You are on page 1of 23

E-commerce

Pengaruh Online-shop terhadap perilaku konsumtif di lingkungan mahasiswa

Commerce Based on Oxford Dictionary

Pronunciation:/kmrs, kmrs/ ; 1. the activity of buying and selling , especially on a large scale:the possible increase of commerce by a great railroad 2. dated social dealings between people: outside the normal commerce of civilized life

E-Commerce Based on Oxford Dictionary

Pronunciation:/kmrs, ikmrs/ ; commercial transactions conducted electronically on the Internet.

E - Commerce
Merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa padan World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, 2000)
Proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).

E - Commerce
Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan EC dari beberapa perspektif berikut :
Perspektif Komunikasi: EC merupakan pengiriman informasi, produk/layanan jasa, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.

Perspektif Proses Bisnis: EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
Perspektif layanan: EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. Perspektif online: EC adalah jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya.

Klasifikasi E - Commerce
Business-to-business (B2B) Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan saat ini merupakan tipe B2B. E-Commerce tipe ini meliputi transaksi Internet Online Shop, dan transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert. Business-to-consumer (B2C) Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com adalah seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain, misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. Consumer-to-business (C2B) Termasuk ke dalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi.

Klasifikasi E - Commerce
Consumer-to-consumer (C2C) Tipe yang termasuk transaksi ini adalah yang bersifat perseorangan. Contohnya Ebay, FJB Kaskus, Chip ClassifiedAds, FJB Forum, dsb. Nonbusiness E-Commerce Transaksi berbentuk donasi yang tersebar via media elektronik (contohnya messaging & situs internet) untuk meningkatkan kualitas operasional maupun layanan publik.

Ragam teknologi dalam E- commerce


1. 2. Telepon kabel, Fax, ATM, Handphone, Banking: ATM phone banking, Internet banking. Internet commercial site

3.

Layanan Online-Service di Indonesia

Games atau kuis Jejaring sosial E-mail & messaging Newsgroup & milist

Hambatan
Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal Delivery channel Kultur dan kepercayaan Munculnya jenis kejahatan baru

Keamanan transaksi
Pembajakan kartu kredit Stock exchange fraud Banking fraud Hak atas kekayaan intelektual Akses ilegal ke system informasi (hacking) Perusakan web site sampai dengan pencurian data. Modus penipuan berkedok online-shop.

Permasalahan dari online- shop

Kualitas produk berbeda dengan asli

Karena mungkin gambar produk dalam catalog hanya sebagai penarik peminat.

Pengiriman barang pada Online-Shop

Ketepatan waktu pengiriman itulah yang selalu menjadi kekhawatiran pembeli akan pelayanan online-shop.

Pengaruh unsur PLSBT dalam penggunaan layanan Online-Shop di Indonesia

Kemajuan teknologi yang semakin mumpuni Wawasan akan penggunaan teknologi Otak bisnis manusia Indonesia Kebutuhan hidup yang semakin kompleks Gaya hidup

Instrumen observasi
Lingkup instrumen: Mencari data yang berkaitan dengan aktifitas transaksi online yang dilakukan oleh mahasiswa FPMIPA UPI jurusan ilmu komputer angkatan 2009. *Lembar instrument

Hasil observasi

63%responden menyatakan tidak pernah menggunakan layanan online shop, 37% diantaranya pernah berlayanan online shop dengan frekuensi pembelian barang yang relative kadang-kadang

Barang yang dibeli responden di layanan online shop 43% responden membeli kebutuhan mode atau fashion di Online Shop

Barang yang dijual pada Online Shop 87% responden menyatakan murah dan 13% responden lainnya menyatakan cukup mahal. Nominal transaksi yang dikeluarkan oleh para pengguna online shop (sebanyak 63% dari total responden) menghabiskan rata-rata kisaran budget <Rp. 200.000.

Diagram Pengguna Online Shop Berdasarkan Observasi

Dampak Online-Shop terhadap PLSBT


Negatif : Akan memperluas kebebasan pelajar dalam membeli apapun.

Dampak moral bagi pendidikan akan sangat terasa,ketika pelajar dapat dengan mudah membeli barang yang tidak seharusnya dimiliki di usianya. Mempersempit lahan pekerjaan dan kesempatan pekerjaan bagi karyawan. Karena dengan online shop, tidak membutuhkan sumberdaya manusia yang banyak.

Positif

Memberikan kemudahan dengan memberikan pelajaran baru kepada masyarakat secara tidak langsung. Memberikan kebiasaan baru dalam hal bertransaksi.Pemasaran tidak hanya dalam bentuk konvensional dan lebihcepat.

Penanggulangan dampak-dampak negatif dari Online-Shop


Bimbingan terhadap pemanfaatan teknologi sejak dini Sosialisasi terhadap penggunaan e-commerce Adanya jaminan perlindungan hukum dalam transaksi e-commerce

Kesimpulan
Dengan sejumlah hambatan dan dampak yang ditimbulkan, e-commerce tetap tidak dapat dihindari dari dunia ekonomi saat ini karena sudah mulai berubah menjadi kebiasaan terutama di area masyarakat yang telah tersentuh aplikasi teknologi modern.

Dampak negatif yang ditimbulkan dapat dicegah dan diatasi oleh beberapa hal yang berkaitan dengan pembentukan pola kebiasaan (habitual action), termasuk dengan pembelajaran tentang konsumtifitas dalam dasar pendidikan ilmu ekonomi.

You might also like