You are on page 1of 5

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

Tujuan : a. b. Mengetahui cara kerja enzim katalase pada hati Mengetahui pH dan suhu optimal dalam proses kerja enzim katalase

Alat dan Bahan : 1. Tabung reaksi (5 buah ) dan rak 2. Pembakar spiritus 3. Pipet tetes 4. Kayu penjepit 5. Ekstrak hati ayam (enzim katalase) 6. Lidi (5 buah) dan korek api 7. Larutan Hydrogen peroksida (H2O2) 8. Larutan NaOH 9. Air panas 10. Es batu

Langkah Percobaan Adapun langkah-langkah dari percobaan sebagai berikut : 1. Percobaan I Tuangkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi yang pertama untuk keadaan normal. Tuangkan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2) ke dalam ekstrak hati dan tutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari yang ditutup plastik. Setelah muncul banyak gelembung dan ada tekanan pada ibu jari, buka ujung tabung reaksi dan masukkan bara lidi ke dalamnya secara perlahan sampai muncul nyala api. Setelah itu, tarik dan matikan nyala apinya. Ulangi proses tersebut sebanyak lima kali dan catat banyak nyala api yang terjadi.

2. Percobaan II Tuangkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi yang kedua untuk keadaan asam.

Masukkan larutan HCl ke dalam tabung dan kocok secara perlahan hingga rata. Tuangkan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2) ke dalam ekstrak hati dan tutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari yang ditutup plastik. Setelah muncul gelembung dan ada tekanan pada ibu jari, buka ujung tabung reaksi dan masukkan bara lidi ke dalamnya secara perlahan sampai muncul nyala api. Setelah itu, tarik dan matikan nyala apinya.

Ulangi proses tersebut sebanyak lima kali dan catat banyak nyala api yang terjadi.

3. Percobaan III Tuangkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi yang ketiga untuk keadaan basa. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung dan kocok secara perlahan hingga rata. Tuangkan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)ke dalam ekstrak hati dan tutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari yang ditutup plastik. Setelah muncul gelembung dan ada tekanan pada ibu jari, buka ujung tabung reaksi dan masukkan bara lidi ke dalamnya secara perlahan sampai muncul nyala api. Setelah itu, tarik dan matikan nyala apinya. Ulangi proses tersebut sebanyak lima kali dan catat banyak nyala api yang terjadi.

4. Percobaan IV Tuangkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi yang keempat untuk suhu tinggi diatas suhu kamar. Letakkan tabung reaksi pada wadah berisi air panas selama 5-10 menit. Setelah panas, tuangkan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)ke dalam ekstrak hati dan tutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari yang ditutup plastik. Setelah muncul gelembung dan ada tekanan pada ibu jari, buka ujung tabung reaksi dan masukkan bara lidi ke dalamnya secara perlahan sampai muncul nyala api. Setelah itu, tarik dan matikan nyala apinya. Ulangi proses tersebut sebanyak lima kali dan catat banyak nyala api yang terjadi.

5. Percobaan V

Tuangkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi yang kelima untuk suhu rendah dibawah suhu kamar. Letakkan tabung reaksi pada tempat yang berisi es batu selama 5-10 menit. Setelah dingin, tuangkan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2) ke dalam ekstrak hati dan tutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari yang ditutup plastik. Setelah muncul gelembung dan ada tekanan pada ibu jari, buka ujung tabung reaksi dan masukkan bara lidi ke dalamnya secara perlahan sampai muncul nyala api. Setelah itu, tarik dan matikan nyala apinya.

Ulangi proses tersebut sebanyak lima kali dan catat banyak nyala api yang terjadi.

Tabel Pengamatan

Percobaan I II III IV V

Banyak Gelembung Sangat Banyak Cukup banyak Sedikit Sedikit Cukup banyak

Keadaan Bara Api Nyala bara api membesar Nyala bara api tetap Nyala bara api padam Nyala bara api padam Nyala bara api meredup

Analisis Data Dari percobaan di atas, terdapat 2 hal yang menjadi obyek pengamatan, yaitu banyaknya gelembung yang timbul dan keadaan bara api. Bayaknya gelembung merupakan tanda dari berlangsungnya proses penguraian H2O2 oleh enzim katalase menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Adapun bara api yang digunakan untuk menguji larutan merupakan alat yang digunakan untuk mencari tahu kadar oksigen yang dihasilkan oleh reaksi tersebut. Dalam proses pembakaran, diperlukan gas O2 (oksigen). Percobaan pertama dalam kondisi normal dilakukan untuk membuktikan apakah enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Hasil percobaan membuktikan bahwa nyala api pada tabung pertama apinya bertambah besar, hal ini menunjukkan bahwa H2O2 telah terurai dan O2 berhasil terbentuk.

Pada tabung kedua hingga kelima, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan tabung pertama dan nyala api yang dihasilkan bara api tetap, meredup bahkan padam. Ini membuktikan bahwa apabila enzim katalase dicampur dengan senyawa lain yang mengubah suasana zat atau diubah suhunya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah, kerja enzim katalase semakin menurun, karena kerja enzim katalase dipengaruhi oleh pH 7 (netral) dan suhu kamar berkisar 27C.

Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Enzim katalase berfungsi menguraikan racun Hidrogen Peroksida menjadi air dan oksigen sehingga tidak lagi berbahaya. 2. Enzim katalase bekerja pada pH 7 dan suhu 27C.

Dasar Teori Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (active site). Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim. Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.Misal : NAD+ Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12). Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H_2 O_2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H_2 O) dan oksigen (O_2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro, yaitu Perioksisom Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan. Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ataupun mikroba moderat (jamur) misalnya,

hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu terlalu rendah ( < 10 C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan (Inaktif) dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi ( >40 C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali. Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C, misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370, misalnya pada tubuh hewan berdarah panas.Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat.Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator.Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel makhluk hidup disebut biokatalisator atau enzim. Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian dapat terjadi. Contonya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum pada pH 2. Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi. http://salaudinalayubi.blogspot.com/2009/10/laporan-biologi-uji-enzim-katalase.html

a. Suhu Dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi. b. pH Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala api bara api. Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator/pemercepat reaksi.

You might also like