You are on page 1of 65

Materi : Standar Kompetensi I (Memahami berbagai macam laporan)

Disusun Oleh : Kelompok Nama Anggota : IV : 1. Aida Rahma H. 2. Dini Sholawati 3. Maudy Larasati G. (16) (19) (25) (1) (8)

4. Niluh Ayu Sri Saraswati 5. Selly Julita 6. Sri Rejeki Fitriasari (27) Kelas : XII IPA 5

SMAN 13 Jakarta Utara


Standar Kompetensi

Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan tertulis. 1.1.1. Laporan Kegiatan OSIS 1.1.1.1. Mengetahui tujuan dibentuknya Laporan kegiatan OSIS. 1.1.1.2. Memahami kerangka laporan. 1.1.1.3. Mendengarkan salah satu contoh laporan. 1.1.1.4. Mencatat pokok-pokok isi laporan. 1.1.1.5. Membedakan fakta dan opini dalam Laporan kegiatan OSIS. 1.1.1.6. Menentukan kalimat fakta dalam laporan. 1.1.1.7. Menentukan kalimat opini dalam laporan.
1.1.2. Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler

1.1.2.1. Mengetahui tujuan dibentuknya laporan kegiatan Ekstrakulikuler. 1.1.2.2. Memahami kerangka laporan. 1.1.2.3. Mendengarkan salah satu contoh laporan. 1.1.2.4. Mencatat pokok-pokok isi laporan.
1.1.2.5.

Membedakan fakta dan opini dalam Laporan kegiatan

Ekstrakurikuler. 1.1.2.6. Menentukan kalimat fakta dalam laporan. 1.1.2.7. Menentukan kalimat opini dalam laporan. 1.1.3. Laporan Perjalanan

1.1.3.1. Perjalanan. 1.1.3.2. 1.1.3.3. 1.1.3.4. 1.1.3.5. Perjalanan. 1.1.3.6. 1.1.3.7.


1.1.4.

Mengetahui tujuan dibentuknya Laporan

Memahami kerangka laporan. Mendengarkan salah satu contoh laporan. Mencatat pokok-pokok isi laporan. Membedakan fakta dan opini dalam Laporan

Menentukan kalimat fakta dalam laporan. Menentukan kalimat opini dalam laporan.

Laporan Ilmiah 1.1.4.1. Ilmiah. 1.1.4.2. 1.1.4.3. 1.1.4.4. 1.1.4.5. Ilmiah. 1.1.4.6. 1.1.4.7. Menentukan kalimat fakta dalam laporan. Menentukan kalimat opini dalam laporan. Memahami kerangka laporan. Mendengarkan salah satu contoh laporan. Mencatat pokok-pokok isi laporan. Membedakan fakta dan opini dalam Laporan Mengetahui tujuan dibentuknya Laporan

1.2.

Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan.

1.2.1. Berita 1.2.1.1. Mendengarkan salah satu berita.

1.2.1.2. Mencatat pokok-pokok isi berita. 1.2.1.3. Membedakan fakta dan opini dalam berita. 1.2.1.4. Menentukan kalimat fakta dalam berita. 1.2.1.5. Menentukan kalimat opini dalam berita. 1.2.2. Wawancara 1.2.2.1. Mendengarkan salah satu wawancara. 1.2.2.2. Mencatat pokok-pokok isi wawancara. 1.2.2.3. Membedakan kalimat fakta dan opini dalam wawancara. 1.2.2.4. Menentukan kalimat fakta dalam wawancara. 1.2.2.5. Menentukan kalimat opini dalam wawancara.

1.1.

Mengomentari berbagai laporan lisan dengan memberikan kritik dan saran.

Indikator Pencapaian kompetensi : Mencatat pokok-pokok isi laporan Membedakan kalimat yang berupa fakta dan yang berupa opini (pendapat) Mendengarkan laporan dari suatu kegiatan Mengemukakan kritik isi laporan secara logis Memberikan saran untuk perbaikan laporan

*Laporan lisan berupa wawancara dan berita

Metode Pembelajaran

KD 1.1 1. Mendengarkan contoh laporan lisan. 2. Siswa-siswi mampu membedakan kalimat fakta dan opini. 3. Setiap kelompok akan dibagikan selembar kertas Quiz yang berisikan sebuah berita beserta pertanyaannya. 4. Bagi kelompok yang dapat menjawab Quiz dengan benar dan mengumpulkannya terlebih dahulu akan diberikan hadiah.
5. Memainkan permainan Ular Tangga 9 kotak diakhir sesi setelah

sesi penjelasan.

KD 1.2 1. Mendengarkan contoh laporan lisan.

2. Siswa-siswi mampu membedakan kalimat fakta dan opini. 3. Setiap perwakilan kelompok akan mendapatkan giliran untuk maju dan menceritakan ringkasan berita serta wawancara dan memberikan tanggapan yang sesuai.

Pembahasan Materi (Laporan Tertulis)


I. Laporan Kegiatan Osis
OSIS merupakan suatu organisasi yang didirikan khusus untuk membantu terlaksananya suatu kegiatan yang berkaitan dengan sekolah. Namun pada umumnya, organisasi ini hanya dikhususkan untuk menjadi pelaksana acara di dalam lingkungan sekolah (tidak mencakup wilayah yang bukan sekolahnya). Sebelum organisasi ini mengadakan suatu acara maka, harus diserahkan sebuah proposal yang menjabarkan mengenai gambaran acara dalam kegiatan tersebut. Setelah proposal disetujui barulah dana akan dicairkan oleh pihak sekolah sehingga acara-pun dapat dijalankan. Umumnya 2 minggu setelah kegiatan ini berakhir, OSIS harus menyerahkan Laporan Kegiatan OSIS yang biasanya berupa Laporan Pertanggungjawaban. Laporan ini harus diserahkan agar sekolah mempercayai acara OSIS yang telah dilaksanakan merupakan acara yang terlaksana secara jujur sehingga pihak sekolah tidak memiliki kesangsian akan terjadinya suatu penipuan khususnya dalam masalah

dana pada acara tersebut. Berikut akan dijabarkan susunan Laporan Kegiatan OSIS : I. II. III. IV. V. VI. Latar Belakang Dasar Kegiatan Nama Kegiatan Tema Kegiatan Manfaat Kegiatan Jumlah Peserta

VII. Bentuk Kegiatan VIII. Waktu Kegiatan IX. X. XI. Laporan Keuangan Susunan Panitia Susunan Acara

XII. Hasil Acara XIII. Evaluasi Acara XIV. Saran


XV.

Penutup

Contoh laporan kegiatan OSIS

Laporan Kegiatan Masa Orientasi Siswa OSIS SMA Lugas Jakarta Periode 2011-2012

I.

Latar Belakang Pergantian tahun ajaran baru menandakan adanya regenerasi siswa setiap tahunnya. Berbagai karakter dan sifat yang dimiliki oleh peserta didik tahun ajaran baru membutuhkan pengenalan, bimbingan, dan pengarahan oleh para peserta didik angkatan sebelumnya dan juga warga sekolah yang terlibat dalam kegiatan sekolah. Selain itu, diperlukan proses di mana para peserta didik tahun ajaran baru dapat mengenal lingkungan sekolah secara baik. Dengan melihat program kerjaOrganisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) tahun ajaran 2010-2011, maka kami berniat melaksanakan sebuah kegiatan pembinaan dan pengenalan peserta didik tahun ajaran baru terhadap lingkungan sekolah maupun seluruh kegiatan di bawah naungan SMA Lugas Jakarta. Kegiatan ini dimeriahkan dengan kegiatan Outdoor, PBB, dan Jaket (Ajang Kreatifitas) untuk melatih kekompakan, kedisiplinan dan kreatifitas dalam keseharian para siswa-siswi baru tersebut.

II.

Dasar Kegiatan Dasar dari kegiatan MOPDB SMA Lugas yakni:


Program kerja OSIS periode 2010-2011 Program SMA Lugas Jakarta Rapat pengurus OSIS tanggal 30 Juni 2010

III. Nama Kegiatan Nama kegiatan yang kami ambil adalah MOPDB 2011. IV. Tema Kegiatan Tema yang kami ambil adalah Show Indonesia.

V.

Manfaat Kegiatan Manfaat diadakannya kegiatan MOPDB adalah sebagai berikut :

1. Agar peserta didik tahun ajaran baru menjadi peserta didik yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan belajar di SMA Lugas Jakarta. 2. Menjadikan peserta didik tahun ajaran baru menjadi peserta didik yang memiliki sifat disiplin yang diterapkan di SMA Lugas Jakarta 3. Menjadikan peserta didik baru menjadi peserta didik yang mampu menghormati guru serta kakak kelasnya. 4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik baru agar dapat saling mengenal, memahami lingkungan sekolah, maupun kegiatan lainnya yang dilaksanakan di bawah naungan SMA Lugas Jakarta dengan baik.

VI. Jumlah Peserta Kegiatan ini mengikutsertakan seluruh siswa-siswi SMP yang telah masuk menjadi anggota SMA Lugas Jakarta.

VII. Bentuk Kegiatan Bentuk dari kegiatan MOPDB ini adalah : 1. Pengenalan SMA Lugas Jakarta Siswa-siswi baru akan diajak untuk berkeliling lingkungan sekolah yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menjelaskan lokasi nyata dari ruangan-ruangan belajar di SMA Lugas Jakarta. 2. Simulasi Dalam simulasi ini, siswa-siswi baru akan diberikan beberapa permainan baik indoor maupun outdoor. Permainan ini dibuat

sedemikian

rupa

untuk

mengasah

logika

mereka

dan

mempererat kekompakan mereka.


3. Pemberian Materi

Materi yang akan diberikan akan disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Umumnya materi yang akan diberikan dalam merupakan materi umum di dalam bersosialisasi

kehidupan sehari-hari.

VIII. Waktu Kegiatan Acara Pengarahan Hari/tanggal Tempat : : Sabtu, 9 Juli 2011 SMA Lugas Jakarta

Acara Inti Hari/tanggal Tempat : : Senin-Selasa/ 11-12 Juli 2011 SMA Lugas Jakarta

IX. Laporan Keuangan Pemasukan Dana OSIS 2.000.000 Swadaya Panitia Rp 10.000,00 x 38 : Rp 380.000 : Rp

Total Pengeluaran
1. Kesekretariatan

Rp

2.380.000

: Rp

130.000

2. KonsumsiPanitia 38 orang x 3 hari x Rp 10.000


3. Dokumentasi 4. Peralatan 5. Pengisi Acara (Polisi)

: Rp 1.140.000 : Rp : Rp : Rp 100.000

500.000 500.000

Total

: Rp 2.380.000

X.

Susunan Panitia Kepala Sekolah : Drs. Muhammad Supomo : Drs. Yono

Penanggung Jawab Acara Pembina OSIS Ketua OSIS Ketua Sekretaris Bendahara Sie Acara

: Drs. Awin, M.Pd : Azimuali : Bella Bellani : Masyita Labamba : Fitri Anugraha Rizki : Andhika Rahman Nugraha Pratama Alfin Nurlah

Florentina Chandra Lina Ghina Sie Peralatan : Freddy Chandra Nainggolan Utami Mariah Ulfah Gayuh Pambudhi Utomo M. Yasser Rifai Richo Dwi A Atika Nusya Putri Sie Dokumentasi : Chalid Ahmad Aulia Cindy Elfrida Indah Chandra Sari Sie Konsumsi : Talita Lathief Alverly Noverianto Dinda Ibrati Ichi Putri Sobrina Fuadiyah Sofyan Humas : AlfinsyahNugraha Rarasati Arini RelianieShafira

XI. Susunan Acara Hari 1

Waktu

Total Waktu

Kegiatan

Penanggung Jawab

Keterangan Lari pagi mengelilingi lingkungan SMA Lugas dan senam bersama di dalam lingkungan sekolah Siswa/i diberikan waktu untuk mempersiapkan dirinya setelah berolahraga Upacara bersama Masing-masing Pendamping memperkenalkan diri dan memberikan cuplikan keadaan di SMA Lugas Mengecek perlengkapan yang diwajibkan untuk dibawa Games kecil yang berfungsi untuk mencairkan suasana di dalam kelas agar siswa/i baru dapat lebih membaur. Diantaranya: Seruan Adat,Peer Group,Titik Garis Pendamping mengajak peserta MOPDB untuk lebih mengenal lingkungan di SMA Lugas Dijelaskan oleh guru Untuk peserta MOPDB diberikan waktu untuk beristirahat Dijelaskan oleh guru Siswa/i yang beragama muslim akan melaksanakan shalat bersama di mushola sedangkan yang non muslim bersama guru pembimbing Acara keagamaan yang dilaksanakan menurut organisasi keagamaan yang ada di SMA Lugas Dibagi ke dalam 3 Pos : 1. Games Ularnaga 2. Games Picking Hats 3.Jembatan Bola Peserta MOPDB diperkenankan untuk beristirahat Peserta MOPDB bersiap-siap untuk pulang Apel sebelum peserta MOPDB pulang

05.3006.00 06.0006.30 06.3007.45 07.4508.15 08.1508.25

30 menit

Lari pagi dan Senam Ganti pakaian Upacara Pembukaan Pengarahan struktur organisasi sekolah Mengecek Perlengkapan

Panitia Pendamping Tiap Kelas Panitia

30 menit 75 menit

30 menit

Osis Pendamping Tiap Kelas

10 menit

08.2509.15

50 menit

Games Ice Breaking

Pendamping Tiap Kelas

09.1509.35 09.3510.30 10.3011.00 11.0012.00 12.0012.50

25 menit 55 menit 30 menit 60 menit

Perkenalan Keliling Sekolah Materi 1 Istirahat, Makan Materi 2

Pendamping Tiap Kelas Time Keeper Time Keeper Time Keeper

50 menit

Shalat/Acara Keagamaan Acara SRI, Mudika , PRK, PHB games outdor Istirahat, Makan Mentoring/ber siap pulang Apel sore

SRI/MUDIKA/PRK /PHB

12.5013.20 13.4015.00 15.0015.20 15.2015.40 15.4016.00

30 menit

SRI/MUDIKA/PRK /PHB

80 menit 20 menit 20 menit 20 menit

Panitia Time Keeper Pendamping Tiap Kelas Panitia

Hari 2
Waktu 05.3006.10 06.1006.30 06.3006.50 06.5007.00 07.0007.50 07.5008.50 08.5009.15 09.1510.15 10.1511.05 11.0512.00 Total Waktu 40 menit Kegiatan Lari pagi dan Senam Ganti Pakaian Penanggung Jawab Panitia Pendamping Tiap Kelas SRI/MUDIKA/PRK /PHB Pendamping Tiap Kelas Pendamping Tiap Kelas Time Keeper Keterangan Lari pagi mengelilingi lingkungan SMA Lugas dan senam di dalam lingkungan SMA Lugas Siswa/i diberikan waktu untuk mempersiapkan dirinya setelah berolahraga Peserta MOPDB akan dibimbing untuk mengikuti kegiatan tadarus di dalam kelas Pendamping kelas akan mengecek perlengkapan peserta yang diwajibkan untuk dibawa Peserta MOPDB akan diberikan waktu untuk mendiskusukan ajang kreasi kelas yang akan ditampilkan Dijelaskan oleh guru Games yang berfungsi untuk menumbuhkan kesolidaritas antar peserta (pendamping memilih salah satu game yang tersedia: Bridge Pyramid/Four Strips/Domino Adat) Dijelaskan oleh guru Peserta MOPDB diberi waktu untuk beristirahat dan berburu tanda tangan Peserta MOPDB akan diberikan pengajaran mengenai administrasi yang berjalan di SMA Lugas Peserta MOPDB diberikan waktu untuk melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan masingmasing Peserta MOPDB diberikan waktu untuk mempelajari tata cara baris berbaris dan membiasakan siswa untuk tertib ketika upacara Untuk peserta MOPDB diberikan waktu untuk beristirahat Games yang diadakan di luar kelas : Water Moves, 2.Menyebrang Sungai,

20 menit

20 menit

Keagamaan

10 menit

Cek Perlengkapan

50 menit 60 menit

Diskusi Jaket Materi 1

25 menit

Games Indoor

Pendamping Tiap Kelas

60 menit 50 Menit

Materi 2 Istirahat Pelajaran Administrasi Acara Keagamaan/ Shalat

Time Keeper Time Keeper

55 menit

Time Keeper

12.0013.00

60 menit

SRI/MUDIKA/PRK /PHB

13.0014.00 14.0014.40 14.4016.00

60 menit

PBB

Panitia/PASKIBR A

40 menit 80 menit

Istirahat Games Outdoor

Time Keeper Panitia

3.Pyramid GP 16.2016.30 Apel sebelum pulang (Penutupan Acara dengan menerbangkan balon)

10 menit

Apel Sore

Panitia

XII. Hasil Acara Acara ini menghasilkan siswa-siswi yang mengetahui keadaan sekolah mereka seutuhnya serta memahami seluk beluk lokasi ruangan di sekolah mereka. Berikut adalah bukti hasil acara MOPDB SMA Lugas Jakarta. Hari 1

Hari 2

XIII. Evaluasi Acara Acara ini telah berlangsung dengan lancar namun terdapat

beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, yakni: 1. Kurangnya panitia independen, sehingga panitia inti menjadi kesulitan untuk mengontrol siswa-siswi baru setiap saat. 2. Kurangnya komunikasi antarpanitia ketika acara MOPDB

berlangsung khususnya ketika acara demo ekstrakulikuler. 3. Banyaknya eksrakulikuler yang tidak mau turun tangan untuk membantu persiapan demo ekskul mereka pribadi.

XIV. Saran Saran yang harus diperhatikan ketika akan menjalankan suatu acara adalah perbanyaklah komunikasi antarsesama anggota panitia sehingga antara panitia yang satu dengan yang lainnya tidak ada pemahaman dari suatu kegiatan yang salah diartikan.

XV. Penutup Laporan ini kami bentuk guna mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah kami lakukan. Mungkin terlaksananya kegiatan OSIS kali ini belum dapat dikatakan sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan YME.

II.

Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan organisasi yang legal di dalam suatu sekolah. Pada umumnya ekstrakurikuler merupakan sarana siswa

untuk menunjang kreatifitas maupun mengasah minta dan bakat yang telah dimilikinya agar lebih berkembang dikemudian hari. Cara ekskul dalam menunjang minat dan bakat siswa adalah dengan melakukan latihan secara rutin, namun selain melakukan kegiatan latihan rutin, ekskul juga akan mengadakan beberapa acara lainnya. Acara tersebut bertujuan agar siswa lebih mencintai ekskul yang mereka pilih sehingga di tahun berikutnya ekskul yang mereka naungi mampu untuk menjadi ekskul yang lebih baik dengan bhakti mereka terhadap ekskul masing-masing. Setelah ekskul tersebut mengadakan acara, maka ekskul wajib melaporkannya kepada OSIS dan pada akhir masa jabatan OSIS, seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh OSIS dan ekskul akan dilaporkan secara terperinci kepada pihak sekolah melalui OSIS. Berikut merupakan contoh laporan kegiatan Ekstrakulikuler:

I. Latar Belakang Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terlaksananya Kegiatan Tahunan KIR SMAN 13 yaitu Latihan Dasar Penelitian (LDP). Atas ridho dan kehendak-Nya acara ini dapat berjalan dengan baik. Panitia mengucapkan terima kasih kepada pembina, guru, dan para anggota KIR SMAN 13 Jakarta yang telah mengizinkan dan mengikuti kegiatan Latihan Dasar Penelitian. Laporan pertanggung jawaban acara ini dibuat dengan maksud untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan apa saja yang terdapat dalam kegiatan Latihan Dasar Penelitian yang terlaksana pada tanggal 23 sampai 255 Maret 2012, serta kendala yang hadir ketika acara maupun sebelum dan sesudah acara.

II. Nama Kegiatan Nama kegiatan ini adalah :

Latihan Dasar Penelitian (LDP)

III.Tema Kegiatan Tema kegiatan ini adalah : Make a Paper from Livestock and Society Research

IV.Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah Pengetahuan siswa/I di bidang IPA maupun IPS. 2. Mengasah potensi dalam setiap diri siswa dan siswi KIR SMAN 13 Jakarta untuk dapat membuat karya ilmiah yang inovatif dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. V. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini adalah : 1. Seluruh anggota KIR SMAN 13 Jakarta kelas X (29 orang) 2. Seluruh anggota KIR SMAN 13 Jakarta kelas XI (24 orang) 3. Alumni KIR SMAN 13 (4 orang)

VI.Bentuk Kegiatan Bentuk-bentuk kegatan ini adalah : Pemberian materi karya ilmiah. Pelatihan penelitian bidang IPA dan IPS. o Bidang IPA meneliti hewan peternakan. o Bidang IPS mewawancarai penduduk sekitar.

Games

VII.

Waktu dan Tempat Kegiatan ini akan dilaksanakan pada : Hari : Jumat - Minggu

Tanggal : 23 Maret 25 Maret 2012 Tempat : Kampus IPB Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

VIII. Anggaran Dana Pemasukan 1. Dana OSIS 1.200.000,00 2. Uang Kas KIR SMAN 13 3. Donatur 4.500.000,00 Jumlah Pemasukan 6.200.000,00 Rp Rp 500.000,00 Rp Rp

Pengeluaran 1. Kesekretariatan 20.000,00 2. Sewa Villa 2 malam x @Rp 1.080.000,00 2.160.000,00 3. Konsumsi Rp Rp

6 kali makan @Rp 315.000,00 1.890.000,00


4. Perlengkapan

Rp

Rp

30.000,00 5. Kesehatan 6. Sertifikat 30 lembar x @Rp 5000 150.000,00 7. Transportasi 1.850.000,00 Jumlah Pengeluaran 6.150.000,00 Status Keuangan : Surplus sebesar Rp 50.000,00 Rp Rp Rp Rp 50.000,00

IX.Susunan Acara Hari I : 23 Maret 2012 Jam 13.00 13.20 13.20 16.00 16.00 16.30 16.30 18.00 18.00 18.30 18.30 19.00 19.00 19.45 19.45 21.45 21.45 22.30 22.30 04.00 Acara Pembukaan (sambutan) Perjalanan Istirahat Mandi dan sholat ashar Sholat magrib Makan Sholat isya Materi Games Tidur Penanggung Jawab Parida Oktama Yuliani Fitriana Karina Dwi Fismia Hikmah Alfiani Guntari Revina Yulita Alfiani Guntari Firdaini Fathiya Rahmani Karina Dwi

Hari II : 24 Maret 2012

Jam 04.00 04.30 04.30 06.00 06.00 11.30 11.30 12.30 12.30 18.00 18.00 20.00 20.00 23.00 23.00 04.00 Sholat subuh

Acara

Penanggung Jawab Alfiani Guntari Dyah Januarti Rinaldy Fachrizal Fadhilah Damayanti Nabila Salsabila Fadhilah Damayanti Ilham Nur Karina Dwi

Olah raga dan makan pagi Meneliti sesuai bidangnya masingmasing IPA dan IPS Istirahat, solat, makan Membuat karya tulis Istirahat, solat, makan Persentasi Tidur

Hari III : 25 Maret 2012 Jam Acara Penanggung Jawab Fismia Hikmah Yuriana Pratiwi Lulu Kiara Alfiani Guntari Elma Pratiwi Aji Putro

04.00 Sholat subuh 04.30 04.30 Olah raga dan makan 06.00 06.00 Outbond 11.00 11.00 Mandi dan istirahat 12.00 12.00 Sholat dan makan 13.00 13.00 Pulang ke Jakarta 15.00 X. Susunan Kepanitiaan Pengarah

: Kepala Sekolah SMAN 13 Drs. Muhammad Effendi, M. Pd Ketua Komite SMAN 13 Ir. Imron Harun

Penanggung jawab

: Wakasek Bidang Kesiswaan

Drs. Sarwin M.Pd Pembina KIR SMAN 13 Ketua OSIS SMAN 13 Ketua KIR SMAN 13 Ketua Pelaksana Sekretaris Bendahara : Dra. Maryam Ulfah : M. Surya Mustari : Nabila Salsabila : Parida Oktama Putri : Karina Dwi Natalia : Widya Ratri Dinda Syifa Fismia Hikmah T Humas : Shena Masyita D (eksternal) Bella Andriani (internal) Sie. Acara : Karina Dwi Natalia Nabila Salsabila Alfiani Guntari Maha D Fathiya Rahmani Firdaini Sie. Konsumsi : Utami Mariah Ulfah Elma Pratiwi Revina Yulitarachma Dyah Januarti Yuriana Pratiwi Fadhillah Damayanti Sie. Peralatan : Lulu Kiarawati Falah Muthiah Ilham Nur Ahadi Sie. Keamanan Sie. Dokumentasi : Rinaldi Fachrizal : Ismi Nadiya

Priscillia Fatma Tiara G Sie. Transportasi : Yuliana Fitriana Aji Putro Prakoso

XI.Kendala dan Solusi SIE ACARA Kendala a. Rapat mendadak dan tidak maksimal. b. Panitia mengobrol sendiri pada saat acara berlangsung. c. Banyak perubahan acara dan waktu yang tidak sesuai dalam susunan acara. d. Banyak peserta yang sulit diatur. e. Tingginya rasa ego dalam tiap panitia f. Pihak panitia kurang koordinasi dengan pihak FORCES dari IPB. g. Tempat penelitian hanya sekedar lewat saja dan tidak turun langsung ke lapangan. (khusus bid. IPA) h. Miss communication antar panitia. i. Panitia tidak mengetahui acara selanjutnya. j. Panitia bekerja tidak sesuai perintah (sesuka hati) k. Untuk peserta mayoritas sulit untuk diatur. l. Acara banyak yang membosankan. m. Banyak acara yang melewati batas waktu yang ditentukan.

Solusi : a. Waktu rapat dimanfaatkan secara maksimal b. Tingkatkan koordinasi agar tidak mendadak atau dekat-dekat acara berlangsung c. Diadakan briefing sebelum acara dan langsung diberikan susunan acara kepada semua panitia

d. Ketua pelaksana harus membuat sistem kepanitian dengan tegas. e. Sebelum acara berlangsung, panitia harus menetapkan acara dan waktu dengan benar agar tidak ada acara dan waktu yang dirubah mendadak pada saat acara berlangsung. f. Pihak panitia harus tegas dalam mengatur peserta agar tetap tertib. g. Antar pihak panitia harus berkoordinasi dengan baik agar acara dapat berlangsung dengan baik h. Harus ada komunikasi antara pihak panitia dengan pihak pengelola tempat penelitian. i. Pihak panitia dan pihak FORCES harusnya ditingkatkan dalam kekoordinasinya agar tidak terjadi kesalahpahaman. j. Panitia yang tugasnya sudah selesai, seharusnya membantu panitia acara agar tidak ada panitia yang menganggur. SIE KONSUMSI Kendala : a. Panitia bingung untuk teknis makanan. b. Kurangnya koordinasi antara panitia dengan juru masak. c. Kehabisan air mineral saat acara outbond. d. Menu makanan tidak sesuai yang direncanakan sebelumnya. e. Banyak makanan yang tidak habis (masih bersisa) Solusi : a. Diusahakan adanya koordinasi yang lebih antara pihak panitia dengan pihak juru masak b. Harus mengontrol minuman agar tidak kehabisan. c. Panitia harus lebih tegas kepada peserta dan panitia agar tidak membuang makanan.

SIE PERALATAN Kendala : a. Persiapan untuk perlatan kurang dan sangat mendadak. b. Microphone yang dapat digunakan hanya 1. c. Kekurangan peralatan yang akan digunakan dalam outbond. Solusi :

a. menyiapkan segala perlengkapan dan inventarisnya yang akan digunakan minimal sebelum 15 menit acara berlangsung. b. Sebelum digunakan, panitia harus mengecek mic jauh hari agar dapat digunakan. SIE TRANSPORTASI Kendala : Saat pulang dari kunjungan pabrik, kekurangan kendaraan. Solusi : Diusahakan untuk menentukan berapa kendaraan umum yang akan disewa untuk ke pabrik agar tidak terjadi kekurangan.

II. Penutup Laporan ini kami bentuk guna mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah kami lakukan. Mungkin terlaksananya kegiatan LDP kali ini belum dapat dikatakan sempurna, oleh karenanya perlu diadakan evaluasi.

III. Laporan Perjalanan


Laporan perjalanan adalah laporan yang khusus dibuat untuk memaparkan hal-hal yang telah terjad selama suatu perjalanan berlangsung. Laporan ini umumnya ditugaskan kepada siswa-siswi yang bersama-sama telah mengunjungi suatu tempat rekreasi secara bersamaan (merupakan salah satu kegiatan sekolah), sehingga selain mereka menikmati perjalanan, mereka juga diharapkan mampu untuk menuangkan sega sesuatu yang mereka lihat maupun lakukan di tempat tersebut sesuai dengan kondisi dan suasana yang nyata. Berikut adalah susunan dari Laporan Perjalanan:

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan Kegiatan

BAB II Pelaksanaan Wisata A. Panitia dan Pelaksana Kegiatan B. Peserta dan Pembina Kegiatan C. Waktu Kegiatan D. Objek Kegiatan E. Biaya F. Perjalanan dan Hasil Kegiatan

BAB III Penutup A. Simpulan B. Saran

Contoh Laporan Perjalanan SMP NEGERI 2 JATI KUDUS Tahun Pelajaran 2011 / 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahunnya disetiap sekolah selalu mengadakan rekreasi. Begitu juga di SD. Rekreasi di SD biasanya diperuntukkan untuk siswa kelas 6.Rekreasi itu bertujuan sebagai kegiatan penyegaran / penjernihan pikiran untuk menghadapi ujian nasional. Tujuan rekreasi yang lain adalah untuk mempererat tali persaudaraan. Dimana memori memori yang terjadi pada moment rekreasi tersebut dapat menjadi kenangan yang tidak terlupakan.Selain itu kegiatan rekreasi tersebut diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan siswa terhadap obyek wisata yang dikunjungi. B. TUJUAN Tujuan dari diadakannya rekreasi di SD Negeri 4 Jati Wetan adalah 1. Mendapat pengalaman wisata. 2. Refresing atau Menyegarkan pikiran. 3. Menghilangkan rasa jenuh. 4. Rekreasi. 5. Mempererat pertemanan. BAB II PELAKSANAAN WISATA SISWA A. Panitia Pelaksana Panitia pelaksana rekreasi di SD Negeri 4 Jati Wetan yaitu : 1. Kepala Sekolah 2. Guru Bu. Winanti 3. Komite Sekolah : Bpk. Isyeh Idayus : Bpk. Winanto : Bpk. Sukamto, Bu. Ningsih, Bu. Fatonah,

B. Peserta Dan Pembina Peserta yang mengikuti rekreasi terdiri dari murid murid kelas enam dan dibina oleh guru guru antara lain : Bpk. Sukamto, Bu Ningsih, Bu Fatonah, Bu Winanti, Bpk Winanto, Bu Laila, Bpk seno. C. Waktu Dilaksanakan pada : Pada hari Tanggal Jam D. Obyek Tujuan obyek yang kami datangi : 1. Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) 2. Goa Maharani E. Biaya Biaya untuk mengikuti wisata ke 2 obyek wisata yaitu Wisata Bahari Lamongan dan Goa Maharani sebesar Rp. 150.000 / orang. F. Perjalanan dan Hasil Kegiatan Wisata di SD Negeri 4 Jati Wetan dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Biasanya diperuntukkan untuk siswa kelas enam SD. Dengan tujuan agar siswa lebih rileks dan sekaligus untuk menjernihkan/menyegarkan pikiran sebelum menghadapi ujian nasional. Pada tahun pelajaran 2009 2010, SD Negeri 4 Jati Wetan mengadakan wisata ke dua obyek wisata yaitu Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) dan Goa maharani. Siswa siswi kelas enam SD negeri 4 Jati Wetan berkumpul di SD terlebih dahulu. Setelah semua murid terkumpul, semua murid dan guru pembimbing berbondong bondong menuju bus. Bus untuk wisata ini berwarna biru dan bermerk Simphony. Sebelum wisata di berangkatkan, siswa siswi : Sabtu : 10 Juni 2009 : 05.30 WIB

membaca doa dipimpin oleh guru agama yang bernama Bu Fatonah. Wisata diberangkatkan pukul 05.30 . Di perjalanan menuju ke Lamongan sangat asyik sekali karena di perjalanan terdapat pemandangan yang sangat indah. Selain pemandangan yang sangat indah, juga di temani musik yang lagi popular dan cemilan yang enak. Walaupun perjalanan wisata ini sangat asyik, tetapi banyak siswa yang mual karena jalan yang tidak bersahabat dan ada juga sebagian siswa yang tertidur karena hembusan ac yang dingin. Jam 12.30 WIB, akhirnya wisata pun sampai tujuan pertama kami yaitu WBL. Siswa siswi segera turun dari bus dan makan siang yang telah di sediakan dari sekolah . Setelah makan siang, bagi siswa yang beragama islam segera bergegas menuju mushola untuk sholat dhuhur. Selesai sholat dhuhur, semua murid dan guru guru menuju ke pintu loket untuk masuk ke area wahana WBL . WBL atau Wisata Bahari Lamongan adalah tempat wisata yang terletak di pesisir pantai Jawa, tepat nya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Tempat wisata ini berdiri pada tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata Pantai Tanjung Kodok. Tempat wisata tersebut berdiri di areal seluas 11 hektar. Tempat wisata tersebut buka sekitar jam 08.30 17.30. Harga tiket untuk hari senin kamis : WBL Untuk weekend / liburan : WBL : Rp. 45.000 WBL + gua maharani : Rp. 60.000 Di dalam terdapat banyak wahana yang menarik untuk di naiki. Di area wahana WBL terdapat wahana yang sudah terbayar seperti crazi car coaster, kolam renang, waterbom, kano, anjungan walisongo, rumah sakit hantu, motocross. Dan ada yang jika kita menaiki harus membayar lagi seperti wahana: gokar, fliying fox, : Rp 35.000 WBL + gua maharani : Rp. 45.000

sepeda air dan lainnya. Wahana yang cukup menantang di dalam Wisata Bahari Lamongan (WBL) antara lain Rumah Sakit Hantu, crazi car dan jet coster, dan lainnya. Setelah semua murid menikmati wahana yang terdapat di WBL. Wisata kami lanjutkan ke tujuan kedua yaitu Goa Maharani. Salah satu keajaiban alam berupa gua istana maharani yang menyimpan keindahan alam lebih spesifik dan unik diatas rata-rata gua wisata yang lain. Stalaktit dan stalagmit yang tumbuh di dalam goa dapat meman-carkan cahaya warna warni bila terkena cahaya. Di dalam Goa memang terdapat stalaktit - stalagmit yang menyerupai singgasana Maharaja, flora dan fauna, yang sangat indah bersinar sinar seperti mutu manikam intan baiduri. Dari tetesan air bebatuan gamping yang menyerupai karang sejak jutaan tahun yang lalu secara alami endapannya mengkristal membentuk berbagai perwujudan yang sangat mengagumkan. Stalaktit dan stalagmit tersebut ada yang disebut Lingga Pratala (menyerupai alat vital laki - laki), Yoni Pratiwi (alat vital perempuan), Cempaka Tirta (bunga kanthil), Karang Raja Kadal (menyerupai dinosaurus), Selo Gajah (menyerupai kepala gajah), bunga Mawar, pohon Beringin dan berbagai bentuk lainnya yang teramat unik dan indah Sebelum masuk ke dalam goa maharani, kami disambut oleh satwa satwa yang terdapat pada area wisata tersebut . Di area satwa tersebut terdapat banyak hewan yang jarang kami temui seperti : harimau, macan, kuda nil, buaya, dan lainnya. Disana juga terdapat museum hewan yang berisi banyak tulang/fosil hewan hewan purbakala yang telah di awetkan. Setelah melihat-lihat satwa di area wisata tersebut.Kami masuk ke dalam goa maharani. Di dalam goa maharani tampak keindahan yang tampak dari stalaktit dan stalagmit. Disana juga terdapat batuan batuan yang indah.Setelah melihat isi gua, kami kembali ke bus. Kami beranjak pulang dengan membawa pengalaman yang tidak terlupakan.

BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Berdasaran isi laporan ini, dapat disimpulkan bahwa tujuan obyek wisata yang dikunjungi oleh siswa siswi SD 4 Jati Wetan yaitu WBL dan goa maharani. Di dalam obyek tersebut sangat menarik untuk di datangi saat liburan karena di dalam sana kita dapat memperoleh pengalaman yang menyenangkan sekaligus untuk refresing dengan biaya yang terjangkau. B. SARAN Saran untuk SD 4 Jati Wetan adalah agar tahun tahun berikutnya, obyek wisata yang dikunjungi adalah obyek wisata yang memilaki nilai pendidikan dan pengalaman yang tinggi dengan biaya yang terjangkau.

IV. Laporan Ilmiah


Laporan ilmiah merupakan jenis tulisan yang bertujuan untuk melaporkan kegiatan ilmiah atau percobaan yang telah dilakukan oleh seseorang. Percobaan ini umumnya dilandasi atad keingintahuan seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan alam, contohnya: mengobservasi makanan. Umumnya laporan ini berisikan fakta yang memang terjadi sewaktu penelitian dilangsungkan, selain itu, laporan ini juga harus mengikutsertakan hipotesis atau perkiraan sebelum melakukan percobaan, lalu dibandingkan dengan analisis kegiatan yang terjadi. Selain kedua hal tersebut, laporan ini juga harus memuat teori awal yang bertujuan untuk memberikan keterangan tujuan dari kegiatan percobaan ini. Berikut adalah susunan Laporan Ilmiah: Kata Pengantar BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang Masalah B. Identifikasi masalah C. Rumusan Permasalahan D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Teoritis A. Kajian Pustaka B. Kerangka Teoritis C. Ringkasan dan Kerangka Berfikir D. Hipotesis BAB III Metodologi A. Pemilihan Subyek (populasi, sampel dan teknik sampling) B. Desain dan Pendekatan C. Pengumpulan Data D. Analisis BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V Simpulan dan saran A. Simpulan B. Saran

Daftar Pustaka Lampiran

Contoh Laporan Ilmiah Laporan Listrik Statis

XI IPA 4 SMAN 13 Jakarta Utara

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul Penerapan ElektroStatis . Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui factor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa elektrostatis dan sifat-sifat yang dihasilkan olehnya. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pengajar Mata Pelajaran Fisika kelas XI IPA 4 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Olehkarenaitu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.

Jakarta , 23 Januari 2012 Penulis

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dengan kontak terhadap listrik, baik itu listrik yang bersifat dinamis, maupun yang bersifat statis. Kita tahu bahwa penggunaan listrik itu sangatlah penting bagi kehidupan kita, mulai dari penggunaan listrik untuk memasak, penerangan sampai pembentukan sebuah magnet yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita. Magnet yang dibuat menggunakan teori listrik statis, dapat dibuat dengan berbagai cara, mulai dari cara yang sederhana dengan menggosok-gosokkan benda tertentu sampai dengan menggunakan percobaan yang membutuhkan alat-alat dan bahan-bahan industri.

B. Tujuan Penelitian Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui faktor yang

mempengaruhi terjadinya peristiwa elektrostatis dan sifat-sifat yang dihasilkan olehnya.

C. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui factorfaktor yang bias menimbulkan kejadian listrik statis terutama yang bisa menghasilkan sifat magnet serta dengan percobaan ini, kita bisa memanipulasi sifat-sifat elektrostatis yang ada untuk membuatnya lebih bermanfaat bagi kita.

D. Rumusan Masalah Kemagnetan dipengaruhi sebuah oleh benda yang terjadi yang oleh terjadi listrik statis

gesekan-gesekan

antarbenda

tersebut, terjadi atau tidaknya sifat magnet itu juga dipengaruhi oleh jenis bahan yang saling bergesekan. Sifat magnet yang terjadi dipengaruhi oleh perpindahan anion dan kation antar benda yang cocok.

BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Teoritis A.Kajian Pustaka 1. Teori Dasar Benda Bermuatan Listrik Gejala dan pemanfaatan kelistrikan sebenarnya berlandastumpu pada konsep dasar benda bermuatan yang lebih dikenal dengan nama elektrostatik. Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan peristiwa yang mudah kita tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Coba Anda gosok-gosokkan penggaris plastik pada tangan anda kemudian dekatkan ke rambut teman anda maka akan nampak beberapa helai rambut berdiri karenanya. Atau, coba gantilah penggaris plastik dengan menggunakan balon, gosokkan balon tersebut ke rambut Anda kemudian tempelkanlah pada dinding, lihatlah apa yang terjadi ? Balon akan menempel pada dinding beberapa saat. Dalam skala yang lebih besar fenomena elektrostatik pernah Anda lihat pada peristiwa terjadinya petir. Petir terjadi akibat adanya loncatan muatan listrik statis di ionosfir. Petir merupakan gejala alam yang jauh lebih awal dari kejadian bumi kehidupan di bumi. Fenomena elektrostatik sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu. Pada kira-kira 2600 tahun yang lalu, pada zaman Yunani kuno, Thales of Miletus telah mencermati fenomena sebuah benda fosil mirip kaca yang digosok-gosokkan dapat

menarik benda-benda tertentu secara ajaib, misalnya bulu-bulu halus binatang. Saat itu benda aneh tersebut dalam bahasa Yunani dinamai

electron. Karena keterbatasan ilmu dan pengaruh budaya keyakian saat itu, kejadian alam ini belum dapat dijelaskan secara ilmiah bahkan menganggapnya sebagai sebuah peristiwa sihir semata. Dalam literatur Inggris benda aneh tersebut dikenal dengan nama batu ambar (ambar stone). Pada tahun 1600-an, seorang dokter istana Inggris, William Gilbert meneliti keajaiban batu ambar tersebut secara ilmiah dan membeda-kannya dari fenomena kemagnetan. Gilbert menamai gejala batu ambar ini dan gejala apapun yang serupa sebagai Electric, atau dalam bahasa Indonesia disebut listrik (bukan elektron). Sekarang istilah electric atau listrik dipakai untuk menamai semua gejala yang berhubungan dengan ion (elektron dan proton) serta dinamikanya. Tahun 1700-an, seorang Ilmuan bernama Du Fay menunjukkan bahwa ada dua jenis gejala kelistrikan statik. Yaitu, gejala tarik-menarik dan tolak menolak pada benda. Dari dua gejala ini disimpulkan terdapat dua jenis sumber listrik (yang kemudian disebut muatan listrik). Penemuan Du Fay ini diperkuat oleh hasil eksperimen Benjamin Franklin (1752 ), seorang ilmuan, sastrawan, politisi dan terutama salah seorang penggagas deklarasi kemerdekaan Amerika, yang menyatakan -berdasarkan (muatan listrik) fenomena kilat yang dipelajarinya- bahwa muatan listrik pada peristiwa batu ambar terdiri dari dua jenis listrik yaitu sebagai positif (+) dan negatif (-). Penamaan ini dipakai hingga saat ini dan amat membantu dalam menjelaskan gaya elektrostatik Robert A. Millikan (1869-1953) kemudian melakukan eksperimen yang bertujuan mencari harga muatan yang paling kecil yang bisa didapatkan.

B.Kerangka Teoritis

Hukum Coulomb untuk Muatan Listrik Melalui sebuah percobaan, Coulomb (1768) antara muatan-muatan listrik sejenis terjadi gaya tarik-menarik dan antara muatan listrik yang berlainan jenis terjadi gaya saling menolak (repulsif). Gaya tarik/tolak ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar benda/muatan dan sebanding dengan besarnya muatan benda tersebut. Jika muatan QA interkasi kedua muatan tersebut adalah dimana: dan QB menemukan bahwa

didekatkan pada jarak r maka Coulomb merumuskan bahwa gaya

k = 1/9(40) 9 x 10 F = Gaya Coulomb (Newton) (coulomb) QA = Muatan pertama (coulomb) (meter) Dari penjelasan di atas maka dalam elektrostatika (statika elektrik) terdapat dua hukum penting yang banyak digunakan. Hukum pertama menyatakan bahwa muatan listrik yang senama tolakmenolak, dan Hukum ini muatan listrik yang dengan hukum tidak senama tarikmenarik. dalam kemagnetan, yang mirip r12 = jarak antar muatan QB = Muatan kedua

menyatakan 3-22

Unit 3 bahwa kutub-kutub yang senama tolak-

menolak dan kutub-kutub yang tidak senama tarik-menarik. Hukum kedua terkenal dengan nama hukum coulomb. Hukum ini berbunyi: Gaya yang bekerja antara dua muatan listrik adalah sebanding dengan perkalian antara kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antara kedua muatan, serta tergantung pada bahan yang memisahkannya

C. Ringkasan dan Kerangka Berfikir Bagaimanakah benda bisa bermuatan listrik? Sebagaimana kita ketahui di alam ini terdapat benda bermuatan listrik dan benda netral yang ditentukan oleh perbandingan muatan positif dan muatan negatif di dalam atom penyusun bahan tersebut. Pada benda netral jumlah muatan positif dan negatif di dalam setiap atom sama. Dan karena setiap benda terdiri dari atom, maka dengan demikian jumlah muatan elektron akan sama dengan inti atom yang notabene bermuatan positif. 3-20 Unit 3

Sebuah atom bermuatan netral memiliki muatan negatif dan positif yang sama besar Jika elektron dalam atom atau benda berpindah ke atom atau benda lainnya, maka benda atau atom semula akan kekurangan elektron. Dengan demikian jumlah muatan positifnya lebih besar dari pada jumlah muatan negatifnya maka bahan tersebut menjadi bermuatan positif. Pada kenyataan sehari-hari kita tidak dapat membedakan benda yang mana yang bermuatan negatif atau positif. dengan kasat mata. Namun, menurut tradisi, gelas/kaca yang digosok dengan kain sutra merupakan benda bermuatan positif, sedangkan jika digosok dengan kain wol maka akan bermuatan negatif. Dengan

demikian benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah digosok oleh kain sutra, maka ia kita sebut bermuatan positif. Demikan juga sebaliknya. Ketika batang gelas digosok dengan kain sutra, sejumlah elektron dari batang gelas berpindah ke kain sutra sehingga batang gelas kekurangan elektron dan bermuatan positif. Batang gelas yang bermuatan positif akan menarik konduktor yang memiliki elektron bebas, misalnya kertas logam. Mekanisme sebalinya terjadi ketika kita menggosokan wol pada batang gelas, sejumlah elektron justru berpindah dari wol ke batang gelas sehingga batang gelas memiliki muatan negatif berlebih. Beberapa percobaan sederhana lainnya untuk menunjukkan fenomena kelistrikan (benda bermuatan listrik) dapat Anda lakukan sendiri dengan bahan/alat dan cara sederhana sebagai berikut.

Kegiatan

a. Bahan/Alat: Sebuah penggaris plastik, dua lembar plastik sampul buku, balon yang sudah ditiup (berisi udara), batang plastik, batang gelas, kain nilon, kain berbulu (wool), kain sutra, serpihan-serpihan kecil kertas kering atau alumunium foil. b. Cara Kerja: (1) Gosok-gosokkan penggaris plastik pada rambut kering (tidak basah atau berminyak). Kemudian segera dekatkan kepada serpihan-serpihan kertas kering atau serpihan alumunium foil. Amati apa yang terjadi? (2) Gosokkan kedua lembar plastik sampul buku kepada kain nilon. Segera dekatkan kedua lembar plastik tersebut, apa yang terjadi?

(3) Gantunglah batang karet/plastik dengan benang. Gosoklah batang plastik ini dengan kain wool. Pada saat yang sama teman Anda menggosok batang gelas dengan dengan kain sutra. (4) Gosoklah dua buah balon yang telah mengembang (ditiup) dengan kain wool beberapa saat. Selanjutnya segera lekatkan balonbalon tersebut ke dinding dan lepaskan! Apa yang terjadi? Atau coba kegiatan lainnya, setelah kedua balon digosok dalam keadaan tergantung bebas dekatkan satu dengan yang lainnya. Amati yang dialami kedua balon tersebut!? (5) Untuk setiap kegiatan di atas diskusikan dengan teman Anda, apa yang sebenarnya terjadi pada benda-benda yang digosok dan diamati kejadiaannya oleh Anda.

C.Hipotesis Dari kegiatan di atas yang telah kalian lakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering akan bermuatan positif. 3. Dua buah benda yang bermuatan listrik sejenis akan tolakmenolak dan jika muatan listriknya berbeda akan tarikmenarik. listrik negatif. 2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik

BAB III Metodologi Penelitian A. Pemilihan Subyek Subyek yang sesungguhnya diperlukan untuk mengetahui

permasalahan dalam gaya yang dimunculkan oleh penggaris mika yang telah digosokkan ke kain/rambut ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama yang memang sedang mempelajari tentang

bahan elektrostatis ini. Namun, kami menggunakan sampel murid kelas XI IPA 4 dalam rangka menyampaikan hasil penelitian kami, karena selain menambah ilmu pengetahuan, diharapkan suatu saat mereka juga dapat menghasilkan sebuah karya yang mencengangkan dunia. Sampling ini dilakukan di SMAN 13 Jakarta Utara karena menurut kami, di dalam SMAN 13 Jakarta Utara terdapat berbagai macam anak yang memiliki pola pikir yang lebih kritis sehingga kami-pun dapat mengevaluasi kesempurnaan maupun ketidaksempurnaan yang telah kami lakukan di dalam percobaan kami.

B. Desain dan Pendekatan Terdapat berbagai pendekatan yang telah kami lakukan guna mencapai hasil yang optimal ketika menjalankan tugas kami, berikut akan dijabarkan mengenai pendekatan tersebut: 1. Pendekatan Kualitatif

Merupakan pendekatan yang dilakukan tanpa alat ukur nyata yang didalamnya terdapat analisis dari kami selaku peneliti yang melaksanakan percobaan kami, biasanya percobaan kualitatif ini tidak mampu menghasilkan data berupa angka, namun pendekatan ini mampu menghasilkan data-data teoritis yang mengacu kepada kerangka teori dari percobaan itu sendiri. Contoh: 1. Mengapa kertas bisa menempel di penggaris mika ketika telah digosokan ke kain/rambut?, 2. Namun mengapa tanpa gosokan tersebut kertas tidak dapat menempel di penggaris mika?. Nah, nantinya data yang akan dihasilkan merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. 2. Pendekatan Kuantitatif

Merupakan pendekatan yang dilakukan dengan alat ukur nyata yang di dalamnya terdapat proses penghitungan yang mengacu kepada jumlah atau angka, pendekatan dengan cara ini mampu

menghasilakn data yang akurat karena jelas dapat dilihat oleh mata tanpa perlu mengira-ngira data yang akan didapatkan. Contoh: Apabila terdapat 100 potongan kertas, maka berapakan jumlah kertas yang dapat diangkat ketika 1. Hanya bagian dari penggaris yang terkena gosokan kain, 2. Hanya bagian dari penggaris yang terkena gosokan kain. Nah, data yang dihasilkan nantinya berupa angka dan dari angka tersebut kita dapat menarik suatu kesimpulan mengenai percobaan yang telah kita lakukan.

C. Strategi dan Taktik Penelitian Pertama kita selaku peneliti harus mengambil suatu kondisi yang berhubungan dengan teori dan dapat dijadikan bahan percobaan, setelah itu bacalah beberapa sumber baik dari buku maupun internet yang dapat memperluas pengetahuan kita mengenai bahan yang akan kita teliti. Setelah itu, ujilah penelitian yang telah kalian tetapkan hingga mendapatkan data yang akurat. Setelah kita mendapatkan hasil yang akurat dari percobaan tersebut, barulah kita harus menentukan sampel subyek yang akan kita gunakan untuk mengamati percobaan yang telah kita lakukan.

D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data kami dilakukan dengan cara: 1. Observasi yakni melakukan percobaan dan mengumpulakn data apa saja yang dapat membuat percobaan tersebut gagal ataupun berhasil, 2. Dokumentasi guna memberitahukan kepada subyek bahwa data dari percobaan kita memang benar-benar akurat.

E. Metode Observasi dan Dokumentasi Observasi dan dokumentasi ini digunakan untuk mempertahankan kebenaran ilmiah, sebagaimana ditegaskan oleh Gordon (1991), bahwa: dasar-dasar pembatasan secara luas diterima oleh ilmuwan itu sendiri adalah kesaksian empirik, sebuah pernyataan adalah ilmiah jika diuji oleh observasi dan eksperimen. Observasi dan Dokumentasi dalam suatu penelitian kualitatif maupun kuantitatif lazimnya berkaitan dengan situasi sosial yang diperlukan oleh sejumlah masyarakat. Setiap situasi sosial setidaknya memiliki tiga elemen utama, yaitu: 1. Lokasi/fisik tempat suatu situasi sosial itu berlangsung, 2. Manusia-manusia pelaku atau aktor yang menduduki status/posisi tertentu yang memainkan peranan-peranan tertentu, dan 3. Kegiatan atau aktivitas peran pelaku pada lokasi/tempat

berlangsungnya situasi sosial.

F. Analisis Data Analisis data yang kami gunakan dalam penelitian ini hanya berupa tanggapan atau hipotesis dari kami selaku peneliti dan subyek lain yang menyaksikan percobaan kami sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan suatu analisis yang akurat sesuai dengan buah pemikiran dari beragam peneliti.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian Ternyata muatan elektron yang menumpuk dapat berpindah ke suatu benda yang muatan elektronnya lebih sedikit dan apabila muatan elektron itu berdekatan dengan benda-benda yang memacu

timbulnya listrik statis, makaa benda bermuatan elektron tersebut akan mampu mengangkat benda lainnya.

BAB V Penutup A. Simpulan Ingatlah bahwa muatan yang berpindah merupakan muatan yang bersifat negatif sedangkan muatan yang positif hanya menerima muatan negatif yang akan berpindah ke arahnya.

B. Saran

Saran kelompok kami, ketika kalian hendak membuat suatu laporan ilmiah maka berdiskusilah kepada anggoto kelompok anda hingga mendapatkan tema yang terbaik, lalu carilah sumber-sumber yang dapat memperkuat hipotesis kalian terhadap hal yang akan kalian coba. Setelah itu, lakukanlah percobaan dan klarifikasi hasilnya kepada guru kalian yang memang mengetahui tentang keakuratan hal yang kalian coba.

Pembahasan Materi (Laporan Lisan) I. Berita

A.Pengertian Berita Berita berasal dari bahsa sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi". Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi". Menurut kamus besar, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar bacakan. Menurut Dean M. Lyle Spencer: Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca. Menurut Willard C. Bleyer : Berita adalah sesuatu yang termasa

( baru ) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makana bagi pembaca surat kabar, atau karena ika dapat menarik pembaca - pembaca tersebut. Menurut William S Maulsby : Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut. Menurut Eric C. Hepwood : Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum. Menurut Djafar H Assegaf : Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan. Menurut J.B. Wahyudi : Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik. Menurut Amak Syarifuddin : Berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media massa. Dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni: Laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas. Dalam berita juga terdapat jenis-jenis berita yaitu: 1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini, jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :

a. Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba. b. Soft News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. 2. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. 3. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
4. Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya

pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.

B.Bagian Berita Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu: i.Headline. Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika. ii. Deadline. Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.

iii. Lead. Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat. iv. Body. Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
C. Unsur-Unsur Berita

Dalam Berita Harus terdapat unsur-unsur 5W 1H yaitu : (1) What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa? (2) Who - siapa yang terlibat di dalamnya? (3) Where - di mana terjadinya peristiwa itu? (4) When - kapan terjadinya? (5) Why - mengapa peristiwa itu terjadi? (6) How - bagaimana terjadinya? (7) What next - terus bagaimana? Contoh Berita Liputan 6 SCTV (sesuai dengan laporan lisan) Sidang Isbad kamis malam akhirnya memutuskan awal Bulan Ramadhan 1433 jatuh pada hari sabtu, 21 Juli 2012. Penetapan ini dilakukan Hilal. Sidang Isbad yang dipimpin Menteri Agama, Suryadharma Ali dan dihadiri 17 organisasi kemasyarakatan, Ormas Islam di Indonesia, serta perwakilan negara sahabat menetapkan tanggal 1 Ramadhan berdasakan penghitungan secara matematis dan astronomi, atau hisap dan rukyah melalui pengamatan penampakan

setelah menerima laporan dari ilmuan serta laporan rakyat dari 38 lokasi di seluruh Indonesia. Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengumumkan Dan dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim kami memutuskan dan menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadhan 1433 Hijriah jatuh pada hari sabtu, tanggal 21 Juli 2012. Posisi Hilal yang masih berada di 1,7 dan Ijtima masuknya Bulan Ramadhan jatuh pada pukul 11.24 Kamis siang kurang delapan jam hingga terbenamnya matahari belum memenuhi syarat. Sedangkan laporan rukyat dari 38 lokasi di Indonesia menyatakan tidak melihat hilal. Meski begitu, pemerintah menghargai sikap PP Muhammadiyah dan beberapa Ormas Islam lainnya yang memulai puasa pada hari Jumat, 20 Juli 2012. Debora Tarigan dan Happy Wahyudi melaporkan dari Jakarta. Liputan6.com, Jakarta: Kementerian Agama telah memutuskan awal Ramadan 1433 H jatuh pada Sabtu lusa. Hal itu disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sidang Isbat di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/7) malam. "Berdasarkan saksi-saksi di sejumlah daerah di Indonesia yang dibacakan, semuanya tidak melihat hilal, maka 1 Ramadan 1433 H akan jatuh pada hari Sabtu 21 Juli 2012," ujarnya. Sidang yang dimulai sejak pukul 17.00 WIB itu dihadiri sejumlah ormas Islam, Komisi VIII DPR, dan sejumlah utusan negara tetangga. Hingga kini, sidang Isbat masih berlangsung dalam sesi tanggapan dari sejumlah ormas Islam.(ADO) Rochmanuddin dan Muhammad Ali

II. Wawancara
A. Pengertian

Wawancara dalam istilah lain dikenal dengan interview. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung (face to face) dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis). Untuk menghasilkan sebuah berita yang baik sangat tergantung dari hasil wawancara di lapangan. Sedikitnya data yang diperoleh di lapangan, akan menyulitkan wartawan dalam menulis berita. Untuk itu, dalam melakukan wawancara, upayakan mendapatkan data yang selengkap-lengkapnya di lapangan, khususnya melalui proses wawancara. Dalam dunia jurnalistik, dikenal beberapa jenis wawancara, antara lain: 1. Wawancara berita (news peg interview) yaitu, wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber tentang suatu masalah. 2. Wawancara Pribadi (personel interview) yaitu wawancara untuk memperoleh data tentang pribadi dan pemikiran seseorang (narasumber). Berita yang dihasilkan berupa profil narasumber, meliputi identitas pribadi, perjalanan hidupnya dan pandanganpandangannya mengenai berbagai masalah yang terkait profesinya. 3. Wawancara Ekslusif (exclusive inteview) yaitu wawancara yang dilakukan seseorang wartawan atau lebih (tetapi berasal dari satu media) secara khusus berkaitan masalah tertentu di tempat yang telah disepakati bersama. 4. Wawancara Keliling/Jalanan (man in the street interview) yaitu wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan menghubungi berbagai interview secara terpisah yang satu sama lain mempunyai kaitan dengan masalah atau berita yang akan ditulis. Misalnya, ada peristiwa kebakaran. B.KIAT WAWANCARA

Sebenarnya tidak ada kiat yang mutlak untuk melakukan wawancara. Apalagi setiap wartawan punya kiat-kiat tersendiri dalam menemui dan memancing simpati narasumber untuk mau melayani permintaan untuk wawancara. Namun demikian, ada beberapa hal umum yang perlu menjadi catatan para wartawan sebelum melakukan wawancara. 1. TAHAP PERSIAPAN Pada dasarnya, seorang wartawan harus siap setiap saat melakukan wawancara dengan orang lain (narasumber), namun untuk sebuah wawancara yang baik diperlukan persiapan yang baik. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain: a. Fisik Sebelum melakukan wawancara, seorang wartawan harus sudah benar-benar sehat secara fisik. Dengan kata lain, kondisi fisiknya benar-benar fit. Fisik yang prima akan mempengaruhi jalannya wawancara maupun hasil yang akan diperoleh dari wawancara tersebut. b. Mental Wartawan yang secara mental belum siap untuk melakukan wawancara dengan narasumber berita, akan berakibat fatal terhadap proses wawancara apalagi terhadap hasil yang akan diperoleh. Untuk itu, kesiapan mental sangat diperlukan oleh seorang wartawan. c. Daftar Pertanyaan Sebelum terjun ke lapangan melakukan wawancara atau wawancara melalui telepon, wartawan harus memiliki daftar pertanyaan yang akan diajukan. Daftar pertanyaan itu disusun sedemikian rupa, sehingga antara pertanyaan yang satu dengan lainnya memiliki hubungan yang jelas.

d. Buat Janji Sebelum wawancara, sebaiknya buat dulu janji dengan narasumber sehingga kedua belah pihak sama-sama siap untuk melakukan wawancara. e. Alat Tulis dan/atau Alat Perekam Persiapkan alat tulis, seperti pena dan buku catatan. Meski menggunakan alat perekam, alat tulis tetap saja diperlukan terutama untuk menulis nama, gelar dan angka. III. TAHAP PELAKSANAAN Setelah melakukan persiapan, tahapan selanjutnya adalah melakukan wawancara. Tahapan ini merupakan tahapan penting yang akan dilalui seorang wartawan. Pada tahapan ini, ada beberapa hal yang mesti dilakukan, antara lain: a. Datanglah tepat waktu b. Perhatikan penampilan c. Perkenalkan diri kepada narasumber (khususnya nama dan media tempat tempat wartawan bekerja) d. Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan, sehingga narasumber tahu alasan dirinya dijadikan narasumber e. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk narasumber yang punya banyak waktu) namun to the point (langsung ke persoalan inti) untuk narasumber tertentu. f. Pertanyaan tidak bersifat interogatif atau terkesan memojokkan narasumber, sehingga menjadikan narasumber seperti terdakwa di persidangan. g. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui h. Dengarkan dengan baik jawaban yang disampaikan narasumber. Boleh menyela apabila narasumber lari dari topik yang dibicarakan i. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan baru yang muncul dari penjelasan narasumber. Sebab, hal ini senanitasa terjadi dalam setiap wawancara. j. Setelah seluruh pertanyaan diajukan, jangan lupa memberikan

kesempatan kepada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum ditanyakan. k. Usai wawancara, sampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber. Tujuan ( kedudukan ) wawancara

Discovery, yaitu untuk mendapatkan kesadaran baru tentang aspek Pengukuran psikologis: data yang diperoleh dari wawancara akan

kualitatif dari suatu masalah

diinterpretasikan dalam rangka mendapatkan pemahaman tentang subjek dalam rangka melakukan diagnosis permasalahan subjekdan usaha mengatasi masalah tersebut.

Pengumpulan data penelitian : informasi dikumpulkan untuk

mendapatkan penjelasan atau pemahaman mengenai suatu fenomena. Data dikumpulkan dengancara wawancara karena kuesioner tidak dapat diterapkan pada subjek subjek tertentu, atau ada kekhawatiran responden tidak mengisi kuesioner ataupun tidak mengembalikan kuesioner pada peniliti. Mengapa menggunakan wawancara ?

Karena ingin melengkapi dan menambahkan data yang telah ada,

yang diambil dengan metode lain seperti survey, observasi, studi dokumen dsb

Karena ingin mengambil data kualitatif tentang suatu fenomena

tertentu. Wawancara dapat digunakan sebagai metode pengambilan data

Karena situasi tertentu dalam bidang pengukuran ( assessment )

psikologis ketika alat ukur tidak dapat digunakan karena alasan berikut : 1. 2. 3. Subjek buta huruf Subjek menolak mengerjakan test tertentu Topik yang diukur bersifat pribadi, individual dan rahasia

Kapan menggunakan wawancara?

Pengukuran psikologis

Data yang diperoleh dari wawancara akan diinterprestasikan dalam rangka mendapat pemahamanan tentang subjek dalam rangka melakukan diagnosis permasalahan subjekdan usaha untuk memecahkan masalah.

Pengumpulan data

Informasi yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang suatu fenomena yang diteliti Wawancara menjadi bagian dari penelitian survey ketika alat alat ukur lain seperti kuesioner dianggap tidak mampu mengungkap secara lebih mendalam informasi dari responden. Informasi bersifat kualitatif , sangat individual serta variatif sehingga jawaban perlu dieksplorasi melalui suatu wawancara. Contoh Wawancara Contoh naskah simulasi wawancara SIMULASI WAWANCARA Karya: Catharina Wenirosaline 8D / 5 Vanessa Christiani 8D / 29 Topik Narasumber Pewawancara Indonesia. W : wartawan (Vanessa) : : : Hiburan. Romy Rafael. Wartawan dari majalah Magic

N : narasumber(Weni)

W : Selamat pagi Pak, saya wartawan dari majalah Magic Indonesia, boleh saya mewawancarai Bapak? N : Pagi. Tentu saja boleh, silahkan. W : Majalah Magic Indonesia akan memasukkan biografi anda sebagai salah satu magician Indonesia , jadi wawancara ini berkaitan dengan kehidupan Anda? N : Begitu ya? Baik saya siap. W : Terima kasih Pak. Ilmu magic apa yang selama ini ditekuni? N : Selama ini saya menekuni ilmu hipnotis. W : Darimana anda dapat mengetahui ilmu ini? Apakah sejak anda mengetahuinya anda langsung tertarik? N : Saat masih kecil, kehidupan saya dengan teman-teman saya yang lain memang sedikit berbeda. Di saat teman-teman saya yang lain berkumpul untuk bermain, saya menyendiri. Karena kebiasaan itu, saya sering kali menjadi bahan ejekan temanteman, dan jadilah saya seorang yang tidak percaya diri. Begitu pula saat saya duduk di bangku SMP, sifat saya yang tertutup membuat saya tidak memiliki banyak teman. Beruntung dari keadaan itu, saya memiliki teman-teman baru berupa buku, dari buku-buku yang saya baca itulah saya mendapatkan karakter diri saya dan mulai tertarik pada ilmu hipnotis. W : Berapa lama anda mendalami ilmu hipnotis ini? Dimana sajakah anda mendalaminya? N : Saya mendalami ilmu hipnotis dan berbagai kegunaannya lebih dari empat tahun di Amerika. Disana saya pernah belajar di Hypnotism Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute dan Institute for Neuro Research and Education. W : Sebelum anda benar-benar menekuni ilmu hipnotis ini, bagaimana tanggapan atau reaksi orang tua anda?

N : Keputusan saya menekuni dunia ini memang mendapat tentangan dari keluarga saya. Pola pikir kedua orang tua saya masih berdasarkan pada persetujuan umum, kalau bekerja berarti menjadi pegawai. W : Sampai saat ini, hal apa saja yang telah dijalani bersangkutan dengan ilmu hipnotis anda? N : Sampai saat ini, saya menggunakan kemampuan hipnotis saya selain untuk hiburan, juga untuk aktivitas klinis (pengobatan psikis), medis (kedokteran), bahkan untuk bisnis dan perusahaan. Saya selalu berusaha menghilangkan kesan negatif hipnotis lantaran karena kasus penipuan dan kejahatan dengan ilmu ini. Saya telah membuka Klinik Romy Rafael Hypnotheraphy dengan menerima penyembuhan orang yang tengah dalam keadaan stres, depresi, phobia, bahkan menghilangkan kebiasaan buruk. Selain itu, saya juga telah menyusun buku Hypnotheraphy : Quit Smoking!, yang berisi panduan hypnoteraphy dalam bentuk buku dan CD, untuk menghilangkan kecanduan rokok. Sekarang ini, saya menjadi salah satu komentator di acara The Master dan tuan rumah di Master Hipnotis Romy Rafael. W: N : Mengapa anda mendapat sebutan Master Hipnotis? Pada tahun 2005 lalu saya berhasil mencatat rekor Museum Rekor Indonesia atau yang dikenal MURI dengan menghipnotis sekitar 5000 orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di Mangga Dua Square, Jakarta pada 11 November 2005. Menarik sekali perjalanan anda menuju kesuksesan anda sekarang ini, semua dijalani tanpa kenal lelah. Baik Pak, terima kasih atas waktu dan semua informasinya. Sukses selalu dan selamat siang. Sama-sama. Terima Kasih.

W:

N :

Pembahasan Materi (Fakta dan Opini dalam Laporan)

I.Fakta Fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya. Informasi yang didengar dapat disebut fakta apabila informasi itu merupakan peristiwa yang berupa kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi. Informasi dapat disebut fakta apabila mempunyai ciri-ciri antara lain: berisi uraian tentang peristiwa yang terjadi (sedang dibicarakan), biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban yang pasti, bersifat objektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan, serta menunjukkan peristiwa telah terjadi. Perhatikan contoh kalimat fakta yang dicetak miring di bawah ini! 1. Pemprov Jateng mendapatkan proyek peningkatan jalan dari dana APBD sebesar 20 miliar rupiah. 2. Bank Dunia memberikan bantuan sebesar Rp 240 miliar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan di ruas Semarang Kota , jalan Kaligawe, dan lingkar Demak. 3. Di Mega Kuningan Jakarta, pada tanggal 17 Juli 2009 kemarin terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. 4. KPK sedang menyelidiki kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi. 5. KPK melakukan investigasi terhadap beberapa proyek pembangunan di Indonesia. Ciri-Ciri Fakta: 1. dapat dibuktikan kebenarannya 2. memiliki data yang akurat misalnya tanggal,tempat ,waktu kejadian 3. memiliki narasumber yang dapat dipercaya 4. bersifat obyektif 5. sudah dipastikan kebenaranya

II. Opini Opini merupakan suatu perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal. Opini adalah pendapat seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Informasi disebut opini karena informasi tersebut baru berupa pendapat, pikiran, pandangan, dan pendirian seseorang. Opini juga disebut pendapat. Opini merupakan persatuan (sintesis) pendapat-pendapat yang sedikit banyak didukung banyak orang baik setuju atau tidak setuju, ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi, dapat berubah-ubah, dan timbul melalui diskusi sosial. Informasi dapat disebut opini apabila mempunyai ciri-ciri: berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalau apa (so what), bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa, dan menunjukkan peristiwa yang belum atau akan tejadi pada masa yang akan datang (baru berupa rencana). Perhatikan contoh kalimat opini yang dicetak miring di bawah ini! 1. Kerusakan infrastruktur, trutama jalan di jalur Pantura Jawa Tengah akan segera diperbaiki pada pertengahan Maret 2008. 2. Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat kelebihan beban kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan permukaan jalan. 3. Menurut Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pemilu pemilihan presiden tahun ini diharapkan hanya satu putaran saja. 4. Pembukaan kantor KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus korupsi 5. Menurut Prof. Dr. Furqon, Dekan FKIP UNS, pendidikan akan maju apabila budaya membaca sudah menjadi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Ciri-ciri kalimat opini

1. tidak dapat dibuktikan kebenaranya 2. bersifat subyektif 3. tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri 4. tidak memiliki data yang akurat

Quiz mencari Fakta dan Opini dalam Berita


Memaksimalkan Standar Keselamatan Penerbangan Persepsi bahwa tingkat keselamatan penerbangan nasional telah memasuki kategori menakutkan mendapatkan pembenaran. Kali ini, legitimasi itu datang langsung dari pemerintah. Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan dan standar keselamatan mereka. Dari 21 perusahaan yang dinilai, hanya satu yang masuk kategori I atau berkinerja baik. Sisanya hanya masuk kategori II atau sedang, dan bahkan III, alias buruk. Hasil pemeringkatan itu, ironisnya, tidak mengejutkan. Hal itu tidak mengejutkan karena semua paham bahwa standar keselamatan penerbangan di negeri ini memang rendah. Tidak mengejutkan karena kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa bukan satu-dua kali terjadi. Ia amat sering terjadi. Sebuah lembaga audit penerbangan internasional sebelumnya telah menetapkan bahwa tidak ada satu pun maskapai penerbangan Indonesia yang masuk kategori I. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan Indonesia. Tentu itu menjadi sebuah pukulan telak bagi kredibilitas penerbangan sipil negeri ini. Adapun yang sangat disesalkan adalah upaya untuk meningkatkan standar keselamatan itu jauh lebih lambat daripada yang diharapkan. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit (IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA.

Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional berada dalam bahaya. Karena itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya untuk memulihkan citra buruk yang telanjur telah terbentuk. Pemerintah harus menetapkan kebijakan yang memaksa agar upayaupaya peningkatan standar keselamatan penerbangan dilakukan secepat-cepatnya dan secermat-cermatnya. Pemerintah ditantang untuk lebih tegas lagi dalam menerapkan sanksi. Pencabutan izin operasi kepada maskapai penerbangan yang masuk kategori III atau buruk harus dilakukan tanpa diskriminasi. Maskapai mana pun yang sejatinya masih berada di kategori III harus dicabut izinnya. Pemberian privilese agar maskapai tertentu lolos peringkat dan masuk kategori II tidak boleh terjadi. Ke depan, kriteria terhadap pemberian izin baru perlu diperketat. Maskapai baru yang ingin masuk pasar penerbangan nasional, misalnya, haruslah maskapai yang mampu memenuhi kategori I. Bila tidak, izin operasi tidak boleh diterbitkan. Sebaliknya, bagi maskapai yang sudah ada, dalam kurun waktu tertentu misalnya, diharuskan memenuhi standar kategori I. Bila tidak, izin operasinya dapat dicabut. Dengan sistem itu, pengguna jasa mendapatkan jaminan standar keamanan terbaik. Upaya seperti itu mestinya menjadi sebuah keniscayaan. Pengguna jasa penerbangan tentu berharap semua maskapai mencapai standar keselamatan excellent. Berbeda dengan bus kota yang boleh mogok di tengah jalan, bagi transportasi udara, kerusakan mesin dan kekacauan sistem pascalepas landas adalah dosa terbesar. Maskapai penerbangan juga tidak boleh terjebak dalam perang tarif. Liberalisasi dalam pasar bebas tidak berarti kebebasan dalam mematikan pesaing dengan menerapkan tarif serendah-rendahnya. Karena kalau itu yang terjadi, dan standar keselamatan dikorbankan, maskapai penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti harfiah. Itu jelas sebuah kejahatan kemanusiaan. Sungguh menyeramkan jika sejatinya itu yang terus berlangsung selama ini. Sumber: Media Indonesia, 28 Juni 2007

SOAL 1. Apakah berita tersebut mengandung kalimat fakta? Jika ya, sebutkan kalimat fakta dalam berita diatas!(minimal 3) 2. Apakah berita tersebut mengandung kalimat opini? Jelaskan alasanmu! 3. Apakah perbedaan fakta dan opini?Sebutkan!(minimal 3) Jawaban 1. Berikut ini adalah fakta yang terangkum dalam editorial tersebut. a. Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan dan standar keselamatan mereka. b. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan Indonesia. c. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit (IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA. 2. Dari ketiga contoh fakta tersebut, dapat dilihat bahwa kutipankutipan tersebut tidak disisipi tanggapan atau opini dari redaksi. Ketiga hal tersebut ditulis apa adanya. 3. Perbedaan Fakta dan Opini a. Fakta dapat dibuktikan kebenarannya memiliki data yang akurat misalnya tanggal,tempat ,waktu memiliki narasumber yang dapat dipercaya bersifat obyektif sudah dipastikan kebenaranya tidak dapat dibuktikan kebenaranya

kejadian

b. Opini

bersifat subyektif tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri tidak memiliki data yang akurat

Memberikan Kritik dan Saran


Memberikan tanggapan berarti mengemukakan pendapat atau gagasan terhadap masalah yang telah kita ketahui. Setiap saat kita bisa memberikan tanggapan terhadap masalah yang kita ketahui. Misalnya kita menanggapi berita dari surat kabar, majalah, radio atau televise. Tentu saja sebelum kita menanggapi berita berita yang kita terima itu, terlebih dahulu kita harus memahami betul permasalahan yang diungkapkan dalam berita tersebut. Memberikan tanggapan terhadap masalah yang tidak jelas bisa menimbulkan kesalahan . oleh karena itu , ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum kita memberikan tanggapan atau mengemukakan pendapat, antara lain: 1. Memahami betul inti permasalahan yang diungkapkan dalam berita itu. 2. Permasalahan itu disertai dengan fakta atau data yang jelas 3. Sumber berita itu dapat dipercaya 4. Yang menyusun berita itu orang yang dapat dipercaya 5. Permasalahan yang diberitakan itu ada kaitannya dengan kepentingan bersama, artinya tidak bersifat pribadi dan rahasia. 6. Tanggapan yang diberikan harus memperjelas permasalahan 7. Kebenaran isi berita itu dapat dipertanggungjawabkan. Jika hal hal diatas dapat terpenuhi, baru kita memberikan tanggapan terhadap suatu berita atau permasalahan tersebut. a) Perhatikan contoh tanggapan terhadap beberapa berita di bawah ini. Tanggapan Terhadap Berita di Surat Kabar Contoh berita: Pencemaran Udara di Kota Besar 6O Persen dari Transportasi Jakarta Kompas Sekitar 60 persen sumber pencemaran udara di kota-kota besar berasal

dari sector transportasi. Pemerintah menyadari sumber pencemaran udara itu harus diatasi, antara lain dengan diversifikasi energi sarana transportasi yang tidak menimbulkan pencemaran, misalnya dengan penggunaan BBG (bahan bakar gas). Menteri Negara Lingkungan Hidup Ir. Sarwono Kusumaatmadja mengungkapkan hal ini ketika meresmikan stasiun pemantauan kualitas udara otomatis di'Taman Bougenville Gambir, Sabtu (23-12.) sore. Salal. satu upaya yang dilakukan adalah penggunaan BBG bagi setiap bus dan taksi baru yang beroperasi di Jakarta mulai April 1996 mendatang. "Diharapkan di masa yang akan datang, pemerintah menciptakan kebijakan sehingga konsumen menggunakan bahan bakar yang tidak menimbulkan polusi kata Sarwono. ----------------------------------------------------------------------------------------------------Kompas, selasa 26 desember 1995 Tanggapan Isi berita diatas sangat penting bagi masyarakat juga bagi instansi atau lembaga pemerintah yang terkait. Berita tersebut menyoroti masalah pencemaran udara yang terjadi di kota-kota besar yang harnpir 60 persen disebabkan oleh kegiatan transportasi. Akibat buangan sisa bahan bakar. Oleh karena itu, pemerintah terutama Menteri Negara Lingkungan Hidup sangat bertanggung jawab dalam masalah ini. Salah satu dari pihak pemerintah yaitu mengganti BBM dengan BBG. Hal tersebut akan dimulai dengan penggunaan BBG kendaraan umum dan taksi baru yang akan dimulai bulan April 1996 di Jakarta.

Daftar Pustaka
http://www.crayonpedia.org/mw/Mengomentari_Berbagai_Laporan_Lisan_de ngan_Memberikan_Kritik_dan_Saran_12.1 http://saputrisblog.blogspot.com/2011/11/contoh-laporan-perjalanan.html http://www.docstoc.com http://harycahyadi.wordpress.com/ http://hairani-hairanianwar23.blogspot.com/2011/02/contoh-kalimat-faktadan-opini-contoh.html http://kaisartheblues.blogspot.com/2007/10/laporan-pertanggungjawabanosis-2007.html

You might also like