You are on page 1of 19

Pengertian Gaya Gerak Listrik (GGL)

Posted on March 7, 2011 Definisi gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung penghantar sebelum dialiri arus listrik. Gaya gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan satuan volt. Gaya gerak listrik merupakan energy yang diberikan pada setiap muatan listrik untuk bergerak antara dua kutub baterai atau generator. Sebuah electron-elektron bermuatan e yang bergerak dari kutub negative ke kutub positif melalui konduktor di luar baterai dengan gaya gerak listrik sebesar V, akan mendapat energy sebesar e x V joule. Pada dasarnya sumber GGL itu segala jenis alat yang muatan positif ama negatifnya terpisah. Kedua ujung dari alat tersebut di sebut terminal. Muatan positif ya numpuknya di terminal positif, sementara muatan negatif, tentunya di terminal negatif. Terminal positif namanya anoda. Terminal negatif namanya katoda. Ingetnya gini aja. Kalau positif itu ga ada noda. (Ga ada noda ya gak belajar.. hehe). Ga ada noda kan anoda, seperti gak ada tuhan, kan disebut ateis. Huruf a didepannya itu loh. Positif gak ada noda, negatif katoda. Mudah kan menghapalnya. Oke, kembali ke anoda ama katoda tadi. Karena kedua jenis muatan ini misah, akibatnya ada medan listrik. Medannya nunjuk dari anoda ke katoda. Inget tuh arahnya. Dari anoda ke katoda. Medan ini, kemudian, memaksakan sebuah gaya pada muatan positif. Medan ini memaksa, mendorong muatan positif dalam alat ini menuju katoda. Sementara itu, gaya ini juga memaksa muatan negatif ke anoda. Supaya muatan positif tetap di terminal positif dan muatan negatif tetep di terminal negatif, alat ini menghasilkan gaya non listrik yang melawan gaya listrik dan terus mendorong muatan positif ke anoda dan muatan negatif ke katoda. Jadi seperti gulat gitu. Sumo bisa juga. Medan listrik vs medan non listrik. Saling dorong mendorong. Mungkin bisa dibayangkan GGL itu seperti air dalam pipa tegak yang dipaksa naik. Waktu airnya naik ke puncak (anoda) gravitasi maksain supaya tuh air turun (katoda). Jadi supaya air tetap bisa naik, harus ada gaya non gravitasi, seperti pompa misalnya, yang mendorong air melawan gravitasi. Nah, dalam kasus GGL, gaya dari mesin pompa ini bisa berasal dari reaksi kimia, seperti baterai. Bisa juga dari gaya magnet, seperti dari generator listrik. Atau dari sumber mekanik lainnya lah. Seperti dalam kasus air tadi, dimana energi potensial gravitasi air bertambah saat air di dorong semakin tinggi, gaya lain ini menyebabkan muatan mengalir ke anoda, meningkatkan energi potensial listrik. Akibatnya terjadi beda potensial antara anoda dan katoda. Kalau ga ada rugi gara-gara panas waktu muatan mengalir ke anoda di dalam alat ini, beda potensialnya pastilah sama dengan GGL sumber. Ituloh, kan ada hukum kekekalan energi.

Kalau, di luar alat ini, kita pasang apakeq yang membuat anoda terhubung balik ke katoda, maka arus akan mengalir lewat penghubung ini dari anoda ke katoda. Ya penghubungnya bisa kabel atau kawat telanjang (kesetrum tanggung sendiri). Ntar, nih ada contoh gambarnya. Coba liat gambar ini

Titik a dengan c itu kalau dihubungkan akan menjadi rangkaian loh. Jadi titik a dihubungkan ke anoda dan titik c dihubungkan ke katoda. Coba lihat di gambar ini biar jelas

Muatan kehilangan energi listrik yang bergerak dari terminal tinggi ke terminal rendah lewat rangkaian luar, lalu dipaksa oleh gaya non listrik kembali ke anoda lewat alat GGL dan karenanya memperbaiki energi listriknya. Seperti sistem air kita lo. Airnya mengalir kembali lewat beberapa pipa lain lalu kembali lagi ke pipa tegak dengan dorongan pompa. Perbedaan potensial tetap terjaga antara terminal saat tidak ada arus. Kan gak ada kawat yang menghubungkan terminal. Nah, beda potensial kalau ga ada arus ini namanya GGL Rangkaian Terbuka. Kalo kita menghubungkan satu kawat dengan hambatan R pada kedua terminal itu, berarti arus akan mengalir lewat hambatan itu dengan tegangan V yang bekerja di sepanjang terminal. Kalau kabel ini cuma satu-satunya hambatan yang ada di rangkaiannya, arusnya pasti mengikuti hukum Ohm, yaitu I = V/R = GGL/R. Tapi kenyataannya, selalu ada rugi panas dalam sumber GGL. Panas ini muncul karena agitasi molekul saat muatan mengalir dalam sumber. Molekulnya merinding. Kan semakin kuat merindingnya molekul, semakin panas suhunya. Oke deh, kalau dalam kasus ini ya berarti GGL ga lagi sama dengan V. Ada energi non listrik yang hilang menjadi panas. Besarnya rugi panas ini sebanding dengan arus, jadinya GGL = V I.r. Nah, r disini adalah tetapan proporsionalitas. Karena dimensinya sama dengan hambatan, jadi dia lebih sering disebut hambatan dalam atau Rint. Hambatan dalam apa? Ya hambatan dalam sumber. Kalau gak ada arus mengalir melewati sumber, maka beda potensial sepanjang sumber itu sama aja dengan GGL rangkaian terbuka sumber, karena kan gak ada tegangan jatuh gara-gara arus lewat ke hambatan dalam. Tapi, kalau arusnya ngalir di rangkaian luar, arus yang sama juga bakalan mengalir di dalam sumber dan tegangan bakalan jatuh sebesar Vin = I. Rint. Jatuh tegangan ini terjadi di sepanjang hambatan dalam Rint. Akibatnya, tegangan yang ada pada rangkaian adalah E I.Biasanya sumber GGL itu ya baterai. Baterai memakai gaya kimia dan karenanya energi kimia inilah yang dipakai untuk memaksa arus melewati baterai dari katoda ke anoda.

GGL dan Tegangan Terminal Ketika sejumlah arus keluar dari Gaya gerak listrik ini mendorong baterai,maka tegangan akan elektron dari potensial rendah turun,agar tegangan ini tetap ke potensial tinggi.Catat bahwa ada,maka harus ada sumber ,didalam sumber ggl,aliran energi.Energi yang dikeluarkan muatan mengalir dari daerah inilah yang disebut gaya gerak berpotensial rendah ke daerah listrik(ggl). potensial tinggi. Sumber ggl ini mengubah energi Ggl dapat dianalogikan seperti kimia,mekanik dan bentuk berikut. energi lainnya menjadi energi listrik.Contohnya baterai dan generator . Ggl menjaga tegangan dimasing masing kutubnya konstan. Ggl disimbolkan dengan . Baterai memiliki hambatan,yang disebut hambatan dalam,dilambangkan dengan r Perbedaan potensial pada terminal a dan terminal b, disebut tegangan terminal (Vab). Bila arus I mengalir dari baterai,terjadi penurunan tegangan terminal.tegangan terminal yang diberikan Vab = Ir Tegangan terminal menurun secara linier terhadap arus. r E a b Tegangan terminal Vab http://www.slideshare.net/SimsonExan/gaya-gerak-listrik

http://ketapang42.blogspot.com/2012/06/contoh-soal-tentang-ggl.html contoh soal tentang ggl

1. besar Vxy pada rangkaian diatas adalah... 2.

jawab :

GAYA GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT sedikit berbagi tentang listrik nih gan, yaitu tentang Gaya Gerak Listrik (GGL, atau sering disebut juga sebagai sumber tegangan) dan tegangan jepit sebuah baterai pada dasarnya dapat dinyatakan dengan sebuah gaya gerak listrik (ggl) dan sebuah hambatan dalam (r), lihat gambar berikut

E,r = baterai apabila baterai dihubungkan dengan sebuah beban atau hambatan luar R, maka Gaya Gerak Listrik adalah tegangan pada terminal AB pada saat sakelar terbuka, yaitu pada saat baterai tidak mencatu arus listrik. sedangkan pada saat sakelar dihubungkan atau pada saat baterai mencatu arus listrik maka disebut Tegangan jepit V.AB hubungan antara ggl dengan tegangan jepit adalah

atau untuk mencari I tanpa tegangan jepit adalah

mengingat bahwa Vab = IR, maka akan memperoleh hubungan

Susunan Seri Sumber Tegangan

rumus :

Susunan Paralel sumber tegangan

jika nilai ggl tidak sama maka bisa menggunakan cara berikut :

1. cari dulu nilai r dengan cara rumus pararel

2. setelah itu masukan ke rumus berikut:

jika nilai ggl sama semua maka bisa di gunakan rumus mencari nilai I berikut===>

http://ketapang42.blogspot.com/2012/05/gaya-gerak-listrik-dan-tegangan-jepit.html

Begini, misalkan ada baterai. Baterai ini punya GGL rangkaian terbuka sebesar 2.0 Volt dan hambatan dalam sebesar 0.94 ohm. Terus ada lagi nih hambatan 22 ohm menghubungkan kedua terminal baterai seperti dalam gambar ini.

Pertanyaannya berapa besar arus yang mengalir dalam rangkaian, terus berapa beda potensial antara terminal baterai saat hambatannya dihubungkan? Gimana tuh? Caranya gini. GGL yang dihasilkan sumber akan membuat arus mengalir melewati rangkaian seri yang terdiri dari R dan Rint. Rint nya yang di dalam baterai itu loh. Hambatan dalam. Karenanya arusnya pastilah tegangan dibagi jumlah semua hambatan. Jumlah hambatannya 22 + 0.94 = 22.94 ohm. Tegangannya 2.0 Volt. Jadi arusnya 2.0 Volt dibagi 22.94 ohm, hasilnya 0.087 Ampere. Beda potensialnya pada terminal baterai itu sama aja dengan GGL dikurangin ama jatuh tegangan gara-gara hambatan dalam. Jatuh tegangannya kan hasil kali arus dengan hambatan dalam atau 0.087 dikali 0.94 yaitu 0.08178 ohm. Jadi beda potensialnya = 2.0 0.08178 = 1.91822 Volt. Mau lagi? Oke. Sekarang ada sebuah hambatan R. Hambatan ini terhubung dengan sebuah baterai dan arus yang mengalir kemudian di ukur. Nah, waktu hambatannya 40 ohm, arusnya 0.240 Ampere. Lalu waktu hambatannya diganti dengan hambatan yang 60 ohm, arusnya jadi 0.162 Amper. Berapa GGL baterainya dan berapa hambatan dalamnya? Gini caranya. Rumus arusnya kan GGL dibagi jumlah hambatan. Kita mencari GGL nya, jadi GGL berarti arus dikali jumlah hambatan dong. Waktu hambatannya 40 ohm, arusnya 0.240 Ampere. Jumlah hambatannya 40 ohm ditambah hambatan dalam. Uh, hambatan dalamnya belum tahu ya? Lihat lagi deh ke hambatan baru. Hambatan ini 60 ohm. Arusnya 0.162 Ampere. Kalau pake ini berarti rumus GGL nya adalah 0.162 dikali jumlah hambatannya. Jumlah hambatannya adalah 60 ohm ditambah hambatan dalam. Ini hambatan dalam yang sama dengan waktu hambatan luarnya Cuma 40 ohm loh. Gimana caranya? Karena ada dua variabel yang tidak diketahui maka kita pake substitusi bisa, eliminasi juga bisa. Mau pake apa? Eliminasi aja ya Persamaan pertama GGL = 0.240 x (40 + Rint)

GGL=0.240x 40 + 0.240 x Rint GGL = 9.6 + 0.240 Rint Persamaan kedua GGL = 0.162 x (60 + Rint) GGL = 0.162 x 60 + 0.162 x Rint GGL = 9.72 + 0.162 Rint Eliminasikan dengan mengurangkan persamaan pertama dengan persamaan kedua GGL GGL = 9.6 9.72 + 0.240 Rint 0.162 Rint 0 = 0.12 + 0.078 Rint 0.12 = 0.078 Rint 0.12 / 0.078 = Rint Rint = 1.5384615 Ohm Substitusikan aja Rint kedalam salah satu persamaan, misalkan persamaan pertama, jadinya GGL = 9.6 + 0.240 Rint GGL = 9.6 + 0.240 x 1.5384615 GGL = 9.6 + 0.3692308 GGL = 9.9692308 Volt
http://www.faktailmiah.com/2010/06/25/latihan-soal-dan-penyelesaian-gaya-gerak-listrik.html

1. Sebuah rangkaian listrik terdiri atas tiga buah hambatan masing-masing 4, 6 dan 12 disusun paralel. Perbandingan arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah . a. 1:2:3 b. 1:3:1 c. 2:1:3 d. 2:3:1 e. 3:2:1 2. Hambatan pengganti dari empat buah resistor 2 yang disusun seri adalah . a. 1 b. 2 c. 4 d. 7 e. 8 3. GGL dan hambatan sebuah generator berturut-turut 300 volt dan 4 ohm. Generator itu digunakan untuk menyalakan lampu yang disusun paralel. Bila kuat arus tiap lampu harus 0,5 ampere pada tegangan 220 volt, maka banyaknya lampu yang dapat dipasang . a. 20 b. 30 c. 40 d. 50 e. 60 4.

Kuat arus yang mengalir melalui hambatan 6 ohm adalah . a. 0,75A b. 1,5A c. 2A d. 3A e. 6A 5. Grafik hubungan kuat arus listrik dengan beda potensial V adalah .

6.

Hambatan pengganti dari titik A sampai titik B pada rangkaian hambatan diatas adalah . a. 6 b. 8 c. 10 d. 12 e. 16 7. Empat buah baterai 1,5 V; 1 dihubungkan secara seri. Pada ujung-ujungnya dihubungkan dengan sebuah lampu hambatan 0,5 . Kuat arus yang mengalir melalui lampu pijar adalah .

a. 0,63A b. 1,33A c. 1,63 A d. 2,33A e. 2,63A 8.

Hambatan total rangkaian di atas adalah . a. 3 b. 4 c. 6 d. 12 e. 21 9. Sebuah rangakain hambatan seri terdiri atas tiga buah hambatan masing-masing sebesar 4, 3 , dan 8 dihubungkan secara paralel. Jika kuat arus yang mengalir 4 ampere, maka beda potensialnya adalah . a. 0,7 V b. 1,4 V c. 2,1 V d. 4,2 V e. 5,6 V

10. Tiga buah resistor masing-masing 10 , 6 dan 8 disusun seri dan dihubungkan dengan tegangan 48V. tegangan pada resistor berhambatan 10 adalah V a. 12 b. 16 c. 20 d. 22 e. 24 II. Uraian Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas! 1. Pada rangkaian hambatan dibawah ini, tentukan nilai hambatan total antara C dan J!

2. Pada sistem rangkaian hambatan dibawah ini, tentukan nilai hambatan pengganti antara P dan Q!

3. Pada rangkaian dibawah ini, tentukan arus pada masing-masing hambatan!

4. Diketahui rangkaian gambar dibawah ini, maka besarnya kuat arus yang melewati masingmasing cabang! (1 = 2 = 6V, r1 = r2 = o,5 ohm, R3 = 2ohm)

5. Dari gambar dibawah ini berapakan besar potensial antara a dan c?

http://budi3rut.files.wordpress.com/2012/05/rangkaian-resistor-ggl-1.jpg

You might also like