Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui beberapa rute pemberian yaitu intravena, intraspinal, intramuskuler, subkutis dan intradermal.
Pengaturan rute parenteral dengan injeksi ditujukan untuk mengantarkan obat ke jaringan tubuh yang spesifik. Rute paling penting dari injeksi produk steril ini adalah intramuskular, intravena dan subkutan. Formulasi parenteral melibatkan pemilihan dasar basis yang sesuai (misalnya berair, berminyak dan emulsi) untuk mendapatkan bioavaibilitas yang diinginkan.
Suntikan intramuskuler
Injeksi intramuskuler dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam otot (daging). Obat tersebut selanjutnya akan terabsorpsi ke pembuluh darah yang terdapat pada otot. Tempat penyuntikkan sebaiknya sejauh mungkin dari syaraf-syaraf utama atau pembuluh darah utama. Selain itu, hendaknya dipilih otot dengan suplai pembuluh darah dan kontraksi (pergerakan) otot yang banyak. Suntikan intramuskuler di bagian dada dan paha. Perhatikan kemiringan jarum suntik, sebaiknya 30o.
SUNTIKAN INTRAVENA
Penyuntikan langsung ke dalam pembuluh darah vena untuk mendapatkan efek segera. Dari segi kefarmasian injeksi IV ini boleh dikata merupakan pilihan untuk injeksi yang bila diberikan secara intrakutan atau intramuskuler mengiritasi karena pH dan tonisitas terlalu jauh dari kondisi fisiologis.
Suntikan subkutan
Lokasi penyuntikan subkutan berada di bawah permukaan kulit (di antara daging/otot dengan kulit). Cara pemberian subkutis lebih lambat apabila dibandingkan cara intramuskuler atau intravena. Namun apabila cara intravena volume besar tidak dimungkinkan cara ini seringkali digunakan untuk pemberian elektrolit atau larutan infuse i.v sejenisnya. Cara ini disebut hipodermoklisis, dalam hal ini vena sulit ditemukan. Karena pasti terjadi iritasi maka pemberiannya harus hati-hati.
Kerugian:
Sediaan parenteral mempunyai dosis yang harus ditentukan lebih teliti waktu dan cara pemberian harus diberikan oleh tenaga yang sudah terlatih. Sediaan parenteral merupakan sediaan mahal karena preparasi dan pembuatan secara khusus seperti menggnakan kemasan yang khusus dengan dosis yang sudah diatur sesuai kebutuhan. Bila obat diberikan secara parenteral maka sulit dikembalikan efek fisiologisnya.
Tujuan
Untuk mencapai efek terapeutik
Untuk pendistribusian obat yang baik Untuk melindungi obat dari metabolismeUntuk melindungi obat dari klirens dini Untuk menspesifikasikan target o bat