You are on page 1of 7

SEJARAH PERKEMBANGAN KEBIDANAN DI DALAM NEGERI

DI S U S U N OLEH KETUA ANGGOTA : FATMA ZURA : SRI RAHAYU RAHMI EWI WAHYUNI E.P NURULLAH RUSYIDA HASLI LILIANI HELMALIANA Prodi Dosen Pembimbing : Konsep Kebidanan : Wan Asni, SST

AKADEMI KEBIDANAN SALEHA BANDA ACEH 2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya berupa kekuatan serta kesehatan lahir dan batin, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan tugas mata kuliah yaitu Sejarah Perkembangan Kebidanan di Dalam Negeri. Terima kasih yang mendalam kepada ibu Elly Susilawati, SST selaku pengasuh yang telah banyak memberikan masukan, arahan serta bimbingan sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Penulis yakin makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dalam segi bentuk, isi, maupun penulisannya. Ini tidak lain yaitu karena terbatasnya ilmu yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun. Demikianlah adanya dan pada Allah jualah kita berserah diri dengan harapan semoga makalah ini manfaatnya bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca lainnya.

Banda Aceh, 14 September 2012

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar Daftar Isi . Pendahuluan 1. Sejarah Kebidanan .. 2. Perkembangan Pelayanan Kebidanan .. 3. Perkembangan Pendidikan Bidan . 4. Kesimpulan ... 5. Saran 6. Daftar Pustaka .. i ii iii 1 3 5 6 6 7

PENDAHULUAN

Tentang kata kebidanan dan bidan, menurut Klinkert (1892) sumbernya ialah bahasa sansekerta. Dalam bahasa tersebut terdapat kata widwan yang berarti cakap, Membidan yang berarti mengadakan sedekah bagi seorang penolong bersalin yang minta diri setelah bayi berumur 40 hari. Perlu diterangkan bahwa dalam kepustakaan yang ada di Indonesia tidak ditemukan pendapat yang menyokong atau menolak pendirian Klinkert tersebut. Pelayanan kebidanan ialah menjamin agar setiap wanita hamil, wanita menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik. Pelayanan kebidanan dalam arti yang terbatas terdiri atas : 1. Pengawasan serta pnanganan wanita dalam masa hamil dan persalinan.

2. Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan 3. Perawatan bayi yang baru lahir, dan 4. Pemeliharaan laktasi Dalam arti yang lebih luas usaha-usaha dimulai lebih dahului dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan para remaja sebagai cakon ayah dan ibu, dan dengan membantu merekja dalam mengembangkan sikap yang wajar terhadap kehidupan kekeluargaan serta tempat keluarga dan masyarakat. Termasuk pula bimbingan mereka untuk kelak menjadi ayah dan ibu yang baik serta pemberian pengertian tentang soal-soal yang bersangkutan dengan kesehatan reproduksi.

PENUTUP

Tenaga yang sejak dulu sampai sekarang memegang peranan penting dalam pelayanan ialah dukun bayi (nama lain : dukun beranak, dukun bersalin, dan dukun peraji) Dengan bertambah banyaknya tenaga yang dapat memberi pelayanan kebidanan, bertambah pula lah usaha-usaha dalam bidang ini. Pelayanan kebidanan untuk masyarakat desa masih untuk sebagian besar ditangani tenagatenaga tradisional, seperti halnya untuk pelayanan kesehatan pada umumnya. Pada tahun 1978 kira-kira 90 persen dari persalinan ditangani oleh dukun, 6 persen oleh bidan dan 1 persen oleh dokter. A. Kesimpulan

Kebidanan yang dipandang dari sebuah potensi yang diakui baik secara nasional maupun internasional, dimana seseorang bidan harus bisa berpilaku identik yaitu berprilaku membantu proses persalinan yang dilakukan secara swakelola atau oleh diri sendiri, kita telah mengetahui bahwa ruang lingkup bidan yang diutamakan adalah wanita. B. Saran Kita harus sering memberikan penyuluhan pada remaja pranikah, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa interfal, monotus, lansia dimulai lagi dari anak bayi dan balita.

DAFTAR PUSTAKA

1. Backett EN. Davies AM, Petro carvazian A The kisk Approach In health care. Who Rubllic Health papers 1984, 76 2. Gaird D. The evolution of Modern obrtetrics. Lancet, 1960 : 564 3. Chamberlain R. seffcoate TNG. The Maternity service in. Gritain. Amer J obstet Gynec, 96, 435, 1966. 4. Departemen Kesehatan RI. System Kesehatan Nasional. Departemen Kesehatan RI. 1982.

You might also like