You are on page 1of 9

Pengertian Silika (Kuarsa) Kuarsa adalah salah satumineralyang umum ditemukan dikerak kontinenbumi.

Mineral ini memiliki strukturkristalheksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi(silikon dioksida,SiO2), denganskala kekerasan Mohs7 dandensitas2,65 g/cm. Gambar 1Kuarsa Kuarsa kristal (SiO2) umunya berwarna putih, dengan cerat putih dankilap kaca. Dengan belahan yang tidak sempurna dan pecahan yang tidak rata(konkoidal). Memiliki daya tahan yang luar biasa pada proses abrasi ataupengikisan. Mencair pada suhu 1710 0 C. Bila mengalami pendinginan yang cepatakan memberikan tekstur yang amorf. Proses Pembentukan Kuarsa Proses pembentukan mineral yaitu melalui pembekuan magma yangbersifat asam, setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme danpnumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 2000 4000 C). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkangejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifatholokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena

penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibatsemakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasisehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa, selanjutnyaterbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuktekstur yang tertentu pula. Mineral ini dijumpai pada batuan beku asam sepertigranit, granodiorit, tonalit, ryolit. Pada batuan sedimen klastik sebagai detritalmaterial, pada batuan metamorf yaitu phylit, kuarzit granulit dan eklogit. Di dalamgeode berongga yang didapatkan di daerah batuan piroklastik didapatkan pulakuarsa kristal dengan struktur bergerigi. Gambar 2Reaksi serie bowen

Di Indonesia kuarsa ditambang sudah berbentuk pasir kuarsa. Pasirkuarsa merupakan salah satu bahan galian yang cukup melimpah di Indonesia.Hal ini dimungkinkan akibat kondisi Indonesia yang hampir setengahnya berupabatuan beku asam sebagai sumber pembentuk bahan galian tersebut. Pasirkuarsa banyak ditemukan pada daerah pesisir sungai, danau, pantai dansebagian pada lautan yang dangkal.Kualitas pasir kuarsa di Indonesia cukup bervariasi, tergantung padaproses genesa dan pengaruh mineral pengotor yang ikut terbentuk saat prosessedimentasi. Material pengotor ini bersifat sebagai pemberi warna pada pasirkuarsa, dan dari warna tersebut prosentase derajat kemurnian dapatdiperkirakan. Butiran yang mengandung banyak senyawa oksida besi akanterlihat berwarna kuning, kandungan unsur aluminium dan titan secara visualakan lebih jernih, dan kandungan unsur kalsium, magnesium dan kaliumcenderung membentuk warna kemerahan.

Di Alam, pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butir, mulai fraksi yanghalus (< 0,06 mm) apabila terdapat jauh dari batuan induk, sedangkan ukurankasar (> 2mm) terletak tidak jauh dari batuan induk

DERET REAKSI BOWEN Deret Reaksi Bowen adalah derat pembekuan magma yang disusun oleh Norman. L Bowendengan dasar pendinginan magma. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa sesungguhnya magmatidak langsung membeku semuanya, tetapi untuk membeku membutuhkan proses yangberlangsung secara bertahap dan perlahan karena magma mengalami penurunan suhu. Namunpada kasus kasus tertentu dapat berlangsung secara cepat.Skema Deret Reaksi Bowen Deret Diskontinu Deret Kontinu Deret Reaksi Bowen memiliki 2 deret, yaitu deret reksi diskontinu dan deret kontinu. Deret diskontinu

Deret ini menjelaskan bahwa satu mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu tertentu.Jadi apabila satu mineral telah terbentuk pada suhu tertentu, mineral tersebut tidak akan ikutbereaksi untuk membentuk mineral lain pada suhu yang lebih rendah (tidak ikut mengkristalpada suhu yang lebih rendah)

Deret diskontinu tersusun oleh mineral mineral ferromagnesian silikat sehingga bersifat maficatau basa. Deret tersebut diawali dengan pembentukan mineral olivine yang terbentuk padakisaran suhu 1100-1200 o C. Namun, apabila magma telah jenuh oleh SiO 2 , maka yang terbentuk pertama kali adalah Piroksen. Selanjutnya, pada kisaran suhu <1050 o C terbentuklah mineral Olivine Piroksen AmfibolCaP lagioklas

Biotit Na-Plagioklas KuarsaMuskovitFeldspar

amfibol (Hornblende). Temperatur magma akan turun seiring dengan proses pembentukanmineral sesuai kehasan temperaturnya.Deret diskontinu akan berakhir pada saat mineral biotit telah mengkristal dimana saat itu Fe danMg dalam larutan magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.Bila pendinginanberlangsung terlalu cepat, akan terbentuk rim/selubung yang tersusun oleh mineral sesudahnya.Contoh : Piroksen dengan rim Hornblende Deret Kontinu Deret Kontinu diawali dengan pembentukan mineral kelompok plagioklas yang kaya kalsium.Kemudian suhu magma akan turun. Saat itu suhu plagioklas yang sebelumnya telah terbentuk akan ikut bereaksi dengan sisa larutan magma membentuk plagioklas dengan kadar kalsium lebihrendah. Demikian proses tersebut berlangsung

secara terus menerus hingga akhirnya terbentuk mineral kelompok plagioklas yang kaya sodium.Deret kontinu akan berakhir pada saat semua Kalsium dan Sodium dalam larutan magma telahhabis dipergunakan. Bila pendinginan terlalu cepat, maka plagioklas kaya kalsium akandikelilingi plagioklas kaya sodium.Apabila kedua deret telah selesai, kandungan Fe, Mg, Ca, dan Na dalam larutan magma telahhabis sehingga yang tersisa dalam larutan magma adalah Pottasium, Alumunium, dan Silika.Kemudian Pottasium, Alumunium, dan Silika akan membentuk Ortoklas Pottasium Feldsparpada kisaran suhu , 600-850 o C. Selanjutnya pembentukan mineral mika muskovit dapat terjadiapabila tekanan air cukup tinggi pada kisraran suhu 600-650 o C. Proses yang terakhir adalahterbentuknya mineral kuarsa karena larutan magma didominasi oleh silika dan oksigen.

KLASIFIKASI BATUAN BEKUMenurut Hamblin & Howard Dasar Klasifikasia.Komposisi1.

Ada atau tidaknya mineral kuarsa dalam batuanKuarsa adalah mineral yang banyak terdapat di batuan beku yang bersifat asam (sialicrocks), tapi sedikit berada di batuan beku intermediet dan batuan beku yang bersifat basa(mafic rocks)2.

Komposisi mineral feldsparK-feldspar dan Na-plagioklas banyak terdapat di batuan beku yang bersifat asam (sialicrocks), tapi jarang atau bahkan tidak ditemukan di batuan beku intermediet dan batuanbeku yang bersifat basa (mafic rocks). Ciri batuan beku yang bersifat basa adalahkeberadaan Ca-plagioklas.3.

Proporsi dan jenis dari mineral ferromagnesianBatuan beku yang kaya mineral ferromagnesian adalah batuan beku yang bersifat basa(sialic rocks), contohnya olivine. Batuan beku yang mengandung sedikit mineralferromagnesian adalah batuan beku yang bersifat asam (sialic rocks), contohnya kuarsa.Sedangkan batuan beku yang bersifat diantara keduanya adalah batuan beku intermediet,contohnya biotit

You might also like