You are on page 1of 35

ADE TAHYUDIN, S.Pd.

SMK RADITA YUDHA Pagaden Subang

SURAT RESMI DAN SURAT PRIBADI

TKR/AP

SURAT MENYURAT

SURAT ADALAH ALAT KOMUNIKASI TERTULIS YANG BERASAL DARI SATU PIHAK DAN DITUJUKAN KEPADA PIHAK LAIN UNTUK MENYAMPAIKAN BERITA. SURAT BERFUNGSI SEBAGAI:
1. 2. 3. 4.

WAKIL DARI PENULIS/PENGIRIM BAHAN PEMBUKTI PEDOMAN DALAM MENGAMBIL TINDAKAN LEBIH LANJUT ALAT PENGUKUR KEGIATAN ORGANISASI

SURAT MENYURAT

SYARAT-SYARAT SURAT YANG BAIK


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

OBYEKTIF DAN BUKAN SUBYEKTIF SISTEMATIS SUSUNAN ISI SURAT SINGKAT, TIDAK BERTELE-TELE JELAS, KEPADA SIAPA, DARIMANA, TENTANG APA LENGKAP ISINYA SOPAN WUJUD FISIK YANG MENARIK (KUALITAS KERTAS, BENTUK SURAT, KETIKAN, dsb.)

UNTUK MENGHASILKAN SURAT YANG BAIK, MAKA PENULISNYA PERLU MEMENUHI SYARAT SEBAGAI BERIKUT: 1. MENGUASAI PERMASALAHNYA, 2. MENGUASAI BAHASA TERTULIS 3. MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG SURAT MENYURAT

MACAM-MACAM SURAT

MENURUT WUJUDNYA
1. 2. 3. 4. 5. 6.

KARTU POS WARKAT POS SURAT BERSAMPUL MEMORANDUM DAN NOTA DINAS TELEGRAM SURAT PENGANTAR

MACAM-MACAM SURAT

1. 2. 3. 4.

MENURUT TUJUANNYA
SURAT PEMBERITAHUAN SURAT PERINTAH SURAT PERMINTAAN/PERMOHONAN SURAT PERINGATAN SURAT PANGGILAN SURAT SUSULAN SURAT KEPUTUSAN SURAT LAPORAN SURAT PERJANAJIAN SURAT PENAWARAN, PESANAN, DAN LAIN-LAIN

5.
6. 7. 8. 9. 10.

MACAM-MACAM SURAT

1. 2. 3.

MENURUT SIFAT ISI DAN ASALNYA


SURAT DINAS SURAT NIAGA SURAT PRIBADI

1.

MENURUT JUMLAH PENERIMA


2.

3.

SURAT BIASA (UNTUK SATU ORANG/PEJABAT/ORGANISASI) SURAT EDARAN (UNTUK BEBERAPA ORANG/PEJABAT/ ORGANISASI) SURAT PENGUMUMAN (UNTUK SEKELOMPOK MASYRAKAT)

BAHASA SURAT
MENGGUNAKAN

KATA-KATA EFEKTIF, EFESIEN DAN MUDAH DIMENGERTI OLEH PEMBACA SURAT. MAMPU MENGGUNAKAN KOSA KATA SECARA TEPAT. GAYA BAHASA

BAGIAN SURAT

KEPALA SURAT TITIMANGSA SURAT NOMOR SURAT LAMPIRAN SURAT PERIHAL SURAT ALAMAT SURAT SALAM PEMBUKA

BAGIAN SURAT

ISI SURAT :
1. PARAGRAF PEMBUKA 2. PARAGRAF ISI 3. PARAGRAF PENUTUP

SALAM PENUTUP PENGIRIM SURAT TEMBUSAN

KEPALA SURAT
KEPALA SURAT YANG LENGKAP TERDIRI ATAS (1) NAMA INSTANSI, (2) ALAMAT LENGKAP, (3) NOMOR TELEPON, (4) NOMOR KOTAK POS, (5) LAMBANG ATAU LOGO
SMK RADITAYUDHA PAGADEN SUBANG
Sekolah Rintisan Standar Internasional ISO 2000

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)


Jalan Raya Kapek no 69 Pagaden Subang

TITIMANGSA SURAT

TITIMANGSA SURAT DITULIS SECARA LENGKAP, YAITU TANGGAL DITULIS DENGAN ANGKA, BULAN DITULIS DENGAN HURUF, DAN TAHUN DITULIS DENGAN ANGKA. SEBELUM TANGGAL TIDAK DICANTUMKAN NAMA KOTA KARENA NAMA KOTA ITU SUDAH TERCANTUM PADA KEPALA SURAT. SETELAH ANGKA TAHUN TIDAK DIIKUTI DENGAN TANDA BACA APA PUN.

SELAIN ITU, PERLU DIPERHATIKAN HAL BERIKUT. 1. NAMA BULAN JANGAN DITULIS DENGAN ANGKA, TETAPI DENGAN HURUF. NAMA BULAN TIDAK BOLEH DISINGKAT, MISALNYA FEBRUARI BUKAN FEB. 2. NAMA BULAN HENDAKALAH DITULIS DENGAN CERMAT, MISALNYA FEBRUARI, NOVEMBER, BUKAN PEBRUARI, NOPEMBER.
KEPALA SURAT

4 Februari 2009

NOMOR, LAMPIRAN, dan HAL

Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital. Nomor, Lampiran, dan Hal dengan diikuti oleh tanda titik dua yang ditulis secara estetik ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya ketiga kata itu.

Nomor : 110/U/PAN-LLB/2009 No. : 110/U/PAN-LLB/2009 Nomor : 10.10.3.03.09 No : 10-10-3-03-09 Lampiran : Satu berkas Lamp. : Satu berkas Hal : Permohonan tenaga pengajar

ALAMAT SURAT
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk pertama, alamat ditulis sebelah kanan atas di bawah titimangsa surat. Bentuk kedua, alamat ditulis kiri atas di bawah bagian Hal atau sebelum salam pembuka.

Untuk penulisan alamat surat perlu diperhatikan hal berikut.


1. Penulisan nama penerima harus cermat dan lengkap, sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh yang bersangkutan (pemilik nama) Nama diri penerima surat diawali dengan huruf kapital pada setiap unsurnya, BUKAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL SELURUHNYA. 3. 4. Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat dan lengkap serta informatif. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup dituliskan Yth.. Dengan huruf awal kapital disertai tanda titik singkatan itu.

2.

5. Penggunaan kata kepada sebelum Yth. Tidak diperlukan karena kata kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian yang menyatakan arah. Apalagi kalau diingat bahwa alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan asal.

6. Kata sapaan seperti ibu, bapak, saudara digunakan pada alamat surat sebelum nama penerima surat. Jika digunakan kata pada awal penerima. Kata itu hendaknya ditulis penuh, yaitu Bapak, Ibu dengan huruf awal kapital dan tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu. Kata saudara cukup ditulis Sdr. Dengan huruf awal huruf kapital dengan tanda titik pada akhir singkatan itu.

7. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr., dr., Ir., atau Drs. Atau memiliki pangkat kapten atau Kombes (Komisaris Besar), kata sapaan Ibu, Bapak, dan Sdr. Tidak digunakan. 8. Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.

9. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda baca pada akhir kata itu. 10. Nama jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap dengan huruf awal huruf kapital setiap unsur alamat. 11. Nama kota atau wilayah, tidak ditulis dengan huruf kapital semua, tetapi ditulis dengan huruf awal huruf kapital dan tidak digaris bawahi serta tidak diakhir tanda baca apa pun.

12. Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai nama jabatannya, atau nama jabatannya saja dan bukan nama instansinya.
Contoh penulisan alamat yang dianjurkan

Yth. Bapak Misjum Komarudin Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 1 Subang Jalan Letjen Soeprapto No.152 Subang

SALAM

PENULISAN SALAM DALAM SURAT ADA DUA, YAITU (1) SALAM PEMBUKA DAN (2) SALAM PENUTUP. SALAM PEMBUKA LAZIM DITULIS DI SEBELAH KIRI DI BAWAH ALAMAT SURAT, DI ATAS KALIMAT PEMBUKA ISI SURAT. SALAM PENUTUP LAZIM DITULIS DI SEBELAH KANAN BAWAH.

SALAM PEMBUKA

1.

2.

3.

Salam pembuka yang sangat lazim digunakan adalah ungkapan dengan hormat dengan ketentuan sebagai berikut. Huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu dengan huruf kapital (Dengan). Huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam itu dengan huruf kecil (hormat). Pada akhir ungkapan salam pembuka itu dibubuhkan tanda koma (,)

Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka adalah Salam sejahtera, Saudara , Saudara yang terhormat, Ibu yang terhormat, Bapak yang terhormat, Disamping itu, terdapat salam pembuka yang bersifat khusus, seperti: Assalamualaikum W.W., Salam Pramuka,

SALAM PENUTUP

1.

2.

Salam penutup yang lazim digunakan adalah ungkapan hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan wasalam dengan ketentuan sebagai berikut. Huruf pertama kata hormat, salam, dan wasalam ditulis dengan huruf kapital. Pada akhir salam penutup dibubuhkan tanda koma (,)

Penulisan ungkapan salam yang cermat adalah Hormat saya, Hormat kami, Salam takzim, Wasalam, Wassalamualaikum W. W.,

ISI SURAT
PARAGRAF PEMBUKA Paragraf pembuka mengantarkan isi surat yang akan diberitahukan. Paragraf pembuka berisikan pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, atau permintaan, dan berisi jawaban/balasan.

PARAGRAF ISI
Dalam paragraf isi dikemukakan hal yang perlu disampaikan kepada penerima surat. Namun, isi surat harus singkat, lugas, dan jelas.

PARAGRAF PENUTUP

1.

Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Disamping itu, paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau berisi ucapan terima kasih kepada penerima surat. Contoh paragraf penutup: Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

2.

3.

4.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih. Besar harapan kami, Saudara dapat memanfaatkan sumbangan kami. Mudah-mudahan jawaban kami dapat memuaskan Saudara.

NAMA PENGIRIM
Nama

pengirim surat ditulis di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Dalam penulisan nama pengirim perlu diperhatikan hal berikut.

1.

2.

3. 4.

Penulisan nama tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal kapital pada setiap unsur nama. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik. Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim NIP ditulis menggunakan huruf kapital tanpa tanda titik
Hormat kami, Hormat kami,

Kepala,
E.Heni Rodiah,S.Pd. Kepala Drs. Adjang Halim S, M.Pd. NIP 130542353

TEMBUSAN SURAT
Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal kapital (Tembusan) diletakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama pengirim surat. Tulisan tembusan diikuti dengan tanda titik dua, tanpa digarisbawahi.

1.

Bagian ini hanya dicantumkan jika surat itu memerlukan tembusan untuk beberapa instansi atau pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang bersangkutan. Ketentuan isi tembusan itu adalah sebagai berikut. Jika pihak yang diberi tembusan itu lebih dari satu, diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan pada instansi itu.

2.
3.

4. 5.

Jika pihak yang diberi tembusan hanya satu, tidak diberi nomor. Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang dan bukan nama kantor atau instansi. Dalam tembusan tidak perlu digunakan ungkapan Kepada Yth. Atau Yth. Di belakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk perhatian, untuk

menjadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang mengikat.

Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan Arsip atau Pertinggal karena setiap surat dinas itu harus memiliki arsip. Contoh:
6.

Tembusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Tembusan 1. Bupati Subang 2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang 3. Camat Kecamatan KotaSubang

SELAMAT MENCOBA SAMPAI JUMPA

You might also like