You are on page 1of 7

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

1. Pertumbuhan Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat irreversibel. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer.

Jenis pertumbuhan dan perkembangan A. Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang menyebabkan bertambah tinggi atau panjang.

batang

batang

dan

akar

tumbuhan

diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apical meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 1

teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus a. Teori Tunika Korpus Teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunikadan korpus. Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.

teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt. b. Teori histogen Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).

Teori ini dikemukakan oleh Hanstein. B. Pertumbuhan sekunder Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 2

2. Perkembangan Merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis). Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.

Struktur biji Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari). Perkecambahan Tahapan pertumbuhan dan perkembangan Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi Perkecambahan : proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru. Perkecambahan Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji). a. Jenis perkecambahan: Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas : Perkecambahan tipe epigaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil. Perkecambahan tipe hipogaeal Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 3

b. Urutan proses perkecambahan: 1. Imbibisi, yaitu Masuknya air kedalam biji. 2. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm. 3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio. 4. Embrio tumbuh dan berkembang. Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 1. Genetik (hereditas) Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan. 2. Enzim Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama. 3. Hormon (fitohormon) Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin) b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin Hormon Auksin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda) Objek penelitian : Rumput (Avena sativa) Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apical Struktur auksin Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji Fungsi hormon Auksin Merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh Merangsang pembentukkan akar Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi) Merangsang differensiasi jaringan pembuluh Merangsang absisi ( pengguguran pada daun) Berperan dalam dominansi apikal

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 4

Hormon Giberelin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Ewiti. Kurosawa Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid) Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa Fungsi Giberelin Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel Merangsang perkecambahan biji Memecah dormansi biji Merangsang pembungaan dan pembuahan

Hormon Sitokinin Asal kata : Bahasa Latin Penemu : Van Overbeek Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun Fungsi Sitokinin Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel Menghambat dominansi apikal oleh auksin Merangsang pertumbuhan kuncup lateral Merangsang pemanjangan titik tumbuh Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio Merangsang pembentukan akar cabang Menghambat pertumbuhan akar adventive Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

Hormon Asam Absisat (ABA) Asal kata : Bahasa Latin Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott Objek penelitian : buah kapas Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA) Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 5

penguapan air Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah. Hormon gas etilen Asal kata Penemu Objek penelitian Hasil penelitian Jenis Kesimpulan dan dihambat oleh

: Bahasa Latin : R. gene (1934) : buah yang masak : Gas etilen mempercepat pemasakan buah : hormon tumbuhan yang berbentuk gas : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 CO2

Fungsi hormon gas etilen Mempercepat pematangan buah Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal Merangsang proses absisi Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus

Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor Hormon Kalin Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnya adalah: a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun b. Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang c. Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar d. Anthokalin : memacu pertumbuhan bunga dan buah e. Florigen : hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 1. Unsur hara Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan: a. Unsur makro b. Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg c. Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni d. Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2 e. Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O f. Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 6

g. Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein *Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi 2. Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920 3. Kelembaban Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan 4. Cahaya Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Etiolasi merupakan Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas: Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan matahari 5. Air Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari 6. pH pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan. hari pendek ) short day plant) yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam hari panjang (long day plant) yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam hari netral (neutral day plant) yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan XII IPA

Page 7

You might also like