You are on page 1of 17

PRAKTUKUM BIOLOGI SISTEM KOORDINASI dan SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Disusun Oleh : 1.Nurul Wida Aditya 2.M.Farid maulana 3.Rika Lutfiana 4.A Izun Naim 5.Iis Nur F

SMA NEGERI 1 MLONGGO Tahun Pelajaran 2010/2011

BAB PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.1.1 Gerak Re Didalam tubuh manusia terdapat sistemkoordinasi yang akan mengatur agar semua sistem organ dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan tadi. Sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2 yaitu : sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Didalam sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf tak sadar atau sering disebut gerak reflek yaitu gerak yang tidak disadari, dimana respon atau tanggapan yang terjadi berlangsung secara cepat dan tanpa disadai Hubungan Indra Pembau dan Pengecap Alat indra pada manusia terdiri dari indra penglihatan, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Indra pembau dan indra pengecap merupakan suatu sistem kemoreseptor. Dimana indra pembau kemoreseptornya terdapat dipermukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Dari bagian hidung yang berperan sebagai kemoerseptor yaitu sel olfaktori, sedangkan kemoreseptor pada lidah berupa tunas pengecap atau kuncup rasa. Sehingga indra pembau dan pengecap mempunyai hubungan yang sangat peka. Saraf Sensori Macam-macam sel saraf ( neuron ) ada 3 yaitu neuron motoris, neuron sensorik, dan interneuron. Neuron sensorik yaitu neuron yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke sistem saraf pusat. Neuron ini biasanya memiliki dendrit yang panjang yang berhubungan dengan reseptor, dan memiliki aksonyang pendek. 1.1.4 Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh Sistem pertahanan tubuh ada dari luar dan dalam. Sistem pertahanan teluar adalah kulit. Kulit merupakan bagian pertahanan yang paling awal terhadap agen infeksi, karena kulit terpapar terhadap lingkungan.

1.1.2

1.1.3

1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. Bagaimana proses terjadinya gerak reflek Bagaimana hubungan antara indra pembau dan pengecap? Bagaimana perbedaan saraf sensori pada punggung dan ujung jari ! Benarkah kulit sebagai sistem pertahanan tubuh ? 4

1.3.Tujuan 1. 2. 3. 4. Mendiskripsikan proses terjadinya gerak reflek Mendiskripsikan hubungan antara indra pembau dan pengecap Mendiskripsikan perbedaan saraf sensori pada punggung dan ujung jari Mendiskripsikan bahwa kulit sebagai sistem pertahanan tubuh !

1.4. Manfaat 1. Sebagai sumber informasi yang sangat berguna dalam menambah pengetahuan dan wawasan 2. Sebgai sumber informasi yang sangat penting untuk dapat dipublikasikan dalam kehidupan sehari-hari 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa lain dalam percobaan yang akan datang 4. Dapat dijadikan sebgai kajian awal melakukan penelitian.

BAB TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gerak Reflek Menurut Lestari ( 2009 ). Sistem saraf pada manusia dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Didalam sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf tak sadar ( gerak reflek ) merupakan gerakan yang tidak kita sadari. Proses gerak reflek ini lebih cepat dari pada gerak sadar. Gerak reflek ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak dari suatu rangsangan. Berikut ini adalah skema proses gerak reflek. Rangsangan Rangsangan
Reseptor Saraf Sensorik

Sumsum Tulang Belakang

Gerak

Efektor

Saraf Motorik

2.2. Hubungan Antara Indra Pembau dan Pengecap Indra pada manusia terdiri dari indra pembau, indra pengecap, indra penglihat, indra pendengar, dan indra peraba. Alat indra yang mempunyai hubungan yang saling berkaitan yaitu antara indra pembau dan indra pengecap. Manusia dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra pembau, sedangkan untuk merasakan manusia menggunakan indra pengecap. Antara indra pembau dan pengecap bisa bekerja dengan baik jika salah satunya tidak terganggu. Dimisalkan ketika seseorang menderita sakit flu, maka makanan terasa hampar rasanya, dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan indra pengecap saling bekerja dengan baik. ( Lestari,2009 ).

2.3. Saraf Sensori Menurut sudjadi ( 2007 ), macam-macam sel saraf ada 3 yaitu neuron motoris, neuron sensorik dan interneuron. Sek saraf yang berfungsi menghantarkan implusimplus saraf dari reseptor sensori ke sistem saraf pusat . pada sel saraf sensori, dendrit berhubungan dengan reseptor ( misalnya kulit ) dan akson berhubungan dengan dendrit sel saraf yang lain. 2.4. Kulit Sebagai Sistem Pertahanan Tubuh Menurut sudjadi ( 2007 ), sistem imun/ pertahanan tubuh adalah sistem yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Mekanisme pertahanan tubuh manusia dibedakan atas respon nonspesifik dan respon spesifik. Respon nonspesifik meliputi pertahanan lapis pertama meliputi: kulit, membran mukosa, sekresi alami, dan bakteri alami. Kulit merupakan bagian pertahanan tubuh yang paling awal terhadap agen infeksi karena kulit langsung terpapar terhadap lingkungan. Sebuah luka kecil dapat menyebabkan bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi kelenjar yang terdapat dikulit akan menyekresi asam lemak dan keringat yang mengandung garam sehingga menghambat laju bakteri.

BAB METODOLOGI 3.1. Alat 3.1.1. Gerak Reflek 1. Tangan 2. Pensil 3.1.2. Hubungan Indra Pembau dan Pengecap 1. Alat penjepit hidung 2. Kain untuk penutup mata 3. Alat tulis 3.1.3. Saraf Sensorik 1. Kertas amplas 2. Alat tulis 3.1.4. Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh 1. Spidol 2. Cuper 3.2. BAHAN 3.2.1. Gerak Reflek 1. Kertas 3.2.2. Hubungan Indra Pembau dan Pengecap 1. Berbagai macam buah 2. Bawang putih 3.2.3. Saraf Sensori 1. Beberapa potong es batu 2. Kain 3.2.4. Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh 1. 2. 3. 4. 5. 4 buah apel ( tidak busuk ) 1 buah apel busuk Alkohol 70 % 4 buah kantong plastik Kapas 8

3.3.

Langkah Kerja 3.3.1. Gerak Reflek 1. Responden disuruh duduk dimeja dengan santai 2. Lengan dipukul saat mata melihat dan mata tertutup ! 3. Reaksi yang terjadi ditulis 3.3.2. Hubungan Indra Pembau dan Pengecap 1. Kedua mata responden ditutup yang diperankan responden 2. Setiap bahan yang telah disiapkan, dipotong kemudian diberikan satu persatu dari bahan tersebut kepada responden untuk dimakan. Setelah itu responden diminta untuk menyebutkan nama buah yang dimakannya tersebut 3. Hidung responden dipijit, kemudian diberi bahan yang telah disiapkan pada responden untuk dimakannya. Sama seperti nomer -2 maka, diminta untuk menyebutkan nama bahan yang telah dimakannya. 4. Data yang diperoleh dimasukkan ke tabel ! 3.3.3. Saraf Sensorik 1. Satu responden ditentukan sebagai orang yang diberi perlakuan kedua matanya ditutup 2. Pada ujung jari dan punggung responden ditempelkan satu persatu, masing-masing 2 detik : es batu, pensil, kertas amplas dan kain 3. Responden diminta menyebutkan berbagai rasa setelah diberi perlakuan 4. Rasa yang telah disebutkan dicatat didalam tabel ! 3.3.4. Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh 1. Semua apel dicuci. Apel yang pertama dimsukkan kedalam kantong plastik, diikat fan plastik diberi nomer -1 dengan spidol 2. Cuper diambil. Bagian daging apel yang busuk di cuvek dengan menggunakan cuper. Pada permukaan apel ke -2, diolesi secara perlahanlahan, tapi ingat permukaan kulit apel jangan sampai dilukai. Diulangi sampai dua kali. Pada permukaan kulit yang lain kemudian apel ke-2 dimasukkan kedalam kantong plastik, setelah itu diikat dan diberi no -2. 3. Langkah ke -2 diulangi untuk apel ke -3. Sekali setelah di kovek potongan apel busuk, kulit apel ke -3 di lukai dengan menusukkan cuper, dan dibuat goresan yang vertikal. Untuk permukaan kulit lainnya diulangi 3x. Setelah itu apel ke -3 dibungkus ke dalam kantong plastik dan diberi no -3. 4. Langkah ke -3 diulangi pada apel ke -4, namun setelah dilukai bagian yang digores tadi diolesi dengan kapas yang sudah dicelupkan ke dalam alkohol. Diulangi beberapa kali. Jika perlu dibagian yang dilukai benar-benar terbilas dengan alkohol. Apel ke -4 dimasukkan kedalam plastik, diikat rapat dan diberi no-4. 9

5. Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa dibuka plastiknya setiap hari selama 5 hari. Pada hari ke -5 seluruh apel dipotong. Bagaimana kondisi didalamnya ? 6. Data yang diperoleh dimasukkan kedalam tabel ! 3.4 Hasil 3.4.1. Gerak Reflek

No 1 2

Uraian Mata tertutup Mata melihat

Reaksi Ada Respon Ada respon tetapi tidak secepat mata tertutup

Disaat mata tertutup respon yang diberikan responden lebih cepat dibandingkan pada saat mata respon dengan melihat. 3.4.2. Hubungan Indra Pembau dan Pengecap No Nama Bahan Rasa Dalam Keadaan Mata Tertutup 1 2 3 Nanas Apel Bawang Putih Manis Asam dan Manis Getar dan Pahit Mata dan Hidung Tertutup Manis Asam dan Manis Getar dan Pahit

Disaat hidung tertutup waktu yang diperlukan lebih lama dari pada hidung terbuka.

10

3.4.3. Saraf Sensorik No 1 Lokasi Ujung Jari Bahan Es Batu Pensil Amplas Kain Es Batu Pensil Amplas Kain Rasa saat perlakuan Dingin Tajam Kasar Halus Dingin Tajam Kasar Halus

Punggung

Dilokasi ujung jari dan punggung, respon yang diberikan oleh responden yaitu sama, tetapi waktu untuk merasakannya lebih cepat dipunggung, sebab kulit dipunggung lebih tipis dibandingkan kulit yang diujung jari.

3.4.4

Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh Hari ke Apel 1 1 2 3 4 Bagus Bagus Bagus Bagus Kondisi Apel 2 Bagus Bagus Bercak Busuk Apel 3 Bagus Busuk Busuk Busuk Apel 4 Bagus Bagus Bagus Busuk

Apel ke -4 dan apel ke -3 sama-sama busuk, tetapi waktu yang diperlukan oleh apel ke -3 lebih cepat dibandingkan apel ke -4 untuk jadi busuk. Sedangkan apel ke -3 dan ke -2 juga sama-sama busuk, tetapi proses pembusukan pada apel ke -2 lebih lama dibandingkan apel ke-3.

11

BAB PEMBAHASAN 4.1 Gerak Reflek Gerak reflek merupakan gerak yang tidak kita sadari. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa,disaat mata tertutup dan mata melihat respon yang diberikan sama, tetapi waktu yang dibutuhkan responden untuk merespon lebih lama pada saat mata terbuka dari pada mata tertutup. Hal itu disebabkan karena rangsangan yang diterima oleh responden langsung diteruskan menuju sumsum tulang belakang, kemudian diteruskan menuju efektor melalui saraf motorik, sehingga terjadi gerak reflek. 4.2.Hubungan Indra Pembau dan Indra Pengecap Manusia mempunyai 5 alat indra yaitu : indra pembau, indra pengecap, indra penglihatan, indra pendengar dan indra peraba. Dari 5 alat indra tersebut yang mempunyai keterkaitan adalah indra pembau dan pengecap. Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa proses penyampaian bahan yang dilakukan pada saat hidung terbuka dan tertutup menghasilkan jawaban yang sama, tetapi waktu untuk penyampaian bahan lebih cepat hidung terbuka dari pada saat hidung tertutup. Hal ini dikarenakan alat indra pembau dan pengecap saling berkaitan dan apabila salah satu indra sistemnya terganggu maka kinerja dari organ yang satu tidak optimal. 4.3. Saraf Sensorik Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa respon yang diberikan diujung jari dan punggung responden yaitu sama, tetapi waktu untuk merasakannya lebih cepat di punggung dari pada di ujung jari. Hal ini disebabkan karena kulit didaerah punggung lebih tipis dibandingkan kulit diujung jari. Kulit diujung jari lebih tebal dibandingkan kulit dipunggung sehingga respon yang diberikan responden lebih cepat dipunggung . selain itu sensifitas saraf sensorik dipunggung lebih peka dibandingkan diujung jari. 4.4. Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa apel ke -1 tidak busuk walaupun hingga hari keempat hal ini disebabkan karena tidak ada patogen yang bisa masuk ke apel ke -1. Pada apel ke -2 terjadi perubahan bentuk yang tadinya di hari ke -1 dan -2 berbentuk bagus kini di hari ke 3-4 menjadi bercak dan busuk hal ini disebabkan karena apel busuk yang dioleskan di kulit apel ke -2 mengandung petogen yang selanjutnya menyerang apel ke -2 sehingga menyebabkan apel ke -2 busuk. Pada apel ke -3 proses pembusukan lebih cepat dari pada apel ke -1 dan ke -2. 12

Hal ini terjadi karena kulit apel yang menjadi alat pertahanan tubuh sudah tidak berfungsi sehingga patogen lebih cepat masuk dan berkembang di dalam apel maka apel busuk di hari ke -2. Berbeda dengan apel ke-4, meskipun kulitnya sudah hilang atau alat pertahanan tubuhnya sudah hilang apel ke -4 busuk pada hari ke -4. Hal ini dikarenakan luka yang ada di apel dibersihkan dengan alkohol sehingga patogen yang ada di apel hilang, sehingga pembusukan yang terjadi berjalan lambat.

13

BAB PENUTUP 5.1. 1. 2. Kesimpulan Gerak reflek bisa terjadi disaat mata responden tertutup Antara indra pembau dan pengecap ada hubungan yang saling berkaiatan. Jika salah satu terganggu, maka kinerjanya tidak optimal Sensifitas saraf sensori pada punggung lebih terasa dari pada ujung jari Kulit adalah sistem pertahanan tubuh paling luar, jika kulit terluka otomatis patogen akan mudah masuk Saran Sebaiknya menggunakan amplas yang kasar Sebaiknya menggunakan kain yang halus Gunakanlah pensil yang lancip

3. 4. 5.2. 1. 2. 3.

14

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Endang Sri. & Idun kistinnah. 2009. Gerak, Indra pembau dan pengecap, Saraf Sensorik, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta Sudjadi, Bagod. 2007. Pertahanan Tubuh Manusia. Yudistira. Surabaya

15

KATA PENGANTAR Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan sykur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat sebagai sumber informasi yang sangat berguna dalam menambah pengetahuan dan wawasan dan dapat dijadikan kajian awal melakukan penelitian lanjutan.

Jepara, 27 mei 2011

Penulis

Daftar isi Kata pengantar...............................................................................................................1 Daftar isi........................................................................................................................2 BAB PENDAHULUAN..........................................................................................4 1.1. Latar Belakang...........................................................................................4 1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................4 1.3. Tujuan........................................................................................................5 1.4. Manfaat.....................................................................................................5 BAB TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................6 BAB METODOLOGI............................................................................................8 3.1Alat.............................................................................................................8 3.1.1Gerak Reflek...............................................................................8 3.1.2. Hubungan Indra Pembau dan Pengecap...................................8 3.1.3.Saraf Sensorik............................................................................8 3.1.4.Kulit Sebagai Sistem Pertahanan Tubuh...................................8 3.2 Bahan.....................................................................................................8 3.2.1 Gerak Reflek...........................................................................8 3.2.2 Hubungan Indra Pembau dan Pengecap................................8 3.2.4 Saraf Sensorik....................................................................8

3.2.4 Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh..........................................8 3.3 Langkah kerja......................................................................................9 3.3.1 Gerak Reflek........................................................................9 3.3.2 Hubungan Indra Pembau dan Pengecap..............................9 3.3.3 Saraf Sensorik......................................................................9 3.3.4 Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh.........................................9

3.4 Hasil...................................................................................................10 3.4.1 Gerak Reflek.......................................................................10 3.4.2 Hubungan Indra Pembau dan Pengecap...........................10 3.4.3 Saraf Sensorik...................................................................11 3.4.4 Kulit Sebagai Pertahanan Tubuh......................................11 BAB PEMBAHASAN.................................................................................12 BAB PENUTUP..........................................................................................14 5.1. Kesimpulan......................................................................................14 5.2. Saran................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15

You might also like