You are on page 1of 19

GEOSTRATEGI INDONESIA KETAHANAN NASIONAL

Disusun Oleh :

Adi Nugroho Ayu Permata Sari Fitra Permata Putri Herpika diana Mk Zahra Putri Ajri Mawad Rini Andriani

04111004051 04111004014 04111004042 04111004013 04111004021 04111004066 04111004024

Dosen Pembimbing : Kurnisar, S.Pd., M.H.

JURUSAN KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tapi kita mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap ancaman dari luar antara lain agresi militer Belanda dan dari dalam, mampu menegakkan wibawa negara dengan menumpas gerakan separatis Partai Komunis Indonesia (PKI), DI/TII; bahkan merebut kembali Irian Jaya. Dengan kondisi dan geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar/adikuasa. Hal ini secara langsung dan tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif terhadap aspek kehidupan dan dapat mempengaruhi, membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi NKRI. Kemampuan bangsa Indonesia mempertahankan negaranya untuk tetap berdiri, merupakan bukti bahwa kita memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk AGHT dari manapun datangnya. Dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi pada masa yang akan datang, kita harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan dan perlu dibina secara berkelanjutan. Republik Indonesia bukan negara yang menjalankan pemerintahan atas dasar kekuasaan semata yang menciptakan sistem yang otoriter, tetapi negara hukum. Hukum sebagai pranata hidup disusun untuk kepentingan seluruh rakyat dan bangsa untuk menjaga ketertiban hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berlandaskan UUD 1945 dengan pemerintahan yang tidak absolut, kedaulatan di tangan rakyat. Sedangkan pemerintahan dituangkan dalam

kelembagaan tinggi negara dan tata kelembagaan negara. Sistem negara bersifat demoktaris yang tercermin dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan kepentingan dan aspirsi rakyat. Kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang didasari oleh landasan iidil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara. Ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan dalam wadah NKRI. 1.2 Tujuan Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari makalah ini adalah: 1. Mengetahui tentang Geostrategi Indonesia 2. Mengetahui tentang aspek-aspek ketahanan nasional 3. Mengerti dan memahami tentang aspek-aspek ketahanan nasional yang berupa, aspek politik, aspek pertahanan keamanan, aspek ekonomi, dan aspek sosial budaya.

BAB II PERMASALAHAN

Dalam makalah kami ada masalah-masalah berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Geostrategi? 2. Aspek sosial apa saja yang mempengaruhi ketahanan nasional?

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Geostrategi Indonesia Setiap negara memiliki tujuan kehidupan negaranya masing-masing. Tak terkecuali Indonesia, sebagaimana telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. Tujuan dan cita-cita negara tersebut diwujudkan dengan membutuhkan strategi yang tepat. Suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan geografi dan sosial negara. Maka dikenallah suatu istilah yang disebut geostrategi. Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai (kamus besar bahasa Indonesia,2001). Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. Di Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk berdasar pembukaan dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional.

Geostrategi/ ketahanan nasional Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, serta member arahan tentang bagimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,aman dan sejahtera. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud konsepsi ketahanan Nasional. Geostrategi/Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Kondisi kehidupan tersebut sejak dini dibina secara terusmenerus dan sinergis mulai dari pribadi,keluarga, lingkungan, daerahdan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasarkan

pemikiran Geostrategi berupa konsepsi yang di rancang dan dirumuskan dengan memperatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia, konsepsi tersebut dinamakan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia. Sifat Geostrategi/ Ketahanan Nasional Untuk mewujudkan Ketaanan Nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan nasional. Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, metode pendekatan dan pengkajian ketahanan Nasional terdiri atas pendekatan keamanan dan pendekatan kesejahteraan. Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai berikut : a. Manunggal Dalam membangun Ketahanan Nasional adanya kesatuan yang bersifat Komprehensif-integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat integrative tidak mempunyai arti mencampuradukkan semua aspek social secara begitu saja, tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi,seimbang dan harmonis. b. Mawas ke dalam Geostrategi/Ketahanan Nasional ditujukan kedalam diri bangsa dan Negara sendiri karena bertujuan untuk mewujudkan hakikat dan sifatnya. c. Kewibawaan Geostrategi/Ketahanan Nasional bertujuan untuk mewujudkan

kewibawaan Nasional, dan harus diperhitungkan pihak lain. d. Berubah menurut waktu Geostrategi/Ketahanan Nasional bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa. e. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan Konsepsi Ketahanan Nasional dapat di pandang sebagai suatu alternative lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang masih di anut oleh Negara-negara maju pada umumnya. f. Percaya pada diri sendiri

Geostrategi/Ketahanan

Nasional

dikembangkan

dan

ditingkatkan

berdasarkan sikap mental percaya pada diri sendiri. g. Tidak tergantung pada pihak lain Geostrategi/Ketahanan Nasional dibangun dan dikembangkan atas dasar kemampuan sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek kehidupan nasional.

3.2. Ketahanan Politik A. Konsepsi tentang Ketahanan Politik Politik adalah satu aspek kehidupan nasional yang di satu pihak berkaitan dengankekuasaan/kekuatan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan di lainpihak berkaitan dengan penyaluran aspirasi rakyat sebagai wujud dari kedaulatandi tangan rakyat.Ketahanan politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan ketangguhan yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar dan dari dalam yanglangsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam rangka mewujudkan ketahanan politik, diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis, yang mengandung kemampuan memeliharastabilitas 1945.Stabilitas politik yang yang sehat dan negara berdasarkan dan Pancasila dan UUD oleh antara ini

politik

dinamis

diwujudkan hubungan

adanyakeseimbangan, penyelenggaraan

keserasian

keselarasan dan

pemerintahan

masyarakat.Hubungan

tercermin dalam fungsi pemerintahan negara sebagaipenentu kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuanyang ingin diwujudkan, sehingga kebijaksanaan pemerintahan negara tersebutharuslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.

Hal-hal yang menyangkut ketahanan nasional bidang politik meliputi beberapa unsur, antara lain:

1. Menempatkan secara proporsional kedaulatan rakyat di dalam kehidupan negara, dalam arti kesempatan, kebebasan menempatkan hak dan kewajiban, partisipasi rakyat yang menentukan kebijaksanaan nasional. 2. Memfungsikan lembaga-lembaga negara, sesuai dengan ketentuan konstitusi yaitu kedudukan, peran, hubungan kerja, kewenangan, dan produktivitas. 3. Menegakkan keadilan sosial dan berkeadilan hukum. 4. Menciptakan situasi yang kondusif, dalam arti memelihara dan mengembangkan budaya politik. 5. Meningkatkan budaya politik dalam arti luas, sehingga kekuatan sosial politik sebagai pilar demokrasi dapat melaksanakan hak dan kewajiban dengan semestinya. 6. Memberikan kesempatan yang optimal kepada saluran-saluran politik untuk memperjuangkan aspirasinya secara proporsional. 7. Melaksanakan pemilihan umum secara demokratis, langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil. 8. Melaksanakan kontrok sosial yang bertanggung jawab kepada jalannya pemerintahan negara, walaupun tidak harus menjadi partai oposisi. 9. Menegakkan hukum dan menyelenggarakan keamanan dan ketertiban masyarakat. 10. Mengupayakan pertahanan dan keamanan nasional. 11. mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Dalam konteks ketahanan nasional ini, masalah politik meliputi dua bagianutama ialah politik dalam negeri dan politik luar negeri. 1. Politik Dalam Negeri Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan

kenegaraanberdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dandapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem, yang unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik,komunikasi politik, dan partisipasi politik.

2. Politik Luar Negeri Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri

Indonesiaberlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 yakni melaksanakan ketertibandunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilansosial, serta antipenjajahan karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaandan peri keadilan.

B. Analisi Permasalahan 1. Analisis Politik Dalam Negeri. Berdasarkan berbagai faktor dinamika kehidupan politik sertakonsepsi dan permasalahannya, pelaksanaan politik dipengaruhi berbagaifaktor, baik dalam maupun luar negeri sebagai berikut a. b. c. d. e. f. g. h. i. Kepemimpinan Nasional Pemilihan Pembantu-Pembantu Pressiden Pemilu Wadah Penyalur Aspirasi Masyarakat Kesamaan Visi dan Persepsi Disiplin Nasional dan Sistem Hukum Nasional Pembauran Bangsa Pemerataan Hasil Pembangunan Keresahan Masyarakat

2. Analisis Politik Luar Negeri Politik luar negeri dalam memperjuangkan serta

mengamankankepentingan nasional dan turut serta dalam upaya mewujudkan tatanandunia baru didasarkan prinsip kepada politik luar negeri bebas dan aktif.Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan kemampuan diplomasi pro aktif guna memperjuangkan kepentingan nasional dalam berbagai foruminternasional.Dalam menghadapi tantangan pada tingakat global, antara lain,adanya dominasi negara adidaya yang memaksakan kehendaknyaberdampak negatif bagi

kepentingan

negara-negara

berkembang

perluditingkatkan

kewaspadaan, keteguhan sikap, dan kemantapan ideologidalam memelihara Tannas.Kerja sama dan persahabatan antarbangsa perlu memanfaatkanberbagai forum dan organisasi internasional,

meningkatkan perananIndonesia dalam upaya restrukturisasi, revatilasi dan demokratisasi PBB,serta meningkatkan kerja sama antarnegara ASEAN, Asia Pasifik, GerakanNon Blok, OKI dan kerja sama antarkawasan. Di samping itu, hubunganluar negeri perlu

dikembangkan untuk meningkatkan citra Indonesia yangpositif di luar negeri, meningkatkan investasi, meningkatkan pasarkomoditas ekspor Indonesia dan melindungi kepentingan dan hak-hak warga negara Republik Indonesia di luar negeri serta aktif dalammemberikan bantuan kemanusiaan di luar negeri.

C. Pembinaan Ketahanan Politik 1. Ketahanan Politik Dalam Negeri Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,

tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut, kedaulatan di tanganrakyat dan dilakukan menurut UUD 1945. Mekanisme perbedaanpendapat, politik tetapi yang perbedaan memungkinkan pendapat tersebut adanya tidak

menyangkutnilai dasar, sehingga tidak antagonistis yang dapat menjurus kepadakonflik/bentrokan fisik. Di samping itu, harus dicegah timbulnyadiktator mayoritas dan tirani minoritas. Kepemimpinan aspirasiyang hidup nasional dalam mampu mengakomodasikan dengan tetap dalam

masyarakat,

lingkupPancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara. Terjalin komunikasi politik timbal balik antara

Pemerintahdengan masyarakat, dan antarkelompok/golongan dalam masyarakatdalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.

2. Ketahanan Politik Luar Negeri Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkankerja sama internasional di berbagai bidang atas dasar

salingmenguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri,memantapkan persatuan kesatuan bangsa dan keutuhan NKRI.

3.3. Aspek Pertahanan dan Keamanan Pertahanan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai suatu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara seluruh RI dilaksanakan nasional dengan termasuk

menyusun,mengerahkan,menggerakkan

potensi

kekuatan masyarakat seluruh dibidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan kemananan secara nasional merupakan satu fungsi utama dari pemerintahan dan negara RI dan TNI dan polri sebagai intinya,guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis,mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman. Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup: A. Struktur kekuatan B. Tingkatan kemampuan C. Gelar kekuatan Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanaan melalui empat pendekatan: A. Ancaman B. Misi C. Kewilayahan

D. Politik Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negri dan menjadi tanggung jawab POLRI. TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau POLRI sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Konsepsi Hankam perlu mengacu pada konsep Wawasan Nusantara dimana Hankam mengarah pada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan negara kesatuan RI yang meliputi: A. Wilayah laut B. Wilayah udara C. Wilayah darat D. Termasuk pulau-pulau besar dan kecil Kekeliruan dalam merumuskan hakikat ancaman akan mengakibatkan postur kekuatan Hankam menjadi kurang efektif dalam menghadapi berbagai gejolak dalam negeri,bahkan tidak mampu untuk melakukan perang konvensional. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan media laut dan udara diatasnya karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Pada tahun 1982 lahirlah undang-undang nomor 241/1982 tentang pkokpokok penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara. Berdasarkan UU tersebut reorganisasi dilakukan dilingkungan organisasi dapartemen Hankam dan Mabes ABRI. Selanjutnya dalam rangka pelaksanaan Keputusan Presiden No 60 tahun 1983 tentang pokok dan susunan organisasi ABRI dipandang perlu untuk segera menentukan pokok-pokok organisasi dan prosedur TNI AD, TNI AL, TNI AU dan POLRI. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup

kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan: A. Menegakan HAM B. Demokrasi C. Penegakan hukum D. Lingkungan hidup

Mengingat keterbatasan yang ada untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi, yaitu melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan insvetigasi (standing armed forces) A. Perlawanan bersenjata: TNI, POLRI, RATIH ( Rakyat Terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat. B. Perlawanan tidak bersenjata Ratih C. Komonen pendukung: sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan: A. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara. B. Indonesia adalah bangsa cinta damai , akan tetapi lebuh cinta kemerdekaan dan kedaulatan C. Pembangunan pertahanan keamanan ditunjukkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan D. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi E. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan F. Pembanguna dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan

diselenggarakan oleh manusia-manusia berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai G. TNI sebagai tentara rakyat,tentara pejuang berprdoman pada Sapta Marga H. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS

3.4. Aspek ekonomi Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan ekonomi negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosiallis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar. Perekonomian Indonesia mengacu pada UUD45 yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Perekonomian nasional di selengarakan berdasarkan asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian untuk kesejahteraan bangsa. Sistem ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan BUMN, swasta, dan koperasi. Sistem ini tidak mengenal usaha monopoli maupun monopsoni oleh masyarakat maupun pemerintah. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sistem perekonomian kerakyatan. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan

perekonomian bangsa yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi sosial dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal, yaitu : 1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan serta untuk menjamin kesenambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan Sistem free fight liberailsm yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat. Sistem etatisme, negara dan aparatur ekonomi negara bersifat dominan dan mendesak, mematikan potensi dan daya kreasi unitunit ekonomi di luar sektor Negara.

Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan rakyat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.

3. Struktur

ekonomi

dimantapkan

secara

seimbang

dan

saling

menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa 4. Pembangunan ekonomi yang merupakan usaha bersama atas dasar kekelurgaan dibawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif. 5. Kemampuan bersaing harus di tumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian nasional. Dengan demikian, ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan ekonomi bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing ekonomi yang tinggi.

3.5. Aspek Sosial Budaya Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia,, yaitu segi sosi dimana manusia harus mengadakan kerja sama demimi kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang menifestasinya tampak dalam tingah laku yang terlembagakan. Yang disebut social disini pada hakikatnya adalah pergaulanhidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sementara budaya adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakkan kehidupan.

A. Struktur social di Indonesia Dalam masyarakat, kehdupan masyarakat terstruktur, terkelompok, berdasarkan peran dan fungsi-fungsi masing-masing anggota masyarakat. Pembangunan di Indonesia selama ini menghasilkan struktur social masyarakat

yang cukup beragam. Sejalan dengan modernisasi dan tuntunan perkembangan teknologi, fragmentasi kelompok dalam masyarakat semakin berkemanng, baik secara horizontal sesuai dengan bidang pekerjaan maupun secara vertical sesuai dengan tingkat pekerjaan atau keahlian.

B. Kondisi budaya di Indonesia 1. Kebudayaan Daerah Kebudayaaan yang dimiliiki oleh masing-masing suku bangsa dan subetnis bangsa Indonesia yang mendiami daerah-daerah tertentu. Sebagai suatu system nilai yang menuntun sikap , prilaku, dan gaya hidup yang bersangkutan, dan dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang sering disebut Local genius yang menjadi pangkal segala kemampuan budaya daerh untuk menetralisasi pengaruh negative budaya asing.

2. Kebudayaan Nasional Kebudayaan nasional merupaka hasil interkasi dari budaya-budaya suku bangsa atau budaya asing yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksii budaya harus berjalan wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominan budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebangsaaan bangsa Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat ang memiliki sifat-sifat dasar: a. Religius b. Kekeluargaan c. Hidup serba selaras d. Kerakyatan

3. Intergritas Nasional Komunitas dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 telah mnghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bengsa si satu tanah air. Aspirasi ini di akui oleh bangsabangsa lain di dunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus

1945 . Kennyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakanhikmah bagi bangsa Indonesia yang telah memunculkan faktorfaktor perekat pemersatu atau intergasi bangsa.

4. Kebudayaan dan Alam Lingkungan Sejak zaman dahulu suku-suku yan mendiami kepulauan Nusantara sudah terbiasa hidup dekat dengan alam. Pemanfaatan alam yang belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alamdemi kepentingan massa depan dan keterbatasan pengetahuan, bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adaah bagian dari alam. Apabila alam Indonesia rusak maka manusia akann rusak dan punah.

C. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya Ketahanan di bidang ini di artika sebagai kondisi dinais budaya bangsa Indoneia yang beerisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari dalam maupun dari luar baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang membahayakan kelangsungan kehidupan social budaya bangsa dan negara Republik Indonesia. Nilai-niai ynga terkandung dalam Pancasila akan terwujud sebagai ukuran tuntunan sikap dan tingkah laku bagi bangsa Indonesia akan memberikan laandasan, semangant, dan jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen social budaya bangsa dan Negara Republik Indonesia.

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Apabila setiap warga

negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Oleh karena itu, untuk

mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut politik dan strategi nasional (polstranas). Salain itu, kita juga harus memiliki strategi dalam menjalankan ketahanan politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya.

4.2. Saran Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu: 1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik 2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek politik, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan sosial budaya.

Daftar Pustaka
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. Sejarah nasional Indonesia: Jaman Jepang dan jaman Republik Indonesia. Sumarsono, S. Pendidikan kewarganegaraan. Bastari, romzie a dkk. Buku bahan ajar pendidikan kewarganegaraan. Zubaidi, Achmad & Kaelan,.2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Penerbit Paradigma. Rahayu, Minto. Perjuangan Menghadapi Jati Diri Bangsa.Grasindo.

You might also like