You are on page 1of 2

Makalah Etika Organisasi Di Sekolah

Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Perilaku Menyimpang Pada Remaja Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya prilaku menyimpang dikalangan para remaja. Di antaranya adalah sebagai berikut: Pertama, longgarnya pegangan terhadap agama . Sudah menjadi tragedi dari dunia maju, dimana segala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragam mulai terdesak, kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol, larangan-larangan dan suruhan-suruhan Tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang peda ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalah masyarakat dengan hukum dan peraturanya. Namun biasanya pengawasan masyarakat itu tidak sekuat pengawasan dari dalam diri sendiri. Karen pengawasan masyarakat itu datang dari luar, jika orang luar tidak tahu, atau tidak ada orang yang disangka akan mengetahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan berani melanggar peraturan-peraturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila dalam masyarakat itu banyak ornag yang melakukuan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang yangkurang iman tadi tidak akan mudah pula meniru melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi adanya pengaewasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Tuhan. Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat dari agama, semakin sudah memelihara moral orang ... Read More Pendekatan Pengembangan Moral Bagi Anak Taman Kanak-Kanak Pola Orientasi Moral Anak Taman Kanak-kanak Pada usia Taman Kanak-kanak anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya. Orientasi moral diidentifikasikan dengan moral position atau ketetapan hati, yaitu sesuatu yang dimiliki seseorang terhadap suatu nilai moral yang didasari oleh cognitive motivation aspects dan affective motivation aspects. Menurut John Dewey tahapan perkembangan moral seseorang akan melewati 3 fase, yaitu premoral, conventional dan autonomous. Anak Taman Kanak-kanak secara teori berada pada fase pertama dan kedua. Oleh sebab itu, guru diharapkan memperhatikan kedua karakteristik tahapan perkembangan moral tersebut. Sedangkan menurut Piaget, seorang manusia dalam perkembangan moralnya melalui tahapan heteronomous dan autonomous. Seorang guru Taman Kanak-kanak harus memperhatikan tahapan hetero-nomous karena pada tahapan ini anak masih sangat labil, mudah terbawa arus, dan mudah terpengaruh. Mereka sangat membutuhkan bimbingan, proses latihan, serta pembiasaan yang terus-menerus. Moralitas anak Taman Kanak-kanak dan perkembangannya dalam tatanan kehidupan dunia mereka dapat dilihat dari sikap dan cara berhubungan dengan orang lain (sosialisasi), cara berpakaian dan berpenampilan, serta sikap dan kebiasaan makan. Demikian pula, sikap dan perilaku anak dapat memperlancar hubungannya dengan orang lain. Penanaman moral kepada anak usia Taman Kanak-kanak dapat dilakukan dengan berbagai cara dan lebih disarankan untuk menggunakan pendekatan yang bersifat individual, persuasif, ... Read More Organisasi Kemahasiswaan sebagai wahana untuk membangun karakter pemimpin Hampir di setiap perguruan tinggi pasti ada organisasi kemahasiswan,sebagai wahana untuk meengatualisasikan kreatifitas dan potensi mahasiswa. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, pada Pasal 3 (1) dijelaskan bahwa di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswa intra ini dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan. Pada Pasal 5 dijelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah: perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa,

1/2

menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan; pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan; komunikasi antar mahasiswa; pengembangan potensi jatidiri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan intelektual yan berguna di masa depan; pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa; pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional; untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademis, etika, moral dan wawasan kebangsaan. Diantara fungsi organisasi tersebut, fungsi pengembangan keterampilan organisasi dan kepemimpinan mahasiswa merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan mahasiswa, selain calon ilmuwan, juga calon pemimpin bangsa di masa depan. Mahasiswa adalah sebagian kecil dari generasi muda yang nanti diharapkan sebagai pemimpin. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan secara ... Read More Tata Krama Pergaulan Di Kampus Dan Masyarakat 1. Pengertian Tatakrama adalah adat, sopan santun atau tindakan = etiket/etika, yang telah menjadi tuntunan masyarakat dimanapun, kurun waktu kapanpun, terlepas setuju atau tidak. Tata juga diartikan suatu kebiasaan yang muncul karena terkondisinya rangkaian antara rangsangan/tantangan dan jawaban, kebiasan yang lahir dalam hubungan antar manusia dan telah disepakati. Ada kalanya kebiasaan itu tidak mudah dimengerti dengan akal-sehat. Jadi Tata krama adalah norma/ kebiasaan yang mengatur sopan santun, dan telah disepakati oleh lingkungan. Contoh: Mengucapkan terima kasih atas pertolongan/ kebaikan orang tua/orang lain. Menerima pemberian orang dengan tangan kanan. Berpenampilan baik dihadapan umum Mengatakan maaf jika melakukan kesalahan Mengapa perlu membiasakan untuk mengucapakan terima kasih Ada ungkapan Tidak ada yang lebih membuat seseorang merasa dihargai selain sebuah catatan atau kartu pos atau hanya sekedar ucapan terima kasih. Menerapkan tata krama, rasa hormat, kesopanan, kebaikan dan perhatian akan membawa Anda bekerja atau berperilaku dengan baik. Bahkan seandainya Anda berpendapat bahwa tata krama tidak begitu penting, maka lakukanlah semata-mata karena tata krama akan membantu Anda mendapatkan (dan mempertahankan) pekerjaan, atau agar anda diterima dalam pergaulan hidup di masyarakat. Tata krama yang baik akan membuat orang lain merasa lebih nyaman dan ibarat membantu mengubah hutan tempat kita bekerja/bergaul menjadi sesuatu yang lebih menyerupai sebuah taman. 2. Manfaat Tata Krama Akan menambah rasa bangga ... Read More Tata Krama Mahasiswa Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Keguruan Kedatangan anda ke sekolah/instansi lain harus dengan sopan dan menjaga nama baik almamater. Selalu diawali konsultasi dengan kepala sekolah/pimpinan, agar mudah komunikasi selanjutnya. Menjaga hubungan kemitraan antara sekolah/instansi dengan Unesa, jangan dipandang sebagai hubungan pribadi. Selalu menjaga hubungan baik dengan semua staf di sekolah/instansi, jangan hanya kepada guru pamong/pendamping semata-mata. Selalu menyapa dan memberi salam kepada semua guru/staf jika bertemu. Kedatangan anda di PPL meskipun telah dianggap sebagai Guru Pemula, namun harus memandang diri anda sebagai tamu yang akan belajar lebih banyak di sekolah. Selalu berpikiran positif tehadap semua orang yang ada, jangan memandang rendah karena kualifikasi akademik, pekerjaan, atau memandang bidang ilmu anda lebih unggul/dipentingkan. Biasakan selalu berkonsultasi dengan teman untuk mengambil tindakan/keputusan, meskipun bersifat pribadi. Biasakan selalu menyapa dengan semua staf di sekolah, senyum ramah dan selalu menganggukkan kepala, baik waktu menyapa atau tidak. Gunakan sapaan terhadap teman PPL degan predikat bapak/ibu, baik di sekolah maupun di masyarakat, karena saat PPL anda sebagai guru pemula. Selalu menunjukan kreatifitas di tempat PPL, agar citra diri dan citra lembaga/almamater ikut menjadi baik. Meskipun di tempat PPL/PKL telah disediakan fasilitas, berusahalah memenuhi sendiri fasilitas yang sama (minum, alat tulis, bahan praktek, dll.). Biasakan membersihkan ruangan setiap selesai kegiatan, baik di kelas maupun di ruang guru. Selalu kembalikan barang yang dipinjam/dipakai pada tempatnya. Jika Kost biasakan ... Read More

2/2

You might also like