You are on page 1of 22

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan

interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabangcabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabangcabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan Beberapa binatang sudah mempunyai otak, sehingga mempunyai daya piker namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya seperti memperoleh makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata tidak berubah dari masa ke masa dan dinyatakan sebagai idle curiousity. Sedangkan manusia di samping mempunyai naluri dan nurani, manusia juga memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis. Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut selalu berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia selalu ingin berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya. Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan pertanyaan apa atau what tentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana atau how dan mengapa atau why. Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar dua tahun adalah apa nama benda tersebut, misalkan benda tersebut adalah pensil. Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang TK adalah bagaimana menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi, maka pertanyaan yang akan muncul di benaknya adalah mengapa pensil dapat digunakan

untuk menulis? Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus rasa ingin tahunya terjawabkan. Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan perkembangan ilmu dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan suatu pengamatan. Berdasarkan pengamatan berulangkali diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang terusmenerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara sistematis dinyatakan ilmu pengetahuan.

PEMBAHASAN A. Dasar-dasar Pengetahuan Seperti dijelaskan di Bab Pendahuluan di atas, pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu. Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena : 1. Bahasa yang bersifat komunikatif 2. Pikiran yang mampu menalar.

B. Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA Metode ilmiah adalah prosedur atau cara dalam memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu. Ini berarti bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Berbagai cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui pendekatan nonilmiah maupun pendekatan ilmiah. Adapun penemuan ilmu pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah diperoleh dengan 3 cara: 1. Prasangka

2. Intuisi 3. Trial and error Juga penemuan ilmu pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang ada harus diuji terlebih dahulu sebelum diterima kebenarannya.

1. Kriteria ilmu pengetahuan Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenhi criteria sebagai berikut: a. Logis atau masuk akal

b. Objektif c. Metodik

d. Sistematis e. f. Berlaku umum atau universal Kumulatif

2. Langkah-langkah metode ilmiah Langkah-langkah metode ilmiah sebagai berikut: a. Perumusan masalah Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topic atau objek yang diteliti batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait. Oleh sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana tentang objek yang diteliti itu. b. Penyusunan Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban sementara tentang masalah yang ditetapkan. c. Pengujian Hipotesis Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak. d. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Berdasarkan logika, penarikan kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Logika deduktif, cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum. 2. Logika Induktif, terkait dengan empirisme (butuh dukungan fakta).

3. Sikap Ilmiah a. Jujur

b. Objektif c. Terbuka

d. Toleran e. f. Skeptis Optimis

g. Pemberani h. Kreatif dan inovatif i. j. Dapat membedakan antara opini dan fakta Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan

k. Teliti, hati-hati dan saksama dalam bertindak l. Selalu ingin tahu

C. Perkembangan IPA Untuk menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau penelitian yang terus-menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan landasan pengamatan atau teori yang sudah ada. Landasan atau strata ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu: 1. Hipotesis Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab penelitian yang sedang dilakukan. 2. Teori

Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat. 3. Hukum dan dalil Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan. Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas. D. Perkembangan IPA Klasik dan Modern Penggolongan IPA menjadi klasik dan modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.

E. Ruang Lingkup IPA dan Pengembangannya 1. Klasifikasi IPA Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu: 1. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya dibagi atas: a. Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.

b. Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan. c. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial.

d.

Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.

e.

Sejarah, pencatatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.

f.

Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.

g.

Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.

b.

Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:

a.

Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir

b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu

c.

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.

a.

Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini (bahan-bahan mineral) petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi

b. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu

2. Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmu a. Pemfokusan Ilmu Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern. Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu tertentu. b. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya

menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS. Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA. Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat. Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.

PENUTUP

Kesimpulan

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi (how), dan mengapa demikian (why). Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus

berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Ilmu pengetahuan diperoleh melalui prosedur yang telah ditentukan, yaitu melalui cara yang disebut metode ilmiah. Adapun langkah-langkah operasional metode ilmiah secara singkat adalah sebagai berikut: a. Perumusan Masalah

b. Penyusunan Hipotesis c. Pengujian Hipotesis/Penelitian

d. Penarikan Kesimpulan Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau ilmiah jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Logis atau masuk akal

b. Objektif c. Metodik

d. Sistematis e. f. Berlaku umum atau universal Kumulatif

DAFTAR PUSTAKA Tim Dosen IAD. 2004. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Makassar: Universitas Negeri Makassar. IAD KLH 1-iv 2008.doc. 7 Oktober 2010. Materi-kuliah-i-iad.ppt. 7 Oktober 2010.

http://khairinnisaedogawa.blogspot.com/2011/07/iad-perkembangan-dan-pengembangan-ilmu.html

Makalah IAD "Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam"

BAB I PENDAHULUAN
*Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam ,meliputi :asal mula alam semesta dengan segala isinya,termasuk proses,mekanisme,sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.Pengetahuan yang duperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam(IPA).Informasi yang didapat dapat disimpan dan diajarkan kepada generasi berikut nya,ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu maka informasi tentang pengetahuan ini terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi berikutnya. A.METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA Pengujian harus secara sistematis dan mengikuti kaidah ilmu yaitu dengan metode ilmiah.Pengetahuan yang diperoleh dengan cara atau metode ilmiah disebut sebagai ilmu.Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.Cara dan metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. 1.Kriteria Ilmu Pengetahuan Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu,karena ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu. a. Logis atau masuk akal Sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan yang tidak diakui kebenarannya. b. Objektif

Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fakta empiris. c. Metodik Berarti bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang,diamati,dan dikontrol. d. Sistematis Berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam satu system yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan. Sehingga merupakan satukesatuan yang utuh. e. Berlaku umum atau universal Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan dimana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan di peroleh hasil yang sama atau konsisten.

By keykey00, ilmu alamiah dasar, Posted May 30th, 2008

f. Komulatif berkembang dan tentative Khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan hadirnya ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus diganti dengan ilmu pengetahuan yang benar ( tentatif ). 2. Langkah Langkah Metode Ilmiah Operasionalisasi metode ilmiah dijabarkan dalam tahap kegiatan berikut : a. Perumusan Masalah Masalah adalah topik yang diteliti dengan batasan yang jelas serta dapat di identifikasi factor-faktor yang terkait b. Penyusunan Hipotesis

Hipotesis adalah argumentasi tentang kemungkinan jawaban sementara tentang masalah yang ditetapkan , disusun berdasarkan pengetahuan atau teori yang ada dan harus di uji kebenarannya dengan observasi atau eksperimentasi. c. Pengujian Hipotesis Merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis yang diajukan. d. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. 3. Sikap Ilmiah a. Jujur Ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif dan jujur, penelitian tersebut diuji kembali oleh peneliti lain akan memberi hasil yang sama. b. Terbuka Ilmuan harus mempunyai pandangan luas, terbuka terhadap pendapat orang lain, jauh dari praduga dan menghargai gagasan orang lain meskipun untuk menerimanya harus melakukan pengujian terlebih dahulu. c. Toleran Ilmuan tidak akan merasa dirinya paling hebat, bersedia belajar dari orang lain serta tidak pernah memaksakan pendapat orang lain d. Skeptis Ilmuan akan bersikap berhati-hati meragukan sesuatu dan skeptis, tapi kritis sehingga akan menyelidiki dahulu bukti bukti suatu kesimpulan,keputusan atau pemecahan masalah. e. Optimis Ilmuan tidak akan mengatakan sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum memikirkan dan mencoba mengerjakannya terlebih dahulu.

By keykey00, ilmu alamiah dasar, Posted May 30th, 2008 2

f. Pemberani Ilmuan mencari kebenaran, berani melawan ketidak benaran, kepura-puraan yang menghambat kemajuan. Contohnya COPERNICUS dan GALILIEO g. Kreatif dan Inovatif Ingin mendapatkan, Menciptakan, memvariasikan sesuatu yang baru terutama guna mendapatkan nilai tambah.

*Tujuan
Sejak dilahirkan di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui pancaindra merupakan alat komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan pengalaman. Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Hal ini mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos) serta memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa dan masyarakat dalam mengikuti perkembangan dan pengembangn ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan materi yang dikaji dalam Ilmu Alamiah Dasar, sebagaimana yang kita ketahui ilmu alam tersebut selalu mengalami perubahan atau perkembangan dari zaman ke zaman yang melahikan ilmuan ilmuan baru seperti Ahli Astronomi, Ahli Kimia, Ahli Fisika. Semoga buku ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua. Amin, ya Robbal Alamin. 3

BAB II

Landasan

*Hipotesis: Hipotesis merupakan strata ilmu yang paling rendah,merupakan dugakan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab masalah penelitian yang sedang dilakukan. *Teori: Teori merupakan strata yang lebih tinggi dari hipotesis.Teori merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya,namun demikian teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat,agar teori tersebut menjadi lebih tepat atau benar. *Hukum: Hukum atau dalil merupakan strata yang paling tinggi.Hukum atau Dalil,berasal dari teori yang telah diuji terus menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.Landasan ilmu yang sudah tidak diragukan keberadaannya

Sumi Hudiyono Pws, Makalah Ilmu Alamiah Dasar, departemen kimia FMIPA Universitas Indonesia, Depok, 2009,hal.2.

BAB III
PEMBAHASAN
1. Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam Semakin sempurnanya para pengamat bintang berupa teleskop dan semakin meningkatnya kemampuan berpikir manusia, maka pada tahun 1500-1600 M terjadi perubahan besar atas semua ajaran Ariestoteles dan Ptolomeus. Sebagai tonggak sejarah dapat dicapai disini adalah : Nokolas Copernicus (1473-1543 M) ia tidak saja Astronom tetapi juga Ahli Matematika dan Pengobatan. Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan astronom zaman yunani berjudul De Revolotionibus Orbium Caelestium. Artinya peredaran alam semesta. Buku ini ditulis pada tahun 1507 M. namun tidak segera di umumkan karena prinsip Heliosentrisme (Pusat Matahari) bententangan dengan kepercayaan penguasa pada sat itu. Poko ajarannya antara lain : a. Matahari adalah Pusat dari sitem solar.

b. Bulan beredar mengelilingi bumi serta bumi bersamaan mengelilingi matahari c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibaykan adanya siang dan malam dan pergerakan bintang bintang. Pengikut Copernicus ( Bruno 1548-1600 M) memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi yaitu : a. Jagat raya ini tidak ada batasnya b. Bintang bintang tersebar diseluruh jagat raya Karena pendapatnya yang bententangan dengan pandangan penguasa waktu itu maka ia di anggap kemasukan setan lalu dibakar pada tahun 1600M. Ahli astronomi (Jhones kepler 1571-1630M) mengungkapkan pendapatnya antara lain bahwa: a. Planet mengelilingi matahari pada satu garis berbentuk elips dengan satu fukus. b. Garis imajinasi dari planet ke matahari bergerak menurut garis edarnya maka waktu yang akan ditempu akan sama c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan Planet akan sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata rata planet terhadap matahari Jadi dari Copernicus sampai galileo dapat kita anggap sebagai permulaan abat ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimentasi artinya bila mana diadakan penelitian ulang yang dilakukan oleh siapapun dengan langkah langkah yang serupa dan pada kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang konsisten.

Drs.H. Ibnu Masud.dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Pusaka Setia, Bandung, 2008, hal 57.

2. Perkembangan IPA
Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16)

Lebih pesat setelah Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan induksi) Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas (awal abad 20) perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern Landasan ilmu pengetahuan: hipotesis, teori, dan hukum: Hipotesis: dapat ditolak kebenarannya Teori: sudah diuji kebenarannya, tapi masih mungkin diperbaiki menjadi teori yang yang lebih tepat Hukum: landasan ilmu yang sudah tidak diragukan kebenarannya. Dua konsepsi IPA: IPA klasik dengan telaahan bersifat Makroskopik IPA modern dengan telaahan bersifat Mikroskopik Konsep klasik dan modern lebih mengacu pada konsepsi cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam BUKAN pada waktu penemuannya. Perkembangan yang makin cepat menyebabkan IPA diklasifikasikan menjadi berbagai disiplin ilmu sub disiplin ilmu spesialisasi Tetapi muncul juga ilmu multidisplin karena munculnya fenomena baru yang tidak mungkin ditelaah hanya dengan satu disiplin ilmu saja.

doc.ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../PERKEMBANGAN+IPA,hal.home. .

6 Pengembangan aplikasi IPA merupakan dasar dari terbentuknya teknologi dan industri yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pola sosial manusia. Abad 15 16 19 20

-Pseudo -Awal IPA -Revolusi industri -IPA Modern science sekarang -Penemuan mesin -alat riset canggih -Mitos -Heliosentris modern: mesin uap -telaah mikroskopik -logika -Liberalisme kertas, cetak, dll -penemuan anomali -Penemuan alat -Penemuan alat teori sebelumnya bantu Bantu lebih baik -konsep baru (modern) sifat: - mikroskopis -analisis tinggi -abstraksi dalam Gb. 1. Diagram Periode Pengembangan IPA Ilmu Pengetahuan Alam Sains Fisik Sains Hayati (Biologi) Fisika Kimia Astronomi Geologi Botani Zoologi Mikrobiologi Kesehatan Ilmu Sosial dan Budaya Bahasa Sosiologi Pendidikan Sejarah

Mineralogi Geografi Geofisika Meteorologi Oseanologi Dll

Palaentologi Fisiologi Taksonomi Dll

Antropologi Etnologi Seni dan Budaya Psikologi Ekonomi

Dll Didukung oleh Matematika/Statistika dan Informatika Gb. 2. Perkembangan IP Menjadi Berbagai Disiplin Ilmu

doc.ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../PERKEMBANGAN+IPA,hal.home.

3.Pemfokusan dan Pembentukan Multidisiplin ilmu


a.Pemfokusan ilmu Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya,terutama mulai abat ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kearah disiplin ilmu yang lebih spesifik.Didalam disiplin ilmu kimia terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara laen:kimia teoritis,kimia analisis,kimia anorganik,biokimia,kimia fisik,kimia organik. Selanjutnya sub-disiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi tertentu.Sebagai contoh adalah dalam sub-disiplin kimia organic maka terdapat antara laen kearah kimia organic sintesis dan kimia organic bahan alam.Salah satu contoh pemfokusan disiplin ilmu menjadi ilmu yang lebih spesifik untuk bidang kimia.

B e r d a s a r k a n p e n g e m b a n gan fokus ilmu tersebut tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya,sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus displin ilmu tertentu.

Sumi Hudiyono Pws, Makalah Ilmu Alamiah Dasar, departemen kimia FMIPA Universitas Indonesia, Depok, 2009,hal.5. 8

b.Multidisiplin dan interdisplin ilmu Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang mencakup pembahasannya menggunakan nya lebih dari satu kelompok disiplin ilmu misalnya kelompok IPA dan IPS contoh ilmu multidisiplin yang paling popular adalah imu lingkungan interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang mencakup pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contohnya adalah ilmu komputer dikembangkan dari disiplin IPA. Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang dengan sangat pesat sebagai contoh adalah bioteknologi,teknologi informasi dan

ilmu material.Ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karma dampak sosialnya juga perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.sebagai contoh perlunya etika pada penelitian bioteknologi terutama yang menyangkut manusia(cloning),dampak teknologi informasi(internet,multimedia) terhadap perkembangan anak serta dampak material baru (sebagai contoh plastic,pestisida )terhadap lingkungan Beberapa contoh pembentukan ilmu interdisiplin yang berakar dari ilmu kimia, fisika,dan biologi,dan didukung pengembangannya oleh ilmu matematika, statistika dan informasi.

4.Mono dan Interdisiplin IPA serta Aplikasinya


Manfaat aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak baik itu berasal dari mono maupun interdisiplin ilmu.Beberapa produk aplikasi tersebut sering saling tumpang tindih penempatannya.Hal ini terjadi karena titik berat pembahasannya berbeda,sebagai contoh adalah polimer,bidang kimia dan teknik kimia menitik beratkan pada reaksi pembentukannya.sedangkan peninjauan bidang fisika akan lebih kearah karakteristik dari produknya.

Sumi Hudiyono Pws, Makalah Ilmu Alamiah Dasar, departemen kimia FMIPA Universitas Indonesia, Depok, 2009,hal.8.

BAB IV

PENUTUP
*KESIMPULAN
Dalam materi Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam ini kita dapat mengetahui tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam.sehingga kita dapat memahami dan menjelaskan gejala alam baik secara makroskopik maupun mikroskopik. Dengan mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam maka dapat menimbulkan dalam benak kita bahwa pengetahuan yang kita miliki masih terbatas, yang dalam perkembangannya manusia telah mengenal Ilmu Pengetahuan Alam dimulai dari abad pertengahan (abad 15-16) perkembangan tersebut pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuan

merubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan sekaligus merubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat itu.

*SARAN
Sebaiknya dalam beberapa hal perlu dilakukan revinisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan kearah pemikiran modern.Sehingga kita dapat mengeluarkan suatu penemuan yang dapat diterima oleh masyarakat luas,yang telah diteliti berdasarkan landasan pengetahuan yang sudah ada. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak hambatan dan kendala yang dapat menimbulkan kelalaian dan khilaf, sehingga pada saat di buat terdapat banyak kekurangan atau belum sempurna. Maka kami dari kami menerimah kritik dan saran dari pembaca, khususnya rekan rekan dan dosen yang bersifat membangun demi pembuatan makalah atau tugas lainnya yang lebih baik untuk yang akan datang Terima kasih Wassalammualaikum Wr. Wb. http://azileo.blogspot.com/2010/03/makalah-iad-perkembangan-dan.html

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam - Sebelum Socrates

Diawali sejak zaman sebelum Socrates, para filsuf banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan asal usul alam raya. Awalnya, kegiatan ini dilakukan karna adanya kekaguman dan keingintahuan manusia terhadap segala hal yang mereka lihat dalam hidupnya. Arche atau asal muasal menjadi fokus utama perdebatan para filsuf sebelum datangnya socrates. Bisa dibilang bahwa kegiatan ini menjadi cikal bakal dari perkembangan ilmu pengetahuan alam yang ada didunia ini. Sebut saja Phytagoras, seorang filsuf dan juga ahli matematika menyatakan bahwa alam ini tersusun dari angka-angka.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam - Kehidupan Yunani Dikuasai Mitos

Alam kehidupan yunani memang sangat dikuasai oleh mitos-mitos. Banyak Dewa yang dihubungkan dengan segala fenomena alam yang terjadi pada saat itu. Baik fenomena yang menguntungkan maupun merugikan. Bagi kaum filsuf, keberadaan Dewa hanyalah imajinasi atau proyeksi kelemahan manusia. Mereka percaya bahwa manusia mampu menjawab teka-teki alam ini menggunakan alam mereka. Di sanalah, ilmu pengetahuan alam mulai berdiri, diatas rasio akal manusia, dan meninggalkan segala macam mitos yang tidak berguna. Mitos pun pada akhirnya menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan alam itu sendiri.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam - Copernicus

Memasuki pertengahan abad, ketika kekuasaan gereja sangat besar, perkembangan ilmu pengetahuan seolah berhenti dari aktivitasnya. Segala hal yang bertentangan dengan TUHAN dan kekuasaannya cepat-cepat disingkirkan oleh gereja. Ilmu pengetahuan alam dan filsafat pun dianggap memasuki masa kegelapan saat itu. Usaha keras dilakukan oleh Copernicus, seorang fisikawan yang berani menentang pendirian gereja. Ia menolak argumen gereja yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah bumi. Menurutnya, jagat raya adalah matahari. Usaha Copercinus ini menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam. Bagi Karl Popper, apa yang dilakukan oleh Copernicus adalah revolusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam. Copernicus telah membuka jalan besar bagi manusia untuk terus berusaha dalam membuka tabir yang ada di alam raya. Copernicus dianggap sebagai Bapa Fisika Modern generasi awal sebelumdisusul oleh Isaac newton.

4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam - Fisika Modern

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam atau lebih populer dengan sebutan sains, ditandai dengan munculnya fisika modern sebagai tonggak ilmu pengetahuan. Sains modern ini menolak seluruh argumen yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui eksperimental. Adalah perkataan sia-sia bagi mereka jika suatu pernyataan tidak dapat terbukti benar atau salahnya. Persis apa yang disampaikan August Comte bahwa perkembangan manusia akan berujung pada puncak ilmu pengetahuan. Mitos, filsafat dan agama, menjadi tergeser argumen-argumennya dan

manusia akan sampai pada suatu masa ketika ilmu pengetahuan alam menjadi sangat berperan. Disinilah, perkembangan ilmu pengetahuan alam menjadi perhatian banyak pihak.

5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam - Newton dan Einstein

Dua nama tersebut bukanlah tokoh asing yang ada dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam. Newton (1643-1727) adalah seorang fisikawan yang terkenal dengan beberapa teori yang ia cetuskan. Misalnya, teori mekanika, optik, atau yang lebih populer tentang gravitasi Newton. Sementara Einstein (1879-1955), lebih terkenal tentang teori relativitasnya. Untuk memahami penjelasan Newton Contoh : Ambil satu buah semangka. Kemudian belah rata menjadi dua bagian. Anda akan melihat titik pusat buah semangka itu. Disanalah menurut Newton pusat gaya tarik bumi berada. Setiap benda yang jatuh dibumi akan ditarik oleh satu kekuatan menuju pusat bumi. Menuru Einstein, gravitasi terjadi karena ruang dan waktu melengkung. Contoh : Bentangkan sebuah kain sarung dan letakkan buah semangka tepat ditengahnya. Kain sarung diibaratkan sebagai ruang dan sarung, sedangkan semangka sebagai bumi. Angkat ujung sarung (oleh dua orang) secara bersamaan. Maka anda akan melihat bagian sarung yang terkena beban semangka menjadi melengkung sesuai dengan bentuk semangka itu. Perbedaan penjelasan dalam dunia sains mengenai suatu peristiwa hal wajar. Terkadang dari perbedaan itulah, ilmu pengetahuan alam terus berkembang. Namun yang menjadi ciri utama pengetahuan alam adalah sifat dan usaha mereka yang selalu mengarah pada tujuan objektif. Tujuan objektif adalah tujuan yang dilandasi metodologi, eksperimen, dan pembuktian ilmiah. Kini perkembangan ilmu pengetahuan alam terus terjadi dengan berbagai cabangnya masing-masing. Fisika pun terbagi-bagi lagi ke dalam konsentrasi yang lebih spesifik, misalnya fisika matematis, fisika teoretis, mekanika, optik, fotoelektrik, elektromagnetik, termodinamika, dan nuklir. Perkembangan ilmu pengetahuan alam pada hakikatnya berdampak baik bagi kehidupan manusia. Manusia menjadi lebih pintar serta lebih memahami apa yang sesungguhnya terjadi di alam ini. Karena manusia sudah lebih mengerti, manusia akan dengan sendirinya berpikir untuk "bersahabat" dengan alam serta ilmu pengetahuan yang melingkupinya.

SUMBER : http://www.anneahira.com/perkembangan-ilmu-pengetahuan-alam-13396.htm

You might also like