You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Saat sekarang ini sepeda motor dapat dianggap sebagai kebutuhan primer. Sepeda motor praktis digunakan untuk bepergian jarak dekat maupun jarak jauh. Misalnya untuk keperluan pergi ke kantor, sekolah, berdagang keliling, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan sepeda motor tersebut berlangsung setiap hari dan kontinu. Sepeda motor lebih dipilih sebagai sarana untuk bepergian karena biaya dan waktu yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan mobil. Sepeda motor sangat membantu kehidupan manusia. Tetapi keterbatasan ekonomi dan pendapatan penduduk yang tidak merata menjadi kendala bagi sebagian besar masyarakat untuk memiliki sepeda motor. Mengingat harga satu unit sepeda motor baru yang mencapai belasan juta rupiah menyebabkan ada sekelompok orang yang tidak mampu membeli sepeda motor baru dengan pembayaran langsung (cash) karena pendapatan mereka per bulan tidak mencukupi untuk membeli sepeda motor baru secara langsung. Hal ini dapat dimaklumi karena pendapatan perbulan masyarakat tidak hanya digunakan untuk membeli sepeda motor namun juga digunakan untuk kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan serta pendidikan dan kesehatan yang tentu saja sangat penting bagi kelangsungan hidup. Hal ini tentu saja menyulitkan bagi mereka yang memerlukan sepeda motor untuk bisa membeli sepeda motor sementara itu mereka sangat membutuhkan motor dalam waktu dekat. Berdasarkan kendala yang terjadi seperti yang diterangkan di atas, perusahaan multifinance memberikan solusi kepada mereka yang membutuhkan sepeda motor yaitu dengan menawarkan pembayaran pembelian sepeda motor dengan cara kredit perbulan, baik yang menggunakan down payment (DP) maupun tanpa DP. Hal ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan karena perusahaan-perusahaan multifinance memberikan angsuran yang cukup ringan dan persyaratn kredit yang cukup mudah. Selain itu, perusahaan-perusahaan multifinance tidak hanya menawarkan kredit untuk sepeda motor baru saja tapi juga untuk sepeda motor bekas.

Kredit sepeda motor bekas telah menjadi pilihan alternatif unutk mendapatkan sepeda motor dengan biaya terjangkau. Fasilitas kredit yang menjamur memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki sepeda motor pribadi. Selain itu model motor yang terus berganti setiap tahun menyedot perhatian orang-orang kaya untuk mengganti motor lamanya dengan sepeda motor keluaran terbaru. Kredit sepeda motor bekas ternyata banyak diminati, hal ini dikarenakan harga sepeda motor yang lebih terjangkau dibandingkan sepeda motor baru dengan kualitas yang tidak jauh beda dengan sepeda motor baru. Karena harga sepeda yang lebih rendah tentu saja angsuran kredit sepeda motor lebih rendah dibandingkan sepeda motor baru. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat dengan pendapatan yang rendah untuk memiliki sepeda motor. Dengan angsuran yang lebih rendah dan kualitas yang cukup bagus membuat kredit motor bekas diminati. Hal ini terbukti dengan perkembangan tempat perkreditan sepeda motor bekas yang makin hari makin meningkat jumlahnya. Kredit sepeda motor bekas dikelola oleh perusahaan-perusahaan

multifinance yang juga bersaing, misalnya perusahaan WOMfinance. WOMfinance menyediakan sepeda motor dengan berbagai jenis dan harga-harga yang bervariasi juga. WOMfinance tidak hanya menawarkan sepeda motor baru saja tapi juga sepeda motor bekas. Konsumen dapat memilih sepeda motor sepeti apa yang mereka suka termasuk cara pembayaran juga bervariasi, mulai dari pembayaran secara langsung (cash) maupun secara berkala (kredit). Pembayaran secara kredit juga mempunyai banyak variasi pembayaran tergantung cara pembayaran yang diminati oleh konsumen. Pembayaran secara kredit tersebut memberi kemudahan kepada konsumen karena terdapat cara pembayaran dengan angsuran rendah yang sesuai dengan pendapatan konsumen. Konsumen dapat mempertimbangkan jenis angsuran yang sesuai dengan dana yang mereka miliki. Namun pembayaran tersebut tentu saja berpengaruh kepada besarnya bunga pembayaran.

B. Rumusan Masalah Bagaimana sistem pembayaran kredit sepeda motor bekas melalui perusahaan multifinance ?

C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengulas sistem pembayaran kredit sepeda motor bekas melalui perusahaan multifinance.

D. Manfaat Penulisan 1. Memberikan solusi bagi pembaca yang membutuhkan sepeda motor dalam waktu dekat tetapi tidak mempunyai dana yang cukup. 2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang sistem pembayaran kredit sepeda motor bekas yang dipakai oleh multifinance. 3. Menambah wawasan pembaca mengenai matematika keuangan khususnya kredit. perusahaan-perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kredit 1. Defenisi Kredit Kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu credere atau credo yang berarti kepercayaan. Kegiatan orang perorang atau badan usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan cara pinjam meminjam dinamakan kredit. Menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Menurut Eric L. Kohler (1964;154): Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Menurut Teguh Pudjo Muljono (1989;45): Kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi pihak yang bersangkutan. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak peminjam wajib melunasi kredit/ hutangnya pada waktu yang telah ditentukan. Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya. Di dalam pemberian kredit, terdapat dua pihak yang berkepentingan langsung, yaitu:

a. pihak yang berlebihan uang, disebut pemberian kredit (kreditor) b. pihak yang membutuhkan uang, disebut penerima kredit (kreditur. 2. Fungsi Kredit Fungsi-fungsi kredit antara lain : a. Untuk meningkatkan daya guna uang. Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebutmenjadiberguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh debitur. b. Untuk meningkatkan peredaran uang. Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain. c. Untuk meningkatkan daya guna uang. Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. d. Meningkatkan peredaran uang. Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar tersebut dapat meningkatkanjumlah barang. e. Sebagai alat stabilitas ekonomi. Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. f. Untuk meningkatkan gairah berusaha. Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk membangun usaha tersebut. g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan

tenaga kerja baru,Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja mendapatkan pengangguran. Bagi dunia usaha (termasuk usaha kecil) : a. Sebagai sumber permodalan untuk menjaga kelangsungan atau meningkatkan usahanya. b. Pengembalian kredit wajib dilakukan tepat waktu, diharapkan dapat diperoleh dari keuntungan usahanya. Bagi lembaga keuangan (termasuk bank) : Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha. 3. Unsur -Unsur Kredit a. Kepercayaan Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang, atau jasa) benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa kredit diberikan. b. Kesepakatan Kesepakatan ini ditandai dengan adanya perjanjian kredit atau pengakuan hutang yang berarti bahwa setiap pelepasan kredit harus dilakukan dengan suatu perjanjian kredit. c. Waktu Yang berarti bahwa antara pelepasan kredit oleh bank dengan pembayaran kembali oleh debitur tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan, melainkan dipisahkan oleh suatu tenggang waktu. d. Resiko Resiko ini berarti bahwa setiap pelepasan kredit jenis apapun akan mengandung resiko didalamnya, resiko yang terkandung dalam jangka waktu antara pelepasan kredit dengan pembayaran kredit kembali. Hal ini berarti bahwa semakin lama jangka waktu maka semakin tinggi resiko kredit tersebut. pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi

e. Prestasi Prestasi ini berarti bahwa setiap kesepakatan yang terjadi antara bank dengan debitur, mengenai suatu pemberian kredit maka pada saat itu pula akan terjadi suatu prestasi. f. Kontra prestasi Yang berarti setiap debitur berkewajiban untuk melunasi hutangnya dan membayar bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. 4. Manfaat Kredit Manfaat kredit dapat ditinjau dari masing-masing pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkreditan itu sendiri, yaitu : Manfaat perkreditan ditinjau dari segi kepentingan debitur a. Debitur dapat memperluas dan mengembangkan usahanya. b. Dengan memperoleh kredit dari bank, debitur juga memperoleh berbagai manfaat yang lain, yaitu : fasilitas perbankan yang lebih murah dalam transfer, kliring, pembukaan L/C, bank garansi dan lain-lain. c. Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi perusahaan debitur. d. Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindungi karena adanya ketentuan rahasia bank dalam Undang undang Pokok Perbankan. 5. Aturan yang Berlaku dalam Kredit Dalam pembayaran kredit sebenarnya yang kita angsur ada dua bagian, yaitu angsuran terhadap pinjaman pokok dan angsuran terhadap bunga yang muncul akibat dari pinjaman tersebut. 6. Perhitungan Bunga Kredit Anuitas Jumlah angsuran yang kita bayar kepada pihak pemberi kredit tidak berubah selama jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi walaupun komposisi besarnya angsuran pokok dengan angsuran bunga akan berbeda setiap bulannya. Tetapi mengahasilkan jumlah total angsuran yang sama setiap bulannya, dimana angsuran pokok akan semakin besar sedangkan angsuran bunga akan semakin mengecil. 7. Perhitungan Bunga Kredit Efektif

Perhitungan bunga ini dilakukan berdasarkan saldo terakhir pinjaman, sehingga angsuran bunganya semakin lama semakin menurun. Tetapi untuk angsuran pinjaman pokok bersifat tetap. Seperti yang telah kita ketahui pada saat kita melakukan pinjaman sebenarnya akan muncul dua angsuran yang harus dibayar yaitu angsuran pokok pinjaman dan angsuran bunga. Tetapi disatukan dalam satu angsuran. 8. Perhitungan Bunga Kredit Flat Bunga kredit dengan memakai sistem flat sangat disukai oleh sales atau marketing pemberi kredit (kreditor). Sebab hitung-hitungannya mudah dicerna sehingga memudahkan komunikasi dengan calon customer. Selain itu suku bunganya mempunyai prosentasi yang lebih rendah dari bunga efektif atau anuitas. Sehingga calon customer seolah-olah mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Alasan lainnya setelah dihitung total angsuran bunga dalam rupiah dari awal angsuran sampai akhir angsuran ternyata sistem bunga ini lebih menguntungkan bagi kreditor, karena dapat memberikan total angsuran yang lebih besar dari pada memakai sistem anuitas dan sistem efektif walaupun sistem flat memberikan suku bunga yang lebih rendah.

B. Bunga 1. Defenisi Bunga Bunga adalah persen yang diberikan terhadap sejumlah uang yang di investasikan.Dalam kata lain bunga adalah tambahan atas uang yang telah kita simpan pada Bank tertentu sesuai dengan pertauran yang berlaku di Bank tersebut. 2. Jenis-jenis Bunga a. Bunga sederhana (simple interest) Didefenisikan sebagai: Jika seseorang menyimpan dana awal sejumlah p, berlaku bunga sebesar i, dan orang tersebut menyimpan dana selama n periode sehingga diperoleh future value dari uang sebesar Fn, dapat ditulis : Fn = p + npi atau Fn= p (1 + ni )

b. Bunga majemuk (compound interest) Didefenisikan sebagai: Jika seseorang menyimpan dana awal sejumlah p, berlaku bunga sebesar i, dan orang tersebut menyimpan dana selama n periode sehingga diperoleh future value dari uang sebesar Fn, dapat ditulis : Fn = p( 1+i )n Selain itu ada beberapa jenis bunga dalam sistem kredit, yaitu: a. Bunga flat : Sistem perhitungan suku bunga yang besarnya mengacu pada pokok hutang awal. Jadi besarnya angsuran tetap tiap periodenya sampai lunas. b. Bunga Efektif : yaitu bunga yang dibayar dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. c. Fixed : Suku bunga ini bersifat tetap selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit. d. Floating : Suku bunga yang dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.

BAB III PEMBAHASAN

Kredit sepeda motor bekas telah menjadi pilihan alternatif unutk mendapatkan sepeda motor dengan biaya terjangkau. Fasilitas kredit yang menjamur memberi kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki sepeda motor pribadi. Selain itu model motor yang terus berganti setiap tahun, menyedot perhatian orang-orang kaya untuk mengganti motor lamanya dengan sepeda motor keluaran terbaru. Sehingga showroom sepeda motor bekas bermunculan dimanamana. Bisnis kredit sepeda motor bekas memiliki konsumen tersendiri, pada umumnya konsumen dengan ekonomi menengah ke bawah. Harga sepeda motor bekas umumnya lebih muarah dibandingkan sepeda motor baru, namun harga tersebut belum terjangkau dengan besarnya pendapatan mereka. Sementara fasilitas kredit memberikan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan motor dalam waktu cepat meskipun keuangan sangat minim. Selain itu bisnis sepeda motor bekas memiliki konsumen yang unik yaitu anak muda yang hobi mengotak-atik sepeda motor tampilan dan model sepeda motor. Biasanya mereka khusus membeli sepeda motor bekas untuk dipermak sedemikian rupa sehingga memiliki tampilan yang unik dan lucu. Kredit motor bekas memberi keuntungan bagi konsumen yaitu sebagai berikut : 1. Motor bisa diperoleh dengan cepat meskipun dalam keadaan keuangan yang minim, ditambah dengan banyaknya finance yang memberikan kredit tanpa down payment. 2. Cicilian lebih ringan dibandingkan dengan kredit sepeda motor baru. 3. Biaya administrasi lebih ringan dibandingkan dengan administrasi kredit sepeda motor baru. 4. Bisa mendapatkan sepeda motor kualitas pabrik dengan biaya miring tergantung cara memilih. Selain mempunyai keuntungan pembelian sepeda motor bekas secara kredit juga memiliki beberapa kerugian yaitu :

10

1. Fasilitas kredit menyebabkan harga lebih mahal dibandingkan dengan pembayaran secara tunai. 2. Kualitas mesin kurang terjamin karena sepeda motor adalah bekas pakai dari pemilik sebelumnya. 3. Kadang kala finance tidak menyediakan garansi untuk sepeda motor bekas yang ditawarkan. Untuk mengatasi berbagai macam kerugian yang akan terjadi jika membeli sepeda motor bekas, ada beberapa tips dalam kredit sepeda motor bekas anatara lain: 1. Survey harga dan kualitas sepeda motor dibeberapa finance diinginkan. 2. Jika tidak paham dengan mesin, ajak orang yang memiliki pengetahuan tentang mesin sehingga kesalahan dalam memilih sepeda motor bekas dapat diminimalisir. 3. Pilih finance yang kredibilitasnya baik. 4. Baca, teliti, dan pahami akad kredit yang akan di tanda tangani. Pastikan akad kredit tersebut tidak merugikan Anda sebagai konsumen. 5. Pastikan surat-surat sepeda motor masih lengkap dan semua proses yang berkaitan dengan alih kepemilikan motor diselesaikan oleh finance. 6. Bertanya pada orang yang lebih berpengalaman. yang

Secara umum sistem kredit memakai sistem bunga tunggal. Banyak cara pembayaran angsuran sepeda motor bekas tergantung besarnya down payment (DP) dan waktu yang di gunakan untuk pelunasan kredit tersebut. Akan dibahas pembayaran kredit sepeda motor dengan tipe tahun pembuatan, yaitu tahun: 1. 2009 2. 2010 3. 2011 Dengan berbagai macam angsuran yaitu: 1. 11 kali 2. 17 kali

11

3. 23 kali 4. 29 kali 5. 35 kali Down payment yang digunakan yaitu Rp.300.000,00. Berikut tabel harga sepeda motor bekas beserta tahun pembuatan dan lama pembayaran. Tahun 2009 2010 2011 11 kali 17 kali 23 kali 585.000 610.000 625.000 29 kali 492.000 513.000 525.000 35 kali 436.000 454.000 465.000

1.058.000 739.000 1.102.000 769.000 1.129.000 788.000

1. Sepeda Motor Tahun 2009 Harga cash (H) = Rp. 7.500.000,00

a. Cicilan (n) = 11 Besar cicilan (c) = Rp.1.058.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar (T) =11 x Rp.1.058.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.11.938.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.11.938.000,00 - Rp. 7.500.000,00 = Rp. 4.438.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp. 4.438.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 52,21 %

b. Cicilan (n) = 17 Besar cicilan (c) = Rp.739.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 17 x Rp.1.739.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.12.863.000,00

12

Bunga (i) = T H = Rp.12.863.000,00 - Rp. 7.500.000,00 = Rp. 5.363.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp. 5.363.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 63,09 %

c. Cicilan (n) = 23 Besar cicilan (c) = Rp.585.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 23 x Rp.585.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.13.775.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.13.775.000,00 - Rp. 7.500.000,00 = Rp.6.275.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp6.275.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 73,82 %

d. Cicilan (n) = 29 Besar cicilan (c) = Rp.492.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 29 x Rp.492.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.14.568.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.14.568.000,00- Rp. 7.500.000,00 = Rp.7.068.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp7.068.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 %

13

= 83,15 % e. Cicilan (n) = 35 Besar cicilan (c) = Rp.436.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 35 x Rp.439.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.15.665.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.15.665.000,00- Rp. 7.500.000,00 = Rp.8.165..000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.8.165..000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 96,05 %

2. Sepeda Motor Tahun 2010 Harga cash (H) = Rp.8.500.000,00

a. Cicilan (n) = 11 Besar cicilan (c) = Rp.1.102.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar (T) = n x c + dp = 11 x Rp.1.102.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.12.422.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.12.422.000,00- Rp. 8.500.000,00 = Rp.3.942.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.3.942.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 46,37 %

b. Cicilan (n) = 17 Besar cicilan (c) = Rp.769.000,00

14

Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 17 x Rp.769.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.13.373.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.13.373.000,00- Rp. 8.500.000,00 = Rp.4.873.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.4.873.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 57,32 %

c. Cicilan (n) = 23 Besar cicilan (c) = Rp.610.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 23 x Rp.610.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.14.330.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.14.330.000,00- Rp. 8.500.000,00 = Rp.5.830.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.5.830.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 68,58 %

d. Cicilan (n) = 29 Besar cicilan (c) = Rp.513.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 29 x Rp.513.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.15.177.000,00 Bunga (i) = T H

15

= Rp.15.177.000,00- Rp. 8.500.000,00 = Rp.6.677.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.6.677.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 78,55 %

e. Cicilan (n) = 35 Besar cicilan (c) = Rp.454.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar = n x c + dp = 35 x Rp.454.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.16.190.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.16.190.000,00- Rp. 8.500.000,00 = Rp.7.690.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.7.690.000,00: Rp. 8.500.000,00) x 100 % = 90,47 %

3. Sepeda motor tahun 2011 Harga cash (H) = Rp.10.000.000,00

a. Cicilan (n) = 11 Besar cicilan (c) = Rp.1.129.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar (T) = n x c + dp = 11 x Rp.1.129.000,00 + Rp.300.000,00 = Rp.12.719.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.12.719.000,00- Rp. 10.000.000,00 = Rp2.719.000,00 % bunga = ( i : H) x 100%

16

= (Rp2.719.000,00: Rp. 10.000.000,00) x 100 % = 27,19%

b. Cicilan (n) = 17 Besar cicilan (c) = Rp.788.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar (T) = n x c + dp = 17 x Rp.788.000,00+ Rp.300.000,00 = Rp.13.696.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.13.696.000,00- Rp. 10.000.000,00 = Rp.3.696.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.3.696.000,00: Rp. 10.000.000,00) x 100 % = 36,96%

c. Cicilan (n) = 23 Besar cicilan (c) = Rp.625.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar (T) = n x c + dp = 23 x Rp.625.000,00+ Rp.300.000,00 = Rp.14.675.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.14.675.000,00- Rp. 10.000.000,00 = Rp.4.675.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.4.675.000,00: Rp. 10.000.000,00) x 100 % = 46,75%

d. Cicilan (n) = 29 Besar cicilan (c) = Rp.525.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00

17

Jumlah yang harus dibayar (T) = n x c + dp = 29 x Rp.525.000,00+ Rp.300.000,00 = Rp.15.225.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.15.225.000,00- Rp. 10.000.000,00 = Rp.5.225.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp.5.225.000,00: Rp. 10.000.000,00) x 100 % = 52,25%

e. Cicilan (n) = 35 Besar cicilan (c) = Rp.465.000,00 Down payment (dp) = Rp.300.000,00 Jumlah yang harus dibayar (T) = n x c + dp = 35 x Rp.465.000,00+ Rp.300.000,00 = Rp.16.575.000,00 Bunga (i) = T H = Rp.16.575.000,00- Rp. 10.000.000,00 = Rp.6.575.000,00 % bunga = ( i : H) x 100% = (Rp6.575.000,00: Rp. 10.000.000,00) x 100 % = 65,75%

Dalam bentuk tabel pembahasan di atas dapat disajikan sebagai berikut : Tahun 2009 T I %i Tahun 2010 T I 11 kali 11.938.000 4.438.000 52,21 % 11 kali 12.422.000 3.942.000 17 kali 12.863.000 5.363.000 63,09 % 17 kali 13.373.000 4.873.000 23 kali 13.775.000 6.275.000 73,82 % 23 kali 14.330.000 5.830.000 29 kali 14.568.000 7.068.000 83,15 % 29 kali 15.177.000 6.677.000 35 kali 15.665.000 8.165.000 96,05 % 35 kali 16.190.000 7.690.000 18

%i Tahun 2011 T I %i

46,37 % 11 kali 12.719.000 2.719.000 27,19 %

53,72 % 17 kali 13.696.000 3.696.000 36,96 %

68,58 % 23 kali 14.675.000 4.675.000 46,75

78,55 % 29 kali 15.225.000 5.225.000 52,25 %

90,47 % 35 kali 16.575.000 6.575.000 65,75 %

19

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat diperoleh beberapa kesimpulan : 1. Harga kredit sepeda motor bekas tergantung pada tahun pembuatan motor tersebut. Semakin lama sepeda motor tersebut, maka semakin murah harga sepeda motor bekas tersebut, berlaku sebaliknya jika sepeda motor tersebut lebih baru maka harga nay juga akan lebih mahal. 2. Besarnya pembayaran kredit sepeda motor bekas tergantung lamanya angsuran yang diinginkan oleh konsumen. Semakin lama cara

pengangsuran yang diminati konsumen maka jumlah angsuran yang harus dibayarkan semakin rendah. Sebaliknya jika konsumen mengangsur dalam jangka waktu pendek maka jumlah angsuran semakin tinggi. 3. Waktu pembayaran angsuran juga mempengaruhi bunga pembayaran, semakin lama waktu pengangsuran maka bunga semakin besar, berlaku juga sebaliknya jika waktu pengangsuran lebih pendek maka bunga pembayaran lebih rendah.

B. Saran Untuk mengatasi berbagai macam kerugian yang akan terjadi jika membeli sepeda motor bekas, ada beberapa tips dalam kredit sepeda motor bekas anatara lain: 1. Survey harga dan kualitas sepeda motor dibeberapa finance diinginkan. 2. Jika tidak paham dengan mesin, ajak orang yang memiliki pengetahuan tentang mesin sehingga kesalaahn dalam memilih sepeda motor bekas dapt diminimalisir. 3. Pilih finance yang kredibilitasnya baik. 4. Baca, teliti, dan pahami akad kredit yang akan di tanda tangani. Pastikan akad kredit tersebut tidak merugikan Anda sebagai konsumen. yang

20

5. Pastikan surat-surat sepeda motor masih lengkap dan semua proses yang berkaitan dengan alih kepemilikan motor diselesaikan oleh finance. 6. Bertanya pada aorang yang lebih berpengalaman.

21

DAFTAR KEPUSTAKAAN

http://edorusyanto.files.wordpress.com/2011/06/wom-finan-prj.jpg http://edorusyanto.files.wordpress.com/2011/06/harga-mokas-prj-2011.jpg http://kumpulanistilah.blogspot.com/2011/02/pengertian-kredit.html http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/1971084-pengertiankredit/#ixzz1b6DE2EQu http://b.domaindlx.com/ragil/fungsi_kredit.htm

22

LAMPIRAN

23

You might also like