You are on page 1of 17

ILMU SOSIAL BUDAYA

1.1 KONSEP DASAR DALAM SYSTEM SOSBUD


Ciri utama system social : Terbuka : menerima unsur-unur dari luar Internal : menimbulkan terjalinnya ikatan antar unsur-unsur dengan unsur lainnya Eksternal : saling pertukaran antara system social itu sendiri dengan linkungannya. Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. a. Fungsi kebudayaan bagi masyarakat Melindungi masyarakat terhadap lingkungan.

b. Kehidupan masyarakat sebagai system budaya


Mempelajari tentang system bertindak Unsur perilaku

perilaku

gerak social.

1.2 KONSEP DASAR SOSBUD KEBUDAYAAN


Menurut J.J. Hoenigam, wujud kebudayaan dibedakan menjadi 3: 1. Gagasan (wujud ideal) Kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, yang sifatnya abstrak ; tidak dapat diraba atau disentuh.

2. Aktifitas (tindakan) Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.

3. Artefak (karya)

Wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari aktifitas, yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

a) Komponen utama dala kebudayaan. 1. Kebudayaan material Mengacu pada semua ciptaan manusia yang kongkrit Contoh: kerajinan pada orang papua

2. Kebudayaan nonmaterial Ciptaan abstrak yang diturunkan dari generasi ke generasi. Contoh: kebiasaan masyarakat setempat.

b) Unsur-unsur kebudayaan 1. Bahasa 2. System pengetahuan 3. Organisasi social 4. System peralatan hidup dan teknlogi 5. System mata pencaharian hidup 6. System religi 7. Kesenian.

1.3 KONSEP SEHAT SAKIT


a. Konsep sehat 1. Sehat menurut WHO 1974 Keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

2.

UU No. 23/1992 tentang kesehatan Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memmungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.

3.

Pepkins Keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.

4.

Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan keseimbangan itu berjalan selaras dengan kedaan orang lain.

5.

Kesehatan social

Kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungnnya.

6.

Kesehatan fisik

Bentuk dan keadaan fisik tidak ada gangguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologi. Tahap-tahap spectrum kesehatan 1. Positive healt 2. Better healt 3. Freedom from sickness 4. Spectrum 5. Kesehatan 6. Unrecognized sickness: tidak menyadari adanya penyakit 7. Mild sickness: sakit yang sudah mau sembuh

8. Severe sickness death: penyakit kronik

b. Keadaan sehat-sakit

1. Kontinum sehat-sakit --- illness area : seseorang berada pada area sakit --- optimal well being: status kesehatan bergerak kearah sehat --- wellness area: seseorang dalam area sehat

2. Mempertahankan setatus kesehatan Sehat sakit dinamis: sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat, meninggal Bila seseorang diarea sehat lakukan pencegahan primer agar tidak sakit. (promosi kesehatan) Bila seseorang dalam area sakit lakukan pencegahan sekunder dan tersier (rehabilitsi)

3. Factor yang berpengaruh terhadap sehat-sakit


a. Factor politik: keamanan, tekanan, tindasan. b. Factor perilaku manusia: kebutuhan, kebiasaan,adat istiadat manusia. c. Factor keturunan: genetic, etnis, kecacatan,ras. d. Factor pelayanan kesehatan: promotive, preventif, kuartif, rehabilitative. e. Factor lingkungan: udara, darat, sungai. f. Factor social ekonomi: pendidikan, pekerjaan.

4. Pencegahan

Primer: promosi kesehatan (meningkatkan tubuh),5perlindungan khusus (imunisasi) Sekunder: diagnose dini dan pencegahan segera.

daya

tahan

Tersier: rehabilitasi,diusahakan agar cacat yang diderita tidak memnjadi hambatan.

Empat tahapan untuk mengatasi masalah 1. Apa masalahnya? (apa masalahnya, dimana, siapa,bagaimana) 2. Mengapa hal itu terjadi? (factor resiko) 3. Apa yang berhasil dilakukan? (evaluasi intervensi) 4. Bagaimana memperluas intervensi diberbagai tempat?

c. Sehat sakit dilihat dari perspektual budaya d. Masalah sehat dan sakit e. Konsep sehat sakit menurut budaya masyarakt WHO(1981) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan social seseorang.

Masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian: Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin)terhadap tubuh manusia. Makanan yang diklasifikasikan kedaam makanan panas dan dingin. Supranatural (roh, guna-guna, setan)

1.4 KONSEP SOCIAL BUDAYA KEPERAWATAN


a. Keterampilan social keterampilan yang digunakan oleh manusia untuk mengadakan kontak dengan orang lain dan memelihara untuk akhirnya digunakan untuk memelihara dirinya. Keterampilan sosil dan perawat

Tanda-tanda dari sikap professional seorang perawat: --- keterlibatan --- kesungguhan --- respek --- ikut merasakan

Keterampilan social seorang perawat saat berkomunikasi Teknik berbicara yang baik: --- tentang penilaian --- tentang baik buruk --- dengan pasien yang membahas tentang sakit, kematian, harapan masa depan, keseriusan suatu penyakit. --- tentang kerjasama kelompok.

b. Pendampingan pasien Pendamping pasien meliputi: Pemberian petunjuk selama perawatan pribadi Pengambil alihan dari perawatan pribadi Menstimulasi hubungan social Memberikan instruksi cara kerja tertentu atau penggunaan peralatan tertentu Usaha untuk menghindari terjadinya gangguan lebih lanjut dalam keseimbangan pasien. Cara membantu pasien jika mereka mengalami perubahan sikap.

1. Perawat sebagai pendamping pasien Syarat pendamping paisen:

a. Sikap professional yang baik dari perawat


b. Hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan respek timbal balik

c. Kemampuan mendengar yang baik dari perawat d. Mampu melakukan suatu pembicaraan dengan terampil karena terlatih dalam berbicara.

2. Pendampingan pasien jika pasien berubah sikap Membina sikap pasien dengan sedemikian rupa agar terwujudsuatu situasi yang dapat diterima oleh pasien.

3. mengarahkan dan memperbaiki sikap pasien 4. mendampingi keluarga pasien 5. hubungan antara keluarga pasien dan oerawat 6. mengikutsertakan keluarga dalam perawatan

7. keluarga sebagai pendamping perawat

c. Pendampingan dalam proses kematian.

1.5 KONSEP TENTANG REALITASOSIAL BUDAYA DI MASYARAKAT


Beberapa realita social dalam masyarakat:
a. Masyarakat
Orang-orang dalam jumlah besar yang saling berinteraksi,baik antara idividu dengan

kelompok mauptn antar kelompok. Adanya kerjasama yang terjadi dalam masyarakat Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu Berlangsung dalam waktu relative lama.

b. Interaksi social Hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok.

c. Status dan peran Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat. Peran adalah pola tindakan dari orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.

d. Nilai Segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat.

e. Norma Wujud konkrit dari nilai social,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. 1. Norma agama, yaitu petunjuk hidup berupa perintah dan larangan agar manusia berada dalam jalan yang diridhoi Tuhan. 2. Norma adat, yaitu norma yang berkaitan dengan system penyelenggaraan hidup yang terjadi secra berulang-ulang karena dibakukan dan diyakini. 3. Norma kesusilaan dan kesopanan, yaitu tuntutan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap warga. 4. Norma hokum, yaitu norma masyarakat yang dibuat oleh lembaga berwenang pidana.

f. Lembaga social Lembaga system hubungan social yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum untuk dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

g. Sosialisasi Merupakan proses individu belajar berinteraksi ditengah masyarakat.

h. Perilku menyimpang Bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.

i. Pengendalian social j. Proses social Komponen dalam proses social: 1. Struktur social, yaitu susunan masyarakat seara komprehensif yang menyangkut individu, tata nilai, dan struktur budaya.

2. Interaksi social, yaitu keseluruhan jalinan antar warga masyarakat. 3. Struktur alam yang meliputi letak, bentang alam, iklim, flora dan fauna.

k. Perubahan social budaya adalah perubahan struktur social dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsurunsurnya sehingga memunculkan suatu corak social budaya baru yang dianggap ideal.

l.

Kebudayaan Semua hasil ciptaan, rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.

1.6 SOSIAL DASAR BUDAYA DENGAN KEBUDAYAAN


Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.

1.7 PENETRASI KEBUDYAAN


Masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan yang lainnya. Dapat terjadi dengan dua cara: 1. Penetrasi damai Masuknya kebudayaan baru tidak menibulkan konflik. Hal ini akanmenghasilkan:

Akulturasi : bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaa \n baru tanpa merubah unsur kebudayaan aslinya. Asimilasi : bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk keudayaan baru. Sintesis : bercampurnya dua kebudayaan yang menimbulkan kebudayaan baru yang sangat berbeda dari kebudayaan asli.

2. Penetrasi kekerasan

Masuknya kebudayaan baru merusak kebudayaan asli karena masuknya memaksa.

1.8 KONSEP SEHAT SAKIT


Masalah sehat sakit merupaka proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengn lingkungan baik secara biologis maupun psikologis.

1.9 KONSEP SOSIAL KEPERAWATAN


a. Teori leininger

DASAR

BUDAYA

DENGAN

Leininger mengembangkan teorinya dari perbedaan kultur dan universal berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakt dengann perbedaan kultur dapat menjadi sumber informasi. b. Peran dan fungsi transcultural Berkaitan dengan praktik budaya yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat. c. Kepercayaan kuno dan praktik pengobatan

2.0

PEMBAGIAN HAK
1. Menurut sifat hak asasi manusia dibagi dalam beberapa jenis

a. Personal Rights ( hak-hak asasi pribadi) Menyatakan pendapat dan memeluk agama, kebebasan bergerak ,dsb.

b. Property Rights ( Hak untuk memiliki sesuatu )

Hak untuk membeli , menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan oleh pemerintah termasuk hak untuk mengadakan suatu perjanjian dengan bebas.

c. Rights of legal aquality Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan sederajat dalam hokum dan pemerintah.

d. Political Rights (hak asasi politik) Hak ikut serta dalam pemerintahan, hak dipilih dan memilih.

e. Social and cultural (hak asasi social dan budaya) Hak untuk memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang disukai f. Procedural rights

2. Peranan hak a. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang dengan kelompok. b. Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan. c. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan

2.1

HAK PASIEN SECARA UMUM


1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlakudi RS 2. Memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang bermutu 3. Memilih dokter dan ruangan sesuai keinginannya. 4. Meminta konsultasi pada dokter lain.

5. Kerahasiaan penyakit yang diderita 6. Hak didampingi keluarga dalam keadaan kritis 7. Hak menjalankan ibadah sesuai agamanya 8. Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya dalam proses keperawatan. 9. Memberi ijin atas tindakan yang dilakukan perawat. UU no. 8 thn 1999 tentang perlindungan konsumen (pasal 4 UU no/1999) hak konsumen: 1. Hak atar kenyamanan, keamanan, dan keselamatan 2. Memilih barang atau jasa 3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur 4. Hek untuk didengar pendapatnya 5. Hak mendapat advokasi 6. Hak mendapat pembimbingan dan pendidikan konsumen UU no.29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi pasien. Hak-hak pasien diatur dalam pasal 52 UU no. 29/2004: 1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis. 2. Meminta pendapat dokter lain. 3. Mendapat pelayanan sesuai kebutuhan medis. 4. Menolak tindakan medis. 5. Mendapat isi rekam medis.

PERUBAHAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI


A. PERUBAHAN TINGKAT SOSIAL
1. Pengertian: perubahan social adalah perubahan yang berkenaan dengan masyarakat.

Selo sumarjan Perubahan pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya. Samuel Koenig Perubahan social menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola masyarakat. Kingsley davis Perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Mac iver Perubahan dalam interaksi social dan terhadap keseimbangan hubungan social. Gillin and gillin Variasi dari cara hidup yang sudah diterima baik karena kondisi geografi, kebudayaan material. Ciri-ciri perubahan social: 1. Setiap masyarakat mengalami perubahn 2. Berlangsung secara terus-menerus 3. Selalu diikuti perubahan social lainnya 4. Perubahn social yang terlalu cepat menyebabkan adanya disintegrasi 5. Dapat berlangsung bidang material dan immaterial.

B. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL 1. Perubaha social lambat dan cepat

a.

Perubahan social yang lambat (evolusi)

Berlangsung lambat dan lama. Meliputi perunahan yang relative kecil dan terus menerus. Contoh: perubahan matapencaharian penduduk dari berburu menuju partanian tetap.

b.

Perubahan social yang cepat (revolusi)

Berlangsung sangat cepat dan mencakup pokok kehidupan masyarakat. Biasanya direncanakan lebuh dulu. Contoh: revolusi industry,merubah produksi dengan tenaga mesin.

2. Perubahan social pengaruhnya kecil dan besar a. Pengaruh kecil Contohnya: mode gaya rambut yang berpengaruh hanya pada segelintir orang. b. Pengaruhnya besar Contohnya: ekonomi dan politik pada masyarakat desa 3. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan a. Yang direncanakan Telah direncanakan jauh-jauh hari, dan mempunyai tujuan yang jelas. b. Yatng tidak direncanakan Perubahan yang tidak direncanakan sehingga menimbulkan perubahan yang tidak dikehendaki. 4. Perubahan struktur dan proses Perubahan struktur meliputi seluruh komponen yang mendasar sehingga menimbulkan reorganisasi masyarakat. Perubahan struktur adalah perubahan yang tidak mendasar, hanya berupa penyempurnaan.

C. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL 1. Factor pendorong perubahan social a. Factor internal (dalam masyarakat) Factor kependudukan Contoh: pembukaan lahan diping ir kota untuk perumahan.

Penemuan baru Contoh: menggiling padi dengan mesin

Konflik dengan masyarakat Contoh: adanya model upacara perkawinan

Adanya pemberontakan atau revolusi b. Factor eksternal Perubaha lingkungan Terjadinya perang Pengaruh budaya lain Akulturasi

Factor yang mempengaruhi: --- Toleransi antar kebudayaan yang tinggi --- Masyarakat bersikap terbuka --- Persamaan unsur-unsur budya --- Adanya musuh bersama --- Adanya kesempatan yang sama dalam ekonomi

--- Perkawinan campuran

Asimilasi

Factor yang menghambat : --- Masyarakat tertutup (terisolir ) --- Skeptis dalam budaya lain --- Primordialisme yang berlebihan --- Kurangnya pengetahuan --- Perasaan takut terhadap budaya lain

2. Faktor penghambat perubahan social a. Masyarakat yang relative tertutup , disebabkan oleh kontak dengan dunia luar yang kurang. b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang lambat , disebabkan keterbatasan pengetahuan masyarakat. c. Rasa primordialisme yang tinggi , disebabkan oleh mengagung-agungkan budaya sendiri, sehingga masyarakat luar sukar menerima budaya asing . d. Adanya rasa ketakutan terhadap budaya lain . e. Adat istiadat sukar berubah. f. Adanya kepentingan yang tertanam kuat.

D. DAMPAK PERUBAHAN STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Adanya perbedaan status social dalam hal ini menyangkut perbedaan perekonomian dapat menimbulkan adanya kecemburuan social , kesejahteraan yang tidak merata bahkan menyebabkan perbuatan yang melanggar hukum.

You might also like