You are on page 1of 6

HADIST-HADIST DHOIF DI BULAN RAMADHAN

Betapa banyak para da'i atau ustadz pada saat memasuki bulan Ramadhan selalu memberikan hadist-hadist yang menjadi sandaran suatu ibadah ramadhan, namun perlu kiranya kita mengetahui dan mengkaji lebih mendalam manakah hadist-hadist dhoif yang menyangkut ibadah di bulan ramadhan tersebut. 1. BENARKAH TIDURNYA ORANG YANG SHAUM ITU IBADAH? Mengenai tidurnya orang yang shaum itu ibadah, sering sekali diungkapkan oleh para penceramah agama, mungkin landasannya hadits berikut ini :

Orang yang shaum itu senantiasa dalam ibadah, walaupun ia tidur diatas ranjangnya (HR : Attamam : 18 : 172)

Hadits ini dloif sebagaimana dikatakan oleh , Albani dalam Silsilah Adldloifah (653)

Ada juga riwayat lainnya, yaitu :

Tidurnya orang yang shaum adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalnya akan dilipat gandakan pahalanya (HR : Baihaqi)

Hadits inipun Dloif sebagaimana dikatakan oleh Alhafidz Al-Iroqi dalam Takhrijul Ihya :1:130

, Albani dalam Silsilah Adldloifah (4696)

Keterangan : Tidur itu hukumnya Mubah (boleh) bukan ritual ibadah, sebagaimana hukum mubah lainnya, tidur bisa bernilai ibadah kalau diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah, misalnya : tidur untuk mengistirahatkan badan, supaya badan menjadi bugar kembali sehingga kuat dalam melaksanakan ibadah. Tapi kalau tidur itu karena malas, tentu tidak akan bermakna ibadah, bahkan bisa jadi menjadi perbuatan tercela, bukankah Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa beraktivitas? Dan Allah lebih mengutamakan orang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja daripada orang yang duduk malas-malasan(QS : Annisa : 95). Ibadah shaum menuntut kita untuk memperbanyak amal bukan memperbanyak tidur.

Mengenai terkabulnya doa orang yang shaum, hal ini bisa dibenarkan mengingat ada hadits yang shohih yang menjelaskannya , yaitu :

(: )

--

Bersabda Rosulallah SAW tiga orang doanya tidak akan ditolak : orang yang shaum sehingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang didzolim . Allah mengangkatnya diatas mega dan Allah membukakan baginya pintu-pintu langit dan berfirman : Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu walau sampai akhir zaman (HR : Ahmad dan Attirmidzi. Dari Abi Hurairoh ra) 2. Shaum itu Sehat

Shaumlah kamu , kamu akan sehat (HR : Abu Nuaaim)

Hadits ini Dloif sebagaimana dikatakan oleh Alhafidz Al-Iroqi dalam Takhrijul Ihya :3:108 , Albani dalam Silsilah Adldloifah (253). Bahkan Ashoghoni agak berlebihan dengan

mengatakan hadits ini Maudlu (palsu) : Maudluat Ashoghoni : 51)

Keterangan : Jika memang terdapat penelitian ilmiah dari para ahli medis bahwa shaum itu menyehatkan tubuh, berarti mana hadits itu benar, tapi tetap saja tidak boleh dikatakan itu sabda Nabi SAW. Dalam Alqur-an Allah SWT menerangkan adanya orang yang tergolong Mutiq (tidak mampu shaum), jika anda tergolong yang Mutiq maka silahkan tidak shaum, tapi harus Fidyah, yaitu memberi makan kepada fakir miskin (QS : Albaqroh :184), jangan sampai anda memaksakan shaum dengan alasan shaum itu menyehatkan badan, padahal anda sudah divonis orang yang bisa berbahaya kalau melaksanakan shaum berdasarkan penelitian para ahli kesehatan.

3. Klasifikasi hari pada bulan Romadlon

....

..Dan bulan Romadlon itu adalah bulan yang awalnya ada rahmat, dan pada pertengahannya ada magfiroh,dan pada akhirnya pembebasan dari Neraka (HR : Ibnu Khudzaimah)

Hadits ini dikatakan dloif oleh para pakar hadits, seperti : Al-Mundziri dalam Attarghib wa tarhib : 2:115, Syaik Ali Hasan Al-Halabi dalam Shifatu shaumin Nabi (110), Abu Hatim Arrozi dalam Allal : 2:50 dan yang lainnya.

Keterangan : yang benar adalah bahwa seluruh hari-hari pada bulan Romadlon terdapat Ampunan

Siapa saja yang melaksanakan shaum Romadlon dengan keimanan dan keikhlasan, maka

diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR : Bukhori Muslim) 4. Doa berbuka Shaum

( )

Adalah Rosulallah SAW ketika berbuka beliau suka membaca : Allahumma laka shumtu ..... ( ya Allah karena-Mu aku shaum dan atas rizqi-Mu aku berbuka, maka terimalah dariku sesungguhnya Engkau maha mendengar dan mengetahui) (HR : Abu Daud) Hadits ini Dloif, dikatakan oleh : Ibnu hajar Al-Asqolani dalam Fathurrobani : 4:341, Addzahabi dalam Almuhadzab : 4:1616, AsySyaukani dalam Nail Author : 4:301). Ada juga riwayat lainnya :

Ya Allah karena-Mu aku shaum dan kepada-Mu aku beriman dan atas rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai yang maha pengasih dan penyang

Kalimat doa ini tidak terdapat dalam kitab hadits manapun atau dengan kata lain ini adalah palsu, dikatakan oleh Ali Alqori.

Keterangan : yang benar dalam berbuka itu adalah membaca :

Dzahaba dzomaa-u wabtalatil uruqu wtsabatal ajru insya Allah Rasa haus telah hilang, dan telah basah tenggorokan, dan tetaplah pahala (shaum) insya Allah (HR : Abu Daud)

Doa ini dibaca setelah kita selesai minum diwaktu berbuka

5. Tidak Sah shaum karena tidak mengeluarkan zakat fithri

Sesungguhnya bulan Romadlon bergantung diantara langit dan bumi, tidak ada yang dapat mengangkat(mengesahkan shaum)nya kecuali zakat fithri

Keterangan ini Dloif , lihat Targib watarhib :2:157

Keterangan : Shaum dan zakat fithri itu terpisah, shaum dilakukan di bulan Romadlon sedangkan zakat fithri di pagi hari tanggal 1 syawal (lihat di keterangan zakat fithri) dan zakat fithri itu bukan syarat sahnya shaum, jadi shaum tetap sah selama tidak melanggar aturan dalam ibadah shaum, tapi orang yang shaum akan langsung kembali membawa dosa disaat ia tidak melakukan zakat fithri

6. Romadlon bulan umatku

Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku dan Romadlon adalah bulan umatku (HR : Adzahabi)

Hadits ini Dloif, lihat dalam Nail Author : 4:334, Silsilsh dloifah :4400 dan lainya

7. Malaikat bersholawat terhadap orang yang menyediakan ifthor (makanan untuk buka)

Siapa saja yang memberi makanan untuk berbuka shaum dengan makanan dan minuman yang halal, maka para Malikat bersholawat padanya selama bulan Romadlon dan Jibril bersholawat padanya pada lailatul Qodr (HR : Ibnu Hibban)

Hadits ini dipandang dloif oleh Ibnu Azauzi dalam Al-Maudluat : 2;555, Asyaukani dalam Maqosidul Hasanah :495, Albani dalam Dloif Atargib : 654

Keterangan : Hadits yang shohih adalah :

Siapa saja yang memberikan hidangan berbuka shaum kepada orang yang shaum , ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang shaum, tidak dikurangi baginya sedikitpun dari pahala yang shaum itu (HR : Tirmidzi : 807)

You might also like