif dan tidak sah ; 3 4 5 Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Menyatakan mewajibkan Tergugat Rekonvensi untuk mempekerjakan kembali Penggugat Rekonvensi pada tingkat level jabatan dan upah terakhir ; Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar upah selama tidak dipekerjakan kepada Penggugat Rekonvensi ;
ka
ah
ep
ub
lik
ada, tidak terbukti secara hukum formil dan juga yang diamanatkan dalam
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
Merk
gu
ng
ep u
: Toyota ;
hk am
(uitvoerbar bij voorraad), walaupun ada perlawanan (verzet), banding dan upaya hukum lain ; 7 perkara ini ;
ah
gu
Pengadilan Negeri Serang telah mengambil putusan, yaitu putusan Nomor 31/G/ 2010/ PHI.Srg. tanggal 13 Desember 2010 yang amarnya sebagai berikut :
Dalam Konvensi : Dalam Eksepsi : 1 2 3 Menolak eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya ; Dalam Provisi :
ng
am
ah k
Menghukum Penggugat untuk membayar kompensasi pesangon kepada para Tergugat dengan perincian sebagai berikut : a Untuk Tergugat I, Agus Ismail Masa Kerja 5 tahun upah per bulan 1.320.000,00 = Rp 13.320.000,00 Rp
ep
Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus sejak putusan
- Uang Penghargaan Masa Kerja 3 x Rp 1.320.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 17.280.000,00 - Jumlah Total b
= Rp 3.960.000,00 = Rp 2.592.000,00
= Rp 19.872.000,00
ah
Untuk Tergugat II, Dwi Setiawan Masa Kerja 6 tahun upah per bulan Rp.
ka
- Uang Penghargaan Masa Kerja 3 x Rp 2.229.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 37.893.000,00 - Jumlah Total puluh Rupiah) ; 18
ub
2.229.000,00
ah
ep
lik
(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah).
(empat puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus lima
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 18
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
2.622.000,00
= Rp 47.196.000,00
ng
- Uang Penghargaan Masa Kerja 5 x Rp 2.622.000,00 - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 60.306.000,00 - Jumlah Total Rupiah) ; d per bulan Rp 1.320.000,00
= Rp 69.351.900,00
(enam puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh satu ribu sembilan ratus
ah
am
ah k
ep
- Jumlah Total e
Untuk Tergugat V, Kasirin Masa Kerja 2 tahun upah per bulan Rp1.503.000,00 =Rp 5.280.000,00 =Rp =Rp
- Uang Pesangon 2 x 2 x Rp 1.320.000,00 - Uang Penghargaan Masa Kerja - Penggantian Hak sebesar 15 % x Rp 5.280.000,00 - Jumlah Total (enam juta tujuh puluh dua ribu Rupiah) ;
=Rp 6.072.000,00
4 5
Menghukum Penggugat untuk membayar upah para Tergugat sejak bulan Juli Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
ah
Dalam Rekonvensi : Dalam Eksepsi : - Mengabulkan eksepsi Tergugat Rekonvensi ; (obscuur libel) ; Dalam Pokok Perkara :
ka
ah
- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima ; Dalam Konvensi Dan Rekonvensi : puluh sembilan ribu Rupiah) ;
ep
- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi kabur dan tidak jelas
ub
lik ik In d on
Halaman 19
gu
ng
- Membebankan biaya perkara kepada negara sebesar Rp 569.000,00 (lima ratus enam
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
es
In do ne si
792.000,00
(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah) ;
A gu ng
ub lik
Untuk Tergugat IV, Mohammad Anas Santoso Masa Kerja 5 tahun upah = Rp 13.320.000,00 = Rp 3.960.000,00 = Rp 2.592.000,00 = Rp 19.872.000,00
In do ne si a
= Rp 13.110.000,00 = Rp 9.045.900,00
Untuk Tergugat III, Kasirin Masa Kerja 12 tahun upah per bulan
ep u
b
Rp
gu
hk am
Negeri Serang tersebut telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum
Khusus tertanggal 20 Desember 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada
ah
gu
tanggal 27 Desember 2010, yang dibuat oleh Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan tersebut diikuti oleh memori Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 10 Januari 2011 ;
Bahwa setelah itu oleh para Tergugat yang pada tanggal 11 Januari 2011 telah
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 24 Januari 2011; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan kasasi tersebut formal dapat diterima ; dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : I
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Facti Yang Pada Pokoknya Menyatakan Bahwa Para Tergugat/Para Termohon Pemohon Kasasi ;
1 Sebagaimana telah didalilkan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam posita yang menimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi, ternyata Judex Facti
gugatannya bahwa para Tergugat/Termohon Kasasi telah melakukan kesalahan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang juga telah
putusannya paragraf 1, sampai 4 halaman 56 dan paragraf 5 halaman 58 yang menentukan sebagai berikut (kutipan) : Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan para Tergugat yang menyatakan karena ada yang menggantikan para Tergugat bekerja ketika dengan alasan karena dengan digantikannya Tergugat I, II, III, IV dan V oleh shift I, dimana penggantinya menjadi lembur, hal ini merupakan penambahan biaya cost untuk Penggugat karena harus membayar biaya lembur kepada para penggantinya yang seharusnya tidak lembur ; III, IV dan V yang tiba-tiba tidak masuk kerja hal ini tentu dapat menyebabkan terlambat maka tidak ada kerugian yang dialami Penggugat, hal ini tidaklah tepat,
ka
ah
ep
ub
lik
ng
Menimbang, bahwa Majelis Hakim lebih melihat kepada tindakan Tergugat I, II,
gu
20
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 20
es
In do ne si
ub lik
diberitahukan tentang memori kasasi dari Penggugat diajukan jawaban memori kasasi
ng
In do ne si a
ep u
hk am
target proses produksi tidak tercapai tentu hal ini dapat menyebabkan kekecewaan
kepada pemesan order dari Penggugat oleh karena tindakan Tergugat I, II, III, IV masuk jam kerja merupakan kesalahan ;
ah
gu
Menimbang, bahwa dalam Surat Peringatan ke Ill, yang diberikan kepada Tergugat I, Tergugat II, III, IV dan V (bukti P-5a, P-5b, P-5c, P-5d, P-5e) secara jelas disebutkan merupakan pembinaan, Majelis Hakim berpendapat hal ini sudah
tepat mengingat untuk selanjutnya Tergugat I, II, Ill, IV dan V, tidak mengulangi
perbuatan lagi sesuka hati karena hal ini dapat menggagalkan proses produksi Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Tergugat I, II, III, IV dan V merupakan satu kesalahan oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat
am
tindakan Penggugat yang memberikan Surat Peringatan ke III (tiga) kepada Tergugat I, II, III, IV dan V sudah tepat dan cukup beralasan ; Menimbang, bahwa tindakan Tergugat I, II, Ill, IV dan V yang menolak surat peringatan ke Ill, Majelis Hakim berpendapat tidaklah tepat karena Tergugat I, II, Ill, IV dan V sudah benar-benar melakukan kesalahan yaitu terlambat masuk kerja dan menimbulkan kerugian kepada Penggugat ; 2
ah k
ep
Bahwa adanya kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi/para Tergugat sebagaimana didalilkan oleh Pemohon Kasasi/ Penggugat dalam pertimbangan hukumnya, maka secara hukum telah memenuhi alasan dan dasar Kasasi/para Tergugat ;
gugatan a quo maupun yang sudah diakui dan diambil alih oleh Judex Facti dalam
ah
Tergugat yang melanggar ketentuan yang diatur dalam Pasal 49 huruf E. Butir 2 dan 3 Perjanjian Kerja Bersama sebagaimana diperinci lebih lanjut oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam gugatan a quo ; II Judex Facti Salah Menerapkan Hukum Karena Tidak Cermat Memberikan Dilakukan Pemohon Kasasi Terhadap Para Termohon Kasasi ; 1 Sebagaimana diuraikan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat di atas, terbukti para Termohon Kasasi/para Tergugat telah melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi/Penggugat, kesalahan mana jelas adalah bentuk Perjanjian Kerja Bersama yang menentukan sebagai berikut :
ka
ah
ep
ub
lik
ng
pelanggaran atas ketentuan yang diatur dalam Pasal 49 huruf E. Butir 2 dan 3
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 21
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
ng
dan V yang terlambat masuk kerja dimana baru dilaporkan satu jam sebelum
In do ne si a
proses produksi yang telah ditargetkan sebelumnya menjadi tidak tercapai ketika
ep u
hk am
ah
gu
maupun fakta-fakta yang timbul di persidangan yang berasal dari keterangan para saksi yang diperiksa di persidangan ; 3 Bahwa tidak benar oleh karenanya harus dibatalkan di tingkat kasasi pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 1 halaman 60 yang "Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penggugat dalam Pengakhiran Hubungan Kerja didasarkan kepada Pasal 49, BAB E ayat 1dan Pasal 158 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan alasan menentukan sebagai berikut : (kutipan) ;
am
ah k
ep
ah
A gu ng
158 ayat 1 huruf (g) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sedangkan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, mengikat dan isi PKB Pasal 49 Bab E ayat (1) sebagaimana ternyata mengacu
menurut putusan Mahkamah Konstitusi tidak mempunyai kekuatan hukum kepada Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, maka oleh karena itu
berdasarkan Pasal 49 BAB E ayat (1) Jo. Pasal 158 ayat 1 huruf g UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 sebagaimana yang didalilkan dalam gugatan Penggugat maka oleh karena itu Petitum kedua yang menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat I, II, III, IV dinyatakan ditolak " ; 4 dan V adalah sah, tidak berdasarkan hukum maka oleh karena itu patut untuk Berdasarkan pertimbangan hukum putusan Judex Facti tersebut di atas, Judex Facti menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi adalah tidak sah karena dasar hukum PHK adalah Pasal 49 Bab E ayat (1) PKB Jo. Pasal 158 Ketenagakerjaan, dengan alasan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
ka
ah
ep
ub
lik
13 Tahun
ng
ayat
(1)
huruf
Undang-Undang
Nomor
2003
tentang
gu
22
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 22
es
In do ne si
ub lik
ng
Tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian dan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain atau dapat merusak barang milik Pengusaha ;
In do ne si a
ep u
hk am
hukum yang mengikat, sehingga Pasal tersebut tidak dapat dijadikan dasar PHK ; 5
Bahwa dalam memberikan pertimbangan hukum sebagaimana dimaksud di atas, Tergugat sebagaimana dinyatakan dalam paragraf 1 halaman 53 yang menentukan
ah
gu
melakukan kesalahan berat yang diatur dalam PKB karena fakta nya adalah
bahwa hanya ada 1 (satu) Pasal dalam PKB yang dimaksud dengan kesalahan
berat yaitu sesuai dengan Pasal 49 huruf E butir (1) yang menyatakan diatur dalam Pasal 158 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. .. ; bertentangan persidangan ; dengan dalil padahal dalil para Termohon Kasasi/Tergugat tersebut sangat keliru dan gugatan Penggugat maupun fakta-fakta di
am
ah k
Selanjutnya berdasarkan Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB yang digunakan oleh Pemohon Kasasi sebagai dasar untuk melakukan PHK tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja adalah: berulang kali menolak perintah yang
ep
ah
A gu ng
wajar dari atasan, yang untuk jelasnya Pemohon Kasasi/Penggugat kutip sebagai berikut :
2. Pelanggaran dari PKB dimana pelanggaran tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran dengan kesalahan berat.
Tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian dan Pengusaha ;
b 7
Bahwa berdasarkan fakta di persidangan yang berasal dari bukti-bukti tertulis yang diajukan oleh Pemohon Kasasi yaitu Bukti P-4a, P-4b, P-4c, P-4d dan P- 4e saksi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dan saksi para Termohon Kasasi/para Tergugat terbukti bahwa para Termohon Kasasi/ para Tergugat tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian bagi Pemohon Kasasi karena telah terlambat masuk kerja sehingga prosedur kerja antara shift I dilakukan atau dikerjakan dari shift I ke shift II tidak dapat dilakukan yang berupa Print Out Absensi para Termohon Kasasi dan dihubungkan keterangan
ka
ah
ep
ub
lik
bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain atau dapat merusak barang milik
ng
kepada shift II berupa penyerahan atau pemberitahuan atas hal apa yang akan
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 23
es
In do ne si
ub lik
ng
Judex Facti telah terpengaruh dengan dalil Jawaban para Termohon Kasasi/para
In do ne si a
ep u
hk am
Kasasi ; 8
Selanjutnya berdasarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Prasetya, Satharyadi, dan Danang Baskoro Setiawan telah terbukti bahwa para
ah
gu
Termohon Kasasi telah berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan yaitu :
ng
Pada tanggal 9 Juni 2010 (1 hari sebelum aksi unjuk rasa) para Termohon Kasasi meminta izin kepada HRD Manager Pemohon Kasasi melalui Furqon dan 2 (dua) orang temannya, untuk melakukan aksi unjuk rasa Serang ; solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
am
HRD Manager Pemohon Kasasi menolak permohonan izin tersebut, karena sesuai dengan Pasal 8 ayat (4) PKB yang telah disepakati, permohonan izin untuk kegiatan Serikat Pekerja harus diajukan beserta kegiatan ;
ah k
Para Termohon Kasasi tetap melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang pada tanggal 10 Juni 2010 walaupun telah dilarang oleh atasan para Termohon Kasasi dan tidak mendapat izin dari Pemohon Kasasi ;
ep
Karena mengikuti aksi unjuk rasa tersebut, para Termohon Kasasi menjadi
terlambat masuk kerja dari yang seharusnya dimulai pukul 16.00 WIB
(Shift II), para Termohon Kasasi baru masuk kerja sekitar pukul 18.59
WIB Keterlambatan tersebut mengakibatkan kerugian dan immaterial Kasasi tidak dapat beroperasi karena programnya tidak dimasukkan oleh para Termohon Kasasi ;
yang sangat besar bagi Pemohon Kasasi karena beberapa mesin Pemohon
ah
Untuk memberikan sanksi disiplin kepada perbuatan dari para Termohon Kasasi tersebut, Pemohon Kasasi melalui HRD Manager memberikan berat, sebagai upaya pembinaan ;
ka
tidak ada kerugian yang mereka sebabkan dan menolak untuk menandatangani Surat Peringatan III ; Para Termohon Kasasi juga menolak perintah atasan untuk bekerja lembur ;
ah
ep
ub
lik
ng
gu
24
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 24
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
terbukti bahwa para Termohon Kasasi telah melanggar ketentuan sebagai berikut :
ah
gu
tanpa mempengaruhi konduite dan mengurangi hak-haknya sebagai Pekerja kepada pengurus/wakil Serikat Pekerja untuk maksimal 2 (dua) orang, yang diusahakan secara bergantian, menghadiri kongres atau seminar, kursus maupun
panggilan instansi pemerintah yang mempunyai kaitan dengan Serikat Pekerja dan bersifat resmi" Fakta: para Termohon Kasasi berjumlah 5 (lima) orang dan acara yang dihadiri oleh para Termohon Kasasi tidak termasuk kualifikasi "kongres atau seminar, kursus maupun panggilan instansi pemerintah yang mempunyai kaitan dengan serikat pekerja dan bersifat resmi " ; Pasal 8 ayat (4) PKB : "Untuk kepentingan seperti tersebut di atas,
ng
am
ah k
minggu sebelum pelaksanaan, kecuali dalam hal mendesak dan alasannya dapat diterima Pengusaha" ; Fakta : Para Termohon Kasasi baru meminta izin 1 (satu) hari sebelum aksi solidaritas tersebut yakni pada tanggal 9 Juni 2010 dan alasan apapun dari para
ep
A gu ng
Termohon Kasasi tidak dapat diterima oleh Pemohon Kasasi, karena acara
tersebut tidak termasuk kualifikasi acara Serikat Pekerja yang dapat dimintakan
izin ;
Pasal 15 ayat (2) PKB : SHIFT II : Jam 08.00 - 16.00 : Jam 12.00 - 13.00 : Jam 08.00 - 16.00 : Jam 11.40 -13.00
"Waktu mulai bekerja dan selesai bekerja diatur oleh Pengusaha sebagai berikut: Jam 16.00-12.45
SHIFT I
ah
Jum'at Istirahat
Fakta : Para Termohon Kasasi yang bekerja pada Shift II baru masuk kerja : Termohon Kasasi II pada pukul 18.59 WIB ;
ka
ah
Termohon Kasasi III pada pukul 18.59 WIB ; Termohon Kasasi IV pada pukul 18.58 WIB ; Termohon Kasasi V pad a pukul 18.58 WIB ;
ep
ub
lik
Istirahat
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 25
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ep u
hk am
dapat memberikan hasil kerja/produksi, maka pekerja diharapkan datang lebih awal guna mempersiapkan pekerjaan, peralatan atau melakukan pemanasan Fakta : Para Termohon terlambat bekerja sekitar 2 jam, sehingga tentu saja tidak
ah
gu
dapat melakukan pekerjaan seperti yang diamanatkan pasal ini Pasal 46 ayat (21) PKB ;
"Pekerja dilarang meninggalkan tugas ataupun area kerjanya tanpa meminta ijin dari atasan dengan alasan yang dapat dipertimbangkan. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan Surat Peringatan III" ; Fakta : atasan ;
ng
am
Alasan para Termohon Kasasi meninggalkan tugas juga tidak dapat dipertimbangkan karena tidak termasuk kualifikasi hal yang dapat dimintakan izin ;
ah k
Termohon Kasasi ;
ep
Surat Peringatan III tersebut ditolak oleh para Pemohon Kasasi karena tidak merasa telah melakukan kesalahan ;
10 Bahwa tentang fakta-fakta hukum atas pelanggaran Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB yang dilakukan oleh para Termohon Kasasi/para Tergugat yakni berupa tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian bagi Pemohon Kasasi dan berulang kali menolak
perintah yang wajar dari atasan, sebagaimana dimaksud di atas terbukti telah putusan Judex Facti yang sebagai berikut :
ah
"Menimbang, bahwa alasan Tergugat I, IL III, IV dan V terlambat masuk kerja pada Pengadilan Negeri Serang tanggal 10 Juni 2010;" Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 1 halaman 56 "Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan para Tergugat yang menyatakan karena ada yang menggantikan para Tergugat bekerja ketika terlambat maka tidak ada kerugian digantikannya Tergugat I, II, Ill, IV dan V, oleh shift I, dimana penggantinya yang dialami Penggugat, hal ini tidaklah tepat, dengan alasan karena dengan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
menjadi lembur, hal ini merupakan penambahan biaya cost untuk Penggugat
gu
26
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 26
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
"Mengingat waktu kerja di atas adalah waktu dimana pekerja diharapkan sudah
ep u
hk am
Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 4 halaman 56 "Menimbang, merupakan satu kesalahan oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat
ah
gu
Tergugat I,II, III, IV, dan V sudah tepat dan cukup beralasan;" Pertimbangan
Penggugat telah bersikap adil, dan memperlakukan sama terhadap ke enam orang yang mengikuti aksi solidaritas di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang dengan memberikan Surat Peringatan ke-III, hal ini
ng
bahwa
oleh
karena
tindakan
Tergugat
I,
II,
sesuai dengan bukti, kepada Suryadi (bukti, P- 23) kepada Tergugat I, II, Ill, IV dan V, (P-5a, P-5b, P-5c, P-5d dan P-5e)" ; Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 4 halaman 58 "Menimbang, bahwa jika dilihat pemberian Surat Peringatan ke-III oleh Penggugat kepada IV dan V, tidak mengulangi perbuatannya lagi dan itu dapat dipahami, untuk menghindari kerugian Penggugat dan untuk memastikan tercapainya target yang telah direncanakan" ; Tergugat I, II, III, IV dan adalah merupakan pembinaan supaya Tergugat I, II, III,
am
ah k
ep
ah
A gu ng
bahwa tindakan Tergugat I, II, III, IV dan V yang menolak surat peringatan ke-
III, Majelis Hakim berpendapat tidaklah tepat karena Tergugat I, II, III, IV dan V, sudah benar-benar melakukan kesalahan yaitu terlambat masuk kerja dan menimbulkan kerugian kepada Penggugat" ;
mengenai kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi rangka pembinaan. Namun tindakan disiplin yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi tersebut lagi-Iagi ditolak oleh para Termohon Kasasi dengan alasan para Termohon Kasasi tidak merasa telah
melakukan kesalahan ;
ka
menolak menerima Surat Peringatan III yang juga merupakan kesalahan maka Pemohon Kasasi kemudian melakukan PHK kepada para Termohon Kasasi, dengan alasan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi di atas dan penolakan para Termohon Kasasi terhadap perintah-perintah
ah
ep
12 Bahwa oleh karena Termohon Kasasi telah melawan atasannya dengan cara
ub
lik
sehingga para Termohon Kasasi layak untuk diberikan Surat Peringatan III, dalam
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 27
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
Ill, IV, dan V
ep u
hk am
ep u ep R
b
Tetap melakukan aksi unjuk rasa solidaritas di PHI Serang pada tanggal 10 Juni 2010, padahal Pemohon Kasasi telah secara tegas melarang hal tersebut ; Terlambat kerja selama sekitar 2 jam pada tanggal 10 Juni 2010, yang
Kasasi telah melarang para Termohon Kasasi untuk mengikuti aksi unjuk rasa solidaritas dan memerintahkan para Termohon Kasasi untuk tetap bekerja
seperti biasa ;
Penolakan para Termohon Kasasi untuk menandatangani Surat Peringatan III Termohon Kasasi, dalam rangka pembinaan ;
yang dikeluarkan Pemohon Kasasi akibat dari kesalahan-kesalahan para Bahwa oleh karena para Termohon Kasasi telah terbukti tidak mengikuti prosedur kerja (SOP) sehingga menyebabkan kerugian bagi Pemohon Kasasi dan telah berulang kali menolak perintah yang wajar dari atasan, oleh karena itu PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi adalah sah dan sesuai dengan dasar PHK yakni Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB ;
ah
13
am
ah k
14 Bahwa berikut adalah pertimbangan-pertimbangan hukum putusan Judex Facti terhadap PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi terhadap para Termohon Kasasi yakni :
ah
A gu ng
"Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan dalil Tergugat yang Kerja kepada Tergugat I, II, III, IV dan V, adalah tidak tepat" ;
menyatakan hanya gara-gara terlambat dua jam dilakukan Pemutusan Hubungan Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 7 halaman 58 :
III, IV dan V bukan karena terlambat dua jam tetapi karena tidak mau menerima Surat Peringatan III dan tidak mengakui kesalahannya, hal ini kita lihat dari ke-
enam orang yang mengikuti aksi solidaritas, yang diputus hubungan kerjanya
Kerja nya" ;
"Menimbang, bahwa dari beberapa hasil perundingan Bipartit yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat Majelis Hakim berpendapat bahwa hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dapat diakhiri hubungan kerjanya" ; 15 Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum putusan Judex Facti di atas, terbukti bahwa sebenarnya Judex Facti mempunyai pandangan atau pendapat yang sama dengan Pemohon Kasasi mengenai tindakan PHK yang telah kesalahan yang telah dilakukan oleh para Termohon Kasasi, akan tetapi sangat 28 dilakukan oleh Pemohon Kasasi kepada para Termohon Kasasi akibat kesalahan-
ka
ah
ep
ub
lik
hanya Tergugat I, II, III, IV dan V sedangkan Suryadi tidak di Putus Hubungan
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 28
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
fakta hukum yang sebenarnya yaitu bukti-bukti tertulis dan keterangan saksi yang
telah menjabarkan fakta dan alasan-alasan hukum yang logis mengenai terjadinya
ah
gu
PHK tersebut yang didasar kepada Pasal 49 ayat (2) Bab E butir 2 dan 3 PKB,
sehingga sebenarnya PHK yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi tersebut adalah
PHK yang sah. Oleh karena itu Pemohon Kasasi mohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI untuk dapat melihat hal ini
secara lebih bijaksana dan membatalkan putusan Judex Facti yang menyatakan III Judex
Menentukan Besarnya Kompensasi Yang Harus Dibayar Oleh Pemohon Kasasi Kepada Para Termohon Kasasi 1 Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum putusan Judex "Menimbang, bahwa alasan pemutusan hubungan kerja didasarkan kepada kurang harmonisnya Penggugat dan Tergugat I, II, III, IV dan V, oleh karena itu Penggugat dihukum untuk membayar Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa
am
ah k
ep
Kerja dan Penggantian Hak sebesar 15 %, kepada Tergugat I, II, III, IV dan V
A gu ng
berdasarkan Pasal 156 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, dengan perincian sebagai berikut : 1 Untuk Tergugat I, Agus Ismail Masa Kerja + 5 tahun upah per bulan Rp 1.320.000,00 = Rp 13.320.000,00
= Rp
ah
lik
= Rp
ka
(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah) ; 2 Untuk Tergugat II, Dwi Setiawan Masa Kerja 6 tahun upah per bulan Rp 2.229.000,00 Uang Pesangon 2 X 7 X Rp 2.229.000,00 = Rp 31.206.000,00
ah
ep
ub
ng
= Rp 6.687.000,00
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 29
es
In do ne si
3.960.000,00 2.592.000,00 = Rp
ub lik
ng
In do ne si a
ep u
hk am
ep u
b
Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 37.893.000,00 = Rp Jumlah Total
5.683.950,00
43.576.950,00 (empat puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus lima puluh Rupiah)
gu
Untuk Tergugat III, Kasirin Masa Kerja + 12 tahun upah per bulan
= Rp 47.196.000,00
ah
ub lik
= Rp
= Rp
am
= Rp 69.351.900,00
(enam puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh satu ribu sembilan ratus Untuk Tergugat IV, Mohammad Anas Santoso Masa Kerja 5 tahun upah per bulan 1.320.000,00 Uang Pesangon 2 X 5 Rp 1.320.000,00
ah k
ep
= Rp 3.960.000,00
= Rp 2.592.000,00
(sembilan belas juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu Rupiah)
5. Untuk Tergugat V, Yanwar Prasetia Masa Kerja 2 tahun upah per bulan Rp 1.503.000,00 Uang Pesangon 2 X 2 X Rp 1.320.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja
ah
lik
= Rp = Rp. 0 = Rp
ka
ah
6.072.000,00 2
ng
para Termohon Kasasi tidak mau menerima Surat Peringatan III dan tidak mengakui
gu
30
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 30
es
ep
ub
In do ne si
19.872.000,00 5.280.000,00
= Rp 13.320.000,00
A gu ng
In do ne si a
= Rp Rp 9.045.000,00
ng
hk am
Facti dalam pertimbangan-pertimbangan hukum putusannya sebagai berikut : Pertimbangan hukum putusan Judex Facti paragraf 7 halaman 58 :
III, IV dan V bukan karena terlambat dua jam tetapi karena tidak mau menerima
ah
gu
Surat Peringatan III dan tidak mengakui kesalahannya, hal ini kita lihat dari ke-
enam orang yang mengikuti aksi solidaritas, yang diputus hubungan kerjanya hanya Tergugat I, II, III, IV dan V sedangkan Suryadi tidak di Putus Hubungan
Kerjanya; "
3. Bahwa berdasarkan fakta hukum di atas dan juga rasa keadilan bagi Pemohon kepada para Termohon Kasasi adalah sesuai dengan Pasal 161 Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menentukan sebagai berikut (kutipan) :
am
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut ; 2 Surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-masing berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama ;
ah k
ep
ah
A gu ng
atau tidak, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja atau
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memperoleh uang pesangon sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal156 ayat Maka berdasarkan Pasal 161 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 di atas, rincian kompensasi yang seharusnya diberikan kepada para Termohon Kasasi adalah sebagai berikut: a Untuk Tergugat I, Agus Ismail 1.320.000,00 (4)" ;
ub
lik
=Rp =Rp
ka
- Uang Pesangon 1 X 6 X Rp 1.320.000,00 7.920.000,00 2.640.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja 2 X Rp 1.320.000,00
ah
ep
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 31
es
In do ne si
Rp
ub lik
Kasasi dan para Termohon Kasasi, maka besarnya kompensasi yang harus diberikan
ng
In do ne si a
kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya, hal ini juga telah dipertegas oleh Judex
ep u
hk am
ep u ep R
b
=Rp =Rp 1.584.000,00 b c Jumlah Total
Untuk Tergugat II, Dwi Setiawan Masa Kerja 6 tahun upah per bulan Rp
2.229.000,00
gu
Uang Penghargaan Masa Kerja 3 X Rp 2.229.000,00 =Rp Penggantian Hak sebesar I5% X Rp 22.290.000,00 =Rp 3.343.500,00 Jumlah Total
ah
am
(dua puluh lima juta enam ratus tiga puluh tiga ribu lima ratus Rupiah) Untuk Tergugat III, Kasirin Masa Kerja + 12 tahun upah per bulan Rp 2.622.000,00 Uang Pesangon 1 X 9 Rp 2.622.000,00 =Rp 23.598.000,00 - Uang Penghargaan Masa Kerja 5 X Rp 2.622.000,00 =Rp 13.110.000,00
ah k
A gu ng
(empat puluh dua juta dua ratus empat belas ribu dua ratus Rupiah)
d Untuk Tergugat IV, Mohammad Anas Santoso Masa Kerja 5 tahun upah per bulan Rp 1.320.000,00 Uang Pesangon 1 X 6 X Rp 1.320.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja 2 X Rp 1.320.000,00
ah
ka
ep
ah
(dua belas juta seratus empat puluh empat ribu Rupiah) Untuk Tergugat V, Yanwar Prasetia Masa Kerja 2 tahun upah per bulan Rp 1.503.000,00 Uang Pesangon 1 X 3 X Rp 1.503.000,00 Uang Penghargaan Masa Kerja =Rp 4.509.000,00 =Rp 0
ub
lik
=Rp 7.920.000,00
=Rp 2.640.000,00
=Rp 12.144.000,00
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 32
es
In do ne si
ub lik
=Rp 25.633.500,00
In do ne si a
2.144.000,00 =Rp 15.603.000,00 6.687.000,00
ng
hk am
ep u ep R
b
Penggantian Hak sebesar 15% X Rp 4.509.000,00
Jumlah Total
= Rp 5.185.350,00
(lima juta seratus delapan puluh lima ribu tiga ratus lima puluh
Rupiah) "
ah
gu
4. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, jelas Judex Facti telah salah menerapkan
atau melanggar hukum yang berlaku dalam menentukan besarnya kompensasi, oleh karena itu pertimbangan hukum putusan Judex Facti mengenai hal ini
IV. Judex Facti Telah Memutuskan Sesuatu Tanpa Adanya Pertimbangan Hukum Yang
Bahwa tidak benar oleh karenanya harus dibatalkan di tingkat kasasi amar putusan Judex Facti angka 4 halaman 67 putusan perkara a quo menyatakan : 4. Menghukum Penggugat untuk membayar upah para Tergugat sejak bulan Juli 2010 sampai dengan Putusan ini dibacakan; " ; karena amar putusan di atas telah diputuskan oleh Judex Facti tanpa adanya pertimbangan hukum apapun mengenai alasan yang melatar belakanginya. Tidak ada satu pun pertimbangan hukum Judex Facti yang membahas
ah k
am
mengenai upah proses dari para Termohon Kasasi, hal ini jelas bertentangan dengan hukum, karena Judex Facti wajib mempertimbangkan segala sesuatu
hukumnya ;
belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap Pasal 93 ayat (1 ):
ah
Pasal 155 ayat (2) di atas menjelaskan bahwa memang benar pengusaha (Pemohon Kasasi) harus tetap melaksanakan kewaji-bannya, yakni membayar upah buruh, selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, dengan syarat buruh (para Termohon Kasasi) juga tetap melaksana-kan kewajibannya, yakni bekerja pada Pemohon Kasasi. Berdasarkan fakta-fakta di persidangan terbukti para Termohon Kasasi sudah sampai sekarang, oleh karenanya Pemohon Kasasi sudah tidak mempunyai tidak bekerja lagi kepada Pemohon Kasasi sejak pertengahan bulan Juni
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 33
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
=Rp 676.350,00
ng
hk am
dipertegas di dalam Pasal 93 ayat (1) di atas yang menyatakan bahwa upah tidak dibayar apabila buruh tidak melakukan pekerjaan. Jadi
karena para Termohon Kasasi sudah tidak melakukan pekerjaannya, maka dibayar oleh Pemohon Kasasi ;
ah
gu
upah buruh dari bulan Juli sampai sekarangpun secara hukum tidak perlu
Bahwa berdasarkan fakta hukum di atas terbukti bahwa amar putusan Judex
Facti Nomor 4 halaman 67 putusan a quo tidak didasarkan pada pertimbangan hukum yang jelas dan bertentangan dengan hukum yang berlaku, oleh karena itu
Bahwa berdasarkan seluruh dasar dan dalil permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi sebagaimana disebutkan di atas, maka sudah kuat alasan bagi Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI untuk membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang Nomor Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung 31/G/2010/PHI.Srg tertanggal 13 Desember 2010 tersebut ;
am
ah k
berpendapat :
A gu ng
subsidair menyatakan hubungan kerja putus karena alasan disharmonis, dengan sebagai berikut :
tambahan pertimbangan berpedoman pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Perusahaan, 1 Bahwa (Tergugat)/para Pekerja terbukti
melakukan pelanggaran dan sesuai ketentuan (21) PKB], (vide bukti P-5a s/d P-5e) ;
PKB dikenai Surat Peringatan III [Pasal 46 ayat 2 Bahwa sesuai ketentuan PKB a quo terhadap
ah
(Tergugat) belum dapat dikenai sanksi PHK, demikian pula pada SP III yang dikenakan kepada (Tergugat) ditegaskan belum dapat di PHK apabila tidak melakukan kesalahan kembali 3 selama masa berlakunya SP III tersebut ; Oleh karenanya PHK hanya dapat dibenarkan dengan alasan disharmonis karena ternyata (Penggugat) telah menjatuhkan PHK terhadap (Tergugat) , (vide bukti P-6a s/d P-6e) ;
ka
ah
ep
ub
lik
gu
34
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 34
bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang dalam
ng
es
In do ne si
Bahwa alasan-alasan kasasi tidak dapat dibenarkan karena Judex Facti telah
ep
ub lik
In do ne si a
kewajiban untuk membayar upah para Termohon Kasasi. Hal ini juga
ng
ep u
hk am
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT. SANTOSO TEKNINDO tersebut harus ditolak ;
Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah), maka pihak-pihak yang berperkara
ah
gu
tidak dikenakan biaya perkara dan berdasarkan Pasal 58 UndangUndang Nomor2 Tahun
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang perundang-undangan lain yang bersangkutan ; Menolak permohonan kasasi
am
ub lik
Pemohon Kasasi
ng
ah k
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa, tanggal 12 April 2011 oleh SOLTONI MOHDALLY, SH., MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
ep
HORADIN SARAGIH, SH., MH., dan FAUZAN, SH., MH., Hakim-Hakim Ad Hoc
A gu ng
PHI pada Mahkamah Agung masing-masing sebagai Anggota, dan diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta HakimHakim Anggota tersebut dan dibantu oleh RITA ELSY, SH., MH.,Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak. Hakim-Hakim Anggota :
Ketua Majelis,
ah
ka
ep
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 35
es
UNTUK SALINAN MAHKAMAH AGUNG RI. a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus,
ub
lik
Panitera Pengganti,
MH.
In do ne si
In do ne si a
PT. SANTOSO
ep u
hk am
ep u ep R
b A gu ng R
RAHMI MULYATI, SH., MH. NIP. 19591207 1985 12 2 002
ah
ah k
am
ah
ka
ah
ep
ub
lik ng gu
36
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 36
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a