You are on page 1of 11

Bagikan

Lainnya

Blog Berikut

Buat Blog

Masuk

Sistem Informasi Geografis


Rabu, 03 Juni 2009
WEB GIS

Pengikut
Join this site
w ith Google Friend Connect

KONSEP DASAR WEB GIS Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Applikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS Komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi client atau di server. 1. Manajemen Data Untuk melakukan menajeman data
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

There are no members yet. Be the first!

Already a member? Sign in

Arsip Blog
2009 (8) Juni (3) JUDUL TUGAS BESAR WEB GIS SKALA PENGUKURAN DATA Mei (1) Maret (4)

Mengenai Saya
Sistem Informasi Geografis Baik Hati,Tidak Sombong,Gak bisa nolak kalo ada orang minta tolong. Lihat profil lengkapku

geografis paling tidak

dibutuhkan sebuah DBMS (Databese Management System). Pemodelan berorientasi objek menjadi sangat dibutuhkan karena pemodelan basisdata relational tidak mampu melakukan penyimpanan data spasial. Pada analisis spasial system manajemen database memberikan beberapa keragaman. Ada beberapa keragaman applikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle Spatial, PostgreSQL, Informix, DB2, Ingres dan yang paling popular saat ini adalah MySQL. 2. Mendesain GUI Untuk berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi perlu dirancang sebuah Graphical User Interface (GUI). GUI berinteraksi langsung dengan user. Karena informasi geografis biasanya sangat kompleks maka akan ditemui banyak kesulitan dalam pengarsipannya. Menciptakan aspek Dunia Virtual menjadi hal penting dalam mendesain GUI. Karakteristik untuk menciptakan dunia virtual adalah Level of Detail (LOD). Algoritma khusus dibutuhkan untuk mampu menampilkan seinvisible mungkin tampilan. Penggunaan PHP dan VRML (Virtual Reality Modeling Language) adalah sebuah ideal perancangan GUI untuk applikasi Web GIS. PHP menjadi bahasa yang paling popular untuk menciptakan web dinamis pada saat ini. VRML dikenalkan oleh Konsorsium Web3D untuk menghasilkan tampilan peta interaktif dalam web. 3. Detail Proses Objek Geo Spasial terdiri dari informasi data spasial dan data non spasial. Informasi Spasial dapat divisualisasikan dengan mengkonversinya VRML dan data non Spasial ditampilkan secara dinamis di halaman HTML. Gambar berikut menunjukkan proses request data standart. Request memanggil desain dari PHP yang berinteraksi dengan database. Setelah menerima respon system mengikuti alur seperti pada gambar. Contoh Pemanfaatan Web GIS : Ketika terjadi Tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat kita analisa jika sudah ditampilkan kedalam bentuk peta. Gambar tersebut dapat memberikan banyak arti dan informasi lebih jika dilengkapi dengan data-data yang akurat. 1. Isi Web Gis Web GIS ini berisi data base : Jaringan jalan, Fasilitas transportasi, Saluran pematusan dan Sarana prasarana pemadam kebakaran. 2. Tujuan Web Gis
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

Tujuan dari WebGIS ini : Mengembangkan peta digital berbasis WebGis untuk memudahkan pencarian data dan informasi tentang jaringan jalan, Fasilitas transportasi, aluran pematusan dan sarana prasarana pemadam kebakaran. Memutakhirkan data dan menyusun mekanismenya yang bisa diterapkan. 3. Manfaat Web Gis Manfaat dari WebGIS ini : Tersedianya peta atau informasi yang berbasis WebGIS yang tersusun dengan baik, akurat, mudah dibaca, dan mudah dimengerti oleh awam sekalipun, baik berupa data maupun peta skematik. Mendukung perencanaan makro jaringan jalan, transportasi, sistem drainase, sarana dan prasarana pemadam kebakaran di Kota Surabaya, baik secara langsung maupun tidak langsung. 4. Mengapa WebGIS ini ada? Kota-kota besar di Indonesia termasuk Kota Surabaya mengalami perkembangan pesat. Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah ibukota Jakarta. Perkembangan kota pahlawan ini setidaknya ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk dan perubahan peruntukan lahan yang semakin cepat. Hal ini terjadi karena kemajuan Kota Surabaya terutama dalam bidang ekonomi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Akibatnya, jumlah penduduk yang tinggal di wilayah Kota Surabaya semakin banyak. Kondisi ini berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan penduduk akan hunian, perkantoran, sarana dan prasarana transportasi, serta fasilitas publik lainnya. Konsekwensinya, pembangunan fisik kota pun semakin meningkat, guna memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Pembangunan fisik dan prasarana perkotaan dapat berupa pembangunan permukiman sebagai tempat tinggal, pembangunan pabrik dan perkantoran sebagai tempat bekerja, pembangunan jaringan jalan sebagai penghubung dan jenis pembangunan lainnya. Kegiatan pembangunan fisik dan prasarana perkotaan di Surabaya tentunya menimbulkan konsekwensi terhadap perubahan peruntukan lahan. Banyak lahan yang semula berfungsi sebagai areal pertanian beralih fungsi menjadi areal terbangun. Perkembangan suatu wilayah dapat berdampak positif, sekaligus juga bisa berdampak negatif bagi suatu kota.
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

Berdampak positif, bila perkembangan wilayah kota tersebut dapat dikendalikan sesuai dengan orientasi perencanaan pembangunan kota. Namun, bila perkembangan tersebut tidak diantisipasi dan tidak dapat dikendalikan dengan baik maka yang terjadi justru sebaliknya. Perkembangan kota justru akan melahirkan permasalahan-permasalahan baru, sehingga problem perkotaan menjadi semakin kompleks. Hal ini sangat signifikan untuk diperhatikan sebab pesatnya pekembangan Kota Surabaya akan membawa konsekuensi logis terhadap menurunnya daya dukung lingkungan, termasuk di bidang drainase, jaringan jalan, fasilitas lalu lintas dan pemadam kebakaran. Dalam konteks inilah, perubahan peruntukan lahan yang semakin akseleratif tentunya berpotensi menjadikan problem banjir di Kota Surabaya akan semakin parah. Hal ini terjadi karena area untuk resapan air semakin berkurang, sehingga air langsung mengalir melalui saluran pematusan. Sementara daya dukung saluran pematusan yang ada sudah tidak mampu lagi mengalirkan air yang debitnya meningkat akibat tidak terserap kedalam tanah. Akselerasi pertumbuhan jumlah penduduk dan pembangunan fisik di Kota Surabaya tentunya berdampak terhadap peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana transportasi. Saat ini kebutuhan akan sarana transportasi berupa kendaraan bermotor memang dapat dipenuhi. Namun, pemenuhan kebutuhan sarana transportasi tidak diimbangi dengan pembangunan prasarana transportasi berupa jaringan jalan dan kelengkapan fasilitas lalu lintasnya. Kondisi inilah yang mengakibatkan problem kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya semakin meningkat. Indikasinya, semakin banyak ruas jalan di Kota Pahlawan ini yang derajad kejenuhannya lebih besar dari 0.85 atau melampaui ambang batas yang dipersayaratkan dalam MKJI (manual kapasitas jalan Indonesia). Selanjutnya, saat ini kondisi bangunan permukiman di Kota Surabaya semakin padat dan kondisi fisik bangunan fasilitas publik, seperti pasar tradisional, yang kondisinya tidak dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran yang memadai. Kondisi seperti inilah membuat potensi kebakaran di kawasan permukiman dan fasilitas publik menjadi semakin besar. Hal tersebut diatas memperlihatkan bahwa perkembangan kota yang tidak diantisipasi, dikendalikan dan direncanakan dengan baik justru akan semakin menambah kompleks permasalahan di Kota Surabaya. Oleh karena itu, pesatnya perkembangan Kota Surabaya harus diperhatikan secara serius agar sesuai dengan orientasi yang telah dicanangkan. Dengan semakin beragamnya permasalahan, penyajian data, baik data spasial maupun data nonspasial, dengan metode konvensional berupa penyampaian data melalui laporan tertulis dan tabel-tabel angka akan sangat menjadi sulit dicerna. Belum lagi apabila terjadi ketidaksesuaian data yang seharusnya sama,
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

menyebabkan pemecahan permasalahan tidak segera dicapai. Tampilan visual untuk memperjelas data sudah jelas akan sangat membantu, akan tetapi dengan metode konvensional berupa penggambaran dengan tangan penyiapan bermacam-macam gambar tematik akan memakan waktu tersendiri pula. Dalam konteks ini, pembuatan database perlu dilakukan guna mempermudah dalam melakukan analisa dalam penentuan kebijakan dalam memecahkan suatu permasalahan di Kota Surabaya. Apalagi pemerintah Kota Surabaya telah memiliki peta foto udara digital skala 1 : 1000 yang ada di Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya. Sehubungan dengan era globalisasi yang semakin nyata, diperlukan Sistem Informasi yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan detail. Dengan telah dibentuknya Sistem Informasi Geografis terpadu di Pemerintah Kota Surabaya, maka integrasi system database GIS dan sistempendukung yang lain sudah dapat dilaksanakan. Sistem informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk kebutuhan operasional, Sistem Informasi Geografis masih diperlukan dukungan data yang lebih lengkap, mencakup semua data agar sistem dapat memberikan manfaat yang maksimal. Perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka dimungkinkan adanya antisipasi terhadap agenda permasalahan di Kota Surabaya. Dalam konteks ini, pemanfaatan peta foto udara digital, skala 1 : 1000, sebagai peta dasar dalam sistem informasi geografis (SIG), maka kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap permasalahan drainase, jaringan jalan, fasilitas lalu lintas dan pemadam kebakaran dapat dilakukan dengan lebih mudah. Penyajian data yang kompleks tidak lagi merupakan sesuatu hal yang membosankan. Disamping itu, pembuatan kebijakan atau perencanaan solusi untuk mengatasi agenda persoalan di Kota Surabaya diharapkan bisa lebih tepat sasaran. BAB I PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WEB GIS Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Hal ini disebabkan karena pengaruh pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang sangat besar dalam kaitannya dengan geo informasi.web GIS merupakan perkembangan dari sistem GIS tradisional, yang seiring dengan
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, turut menggembangkan diri mengikuti arus teknologi yang sedemikian. Dengan memanfaatkan aplikasi web GIS ini, penyampaian informasi tidak lagi dibatasi oleh jarak, perangkat lunak dan sistem operasi tertentu. Web Gis atau yang disebut dengan Internet GIS, distributed GIS atau mobil GIS didefinisikan sebagai suatu jaringan berbasis layanan informasi geografis yang memanfaatkan internet baik meggunakan jaringan kabel maupun tanpa kabel untuk mengakses informasi geografis maupun sebagai tools guna melakukan spatial analysis (Ren Peng. Z and Hsing Tsou, 2003).

Arsitektur system Eeb GIS Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah system Web GIS. Aplikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS Komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi client atau di server.

estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

Thin vs Thick system pada system Client/Server Pendekatan-1 : Thin Client : Memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisa data dilakukan berdasarkan request disisi server. Data hasil pemrosesan dikirimkan ke client dalam format HTML, yang didalamnya terdapat file gambar sehingga dapat dilihat dengan browser. Pada pendekatan ini interaksi pengguna terbatas dan tidak fleksibel Pendekatan-2 : Thick / Fat Client : Pemrosesan data dilakukan disisi client, data dikirim dari server ke client dalam bentuk data vector yang disederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali dilakukan disisi client. Cara ini menjadikan user dapat berinteraksi lebih interaktif dan fleksibel. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. BAB II SUMBER DAYA LUNAK WEB GIS Perkembangan software open source berlangsung dengan pesat, dan berbagai varian muncul dengan cepat. Fakta bahwa software open source cenderung gratis dan mudah didapat, menjadi daya tarik lain yang menunjang popularitas software ini. Dengan banyaknya software open source ini, tidak menjadikan hal ini menjadi seuatu yang tabu kagi bgai kita kalau calon pemakai lalu dibuat bingung untuk memilih software mana yang akan dipakai Open source secara teknis dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang menyediakan kode sumber (source code) untuk dimodifikasi dan didistribusikan kepada publik. Ada beberapa lisensi aplikasi open source (AOS) yang dikoordinasikan oleh Open Source Initiative (http://www.opensource.org). Kesuksesan AOS bukan disebabkan oleh karena penyediaan kode sumber yang secara bebas dapat dimodifikasi dan disitribusikan, akan tetapi lebih disebabkan oleh tumbuh dan berkembangnya komunitas yang memiliki minat yang sama dalam mengembangkan aplikasi tersebut. Aplikasi open source GIS berbasis web umumnya digunakan untuk menyajikan data spasial secara online melalui media internet. Aplikasi GIS berbasis web sangat erat kaitannya dengan standar dalam bidang geospasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas penyediaan dan kerja sama data spasial. Berbagai aplikasi open source GIS berbasis web antara lain: UMN MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu), MapServer merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang cukup popular. Dikembangkan oleh Universitas Minnesota dan
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

didukung oleh NASA dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Department of Natural Resources). MapGuide Open Source (http://mapguide.osgeo.org/)., MapGuide Open Source merupakan aplikasi pemetaan online (web-based mapping) dan dikembangkan dan didukung oleh OSGEO Foundation. Mapguide dapat dikembangkan di Linux atau Windows dan dapat didukung oleh Apache atau IIS, sedangkan bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan adalah ASP .NET, PHP, Java dan Javascript. GeoServer (http://geoserver.sourceforge.net/)., GeoServer merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang berbasiskan Java dan dibangun menggunakan library GeoTools. GeoServer merupakan implementasi OpenGIS Consortium untuk Spesifikasi Web Feature Server. DeeGree (http://deegree.sourceforge.net/). DeeGree, sebelumnya dikenal dengan nama jaGo, yang menyediakan beberapa fungsi SIG yang merupakan implementasi dari OpenGIS yaitu Consortium. Seiring dengan perkembangan Internet, teknologi GIS pun senantiasa mengikuti kebutuhan pengguna, terutama untuk memublikasikan informasi spasial, khususnya yang dalam bentuk peta melalui media Internet. Dengan hadirnya webGIS sebagai salah satu komponen GIS yang berfungsi sebagai platform untuk memudahkan pengguna dalam menyebarluaskan informasi spasial, terutama dalam bentuk peta, maka diharapkan pertukaran informasi akan menjadi lebih mudah dan efisien. Sampai saat ini sudah banyak perangkat lunak webGIS yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, baik pemerintah, universitas, maupun swasta. Rentang harganya pun cukup beragam, dari yang gratis sampai dengan yang senilai puluhan ribu dollar AS yang biasanya sesuai dengan kapabilitas perangkat lunak tersebut. Salah satu contoh pemanfaatan webGIS oleh BPPT adalah yang dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Departemen Kehutanan, yaitu untuk penerapan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK). Dalam kegiatan ini, BPPT juga mendapatkan hibah berupa perangkat lunak GeoMedia Professional dan WebMap melalui program Open Interoperability Grant. Dalam kerja sama ini, komponen webGIS digunakan untuk menyebarluaskan peta indeks cuaca kebakaran, peta vegetasi, dan informasi spasial yang terkait lainnya melalui media Internet. Untuk lingkup kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, setelah dilakukan pengolahan dan analisis citra remote sensing, yang dipadukan dengan spectral library dan hasil observasi lahan lainnya, termasuk status pertanaman dan distribusi pertumbuhan, maka langkah selanjutnya adalah menyampaikan hasil analisis tersebut kepada khalayak yang lebih luas melalui berbagai media. Salah satunya adalah media Internet dengan menggunakan webGis.

estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

1. ALOV WebGIS, sudah banyak yang tahu binatang apakah ini. Membuatnyapun sudah bukan masalah lagi dengan semakin banyaknya pengembang perangkat lunak khusus pendukung. Modal yang diperlukan untuk membangun ini dari puluhan juta sampai yang hanya modal warnet dan rajin berselancar di web dalam rangka mendapatkan versi opensource-nya Salah satu engine webgis berbasis java (applet), dan opensource, adalah ALOV Map. Beberapa pengenalan Alov sudah pernah tertulis pada beberapa waktu lalu, antara lain: ALOV Map (berikutnya disebut ALOV) adalah aplikasi WebGIS portabel berbasis Java yang digunakan untuk publikasi data vektor dan raster di Internet. Juga untuk penampilan interaktif pada web browser. ALOV mendukung arsitektur penyajian yang cukup kompleks, navigasi yang baik dan dapat bekerja dengan multi layer, peta-peta tematik, mendukung taut (hyperlink) dan juga data atribut. ALOV adalah hasil dari proyek kerjasama antara ALOV Software dan Archeological Computing Laboratory, University of Sydney, Australia. ALOV dibangun dengan bahasa Java dan dikemas dalam Applet. Sebagai penghubung antara HTML (Hypertext Markup Language, bahasa pembangun halaman web) dan proses di dalam Applets digunakan bahasa XML (Extensible Markup Language). Paket ALOV dapat di-download melalui situs www.alov.org. 2. MAP SERVER MapServer merupakan salah satu aplikasi pemetaan online (web GIS) yang dikembangkan oleh Universitas Minnesota, NASA, dan Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Departemen of Natural Resources). MapServer merupakan aplikasi open source yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan sumber kode pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut. MapServer dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yaitu Unix/Linux, MacOS dan Windows. Paket MapServer dapat di-download melalui situs www.mapserver.org 3. WebGIS Simpotenda Webgis Simpotenda menyajikan data unggulan potensi daerah seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, kehutanan, dll. WebGIS Siptomenda dapat digunakan untuk mendesain, mengelola dan menyajikan data bereferensi geogra?s atau peta dalam mendukung pengambilan keputusan. Paket WebGIS Simpotenda dapat di-download melalui situs www.webgis.indonetwork.or.id. 4. MS4W Di dalamnya sudah menyatu aplikasi Apache Web Server, PHP, Map Server dan berbagai library yang dibutuhkan untuk membangun
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

sistem WebGIS. Ada dua buah versi yang MS4W yang dapat didownload, versi 1.x dan versi 2.x .Akan tetapi jika kita hendak menggunakan framework chameleon, lebih baik pilih MS4W versi 1.x (yang digunakan saat ini adalah versi 1.6) karena Chameleon belum mendukung secara sempurna PHP5 pada paket MS4W versi 2.x. Paket MS4W dapat di-download melalui situs www.maptools.org. BAB III POTENSI PENGGUNAAN WEB GIS Dalam penggunaan Web GIS sangat berpotensi sekali untuk perkembangan geografis di dunia. Terutama untuk penghasilan perorangan atau sebuah perusahaan yang mengelola Web GIS. Hal ini dapat dilihat dari kegunaan Web GIS tersebut. Misalnya membuat Web GIS untuk pemetaan populasi hewan, dan pihak organisasi perlindungan hewan tersebut dapat menggunakan produk yang telah dibuat. Dengan itu kita dapat menambah pendapatan. Banyak sekali peluang pekerjaan jika kita mahir dalam GIS, yaitu bergerak di bidang swasta, pemerintah maupun perseorangan dengan jenis aplikasi yang luas dari aplikasi dalam bidang lingkungan, perikanan, dan pertambangan hingga bidang perbankan, marketing (Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak hal yang berkait erat dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda tersebut), kesehatan (misalnya, bisa digunakan untuk memutuskan, di kawasan mana lagikah pusat layanan kesehatan baru akan didirikan berdasarkan atas data-data kependudukan. Selanjutnya, berdasarkan sistem informasi tersebut kita dapat menarik informasi dari peta yang tersedia dalam aplikasi GIS tersebut, atau sebaliknya, memperoleh informasi mengenai peta kawasan tertentu manakah yang akan muncul, jika kita menggunakan informasi tertentu sebagai kriteria pencariannya.), konstruksi dan retail. WebGis punya potensi yang besar sebagai penghasil uang. Mungkin yang pertama adalah dari sektor pembuatan mapnya sendiri. Yang kedua adalah dari sponsor. yang dimaksud sponsor disini bukan hanya iklan yang biasa berupa banner yang ada di setiap sudut sebuah website, tetapi bisa juga melewati map. Contoh studi kasus adalah sebagai berikut: misalkan seseorang mempunyai sebuah web berbahasa indonesia yang saya khususkan untuk beredar di indonesia saja dalam artian tidak bisa diakses dari luar negeri. Kemudian Traffic dari web itu adalah 10ribu pengunjung tiap harinya. Karena kolom untuk banner sudah penuh, dia mempunyai inisiatif untuk menambahkan webgis dalam websitenya. fitur ini kemudian dipasarkan dan banyak yang merespon positif. cara mengiklankannya cukup mudah, hanya perlu menentukan posisi kemudian masukkan data yang diperlukan seperti foto tempat dan lain sebagainya. karena sang pengiklan merasa terbantu maka mereka mengeluarkan sejumlah uang sebagai tanda jasa. hal yang sama yang mungkin
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

dilakukan oleh Google, karena lebih dari 90% pendapatan mereka berasal dari iklan. source :jasongibbs.com,eprints.utm.my,webgisdev.com.fajar WebGis punya potensi yang besar sebagai penghasil uang. Mungkin yang pertama adalah dari sektor pembuatan mapnya sendiri. Yang kedua adalah dari sponsor. yang dimaksud sponsor disini bukan hanya iklan yang biasa berupa banner yang ada di setiap sudut sebuah website, tetapi bisa juga melewati map. Contoh : kita membuat sebuah web Gis yang Didalamnya terDapat kawasankawasan wisata, dari situ kita akan mendapat materi dari pihak yang merasa diuntungkan(pihak pemilik/pengelolah kawasan wisata tersebut).

Diposkan oleh Sistem Informasi Geografis di 00:02 1 KOMENT AR: Araditiya 26 Agustus 2010 21:26 It's so useful. Thanks Balas Mska kmna Ad.. aukn oetr na.

Beri komentar sebagai: Google Account Publikasikan Pratinjau

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html

You might also like