You are on page 1of 10

TUGAS ARTIKEL PENILAIAN OTENTIK

Ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Assesmen Dosen Pengampu : Elvin Yusliana Ekawati,S.Pd,M.Pd Di susun oleh: Ari Wulandari Soviana CSP Wiwik Anjajari K2309009 K2309073 K2309080 FitriyaningsihK2309027

P.Fisika 2009 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

a. Pengertian Penilaian Otentik Penilaian otentik merupakan konsep besar yang meliputi sistem pengukuran hasil belajar dalam bentuk produk intelektual yang bernilai, signifikan, dan bermakna. Bilamana guru menerapkan model penilaian autentik untuk menghimpun informasi mengenai prestasi siswa, maka guru menerapkan berbagai kriteria yang berkenaan dengan konstruksi ilmu pengetahuan, disiplin dalam melakukan penelitian, serta nilai-nilai yang dapat siswa kuasai sesuai dengan harapan sekolah (Wikipedia, 2010) Konsep penilaian otentik telah dikembangkan oleh Ralph Tyler. Pada tahun 1935 Ralph Tyler menyatakan ada dua perbedaan besar dalam mevaluasi hasil belajar siswa. Dua pendekatan besar meliputi pertama tes dan kuis dan kedua model pengumpulan sampel produk belajar sepanjang tahun. Jika satuan waktu belajar siswa per semester, maka penilaian berlangsung pula selama itu Praktek semacam itu berkembang menjadi model yang sekarang disebut penilaian autentik, yang mencakup berbagai pendekatan termasuk penilaian portofolio, jurnal dan blog, produk, rekaman video dari pertunjukan, dan proyek yang siswa selesaikan. Penilaian otentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia nyata, yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan kata lain, assessment otentik memonitor dan mengukur kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata. Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian otentik mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas. Penilaian otentik juga disebut dengan penilaian alternatif. Pelaksanaan penilaian otentik tidak lagi menggunakan
2

format-format penilaian tradisional (multiple-choice, matching, true-false, dan paper and pencil test), tetapi menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan suatu masalah. Penilaian otentik dilakukan oleh guru dalam bentuk penilaian kelas. Penilaian ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada kompetensi yang ditetapkan. Penilaian ini bersifat internal dan merupakan bagian dari pembelajaran. Penilaian otentik juga sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar. Penilaian ini dilakukan dengan berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan, ketuntasan belajar, dan dilakukan melalui berbagai cara. Dewasa ini penilaian otentik sedang banyak dikembangkan terutama pada sekolah-sekolah yang telah menetapkan Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Sekolah Berstandar Internasional (SBI) atau Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). b. Format penilaian ini dapat berupa :

tes yang menghadirkan benda atau kejadian asli ke hadapan siswa (hands-on penilaian), tugas (tugas ketrampilan, tugas investigasi sederhana dan tugas investigasi terintegrasi), format rekaman kegiatan belajar siswa (misalnya : portfolio, interview, daftar cek, presentasi oral dan debat).

c. Berbagai tipe asesmen otentik menurut Hibbard (2000) adalah: asesmen kinerja, observasi dan pertanyaan, presentasi dan diskusi, proyek dan investigasi, dan portofolio dan jurnal.

Hal senada juga dijelaskan oleh David W. Johnson dan Roger T. Johnson (2002) bahwa otentik asesmen meminta siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan atau prosedur dalam konteks dunia nyata. d. Beberapa pembaharuan yang tampak pada penilaian otentik adalah : melibatkan siswa dalam tugas yang penting, menarik, berfaedah dan relevan dengan kehidupan nyata siswa, tampak dan terasa sebagai kegiatan belajar, bukan tes tradisional, melibatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi dan mencakup pengetahuan yang luas, menyadarkan siswa tentang apa yang harus dikerjakannya akan dinilai,
merupakan alat penilaian dengan latar standar (standard setting), bukan alat

penilaian yang distandarisasikan,


berpusat pada siswa (student centered) bukan berpusat pada guru (teacher

centered), dan dapat menilai siswa yang berbeda kemampuan, gaya belajar dan latar belakang kulturalnya.

e. Prinsip-prinsip penilaian otentik. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses

pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not apart from, instruction). Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode dan criteria yang sesuai Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan (kognitif, afektif, dan sensiri-motorik). bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems). dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar. pembelajaran

f. Kelebihan Penggunaan Model Penilaian Autententik, Yaitu:


4

Siswa berperan aktif dalam proses penilaian. Pada fase ini dapat mengurang Penilaian autentik berhasil digunakan dengan siswa dari berbagai latar belakang Tugas yang digunakan dalam penilaian otentik lebih menarik dan

rasa cemas, takut mendapatkan nilai jelek yang dapat menggganggu harga dirinya. budaya, gaya belajar, dan kemampuan akademik. mencerminkan kehidupan sehari-hari siswa. Sikap yang lebih positif terhadap sekolah dan belajar dapat berkembang. Penilaian otentik mempromosikan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa Guru memegang peran lebih besar dalam proses penilaian selain melalui

untuk mengajar. program pengujian tradisional. keterlibatan ini lebih mungkin untuk memastikan proses evaluasi mencerminkan tujuan dan sasaran program. penilaian otentik menyediakan informasi yang berharga kepada guru pada Orang tua akan lebih mudah memahami penilaian otentik dari persentil abstrak, penilaian autentik baru untuk kebanyakan siswa. Mereka mungkin curiga pada kemajuan siswa serta keberhasilan instruksi. perangkingan, dan pengukuran lain tes standar. awalnya, tahun pengkondisian dengan paper tes,, mencari jawaban yang benar tunggal, tidak mudah dibatalkan. penilaian otentik memerlukan cara baru untuk merasakan bahwa dia sedang Peran guru juga berubah. Tugas khusus, baik dalam bentuk pekerjaan maupun belajar dan dievaluasi. dalam bentuk pengasaan pengetahuan dan keterampilan haru harus diidentifikasi secara jelas di awal. Dengan cara itu maka siswa dapat memulai sesuatu yang berbaik skala kecil dan dari awal.
g. Kelebihan penggunaan model penilaian Autentik, yaitu:

Siswa berperan aktif dalam proses penilaian. Pada fase ini dapat mengurang Penilaian autentik berhasil digunakan dengan siswa dari berbagai latar belakang

rasa cemas, takut mendapatkan nilai jelek yang dapat menggganggu harga dirinya. budaya, gaya belajar, dan kemampuan akademik.
5

Tugas

yang digunakan dalam penilaian otentik lebih menarik dan

mencerminkan kehidupan sehari-hari siswa. Sikap yang lebih positif terhadap sekolah dan belajar dapat berkembang. Penilaian otentik mempromosikan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa Guru memegang peran lebih besar dalam proses penilaian selain melalui

untuk mengajar. program pengujian tradisional. keterlibatan ini lebih mungkin untuk memastikan proses evaluasi mencerminkan tujuan dan sasaran program. penilaian otentik menyediakan informasi yang berharga kepada guru pada Orang tua akan lebih mudah memahami penilaian otentik dari persentil abstrak, penilaian autentik baru untuk kebanyakan siswa. Mereka mungkin curiga pada kemajuan siswa serta keberhasilan instruksi. perangkingan, dan pengukuran lain tes standar. awalnya, tahun pengkondisian dengan paper tes,, mencari jawaban yang benar tunggal, tidak mudah dibatalkan. penilaian otentik memerlukan cara baru untuk merasakan bahwa dia sedang Peran guru juga berubah. Tugas khusus, baik dalam bentuk pekerjaan maupun belajar dan dievaluasi. dalam bentuk pengasaan pengetahuan dan keterampilan haru harus diidentifikasi secara jelas di awal. Dengan cara itu maka siswa dapat memulai sesuatu yang berbaik skala kecil dan dari awal. h. Contoh Penilaian Otentik Semua bentuk penilaian yang baik selalu diawali dengan kejelasan standar yang dinyatakan, fokusnya adalah pengetahuan apa yang seharusnya siswa ketahui dan aktivitas apa yang harus dapat siswa kerjakan. Lebih dari itu, nalai-nilai apa yang sesungguhnya harus siswa miliki. Contoh penilaian autentik, meliputi:

Penampilan keterampilan siswa atau mendemonstrasikan bagaimana siswa menerapkan ilmu pengetahuan. Melakukan simulasi atau bermain peran. Rekaman portofolio atau item strategis yang terpilih.
6

Pamaran atau kompetensi yang dapat siswa tunjukkan. (Wikipedia, 2010) Penerapan model penilaian otentik berimplikasi pada disain pembelajaran.

Menguasai pengetahuan yang dinilai dengan model tes pilihan ganda. Pembelajaran harus dikembangkan sehingga menghasilkan produk belajar dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan menerapkan pengetahuan pada kehidupan nyata. Produk belajar siswa bersifat kontekstual. Berikut contoh prosedur penilaian yang dapat guru gunakan untuk mengukur ketrampilan pemecahan masalah siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Tatag Y. E. Siswono dari Unesa (2002) dengan tujuan pembelajaran siswa dapat memecahkan masalah secara kolaboratif.
i.

Hal yang dinilai dalam penilaian Otentik meliputi;

1. 2. 3.

Siswa memberikan jawaban benar-salah tentang prosedur yang terbaik untuk memecahkan masalah dalam kelompok. Siswa menjawab rangkaian tes tentang langkah-langkah memecahkan masalah dalam kelompok. Siswa membuat rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memecahkan masalah secara kolaborasi, kemudian memberikan jawaban singkat terhadap pertanyaan itu.

4.

Siswa merumuskan masalah baru, kemudian diminta untuk menulis essay yang berhubungan dengan bagaimana kelompok itu harus bekerja menyelesaikan masalah itu.

5. 6.

Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah baru. Siswa menyajikan hasil kerja kelompok dan guru mengamati dan menilai usahanya. Peralihan sistem evaluasi dari pilihan ganda atau atau uraian terbatas

memerlukan dukungan khusus kebijakan sekolah dan kebijakan sistem pendidikan nasional. Sulit sekolah mengembangkan kebijakan untuk mengubah sistem penilaian secara parsial sementara sekolah masih digiring pada tugas akhir meloloskan siswa melalui sistem penilaian pilihan ganda.

j. Implementasi Penilaian Otentik Dalam implementasi di lapangan, penilaian otentik setidaknya harus meliputi: Tugas Otentik (authentic task) dan Kriteria Penilaian (rubrics). 1. Tugas Otentik (Authentic Task) Sebuah tugas dikatakan otentik, menurut Rustaman, bila: (i) siswa diminta untuk mengkonstruksi respon mereka sendiri, bukan hanya sekedar memilih; (ii) tugas merupakan tantangan yang mirip (serupa) yang dihadapkan dalam (dunia) kenyataan sesungguhnya. Dengan kata lain, tugas otentik adalah sebuah tugas yang mirip dengan kehidupan sehari-hari kemudian siswa diharapkan dapat memecahkan tugas tersebut sesuai dengan kemampuan yang telah ketahui selama ini. Berikut merupakan jenis tugas yang disebut otentik, antara lain: a. Bentuk esai yang bersifat open-ended; b. Refleksi diri; c. Projek, demonstrasi atau praktikum; d. Portofolio, kumpulan hasil karya siswa;

k. Kriteria Penilaian (Rubrics)

Menurut American Association for the Advancement of Science, A rubric is a scoring guide that differentiates, on an articulated scale, among a group of sample behaviors, or evidences of thought that are responding to the same prompt. Atau dengan kata lain, rubrics adalah sebuah alat penilaian yang dapat membedakan, satu kelompok dengan kelompok lain, berdasarkan kemampuan yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya.
1. Dukungan Kebijakan yang Tepat dalam Pelaksanaan Penilaian Otentik

Validitas Pembaharuan: Apakah pengembangan yang sedang berjalan sesuai dengan standar kurikulum nasional? Apakah informasi yang dihimpun, dianalisis, diolah, dirangkum, dan ditampilkan dalam bentuk yang sesuai dengan materi yang sedang dinilai? Apakah hasil dicapai sesuai untuk pembuatan keputusan dalam mengatasi masalah yang menjadi prioritas?

Validitas sistemik: Apakah program penilaian secara keseluruhan didorong dengan perubahan sistem penilaian belajar melalui sistem pemantauan dan pembinaan?

Validitas prediktif: Apakah hasil penilaian berkorelasi dengan kinerja siswa pada bidang terkait lainnya, seperti sukses di tes masuk perguruan tinggi? (Richard; 1992) Dengan dukungan kebijakan untuk mengarahkan sekolah-sekolah unggul

menerapkan standar penilaian otentik yang disinergikan dengan kemajuan penguasaan teknologi informasi sangat terbuka peluang sekolah untuk lebih kompetitif dalam mempromosikan hasil belajar dalam bentuk produk intelektual yang kreatif dalam bentuk teks, gambar, hitungan, peta konsep, video, garis waktu yang menggambarkan perkembangan. Lebih dari itu, sekolah selalu akan bergerak dari hasil terbaik yang telah dicapai sebelumnya. Produk belajar siswa pada setiap tahun dan jenjang disimpan baik sebagai sistem informasi sekolah yang terbuka untuk diapresiasi publik. Hasil belajar siswa sebagai karya intelektual akan semakin semarak mengisi blog dan web sekolah sebagai bentuk akuntabilitas sekolah terhadap para pemangku kepingan sekaligus sebagai usaha peningkatan citra sekolah (Admin: Rahmat)

Referensi: Assessment of Authentic Performance in School Mathematics. Contributors: Richard Lesh editor, Susan J. Lamon editor. Publisher: AAAS Press. Place of Publication: Washington, DC. Publication Year: 1992. Page Number: 1. Diane Hart, Authentic Assessment : A Handbook for educators, Addison-Wesley Longman, Incorporated. http://tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/paper02_penilaian3.pdf akses: 04032012 http://gurupembaharu.com akses: 04032012 http://sunartombs.wordpress.com/2009/07/14/pengertian-penilaian-otentik/ akses: 04032012 http://suherlicentre.blogspot.com/2010/07/penilaian-otentik.html akses: 04032012

10

You might also like