You are on page 1of 31

SASTRA ANAK-ANAK

SEMESTER 5 PROGRAM STUDI S-1 PGSD FKIP UKSW SALATIGA

Tujuan
1. Menjelaskan pengertian apresiasi sastra anakanak, 2. Menjelaskan tingkatan dan manfaat apresiasi sastra anak-anak 3. Mengemukakan jenis dan contoh sastra anakanak 4. Menjelaskan ciri-ciri sastra anak-anak.

Pengertian sastra anak


Pertama sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya remaja atau dewasa isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak. Kedua, sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya masih tergolong anak-anak yang isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.

Dengan demikian, sastra anak-anak dapat dikatakan bahwa suatu karya sastra yang bahasa dan isinya sesuai perkembangan usia dan kehidupan anak, baik ditulis oleh pengarang yang sudah dewasa, remaja atau oleh anak-anak itu sendiri. Karya sastra yang dimaksud bukan hanya yang berbentuk puisi dan prosa, melainkan juga bentuk drama.

Apresiasi:
Pengertian

Menggauli Sastra

Penghargaan
Baik Cipta

Kepekaan Pikiran

Kepekaan Perasaan

apresiasi sastra
suatu kegiatan menggauli sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. apresiasi sastra mengandung tiga unsur inti: (a) aspek kognitif, (b) aspek emotif, (c) aspek evaluatif

Aspek kognitif sejalan pengertian , aspek emotif sejalan dengan kepekaan perasaan, aspek evaluatif berkaitan dengan kepekaan pikiran perasaan dan penghargaan yang positif Apa yang dimaksud dengan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan?

Pertama, pengertian berkaitan dengan pemahaman tentang teori-teori dasar sastra, seperti pengertian puisi, unsur-unsur instrinsik prosa, dan lain-lain. Kedua, penghargaan berkaitan dengan sikap pandang positif terhadap sastra bahwa sastra memiliki nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi penjernihan batin, peningkatan harkat kehidupan individual-sosial. Ketiga, kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan kemampuan memahami dan mengungkapkan sinstesis tentang makna atau nilai-nilai yang dikandung suatu karya sastra setelah mengadakan analisis yang teliti, saksama dan menyeluruh.

Adapun kepekaan perasaan berkaitan dengan kemampuan menikmati dan menampilkan nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam karya sastra, seperti rasa senang tidak senang, berkenaan dengan cerita dan tokoh, perasaan terharu dan gembira berkenaan dengan nasib tokoh, persaan takut, kecewa, dan kagum berkenaan dengan gambaran peristiwa dalam cerita yang tergambar pada ekspresi wajah, gestur tubuh dan atau intonasi pada saat pembacaan karya sastra tertentu

apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, kepekaan perasaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak-anak.

Tingkatan Apresiasi Sastra


(1) Tingkat menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik kepada buku-buku sastra serta keinginan membacanya dengan sungguhsungguh, anak melakukan kegiatan kliping sastra secara rapi, atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai bentuk. (2) Tingkat menikmati, yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai tumbuh pengertian, anak dapat merasakan nilai estetis saat membaca puisi anak-anak, atau mendengarakan deklamasi puisi/prosa anak-anak, atau menonton drama anak-anak.

(3) Tingkat mereaksi, yaitu mulai ada keinginan utuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra yang dinikmati misalnya menulis sebuah resensi, atau berdebat dalam suatu diskusi sastra secara sederhana. Dalam tingkat ini juga termasuk keinginan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sastra. (4) Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan ciptasastra di berbagai media masa seperti koran, majalah atau majalah dinding sekolah yang tersedia, baik dalam bentuk puisi, prosa atau drama (Wardani 1981)

(1) Tingkat penikmatan, misalnya menikmati pembacaan/deklamasi puisi,menonton drama, mendengarkan cerita. (2) Tingkat penghargaan, misalnya memetik pesan positif dalam cerita, mengagumi suatu karya sastra, meresapkan nilai-nilai humanistik dalam jiwa; menghayati amanat yang terkandung dalam puisi yang dibacanya atau yang dideklamasikan. (3) Tingkat pemahaman, misalnya mengemukakan berbagai pesan-pesan yang terkandung dalam karya sastra setelah menelaah atau menganalisis unsur instrinsik-ekstrinsiknya, baik karya puisi, prosa maupun drama anak-anak.

(4) Tingkat penghayatan, misalnya melakukan kegiatan mengubah bentuk karya sastra tertentu ke dalam bentuk karya lainnya (parafrase), misalnya mengubah puisi ke dalam bentuk prosa, mengubah prosa ke dalam bentuk drama, menafsirkan menemukan hakikat isi karya sastra dan argumentasinya secara tepat. (5) Tingkat implikasi, misalnya mengamalkan isi sastra, mendayagunakan hasil apresiasi sasatra untuk kepentingan peningkatan harkat kehidupan (Suparman dalam Tarigan 2000)

Manfaat Apresiasi Sastra


(a) melatih keempat keterampilan berbahasa, (b) menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia seperti adat istiadat, agama, kebudayaan, dsb, (c) membantu mengembangkan pribadi, (d) membantu pembentukan watak, (e) memberi kenyamanan, (f) meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru (Wardani 1981)

(1) nilai personal: memberi kesenangan, mengembangkan imajinasi, memberi pengalaman yang dapat terhayati, mengembangkan pandangan ke arah persoalan kemanusiaan, menyajikan pengalaman yang bersifat emosional; (2) Nilai pendidikan: membantu perkembangan bahasa, meningkatkan kelancaran-kemahiran membaca, meningkatkan keterampilan menulis, mengembangkan kepekaan terhadap sastra (Huck 1987)

Manfaat apresiasi sastra yang dikemukakan tersebut, hanya manfaat (1) mengembangkan imajinasi, (2) mengembangkan pandangan ke arah persoalan kemanusiaan, (3) meningkatkan keterampilan membacamenulis yang akan diuraikan secara singkat.

Rangkuman
Pengertian apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan bermain dengan sastra anak-anak sehingga muncul pengertian, kemampuan pemahaman, kepekaan perasaan dan pengharhaan yang baik dalam diri anak terhadap sastra anak-anak. Apresiasi sastra anak dapat dikelompokkan atas beberapa kata: penikmatan, penghargan, pemahaman, penghayatan, dan implikasi. Sedangkan manfaat apresiasi sastra yakni dapat meningkatkan imajinasi, meluaskan wawasan tentang nilai kemausiaan, dapat meningkatkan keterampilan berbahasa anak, khususnya membaca dan menulis.

Jenis Karya Sastra Anak


1. Puisi (puisi naratif, puisi lirik, puisi deskriptif) 2. Prosa (prosa fiksi sains, prosa fiksi realistik, prosa fiksi imajinatif 3. Drama

Ciri-ciri Puisi Anak


(a) isi sajak harus merupakan pengalaman dari dunia anak sesuai umur dan taraf perkembangan jiwa anak, (b) sajak itu memiliki daya tarik terhadap anak, (c) sajak itu harus memiliki keindahan lahiriah bahasa, misalnya irama yang hidup, tekanan kata yang nyata, permainan bunyi, dan lainlain, (d) perbendaharaan kata yang sesuai dengan dunia anak.

Ciri pembelajaran apresiasi anak di sd


Ciri keterbacaan (a) Bahasa yang digunakan dapat dipahami anak, artinya kosa kata yang digunakan dikenal oleh anak, susunan kalimatnya sederhana sehingga dapat dipahami oleh anak. (b) Pesan yang dikandung puisi dapat dibaca dan dipahami anak karena tidak bersifat diapan (tersembunyi) melainkan bersifat transparan atau eksplisit.

(2) Ciri kesesuaian Kesesuaian dengan kelompok usia anak, pada usia anak sekolah dasar menyukai puisi yang membicarakan kehidupan sehari-hari , petualangan, kehidupan keluarga yang nyata. Kesesuaian dengan lingkungan sekitar tempat anak berada. Artinya, anak yang berada di lingkungan sekitar pantai akan bersemangat jika puisi yang diberikan untuk dipelajari adalah puisi yang berbicara tentang pantai. Atau pada musim kemarau, puisi yang diajadikan bahan ajar adalah puisi yang berbicara tentang kemarau

Ciri-ciri Cerita Anak-anak


(a) Bahasa yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak. (b) Isi ceritanya haruslah sesuai dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama (kelas 1-3 SD) , bacaan untuk anak laki-laki dan wanita dapat disamakan. Untuk selanjutnya (kelas 4-6 SD) secara berangsurangsur akan kelihatan bahwa anak laki-laki lebih menyenangi cerita petualangan, olahraga, dan teknik, sedangkan anak wanita lebih menyenangi cerita yang bersifat kekeluargaan dan sosial (c) Hendaknya jangan diberikan cerita yang bersendikan politik tetapi mengutamakan pendidikan moral dan pembentukan watak.

Ciri Drama Anak-anak


Drama anak-anak tidak jauh beda dengan cerita anak-anak, baik dari segi bahasanya, tema, pesannya. Yang berbeda adalah dari segi dialog yang sederhana dan jumlah adegan yang tidak terlalu panjang dan berbelit.

RANGKUMAN
Bentuk karya sastra yang dijadikan bahan ajar di SD hendaknya memenuhi ciri-ciri sastra anak-anak yang meliputi puisi, prosa, dan drama. Puisi anak-anak memiliki ciri-ciri : bahasanya dapat dipahami anak, pesan yang dikandungnya dapat dimengerti, memiliki irama dan keindahan , isinya sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Cerita anak-anak memiliki ciri: latarnya dikenal anak, alurnya berbentuk maju dan tunggal, penokohannya dari kalangan anak dengan jumlah sekitar 3-4 orang, temanya tentang kehidupan sehari-hari, petualangan, olahraga, dan keluarga. Drama ana-anak memiliki ciri-ciri yang relatif sama dengan prosa yang berbeda dari segi dalog yang relatif sederhana dan adegan yang tidak panjang.

Sastra anak-anak terdiri atas: (1) puisi merupakan pengungkapan gagasan dan perasaan dalam bentuk rangkaian bait, (2) prosa merupakan pemaparan pemikiran dan perasaan melalui bentuk paragraf demi paragraf, (3) drama merupakan pengemukaan gagasan dan perasan melalui bentuk dialog antara berbagai tokoh.

Tugas Kelompok
1. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan apresiasi sastra anak-anak? 2. Bentuk sastra anak yang menekankan penampakan karakter melalui dialog adalah sastra anak yang berbentuk prosa? Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jika tidak bagaimana pendapat Anda? 3. Sastra anak terdiri atas puisi, prosa, dan drama. Khusus puisi dan prosa terbagi lagi atas beberapa ragam. Jelaskan perbedaan jenis sastra anak tersebut!

4. Kalau Anda mengajarkan cerita di Sekolah Dasar, cerita yang bagaimana ciri-cirinya yang Anda berikan kepada Anak untuk dipelajari atau diapresiasi? Jelaskan! 5. Dapatkah Anda menjelaskan ciri-ciri drama yang dapat dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran drama di SD? 6. Kedua puisi berikut, manakah menurut Anda yang memenuhi ciri-ciri sastra anak-anak atau cocok dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran puisi di SD? Tentukan dan Jelaskan !

LAYANG-LAYANG MILIKKU S. Sukirnanto Layang-layang milikku, kumanjakan kau Membumbung di langit biru Di alam raya bersama burung-burung yang bebas Lihatlah dari sana, negeri-negeri yang angkuh? Satu pesan yang kusampaikan dari bumi ini Janganlah meninggalkan daku, kemudian kau pergi Sebab jarak antara kita akan semakin jauh Di kota ini aku sendiri dengan pijar nasib Layang-layang milikkku, kumanjakan kau Membumbung di langit biru Sampaikan salam: hidup teguh di sini Nyanyian bumi dalam ujud puisi

LAYANG-LAYANG KESAYANGANKU Haksan Layang-layang kesayanganku Bagian atasnya hijau Bagian tengahnya kuning Bagian bawahnya putih Ekornya berwarna merah Angkah indah kupandang Pada hari Sabtu Sesudah salat ashar Saya dan kawan-kawanku Pergi bermain laying-layang Di tanah lapang

You might also like