You are on page 1of 13

POLITIK LUAR NEGERI RUSIA

WARISAN MASA LALU

Over View: KONSEP POLITIK LUAR NEGERI


Politik luar negeri merupakan sintesa antara tujuan/ ends (national interest) dan cara/ means (kapabilitas) dari suatu negara. Secara teoritik interaksi antara objectives/ ends dengan means/ Kapabilitas tersebut sangat dipengaruhi oleh: 1. Faktor sistemik; politik internasional, perimbangan kekuatan dan lingkungan internasional merupakan penentu bagi negara-negara dalam menetapkan ends dan menghitung means. 2. Faktor politik domestik: faktor politik domestik yang kompleks (meliputi aktor pengambil keputusan, birokrasi, kondisi sosio-ekonomi) merupakan faktor penentu PLN. Faktor sistemik dipandang sebagai input dari lingkungan eksternal terhadap sistem nasional.
(Theodore A. Coulombis, James H. Wolfe, Introduction to International Relations; Power and Justice, Prentice Hall, New
Delhi, 1981 hal 89-90)

Overview: PLN Rusia dan faktor sejarah


Rusia mewarisi dua lapis sejarah yang memiliki pengaruh yang sangat kuat: 1. Era kerajaan 2. Era Uni soviet Faktor kesejarahan/ masa lalu memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku politik luar negeri Rusia saat ini Pengaruh nampak dalam: orientasi mengenai kepentingan nasional, identitas, dan peran internasional sebagai great power

Kerajaan Rusia: karakteristik Umum


Kerajaan Rusia awalnya adalah sebuah kerajaan

sejak abad 9 yang mengontrol jalur perdagang Kievan Rus antara Skandinavia sampai dengan Byzantium. Tidak heran apabila pengaruh Byzantium (Turki Kuno) sangat kuat: agama kristen ortodoks, huruf cyrillic, gaya arsitektur dan model pemerintahan. Ini merupakan titik awal perkembangan budaya Rusia (sintesa antara budaya Slavic dengan Byzantium) yang berbeda dengan negara-negara di Eropa lainnya.

Lanjutan.
Antara abad ke-11 s/d 13 (hampir 200 tahun) wilayah

ini diduduki oleh bangsa Mongol, sampai akhirnya kerajaan Muscovy (salah satu wilayah besar dari Kievan Rus) mendominasi dan berhasil mengusir bangsa mongol. Ivan The Terrible pada tahun 1482 mengusir mongol dan membangun kerajaan Muscovy yang merupakan cikal bakal dari Kerajaan Rusia (Russia empire), setelah muncul dinasti yang disebut sebagai dinasti Romanov yang menguasai kerajaan ini sampai akhirnya dirobohkan oleh Revolusi Bolshevik 1917.

Lanjutan..
1.

Dampak penjajahan bangsa Mongol thd Politik di Kerajaan Rusia: Rusia terisolasi dari pengaruh-pengaruh perubahan sosial politik yang terjadi di Eropa pada era itu (Rennaissance dan aufklarung) yang merupakan tonggak awal modenisasi sosial politik dan ekonomi. Terbangun kekhawatiran mengenai ancaman serangan dari negara lain. Rasa khawatir itu kemudian di tunjukkan dalam perilaku imperialistik dan keyakinan terhadap konsepsi geopolitik. Perilaku seperti ini yang akan mengantar Kerajaan Rusia sebagai great power

2.

Lanjutan.
Nafsu imperialistik yang dilatarbelakangi oleh

kebutuhan akan rasa aman dari invasi bangsa asing itu diwujudkan dengan menganeksasi wilayahwilayah disekitarnya untuk dijadikan bufferzone. Pada abad 16-17 Rusia menganeksasi Tartar, Lithuania, Siberia, Ukraina dan Belarus.akhirnya wilayah kerajaan Rusia meluas dari perbatasan Polandia, sampai dengan Pasifik, dan laut Hitam. Keberhasilan-demi keberhasilan menempatkan Rusia sebagai great power di Eropa.

Perluasan wilayah kerajaan Rusia

Kondisi sosial politik Kerajaan Rusia

Kondisi politik dicirikan oleh pemerintahan Tsar yang sangat despotik. Tidak ada perwakilan masyarakat Kondisi sosial masyarakat disubordinasi negara/ ditindas, sehingga selalu muncul berbagai perlawanan/ gerakan (misalnya adalah kelompok anarkhis Narodnia Volia dan kelompok sosialis komunis) Kondisi ekonomi umumnya masih dicirikan agraris (padahal revolusi industri sedang gencar terjadi di Eropa)

Kondisi sosial politik

Ketika Peter The Great berkuasa (1682-1725), ada upaya untuk melakukan modernisasi, terutama dalam bidang militer. Namun tidak pernah mampu mencapai tingkat produktivitas dan keberhasilan seperti Eropa. Secara kultural ini menjadi bagian penting dari kultur bersaing dengan negaranegara Eropa dalam soal kemajuan dan kekuatan (bahkan hingga sekarang)

Peter The Great officially proclaimed the existence of the Russian Empire in 1721

Lanjutan
1853-1856, Rusia kalah dalam perang Criema.ini menunjukkan bahwa kerajaan mulai melemah. Akibatnya muncul berbagai tuntutan dan ketidakpuasan domestik terutama tuntutan tanah pertanian (karena petani terikat dalam sistem perbudakan tanah), sedangkan pada saat yang sama mulai muncul kelompok pekerja proletariat. Wilayah-wilayah non-Rusia juga mulai gusar terhadap proses Rusifikasi yang dilakukan oleh kerajaan Akibatnya legitimasi kerajaan melemah dan mulai muncul kelompok-kelompok radikal yang disponsori oleh kaum intelektual, pekerja, petani dan etnik non-rusia yang diduduki

Akhir Kerajaan
Rusia menghadapi banyak musuh di Eropa sementara kondisi domestik yang semakin terbelakang menyemaikan bibitbibit perlawanan terhadap kerajaan. Namun nafsu imperialisme tidak berhenti. Rusia melancarkan imperialisme ke Asia, namun kalah dengan Jepang pada tahun 1905 Pada tahun 1914 Rusia terlibat dalam PDI membantu aliansi dekatnya serbia melawan kerajaan Austria-Hungaria + Jerman. Keterlibatan ini menyebabkan lemahnya Tsar dan akhirnya meletus Revolusi Bolshevik

Nikolas II the last Tsar of Russia

Warisan masa lalu dalam PLN


Ada ciri penting dari kebijakan luar negeri era Tsar yang diwariskan ke era-era berikutnya: Ekspansi Teritorial: di era Tsar pada abad 16revolusi 1917 wilayah Rusia bertambah dari 15 ribu mil2 menjadi 8.5 juta mil2 (atau bertambah 50 mil2/ tiap hari). Tendensi militeristik; pengembangan militer era Peter The Great, dan pemanfaatan militer untuk mencapai tujuan Tendensi mesianis: era Tsar menggagap Rusia merupakan Roma ke-3 dan ingin menduduki Turki dalam Perang Crimea. Apakah tendensi ini akan berlanjut??

You might also like