Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Batuan kapur atau batuan gamping (limestone) termasuk batuan sedimen. Batuan sedimen sering pula disebut dengan batuan endapan. Batuan ini berwarna putih, kelabu, atau warna lain yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Batuan kapur ini pada dasarnya berasal dari sisa-sisa organisme laut seperti kerang, siput laut,radiolarit, tumbuhan/binatang karang (koral), dan yang sebagainya yang telah mati. Berdasarkan hal tersebut, maka batuan kapur adalah batuan sedimen yang berbasis dari laut. Karena hal itu, batuan kapur berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya dan tempat batuan kapur itu diendapkan termasuk klasifikasi batuan sedimen marin. Berdasarkan proses pengendapannya, batu gamping radiolarit dan batu karang merupakan batuan sedimen organik. Disamping hal tersebut, batuan kapur (termasuk di dalamnya stalaktit dan stalakmit yang banyak dijumpai di gua-gua kapur) menurut proses pengendapannya juga termasuk batuan sedimen kimiawi (sedimen khemis). Malang selatan merupakan daerah yang bertopografi karst dengan berbagai gejalanya. Daerah yang batuan induknya berupa batuan sedimen, yakni batuan kapur ini terletak antara sungai Brantas sebagai batas sebelah utara hingga pesisir selatan yang berhadapan langsung dengan samudera Indonesia/samudera Hindia. Lautan terbuka inilah yang kemudian mengahantarkan adanya erosi marin pada pegunungan kapur hingga membentuk pesisir klif, hingga pesisirnya bergerak mundur. Pada daerah pesisir itu pulalah banyak ditemukan bentukan tahap awal dari batuan kapur. Ketika air laut pasang surut, batuan itu nampak indah dikitari air laut yang jernih berlandaskan endapan pasir putih, ditingkahi ganggang laut.
Page | 1
Gambar tengah merupakan contoh kecil dari adanya singkapan di daerah karst di Malang Selatan. Stratigrafi batuannya menunjukkan adanya horison tanah yang tipis, bersinggungan langsung dengan batuan induknya, batuan kapur. Lubang yang terlihat pada bagian kanan bawah gambar tersebut menunjukkan adanya proses pelapukan kimia sedang berlangsung. Pembentukan gua-gua kapur pada tahap awal mulai terjadi. Menurut Wardiyatmoko (2006:55) bahwa sedimen pasir gamping kali pertama terbentuk pada zamam Silur yang berumur antara 360.000.000--408.000.000tahun yang lalu. Binatang karang berkembang biak dengan baik, sehingga jasad-jasadnya meninggalkan bekas pada lapisan gamping yang tebal. Perlu diketahui bahwa pada batuan sedimen banyak ditemukan fosil. Pada kesempatan lain akan saya tampilkan beberapa fosil yang ditemukan di batuan kapur yang terdapat di Malang Selatan.
Page | 2
B. Tujuan Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat Mengetahui serta memahami pengertian dari kapur Mengetahui jenis-jenis kapur Memahami fungsi kapur dalam dunia teknik sipil Dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja Menambah dan membuka wawasan khususnya dalam materi bahan bangunan Dapat dimanfaatkan sebagai media pembangun bangsa
Page | 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kapur adalah istilah umum untuk kalsium yang mengandung bahan anorganik, dimana karbonat, oksida dan hidroksida mendominasi.Tepatnya kapurkalsium oksida atau hidroksida kalsium . Itu juga merupakan nama untuk mineral tunggal (asli kapur) dari komposisi CaO, terjadi sangat jarang. Kata kapur berasal dengan awal penggunaannya sebagai mortir membangun dan memiliki arti dari menempel atau melekat. Kapur juga dapat merujuk kepada suatu zat lengket ( pulut ) dioleskan pada cabang untuk menangkap burung kecil. Bahan-bahan ini masih digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan bangunan dan rekayasa (termasuk batugamping produk, beton dan mortar ) dan sebagai bahan kimia bahan baku, antara penggunaan lainnya. Kapur industri dan penggunaan banyak produk yang dihasilkan dari tanggal prasejarah periode kedua Dunia Lama dan Dunia Baru.Batuan dan mineral dari mana bahan-bahan yang diturunkan, biasanya batu gamping atau kapur , yang terutama terdiri dari kalsium karbonat. Mereka mungkin akan dipotong, dihancurkan atau ditumbuk dan kimia diubah. Burning ( kalsinasi ) mengkonversi mereka menjadi yang sangat kaustik bahan kapur (kalsium oksida, CaO) dan, melalui penambahan berikutnya air, ke dalam kurang tajam (tapi masih sangat alkali ) kapur atau kapur ( kalsium hidroksida , Ca (OH ), proses yang disebut slaking kapur. Bila istilah ini ditemukan dalam konteks pertanian, mungkin mengacu pada kapur pertanian . Jika tidak, paling sering berarti kapur mati , sebagai bentuk yang lebih berbahaya biasanya digambarkan lebih khusus sebagai kapur atau dibakar kapur. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1976 tentang pertambangan (dalam Wardiyatmoko, 2004:105), batuan kapur tergolong bahan galian golongan C. Batuan kapur yang kurang baik, berwarna kusam, biasanya digunakan untuk pondasi bangunan atau untuk pengeras jalan. Menurut seorang pengajar sebuah perguruan tinggi di Surabaya bahwa batuan kapur yang berkualitas baik, banyak mengandung CaCo3 adalah batuan kapur
Page | 4
yang berwarna putih bersih. Batuan yang demikian ini baik untuk dijadikan bahan mentah/bahan baku pada industri pembakaran gamping, bahkan juga industri semen. Cara penambangan yang banyak dilakukan adalah penambangan terbuka dan/atau dengan membuat lubang-lubang menganga mirip gua (penambangan tertutup). Cara penambangan apapun hendaknya harus sangat mempertimbangkan keselamatan penambang itu sendiri, di samping juga memperhatikan aspek lingkungan hidup. Kabarnya di daerah ini akan segera dibangun industri semen. Tepatnya industri itu akan dibangun di Kecamatan Sumbermanjing. Semoga terwujud dan dapat menghantarkan kesejahteraan masyarakatnya. B. Proses terbentuknya kapur : Umumnya kapur terbentuk dari endapan secara organic / kimia yang terjadi selama ribuan tahun dilaut yang dangkal dan jernih yang banyak terdapat zat makanan bagi makhluk yang hidup serta tidak bergelombang besar dimana pengendapan makin lama makin banyak, lapis demi lapis dengan peristiwa kimia. Pembentukkan kapur secara umum Bahan dasar kapur adalah batu kapur. Batu kapur mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Dengan pemanasan (kira-kira 980o c) karbon oksidanya kelua, dan tinggal kapurnya saja (CaO). Susunan kimin maupu sifat bahan dasar yang mengandung kapur ini berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain. Bahkan dalam saatu tempatpun belumtentu sama. Kalsium oksida yang diperoleh biasa disebut quicklime. Kapur dari hasil pembakaran ini bila ditambahkan air mengambang dan retak-retak. Banyak panas yang dikeluarkan (seperti mendidih )selama proses ini, dan hasilnya ialah kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Air yang dipakai untuk proses ini secara teoritis diperlukan dan sebagainya kadangkadang air yang diperlukan sampai 2 atau 3 kalivolume kapur. Poses ini disebutslaking. Adapun sebagai hasilnya yaitu kalsium hidroksida disebut slakedlime atau hydrated lime. Bila kalsium hidrat ini kemudian dicampur air akan diperoleh mortel kapur. Mortel ini di udara terbuka menyerap karbon dioksida (CaO2) dan dengan proses kimia menghasilkan CaCO3 yang bersifat keras dan tidak larut dalam air.
Page | 5
Dengan rumus kimia proses tersebut dapat ditulis sbb: CaCO CaO + H2O Ca (OH)2 + CO2 Ca O + CO2 Ca (OH)2 + panas CaCO3 + H2O
Proses Mineralogi : Menurut pengetahuan geologi batu kapur tersusun dari 3 macam mineral ( dikecualikan benda yang mengotorinya ) yang memiliki sifat : 1. Kalsit ( CaCO2 ) ciri -ciri 2. Aragonite (CaCO3 ) 3.Dolomite ( CaMg ( : - Bentuk kristal orthorobis (CO3)2 atau CaCO3MgCO3 Bentuk Kristal - Bj 2, 94 Bentuk kristal rhombohedral - Volume molekul 34 rhombohendral - Berat mol 100, Bj 2,72 - Kekerasan mohs 3,5 -4 - Berat volume 184,4 Bj 2,83 - Molekul volume 36, 8 - Biasanya bewarna putih, - Vol. molekul 63,2 - Kekerasan mohs 3 kadang bewarna karena - Kekerasan mohs 3,5 4, - Dapat tidak bewarna, kotoran biasanya tak bewarna tetapi tetapi sering dinodai warna sering kali bewarna kuning / kotorannya cokelat muda
C. Sifat- sifat kapur 1. mempunyai sifat plastis yang baik (tidak getas) 2. sebagai mortel, memberi kekuatan pada tembok 3. dapat mengeras dengan mudah dan cepat 4. mudah dikerjakan 5. mempunyai ikatan yang bagus dengan batu atau bata 6. hidrolis Hydraulicity adalah kemampuan kapur untuk mengatur di bawah air. Kapur hidrolis dihasilkan dengan memanaskan kalsinasi kapur yang mengandung tanah liat dan kotoran lainnya. Kalsium bereaksi dalam kiln dengan mineral tanah liat untuk menghasilkan silikat yang memungkinkan kapur untuk mengatur tanpa paparan udara. Setiap kalsium bereaksi adalah dipuaskan dengan kalsium hidroksida . Kapur hidrolis digunakan untuk menyediakan satu set awal lebih cepat daripada kapur biasa dalam kondisi ekstrim lebih (termasuk bawah air).Penggunaan dalam konstruksi,kapur hidrolis adalah bahan bangunan yang berguna untuk alasan berikut:
Page | 6
Ia memiliki modulus elastisitas yang rendah. Tidak ada kebutuhan untuk ekspansi (gerakan) sendi. Hal ini memungkinkan bangunan untuk "bernapas", dan tidak kelembaban perangkap di dinding. kapur memiliki suhu pembakaran lebih rendah dari semen Portland , dan dengan demikian kurang polusi. Batu dan batu bata terikat dengan kapur lebih mudah untuk digunakan kembali. Kapur dalam hal ini lebih lemah dan hancur lebih mudah daripada batu, sehingga menghemat batu lemah seperti pasir dan batu gamping dari efek berbahaya dari ekspansi temperatur dan membeku mortir. kapur kurang padat dari semen, sehingga kurang dingin bridging. Kapur kembali menyerap karbon dioksida (CO 2) yang dipancarkan oleh kalsinasi nya (pembakaran), sehingga sebagian mengimbangi jumlah besar yang dipancarkan selama pembuatannya.Semakin hidrolik jeruk nipis, semakin sedikit CO 2 yang diserap selama mengatur, misalnya, 50% dari CO 2 yang diserap oleh NHL 3,5 selama mengatur, dibandingkan dengan 100% dari CO 2yang diserap oleh murni kalsium hidroksida (kapur dempul lemak).
Page | 7
D. Jenis-jenis kapur 1. Kapur tohor(CaO) : Hasil pembakaran batu alam yang komposisinua sebagian besar berupa kalsiu karbonat 2. Kapur padam (Ca(OH)2 : Hasil pemadama kapur tohor dengan air dan membentuk hidrat 3. Kapur udara : kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa waktu dapat mengeras di udara karena pengikatan karbon dioksida. 4. Kapur hidrolis : kapur padam yang apabila diaduk dengan air setelah beberapa waktu dapat mengeras baik di dalam air atau di udara E. Kegunaan Batu Kapur secara umum 1. sebagai perekat ( mortar, plesteran, dll ) 2. sebagai flokulan (ind. gula, dll) 3. untuk hidrolisasi ( ind. Sabun, dll ) 4. sebagai fluk (pembuatan keramik, dll) 5. bahan absorbsi ( bahan pemutih, dll ) 6. sebagai pelumas (pembuat kawat, dll) 7. pelarut / solvent (ind. Cat casein, dll ) 8. bahan koustik (ind. pulp sulfat, dll) 9. bahan dihidrasi (pengering udara, dll) 10. untuk netralisasi (pemurnian air, dll) sedangkan, kegunaan kapur pada bidang teknik sipil - Memudahkan pengolahan pada adukan (mortar) semen - Mengikat kapur bebas, yang timbul pada ikatan semen - Perekat dan digunakan untuk plesteran - Sebagai bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama semen Portland, sifatnya menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen Portland. - Sebagai bahan pemutih - Sebagai batuan jika berbentuk batu kapur - Dan lain sebagainya
Page | 8
F. Pangaplikasian kapur Kapur di dalam dunia teknik sipil dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dan kegunaan yang bermacam- macam, karena itulah kapur amat penting bagi perindustrian sipil Contoh beberapa pengaplikasian kapur: 1. Sebagai perekat mortar
Page | 9
Page | 10
Penjahit kapur secara tradisional sebuah kapur keras yang digunakan untuk membuat tanda-tanda sementara pada kain, terutama oleh penjahit. Saat ini biasanya terbuat dari talk ( magnesium silikat ). Pasta gigi juga umumnya mengandung sejumlah kecil kapur, untuk melayani sebagai ringan abrasif . Polishing kapur kapur dipersiapkan dengan ukuran butir dikontrol dengan hatihati, untuk fine polishing sangat logam. [2] Kapur adalah sumber kapur oleh dekomposisi termal , atau kapur mati berikut quenching dengan air. Pembangun dempul juga terutama mengandung kapur sebagai filler dalam minyak biji rami . Woodworking sendi dapat dipasang oleh Meninggalkan jejak salah satu permukaan kawin. Sebuah pas sidang akan meninggalkan tanda kapur di tempat tinggi permukaan yang sesuai. Kapur mentransfer untuk menutupi permukaan lengkap menunjukkan cocok. Karena itu, kapur merupakan bahan bangunan sekaligus bahan dasar yang amat penting bagi kehidupan manusia.
Page | 12
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com www.id.wikipedia.org
Page | 13