You are on page 1of 13

BAB VI BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

Banjar/Barisan Tak Hingga Barisan tak hingga {Sn} = S1, S2, S3, , Sn, adalah suatu fungsi dari n dimana daerah domainnya adalah himpunan bilangan bulat positif (bilangan asli). Contoh: Bila n = 1, 2, 3, .., maka fungsi Suku-suku
1 1 1 1 , , , , .......... 2 3 4 5
1 n +1

menghasilkan urutan atau banjar

banjar ini disebut Banjar Tak Berhingga untuk


1 n +1

menunjukkan bahwa tak ada suku terakhir. Fungsi ke-n dari banjar.

disebut suku umum atau

Suatu banjar tak berhingga dinyatakan dengan menutup suku umum dalam kurung

1 kurawal seperti , atau dapat ditulis : 1 + n


1 1 1 1 1 , , , , ....., , ..... 2 3 4 5 n +1

Contoh lain:

1. {1, 2, 3, 4, Un} Un = n 2. {3, 6, 9, 12, Un} Un = 3n 3. {1, , , , .............U n } U n . = 2 3 4 n 4. 1, 4, 7, 10, 13, an = 3n 2,


1 1 1 1

n1

1 2 3 4 5. 0, , , , , L 2 3 4 5

1 an = 1- , n

n 1

3 2 5 4 7 6 6. 0, , , , , , , L 2 3 4 5 6 7

b n = 1 + (-1)n

1 , n

n 1

Andiani / Kalkulus I / September08

3 2 5 4 7 6 7. 0, , - , , - , , - , L 2 3 4 5 6 7 8. 0.999, 0.999, 0.999, 0.999,

c n = (-1)n +

1 , n

n 1

dn = 0.999, n 1

Barisan {Sn} dikatakan terbatas jika terdapat bilangan-bilangan P dan Q sehingga : P Sn Q untuk semua n.

Contoh:

3 5 7 2n + 1 , , , ... , , ... 2n 2 4 6

adalah terbatas karena untuk semua n : 1 Sn 2 Tetapi 2, 4, 6, ... , 2n, ... adalah tidak terbatas.

Barisan {Sn} dikatakan tidak turun jika S1 S2 Sn Dan dikatakan tidak naik jika S1 S2 Sn

Contoh:

Barisan
n 2 1 4 9 16 1. , ... adalah barisan tidak turun. = , , , 2 3 4 5 n + 1

2. {2n - (-1)n} = 3, 3, 7, 7, adalah barisan tidak turun. 1 1 1 1 3. = 1, , , , ... 2 3 4 n 4. {-n} = -1, -2, -3, -4, adalah barisan tidak naik. adalah barisan tidak naik

Limit Barisan

Jika titik-titik berurutan yang diperoleh dari barisan : 1 3 5 7 9 1, , , , , ...., 2 - , ..... (*) 2 3 4 5 n terletak pada garis bilangan, dan untuk n cukup besar akan terletak disekitar titik 2. Keadaan seperti ini dikatakan bahwa Limit barisan adalah 2.

Andiani / Kalkulus I / September08

Jika x adalah peubah yang jangkauannya barisan (*), maka dikatakan bahwa x mendekati 2 sebagai limit atau x menuju 2 sebagai limit dan ditulis : x 2
1 lim U n = lim (2 - ) = 2 { { n n n

Kekonvergenan

[ lim S = S] , jika untuk setiap bilangan positif


n + n

Barisan

{Sn} dikatakan konvergen ke bilangan berhingga

S sebagai limit,

, bagaimanapun kecilnya, terdapat

bilangan bulat positif m sehingga untuk n > m akan berlaku S - Sn <


Jika suatu barisan memiliki limit, maka disebut barisan konvergen. Jika suatu barisan tidak memiliki limit, maka disebut barisan divergen.

Barisan

{Sn} dikatakan divergen ke ,

[ lim S = ] ,
n + n

jika untuk setiap

bilangan positif M, bagaimanapun besarnya, terdapat bilangan bulat positif m sehingga untuk n> m maka S n Jika Sn > M maka Jika Sn < -M maka
> M.

n +

lim S n = + .
n +

lim S n = - .

Jadi dapat disimpulkan:


Definisi

Barisan sebagai:

{an}
n

dinamakan konvergen menuju L atau berlimit L dan ditulis

lim a n = L

Apabila untuk tiap bilangan positif , ada bilangan positif N sehingga untuk dinamakan divergen. n N => | an L | < Suatu barisan yang tidak konvergen ke suatu bilangan L yang terhingga

Andiani / Kalkulus I / September08

Teorema-Teorema Barisan

1. Setiap barisan tidak turun atau tidak naik dan terbatas adalah konvergen. 2. Setiap barisan yang tidak terbatas adalah divergen. 3. Barisan konvergen atau divergen akan tetap konvergen atau divergen sesudah n suku pertama dihapus. 4. Limit dari barisan konvergen adalah tunggal. Andaikan {sn} konsatanta, maka Jika lim s n = s dan lim t n = t
n + n +

dan

{tn}

barisan-barisan yang konvergen dan k sebuah

5. Lim (k.sn) = k lim s n = ks dimana k konstanta


n +

6. 7. 8.

n +

lim (s n t n ) = lim s n lim t n = s t


n + n +
n + n +

n +

lim (s n . t n ) = lim s n . lim t n = s . t jika t 0 dan tn 0 untuk semua n

lim s n s s = lim n = n n + t t n nlim t n +

9. Jika {sn} adalah barisan suku-suku tidak nol dan jika :


n +

lim s n = , maka lim


n +

1 n + Sn

= 0

10. Jika a > 1, maka lim a n = + 11. Jika


r < 1, maka lim r n = 0
n +

Jumlah :

S
n =1

= s1 + s 2 + s3 + L + s n + L

............... (1)

Dan barisan tak hingga {Sn} disebut deret tak hingga.


Untuk setiap deret terdapat sebarisan jumlah parsial :

S1 = s1 S2 = s1 + s2 S3 = s1 + s2 + s3
M Andiani / Kalkulus I / September08

Sn = s1 + s2 + s3 + + sn
M

Jika

n +

lim Sn = s suatu bilangan hingga, maka deret (1) dikatakan konvergen dan s

disebut jumlahnya. Jika lim S n = tidak ada , maka deret (1) dikatakan divergen.
n +

Suatu deret adalah divergen karena

n +

lim S n = atau jika n membesar maka Sn

membesar dan mengecil tanpa mendekati suatu limit. Contoh : Deret : 1 1 + 1 1 + ..... Untuk deret ini : s1 = 1, s2 = 0, s3 = 1, s4 = 0 ,

Contoh-Contoh:

1. Gunakan Teorema 1 untuk memperlihatkan bahwa barisan konvergen. Penyelesaian : Barisan Jika Sn

{1 - }
1 n

adalah

{1 - } adalah terbatas karena = {1 - }, maka :


1 n 1 n

0 Sn 1 untuk semua n. Karena :

S n +1 = 1 -

1 n +1 1 1 + n n(n + 1) 1 n(n + 1)

=1-

= Sn +

Berarti bahwa Sn+1 Sn , merupakan barisan yang tidak turun.

Andiani / Kalkulus I / September08

Jadi barisan ini konvergen ke s = 1 1.3.5.7.....(2n - 1) 2. Gunakan Teorema 1 untuk memperlihatkan bahwa barisan 2.4.6.8.....(2n) adalah konvergen. Penyelesaian : Barisan Karena : Jika S n = Maka : S n +1 = 1.3.5.7.....(2n + 1) 2.4.6.8.....(2n + 2) 2n + 1 . Sn 2n + 2 1.3.5.7.....(2n - 1) 2.4.6.8.....(2n) 1.3.5.7.....(2n - 1) adalah terbatas, karena 0 Sn 1 untuk semua n. 2.4.6.8.....(2n)

Berarti barisan ini tidak naik, jadi barisan konvergen ke s = 0 3. Limit dari barisan konvergen adalah tunggal. Misalkan berlaku kebalikannya sehingga:
n

lim Sn = s dan lim S n = t , dimana s - t > 2 > 0


n

Lingkungan dari s dan t mempunyai sifat-sifat yang saling berkontradiksi : i) Tidak memiliki titik-titik persekutuan ii) Masing-masing memiliki semua suku-suku barisan kecuali sejumlah berhingga dari suku-suku tersebut. Jadi s = t dan limitnya adalah tunggal. 4. Jika a > 1, maka lim a n = +
n

Ambil M > 0, betapapun besarnya.

Andiani / Kalkulus I / September08

Misalkan a = 1 + b dimana b > 0, maka :


a n = (1 + b )
n

= 1 + nb + Jika n > Karena


n

n(n - 1) 2 b + ...... > 1 + nb > M 1.2

M b an > M dan jika n > M b untuk M betapapun besarnya maka

lim a n = +

5. Deret aritmatika tak hingga a + (a + d) + (a + 2d) + .. + [a + (n-1)d] divergen jika a2 + d2 > 0 Untuk deret a + (a + d) + (a + 2d) + .. + [a + (n-1)d] Sn = n [2a + (n-1)d] dan lim S n =
n

Kecuali untuk a = d = 0 Jadi deret divergen jika a2 + d2 > 0 6. Deret geometri tak hingga a + ar + ar2 + .. + arn-1 + .., dimana a 0 Konvergen ke a jika 1- r
r < 1 dan divergen jika r 1

Untuk deret a + ar + ar2 + .. + arn-1 :


Sn = a - ar n 1- r a a n r , r 1 1- r 1- r
r < 1 , maka lim r n = 0 sehingga lim S n =
n n n

= Jika Jika Jika

a 1- r

r > 1 , maka lim r n = sehingga Sn divergen. r = 1 , deretnya berbentuk a + a + a + a + a + .

Atau a a + a a + a + yang divergen.

Andiani / Kalkulus I / September08

7. Untuk deret 1 +

1 1 1 1 + + + ... + , 2 3 4 n

Jumlah bagiannya adalah : S4 > 2 S8 > 2 S16 > 3 S32 > 3 S64 > 4
M

Jadi barisan jumlah-jumlah bagiannya tidak terbatas dan divergen, Jadi deretnya divergen.

Uji Konvergensi dan Divergensi dari Deret Positif

I. Uji Integral

Misalkan f(n) menyatakan suku umum Sn dari deret Sn yang suku-sukunya semua positif. Jika f(x) > 0 dan tidak pernah naik dalam interval x > , dimana suatu bilangan bulat positif, maka deret Sn konvergen atau divergen tergantung
+

kepada apakah

f(x) dx

ada atau tidak ada.

II. Uji Banding untuk Konvergensi

Suatu deret positif

Sn adalah konvergen jika setiap suku (mungkin sesudah

sejumlah berhingga) adalah lebih kecil atau sama dengan suku yang bersesuaian dari suatu deret positif konvergen yang diketahui cn

III. Uji Banding untuk Divergensi

Suatu deret positif

Sn adalah divergen jika setiap suku (mungkin sesudah

sejumlah berhingga) adalah sama dengan atau lebih besar dari suku yang bersesuaian dari suatu deret positif divergen yang diketahui dn

Andiani / Kalkulus I / September08

IV. Uji Rasio

Deret positif
lim

Sn

konvergen jika

lim

Sn + 1 < 1 , dan divergen jika Sn

Sn + 1 S > 1 . Jika lim n + 1 = 1 uji ini tidak dapat dipakai. n S n S n n

Contoh :

Selidiki konvergensi dari :

1 3

1 5

1 7

1 9

+L

Dengan menggunakan uji integral. Penyelesaian : f(n) = Sn = Ambil f(x) = 1 2x + 1 1 2n + 1 , n = 1, 2, 3, ...

Pada interval x > 1, f(x) > 0 dan menurun jika x naik. Ambil = 1 dan pandang :
+
u

f(x) dx
1

= lim

u +

dx = lim 2x + 1 u 2x + 1 1 3 =

= lim

2u + 1 -

Nilai integralnya tidak ada, jadi deret divergen.

Andiani / Kalkulus I / September08

Soal :

Dengan menggunakan uji integral selidiki kekonvergensian dari : 1. 2. 3. 1 1 1 1 + + + + ... 4 16 36 64 sin + 1+ 1 1 1 1 1 1 sin + sin + sin + ... 4 2 9 3 16 4

1 1 1 1 + p + p + p + ... (p > 0) p 2 3 4 5

Uji Banding

Suku umum dari deret yang diketahui yang akan diuji konvergensinya akan dibandingkan dengan suku umum dari deret yang diketahui konvergensinya atau divergensinya. Deret-deret berikut akan berguna sebagai deret uji : a) Deret geometri a + ar + ar2 + .. + arn + .., dimana a 0 akan konvergen jika 0 < r < 1 dan divergen jika p 1. b) Deret 1 + 1 1 1 1 + p + p +L+ p +L p 4 n 2 3

konvergen jika p > 1 dan divergen jika p 1

Contoh :

Selidiki konvergensi dari :

1 1 1 1 1 + + + +L+ 2 +L 2 5 10 17 n +1

Dengan menggunakan uji banding. Penyelesaian : 1 1 1 1 1 + + + +L+ 2 +L 2 5 10 17 n +1 Suku umum S n = 1 1 < 2 n +1 n


2

Andiani / Kalkulus I / September08

10

Jadi suku-suku deret ini adalah lebih kecil dari suku-suku deret : 1+ 1 1 1 + + L + 2 + L yang konvergen karena p = 2 4 9 n

Jadi deret yang diketahui juga konvergen. (Uji integral juga dapat digunakan disini)

Lanjut Soal :

Dengan menggunakan uji banding, selidiki konvergensi dari : 4. 5. 1 1 1+ + 1 2 + 1 3 + 1 4 +L

1 1 1 + + + L 2! 3! 4!

Tugas

Selidiki konvergensi dari deret-deret dengan menggunakan uji banding : 1. 2. 3. 2 + 1+ 1+ 3 4 5 + 3 + 3 +L 3 2 3 4 1 1 1 + 3 + 4 +L 2 3 4 2 22 + 1 32 + 1 42 + 1 + 3 + 3 +L 3 +1 4 +1 23 + 1

Uji Rasio

Deret positif Sn konvergen jika lim Dan divergen jika lim Jika lim
Sn + 1 > 1. n S n

Sn +1 <1 n S n

Sn + 1 = 1 uji ini tidak dapat dipakai n S n

Andiani / Kalkulus I / September08

11

Contoh :

Dengan menggunakan uji rasio, selidiki konvergensi dari : Penyelesaian : Suku umum S n = S n +1 n + 1 3n = n +1 . Sn n 3 Maka lim
n

1 2 3 4 + 2 + 3 + 4 +L 3 3 3 3

n n +1 , maka S n +1 = n +1 n 3 3 = n +1 3n sehingga deret konvergen

Sn +1 n +1 1 = lim = <1 n 3n 3 Sn

Lanjut Soal :

Dengan menggunakan uji rasio, selidiki konvergensi dari : 6. 7. 8. 9. 1 2! 3! 4! + 2 + 3 + 4 +L 3 3 3 3 1+ 1.2 1.2.3 1.2.3.4 + + + L 1.3 1.3.5 1.3.5.7

1 1 1 1 + + + +L 2 3 1.2 3.2 4.2 4 2.2 2 + 4 1 5 1 3 1 + + +L 2 2 4 3 4 4 43

Tugas:

1. Tentukan apakah konvergen atau divergen dengan uji integral : a).

b).

n(n + 1)
n-2 n3

50

c).

n ln n
1
3

d).

(n + 1)(n + 2) n
1 +5

2. Tentukan apakah konvergen atau divergen dengan uji banding : a).

1 b). -1

c).

d).

3. Tentukan apakah konvergen atau divergen dengan uji rasio : a).

(n + 1)(n + 2)
n!

b).

5n n!

c).

n 2 2n

d).

3 2n -1 n2 + n

Andiani / Kalkulus I / September08

12

4. Tentukan apakah konvergen atau divergen : a). b). c). d) 1 1 1 1 + 2 + + 2 +L 2 2 4 7 10 13 3 + 3


3

3
3

3
3

+L

1 1 1 1 + + + + L 2 3.4 4.5.6 5.6.7.8 3 + 3 11 9 + + +L 4 27 32

Andiani / Kalkulus I / September08

13

You might also like