You are on page 1of 9

WENNY ARIUSNITA 1102008261 Fisiologi tumbuh kembang

skenario : tumbuh kembang

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, serta jaringan interseluler, yang mengakibatkan bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit dari pada pengukurannya pertumbuhan.

Tumbuh kembang bayi normal (tahap perkembangan) Bayi 1 bulan


Pada hari hari pertama, bayi masih belum bisa membuka matanya. Kemudian beberapa waktu akan bisa melihat dalam jarak 20 cm. Tahap bayi mulai beradaptasi dengan lingkungan baru. Gerakan yang dikuasainya merupakan gerakan reflex alami. Sangat peka terhadap sentuhan. Akan menggerakkan kepala ke arah bagian tubuh yang disentuh. Sudah bisa tersenyum. Menangis adalah bahasa komunikasinya. Semakin lama, bunda akan tahu dengan sendirinya arti dari menangis sang bayi, apakah bayi bunda menangis karena lapar, karena gerah atau lainnya. Memegang jari yang disentuhkan ke tangannya. Menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur

Bayi 2 Bulan

Sudah bisa membedakan muka dan suara. Kualitas penglihatannya meningkat. Matanya bisa mengikuti gerakan benda yang dekat dengannya. Akan menghisap setiap benda yang dipegangnya. Bisa miring ke kiri dan ke kanan. Menggerak gerakkan tangan dan kaki ketika memita perhatian.

Bayi 3 bulan

Dapat mengangkat kepala dan tubuh saat tengkurap. Matanya sudah memperhatikan lingkungan sekitar. Menangis jika ditinggal. Mencari arah suara yang didengarnya. Dapat duduk beberapa waktu jika ditunjang. Menyukai bayangannya di cermin Semakin mahir menggunakan tangannya. Mulai mengenali wajah orang dan benda yg akrab dengannya.

Bayi 4 bulan

Mulai mengoceh dan tertawa. Menginjakinjakkan kaki jika diberdirikan. Dapat menggerakkan/menggeser-geserkan tubuhnya untuk meraih benda.

Mengamati ekspresi wajah orang dan menirunya. Sebagian sudah ada yg tumbuh giginya.

Bayi 5 bulan

Menangis jika mendengar suara ibunya. Dapat memindahkan barang dari satu tangan ke tangan yang lain. Menangis jika mainannya diambil. Senyum dan megoceh saat meminta perhatian. Dapat memasukkan kaki ke mulutnya. Bereksperimen dengan suaranya. Membuat suara yang berbeda beda untuk mengkomunikasikan keinginannya missal lapar, haus, marah, dll. Sangat suka ditegakkan dalam posisi duduk. Saatnya untuk mengenalkan gelas bermoncong (sippy cup) dengan 2 pegangan.

Bayi 6 bulan

Sudah banyak mengeluarkan suara. Sudah bisa tengkurap sendiri. Belajar menggunakan jari jarinya untuk menggenggam dengan baik, memukul, mengambil, dan memindahkan benda. Saat yang tepat untuk mengenalkan MPASI

Bayi 7 bulan

Sudah mahir duduk. Sudah dapat mengangkat badannya dalam posisi merangkak. Saat posisi merangkak senang mengayunkan badannya ke depan dan kebelakang. Bermain dengan mainan yang disukai dan akan marah jika mainan tersebut diambil.

Bayi 8 bulan

Mampu berteriak untuk memanggil orang. Sudah bisa merangkak dan duduk sendiri. Membuang mainan yang tidak disukainya Sudah dapat berdiri dengan bantuan. Dapat memegang botol minumnya sendiri.

Bayi 9 bulan

Mulai bereaksi jika diperintah. Mengenal beberapa kata. Dapat berdiri dengan tangan dipegangi. Aktif merangkak dan memanjat

Bayi 10 bulan

Dapat berjalan dengan bantuan. Merangkak dengan baik. Mulai takut dengan orang yang tidak dikenal. Mengerti yang diperintahkan kepadanya.

Bayi 11 bulan

Dapat menelan beberapa kali secara bertutut turut jika minum dalam cangkir.

Berdiri lama tanpa bantuan. Mempunyai lebih banyak kosakata. Saatnya mengajarkan untuk berbagi, Karena pada usia ini bayi memiliki sifat egosentris yang besar.

Bayi 12 bulan

Banyak berjalan meski belum stabil. Dapat berbicara 2 3 kata Mulai suka menggambar.

Gangguan tumbuh kembang 1. Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap. 2. Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya. 3. Sindrom Down. Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri. 4. Perawakan Pendek. Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat karena varisasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin. 5. Gangguan Autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. 6. Retardasi Mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. 7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas. Peranan imunisasi terhadap tumbuh embang Pemberian imunisasi terhadap tumbuh kembang adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit. Imunisasi wajib pada anak : 1. BCG : Bacille Calmette Guerin Vaksin ini ditemukan pertama kali pada tahun 1921 oleh Albert Calmette seorang mokrobiologi dan Camille Guerin seorang dokter hewan, yang keduanya berasal dari Perancis. Vaksin ini dibuat dari bakteri penyebab tuberkulosis (mycobacterium bovis) yang sudah dilemahkan. Manfaat : Perlindungan terhadap Tuberkulosis (TB). Diberikan pada : Bayi baru lahir sebelum usia 2 bulan. Bila sudah berusia lebih dari 2 bulan, maka harus dilakukan test Mantoux (tuberkulin) lebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi positif atau negatif terinfeksi "Mycobacterium tuberculosis". Bila negatif, baru boleh diberikan vaksinasi. Lama perlindungan : Sampai 15 tahun dengan tingkat efektifitas optimal sebesar 40%. Tidak perlu diulang karena vaksinnya terbuat dari bakteri hidup yang dilemahkan, sehingga antibodi yang dihasilkan akan selalu diproduksi tubuh.

2. Hepatitis B : Diwajibkan di lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia. Manfaat : Mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit sirosis (pengerutan hati) dan akhirnya bisa menjadi kanker hati. Diberikan pada : Bayi berumur minimal 12 jam, kondisinya stabil, tidak ada gangguan paru paru dan jantung. Lama perlindungan : Bila kadarnya sesuai, anak sudah terproteksi. Tidak perlu diulang, dengan syarat pemberiannya sesuai jadwal yaitu : umur 0, umur 1 bulan, dan umur 6 bulan. 3. Polio : Dibuat dari virus polio yang sudah dimatikan. Vaksin ini sudah dikembangkan dan diberikan secara oral sejak tahun 1962.Vaksin yang diberikan dengan suntikan dikenal sebagai IPV (Inactivated Polio Vaccine), sedangkan yang diberikan secara oral disebut OPV (Oral Polio Vaccine). Manfaat : Mencegah infeksi virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Diberikan pada : Bayi yang baru lahir. Selanjutnya diberikan lagi pada umur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, atau umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan. Lama perlindungan : Seumur hidup, asal pemberiannya hingga umur 6 tahun sesuai jadwal. Pemberian vaksin, diulang setelah umur 18 - 24 bulan (ulangan pertama), dan 5-6 tahun (ulangan ke-2) saat anak masuk sekolah. Total seluruh imunisasi polio adalah 6 kali. Vaksinasi perlu diulang pada saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan RI. 4. DPT : Terbuat dari komponen bakteri (toksoid) Difteri dan Tetanus yang telah dimurnikan, serta bakteri Pertusis yang telah dilemahkan. Manfaat : Mencegah infeksi penyakit difteri, tetanus, dan batuk partusis. Diberikan pada : Bayi umur 6-8 minggu, dilanjutkan pada umur 3-4 bulan atau 4-6 bulan. Boleh diberikan bersamaan dengan vaksinasi BCG, Campak, Polio (OPV dan IPV), hepatitis B, HiB, dan vaksin "yellow fever". Lama perlindungan : Seumur hidup, asal pemberian vaksin hingga umur 12 tahun sesuai jadwal. Diulang pada umur 18 bulan (pertama), dan 1 kali pada usia 5 tahun. Selanjutnya pada usia 12 tahun diberikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid). 5. Campak : Dibuat dari virus hidup yang dilemahkan. Di negara - negara yang memiliki angka kejadian dan kematian tinggi, vaksinasi diberikan mulai umur 9 bulan. Sedangkan di negara-negara dengan kasus kejadian rendah, vaksinasi campak diberikan dalam bentuk MMR (Mumps Measles Rubella) yang diberikan pada bayi setelah usia 12 bulan. Manfaat : Memberikan perlindungan dari infeksi virus Paramyxovirus penyebab campak atau morbil. Diberikan pada : Bayi berumur 9 bulan (vaksin campak) atau dalam bentuk MMR diberikan pada rentang umur 12 - 15 bulan. Lama perlindungan : 5 tahun Diulang : Setelah anak usia 6 tahun saat masuk sekolah dasar, baik untuk campak maupun MMR.

Peranan ASI Pemberian ASI merupakan pemberian makanan alami dan terbaik bagi bayi, baik dalam situasi normal maupun dalam situasi darurat. ASI dengan komposisi yang unik diciptakan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi manusia. Komposisi ASI : ASI yang dihasilkan mempunyai macam atau jenis yang berbeda , yaitu : Foremik adalah asi yang sangat encer yang diproduksi pada awal proses menyusui dengan kadar air tinggi dan mengandung banyak protein, laktosa, serta nutrisi lainnya, tetapi rendah lemak. Hindmilk adalah ASI mengandung tinggi lemak yang memberikan banyak zat tenaga / energi dan diproduksi menjelang akhir proses menyusui

Komposisi ASI , kolostrum, dan PASI memiliki kandungan zat gizi yang berbeda: Karbohidrat

Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7 : 4. Protein

Protein ASI lebih rendah dibandingkan PASI. Namun, protein ASI sangat cocok karena unsur protein di dalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi. Lemak

Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah, kemudian meningkat jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi, dan hal ini terjadi otomatis. Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan. Vutamin

ASI mengandung vitamin yang lengkap, yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan, kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K. Keunggulan ASI 1. ASI mengandung zat kekebalan untuk melindungi bayi darii berbagai penyakit infeksi, teruatama diare dan infeksi saluran pernapasan akut. 2. ASI meningkatkan kecerdasan anak dibandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI 3. ASI mengandung energi dan zat zat gizi lainnya yang paling sempurna, serta cairan hidup yang sesuai dengan kebutuhan bayi hingga berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, ASI masih dibutuhkan hingga anak berusia 2 tahun. 4. ASI bersih, sehat, aman, muudah dicerna, dan selalu tersedia dengan suhu yang sesuai

Makanan Pendamping ASI (MPASI) Pengenalan MPASI pada bayi 6 bulan hendaknya dilakukan sedikit demi sedikit dengan cara yang menyenangkan agar bayi dapat beradaptsi dengan baik. Pemberian MPASI yang tepat dengan gizi yang seimbang sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi dan pola makannya ketika sudah besar. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut: 1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya. 2. Pemberian MPASI dilakukan di sela sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misal pertama sekali dalam sehari kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari. 3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena tepung beras sangat sedikit kemungkinan menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang lebih banyak kandungan gizinya. 4. Pengenalan sayuran didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipiliha yang mempunyai citarasa manis. 5. Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun. 6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan Kaldu ayam, sapi, atau ikan serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri. 7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, satu satu saja, dan berikan dala 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan yang diberikan jika ada alergi. 8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi yaitu telur, kacang, ikan, susu, gandum. 9. Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih dahulu karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi. 10. Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali dicemari suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin botulinnum (infant botulism). 11. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya. Tahapan pengenalan MPASI: 1. Mulai usia 6 bulan

Tekstur makanan : semi cair. Mulailah dengan makanan lunak seperti biscuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning. Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk. Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi.Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc

2. Mulai usia 7 bulan

Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya.Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah. Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring. Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach. Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.

3. Mulai usia 9 bulan

Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.

4. Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

Pemberian ASI menurut ajaran islam Susu terbaik untuk anak adalah air susu ibu karena dengan menyusui terjadilah kontak cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak. Ibu adalah orang yang paling mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak dengan naluri keibuannya yang diberikan Allah kepadanya. Allah SWT berfirman yang artinya :

Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al- Baqoroh 2: 233)

Hukum saudara sepersusuan allah SWT berfirman :

Artinya : Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri istri yang sudah di talaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan kandungannya, kemudian jika mereka menyusukan (anak anak) mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka dan musyawarahlanlah diantara kamu (segala sesuatu) dengan baik dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain bole mnyusukan (anak itu) untuknya Imam Amirul Muminin Ali a.s. berkata, Artinya: Tidak ada air susu yang lebih berbarakah bagi anak bayi dari air susu ibunya sendiri. Riset ilmiah telah membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Selain itu, dengan menyusui anak akan merasa aman dan tenang berada di dalam pelukan ibunya. Pada saat-saat ketika praktek menyusui tidak mungkin dilakukan karena sedikitnya air susu ibu, atau karena ibu sedang sakit, atau ketiadaan ibu karena bercerai atau meninggal dunia, Ahlul Bait memerintahkan untuk memilih ibu susu yang memiliki kriteria tertentu. Imam Ali bin Abi Thalib a.s. berkata, Artinya: Hati-hatilah kalian dalam memilih ibu susu untuk anak kalian karena air susu yang diminumnya akan mempengaruhi jalan kehidupannya. Artinya: susukanlah anakmu itu pada wanita Ahlul Kitab. Rasulullah SAWW juga bersabda, Artinya: Jangan kalian susukan anak kalian pada wanita yang dungu karena anak akan terpengaruh oleh air susunya.

You might also like