You are on page 1of 15

Bab 1

PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL


1.1 Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan baarang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis (pelaku bisnis) tersebut, yaitu manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja dan konsumen. Masyarakat memerlukan kehadiran bisnis di samping untuk menyediakan barang dan jasa, juga sebagai tempat untuk mencari pekerjaan.

Pemilik

Pemilik adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatu kegiatan bisnis dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari uang atau modal yang di tanamkannya tersebut.

Manajer

Manajer yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja, perusahaan, bertanggung jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahaan serta pertanggung jawaban sosial. Jabatan manajer ini dapat di jalankan juga oleh pemilik perusahaan atau seseorang manajer profesional yang dipekerjakan oleh pemilik perusahaan. Dan manajer profesional akan bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan dan wajib menyusun bentuk laporan bisnis pada periode tertentu berupa laporan neracadan rugi/laba perusahaan.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh gaji/upah sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

Konsumen

Konsumen adalah individu yang membeli produk atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi. Dalam melakukan pembelian produk/jasa tersebut konsumen mempunyai aneka ragam keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus dapat menentukan apa yang di inginkan oleh konsumen, agar dalam jangka panjang konsumen setia membeli produk/jasa perusahaan.

Sumber-Sumber Ekonomi:

Perusahaan bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi atau sering juga disebut faktor produksi. Sumber ekonomi tersebut dapat dikelompokan ke dalam : Manusia Uang Material Metode (Men) (Money) (Materials) (Methods)

Seringkali keempatnya dikenal dengan 4 M 1. Manusia tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaa namun juga berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan. 2. Uang atau modal usaha, yaitu sejumlah uang atau barang yang di beli dengan uang untuk membuat produk lain. Barang modal di sini adalah : mesin, peralatan pabrik, alat-alat transportasi, dan lain-lain. Untuk itu perusahaan harus mengusahakan bagaiana keuangan perusahaan dapat di kelola dengan cermat. 3. Material, ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran proses produksi, sebab faktor pendukung utama dalam proses produksi. Termasuk di sini adalah bahan baku, bahan pembantu, serta bahan penunjang lain sebagai penunjang proses produksi. 4. Metode, yaitu pelaksanaan pengelolaan perusahaan. manajemen dalam perusahaan atau

Hubungan antara faktor-faktor produksi :

Sumber-sumber daya Alam

Tenga Kerja

Modal

Kewirausahaan

Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki keperibadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan pantas untuk diteladani karena atas kemampuan sendiri dapat melahirkan sumbangsih karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan kebaikan . Kewirausahaan Suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat digali dari rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. Jadi, apa yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah: Mengidentifikasikan kesempatan. Mengumulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Menarik investasi/dana dari perorangan atau lembaga keuangan. Melaksanakan proses produksi atau perdagangan Menanggung resiko.

Beberapa ciri kepribadian dari seorang wirausahawan : 1. Mempunya emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan usahanya. Tujuan usahanya ini bercirikan: a. Cukup realistis dan menantang b. Mempunyai batas waktu c. Dapat diukur, sukses atau gagal 2. Berani menanggung resiko, baik resiko sukses maupun resiko kegagalan atau menderita kerugian. 3. Gigih dan bekerja keras. 4. Bersemangat dan gesit dalam berusaha. 5. Berpandangan terbuka, menerima kritik dan saran. 6. Percaya pada diri sendiri 7. Berusaha meningkatkan pengetahuannya. 8. Memiliki kecakapan untuk memimpin. 9. Sebagai inovator 10. Pemburu keberhasilan. Perusahaan kecil (small business) yang kepemilikannya bisa diperoleh dari tiga cara yaitu dengan cara meneruskan usaha orang tuanya atau membeli perusahaan yang telah ada dengan cara memulai usaha yang sama sekali baru. Melihat karakteristik perusahaan kecil tersebut, pada umumnya kegagalan usaha dalam perusahaan kecil di sebabkan beberapa faktor berikut ini : a) Kurang dapat mendeteksi pasar dan perubahan-perubahan persaingan. b) Teralu sedikitnya pengetahuan manajer tentang ekonomi dan kurang mampunya manajer dalam sumber daya manusia. c) Tidak membuat perencanaan keuangan dan keadaan darurat dalam bisnis. d) Tidak adanya budaya untuk bbekerja keras dengan jam kerja yang panjang.

Perusahaan Kecil

e) f) g) h)

Pimpinan kurang mampu mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada karyawannya (kurang ada percaya diri). Tidak menyelengggarakan catatan-catatan transaksi keuangan dengan baik. Banyak memberikan kredit yang tidak bijaksana. Tidak bersedia menggunakan media promosi untuk mengenalkan produk/jasa.

Langkah-langkah nyata untuk pengembangan perusahaan kecil: a) Penyebarluasan dan pengembangan minat berusaha. b) Pemberian bantuan kredit dari bank dengan syarat lunak bagi para pengusaha kecil. c) Peningkatan keterampilan angkatan kerja dengan perluasaan kesempatan kerja. d) Menambah modal dengan cara pengambilan kredit ke bank Perbedaan antara perusahaan kecil dan perusahaan besar

NO
1.

PERUSAHAAN KECIL
Dipimpin oleh sendiri atau pemiliknya

PERUSAHAAN BESAR

2. 3. 4.

Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya). Struktur organisasinya sederhana Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaannya. Persentase kegagalan cukup tinggi Persentase kegagalan usaha relatif rendah. Kesulitan mengembangkan usaha Modal jangka panjang relatif lebih dikarenakan sulit mendapatkan mudah di dapatkan. pinjaman dengan syarat lunak.

1.2 Perusahaan Sebagai Lembaga Sosial

Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat dengan motif memperoleh keuntungan. unit kegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial. jadi, di dalam lembaga sosial perusahaan di bagi menjadi 2 yaitu perusahaan yang menghasilkan barang dan perusahaan yang menghasilkan jasa. contoh dari perusahaan yang menghasilkan barang antara lain: perusahaan semen, perusahaan keramik,dsb. sedangkan contoh perusahaan memberikan jasa antara lain: bank, asuransi, perhotelan, dsb. Tujuan perusahaan adalah memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran juga meningkatkan pendapatn pemerintah melalui pajak.

1.3 Perusahaan sebagai suatu sistem

Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling bekerjasama ataupun saling mempengarui secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu. Perusahaan sebagai suatu sistem, berarti merupakan kombinasi dari berbagai sumber-sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan distribusi barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam skema dibawahn ini dapat dilihat dua aspek dalam suatu sistem perusahaan yaitu langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan dan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

Apabila ditinjau lebih lanjut, maka pada dasarnya sistem suatu Perusahaan mempunyai beberapa sifat. Sifat-sifat tersebut ialah :

1. Sifat Kompleks Pada gambar dapat dilihat hubungan langsung dan tidak langsung dalam sistem perusahaan. Hubungan tersebut sangat kompleks sifatnya apabila masing-masing bagian diperinci menjadi sub-sub bagian. Sebagian suatu keseluruhan, maka sub-sub bagian itu akan saling bekerja sama dan saling mempengaruhi sehingga sifatnya kompleks. Misalnya, untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dari satu sisi berhubungan dengan pemasok (bahan baku), masyarakat (tenaga kerja), lembaga keuangan (modal) dan Lembaga Pendidikan (keahlian). Dari sisi lain perusahaan berhubungan dengan penyalur, para pesaing, pemerintah dan lingkungan lainnya. 2. Sebagai suatu Kesatuan/Unit Pada gambar dapat dilihat kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memproses dan menghasilkan barang/jasa. Tentunya di dalam proses kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, melainkan menuju kesatu tujuan yaitu antara lain mencapai keuntungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain seluruh kegiatan perusahaan itu sebagai suatu kesatuan/unit. 3. Sifatnya Berjenis-jenis Di dalam kehidupan sehari-sehari dapat dilihat tidak ada perusahaan yang sama persis, baik dalam ukuran, bentuk maupun jenis usahanya. Selain itu perusahaanpun banyak yang mengarah pada diverifikasi hasil produksinya. Maksudnya, perusahaan membuat produknya secara bermacam-macam agar jika terdapat kerugian dari prodik yang satu dapat ditutup dengan keuntungan dari penjualan produk yang lain. Dengan kata lain memiliki sifar berjenis jenis. 4. Sifat Saling Beruntung Umumnya perusahaan kecil menjalankan seluruh fungsi-operasionalnya di dalam suatu manajemen perusahaan, tetapi walaupun demikian, dia bergantung pada perusahaan yang menjadi pemasok bahan bakunya. Lain halnya dengan perusahaan yang hanya menjalankan satu atau beberapa kegiatan saja (spesialisasi) maka dia sangat bergantung pada perusahaan lainnya. Perusahaan meubul tergantung pada perusahaan penggergajian kayu. Lebih-lebih dalam intern perusahaan, bidan, yang satu saling berkaitan dengan bidang lainnya (bidang produksi,bagian keungan, dan lain-lain). 5. Sifat Dinamis Perubahan selalu terjadi, baik perubahan intern maupun perubahan ekstern perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya pertambahan jumlah karyawan, jumlah produksi, metode baru dan berbagai penemuan baru, akan membutuhkan penyesuaian kebijakan dan pelaksanaan. Demikian juga kekuatan-kekuatan dari luar perusahaam seperti politik, peraturan pemerintah, jumlah penduduk, pendapatan konsumen pendidikan, teknologi dan sebagainya, juga mempengaruhi perusahaan. Agar perusahaan tetap hidup berkembang, maka harus menyesuaikan diri (dalam pengertian dinamis).

Pengertian sistem dalam Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah bersifat umum, baik yang menyangkut masalah sosial, politik, ekonomi, budaya, keagamaan dan sebagainya. Sistem ialah suatu kesatuan yang menyeluruh dan teroganisasikan, terdiri atas dua lebih bagian atau komponen atau sub sistem yang dipisahkan oleh batas yang diidentifikasikan dari supra sistem lingkungan (environmental suprasystem) yang lebih luas. Sistem dibedakan menjadi dua, yaitu Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (opened system). Sistem fisis dan sistem mekanis bersifat tertutup dalam hubungannya dengan lingkungannya, sedangkan sistem biologis dan sistem sosial mempunyai interaksi yang kontinyu dengan lingkungan. Dalam artian inilah sistem biologi dan sistem sosial adalah sistem terbuka. Penerapan cara berpikir sistem (system thinking) dalam ilmu sosial mengembangkan konsep fungsionalisme. Konsep ini menitik beratkan pada orientasi sistem hubungan integrative dari bagian-bagian atau sub sistem dalam kesatuan fungsional yang menyeluruh. Walaupun pendekatan sistem sudah diterima dalam ilmu sosial misalnya, dalam ilmu manajemen, seringkali model yang dipergunakan masih sering bersifat tertutup dalam artian modelmoedel tersebut hanya membatasi diri pada beberapa variable atau beberapa faktor lain terutama yang tidak dapat dikuantifikasikan. Organisasi sosial merupakan sistem yang dinamis, selalu berubah dan menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh intern maupun ekstern dan dalam proses evolusi terus menerus. Sebagi sistem formal, organisasi kemasyarakatan dipengaruhi oleh struktur intern masyarakat itu sendiri maupun lembaga-lembaga lingkungannya.

Organisasi Sosial sebagai suatu Sistem Terbuka

Konsep organisasi sosial sebagai sistem tertutup berpangkal tolak bahwa sistem itu berdiri sendiri dan deterministic. Karakteristik sistem tertutup itu ialah, bertendensi bergerak kea rah keseimbangan statis (keadaan kacau, tidak menentu, tanpa pola dan akhirnya akan hancur dan mati). Konsep sistem terbuka berpangkal tolak bahwa sistem kemasyarakatan ada dalam hubungan yang dinamis dengan lingkungannya, menerima berbagai masukan dari lingkungannya, memprosesnya menjadi keluaran dan mengembalikan kepada lingkungan itu. Sistem terbuka ini bukan hanya dalam hubungannya dengan bagian-bagiannya sendiri (intern) dan interaksi dari komponen-komponen intern itu mempengaruhi sistem sebagai suatu keseluruhan. Sistem terbuka yang dalam interakis terus menerus dengan lingkungannya mencapai keadaan yang mantap atau keseimbangan yang dinamis sambil terus memelihara kemampuannya dalam sirkulasi masukanmasukan tersebut. Seperti dalam proses biologis, proses ini disebut recycling secara terus menerus.

Sistem ini harus menerima cukup masukan untuk mempertahankan kelangsungan operasinya dan menghasilkan keluaran untuk lingkungannya dalam jumlah yang cukuo agar siklus berjalan berkesinambungan. Secara absolut, setiap sistem adalah terbuka atau tertutuo tergantung pada point of referencenya. Setiap sistem adalah tertutup terhadap pengaruh eksterm tertentu. Batas sistem (systems boundarious) selalu menghalangi faktor-faktor lingkungan tertentu mempunyai dampaknya pada sistem yang bersangkutan. Sistem sosial terbuka terdiri dari beberapa sub sistem, walapun sistematika sub sistem dapat berbeda-beda, namun sub sistem utamanya adalah : a. b. c. d. e. Sub sistem nilai-nilai kemasyarakatan Sus sistem teknologi Sub sistem psikologi sosial Sub sistem struktur Sub sistem manajerial

1.4 Lingkungan perusahaan

Ada 2 lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan yaitu : a. Lingkungan umum perusahaan 1. Politik Dalam hal ini menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik , sifat organisasi politik,system partai,kesadaran dalam bermasyarakat.perusahaan merupakan lembaga social yang selalu berhubungan dengan masyarakat ,maka kehidupan operasi perusahaan sangat berpengaruh oleh politik Negara dimana perusahaan berada. 2. Hukum System hukum sangat berpengaruh dalam perkembangan perusahaan terutama masalah di peraturan perundangan 3. Social Meliputi struktur golongan yang ada di masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan ,termasuk didalamnya sifat dan perkembangan dari lembaga-lembaga social . 4. Perekonomian System perekonomian yang mempengaruhi perkembangan perusahaan terdiri dari berbagai aspek ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam masyarakat yang meliputi jenis organisasi ekonomi,system pemilikan perusahaan ,system perpajakan dan perbankan dll 5. Kebudayaan Hal ini menyangkut dengan latar belakang sejarah dari suatumasyarakat dimana perusahaan itu berada yaitu yang berhubungan dengan hasil produksi perusahaan dan di dalamnnya tercakup normanorma masyarakat setempat,adat istiadat dan kebiasaan mereka. 6. Pendidikan Lingkungan ini adalah keseluruhan dari tingkat pendidikan paling rendah hingga pendidikan tertinggi secara formal serta pendidikan non formal yang akan mempengaruhi tingkat keahlian khusus dari masyarakat tersebut. 7. Teknologi Perkembangan teknologi dalam bidang industri dan fasilitas lain di pabrik sangat pesat oleh karena itu apabila perusahaan ingin mengembangkan tingkat proses produksi dan kegiatan operasionalnya harus berpacun dengan kemajuan teknologi . 8. Demografi Lingkungan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat,angkatan kerja,tingkat kelahiran ,tingkat kematian,penyebaran penduduk,umur,jenis kelamin dll.khusus untuk perusahaan yang sangat tergantungpada tenaga kerja maka urbanisasi sering menjadi masalah dalam masyarakat industry .

b. Lingkungan khusus perusahaan 1. Penyedia Disini termasuk penyedia bahan baku,alat-alat produksi ,tenaga kerja,atau singkatnya pemasok factor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan.perusahaan harus membina hubungan baik dengan para penyedia ini sebab,jika tidak maka operasi perusahaan akan terganggu .semakin luas perusahaan maka tentunyasemakin besar kebutuhan akan factor factor produksi. 2. Pelanggan Lingkungan ini adalah semua pebeli produk perusahaan,baik yang membeli untuk dijual lagi maupun membeli untuk keperluan sendiri .jadi disini tercakup para pedagang perantara , baik pedagang besar maupun pengecer. 3. Pesaing Di dalam perusahaan pasti ada yang namanya persaingan oleh karna itu perusahaan perlu mengunakan strategi untuk menghadapi para pesaing tersebut. 4. Teknolgi Inti dari operasinperusahaan adalah proses produksi . untuk itu selalu diperlukan pengembangan teknik produksi secara kualitatif dan kuantitatif yaitu berproduksi pada jumlah optimal yang dapat memenuhi selera langganan dengan memuaskan. 5. Sosio politik Lingkungan ini meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan peraturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan lperusahaan . Baik lingkungan umum maupun khusus setiap saat dapat berubah ubah sejalan dengan perkembangan waktu,oleh sebab itu factor yang satu dengan yang lain terhadap perkembangan perusahaan juga berbeda beda . perusahaan harus lebih peka untuk mengikuti factor factor yang terdapat dalam lingkungan khusus tersebut tanpa melupakan adanya factor dalam lingkungan umum.

1.5 Pertanggung jawaban Sosioal Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki aktivitas memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Dalam menjalankan aktivitasnya tersebut, perusahaan akan sangat mempengaruhi lingkungannya. Dengan lain kata, dalam menjalankan aktifitasnya perusaahan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat. Apabila memungkinkan, disamping mendapatkan keuntungan bagi perusahaan sendiri juga sekaligus dapat memberikan kesejatraan bagi lingkungannya/masyarakat. Kepada siapa saja suatu perusaahan harus bertanggung jawab?

10

Pelanggan

Aktivitas
Tenaga Kerja Lingkungan

Perusahaan

Investor

1. Bertanggung jawab terhadap pelanggan/ konsumen Pelanggan adalah pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumen agar pembeli itu dapat terus dilakuakan secara berkesinambungan. Perusahaan harus memperhatikan adanya Konsumenisme. Konsumenisme adalah suatu gerakan untuk memberikan informasi kepada para konsumen dan melindugi mereka dari tindakan-tindakan yang salah. Hal-hal yang sangat diperhatikan Konsumenisme misalanya, kualitas produk atau kualitas layanan jasa, iklan yang menyesatkan serta tindakan perusahaan yang tidak adil. Berkaitan dengan konsumenisme tersebut, dikenal 4 (empat) hak-hak konsumen yang perlu dilindugi, yaitu: a. Hak untuk Keselamatan Konsumen harus dilindugi keselamatannya dengan mengkonsumsikan produk jasa agar terhindar dari kerugian atau kecelakaan. Misalnya, dalam pemakaian obat, kosmetika, makanan dan minuman, sebaikanya pada label diberikan petunjuk pemakaian serta kandungan zat yang terdapat dalam produk tersebut. b. Hak untuk memperoleh informasi Sebelum memutuskan suatu pembelian, konsumen berhak memperoleh informasi yang akurat tentang produk atau jasa yang akan di belinya. Sebegai contoh, sebelum calon debitur bank mengajukan permohonan pinjaman, maka ia berhak mendapatkan keterangan tentang besarnya bunga, biaya administrasi angsuran kredit, angunan dan sebagainya.

11

c. Hak untuk memilih Dalam memutuskan untuk memilih produk atau jasa yang akan di belinya, konsumen berhak untuk memilih beberapa variasi atau jenis produk/jasa. Sebaiknya produsen menyediakan banyak variasi pilihan produk pada beberapa variasi harga yang layak.Misalnya kereta api, kapal laut, petunjuk musik menyediakan beberapa variasi dalam beberapa variasi harga d. Harga untuk didengar Konsumen juga harus diperhatikan haknya untuk memberikan masukan informasi, keluhan atau menanyakan segala sesuatu tentang produk kepada produsen . Perusahaan sebaiknya menyediakan petugas semacam Public Relation atau Hubungan Masyarakat untuk melayani konsumen dalam hal-hal tersebut di atas. 2. Bertanggung jawab terhadap tenaga kerja Seperti halnya juga terhadap konsumen, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap keberadaan tenaga kerjadalam perusahaan. Tengan kerja tersebut tentunya sangat mengharpkan adanya kenyamanan dalam bekerja, pemberian upah yang layak, adanya beberapa jaminan kerja seperti asuransi kesehatan, cuti, rekreasi. Pekerja juga berhak mengetahui keadaan umum perusahaan dan menghendaki adanya manajer yang responsif terhadap keluhan pekerja. 3. Bertanggung jawab terhadap lingkungan Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan lingkungannya, yaitu bagaimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan lingkugan di sekitar perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan oleh limbah perusahaan, seperti misalnya membuang limbah jangan sampai menyebabkan polusi pada air sungai/sumur, tanah. Juga asap yang dikeluarkan melalui cerobong supaya tidak menyebabkan polusi udara. Hal tersebut bisa diatasi dengan pengaturan dan perjanjian mengenai lokasi pabrik (jauh dari pemukiman penduduk) dan juga dengan sistem pengolahan limbah yang baik. Tentunya para pemilik perusahaan harus pula menyadari arti penting pelestarian dan kesehatan lingkungan hidup. 4. Bertanggung jawab terhadap investor Pada umumnya para investor sangat berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan, terutama yang terkait dengan pengolahaan dana, jual beli saham. Hal tersebut tentu saja menyangkut masalah laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Eksekutif perusahaan harus dapat meyakinkan kepada para investor bahwa, pengolahaan keuangan perusahaan sudah tepat. Tentu saja hal ini akan tercermin pada neraca dan laporan Laporan Rugi/Labah yang disetiap tahun buku.

12

1.6 Etika Bisnis

Pengertian Etika Kata etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti : adat, watak, perasaan, sikap atau cara berfikir. Dikatakan pula bahwa etika adalah filsafat tentang nilai-nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk. Definisi : Etika adalah tuntunan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. Etika merupakan dasar-dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat sifat tentang hak. Pengertian Etika Bisnis Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Banyak perusahaan yang kurang sukses dikarenakan kurang jujur terhadap konsumen serta tidak memelihara kepercayaan konsumen. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap Perilaku Bisnis :

Lingkunga n Bisnis Perilaku

Organisasi

Filosofi Moral Individu 1.7 Bisnis Internasional

Bisnis internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas nasional. Lebih khusus lagi perusahaan multinasional dapat berproduksi baik di dalam maupun diluar negeri. Setiap bangsa di dunia ini berkepentingan untuk berperan serta dalam peraturan bisnis International. Suatu negara yang memiliki kelebihan produksi sesuatu atau beberapa produk tentu akan memutuskan melakukan ekspor ke negara lain yang memerlukan produk tersebut.

13

Teori Perdagangan
1. Teori Merkantilisme Teori yang menganggap bahwa, kekayaan suatu bangsa akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah emas yang dimilikinya. Ekspor meningkatkan sediaan emas karena menciptakan arus masuk emas, sedangkan impor mengurangi sediaan emas sebab emas yang dikeluarkan oleh negara tersebut. 2. Teori Keunggulan Absolut. Konsep ini menyatakan bahwa, dengan spesialis dalam produksi yang paling efisien bagi suatu negara, maka negara itu akan dapat meningkatkan kemakmurannya melalui perdagangan internasionalnya. 3. Teori Keunggulan Komparatif. Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya lebih murah daripada negara lainya.

Kesepakatan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan (The General Agreement on Tariffs ad Trade = GATT)
Tujuan utama GATT adalah pertama, bertindak sebagai forum untuk membicarakan persoalan perdagangan antar bangsa; kedua, menyediakan suatu suasana institusional untuk perundingan guna mengurangi halangan perdagangan dan; ketiga, untuk memudahkan perundingan di antara anggota mengenai perselisihan perdagangan. Prinsip GATT yang utama adalah mengenai Non diskriminasi, yaitu yang masyaratkan bahwa, setiap negara anggota harus memberlakukan tingkat tarif yang sama untuk seluruh negara anggota. Prinsip GATT yang kedua adalah peningkatan tarif kepada negara anggota GATT untuk menyetujui mengikat tarif pada tingkat batas tertinggi.

Keuntungan-keuntungan Ekonomis dari Perdagangan Internasional. Bagi negara pengimpor 1. Dapat memperoleh harga barang dari luar negeri yang lebih murah daripada barang didalam negeri 2. Apabila kuantitas produk dalam negeri tidak mencukupi maka dengan menimpor barang, kebutuhan dapat terpenuhi 3. Dengan mengimpor barang dari luar negeri, peluang untuk ekspor ke luar negeri menjadi lebih luas. Bagi negara pengekspor a. Biaya untuk memperluas pangsa ke luar negeri lebih murah daripada peluasan pangsa di dalam negeri. b. Penjualan ke luar negeri pada umumnya dalam volume yang besar sehingga dalam proses produksinya lebih efisien.

14

Hambatan- hambatan Perdagangan Internasional


1. 2. 3. 4. 5.

Perbedaan bahasa Perbedaan dalam kebiasaan social Perbedaam dalam hukum dan peratuean Perbedaan dalam valuta asing Neraca Pembayaran Internasional Perdagangan atau bisnis internasional menghendaki adanya suatu laporan yang menyerupai laporan rugi laba dan akan menunjukkan ekspor suatu negara dan impor negara yang bersangkutan serta jenis pendapatan dan pengeluaran lain yang timbul dari perdagangan internasional, Laporan ini disebut neraca pembayaran internasional. Dalam melakukan bisnis internasional, para importer barang akan melakukan pembelian barang dari luar negeri harus mencermati harga mata uang asing untuk membayar impor mereka dengan mata uang asing atau disebut kurs mata uang asing. Kurs ini merupakan nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Resiko bisnis internasional ialah antara pembelo dan penjual belum saling mengenal. Para eksportir mengeluarkan suatu wesel tagih sebesar tagihan faktur. Alat pembaaran ini ditagihkan langsung kepada importir yang merupaka debitur. Wesel dapar ditarik pada saat barang yang dipesan dating. a. b. c. d. e. Dokumen-dokumen ekspor yang biasanya menyertai wesel : Konosemen, pada umumnya diendorse mencantumkan nama, jenis produk, dan syarat-syarat kontrak pengiriman produk. Faktur komersial mencantumkan kualitas, syarat-syarat dan harga. Sertifikat atau polisi asuransi laut. Sertifikat pemeriksaan Sertifika negara asal barang.

Bank yang melayani impor dan ekspor barang tersebut juga menjamin kredit dan membeli penyuluhan keuangan. Kredit internasional dapat membiayai Dana Moneter Internasional yang bertujuan ; 1. mendorong kerjasama secara internasional 2. membantu penghapusan hambatan perdagangan internasional 3. menyediakan dana untuk menutup sementara neraca perdagangan yang kurang baik antara negara-negara di dunia 4. memantapkan kurs mata uang

15

You might also like