You are on page 1of 32

Bedasarkan tahapan perkembangan plasmodium antimalaria dibedakan:

a. Skizontosid jaringan dan darah b. Gametosid c. Sporontosid

Penggolongan obat Antimalaria

1. Gol Kuinolin 2. Gol Antibakteri 3. Gol Antifolat 4. Gol Artemisin

1.Golongan Quinolin
1.Quinine
Rumus Molekul : BM : 324.4 Sifat Fisiko Kimia : Serbuk kristal tidak berwarna atau berwarna putih. Mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol.

QUININE
-Cincin kuinolidin berinterkalasi diantara pasangan basa double helix DNA, membentuk komplek alih muatan -Gugus hidroksil alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan salah satu pasangan basa DNA -Gugus kuinuklidin terproyeksi pada salah satu alur DNA, dan gugus amin alifatik tersier yang terprotonasi membentuk ikatan ion dg ggs fosfat doubel helix DNA yang bermuatan negatif.

Quinine
-Mekanisme Kerja : Schizontisid Darah: bekerja pada parasit darah Gametocid: membunuh tahap tahap seksual dan mencegah transmisi ke nyamuk -Indikasi : Infeksi berat (P.Falsiparum) -Dosis / sediaan : Kapsul (Quinin Sulfat) 200 mg, 325 mg. Tablet (Quinin Sulfat) 260 mg

Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap kuinin atau komponen lain dalam sediaan, Tinnitus, Optic neuritis, trombositopenia, kehamilan. Efek Samping : Frekuensi munculnya tidak tentu :;CNS : Sakit kepala berat;GI : Mual, muntah, diare. ;Okular : Pandangan kabur. ;Otic : Tinnitus atau tuli.;Miscellaneous : Sinkonisme.;Terjadi < 1% : Angina, diplopia, nyeri epigastrik, demam, rasa panas pada kulit, hemolisis pada defesiansi G6DP, hepatitis, reaksi hipersensitif, hipoglikemi, gangguan pendengaran, rabun senja, optik atrophy, pruritus, rash, trombositopenia

QUININE
Sediaan yang beredar di pasaran : Quinine-Odan; Quinine Sulfat; Quinol; Quintasa

CHLOROQUINE
2. CHLOROQUINE BM : 335.9 Pemerian : Serbuk kristal berwarna putih atau kekuningan, tidak berbau, titik leleh antara 8792C.Sangat sedikit larut dalam air, larut dalam kloroform, dalam eter dan larutan asam. Simpan dalam suhu kamar 25C.

CHLOROQUINE
Mekanisme Kerja
-> Mencegah polimerisasi heme menjadi hemozoin sehingga akumulasi heme intrasel adalah toksik bagi parasit. -> efektif terhadap parasit dalam fase eritrosit

CHLOROQUINE
Indikasi: Digunakan untuk profilaksis malaria yang disebabkan oleh P.Malariae, P.Ovale, P.Vivax, dan strain tertentu dari P.Falciparum. Dosis dan Bentuk Sediaan : Injeksi Klorokuin Hidroklorida 50 mg/ml Setara Dengan 40 mg Klorokuin. Tablet Salut Film 300 mg Klorokuin

CHLOROQUINE

Kontraindikasi: gangguan retinal pada pasien psoriasis karena klorokiun dilaporkan dapat menyebabkan eksaserbasi porfiria . Efek Samping : Efek okular : Gangguan penglihatan : Pandangan kabur, sulit berakomodasi pernah dilaporkan terjadi ;Pengobatan jangka panjang dengan dosis tinggi menyebabkan: keratopathy, transient edema, adanya pengkerakan pada epitel kornea, jika sudah parah bisa terjadi kebutaan. ;Reaksi kulit dan sensitivitas : Pruritus, terapi jangka panjang (2-5 bulan). ;Efek pada sistem syaraf : Sakit kepala ringan dan berat, fatigue, kecemasan, ansietas, apatis, iritabilitas, agitasi, agresivitas, kebingungan,

CHOLOROQUINE
Sediaan yang beredar di pasaran : Nevaquine; Resochin; Avloclor

PRIMAQUINE
3. PRIMAQUINE BM : 259.4 Sifat Fisiko Kimia : Serbuk kristal tidak berbau, berwarna oranye sampai merah, larut dalam air, praktis tidak larut dalam alkohol.

PRIMAQUINE
Farmakologi: Schizonticid jaringan: mengeliminasi bentuk yg sedang berkembang dan juga dormant dalam sel hati Gametocid: membunuh tahap tahap seksual dan mencegah transmisi ke nyamuk

PRIMAQUINE

Indikasi: Eradikasi P. vivax atau P. Ovale malaria setelah serangan klinik ditunjukkan dengan pemeriksaan darah atau titer serologi dan profilaksis setelah terpapar. Karena primakuin tidak aktif secara umum melawan bentuk eritrositik aseksual dari plasmodia

PRIMAQUINE

Dosis dan Bentuk Sediaan : Tablet Primakuin (Sebagai Fosfat) 7,5 mg dan 15 mg Kontraindikasi: Hipersensitifitas terhadap primakuin atau alkaloid sejenis, atau komponen lain dalam formulasi; pasien akut yang memiliki kecenderungan mengalami granulositopenia (arthritis rematoid, sindrom lupus erithematosus) ; ;pasien yang menggunakan obat lain yang mendepresi sumsum tulang jangan melampaui dosis yang dianjurkan (Contoh: kuinakrin bersama primakuine) serta pasien yang mendapatkan obat-obat yang potensial menyebabkan haemolisis

PRIMAQUINE
Efek Samping : > 10%: ;Gastrointestinal: nyeri abdomen, mual, muntah serta kram perut ringan sampai sedang. Efek samping ini dapat berkurang jika primakuin diminum bersama makanan.;Hematologik: Anemia hemolitik;1%-10%: Hematologik: Methemoglobinemia. Sediaan yang beredar di pasaran : Primaquine Phosphate; Primatene; Primaxin

Gol Artemisin
a.

Artemisinin BM : 284.4

Artemisinin
Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein dan menunjukan sifat skizontosid yan cepat secara in vivo maupun in vitro sehingga digunakan untuk malaria berat Indikasi: Merupakan pengobatan yang aman dan efektif terhadap malaria berat (sebagai alternatif dari kinin) Pengobatan malaria, khususnya yang resisten terhadap berbagai obat malaria

Artemisinin
Dosis Pemberian : Dewasa dan anak-anak: 20mg/kg pada hari pertama, diikuti dengan 10mg/kg pada hari kedua dan ketiga, dikombinasi dengan mefloquine (15mg/kg) dosis tunggal pada hari kedua atau ketiga. Efek Samping : sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut, diare .

Artemisinin
Kontraindikasi : hati hati pada ibu hamil Sediaan berupa : artesunat , artemeter

Golongan antifolat
a.Proguanil atau kloroguanid BM : 253.731

Proguanil
Mekanisme kerja : skizontosid melalui mekanisme antifolat dengan menghambat enzim, dihydrofolate reduktase, yang terlibat dalam reproduksi parasit. Indikasi : efektif untuk profilaksis malaria terutama malaria falciparum. Dosis dan sediaan : kombinasi proguanil tetap 100 mg dengan atovakuon 250 mg

Proguanil

Efek samping : kecemasan ke tingkat luar biasa, ketika mengambil selama beberapa bulan.

PIRIMETAMIN
GOLONGAN ANTIFOLAT PIRIMETAMIN STRUKTUR

Pirimetamin
Mekanisme kerja : mencegah pembentukan asam folinat ( asam tetrahidrofolat) dari PABA pada plasmodia. Indikasi : efektif untuk mengobati pasien malaria oleh p. falciparum yang sudah resisten terhadap klorokuine. Dosis dan sediaan : tablet kombinasi tetap 500 mg sulfadoksin dan 25 mg perimetamin

Pirimetamin
Kontraindikasi : ibu menyusui , anak berusia , 2 bln , dan pasien yang mempunyai riwayat bereaksi buruk terhadap sulfonamid. Efek samping : reaksi kulit yang hebat,sindroma steven jhonson/nekrolisis epidermal toksik ( jarang)

Golongan Antibiotik

Tetrasiklin
Sturuktur molekul

Tetrasiklin
Mekanisme Kerja : mengahambat sintesis protein sehingga tidak dapat beriatan dengan ribosom c 70 S dari parasit sehingga plasmodium tidak dapat mensistesis protein nya sendiri. Indikasi : profilaksis bagi daerah daerah endemik yang terjangkit P.Falciparum yang resisten terhadap obat.

Tetrasiklin
Dosis dan sediaan : Oral dewasa : 100 mg perhari Anak usia > 8 th : 2 mg / kg BB Kontraindikasi : anak usia kurang dari 8 tahun,wanita hamil dan hipersensitif terhadap tetrasiklin

Tetrasiklin
Efek samping dan toksisitas : ganggaun saluran cerna, gangguan ulu hati , perut tidak enak , mual, muntah, diare. Paten yang beradar : conmicin , corsamycin , corsatet

You might also like