You are on page 1of 17

PROGRAM KERJA KEPALA LABORATORIUM IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Disusun Oleh : TEGUH EKO PRASETYO, S.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMP NEGERI 3 JEPON 2011 - 2012

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman ii LEMBAR PENGESAHAN Telah disahkan dan disetujui: PROGRAM KERJA KEPALA LABORATORIUM IPA Pada tanggal 9 Juli 2011 di SMP Negeri 3 Jepon Oleh : Plt. Kepala SMP Negeri 3 Jepon SUPRIYANTO, S.Pd. NIP 19660813 199412 1 002

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman iii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan izin-Nya jualah Penyusun dapat menyelesaikan Program Kerja Kepala Laboratorium IPA yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran maupun praktikum di Laboratorium IPA SMPN 3 Jepon. Program kerja laboratorium tahun ini akan lebih diarahkan pada peningkatan tata kelola dan penambahan alat/bahan di laboratorium guna memberikan pelayanan kepada peserta didik dan pengguna laboratorium lainnya. Dengan harapan hal ini dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar dalam pembuktian teori melalui percobaan/ demonstrasi untuk menjadi kenyataan. Selanjutnya untuk lebih berkembangnya peran laboratorium, tentunya tak lepas dari kerja sama dari berbagai pihak seperti peran kepala sekolah, wakil sarana/prasana, dan guru-guru mata pelajaran yang terkait serta seluruh komunitas sekolah. Demikianlah yang dapat Penyusun paparkan dan oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam penyusunan program ini terutama kepada : 1. Kepala SMP Negeri 3 Jepon. 2. Waka Urusan Kurikulum SMP Negeri 3 Jepon. 3. Waka Urusan Sarana/Prasarana SMP Negeri 3 Jepon 4. Bapak dan Ibu staf pengajar di SMPN 3 Jepon, dan teman-teman sejawat yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga terlaksananya penyusunan program kerja ini. Penyusun menyadari sepenuhnya walaupun telah berupaya semaksimal mungkin, namun di dalam penyusunan program kerja ini pasti masih banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang Penyusun miliki. Oleh sebab itu kritik dan saran sangatlah Penyusun harapkan, demi kesempurnaan penyusunan Program Kerja Kepala Laboratorium IPA ini. Akhirnya harapan Penyusun, semoga program kerja ini bermanfaat bagi pendidikan sains khususnya bagi rekan-rekan guru jurusan IPA. Blora, 9 Juli 2011 Penyusun TEGUH EKO PRASETYO, S.Pd.

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman iv DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL .......... ....... .. i LEMBAR PENGESAHAN ....... .. ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI .. iv BAB I PENDAHULUAN .. 1 BAB II RENCANA KEGIATAN LABORATORIUM IPA .. 2 A. Penataan Ruang Laboratorium ..... 2 B. Penataan Alat dan Bahan ............ 3 C. Pengadministrasian Alat dan Bahan ... 6 D. Pengadministrasian Ruangan ............. 6 E. Pengadministrasian Fasilitas Umum ... 7 F. Pengadaan Alat dan Bahan .......... .. 7 G. Tata Tertib Laboratorium IPA ... 8 H. Jadwal Penggunaan Laboratorium IPA ... 8 BAB III ORGANISASI LABORATORIUM IPA . 10 BAB IV PENUTUP ... 13 A. Kesimpulan .............................. ..... 13 B. Saran ........ ....................................

13

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang SMP Negeri 3 Jepon adalah sebuah institusi pendidikan yang dalam pencapaian tujuannya sangat didukung oleh berbagai komponen, salah satunya adalah Laboratorium IPA. Lebih dari itu Laboratorium IPA adalah komponen yang sangat mendasar dalam terlaksananya suatu proses pendidikan untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik. Laboratorium adalah tempat pembelajaran sains IPA dengan cara mencari pengetahuan tentang alam secara sistematis melalui proses penemuan (inquiry) yang menekankan pemberian pengalaman langsung dalam penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah peserta didik, yang bermuara pada pembelajaran Work-Based experimen (belajar sambil bekerja). Keberadaan Laboratorium IPA juga perlu didukung oleh sebuah program yang baik agar dapat mencapai tujuan yang direncanakan dan mengacu kepada Visi dan Misi SMPN 3 Jepon. Penyusunan program yang baik dan terencana akan menciptakan suatu pengembangan dan pemeliharaan Laboratorium IPA ke depan. Hal ini akan mendukung tingkat keberhasilan program yang ingin dicapai sekaligus memberikan tingkat ketercapaian Visi dan Misi SMP Negeri 3 Jepon. B. Dasar Pemikiran 1. Pasal 12 ayat (1) dan Pasal 30 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Visi dan Misi serta Program Kerja SMPN 3 Jepon C. Tujuan 1. Sebagai salah satu media untuk pencapaian Visi dan Misi Sekolah. 2. Sebagai bahan acuan bagi Kepala Laboratorium IPA SMP Negeri 3 Jepon dalam menjalankan tugasnya.

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 2 BAB II RENCANA KEGIATAN LABORATORIUM IPA A. Penataan Ruang Laboratorium DENAH RUANG LABORATORIUM IPA Keterangan: A : Lemari Alat B : Rak Alat C : Meja Persiapan W : Wastafel A B B Ruang Penyimpanan/ Gudang Alat A C Ruang Persiapan W B TV

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 3 B. Penataan Alat dan Bahan Penataan alat dan bahan praktik IPA sangat bergantung kepada fasilitas yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam hal ini adalah adanya ruang penyimpanan khusus (gudang), ruang persiapan, dan tempat-tempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan rak-rak. Untuk menata alat dan bahan praktik IPA ada beberapa hal yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, yaitu pekerjaan sebagai berikut: 1. Membersihkan ruang laboratorium beserta tempat-tempat penyimpanan alat dan bahan yang tersedia, misalnya lemari, laci, dan rak. 2. Mendata dan memeriksa alat dan bahan dalam hal macamnya, jumlahnya, sifat fisiknya, harganya, dan sebagainya. 3. Mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan kelompok mata pelajaran (Fisika, Biologi, Kimia) atau sesuai dengan katalog yang dirujuk. Penataan alat adalah proses pengaturan alat di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan. Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar petugas laboratorium dengan mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan praktikum, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang, mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan dan kerusakan. Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum lab. maupun peralatan. Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah : a. Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan alat saja. b. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian c. Keperangkatan d. Nilai/ harga alat e. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya f. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan g. Bahan dasar penyusun alat

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 4 h. Bentuk dan ukuran alat i. Bobot / berat alat Pada praktisnya untuk melakukan penataan / penyimpanan alat tidak dapat digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut kecanggihan dan sifatnya saja. Cara terbaik disarankan mengkombinasikan di antara aspek-aspek tersebut. Ketidakmutlakan dalam menerapkan aspek di atas dalam menentukan penataan alat sangat nampak sekali dalam mata pelajaran sains lainnya seperti kimia dan biologi. Dalam laboratorium IPA penataan alat selama ini seringkali dikelompokkan atas dasar jenis bahannya seperti alat-alat terbuat dari kaca, kayu, besi dan seterusnya. Dan penataan alat-alat kimia dan biologi berdasarkan kegunaannya saja. Kembali pada sembilan aspek di atas, suatu alat ada yang memiliki satu fungsi dan yang multi fungsi. Misalnya buret, hanya dapat digunakan untuk mengukur volume zat cair saja, sedangkan pH meter dapat digunakan untuk mengukur pH dan juga mV. Tentu kalau penyimpanan alat mengacu atas dasar fungsi alat, maka akan diperoleh jumlah kelompok alat yang relatif banyak sesuai konsepkonsep kimia yang harus dipelajari. Oleh karena itu pengelompokan berdasarkan fungsi alat cukup kita bagi menjadi alat yang berfungsi sebagai alat ukur dan alat bukan alat ukur. Tentunya penyimpanan alat ukur harus ditempatkan pada wadah/tempat khusus yang dapat menjaga keamanan komponen alat yang memberi informasi kuantitas dan ketelitian pengukuran. Berkaitan dengan alat laboratorium IPA sekolah, neraca 3 lengan, stetoskop, mikroskop, dan buret dapat dikategorikan sebagai alat yang mahal harganya. Oleh karena itu alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam penyimpanan dan penataannya dibandingkan dengan perlatan lainnya. Nilai atau harga alat laboratorium harus diketahui oleh petugas/ pengelola laboratorium, setidaknya dapat menilai mana alat yang mahal dan mana alat yang lebih murah. Alat yang mahal harus disimpan pada tempat yang lebih aman atau pada ruangan / lemari yang terkunci. Sementara alat yang tidak begitu mahal dapat disimpan pada rak atau tempat terbuka. Akan tetapi jika tempat atau lemari jumlahnya mencukupi, maka semua alat laboratorium dapat tersimpan dengan rapi dan tidak terkena debu dan kelembaban air sehingga tidak cepat rusak, karena alat laboratorium yang sering terkena debu dan uap air akan cepat rusak. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penataan alat adalah kuantitasnya. Alat canggih tentu akan mahal harganya, sehingga kuantitasnya rendah dan termasuk alat langka. Alat langka diperlukan

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 5 pengamanan yang lebih baik, misalnya disimpan dalam lemari atau ruangan yang terkunci. Demikian alat yang jumlahnya cukup banyak biasanya alat tersebut frekuensi penggunaannya cukup tinggi dan melibatkan banyak pengguna. Oleh karena itu penyimpanan alat ini harus ditempatkan pada lemari besar dan berada pada lokasi yang tidak banyak rintangan yang mengganggu sirkulasi peminjaman atau pengembalian dari pengguna. Cara lain, penyimpanan alat yang jumlahnya banyak dilakukan dengan mendistribusikan pada lemari-lemari pengguna yang dilengkapi kunci. Alat yang peka terhadap kelembaban terutama di daerah dingin, sekalipun alat tersebut disimpan dalam lemari secara tertutup, besar kemungkinan alat tersebut akan ditumbuhi jamur. Lensa objektif dan okuler pada mikroskop cepat berjamur di daerah lembab. Cara mencegah pengaruh kelembaban ini adalah dengan memasang listrik pada lemari penyimpanan. Mikroskop harus selalu disimpan di dalam petinya yang dilengkapi absorber silika gel. Demikian pula neraca Ohouse atau neraca sama lengan peka sekali terhadap adanya getaran. Keberadaan getaran akan menyulitkan dalam pengukuran, dan akibatnya hasil pengukuran menjadi tidak akurat. Oleh karena itu neraca Ohouse harus disimpan pada meja permanen. Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat menentukan atau mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Jadi alat seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena ketiganya memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam. Belumlah cukup hanya dengan memperhatikan bahan dasar dari alat, namun penyimpanan alat yang memiliki bahan dasar yang sama harus ditata kembali. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus berdekatan. Dengan memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatan yang terbuat dari logam umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari peralatan yang terbuat dari gelas atau plastik. Oleh karena itu dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan. Dari uraian yang telah dikemukakan, yang menjadi kunci dalam melakukan penyimpanan dan penataan alat laboratorium dengan baik dan lancar, adalah tempat atau ruang khusus (wadah/lemari) dan karakteristik dari masing-masing alat. Karakteristik dari suatu alat dinamakan spesifikasi alat.

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 6 Setiap alat laboratorium harus dibuatkan spesifikasinya, yaitu informasiinformas i yang memberikan gambaran tentang suatu alat, sehingga dari ciri tersebut secara spesifik alat itu terbedakan dari alat lain. Alat sederhana tentunya memiliki spesifikasi lebih sederhana dari alat rumit. Spesifikasi alat ini harus dimuat dalam kartu alat, dimana setiap alat harus memiliki satu kartu. Literatur alat laboratorium dikenal dengan nama katalog. Di dalam katalog itu terhimpun secara lengkap tentang informasi tentang spesifikasi alat hingga harganya. C. Pengadministrasian Alat dan Bahan Untuk memudahkan pengecekan, penggunaan, pemeliharaan, pengadaan, dan terutama pertanggungjawaban, semua fasilitas dan alatalat/ bahan di laboratorium harus diadministrasikan. Pengertian pengadministrasian disini adalah pencatatan nama alat/bahan, jumlahnya, ukurannya, mereknya, nomor kodenya, dan tempat penyimpanannya. Untuk keperluan pencatatan alat dan bahan laboratorium ini diperlukan format atau buku perangkat administrasi yang meliputi: 1. Buku inventaris 2. Kartu stok 3. Kartu permintaan/peminjaman alat/bahan 4. Buku catatan harian 5. Kartu alat/bahan yang rusak 6. Kartu reparasi 7. Format label Buku lainnya yang dapat melengkapi perangkat administrasi di atas antara lain: 1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS 2. Program semester kegiatan laboratorium 3. Jadwal penggunaan laboratorium 4. Jurnal penggunaan laboratorium D. Pengadministrasian Ruangan Ruangan-ruangan laboratorium yang akan diadministrasikan di antaranya adalah : 1. Ruang praktikum 2. Ruang persiapan

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 7 3. Ruang penyimpanan / gudang alat E. Pengadministrasian Fasilitas Umum Fasilitas umum laboratorium adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang yang termasuk ke dalam kategori ini adalah : .. Papan tulis .. Instalasi listrik .. Papan pengumuman .. Instalasi air .. Meja guru .. Komputer .. Meja peserta didik .. LCD Proyektor .. Kursi/bangku .. Alat pemadam kebakaran .. Almari alat/bahan .. Jam dinding .. Rak alat/zat .. Perlengkapan P3K .. Bak cuci / wastafel .. Lampu .. Meja praktikum .. Kipas angin/AC .. Lemari asam .. Sound sistem .. Termometer ruangan .. Sapu/kemoceng .. Penuntun Praktikum .. Keset .. Buku-buku materi .. Tempat sampah F. Pengadaan Alat dan Bahan Untuk melengkapi atau mengganti alat dan bahan yang rusak, hilang, atau habis dipakai diperlukan pengadaan. Sebelum pengusulan pengadaan alat dan bahan dipikirkan hal-hal berikut: 1. Percobaan apa yang akan dilakukan 2. Alat dan bahan apa yang akan dibeli (dengan spesifikasi jelas) 3. Apakah dana tersedia 4. Prosedur pembelian 5. Pelaksanaan pembelian Prosedur pengadaan alat dan bahan biasanya dimulai dengan penyusunan daftar alat dan bahan yang akan dibeli. Daftar pengusulan diperoleh dari usulan masing-masing guru IPA yang dikoordinasikan oleh koordinator laboratorium. Daftar alat dan bahan yang akan dibeli dibuat berdasarkan program semester/program kegiatan laboratorium atau berdasarkan analisis LKS. Daftar alat dan bahan yang dibeli harus dilengkapi dengan spesifikasi alat dan bahan, kemudian alat dan bahan disusun berdasarkan prioritas,

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 8 artinya tentukan alat dan bahan yang terlebih dahulu yang akan digunakan. Daftar alat yang akan dibeli dipisahkan dari daftar bahan. Setelah selesai penyusunan daftar alat/bahan, daftar ini diserahkan oleh penanggung jawab laboratorium kepada kepala sekolah. G. Tata Tertib Laboratorium IPA 1. Peserta didik tidak dibenarkan masuk ke dalam laboratorium tanpa izin Guru Pembimbing. 2. Peserta didik melaksanakan praktikum sesuai dengan jadwal. 3. Peserta didik masuk laboratorium dengan tertib dan melepas alas kaki. 4. Peserta didik tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman dalam bentuk apapun ke dalam laboratorium. 5. Peserta didik wajib menjaga ketertiban dan kebersihan ruang laboratorium. 6. Peserta didik menempati tempat yang sudah ditentukan sesuai kelompok kerja. 7. Alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum. 8. Jika ada alat-alat yang rusak peserta didik segera melaporkan kepada guru pembimbing. 9. Jika terjadi kecelakaan dalam praktikum segera melaporkan kepada guru pembimbing. 10. Setelah melakukan praktikum peserta didik harus mengembalikan alat/bahan ke tempat semula dalam keadaan bersih. 11. Kerusakan atau kehilangan alat yang terjadi akibat kelalaian peserta didik, maka peserta didik atau kelompok kerjanya harus menggantinya. 12. Ruangan laboratorium harus dalam keadaan bersih setelah selesai kegiatan. 13. Peserta didik yang tidak mengindahkan tata tertib dapat diberi sanksi dikeluarkan dari laboratorium.

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 9 BAB III ORGANISASI LABORATORIUM IPA Organisasi Laboratorium IPA adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium IPA untuk mencapai tujuan . Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok orang atau petugas dan sumberdaya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium IPA. Orang-orang atau petugas yang terlibat langsung dalam organisasi laboratorium IPA adalah sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Tugas Kepala Sekolah: a. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium IPA. b. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA. c. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium. 2. Waka Urusan Kurikulum Tugas Waka Urusan Kurikulum: a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Laboratorium dalam pengaturan jadwal kegiatan di laboratorium. 3. Waka Urusan Humas Sarana & Prasarana Tugas Waka Urusan Humas Sarana prasarana: a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Laboratorium dalam menyediakan sarana dan prasarana laboratorium. 4. Kepala Laboratorium Tugas Kepala Laboratorium: a. Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi laboratorium. b. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan laboratorium. c. Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat/bahan laboratorium. d. Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat. e. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium. f. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. g. Membuat jurnal penggunaan laboratorium.

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 10 5. Koordinator laboratorium Tugas koordinator laboratorium: a. Mengkoordinasikan guru mata pelajaran. b. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium. c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium. d. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium. e. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium. f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium. 6. Guru Mapel IPA Tugas Guru Mapel IPA: a. Menyelenggarakan praktikum mulai perencanaan, persiapan alat/bahan, persiapan praktikum, dan pelaksanaan praktikum. b. Menjaga ketertiban dan kelancaran pelaksanaan praktikum. c. Menjaga kebersihan ruangan dan peralatan yang digunakan setelah selesai praktikum. d. Mengatur kembali penyimpanan alat-alat laboratorium yang telah digunakan. e. Mengisi jurnal penggunaan laboratorium. 7. Laboran Tugas laboran adalah: a. Mengerjakan administrasi laboratorium. b. Mengatur penyimpanan dan pendataan alat dan bahan yang ada dalam laboratorium. c. Menginventaris dan mengadministrasi peminjaman alat-alat laboratorium. d. Mempersiapkan dan menyiapkan alat/bahan yang digunakan dalam praktikum. e. Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapannya. f. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium.

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 11 STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM IPA SUPRIYANTO, S.Pd. WAKA UR. HUMAS SAPRAS SUPRIYANTO, S.Pd. PENANGGUNG JAWAB: Plt. KEPALA SEKOLAH TEGUH EKO P., S.Pd. KEPALA LABORATORIUM 1. TEGUH EKO P., S.Pd. 2. SUYATMINI, S.Pd. 3. WURIYASIH A., S.Pd. GURU MAPEL IPA PESERTA DIDIK PRAKTIKAN PUJI SISWANTO, S.Pd. WAKA UR. KURIKULUM LABORAN SUYATMINI, S.Pd. KOORDINATOR FISIKA WURIYASIH A., S.Pd. KOORDINATOR BIOLOGI & KIMIA

Program Kerja Kepala Lab. IPA SMPN 3 Jepon halaman 12 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pelaksanaan Program Kerja Laboratorium IPA di SMPN 3 Jepon ini diharapkan menjadi solusi dalam menyiasati besarnya tanggung jawab yang diemban oleh mata pelajaran IPA di sekolah. Dengan adanya pelaksanaan program kerja ini sebagai agenda rutin di SMPN 3 Jepon, diharapkan nilai-nilai sains yang telah dipelajari oleh peserta didik tidak hanya sekedar menjadi pengetahuan atau hapalan tetapi hendaknya menjadi suatu bekal di tengahtengah kehidupan sehari-hari. B. Saran Laboratorium IPA sebagai sarana sumber belajar yang nyata untuk peserta didik belajar perlu dipelihara kebersihan dan kenyamanannya. Untuk itu laboratorium IPA sebaiknya tidak hanya dikelola oleh Kepala Laboratorium IPA saja tetapi juga diperlukan seorang Laboran yang siap setiap saat membantu guru IPA dalam menyelenggarakan praktikum di laboratorium. Dengan keterbatasan tenaga dan waktu, laboratorium IPA juga sangat memerlukan tenaga kebersihan yang rutin untuk membersihkan ruang laboratorium, sehingga ruangan selalu dalam keadaan bersih dan siap pakai. Demikian kiranya saran yang dapat diberikan kepada pihak sekolah semoga dapat ditindaklanjuti.

You might also like