You are on page 1of 84

Rasulullah saw: Tidak beragama bagi yang tidak menepati janjinya.

( Nawadir Rawandy: 5) Imam Ali as: Sesungguhnya perjanjian adalah kalung yang melingkar dileher pada hari kiyamat, maka barang siapa yang menyambungnya maka Allah akan menyambungnya, dan barang siapa yang melanggarnya maka Allah akan melalaikannya, dan barang siapa yang menganggapnya ringan maka ia telah bermusuhan dengan yang telah menguatkannya dan mengambil makhluknya untuk menjaganya. (Ghururul Hikam: 3650)

Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah Swt menyukai apabila seseorang diantara kalian melakukan perbuatan yang meyakinkannya. (Kanzul Ummal: 9128) Imam Shodiq as: Ketika meninggal dunia Ibrahim putra Rasulullah saw, Nabi saw melihat pada kuburannya kekosongan maka Nabi pun meratakan dengan tangannya, kemudian beliau bersabda: jika salah seorang dari kalian beramal maka yakinilah. ( Wasail Syiah: 2/883/1)

Imam Ali as: Berhati-hatilah dari amal perbuatan yang dirinya menyukainya sedangkan muslimin umumnya membencinya. ( Syarh Nahjul Balaghoh oleh Ibnu Abil Hadid: 18/41) Imam Ali as: Berhati-hatilah dari perbuatan yang dikerjakan ditempat rahasia dan memalukan ditempat umum. (Nahjul Balaghoh: Kitab 69)

Rasulullah saw: Tiga perkara yang amal perbuatan tidak akan berguna bersamanya: Syirik kepada Allah, membangkang pada kedua orang tua, dan lari dari peperangan. (Kanzul Ummal: 43824 & 43937) Rasulullah saw: Tidak beramal orang yang tidak menjaga lidahnya. (Al Bihar: 77/85)

Imam Baqir as: Tidak akan bermamfaat amal perbuatan yang bersamaan dengan keraguan dan pengingkaran. (Al Kafi:2/400/7)

Rasulullah saw: Paling utamanya amal perbuatan adalah yang paling kuat. (Al Bihar: 70/191) Rasulullah saw: Paling utamanya amal perbuatan adalah yang berkesinambungan walaupun sedikit. (Tanbihul Khowatir: 1/63) Rasulullah saw: Amal perbuatan yang paling dicintai disisi Allah adalah kebahagian yang diberikan pada mukmin, mengusir kelaparannya dan menghilangkan kesedihan darinya.(Al Kafi: 2/191/11) Imam Ali as: Paling utamanya amal perbuatan adalah apa yang dirimu membencinya. (Al Bihar: 78/69/20) Imam Ali as: Paling utamanya amal perbuatan adalah apa yang dikehendaki Allah swt.(Ghururul Hikam: 2958) Imam Ali as: Paling utamanya amal perbuatan adalah senantiasa dalam kebenaran. (Ghururul Hikam: 3322) Imam Shodiq as: - Ketika beliau ditanya tentang paling utamanya amal perbuatan - : Sholat pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan jihad dijalan Allah swt. (Al Kafi: 2/157/4)

Rasulullah saw: Perbanyaklah bersuci niscaya Allah akan menambah usiamu. (Aamalil Mufid: 5/60) Imam Shodiq as: Barang siapa yang baik niatnya maka akan ditambah usianya. ( Al Bihar: 69/408/117)

Imam Shodiq as: Barang siapa yang memperbaiki kebaikannya kepada keluarganya maka akan ditambah usianya. ( Aamalit Thusy: 245/425) Imam Shodiq as: Jika kamu manyukai untuk Allah menambah usiamu maka gembirakanlah kedua orang tuamu. ( Az Zuhdu lil bin said: 33/87)

Fathimah Az Zahro as: - Dalam munajatnya- Ya Allah dengan ilmumu yang ghoib, dengan kekuasaanmu atas makhluk, hidukanlah aku sesuai yang engkau ketahui dari kehidupan yang baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian adalah baik untukku. (Al Bihar: 94/225/1) Imam Zainal Abidin as: - Diantara doanya didalam makarimul akhlak - : panjangkanlah umurku jika umurku sebagai usaha untuk taat kepadamu, jika umurku untuk menyenangkan syaithan maka cabutlah aku untuk Mu. ( As Shohifah As Sajjadiyah: 82 doa 20 )

Rasulullah saw: Barang siapa yang mencari ilmu untuk memperdaya manusia dengannya maka tidak akan memperoleh bau sorga. ( Makarimul Akhlak: 2/364/2661) Rasulullah saw: Barang siapa yang belajar ilmu untuk selain Allah maka ia akan mendapatkan tempat dari api neraka. ( Kanzul Ummal: 29035) Imam Ali as: Ambillah ilmu apa yang ada padamu , dan jauhkanlah darimu untuk mencari empat perkara: dengan ilmu untuk saling merendahkan ulama, untuk membenci yang bodoh, untuk memamerkan di majlis, dan agar manusia menjadikanmu sebagai pemimpin. (Al Irsyad: 1/230) Imam Shodiq as: Barang siapa yang mencari ilmu karena Allah dan mengamalkannya karena Allah dan mengajarkannya karena Allah, maka akan dipanggil di langit malakut yang agung seraya dikatakan: yang mencari ilmu karena Allah, yang mengamalkan karena Allah, dan yang mengajarkan kerana Allah! ( Aamalit Thusy: 167/280)

Rasulullah saw bersabda kepada seseorang yang berdoa dan memohon kesabaran dari Allah : dengan doamu itu engkau telah meminta ujian (bala) dari Allah? Janganlah kau lakukan demikian, namun mintalah kesehatan dan keselamatan dari-Nya! (Kanzul Ummal Hadits No 4935) Rasulullah saw: Tidak ada permintaan yang lebih disenangi oleh Allah dari permintaan kesehatan. (Kanzul Ummal Hadits No 3272) Rasulullah saw: mintalah kepada Allah kesehatan, karena tidak ada pemberian yang lebih baik -setelah keyakinan- dari pada kesehatan. (Sunan Ibnu Majah Hadits No. 3849) Imam Ali Zainal Abidin as sedang berthawaf di sekeliling Kabah. Tiba-tiba beliau mendengar ada seseorang yang berdoa: Ya Allah aku memohon darimu kesabaran. Maka Beliau menepuk pundaknya dan mengatakan: engkau telah meminta ujian dari-Nya? Janganlah! Namun mintalah dari-Nya kesehatan dan (taufik) untuk mensyukuri kesehatan. (Ad Daawat Hal. 114 Hadits No. 262)

Imam Baqir as: Tidak ada sesuatu yang lebih disukai disisi Allah kecuali dari amalan yang berkesinambungan walaupun sedikit. ( Al Kafi: 2/82/1)

[ Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ]. (Qs. An Nahl:97) Rasulullah saw: Tiga perkara yang akan mengiringi orang mati: Keluarganya, hartanya dan amalannya, yang dua akan kembali dan satu akan tinggal; keluarga dan hartanya akan kembali, sedang yang tinggal adalah amalannya. ( Kanzul Ummal: 42761)

Imam Ali as: Barang siapa yang lambat amalannya maka perhitungannya tidak akan dipercepat. (Nahjul Balaghoh: Hikmah 23) Imam Hadi as: Manusia ketika didunia dengan hartanya dan ketika di akherat dengan amalannya. ( Ad Durrotul Baahiroh: 41)

Rasulullah saw: - Beliau bersabda - : Ya Allah sesungguhnya aku berlindung padamu dari ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak takut, doa yang tidak didengar, dan jiwa yang tidak pernah kenyang. (Kanzul Ummal: 3609)

Imam Shodiq as: Telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah saw dan berkata: Wahai Rasulullah saw: Apakah ilmu itu? Beliau bersabda: diam, kemudian mendengarkan, berkata: apalagi? Mengahafal, kemudian apalagi? Mengamalkannya, kemudian apalagi ya Rasulullah? Beliau bersabda: menyebarkannya. (Al Kafi: 1/48/4)

Al Masih as: Bagaimana adanya seorang ahli ilmu yang dunianya lebih berpengaruh dari akheratnya sedangkan dia menerima dunianya dan apa yang membahayakannya lebih dicintainya dari apa yang bermamfaat baginya!. ( Muniyatul Murid: 141) Rasulullah saw: Barang siapa yang bertambah ilmu dan tidak bertambah petunjuk (huda) maka tidak akan bertambah darinya melainkan kejauhan. ( Tanbihul Khowathir: 2/21)

Imam Shodiq as: Sesungguhnya orang jahil akan mendapatkan pengampunan tujuh puluh dosanya sebelum pengampunan bagi orang alim satu dosanya. (Tafsir Qommy: 2/146) Imam Shodiq as: Paling beratnya siksaan adalah bagi alim yang tidak mengamalkan ilmunya sedikitpun. (Al Bihar: 2/37/53)

Imam Ali as: Ilmu tampa pengamalan adalah sia-sia, dan pengamalan tampa ilmu adalah sesat. (Ghururul Hikam: 1587)

Rasulullah saw: Barang siapa yang berbuat bukan atas dasar ilmu maka kerusakannya lebih banyak dari kemaslahatannya. (Al Mahaasin: 1/314/621) Imam Ali as: Bagi orang yang berilmu hendaknya mengerjakan sesuai dengan ilmunya, kemudian belajarlah apa yang tidak diketahui. ( Ghururul Hikam: 6196) Imam Ali as: Ilmu diikat dengan perbuatan, maka barang siapa yang berilmu amalkanlah, ilmu akan menghubungkan dengan perbuatan, jika menjawabnya dan jika tidak maka hilang darinya. (Nahjul Balaghoh: Hikmah 366)

Khidhir as kepada Musa as - : Wahai Musa , luangkanlah waktu untuk ilmu jika kamu menghendakinya, karena sesungguhnya ilmu bagi orang yang memiliki waktu yang luang. ( Kanzul Ummal: 44176) Rasulullah saw: Tidak akan sempurna akal seseorang sehingga sempurna darinya sepuluh perkara tidak akan bosan dari mencari ilmu seumur hidupnya. (Tanbihul Khowathir: 2/112) Imam Ali as: Seorang pelajar hendaknya tekun dalam mencari ilmu, tidak bosan dari mempelajarinya, dan tidak merasa banyak dari apa yang telah diketahui. ( Ghururul Hikam: 6197)

Tanbihul Khowathir: Allah swt telah mewahyukan kepada Musa , belajarlah kebaikan dan ajarkanlah kepada manusia; karena sesungguhnya aku sinar bagi guruku yang baik dan pelajarnya adalah kuburan-kuburan mereka; sehingga dengan tempat tempat mereka. (Tanbihul Khowathir: 2/212)

Rasulullah saw: Ulama adalah pemegang amanat Allah atas hambanya. (Kanzul Ummal: 28675)

Imam Ali as: Orang alim adalah yang tidak kenyang dengan ilmu dan tidak mengenyangkan dengannya. ( Ghururul Hikam: 1740)

Imam Ali as: Buahnya ilmu adalah mengamalkan dengannya. ( Ghururul Hikam: 4624) Imam Ali as: Buahnya ilmu adalah ibadah. (Ghururul Hikam: 4600) Imam Ali as: Buahnya ilmu adalah ikhlasnya perbuatan. (Ghururul Hikam: 4642)

Rasulullah saw: Paling utamanya shodaqoh adalah seseorang menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya. (Muniyyatul Murid: 105) Imam Ali as: Allah tidak menuntut atas orang yang bodoh untuk belajar sehingga Allah menuntut atas orang yang berilmu untuk mengajarkan. (Nahjul Balaghoh: Hikmah 478) Imam Ali as: Segala sesuatu akan berkurang dengan diinfakkan kecuali ilmu. (Ghururul Hikam: 6888) Imam Baqir as: Barang siapa yang mengajarkan satu pintu petunjuk maka baginya pahala seperti orang yang mengamalkannya, dan tidak akan berkurang pahala-pahala mereka sedikitpun. (Tuhaful Uqul: 297) Imam Shodiq as: Bahwasanya setiap sesuatu ada zakatnya, dan zakatnya ilmu adalah mengajarkannya. (Tuhaful Uqul: 364)

Rasulullah saw: Apabila kematian telah datang pada penuntut ilmu dalam keadaan sedang menuntut ilmu, maka dia mati sebagai syahid. (At Targhib Wat Tarhib Jus 1 Hal. 97 Hadits No. 16) Rasulullah saw: Barang siapa yang mencari ilmu maka dia dijalan Allah sampai kembali. (Kanzul Ummal Hadits No. 28842)

Rasulullah saw: Barang siapa yang mencari ilmu maka dia laksana orang yang berpuasa di siang hari, beribadah di malam harinya, dan sesungguhnya pintu dari ilmu yang seseorang yang mempelajarinya lebih baik baginya dari pada emasnya Abu Qubais yang menafkahkannya dijalan Allah Swt. (Mun yatul Murid Hal. 100) Rasulullah saw: Barang siapa yang mencari ilmu maka Allah Swt akan menanggung rizkinya. (Kanzul Ummal Hadits No. 28701) Rasulullah saw: Sesungguhnya pencari ilmu maka malaikat akan menghampar sayapnya untuknya dan memohonkan ampunan baginya. (kanzul Ummal: 28745) Rasulullah saw: Barang siapa yang berjalan dijalan untuk mencari ilmu maka Allah menjalankannya dijalan ke sorga. (Aamalis Shoduq: 58/9)

Rasulullah saw: Carilah ilmu walaupun ke negri China; karena sesungguhnya mencari ilmu adalah wajib atas setiap muslim.(Kanzul Ummal: Hadits No. 28697 & 28698) Rasulullah saw: Mencari ilmu adalah wajib atas setiap muslim, tidakkah sesungguhnya Allah Swt menyukai pencari ilmu. (Al Kafi Juz 1 Hal. 30 Hadits No. 1) Rasulullah saw: Barang siapa yang tidak sabar atas kehinaan dalam mencari ilmu sesaat maka akan tetap dalam kehinaan kebodohan selamanya. (Awalil La ali Juz 1 Hal. 285 Hadits No. 135) Rasulullah saw: Dua perkara yang tidak dapat memuaskan pencarinya: pencari ilmu dan pencari harta. (Kanzul Ummal Hadits No. 28932 dan 28933) Imam Jakfar Shadiq as: Seandainya manusia mengetahui apa yang dicari dalam ilmu maka mereka akan mencarinya walau dengan pertumpahan darah dan berjalan di atas es (salju) (Awalil La ali Juz 4 Hal. 61 Hadits No. 9)

Katakanlah! Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Qs. Az`Zumar ayat 9) Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orangorang yang berilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Qs. Al Mujadalah:11) Rasulullah saw: Kesalahan orang yang berilmu itu (dihitung) satu dosa dan kesalahan orang yang bodoh itu (dihitung) dua dosa. (Kanzul Ummal Hadits No. 28784) Rasulullah saw: Ilmu adalah sumber semua kebaikan, dan kebodohan adalah sumber semua keburukan. (Biharul Anwar Juz 77 Hal. 175 Hadits No. 9) Rasulullah saw: Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim dengannya Tuhan ditaati dan disembah, dan dengannya silaturrahmi disambung, dengannya halal dan haram diketahui, ilmu adalah pemandu amal dan amal akan mengikutinya. Orang-orang yang berbahagia dan beruntung akan menjadikannya sebagai sumber inspirasi sedangkan orang-orang yang sengsara dan celaka akan menjauhkannya dari dirinya. (Amali Syeikh Thusy Hal. 488 Hadits No. 1069) Rasulullah saw: Paling besarnya nilai seseorang adalah yang paling banyak ilmunya, dan paling kecil nilai seseorang adalah yang paling sedikit ilmunya. (Amaliy Syeikh Shaduq Hal. 27 Hadits No. 4) Rasulullah saw: Pada hari kiamat akan ditimbang tinta ulama dan darah syuhada maka tinta ulama lebih unggul dari pada darah syuhada. (Tafsir Ad Durrul Manstur Juz 3 Hal. 423) Imam Ali as: Ilmu adalah pemimpin, amal adalah pengemudi sedangkan jiwa adalah kuda liar. (Tuhaful Uqul Hadits No. 208) Imam Ali as: Ilmu adalah pelita akal. (Ghururul Hikam Hadits No. 536) Imam Ali as: Ilmu adalah petunjuk yang paling baik. (Ghururul Hikam Hadits No. 837) Imam Ali as: Ilmu adalah identitas yang paling tinggi. (Kanzul Fawaid lil Karajikky Juz 1 Hal. 319) Imam Ali as: Ilmu adalah barang berharga orang-orang mukmin yang hilang. (Uyunu Akhbar Ar Ridha as Juz 2 Hal. 66 Hadits No. 295)

Imam Ali as: Tidak ada simpanan yang lebih bermanfaat dari pada ilmu. ( Al Kafi Juz 8 Hal. 19 Hadits No. 4) Imam Ali as: Setiap wadah akan menyempit dengan apa yang ditempatkan didalamnya kecuali wadah ilmu; karena sesungguhnya ilmu akan memperluasnya. (Nahjul Balaghah Kata-kata Hikmah No. 205) Imam Ali as: Apabila Allah Swt merendahkan seorang hamba maka Dia akan mencegah ilmu untuk (sampai pada) nya. (Nahjul Balaghah Kata-kata Hikmah No. 288) Imam Ali as: Ilmu adalah kehidupan. (Ghurarul Hikam Hadits No. 185) Imam Ali as: Sesungguhnya ilmu adalah kehidupan untuk hati, cahaya penglihatan dari kebutaan dan kekuatan badan dari kelemahan. (Amaliy Syeikh Shaduq Hal. 493 Hadits No. 1) Imam Ali as: Orang yang berilmu hidup walaupun ia mati, dan orang yang bodoh mati walaupun ia hidup. (Ghurarul Hikam Hadits No. 1124 dan 1125)

Imam Ali as: Hawa nafsu adalah musuh akal. (Mathalibus Su ul Hal. 56) Imam Ali as: Betapa banyak akal yang terbelenggu oleh hawa nafsu amarah (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No. 211) Imam Ali as: Allah mewajibkan kita untuk meninggalkan minuman keras demi menjaga (keselamatan) akal. (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No. 252) Imam Ali as: Ketahuilah bahwa angan-angan itu melalalikan akal dan melemahkan(daya) ingatan. (Nahjul Balaghah, Khotbah No. 86)

Imam Ali as: Buah akal itu adalah konsistensi (istiqamah) (Ghurarul Hikam Hadits No. 4589) Imam Ali as: Buah akal itu adalah berpegangteguh pada kebenaran (Ghurarul Hikam Hadits No. 4602)

Imam Ali as: Buah akal adalah benci pada dunia dan menahan keinginan diri (Ghurarul Hikam Hadits No. 4654) Imam Ali as: Akal itu adalah pohon yang buahnya adalah kedermawanan dan malu. (Ghurarul Hikam Hadits No.1254)

Imam Ali as: Jika akal itu lemah, maka banyaklah hal-hal yang tidak bermafaat darinya. (Ghurarul Hikam Hadits No.4043) Imam Ali as: siapa yang sedikit akalnya maka buruklah pembicaraannya. (Ghurarul Hikam Hadits No.7985)

Imam Ali as: Seseorang tidaklah bercanda melainkan ada yang berkurang dari akalnya. (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No. 71) Imam Mohammad Al Baqir as: Tidaklah masuk kesombongan dalam hati seseorang, kecuali berkurang darinya akalnya. (Biharul Anwar Juz 78 Hal. 186 Hadits No. 16)

Rasulullah saw: Ketahuilah diantara tanda-tanda akal: Menjauhkan diri dari dunia yang penuh dengan tipuan. Bergegas untuk kembali ke alam yang abadi. Menyiapkan diri untuk alam kuburnya. Menyiapkan diri untuk kehidupan akhiratnya. (Alamud Diyn 333) Imam Ali as: Apa yang dikeluarkan oleh mulut seseorang merupakan bukti kadar akalnya (Ghurarul Hikam Hadits No. 10957) Imam Ali as: Utusanmu adalah interpreter akalmu dan tulisan (surat) mu adalah yang paling bisa mewakilimu. (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No. 301) Imam Ali as: ada enam perkara yang bisa menjadi barometer akal seseorang;

Memaafkan di saat marah, sabar di saat takut, proporsional di saat berkeinginan, takwa kepada Allah dalam semua kondisi, toleransi yangtinggi dan sedikit berdebat. (Ghurarul Hikam Hadits No. 5608) Imam Ali as: ada enam perkara yang bisa menjadi barometer akal seseorang; berkawan, bermuamalah (interaksi), wilayah (loyalitas), pencopotan, kekayaan dan kefakiran. (Ghurarul Hikam Hadits No. 5600) Imam Ali as: Diuji akal seseorang pada saat disampaikan hal-hal yang jelas (aksioma) (Ghurarul Hikam Hadits No. 6221) Imam Ali as: Jika sempurna akal seseorang maka akan sedikit bicaranya. (Nahjul Balaghah Kata-kata Hikmah No. 71) Imam Ali as: Siapa yang sempurna akalnya maka ia akan meremehkan keinginan (syahwat) nya. (Ghurarul Hikam Hadits No. 8226)

Imam Ali as: Akal itu adalah sebuah potensi yang bertambah dengan ilmu dan pengalaman. (Ghurarul Hikam Hadits No. 17171) Imam Ali as: Akalmu akan bertambah dengan engkau tinggalkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan mu. (Ghurarul Hikam Hadits No.4291) Imam Jakfar Sadiq as: Banyaknya menelaah ilmu akan membuka akal. (Ad Daawat Hal. 221 Hadits No. 603) Imam Jakfar Sadiq as: Banyaknya menelaah hikmah akan mengembangbiakkan akal. (Tuhaful Uqul Hal. 364) Imam Jakfar Sadiq as: Kesempurnaan akal itu dengan tiga perkara: Rendah hati karena Allah, Keyakinan yang baik dan Menahan diri untuk berbicara kecuali dalam kebaikan. (Al Ikhtishash 244)

Rasulullah saw: Sepuluh ciri orang yang berakal:

Berlapang dada atas tindakan bodoh orang lain kepadanya. Memaafkan orang yang melakukan kedhaliman kepadanya. Rendah hati terhadap orang yang berada di bawahnya. Berkompetensi secara sehat dalam kebaikan dengan orang yang berada di atasnya. Merenungkan terlebih dahulu apa yang ingin ia bicarakan, jika sebuah kebaikan maka ia sampaikan sehingga ia mendapatkan keuntungan darinya dan jika sebuah keburukan maka ia memilih diam sehingga ia selamat dari keburukannya. Jika dihadapkan pada sebuah fitnah (ujia) maka ia berlindung kepada Allah dan menahan lidah dan tangannya. Jika mendapatkan sebuah keutamaan bergegas-gegas untuk melaksanaknnya. Tidak pernah berpisah dengan sifat malu. Tidak terlihat darinya sifat tamak. (Tuhaful Uqul 28)

Rasulullah saw: Manusia paling berakal adalah yang paling toleran dalam bergaul. (Amaliy Syeikh Shaduq Hal. 28 Hadits No 4) Imam Ali as: Dada seorang yang berakal merupakan tempat simpanan segala sesuatu yang berharga. (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No. 6) Imam Ali as di saat ditanya tentang akal: ialah yang meletakkan sesuatu pada tempatnya. Kemudian beliau ditanya tentang kebodohan, maka beliau menjawab: telah kujawab. (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No. 235) Imam Jakfar Sadiq as: Seorang yang berakal tidak akan masuk ke dalam satu lobang dua kali. (Al Ikhtishash 245) Imam Musa Al Kadhim as: Seorang yang berakal tidak akan melakukan beberapa hal berikut: Menyampaikan sesuatu yang ia khawatir orang lain akan membohongkannya. Meminta sesuatu dari orang lain sesuatu yang ia tidak akan memberinya. Berjanji sesuatu yang ia tidak mampu untuk merealisasikannya. Mengharapkan sesuatu yang ia akan dicemooh dengan harapan tersebut. Melakukan tindakan yang ia merasa tidak mampu untuk menyelesaikannya. (Tuhaful Uqul Hal. 390)

Rasulullah saw: Akal itu adalah kendali dari kebodohan, sebab jiwa (hawa nafsu) itu laksana binatang yang paling liar jika tidak dikendalikan (diikat) maka ia akan liar. (Tuhaful Uqul 15) Rasulullah saw: Akal itu adalah cahaya yang diciptakan oleh Allah untuk manusia. Dan Allah menjadikannya sesuatu yang menyinari hati, sehingga mereka dapat membedakan antara yang nyata (real) dan tidak. (Awalil La ali Juz 1 Hal. 248 Hadits No. 4) Imam Ali as: Akal itu adalah yang menyebabkanmu mengatakan apa yang kamu ketahui dan mengamalkan apa yang kamu ucapkan. (Ghurarul Hikam Hadits No. 2141) Imam Ali as: Akal itu akan menyimpan semua pengalaman. Dan sebaik-baik pengalamanmu adalah yang mengarahkanmu (Nahjul Balaghah, Surat No. 31) Imam Ai as: Akal itu dua jenis; akal bawaan dan akal yang dihasilkan dari pengalaman. Kedua-duanya merupakan sesuatu yang bermanfaat. (Mathalibus Su ul Hal. 49) Imam Hasan as di saat ditanya tentang akal, beliau menjawab: kesiapan untuk bersabar di saat dalam problema hingga tiba saatnya kesempatan yang tepat (untuk berbuat) (Maanil Akhbar Hal. 204 Hadits No. 1) Imam Hasan as di saat ditanya oleh ayahnya tentang akal: menjaga hati (untuk menjaga) apa yang telah disimpan padanya. (Maanil Akhbar Hal. 401 Hadits No. 62)

Imam Musa Al Kadhim as: Sesungguhnya Allah SWT memiliki dua hujjah (alasan untuk memintai pertanggungjawaban dari makhluk) satu lahir (nampak) dan kedua batin (tak nampak). Yang lahir adalah para Nabi, Rasul dan Imam as. Sedangkan yang batin adalah akal. (Al Kafi Juz 1 Hal. 16 Hadits No.12) Imam Musa Al Kadhim as dalam wasiatnya pada Hisyam bin Hakam: Tidaklah Allah mengutus para nabi dan rasul-Nya kepada hamba-hamba-Nya kecuali agar mereka mengenal Allah. Karena itulah orang yang paling baik memenuhi seruannya adalah yang paling baik makrifahnya, orang yang paling banyak ilmunya tentang perintah-perintah Allah adalah orang yang paling baik akalnya dan orang yang paling sempurna akalnya adalah orang yang paling tinggi derajatnya di dunia dan akhirat. (Al Kafi Juz 1 Hal. 16 Hadits No.12)

Imam Musa Al Kadhim as: Ya Allah aku memohon dari-Mu kesehatan, indahnya kesehatan dan syukur atas kesehatan yang Engkau berikan serta syukur atas (taufik) mensyukuri kesehatan. (Ad Daawat Hal. 84 Hadits No. 211)

Rasulullah saw bersabda kepada seseorang yang berdoa dan memohon kesabaran dari Allah : dengan doamu itu engkau telah meminta ujian (bala) dari Allah? Janganlah kau lakukan demikian, namun mintalah kesehatan dan keselamatan dari-Nya! (Kanzul Ummal Hadits No 4935) Rasulullah saw: Tidak ada permintaan yang lebih disenangi oleh Allah dari permintaan kesehatan. (Kanzul Ummal Hadits No 3272) Rasulullah saw: mintalah kepada Allah kesehatan, karena tidak ada pemberian yang lebih baik -setelah keyakinan- dari pada kesehatan. (Sunan Ibnu Majah Hadits No. 3849) Imam Ali Zainal Abidin as sedang berthawaf di sekeliling Kabah. Tiba-tiba beliau mendengar ada seseorang yang berdoa: Ya Allah aku memohon darimu kesabaran. Maka Beliau menepuk pundaknya dan mengatakan: engkau telah meminta ujian dari-Nya? Janganlah! Namun mintalah dari-Nya kesehatan dan (taufik) untuk mensyukuri kesehatan. (Ad Daawat Hal. 114 Hadits No. 262)

Rasulullah saw: siapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan membukakan kepadanya sebuah pintu kesehatan. (Jamiul Akhbar 153/344) Imam Ali as: Kesehatan itu memiliki 10 bagian; sembilan bagian darinya ada pada diam (tidak berbicara) kecuali dalam dzikir (mengingat) Allah dan satu bagian lagi menghindari duduk bersama dengan orang-orang bodoh. (Tuhaful Uqul 89) Imam Jakfar Sadiq as: siapa yang ingin menyenangkan dirinya dengan selalu dalam kesehatan, maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah. (Biharul Anwar Juz 72 Hal. 232 Hadits No. 2.

Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf dan Pengampun (QS An Nisa 43) Aisyah bertanya kepada Nabi tentang doa yang (layak) dibaca pada malam Al Qadr. Belaiu bersabda: Bacalah Ya Allah Engkau adalah Maha Pemberi Maaf dan senang memberi maaf, maka maafkan daku! (Sunan Ibnu Majah Hadits No 3850) Imam Ali as: Wahai manusia sesungguhnya Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban atas setiap apa yang telah kalian lakukan, baik kecil maupun besar, tampak atau tersembunyi. Jika Dia memberikan sangsi kepada kalian, maka berarti kalian memang layak untuk hal itu dan sebenarnya kalian sendirilah yang mendhalimi diri kalian. Sedangkan jika Dia memaafkan kalian, maka Dia adalah lebih layak karena Dia Maha Mulia. (Nahjul Balaghah Surat No 27) Imam Ali as dalam munajatnya: Tuhanku aku merenung ampunan-Mu maka menjadi kecil segala kesalahan dan pelanggaranku. Kemudian aku merenung keagungan dan kebesaran-Mu sehingga nampak besar kesalahan dan cobaanku. (Amaliy Shaduq Hal. 73 Hadits No 9) Imam Ali as: Ya Allah perlakukan aku dengan kemurahan dan ampunan-Mu dan janganlah Engkau memperlakukan aku dengan keadilan-Mu. (Nahjul Balaghah Khotbah No 227) Imam Ali as: siapa yang menjauhkan dirinya dari larangan Allah, maka ampunan Allah akan dengan cepat menghampirinya. (Biharul Anwar Juz 78 Hal. 90 Hadits No. 95) Imam Jakfar Sadiq as: Yaa Allah Engkau adalah yang lebih layak untuk memaafkan dari pada kami yang lebih layak untuk mendapatkan sangsi dan siksa. (Kasyful Ghummah Juz 2 Hal. 418)

Imam Ali as: Pemberiaan maaf itu akan merusak orang yang hina (tidak berkepribadian) sekadar akan memperbaiki orang yang mulia (berkepribadian). (Kanzul Fawaid, Al Karajikiy Juz 2 182) Imam Ali as: Balaslah dengan kebaikan dan abaikan kesalahan itu selama tidak membahayakan agama dan tidak melemahkan kekuatan Islam. (Ghurarul Hikam 4788)

da seorang yang mengadukan kepada Rasulullah saw atas keburukan perlakuan para pelayan (budak) nya padanya. Beliau bersabda: Maafkanlah mereka sehingga engkau bisa memperbaiki hubungan dengan hati-hati mereka. Dia berkata lagi: wahai Rasulullah mereka satu sama lain berbeda dalam hal kesopanan dan kekurangajaran mereka. Nabi menjawab dengan hal yang sama: maafkanlah mereka! Maka orang itu pun melakukan perintah Nabi tersebut. (Mustadrak Al Wasail juz 9 Hal. 7 Hadits No 10041) Imam Ali as mewasiat kan kepada putranya, Imam Hasan: Jika mereka melakukan kesalahan, maka berlaku adillah dengan baik, karena berlaku adil dengan memaafkan lebih efektif dari pada (sangsi) pukulan bagi orang yang berakal. (Tuhaful Uqul Hadits 87)

Rasulullah saw: Siapa yang memaafkan padahal dirinya memiliki kemampuan untuk membalas, maka Allah akan memberikan pengampunan kepada-Nya di hari (kiamat) yang penuh kesulitan. (Kanzul Ummal hadits no 7007) Imam Ali as: jika engkau memiliki kemampuan (kekuasaan) atas musuhmu, maka jadikanlah maafmu sebagai bentuk syukurmu atas kemampuan (kekuasaan) yang kau miliki. (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No 11) Imam Ali as: Memberi maaf itu adalah zakat kemenangan (Nahjul Balaghah, Kata-kata Hikmah No 211) Imam Husain as: Sesungguhnya manusia paling pemaaf adalah yang memberi maaf di saat dia mampu (untuk membalas) (Ad Durratur Bahirah 29)

Dan Kami tidak ciptakan langit dan bumi serta yang ada di antara keduanya kecuali dengan benar, dan sesungguhnya saat ( kiamat) itu pasti datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (QS Al Hijr 85) Imam Ali as: tidaklah (dianggap) memaafkan sebuah kesalahan orang yang mengomeli (pelaku kesalahan) dengan kata-kata yang menyakitkan hatinya. (Ghurarul Hikam Hadits No 9567) Imam Ali Ar Ridha as: Yang dimaksud dengan firman Allah SWT Fashfah (maafkanlah dengan cara yang baik) adalah memaafkan tanpa membalas, mencela dan mencemooh (Alamud Diyn Hal. 307)

Dan balasan kejelekan itu adalah kejelekan pula, namun siapa yang memaafkan dan memperbaiki (hubungannya), maka pahala baginya di sisi Allah. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang dhalim. (QS Asy Syura 40) Dan bergegaslah kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya di saat lapang dan susah (sempit) dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan yang berbuat kesalahan kepadanya dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Ali Imran 133 dan 134) Rasulullah saw: jika rasa marah telah meyesakkan (menyusahkan) mu, maka hilangkanlah dengan memberi maaf. Sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan ada suara yang memanggilL: berdirilah siapa yang memiliki pahala di sisi Allah! Tidak ada seorang yang berdiri, kecuali orang-orang pemaaf. Tidakkah kamu mendengar firman Allah SWT: siapa yang memaafkan dan memperbaiki (hubungannya), maka pahala baginya di sisi Allah (Almuddin hal. 337) Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemberi Maaf dan senang (perbuatan) memaafkan. (Kanzul Ummal hadits no 7005) Rasulullah saw: Hendaknya engkau memaafkan, karena tindakan memaafkan itu akan menambahkan kemuliaan seorang hamba. Salinglah memaafkan sehingga kalian mendapatkan kemuliaan dari Allah! (Al Kafi juz 2 hal. 108 hadits no 5) Rasulullah saw: Siapa yang banyak memaafkan, maka akan panjang umurnya. (Almuddin hal. 315) Rasulullah saw: Maafkanlah kesalahan orang-orang yang berbuat kesalahan niscaya Allah akan melindungi kalian dari takdir yang buruk. (Tanbihul Khawathir juz 2 hal. 120) Imam Jakfar Shadiq as: Tiga keutamaan dunia akhirat; memaafkan orang yang mendhalimimu, menyambung tali silaturrahim orang yang memutuskannya darimu dan bersabar dari tindakan bodoh atasmu. (Al Kafi juz 2 hal. 108 hadits no 3)

Rasulullah saw: Iffah itu akan melahirkan kerelaan, ketenangan, kesenangan, khusyu, ingat kepada Allah, tafakkur dan kedermawanan. Ini semua adalah yang akan dilahirkan dari seorang berakal yang menjaga dirinya dengan

menerima (rela) kepada Allah dan apa yang telah Dia karuniakan kepadanya. (Tuhaful Uql hal. 17) Imam ali as: Penjagaan diri (Iffah) itu akan mengurangi (gejolak) syahwat. (Ghurarul Hikam hadits no 2148) Imam ali as: Penjagaan diri (Iffah) itu akan membuahkan sifat menerima dan merasa cukup (qanaah) (Ghurarul Hikam hadits no 4637) Imam ali as: Penjagaan diri (Iffah) itu akan membuahkan pemeliharaan atas kesucian diri (Ghurarul Hikam hadits no 4593) Imam ali as: Siapa yang menjaga dirinya, maka akan sedikit dosanya dan akan agung di sisi Allah kedudukannya. (Ghurarul Hikam hadits no 8597) Imam ali as: Amal itu akan tumbuh dan berkembang dengan penjagaan diri (Iffah). (Ghurarul Hikam hadits no 4238)

Imam Ali as: Sumber penjagaan diri adalah qanaah (cukup dengan yang ada) dan buahnya adalah sedikitnya duka/ kesedihan. (Mathalibus Su ul hal. 50) Imam Ali as: rela dan merasa cukup dengan yang ada akan melahirkan penjagaan diri (Ghurarul Hikam hadits no 1512) Imam Ali as: Nilai seseorang ditentukan dengan kadar semangatnya dan kesucian dirinya ditentukan dengan kadar kecemburuan (ghirah) nya. (Nahjul Balaghah Kata-kata Hikmah no 47) Imam Ali as: Siapa yang berakal akan menjaga dirinya. (Ghurarul Hikam hadits no 7646)

Rasulullah saw: dua anggota tubuh yang menyebabkan banyak umatku masuk neraka; perut dan kemaluan. (Al Kafi juz 2 hal. 79 hadits no 5) Imam Mohammad al Baqir as: tidak ada ibadah yang lebih utama bagi Allah

SWT dari menjaga kesucian perut dan kemaluan. (Al Kafi juz 2 hal. 79 hadits no 1)

Hendaknya orang-orang yang tidak mampu untuk menikah menjaga dirinya hingga Allah memberikan kepadanya kemampuan dari karuni-Nya. (QS An Nur 33) Orang-orang yang tidak tahu mengiranya sebagai orang yang berkecukupan karena ia memelihara dirinya untuk tidak meminta-minta. (QS Al Baqarqh 273) Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah SWT menyukai sorang pemalu yang memelihara dirinya untuk tidak meminta-minta dan Allah membenci orang yang menghinakan dirinya dengan meminta-minta. (Amliy Syaikh Thsiy hal. 39 hadits no 43) Imam Ali as: Menjaga diri itu pangkal seluruh kebaikan (Ghurarul Hikam Hadits no 1168) Imam Ali as: Menjaga diri itu paling utamanya pekerjaan di masa muda (Ghurarul Hikam Hadits no 529) Imam Ali as: Menjaga diri itu dapat menjaga (kesucian) diri dan menjauhkannya dari kehinaan (Ghurarul Hikam Hadits no 1989) Imam Ali as: Zakat kecantikan (ketampanan) adalah menjaga diri (Ghurarul Hikam Hadits no 5449) Imam Jakfar Shadiq as: jagalah dirimu dari (mengganggu) istri orang lain, maka istri kalian pun akan terjaga. (Al Khishl hal. 55 hadits no 75)

Demikianlah (perintah Allah) dan barangsiapa yang mengagungkan syir-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS Al Hajj 32) Demikianlah (perintah Allah) dan barangsiapa yang mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.

Dan telah dihalalkan bagi kalian semua binatang ternak, terkecuali yang telah diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-hala yangnajis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. (QS Al Hajj 30) Rasulullah saw: sesungguhnya diantara tindakan mengagungkan keagungan Allah SWT adalah menghormati orang yang sudah lanjut usianya, Ahli Al Quran dan Pemimpin yang Adil. (Kanzul Umml haidts no. 25507) Imam Jakfar Shadik di saat ditanya tentang hukum berdiri dalam rangka menghormati orang (yang datang), beliau menjawab: makruh kecuali jika orang itu seagama. (Al Mahsin juz 1 hal. 364 hadis no. 786) Imam Musa Al Kadhim as: agungkanlah orang yang berilmu (alim) karena ilmunya dan janganlah engkau mendebatnya serta kecilkanlah orang yang bodoh karena keodohannya tetapi janganlah engkau mengusirnya, namun dekatilah ia dan ajarilah! (Tuhafatul Uql hal 394)

Rasulullah saw: janganlah kalian bangun (berdiri) seperti yang dilakukan oleh orang-orang non Arab untuk menghormati satu sama lain di antara mereka. (Al Bihr juz 16 hal. 240) Rasulullah saw: siapa yang menginginkan dirinya dikultuskan oleh orang-orang, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neraka. (Al Bihr juz 16 hal. 240) Abu Dzar: aku melihat Salman dan Bilal datang menemui Nabi saw. Di hadapan Nabi salman bersujud dan mencium kaki Nabi saw. Maka Nabi pun melarangnya dan mengatakan kepadanya: wahai Salman janganlah engkau berbuat seperti yang dilakukan oleh orang-orang non Arab ke atas raja-raja mereka! Sungguh aku ini tak lebih sebagai hamba Allah, aku makan dari apa yang dimakan oleh seorang hamba sahaya dan aku duduk seperti seorang hamba sahaya duduk. (Al Bihr juz 76 hal. 63 hadits no. 3) Imam Ali as berkata kepada para penjaga gudang di saat mereka memegang kaki beliau: apa yang kalian lakukan padaku? Mereka menjawab: ini adalah akhlak kami yang telah biasa kami lakukan dalam rangka menghormati para pemimpin kami. Imam Ali mengatakan kepada mereka: demi Allah pemimpinpemimpin kalian tidaklah mendapatkan faedah apapun dari apa yang kalian lakukan selain menyulitkan kalian di dunia dan menyengsaarakan kalian di akhirat. Tidak ada kesengsaraan yang lebih merugikan lebih dari kesengsaraan yang diakhiri dengan siksa dan tidaklah ada yang lebih menguntungkan dari

pada kesederhanaan yang diakhiri dengan keamanan dari api neraka. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 37)

Imam ali as dalam Khotbahnya yang dikenal dengan nama Khotbah Qashiahmengatakan: jika kalian harus memiliki sikap fanatisme, maka hendaklah kefanatikan kalian untuk sifat-sifat dan tindakan yang terpuji, yang telah menjadi barometer kemuliaan antar suku-suku bangsa Arab satu dengan lainnya. Begitu pula antara seorang pemimpin dengan lainnya, yaitu akhlak yang disenangi, sifat memberi maaf pada kesalahan yang besar. Maka bersikaplah fanatik pada menjaga sifat-sifat terpuji dalam pergaulan bertetangga, memenuhi perjanjian, mematuhi dalam kebaikan, menentang kesombongan, bergegas untuk melakukan keutamaan, menahan diri untuk melakukan perbuatan keji, menganggap besar tindakan pembunuhan, bersikap adil dan konsekuen, menahan amarah dan menjauhkan diri dari segala bentuk tindakan merusak di atas muka bumi. (Nahjul Balaghah; Khotbah no 192) Imam Ali as: jika kalian tidak boleh tidak dan harus fanatik, maka fanatiklah untuk memperjuangkan kebenaran dan menolong orang-orang yang tertindas. (Ghurarul Hikam hadits no. 3738)

Dan dari sebagian waktu malam hendaklah engkau melakukan shalat tahajjud sebagai amalan tambahan (sunnah) bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (Q.S Al Isra 79)

Rasulullah saw: Jibril selalu mewasiatkan padaku untuk melakukan shalat malam, sehingga aku merasa orang-orang baik dari umatku tidak akan tidur.

Rasulullah saw: Hendaknya kalian melakukan qiyamullail karena ia merupakan kebiasaan rutin orang-orang yang sholeh sebelum kalian. Sungguh ia merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah dan cara untuk menghindarkan diri dari dosa. Imam Ali as: Qiyamullail dapat menjadikan badan sehat, menjadikan Allah SWT rela, menurunkan rahmat Allah dan berpegang teguh dengan akhlaq para nabi. Janganlah kamu tinggalkan sholat malam, karena sungguh hanya orang-orang yang merugilah yang tidak mendapatkan kesempatan melakukan sholat malam.

Sholat malam dapat memutihkan wajah, mewangikan dan memancing datangnya rezeki.

Di saat orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombogan, yaitu kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa dan adalah mereka lebih berhak memilikinya. Dan adalah Allah maha mengetahui segala sesuatu. (QS Al Fath 26) Rasulullah saw: siapa yang fanatik pada seseorang atau mengharuskan orangorang fanatik pada dirinya, maka ia telah mencabut ikatan keimanan dari lehernya. (Al Kafi juz 2 hal 308 hadits no. 02) Rasulullah saw: siapa yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji (jagung) dari sifat fanatisme, maka Allah akan membangkitkannya kelak bersama orangorang Arab jahiliyah. (Al Kafi juz 2 hal 308 hadits no. 03) Rasulullah saw: bukanlah golongan kami orang yang mengajak orang lain pada sikap fanatisme, bukanlah golongan kami orang yang berperang atas dasar fanatisme dan bukanlah golongan kami orang yang mati atas dasar fanatisme. (Sunan Abi Dawud hadits no. 5121)

Rasulullah saw: Allah SWT berfirman, bahwa bila seorang hamba hidupnya didominasi oleh ibadah padaku, maka Aku jadikan keinginan dan kenikmatannya dengan mengingat-Ku. Jika ia telah kujadikan demikian, maka ia akan jatuh cinta pada-ku dan Aku pun akan mencintainya. Jika ia telah jatuh cinta pada-Ku dan Aku mencintainya, maka Aku angkat tabir antara Aku dengannya, dan Aku jadikan hal itu mendominasi dirinya sehingga ia tidak pernah melupakan-Ku di saat orang-orang lupa pada-Ku. (Kanzul Umml haidts no. 1872)

Pahala Orang yang Jatuh Cinta Namun Berhasil Mempertahankan Kesucian Dirinya Rasulullah saw: siapa yang jatuh cinta pada sesuatu namun ia menyembunyikannya dan menjaga kesucian dirinya hingga akhirnya mati maka ia (terhitung) mati syahid. (Kanzul Umml haidts no. 7000)

Imam Ali as: tidaklah orang yang berjuang di jalan Allah dan mati syahid lebih besar pahalanya dari orang yang mampu berbuat namun ia menahan kesucian dirinya. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 474)

Imam Ali as: memutuskan hubungan dengan orang lain (menyendiri) merupakan sanksi cinta. (Biharul Anwar juz 78 hal 11 hadits no 70) Imam Ali as: siapa yang mencintai sesuatu maka cintanya itu akan membutakan matanya dan menyakitkan hatinya, karenanya ia memandang bukan dengan mata yang sehat, mendengar dengan telinga yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sungguhnya keinginan (syahwat) telah membakar akal pikirannya dan dunia telah mematikan hatinya. (Nahjul Balaghah; Khotbah no 109)

Rasulullan saw: Perbaikilah pergaulanmu dengan temanmu, maka benarlah engkau sebagai seorang muslim. (Amali Syaikh Shaduq hal 168 hadits no 13) Imam Ali as: Gaulilah manusia dengan lidah dan badan kalian dan hilangkanlah mereka dari dalam hati dan amal kalian. (Ghurarul Hikam hadis no 5071) Imam Ali as: berikanlah untuk saudaramu darah dan hartamu. Berikanlah untuk musuhmu keadilan dan sikap konsekuenmu, sedangkan untuk masyarakat umum hadiahkan untuk mereka wajahmu yang ceria dan kebaikanmu. (Biharul Anwar juz 78, hal 50 hadits no 76) Imam Ali as: lazimkanlah pada dirimu kecintaan dan bersabarlah pada tingkah laku orang-orang ke atasmu. (Biharul Anwar juz 74, hal 175 hadits no 6) Imam Ali as: siapa yang bergegas (untuk bersikap) kepada orang-orang dengan apa yang mereka benci maka mereka akan menceritakan tentangnya apa yang mereka tidak ketahui. (Biharul Anwar juz 75, hal 151 hadits no 17) Imam Hasan as: Temanilah (gaulilah) orang-orang sebagaimana engkau ingin orang lain menemanimu. (Almud Diyn hal. 297) Imam Jakfar Shadik as: Berbuat baik dalam pergaulan adalah sepertiga akal. (Tuhafatul Uql hal 366) Imam Musa Al Kadhim as: Kecintaan kepada masyarakat adalah setengah akal. (Tuhafatul Uql hal 403)

wahai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kalian untuk mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kalian menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kalian berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata dan bergaullah dengan mereka secara patut, kemudian bila kalian tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS An-Nisa 19) Imam Ali as dalam wasiatnya kepada putranya Al Hasan as: Janganlah sampai istrimu menjadi orang yang paling celaka karenamu. (Nahjul balghah, Kumpulan Surat no 31) Imam Jakfar sadiq as: Sesungguhnya setiap orang harus mengupayakan adanya tiga perkara di dalam rumah dan keluarganya walaupun tidak sesuai dengan keinginannya; pergaulan yang baik, perluasan (rezeki) dengan perhitungan dan kecemburuan dengan menjaga (kesucian diri). (Biharul Anwar juz 78, hal 226 hadits no 63)

Imam Ali as: Bergaulah dengan orang-orang dengan pergaulan yang mereka akan rindu dan berusaha mencari kalian di saat kalian tidak berada di tengah mereka dan mereka akan menangisi kalian di saat kalian mati meninggalkan mereka. (Nahjul Balghah, Kata-kata Hikmah no 10) Imam Ali as: Hendaknya berkumpul dalam dirimu perasaan membutuhkan dan tidak membutuhkan pada orang lain. Perasaan membutuhkan engkau tampakkan dengan tutur kata yang lembut dan wajah yang ceria dan senyum, sedangkan perasaan tidak membutuhkan kepada mereka adalah dalam rangka memepertahankan kehormatan dan kemuliaanmu. (Manil Akhbr hal. 267 hadits no 1) Imam Mohammad Al Baqir as: Kebaikan urusan manusia adalah dengan pergaulan dan hidup bersama secara proporsional; dua pertiganya dengan kecerdasan (baca; akal, pemikiran dan kepedulian) sedangkan sepertiganya dengan melupakan (mengabaikan) (Biharul Anwar juz 74, hal 167 hadits no 34)

Imam Ali as: Rasulullah saw di saat datang menjenguk orang yang tertimpa musibah mengatakan kepadanya: jarakallh wa rahimakallh (Allah SWT telah mengaruniakan pahala-Nya padamu dan menyayangimu) sedangkan bila ada

yang mengucapkan selamat pada beliau, beliau menjawabnya: Brakallhu lakum wa braka alaikum (Allah telah memberkati kalian) (Musakkinul Fud hal. 108)

Rasulullah saw: Siapa yang menghibur seorang yang tertimpa musibah, maka ia akan mendapatkan pahala seperti yang didapat oleh orang yang dihiburnya. (Biharul Anwar juz 82 hal 94 hadits no 46) Imam Ali as: Siapa yang menghibur seorang ibu yang ditinggal mati oleh anaknya maka Allah akan menempatkannya di singgasananya kelak di hari kiamat di saat tidak ada tempat (nyaman) kecuali singgasana-Nya. (Al Kafi juz 3 hal 227 hadits no 3) Imam Jakfar Sadik as: Cukup bagimu untuk dianggap sebagai tindakan menghibur orang yang tertimpa musibah (takziyah) dengan sekedar melihat (mengunjungi) nya. (Man La Yahduruhul Faqih juz 1 hal 174 hadits no 505)

Rasulullah saw: seorang mukmin yang bergaul dengan masyarakat dan sabar atas gangguan mereka lebih utama dari seorang mukmin yang tidak bergaul dengan mereka karena tidak sabar atas gangguan mereka. (Kanzul Umml 686) Rasulullah saw berkata kepada seorang lak-laki yang akan menaiki sebuah gunung untuk beribadah: sungguh kesabaran salah seorang diantara kalian sesaat atas kejelekan (gangguan) yang ia capai di sebagian negri (kota) Islam lebih baik dari pada ibadahnya dalam kesendiriaannya selama 40 tahun. (Ad Durrul Mantsr juz 1 hal. 161)

Rasulullah saw: Tiga kewajiban orang tua atas anaknya; memberi nama yang baik, mengajarkannya menulis dan mengawinkannya ketika sudah mencapai baligh. (Makarimul Akhlak: 1/474/1627) Imam Ali as: Hak orang tua atas anaknya adalah memberi nama yang baik, memperbaiki adabnya, dan mengajarkannya Al Quran. (Nahjul balaghoh: Al Hikmah: 399) Imam Jakfar Shadiq as: Wajib atas orang tua terhadap anaknya tiga perkara: pilihannya untuk ibunya, dan memperbaiki namanya dan berlebihan dalam mendidiknya. (Biharul Anwar: 78/236/67)

Darinya as: Berbuat baiknya seseorang terhadap anaknya dan berbuat baiknya seorang anak terhadap kedua orang tuanya. (Makarimul Akhlak: 1/475/1633)

Imam Ali as berkata, Dengan sedekah, ajal dapat dilonggarkan.

Sungguh telah ada pada kisah-kisah mereka pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS Yusuf 111) Allah menjadikan malam dan siang silih berganti. Sungguh hal itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang memiliki penglihatan. (QS An Nur 44) Imam Ali as: Terdapat pelajaran (penting) pada perubahan dan perputaran dunia. (Ghurarul Hikam hadis no 6453) Imam Ali as: Andaikan kamu mengambil pelajaran dari usia yang telah engkau sia-siakan, maka pasti engkau akan menjaga (memperhatikan) yang tersisa dari usiamu. (Ghurarul Hikam hadis no 7589) Imam Ali as: Ambillah pelajaran dari perlakuan Allah terhadap kaum-kaum yang sombong sebelum kalian, dimana Allah menurunkan kepada mereka azab dan siksa serta murka-Nya. (Nahjul Balaghah, khotbah No 192)

Rasulullah saw: Allah mewahyukan kepadaku dengan firman-Nya: wahai saudara para Rasul dan saudara para pemberi peringatan peringatkanlah kaummu agar mereka tidak masuk rumahku dan rumah salah seorang hamba-Ku selama mereka masih memiliki tanggungan kedhaliman pada seseorang, sebab aku akan mengutuk dan menjauhkannya dari rahmat-Ku sepanjang ia melaksanakan shalat sampai ia menunaikan tanggungannya.

Rasulullah saw: Siapa yang menggunjing seorang muslim laki atau perempuan, maka Allah SWT tidak akan menerima shalat dan puasanya selama empat puluh hari kecuali orang yang digunjingkannya itu memaafkannya.

Rasulullah saw: Siapa yang meminum minumana keras maka Allah tidak menganggap shalat nya selama empat puluh hari. Imam Ali as: perhatikanlah pakaian dan tempat kalian melakukan shalat jika diperoleh dengan cara tidak benar dan tidak halal maka jangan harap akan diterima Imam Jakfar Shadiq as: Siapa yang memandang wajah ke dua orang tuanya dengan kebencian, maka Allah tidak akan menerima shalatnya sekalipun keduanya penaganiaya (dhalim)

Imam Jakfar Sadiq di saat ditanya tentang apa yang melatarbelakanginya untuk melakukan uzlah, beliau menjawab: zaman telah rusak, saudara-saudaraku telah berubah, karenanya aku mendapatkan kesendirian itu lebih dapat menenangkan hati. (Biharul Anwar juz 47 hal 60 hadits no 116) Imam Hasan Al Askari as: Tingkat kekhawatiran seseorang dari (kejelekan) manusia tergantung pada pengetahuannya tentang mereka. (Biharul Anwar juz 70 hal 111 hadits no 14)

Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa as: jadilah engkau orang yang telah usang bajunya dan baru hatinya, tidak dikenal oleh penduduk bumi namun dikenal oleh penduduk langit. (Al Kafi juz 8 hal 42 hadits no 8) Rasulullah saw: Uzlah itu adalah ibadah (Almud Diyn hal. 341) Imam ali as: Menyendiri itu merupakan kesempatan istirahat (refreshing) bagi para ahli ibadah (Ghurarul Hikam hadis no 661) Imam Ali as: Siapa yang menyendiri dari (keramaian) manusia maka ia sedang bermesraan dengan Allah SWT (Ghurarul Hikam hadis no 8644) Imam Ali as: Siapa yang menyendiri dari (keramaian) manusia, maka ia akan aman dari kejelekan mereka. (Ghurarul Hikam hadis no 8151)

Imam Mohammad Al Baqir as: Gapailah kelanggengan kemuliaan dengan mematikan sifat tamak. (Tuhafatul Uql hal 286) Imam Jakfar Sadiq as: kesedihan duka cita lebih melanggengkan kemuliaan dari pada keceriaan pertemuan. (Biharul Anwar juz 74 hal 180 hadits no 28)

Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Daud as: Wahai Daud Aku meletakkan kemuliaan itu pada ketaatan pada-Ku, namun mereka (manusia) mencarinya dengan berbakti pada raja (dhalim) maka mereka tidak mendapatkannya. (Biharul Anwar juz 78 hal 453 hadits no 21) Lukman menasihati putranya: jika engkau menginginkan kemuliaan dunia, maka putuskanlah harapanmu dari apa yang (dimiliki) oleh manusia di tangantangan mereka. Sungguh para nabi dan shiddiqin mencapai apa yang mereka capai dengan memutuskan keinginan mereka. (Qishashul Anbiy hal. 195 ) Imam Ali as: tidak ada kemuliaan lebih mulia dari pada takwa. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 371) Imam Ali as di saat bermunajat kepada Allah SWT: cukup bagiku sebuah kemuliaan untuk menjadi hamba-Mu dan cukup bagiku sebuah kebanggaan Engkau menjadi Tuhanku. (Al Khishl hal 420 hadits no 14) Imam Ali as: Ketahuilah siapa yang berlaku adil pada orang lain walaupun atas dirinya maka Allah akan menambahkan kepadanya kemuliaan. (Al Kafi juz 2 hal 144 hadits no 4) Imam Ali as: berkecukupanlah (qanaah) maka engkau mulia. (Biharul Anwar juz 78 hal 53 hadits no 90) Imam Mohammad Al Baqir as: Putus asa dari (harta) yang dimiliki oleh orang lain adalah kemuliaan bagi seorang mukmin dalam agamanya. (Al Kafi juz 2 hal 149 hadits no 6) Imam Mohammad Al Baqir as: Tiga perkara yang dilakukan oleh seseorang sehingga Allah tidak menambahkan kepadanya kecuali kemuliaan; memaafkan orang yang berlaku dzalim padanya, memberi orang yang tidak (pernah) memberi kepadanya dan menyabung tali silaturrahim orang yang memutuskan darinya. (Al Kafi juz 6 hal 109 hadits no 10)

Imam Jakfar Sadiq as: Tidak ada seorang hamba yang menahan amarahnya, kecuali Allah tambahkan kepadanya kemuliaan di dunia dan akhirat (Al Kafi juz 2 hal 110 hadits no 5) Imam Hasan Al Askari as:Tidak ada seorang mulia yang meninggalkan kebenaran kecuali ia menjadi hina karenanya dan tidak ada seorang hina yang melakukannya (kebenaran) kecuali ia menjadi mulia karenanya (Biharul Anwar juz 78 hal 374 hadits no 24)

Imam Ali as: Orang yang (merasa) mulia bukan dengan Allah maka ia sebenarnya adalah hina. (Biharul Anwar juz 78 hal 10 hadits no 67) Imam Ali as: ketahuilah! Sesungguhnya tidak ada kemuliaan kecuali bagi orang yang hina di hadapan Allah dan tidak ada ketinggian (derajat) bagi siapapun kecuali bagi yang merendah (tawadhu) di hadapan Allah. (Tuhafatul Uql hal 366) Imam Ali as: tidak ada kemuliaan seperti sifat memaafkan. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 113) Imam Ali Zainal Abidin as: Kepatuhan pada para pemimpin (wali amr) adalah kemuliaan yang sempurna. (Tuhafatul Uql hal 283) Imam Jakfar Sadiq as: Kemuliaan itu adalah engkau menghinakan dirimu untuk Allah di saat Dia mewajibkanmu hal itu. (Biharul Anwar juz 78 hal 228 hadits no 105)

Rasulullah saw: siapa diantara kalian yang menyaksikan sebuah kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lidahnya dan tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman. (At Targhb wat Tarhb juz 3 hal. 223 hadits no 1) Rasulullah saw: Hendaknya tidak ada di antara kalian yang tidak bisa mengatakan yang benar karena kewibawaan seseorang. Dan jika ia mengalami demikian hendaknya mengingat keagungan Allah. Sungguh hal itu tidak akan mendekatkan ajal (kematian) dan tidak akan menjauhkan rezeki. (Kanzul

Umml hadits no 5570) Imam Ali as: Siapa yang tidak melakukan nahi munkar dengan lidah, tangan dan hatinya, maka ia adalah bangkai yang berjalan di antara orang-orang yang hidup. (At Tahdzb juz 6 hal. 181 hadits no. 374) Imam Ali as: Rasulullah menyuruh kami untuk menemui para pelaku maksiat dengan wajah yang bengis (menyeramkan) (Al Kafi juz 5 hal 59 hadits no 10) Imam jakfar Sadiq as: Cukup bagi seorang mukmin sebuah kemuliaan jika ia menyaksikan sebuah kemungkaran Allah mengeahui bahwa di dalam hatinya ada pengingkaran (penolakan) padanya. (Al Kafi juz 5 hal 60 hadits no 1)

Rasulullah saw: siapa yang menyuruh kepada kebaikan hendaklah ia menyuruh kebaikan itu dengan cara yang baik. (Kanzul Umml hadits no 5523) Imam Ali as: sungguh aku tahan diriku untuk melarang orang lain melakukan sesuatu yang aku sendiri masih melakukannya atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang aku sendiri tidak melakukan terlebih dahulu. (Ghurarul Hikam hadis no 3780)

Rasulullah saw: kalian hendaknya melaksanakan amar makruf nahi munkar dan kalau tidak, maka akan datang azab Allah untuk seluruh kalian. (Was ilusy Syiah juz 11 hal. 408 hadis no 12)

Hendaklah ada diantara kalian sekelompok yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh yang makruf dan mencegah dari kemunkaran dan merekalah orangorang yang beruntung. (QS Ali Imran 104) Kalian adalah sebaik-baik umat di tengah-tengah manusia, kalian menyuruh kepada makruf, mencegah dari kemunkaran dan beriman kepada Allah. Andaikan orang-orang ahlul kitab itu beriman, maka hal itu akan lebih baik bagi mereka, namun sebagian mereka beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS Ali Imran 110) Dan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan sebagian mereka adalah pemimpin (penolong) bagi yang lain, mereka menyuruh kepada makruf dan mencegah kemunkaran (QS At Taubah 71) Rasulullah saw: Siapa yang menyuruh kepada makruf dan mencegah kemunkaran, maka dia adalah khalifah Allah dan khalifah Rasulullah di muka

bumi ini. (Mustadrakul Was il juz 12 hal. 179 hadis no 13817) Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah SWT membenci seorang mukmin yang lemah dan tidak memiliki (komitmen) agama. Maka ada yang bertanya kepada beliau: siapakah gerangan orang mukmin yang tidak memiliki (komitmen) agama? Beliau menjawab: yaitu yang tidak mencegah kemunkaran. (Al Kafi juz 5 hal 59 hadits no 15)

Rasulullah saw: janganlah engkau meremehkan sebuah perbuatan baik apapun, walaupun sekedar engkau bermuka manis di saat bertemu dengan saudaramu. (Kanzul Faw id Al Karajikiy juz 1 hal 212 ) Imam Ali as: Janganlah engkau menganggap remeh sebuah perbuatan baik apapun yang engkau bisa melakukan yang lebih besar darinya karena sikap mementingkan orang lain (itsar) sesungguhnya sebuah perbuatan baik yang kecil (remeh) di saat dibutuhkan lebih bermanfaat dari pada sebuah perbuatan besar di saat tidak dibutuhkan. Kerjakanlah olehmu setiap hari apa yang menjadi kebenaran untukmu. (Al Jafariyyt 233)

Rasulullah saw: siapa yang menuntun seorang yang buta berjalan empat puluh langkah di tanah yang lapang, maka baginya emas sepenuhnya yang ia lewati tidak kurang sedikitpun walau seujung jarum. Dan jika ia menuntunnya di tempat yang penuh dengan rintangan dan dia selamat dari seluruh rintangan itu, maka akan mendapatkan kebaikannya di timbangan kelak di hari kiamat lebih luas dari dunia seratus ribu kali. (Biharul Anwar juz 75 hal 15 hadits no 8) Rasulullah saw: ada seorang hamba yang masuk ke surga karena pahala menyingkirkan sebuah duri dari sebuah jalan umum kaum muslimin. (Al Khishl hal 32 hadits no 111) Rasulullah saw : Siapa yang membangun di sebuah pinggir jalan tempat (istirahat) bagi para musafir, maka Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat sebagai seorang yang tampan dan wajahnya laksana sebuah permata yang penuh cahaya sehingga menyinari seluruh penduduk surga. (Tsawbul aml hal. 343) Rasulullah saw: Siapa yang membela kaum muslimin atas permusuhan orang yang memusuhinya dengan air atau api, maka wajiblah baginya surga. (Al Kafi juz 5 hal 55 hadits no 3)

Imam Jakfar Sadiq as: Aku mendapatkan kebaikan itu sama dengan namanya dan tidak ada sesuatu yang lebih utama darinya selain pahalanya. (Makrimul Akhlq juz 1 hal 294 hadits no 915)

Rasulullah saw: Menyempurnakan (melanjutkan) sebuah kebaikan lebih utama dari memulainya. (Amli Syaikh Thusi hal 596 hadits no 1235) Imam Ali as: Siapa yang tidak menumbuhkan/mengembangkan kebaikannya, maka ia telah merusak dan menyia-nyiakannya. (Ghurarul Hikam hadis no 9115) Imam Musa Al Kadhim as: Perbuatan baik tidak dianggap (sempurna) sebagai sebuah perbuatan baik bagi pelakunya kecuali dengan tiga hal: ia menganggapnya kecil, ia menutupinya dan mempercepatkannya. Siapa yang mengecilkan sebuah perbuatan baik di hadapan seorang mukmin, maka ia telah membesarkan saudaranya sedangkan yang membesarkan sebuah kebaikan, maka ia telah mengcilkan saudaranya. Siapa yang menutupi apa yang ia berikan dari pekerjaan baik , maka ia telah memuliakannya dan siapa yang mempercepat apa yang ia janjikan maka ia telah me................ pemberian. (Tuhafatul Uql hal 403)

Imam Ali as: hidupkanlah kebaikanmu dengan mematikannya. (Ghurarul Hikam hadis no 2282) Imam Ali as: jika ada yang berbuat baik padamu, maka ingatlah ia, namun jika engkau berbuat baik (kepada orang lain) maka lupakanlah (Ghurarul Hikam hadis no 4000 dan 4001) Imam Ali as: tolok ukur kebaikan adalah di saat engkau tidak mengungkitnya (Ghurarul Hikam hadis no 9724)

Dia tidak dapat disaksikan oleh mata (kepala) namun Dia menyaksikan setiap mata. (Q S Al Anam 103)

Rasulullah saw: di saat aku melakukan perjalanan Isra dan Miraj malaikat Jibril mengantarkanku ke tempat yang dia sendiri belum pernah menginjaknya, maka disingkaplah (tirai) padaku dan Allah memperlihatkan kepadaku dari cahaya keagungan-Nya apa yang Dia cintai. (At Tauhid hal 108 hadits no 4)

Imam Ali as: Orang yang mengenal Allah itu wajahnya berseri-seri dan tersenyum namun hatinya dipenuhi oleh ketakutan dan kesedihan. (Ghurarul Hikam hadis no 1985) Imam Ali as: Rindu (ingin bertemu dengan Allah) adalah ciri orang-orang yang mengenal Allah (Arif) (Ghurarul Hikam hadis no 855) Imam Ali as: Takut (kepada Allah) itu adalah pakaian orang-orang arif. (Ghurarul Hikam hadis no 664) Imam Ali as: Menangis karena takut kepada Allah dari menjauh dari-Nya merupakan ibadah orang-orang arif. (Ghurarul Hikam hadis no 1791)

Imam Ali as: pengetahuan diri adalah paling bermanfaatnya makrifah. (Ghurarul Hikam hadis no 9865) Imam Ali as: Siapa yang berhasil mengenal jiwa (diri) nya, maka ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar. (Ghurarul Hikam hadis no 9965) Imam Ali as: Bagaimana orang yang tidak mengenal dirinya akan mengenal selainnya (Ghurarul Hikam hadis no 6998) Imam Ali as: siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan berusaha bersungguhsungguh (menjaga)nya. Dan siapa yang tidak mengenalnya, maka ia akan mengabaikannya. (Ghurarul Hikam hadis no 7855-7856) Imam Ali as: siapa yang mengenal Allah, maka ia akan mengesakan-Nya siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan melepaskan (dirinya dari ketergantungan pada selain Allah, Pent.) siapa yang mengenal (hakikat) dunia maka ia akan bersikap zuhud siapa yang mengenal (hakikat) manusia maka ia akan menyendiri. (Ghurarul Hikam hadis no 7829 - 7832) Imam Ali as: orang yang paling mengenal dirinya adalah orang yang paling takut kepada Tuhannya. (Ghurarul Hikam hadis no 2126)

Imam Ali as: siapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhannya. (Ghurarul Hikam hadis no 7946) Imam Ali as: seyogyanya orang yang mengetahui kemuliaan dirinya, maka ia akan menghindarkan dirinya dari kehinaan dunia. (Ghurarul Hikam hadis no 1093) Imam Ali as: Seyogyanya orang yang mengenal dirinya selalu bersikap qanaah dan menjaga kehormatannya. (Ghurarul Hikam hadis no 10927) Imam Ali as: Seyogyanya orang yang mengenal dirinya selalu dalam keadan sedih dan waspada. (Ghurarul Hikam hadis no 10927) Imam Zainal Abidin as: Ya Alla jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang mengenal diri mereka, meyakini tempat tinggal (akhir) mereka sehingga mereka menghabiskan usianya dalam ketaatan pada-Mu. (Biharul Anwar juz 94 hal 128 hadits no 19)

Rasulullah saw: Cahaya hikmah itu adalah lapar, sedangkan yang menjauhkan dari Allah itu adalah kenyang dan yang mendekatkan kepada Allh itu adalah cinta pada orang-orang miskin dan mendekati mereka, karenanya janganlah kalian (selalu) kenyang agar tidak dipadamkan cahaya makrifah dari diri kalian. (Biharul Anwar juz 70 hal 71 hadits no 20)

Rasulullah saw: Paling utama iman kalian adalah yang paling utama pengetahuannya di antara kalian. (Jmiul Akhbr juz 36 hal. 18) Imam Ali as: Ilmu itu adalah awal petunjuk dan makrifah itu akhir tahapan. (Ghurarul Hikam hadis no 2061) Imam Ali as: Pengetahuan itu adalah cahaya hati. (Ghurarul Hikam hadis no 538) Imam Husain as: Belajar-mengajar ilmu merupakan perkawinan makrifah. (Biharul Anwar juz 78 hal 128 hadits no 11)

Imam Jakfar Shadiq as: Allah tidak akan menerima amalan tanpa pengetahuan, dan sebaliknya tidak (bernilai) makrifah tanpa amal, maka siapa yang memiliki makrifah, makrifah tersebut akan mendorongnya untuk beramal dan siapa yang tidak beramal maka berarti ia tidak memiliki makrifah. (Al Kafi juz 1 hal 44 hadits no 2)

Rasulullah saw: siapa yang membela kehormatan saudaranya, maka ia akan memiliki penghalang untuk masuk neraka. (Amliy Syeikh Mufyd hal 338) Rasulullah saw: siapa yang membela kehormatan saudaranya, maka ia pasti masuk surga. (Was ilusy Syiah juz 8 hal 606 hadits no 3)

Imam Zainal Abidin as: siapa yang menghindarkan diri dari mengganggu kehormatan orang lain, maka Allah akan menghidarkannya dari keterjerumusan di hari kiamat. (Shahfatul Imm Ar Ridha as hal 85)

Imam Ali as: Orang yang paling kikir atas barang dagangannya adalah orang yang paling dermawan atas kehormatannya. (Ghurarul Hikam hadis no 3190) Imam Ali as: Seutama-utama kekayaan adalah kekayaan yang dapat menjaga kehormatan. (Ghurarul Hikam hadis no 3038) Imam Ali as: siapa yang kikir atas kehormatannya, maka hendaklah ia menghindari perdebatan. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 362) Imam Jakfar Shadiq as: Jika telah tipis kehormatan itu, maka sulitlah untuk dikumpulkan (Almud dyn hal. 303)

Rasulullah saw: siapa yang tidak mau menerima alasan orang yang benar atas salah, maka ia tidak berhak menemuiku di telaga haudh. (Kanzul mml 7032) Imam ali as: Terimalah alasan saudaramu dan bila ia tidak memiliki alasan, maka carikanlah alasan baginya. (Biharul Anwar juz 74 hal 165 hadits no 29)

Imam Ali as: Orang yang paling berakal adalah orang yang paling banyak menerima alasan orang lain dan memaafkannya. (Ghurarul Hikam hadis no 2988) Imam Ali Zainal Abidin as: Jika ada orang yang mengejekmu (mengumpamu) di sebelah kananmu kemudian ia berpindah ke sebelah kirimu sambil memohon maaf dari mu, maka terimalah alasan dan maafnya. (Biharul Anwar juz 78 hal 141 hadits no 34)

Rasulullah saw: waspadalah olehmu lari dari tanggungjawab dengan mencaricari alasan (pembenar), karena ia merupakan bagian dari kesyirikan yang tersembunyi. (Mishbhusy Syar ah hal 402) Imam Hasan as: waspadalah olehmu lari dari tanggungjawab dengan mencaricari alasan, karena seorang mukmin tidak berbuat kejelekan sehingga harus lari dari tanggungjawab dengan mencari-cari alasan, sedangkan orang munafiklah yang setiap hari berbuat kejahatan dan mencari-cari alasan demi lari dari tanggungjawab atas perbuatan jeleknya (Tuhafatul Uql hal 248) Imam Jakfar Shadiq as: tidak selayaknya seorang mukmin menghinakan dirinya. Aku (perawi) bertanya kepada beliau: dengan apa ia menghinakan dirinya. Beliau menjawab: dengan melakukan sesuatu yang kemudian ia lari dari tanggungjawab atas perbuatannya dengan berbagai alasan. (Misyktul Anwr hal 50)

Imam Ali as: Manusia adalah musuh sesuatu yang tidak diketahuinya. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 172)

Lukman as berwasiat kepada anaknya: wahai anakku, hendaklah engkau menjadikan maaf dan ungkapan kesukaanmu padanya sebagai senjata untukmu atas musuhmu dengan demikian pastilah engkau akan mengalahkannya dan janganlah kau menyingkirkannya jauh-jauh darimu sehingga akan tampak baginya apa yang ada dalam dirimu, maka ia akan menyiapkan dirinya untuk menyerangmu. (Amliy Syeikh Shaduq hal 532)

Imam Ali as: siapa yang (dapat) tidur karena kepercayaan pada musuh, maka ia akan dibangunkan oleh tipu muslihat (musuh)nya. (Ghurarul Hikam hadis no 8672) Imam Ali as: siapa yang tidur maka tidak akan dibiarkan tidur (oleh orang lain) (Nahjul Balghah surat no 62) Imam Ali as: janganlah kamu menganggap kecil seorang musuh walaupun ia lemah. (Ghurarul Hikam hadis no 10216)

Rasulullah saw: musuh yang paling memusuhimu adalah dirimu yang ada diantara dua sisimu. (Tanbhul Khawthir juz 1 hal. 259) Imam Ali as: Musuh yang paling memusuhi setiap orang adalah emosi dan syahwat nya, karenanya siapa yang berhasil menundukkan keduanya, maka akan naik derajatnya hingga menggapai puncak (keinginannya). (Ghurarul Hikam hadis no 3269)

Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya di antara istri dan anakmu ada yang menjadi musuhmu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi mereka serta mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang. (QS At taghbun 14) Imam Ali as: Perut setiap orang adalah musuhnya. (Ghurarul Hikam hadis no 4424) Imam Mohammad Al Jawad as: sungguh telah memusuhumi yang telah menutupimu dari perkembangan (kemajuan) karena mengikuti keinginannya. (Almud Diyn hal 309)

Imam Ali as: Sebab permusuhan adalah kurangnya perhatian. (Ghurarul Hikam hadis no 6302) Imam Ali as: Setiap sesuatu memiliki benih dan benih permusuhan itu adalah senda gurau. (Ghurarul Hikam hadis no 7316)

Rasulullah saw: tidak pernah Jibril melakukan perjanjian padaku lebih dari keharusan untuk tidak melancarkan permusuhan (dengan orang-orang) (Al Kafi juz 2 hal 302 hadits no 11) Rasulullah saw: Tidak ada larangan yang lebih besar selain menyembah berhala dari pada pelarangan untuk mencaci maki orang. (Tuhafatul Uql hal 42) Siapa yang mencaci maki orang lain, maka jatuhlah kepribadiannya dan hilanglah kemuliaannya. (Amli Syaikh Thusi hal 512 hadits no 1119) Imam Ali as: Puncak kebodohan adalah memusuhi orang-orang (lain) (Ghurarul Hikam hadis no 5247) Imam Mohammad Al Baqir as: Waspadalah kalian dari permusuhan, karena ia akan merusak hati dan menumbuhkan kemunafikan. (Hilyatul Awliy juz 3 hal 184 hadits no 235)

Imam Ali as: Orang yang paling adil adalah orang yang bisa berbuat konsekuen (proporsional) di saat ia kuat. (Ghurarul Hikam hadis no 3242) Imam Ali as: Orang yang paling adil adalah orang yang paling (dapat) memutuskan dengan benar. (Ghurarul Hikam hadis no 3014) Imam Ali as: puncak keadilan adalah sikap adil seseorang terhadap dirinya. (Ghurarul Hikam hadis no 6368)

Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan(kebenaran) karena Allah, menjadi saski dengan adil dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! Karena adil itu lebih dekat kepad takwa dan bertakwalah keapda Allah sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS Al Maidah 8) Imam Ali as berwasiat kepada putranya Al Hasan: Saya wasiatkan kepadamu untuk bertakwa kepada Allah di saat kecukupan dan kekurangan dan hendaklah berbuat adil pada kawan dan lawan. (Tuhafatul Uql hal 88)

Rasulullah saw: siapa yang bergaul dengan orang (masyarakat) dan tidak melakukan kedhaliman kepada mereka, berbicara dengan mereka namun tidak berdusta, berjanji untuk mereka dan tidak mengingkarinya, maka dia telah sempurna kepribadiannya, nampak keadilannya, wajib untuk dianggap sebagai saudara dan haram hukumnya untuk dipergunjingkan. (Al Khishl hal 208) Siapa yang berteman dengan seseorang dengan baik sebagaimana ia juga ingin diperlakukan demikian, maka ia adalah orang yang adil. (Kanzul Faw id juz 2 hal 168)

Imam Ali as: Keadilan adalah sebuah pondasi yang dengannya berdiri tegak dunia (alam). (Mathlibus Su l hal. 61) Imam Ali as: Allah SWT menjadikan keadilan sebagai pengayom untuk seluruh manusia, pembersih segala bentuk kedhaliman dan perbuatan dosa serta bukti ketinggian dan keluhuran Islam. (Ghurarul Hikam hadis no 4789) Imam Ali as: Keadilan adalah pengayom bagi dan hiasan bagi para pemimpin. (Ghurarul Hikam hadis no 1954) Imam Ali as: Dengan keadilan maka rakyat akan mendapatkan kebaikannya. (Ghurarul Hikam hadis no 4215) Imam Ali as: Dengan keadilan maka akan berlipat ganda keberkahan. (Ghurarul Hikam hadis no 4211) Imam Ali as: Keadilan adalah sistem kepemimpinan (Ghurarul Hikam hadis no 774) Imam Ali as: Tak ada pembangunan (penyejahteraan) sebuah kota (negara) yang lebih bernilai dari pada keadilan. (Ghurarul Hikam hadis no 9543) Imam Ali as di saat ditanya tentang keutamaan keadilan atau kedermawanan, beliau Menjawab: Pertama, keadilan adalah meletakkan segala urusan pada tempat (porsi) nya, sedangkan kedermawanan mengeluarkannya dari tempatnya ke tujuannya yang benar. Kedua, keadilan merupakan sebuah kaidah umum sedangkan kedermawanan adalah kasuistik, karenanya keadilan lebih mulia dan utama. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 437) Sayyidah Fatimah Az Zahra as: Allah mewajibkan keadilan untuk menjadikan hati tenang. (Ilalusy Syar i juz 2 hal 248)

Imam Jakfar Shadiq as: Keadilan itu lebih manis dari air yang diminum oleh orang yang sedang kehausan. (Al Kafi juz 2 hal 146 hadits no 11) Imam Jakfar Shadiq as: Keadilan itu lebih manis dari madu, lebih lembut dari mentega dan lebih wangi dari minyak misik. (Al Kafi juz 2 hal 147 hadits no 15)

Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah SWT menyukai kebaikan yang disegerakan. (Al Kafi juz 2 hal 142 hadits no 4) Imam Ali as: Perlahan-lahan itu terpuji dalam segala sesuatu kecuali dalam (memanfaatkan) kesempatan untuk kebaikan. (Ghurarul Hikam hadis no 1937) Imam Jakfar Shadiq as: Ayahku berkata: jika kamu berkeinginan untuk berbuat kebaikan, maka bersegeralah, karena kamu tidak mengetahui apa yang akan terjadi (kemudian). (Al Kafi juz 2 hal 142 hadits no 3)

Manusia telah diciptakan (dengan tabiat) tergesa-gesa. Aku akan tunjukkan kepadanya tanda-tanda kebesaran-Ku, maka hendaklah kalian tidak tergesagesa. (QS. Al Anbiya 37) Dan mausia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mndoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS. Al Isra 11) Rasulullah saw: Sesungguhnya yang mencelakakan banyak orang itu adalah ketergesa-gesaan. Jikalau mereka bersabar dan menahan diri, maka tak ada seorang pun yang celaka. (Al Mahsin juz 1 hal. 340 hadis no 697) Rasulullah saw: Perlahan-lahan itu dari Allah dan tergesa-gesa itu dari setan. . (Al Mahsin juz 1 hal. 340 hadis no 698) Imam Ali as: Tergesa-gesa itu menyebabkan ketergelinciran. (Ghurarul Hikam hadis no 432) Imam Ali as: Dengan tergesa-gesa akan banyak ketergelinciran ke dalam kesalahan (Ghurarul Hikam hadis no 9740) Imam Ali as: Bersama kesabaran dan perlahan-lahan akan datang keselamatan

dan bersama denagn ketergesa-gesaan akan datang penyesalan. (Al Khishl hal 100 hadits no 52 )

Imam Ali Al Hadi as di saat ditanya oleh Ibnus Sikkit tentang mukjizat Nabi Musa yang merubah tongkatnya menjadi ular dan tangannya bersinar cahaya, sementara Nabi Isa dilengkapi dengan mukjizat pengobatan dan Nabi Muhammad dengan keindahan bahasa dan tutur katanya? Beliau mejawab: Sesungguhnya Allah SWT maha tahu kepada siapa nabi-Nya diutus Nabi Musa diutus pada kaum yang memiliki kehebatan dalam sihir, maka Allah membekali Nabi-Nya dengan sesuatu yang mengalahkan sihir mereka dan tak seorang pun dapat melawannya. Adapun Nabi Isa Allah SWT utus pada kaum yang banyak menderita penyakit berat yang menyebabkan mereka tidak bisa bangun dari tempatnya, maka mereka membutuhkan pengobatan. Nabi Isa berhasil mengobati mereka yang demikian, yang tuli, yang bisu dan bahkan menghidupkan yang telah mati dengan izin Allah SWT. Begitu pula dengan Nabi Muhammad saw yang diutus pada kaum yang memiliki keahlian dan kepiawaian dalam berkhotbah dan bertutur kata (syair) maka Allah membekali Nabi kita dengan nasehat dan kata hikmah yang mengalahkan mereka dan membuktikan kebenaran apa yang dibawanya. (Al Kafi juz 1 hal 24 hadits no 20)

Imam Jakfar Shadiq as: Mukjizat itu tidak diberikan oleh Allah kecuali kepada para Nabi, Rasul dan Imam demi membedakan antara yang benar dengan yang palsu dan bohong. (Ilalusy Syara i juz 1 hal 362)

Imam Ali as: Bagaimana manusia itu bisa membanggakan dirinya padahal awal (keberadaannya) adalah air sperma yang menjijikan dan akhir dari kehidupannya adalah bangkai yang berbau busuk sementara antara ke duanya dia merupakan toilet berjalan yang membawa kotoran dalam dirinya. (Ghurarul Hikam hadis no 9666) Imam Mohammad Al Baqir as: Tutuplah jalan menuju ujub itu dengan pengetahuan akan (hakikat) dirimu (makrifatun nafs). (Tuhafatul Uql hal 285) Imam Jakfar Shadiq as: Jikalau perjalanan di atas jembatan (Shirath) itu adalah sebuah kebenaran, maka mengapa masih ada ujub? (Amliy Syeikh Shaduq hal 16)

Rasulullah saw menyifati orang yang berakal dengan mengatakan: Menganggap banyak kebaikan orang lain yang sedikit dan menganggap sedikit perbuatan baik sendiri yang banyak. (Mustadrak Al Wasa il Juz 1 Hal. 132 Hadits No. 184) Imam Mohammad Al baqir as: Anggaplah ketaaan yang banyak kepada Allah yang kamu lakukan itu sedikit demi mendidik diri agar tidak sombong dan demi mendapatkan ampunan (dari Allah) (Tuhaful Uqul 385) Imam Jakfar Shadiq as: Iblis yang terkutuk berkata kepada para bala tentaranya: jika aku sudah berhasil mengganggu anak cucu Adam sehingga ia melakukan tiga hal, maka aku tidak ambil pusing lagi atas pekerjaan apapun yang ia lakukan, sebab semuanya akan tertolak. Tiga hal itu adalah sebagai berikut: o o o Dia memiliki anggapan bahwa amal (baik) nya banyak Dia melupakan dosanya Dia dikuasai oleh sifat ujub

(Al Khishl hal 112 )

Imam Ali as: Tidak ada kesendirian lebih menakutkan dari pada ujub (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 113) Imam Ali as: Sifat membanggakan diri pada hakikatnya adalah menampakkan kekurangan. (Ghurarul Hikam hadis no 954) Imam Ali: Membanggakan diri itu adalah sebuah kebodohan. (Ghurarul Hikam hadis no 62) Imam Ali as: sebuah perbuatan jelek yang engkau rasakan sebagai sebuah kejelekan lebih baik di sisi Allah dari pada sebuah kebaikan yang menjadikanmu membanggakan diri sendiri. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 46) Imam Ali as: waspadalah, janganlah engkau merelai dirimu sehingga banyak yang marah padamu. (Ghurarul Hikam hadis no 2642)

Imam Ali as: buah dari pada ujub adalah permusuhan. (Ghurarul Hikam hadis no 4606) Imam Ali as: Membanggakan diri itu lawan kebenaran dan merusak kecerdasan. (Tuhafatul Uql hal 74) Imam Ali as: Ujub itu merusak akal. (Ghurarul Hikam hadis no 726) Imam Ali as: Ujub itu menghalangi pertambahan dan perkembangan. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 167) Imam Baqir dan Imam Shadiq as: Sesungguhnya Allah SWT berfirman: Ada di antara hambaku yang memohon dari-Ku agar dapat melakukan sebuat perbuatan baik yang Aku cintai, namun Aku tidak berikan (kesempatan) itu kepada-Nya agar dia tidak memiliki sifat ujub atas perbuatannya. (Az-Zuhdu, Husein bin Said hal. 68 hadits no 179) Imam Jakfar Shadiq as: Siapa yang dirasuki sifat ujub, maka ia akan binasa. (Al Kafi juz 2 hal 313 hadits no 2)

1. Imam Ali as: Itibar itu akan menghasilkan keterpeliharaan dari dosa dan maksiat (ishmah). (Ghurarul Hikam hadis no 515)
2.

2. Imam Ali as: Terus-menerus mengambil pelajaran (itibar) akan mencerahkan dan menjauhkan diri dari maksiat dan dosa. (Ghurarul Hikam hadis no 879)
3.

3. Imam Ali as: Siapa yang banyak melakukan itibar, maka akan sedikit ketergelincirannya dalam kesalahan. (Ghurarul Hikam hadis no 8056)

Sungguh telah ada pada kisah-kisah mereka pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS Yusuf 111)

Allah menjadikan malam dan siang silih berganti. Sungguh hal itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang memiliki penglihatan. (QS An Nur 44) Imam Ali as: Terdapat pelajaran (penting) pada perubahan dan perputaran dunia. (Ghurarul Hikam hadis no 6453) Imam Ali as: Andaikan kamu mengambil pelajaran dari usia yang telah engkau sia-siakan, maka pasti engkau akan menjaga (memperhatikan) yang tersisa dari usiamu. (Ghurarul Hikam hadis no 7589) Imam Ali as: Ambillah pelajaran dari perlakuan Allah terhadap kaum-kaum yang sombong sebelum kalian, dimana Allah menurunkan kepada mereka azab dan siksa serta murka-Nya. (Nahjul Balaghah, khotbah No 192)

Rasulullah saw: Ambillah pelajaran! Sungguh tidak akan lagi azab seperti yang menimpa orang-orang sebelum kalian. (Kanzul Faw id juz 2 hal 36) Imam Ali as: Seorang mukmin memandang dunia dengan pandangan untuk mengambil pelajaran darinya dan memanfaatkannya untuk sekedar menutupi kebutuhan (kelaparan) dirinya. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 367) Imam Ali as: orang yang tidak memiliki ilmu (jahil) sedikit dapat mengambil pelajaran. (Ghurarul Hikam hadis no 7837) Imam Ali as: Mengambil pelajaran itu adalah pengingat yang tulus. Siapa yang berfikir, maka ia akan mengambil pelajaran dan siapa yang mengambil pelajaran maka ia akan menyingkirkan dirinya dari keramain (uzlah) dan siapa yang menyingkirkan dirinya dari keramaian, maka ia selamat. (Biharul Anwar juz 78 hal 92 hadits no 101) Imam Ali as: Mengambil pelajaran itu akan menuntun kepada kebenaran. (Biharul Anwar juz 78 hal 92 hadits no 101) Imam Ali as: siapa yang mengambil pelajaran, maka ia akan memandang dengan benar dan siapa yang memandang dengan benar ia akan memahami dan siapa yang memahami maka ia akan tahu (memiliki ilmu) (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 208)

Nabi Isa as: Dengan sejujurnya aku katakan kepada kalian: sebagaimana seorang sakit yang tidak merasa tertarik kepada makanan yang lezat pada saat ia sedang sakit, maka begitu juga para budak dunia tidak memiliki ketertarikan (semangat) untuk beribadah dan tidak merasakan manisnya karena apa yang ia rasakan dari manisnya dunia. (Tuhaful Uql hal 507) Rasulullah saw: Penyakit ibadah itu adalah tenggang waktu (kosong tanpa ibadah) (Tuhaful Uql hal 6) Imam Jakfar Shadiq as: Janganlah kalian memaksakan pada diri kalian untuk (melakukan) ibadah. (Al Kafi juz 2 hal 82 hadits no 2)

Rasulullah saw: Ibadah yang paling utama adalah (belajar) ilmu pengetahuan. (Al Khishl hal 30 hadits no 104) Rasulullah saw: Ibadah yang paling besar pahalanya adalah yang paling berat (susah) (Qurbul Isnd hal. 135 hadis 475) Rasulullah saw: Ibadah yang dilakukan dengan tetap memakan makanan haram sama dengan bangunan yang dibangun di atas pasir atau di atas air. (Uddatud Diy hal.141) Imam Ali as: Ibadah yang paling utama adalah (menjaga) kesucian dan kemuliaan diri (aff). (Al Kafi juz 2 hal 468 hadits no 8) Imam Ali as: Ibadah paling utama adalah mengalahkan kebiasaan (buruk) (Ghurarul Hikam hadis no 2873) Imam Ali as: Ibadah paling utama adalah sikap zuhud (Ghurarul Hikam hadis no 2872) Imam Jakfar Shadiq as: Ibadah paling utama adalah mengenal Allah dan rendah hati pada-Nya. (Tuhafatul Uql hal 364)

Imam Jakfar Shadiq as: Ibadah paling utama adalah berfikir (merenung) tentang Allah dan kekuasaan-Nya. (Al Kafi juz 2 hal 55 hadits no 3) Imam Jakfar Shadiq as: Demi Allah tidak ada ibadah yang melebihi ketinggiannya di sisi Allah dari menyerahkan (menunaikan) hak seorang mukmin. (Al Ikhtishsh hal 28) Imam Jakfar Shadiq as: Orang yang paling abid adalah orang yang mendirikan kewajiban-kewajibannya (Al Khishl hal 16 hadits no 56) Imam Ali Ar Ridha as: Bukanlah ibadah itu dengan banyak berpuasa dan melaksanakan shalat, namun ibadah itu dengan banyak bertafakkur dalam hal Allah SWT. (Tuhaful Uql hal 442) Imam Mohammad Al Jawad as: Ibadah yang paling utama adalah ikhlas. (Tanbhul Khawthir juz 2 hal. 109)

Imam Jakfar Shadiq as: Pelaku ibadah itu ada tiga macam; sekelompok orang beribadah kepada Allah karena takut, maka itu adalah ibadah para budak. Sekelompok orang beribadah kepada Allah karena mengharapkan pahala, maka itu adalah ibadah para pedagang (pekerja Sekelompok orang beribadah kepada Allah karena cinta kepada-Nya, maka itu adalah ibadah orang-orang merdeka dan paling utamanya ibadah. (Al Kafi juz 2 hal 84 hadits no 205) Imam Jakfar shadiq as: siapa yang mematuhi seseorang dalam hal maksiat kepada Allah, maka ia telah menyembahnya. (Al Kafi juz 2 hal 398 hadits no 8) Imam Mohammad al Jawad as: Siapa yang mendengarkan pembicara maka ia telah menyembahnya, jika pembicara itu bersumber dari Allah maka ia telah menyembah Allah dan jika bersumber dari setan, maka ia telah menyembah setan. (Al Kafi juz 6 hal 434 hadits no 24)

Nabi Isa Al masih berkata pada seorang laki-laki: apa yang kamu sedang kerjakan ? dia menjawab: saya beribadah. Beliau bertanya lagi: siapa yang mencukupkan kebutuhan keseharianmu? Dia menjawab: saudaraku. Beliau berkata: saudaramu lebih abid darimu. (Tanbhul Khawthir juz 1 hal. 65) Rasulullah saw: Ibadah itu memiliki sepuluh bagian; sembilan bagian darinya adalah mencari rezeki yang halal. (Biharul Anwar juz 103 hal 18 hadits no 81) Rasulullah saw: Pandangan seorang anak kepada kedua orang tuanya yang didasari kecintaan kepada keduanya adalah ibadah. (Tuhafatul Uql hal 46) Rasulullah saw: Memandang seorang alim itu adalah ibadah, memandang seorang pemimpin yang adil itu adalah ibadah, memandang kedua orang tua dengan penuh kecintaan dan kasih sayang adalah ibadah dan memandang saudara sesama yang engkau cintai karena Allah adalah ibadah. (Amli Syaikh Thusi hal 454) Rasulullah saw: Bebaik sangka kepada Allah SWT merupakan ibadah kepadaNya. (Ad Durratul bhirah hal 18) Imam Ali as: Berfikir (merenung) dalam hal penciptaan langit dan bumi merupakan ibadahnya para mukhlisin. (Ghurarul Hikam hadis no 1792) Imam Ali as: Termasuk ibadah bertutur kata yang lembut dan menebarkan salam. (Ghurarul Hikam hadis no 3421) Imam Jakfar Shadiq as: Sesungguhnya di atas sebuah ibadah terdapat ibadah yang lebih utama. Namun kecintaan kepada kami Ahlul Bayt adalah ibadah yang paling utama. (Al Mahsin juz 1 hal. 247 hadis no 462)

Rasulullah saw: tidak (sempurna) ibadah tanpa keyakinan. (Kanzul Faw id juz 1 hal 55) Rasulullah saw: Sembahlah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia melihatmu. (Kanzul Umml hadits no 5250) Imam Ali as: Bukanlah sebuah kebaikan ibadah yang tidak didasari oleh ilmu pengetahuan. (Tuhafatul Uql hal 204)

Imam Ali Zainal Abidin as: tidak (sempurna) ibadah kecuali dengan ilmu pengetahuan. (Tuhafatul Uql hal 280)

Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah pada-Ku (QS Adz Dzriyt 56) Rasulullah saw: Cukuplah ibadah itu menjadi kesibukanmu. (Tuhafatul Uql hal 35) Rasulullah saw: Tuhan kalian berfirman: Wahai anak cucu Adam gunakan semua waktu kalian untuk ibadah pada-Ku niscaya aku akan penuhi hati kalian dengan kekayaan dan tangan kalian dengan rezeki. Wahai anak cucu Adam janganlah kalian menjauh dari ibadah pada-Ku karena aku akan memenuhi hati kalian dengan kefakiran dan dua tangan kalian dengan kesibukan. (Kanzul Umml hadits no 43614) Imam Ali as: jika Allah mencintai seseorang, maka Allah akan mengilhamkan kepadanya ibadah yang baik. (Ghurarul Hikam hadis no 4066) Imam Ali as: Ibadah itu lima perkara: mengosongkan perut, membaca Al Quran, Mendirikan shalat malam, merendah kepada Allah di waktu pagi dan menangis karena takut kepada Allah. (Mustadrakul Was il juz 11 hal. 244 hadis no 12875) Peran Ilmu dan Keyakinan dalam Ibadah Rasulullah saw: tidak (sempurna) ibadah tanpa keyakinan. (Kanzul Faw id juz 1 hal 55) Rasulullah saw: Sembahlah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia melihatmu. (Kanzul Umml hadits no 5250) Imam Ali as: Bukanlah sebuah kebaikan ibadah yang tidak didasari oleh ilmu pengetahuan. (Tuhafatul Uql hal 204) Imam Ali Zainal Abidin as: tidak (sempurna) ibadah kecuali dengan ilmu pengetahuan. (Tuhafatul Uql hal 280)

Rasulullah saw: Jagalah diri kalian (dari gangguan orang lain) dengan berburuk sangka kepada mereka. (Biharul Anwar juz 77 hal 158 hadits no 142) Imam Ali as: Jika kebaikan menjadi fenomena umum pada suatu zaman dan orang-orang yang hidup di zaman itu, kemudian ada satu orang yang berburuk sangka pada seseorang yang tidak ada tanda-tanda ia telah melakukan kesalahan (dosa) maka ia telah berlaku dhalim. Namun jika kejelekan menjadi fenomena umum dan ada orang yang berbaik sangka pada seseorang maka ia telah tertipu. (Nahjul Balaghah, kata-kata Hikmah No 114) Imam Musa Al Kadhim as: Jika kebejatan telah mengalahkan kebenaran, maka tidak seorang pun berhak untuk berbaik sangka pada orang lain kecuali ia memang mengetahui kebaikan darinya. (Al Kafi juz 5 hal 298 hadits no 02)

Diriwayatkan dari Imam Ali as, Pilihlah (keuntungan) akhirat, niscaya dunia mendatangimu dalam keadaan hina (tunduk). Imam Ali as berkata, Mengingat akhirat merupakan obat dan kesembuhan, sedangkan mengingat dunia merupakan penyakit paling parah. Diriwayatkan dari Imam Ali as, Barangsiapa sering mengingat akhirat, niscaya maksiatnya berkurang.

Imam Shadiq as berkata, Manusia hidup lantaran kebaikan lebih banyak daripada mereka hidup lantaran umur mereka, dan mereka meninggal lantaran dosa lebih banyak daripada mereka meninggal lantaran ajal mereka.

Imam Ali as berkata, Dengan sedekah, ajal dapat dilonggarkan.

Imam Ali as berkata, Rasulullah saw melarang untuk mempekerjakan seseorang sebelum orang itu diberitahu berapa upahnya.

Diriwayatkan dari Imam Ali as, Puncak budi pekerti adalah al-Itsar (mengutamakan orang lain atas diri sendiri).

Diriwayatkan dari Imam Ali as, Pilihlah (keuntungan) akhirat, niscaya dunia mendatangimu dalam keadaan hina (tunduk). Imam Ali as berkata, Mengingat akhirat merupakan obat dan kesembuhan, sedangkan mengingat dunia merupakan penyakit paling parah. Diriwayatkan dari Imam Ali as, Barangsiapa sering mengingat akhirat, niscaya maksiatnya berkurang.

Imam Ali as berkata, Jika engkau hendak memutus hubungan persaudaraan dengan saudaramu, maka simpanlah untuknya sisa kecintaan hatimu terhadapnya. Barangkali, suatu hari nanti engkau akan kembali menjalin hubungan (persaudaraan) dengannya.

Imam Shadiq as berkata, Manusia hidup lantaran kebaikan lebih banyak daripada mereka hidup lantaran umur mereka, dan mereka meninggal lantaran dosa lebih banyak daripada mereka meninggal lantaran ajal mereka.

Diriwayatkan dari Imam Ali as, Puncak budi pekerti adalah al-Itsar (mengutamakan orang lain atas diri sendiri).

Imam Ali as berkata, Rasulullah saw melarang untuk mempekerjakan seseorang sebelum orang itu diberitahu berapa upahnya.

Rasulullah saw: Siapa yang anggota tubuhnya tidak berpuasa (mencegah diri) dari hal-hal yang Aku haramkan, maka tidak akan berguna bagiku ia meninggalkan makan dan minum demi diri-Ku. Imam Ali as: Puasa itu hendaknya seseorang mencegah diri dari yang diharamkan oleh Allah sebagaimana mencegah diri dari makan dan minum.

Rasulullah saw: Hindarilah olehmu banyak tertawa, karena ia akan mematikan hati. Rasulullah saw: Andaikan kalian tahu apa yang aku ketahui niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.

Pada hadits Qudsi yang berhubungan dengan Isra Miraj disebutkan: Aku heran pada hamba yang (banyak) tertawa padahal dia tidak tahu apakah Aku rela atau murka padanya.

Imam Ali as: Siapa yang banyak tertawa, maka hilanglah kewibawaannya. Imam Hasan Askari as: Termasuk kebodohan tertawa tanpa sebab.

Imam Ali as: Tertawa Nabi itu adalah tersenyum. Imam Baqir as: jika engkau tertawa terbahak-bahak maka setelah itu berdoalah: Ya Allah janganlah Engkau memurkaiku.

Imam Jakfar Shadiq as: Tertawa terbahak-bahak itu adalah dari (perbuatan) Setan.

Imam Jakfar Shadiq as: Senyum adalah tertawanya seorang mukmin. Imam Jakfar Shadoq as: Siapa yang tersenyum di hadapan saudaranya (sesama muslim) maka ia telah melakukan sebuah kebajika.

Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa. (Q. S Al

Baqarah 183) Rasulullah saw: Hendaknya kalian berpuasa karena ia akan menguatkan otot dan menghilangkan penyakit.

Rasulullah saw: Siapa yang berpuasa sunnah satu hari maka tidak akan sepadan pahala yang diberikan kepadanya sekalipun emas sepenuh bumi. Kecuali pada hari perhitungan nanti. Rasulullah saw: siapa yang berpuasa sunnah satu hari karena mengharap keridhaan Allah maka ia berhak mendapatkan ampunan Allah SWT Rasulullah saw: Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka sama (pahalanya) dengan yang berpuasa satu bulan penuh, karena Allah SWT berfirman: Siapa yang berbuat satu kebajikan, maka ia akan mendapatkan (pahala) sepuluh kalinya

Imam Jakfar Shadiq as: siapa yang menghina saudaranya yang tertimpa musibah, maka dia tidak akan mati kecuali setelah mendapatkan musibah yang sama.

Dan sederhanakanlah dalam jalanmu dan rendahkanlah suaramu, karena sejelekjelek suara adalah suara keledai. (Q.S Luqman 19) Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah menyukai suara yang pelan (rendah) dan membenci suara keras.

Rasulullah saw berwasiat pada Abu Dzar ra: Pelankan suaramu di saat bersama jenazah, dalam perang dan membaca Al Quran.

Imam Ali as: Tiga ciri kewibawaan; menundukkan pandangan, merendahkan suara dan perlahan (sedang) dalam berjalan.

Imam Ali as: Merendahkan suara, memejamkan mata, berjalan dengan sedang (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat) merupakan ciri-ciri keimanan dan keberagamaan yang baik.

Rasulullah saw: Meratap adalah kebiasaan orang-orang jahiliyah. Rasulullah saw: Menyembunyikan musibah, penyakit dan sedekah adalah bagian dari khazanah kebaikan.

Aisyah : di saat Ibrahim, putra Nabi meninggal, Nabi saw menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Maka ada yang mengatakan kepada beliau: Wahai Nabi apakah Anda menangis padahal Anda melarang nya? Nabi menjawab: ini bukanlah tangisan (yang dilarang) ini adalah kasih sayang. Siapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan disayang (siapa yang tidak memiliki rahmat, maka dia tidak akan mendapatkan rahmat)

Imam Ali as meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda: dua suara terkutuk dan menjadikan Allah SWT murka; teriakan dan ratapan di saat mndapatkan musibah dan nyanyian di saat mendapatkan kenikmatanm.

Rasulullah saw: siapa yang bersikap zuhud dalam urusan dunia maka akan mudah (ringan) baginya segala yang menimpa dari musibah. Rasulullah saw: Siapa yang merasa berat di saat ditimpa musibah, maka hendaklah mengingat musibah yang menimpaku, karena hal itu aakan meringankannya.

Imam Hasan as: Musibah itu merupakan kunci untuk mendapatkan pahala.

Wahai orang-orang yangberiman jika kalian diseru untuk melakukan shalat di hari Jumat, maka bersegeralah untuk mngingat Allah dan tinggalkan jual beli. Hal itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (QS Al Jumah 9) Rasulullah saw: Siapa yang meninggalkan shalat Jumat tiga kali tanpa alasan, maka Allah akan menyetempel pada hatinya. Rasulullah saw: Shalat Jumat merupakan haji bagi orang-orang miskin.

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi wahai orangorang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam padanya (Q.S Al Ahzab 56) Rasulullah saw: dimana saja kalian berada maka bershalawatlah padaku, karena shalawat kalian akan sampai padaku

Imam Ali as bersabda pada orang yang berkata pada beliau, bahwa dirinya tidak mendapatkan taufik untuk melakukan shalat malam: Engkau adalah orang yang telah terbelenggu oleh dosa-dosamu Imam Jakfar Shadiq as: sesungguhnya seseorang itu berbohong (pada siang hari) maka (akibatnya) ia tidak mendapatkan taufik untuk melakukan shalat malam (di malam harinya).

Tak ada seorang hamba yang sebelum tidur berniat untuk bangun pada malam hari, namun dia tertidur (sampai pagi) kecuali tidurnya adalah sedekah Allah kepadanya dan dicatat untuknya pahala apa yang ia niatkan.

Lukman as menasihati putranya dengan mengatakan: lakukan shalat jamaah sekalipun engkau berada di atas ujung tombak. Rasulullah saw: siapa yang melakukan shalat jamaah maka hendaklah kalian berprasangka baik tentangnya.

Rasulullah saw: delapan gongan tidak diterima shalatnya: hamba yang lari dari tuannya, hingga ia kembali kepadanya, istri yang membangkang pada suaminya dan suaminya murka padanya, yang menahan diri untuk menunaikan kewajiban zakat, yang meninggalkan wudhu, perempuan yang sudah baliq yang shalat tanpa kerudung, seorang pemimpin (imam) shalat yang dibenci oleh para makmumnya, orang yang mabuk dan Zabiyn, yaitu orang yang menahan diri untuk membuang air kecil dan besar.

Rasulullah saw: Allah tidak akan menerima shalat seorang hamba yang hatinya tidak hadir bersama badannya. Rasulullah saw: dua rakaat ringan (sedikit waktu) yang dilakukkan dengan tafakkur (kesadaran) lebih baik dari pada shalat satu malam penuh.

Dan dari sebagian waktu malam hendaklah engkau melakukan shalat tahajjud sebagai amalan tambahan (sunnah) bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (Q.S Al Isra 79)

Rasulullah saw: Jibril selalu mewasiatkan padaku untuk melakukan shalat malam, sehingga aku merasa orang-orang baik dari umatku tidak akan tidur.

Rasulullah saw: Hendaknya kalian melakukan qiyamullail karena ia merupakan kebiasaan rutin orang-orang yang sholeh sebelum kalian. Sungguh ia merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah dan cara untuk menghindarkan diri dari dosa. Imam Ali as: Qiyamullail dapat menjadikan badan sehat, menjadikan Allah SWT rela, menurunkan rahmat Allah dan berpegang teguh dengan akhlaq para nabi. Janganlah kamu tinggalkan sholat malam, karena sungguh hanya orang-orang yang merugilah yang tidak mendapatkan kesempatan melakukan sholat malam.

Sholat malam dapat memutihkan wajah, mewangikan dan memancing datangnya rezeki.

Di dalam surga mereka bertanya-tanya tentang para pendosa, apa yang menyebabkan mereka masuk neraka Saqar mereka menjawab kami bukanlah orang yang mendirikan shalat. (Q.S Al-Muddatstsir 40 43) Rasulullah saw: tidaklah ada (pembeda) antara seorang mukmin dan kafir kecuali di saat ia meninggalkan shalat wajib secara sengaja atau meremehkannya (menunda-nundanya) sehingga tidak melakukannya.

Imam Jakfar shadis as di saat ditanya tentang sebab orang yang meninggalkan shalat disebut dengan kafir sementara orang yang melakukan zina tidak demikian. Beliau menjawab: sebab orang yang melakukan zina dan maksiat lainnya, itu diakibatkan oleh dorongan hawa nafsu yang menguasainya, adapun orang yang meninggalkan shalat itu tidak akan meninggalkannya kecuali karena sikap meremehkan.

Imam Mohammad Al Baqir as: janganlah engkau meremekan shalat sebab Nabi saw di saat akan menghembuskan nafas terakhirnya bersabda: bukanlah dari umat ku orang yang meremehkan shalatnya.

Abu Bashir: aku memasuki rumah Humaidah untuk mengucapkan bela sungkawa atas kesyahidan Abu Abdillah (Imam Jakfar Shadiq as, Pent.) maka ia menangis dan mengatakan: wahai Abu Muhamamd andaikan engkau hadir dan menyaksikan di saat beliau akan menghembuskan nafas terakhirnya dan beliau telah memejamkan satu matanya, beliau menyuruh untuk mengumpulkan seluruh keluarga dan orang-orang dekatku. Setelah semuanya berkumpul beliau bersabda: sesungguhnya syafaat kami tidak akan diperoleh oleh orang yang meremehkan shalat.

Pada hadits tentang kisah Isra MIraj disebutkan: Wahai Ahmad, Aku heran pada tiga jenis hambaku; yang memulai shalatnya dalam keadaan mengantuk, padahal ia sadar dan tahu kepada siapa ia mengangkat tangannya dan di hadapan siapa ia berdiri, . . .

Imam Ali as: jika engkau tidak dapat menahan kantukmu sedangkan engkau sedang melakukan shalat, maka hentikanlah shalatmu dan tidurlah, sebab engkau tidak tahu (sadar) apakah engkau berdoa untuk (kemaslahatan) dirimu ataukah sebaliknya.

Imam Mohammad Al Baqir as: janganlah engkau mendirikan shalt dalam keadaan malas, mengantuk atau berat, karena semua itu adalah cirri kemunafikan dan Allah SWT di dalam Al Quran melarang kaum mukminin untuk melakukan shalat dalam keadaan mabuk (baca; tidak sadar dari tidurnya)

Maka celakalah bagi orang yang shalat, yangmana mereka lalai dari (dalam) shalatnya. (Q.S Al-Man 504) Dan orang-orang yang menjaga shalatnya. Merekalah orang-orang yang akan mewarisi . . . (Q. S Al-Muminun 9 dan 10) Cukup menjadi kemulian seeorang dalam agamanya di saat ia sangat memperhatikan (waktu) untuk mendirikan shalat.

Imam Ali as, dalam surat yang beliau tulis untuk Mohammad bin Abubakar: perhatikanlah waktu shalat dan laksanakan shalat pada waktunya; janganlah engkau menyegerakan sebelum waktunya karena kelapangan waktumu (nganggur) dan janganlah engkau mengakhirkannya karena kesibukanmu!

Sungguh telah beruntung orang-orang mukmin yang khusyu dalam shalatnya (Al Mukminun 1-2) Rasulullah saw: tidaklah (dianggap) shalat (yang sempurna) orang yang tidak khusyu dalam shalatnya.

Di saat Rasulullah ditanya tentang makna khusyu di dalam shalat, beliau menjawab: yaitu rendah hati di dalam shalat dan hendaknya seorang hamba menghadapkan (menghadirkan) hatinya secara utuh kepada Tuhannya

Jakfar bin Ali Al Qummi: Rasulullah saw bila berdiri untuk melakukan shalat maka wajah beliau berubah menjadi merah karena takut kepada Allah SWT Imam Ali as jika berwudhu berubah wajahnya karena takut kepada Allah SWT Fatimah as tersengal-sengal nafasnya di saat melakukan shalat karena takut kepada Allah SWT Diriwayatkan bahwa Imam Hasan as berubah warnanya di saat berwudhu, gemetar sendi-sendinya. Ketika seseorang bertanya kepada beliau, mengapa demikian? Beliau menjawab: sudah sepantasnya bagi orang yang berdiri dihadapan (Tuhan) pemilik Arsy untuk menjadi pucat wajahnya dan gemetar seluruh sendinya. Imam Ali bin Husain as bila berwudhu dan shalat wajahnya pucat pasi. Di saat ditanya apa sebab yang menjadikannya demikian? Beliau menjawab: karena aku akan berdiri di hadapan Raja diraja yang Maha Agung. Abu Ayyub: Imam Abu Jakfar Al Baqir dan Imam Abu Abdillah Jakfar Ash Shadiq as di saat sedang melaksanakan shalat wajahnya berubah terkadang nampak pucat dan terkadang nampak merah seolah-olah beliau sedang berdialog dengan seseorang yang dilihatnya.

Rasulullah saw: Allah mewahyukan kepadaku dengan firman-Nya: wahai saudara para Rasul dan saudara para pemberi peringatan peringatkanlah kaummu agar mereka tidak masuk rumahku dan rumah salah seorang hamba-Ku selama mereka masih memiliki tanggungan kedhaliman pada seseorang, sebab aku akan mengutuk dan menjauhkannya dari rahmat-Ku sepanjang ia melaksanakan shalat sampai ia menunaikan tanggungannya.

Rasulullah saw: selama engkau mendirikan shalat, maka engkau berarti mengetuk pintu raja yang perkasa. Siapa yang sering kali mengetuknya, maka pasti dibukakan untuknya. Imam Ali as: andaikan pelaku shalat tahu apa yang ia dapatkan dari keagungan Allah, maka pasti dia tidak ingin untuk mengangkat kepalanya dari sujudnya Imam Ali as: pada saat seseorang berdiri untuk melakukan shalat, maka Iblis melihatnya dengan penuh kedengkian akan banyaknya rahmat Allah yang didapatkan olehnya

Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu dari Al KItab dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Sungguh mengingat Allah itu adalah lebih besar dan Allah maha mengetahui apa yang kalian perbuat (QS Al Ankabut 45) Rasulullah saw: siapa yang shalatnya tidak mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, maka dia bertambah jauh dari Allah.

Rasulullah saw berkata tentang orang yang melaksanakan shalat namun tetap melakukan perbuatan keji dan munkar: Sesungguhnya shalatnya akan mencegahnya untuk melakukan perbuatan keji dan munkar suatu hari nanti dan setelah itu dia akan bertaubat. Rasulullah saw: sesungguhnya tiang agama itu adalah shalat. Dia adalah perbuatan manusia yang pertama kali akan dipertanggungjawabkan di sisi Allah. Jika benar, maka baru akan dilihat pekerjaan lainnya dan jika tidak benar, maka semua amal lainnya tidak akan dilihat lagi (dianggap tidak benar. Pent.) Fathimah as: Allah mewajibkan shalat untuk membersihkan kalian dari sifat sombong. Imam Mohammad Al Baqir as: sesungguhnya yang pertama kali dipertanggungjawabkan di sisi Allah adalah shalat, jika diterima, maka amal lainnyapun akan diterima. Imam Mohammad Al Baqir as: Shalat adalah sarana untuk membuktikan ketulusan (ikhlas) dan penyucian diri dari sifat sombong.

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka perbaiki dan damaikanlah (hubungan) dua orang saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kalian mendapatkan rahmat-Nya (QS Al Hujurat 10) Rasulullah saw: maukah kalian aku beritahukan perbuatan yang lebih utama dari shalat, puasa dan sedekah? Yaitu mendamaikan yang sedang berselisih, karena perselisihan di antara mereka yang berselisih itu adalah membinasakan.

Imam Jakfar Shadiq as: Sedekah (pemberian) yang disukai oleh Allah SWT adalah perbaikan di tengah masyarakat jika mereka telah rusak. Dan mendekatkan mereka jika mereka telah saling menjauhi Imam Jakfar Shadiq as berkata kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Mufadhdhal: jika engkau mendapatkan dua orang pengikutku yang berseteru, maka damaikanlah diantara keduanya walaupun harus mengorbankan uangku.

Jagalah oleh mu shalat dan shalat pertengahan dan berdirilah untuk Allah dalam keadaan taat pada-Nya. (QS Al Baqarah 238) Jika kalian telah melaksanakan shalat, maka ingatlah Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring. Ketika kalian telah (merasa) tenang maka dirikanlah shalat, sungguh shalat itu bagi orang-orang mukmin memiliki waktu yang telah ditentukan (QS An NIsa 103) Tuhanku, jadikanlah aku orang yang mendirikan shalat dan begitu pula anak keturunanku, Tuhanku terimalah doa (ku) (QS Ibrahim 40) Rasulullah saw: setiap sesuatu memiliki wajah dan wajah agama kalian adalah shalat. Imam Ali as: Shalat adalah sarana untuk menurunkan rahmat Allah SWT Shalat merupakan bentuk pengorbanan (upaya mendekatkan diri kepada Allah) bagi setiap orang yang bertakwa Imam Mohammad Al Baqir as: Shalat adalah tiang agama. Ia laksana tiangtiang sebuah bangunan. Bila tiang-tiangnya kuat maka kuatlah seluruh sisi bangunanya 3582. dan jika tidak kuat dan pecah, maka tidak ada sisi bangunan yang akan tegak berdiri.

Imam Jakfar Shadiq as: pekerjaan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah shalat. Ia merupakan wasiat terakhir para nabi.

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang di beri rahmat oleh Tuhanku yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Qs. Yusuf:53)

JIka mereka menawarkan diri untuk berdamai, maka terimalah dan bertawakkallah kepada Allah, sungguh DIa maha mendengar dan mengetahui (Q. S. Al Anfar 61) Imam Ali as: Menurutku perdamaian selama tidak mencoreng nama baik Islam- lebih efektif dari peperangan.

Imam Ali as: Barang siapa yang memuliakan jiwanya, maka ia tidak akan menghinakannya dengan maksiat. Imam Ali as: Barang siapa yang mulia jiwanya, maka mudahlah baginya menngabaikan (keinginan) syahwatnya. Imam Ali as: Barang siapa yang jiwanya mulia maka kecillah dunia di kedua matanya.

Rasulullah saw: Bershalawat kepadaku dan kepada keluargaku akan mengjilangkan kemunafikan. Rasulullah saw: keraskanlah suara kalian di saat membaca shalawat kepadaku, karena hal itu akan menghilangkan kemunafikan (dari kalian)

Imam Ali as: Orang yang paling jelas kemunafikannya adalah orang yang menyuruh orang lain pada ketaatan, namun ia sendiri tidak melaksanakannya dan melarang (orang lain) bermaksiat kepada Allah, namun ia sendiri melasanakannya.

Imam Ali as: orang yang paling dahsyat kemunafikannya adalah orang yang menyuruh orang lain pada ketaatan, namun ia sendiri tidak melaksanakannya dan melarang (orang lain) bermaksiat kepada Allah, namun ia sendiri melasanakannya.

Imam Ali as: Rasulullah saw bersabda padaku, bahwa beliau tidak khawatir pada umatnya yang mukmin atau musyrik, sebab seorang mukmin akan dicegah oleh Allah (untuk melakukan pelanggaran) karena keimanannya, begitu pula seorang musyrik ia akan dibinasakan oleh Allah karena kemusyrikannya. Namun aku (sabda Nabi) khawatir kepada orang munafik yang pandai berbicara, dia berkata apa yang kalian lakukan dan melakukan apa yang kalian ingkari.

Imam Ali as: Tidak ada kelonggaran untuk yang wajib dan tidak ada keharusan (pemaksaan) untuk yang sunnah. Imam Ali as: Apabila yang sunnah itu mengganggu yang wajib, maka tinggalkanlah. Imam Ali as: tidaklah dianggap sebuah amalan sunnah sebagai sesuatu yang akan mendekatkan diri kepada Allah SWT jika akan mengganggu pada yang wajib.

Rasulullah saw: Manusia itu satu dengan lainnya memiliki kedudukan yang sama (sejajar) laksana gigi-gigi sisir. Imam Ali as: Manusia adalah sama dalam haknya. Imam Ali as: Manusia (hari ini) sampai nabi Adam as berada dalam kesamaan hak.

Imam Ali as suatu hari membagi-bagi makanan dan sejumlah uang kepada dua orang wanita dalam jumlah yang sama di antara keduanya; salah seorang darinya mengajukan protes dengan mengatakan, wahai Nabi aku wanita berbangsa Arab sementara orang ini non Arab?!, Imam Ali menjawab: Demi Allah sesungguhnya dalam pembagian harta rampasan perang (fay) aku tidak menemukan (di dalam Al Quran) perbedaan antara Bani Israil dan Bani Ishak.

Imam Ali as: Perbanyaklah diammu, maka pemikiranmu akan luas, hatimu akan bercahaya dan manusia akan selamat dari (gangguan) tanganmu.

Imam Ali Zainal Abidin as saat ditanya tentang sebab para pelaku shalat malam (tahajjud) adalah orang-orang yang paling bercahaya wajahnya, beliau menjawab: Karena mereka berduaan dengan Allah maka Allah pun menyelimuti mereka dengan cahaya-Nya.

Imam Jakfar Shadiq as: Aku memohon cahaya hati maka aku mendapatkannya dalam bertafakkur dan menangis. Aku memohon dapat melintasi sirotol mustakim maka aku mendapatkannya didalam shodakoh, dan aku memohon cahaya wajah maka aku mendapatkannya didalam sholat malam.

Rasulullah saw: Jauhkanlah darimu banyak tidur; karena sesungguhnya banyak tidur itu akan menyebabkan kefakiran di hari Kiamat. Imam Ali as: Barang siapa yang takut ..persedikitlah tidurnya. Imam Ali as: Alangkah (banyaknya) tidur yang menggagalkan program keseharian.

Imam Mohammad Al Baqir as: Nabi Musa as bertanya kepada Allah, siapakah hamba yang Engkau benci? Allah menjawab: mereka yang menjadi bangkai di malam hari dan menjadi pengangguran di siang hari.

Imam Jakfar Shadiq as: Banyak tidur menghilangkan agama dan dunia. Imam Musa Al Kadzim as: Janganlah kamu membiasakan kedua matamu banyak tidur; karena sesungguhnya (banyak tidur) paling sedikitnya syukur didalam jasad. Imam Musa Al Kadzim as: Saesungguhnya Allah swt sangat marah terhadap hamba yang banyak tidur yang kosong. Imam Hasan Al Askari as: Barang siapa yang lebih banyak tidur maka melihat mimpi.

Imam Ali as: Seorang muslim (selalu) tidur dalam keadaan suci dan tidak (selayaknya) tidur dalam keadaan jenabah, melainkan bersuci (terlebih dahulu). Jika tidak mendapatkan air maka bertayamumlah dengan debu; karena sesungguhnya ruh seorang mukmin terbang ke pangkuan Allah SWT dan Allah SWT akan menemuinya dan memberi keberkahan padanya. Jika ajalnya telah tiba maka Dia menjadikannya di dalam naungan RahmatNya, dan jika belum tiba ajalnya, maka Allah akan mengutus malaikat-Nya untuk mendampinginya kembali ke jasadnya.

Rasulullah saw: Wahai manusia, sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang sesuai dengan apa yang telah di niatkan, maka barang siapa yang niat hijrahnya karena Allah dan Rasulnya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasulnya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang menimpanya atau karena seorang wanita yang akan di nikahinya maka (buah) hijrahnya adalah apa yang ia niatkan berhijrah karenanya.

Dan Kami jadikan tidur mu untuk istirahat ( Qs.An Naba:9) Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang di tentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir } (Qs.Az Zumar: 42)

Rasulullah saw: Tidur adalah saudara kematian, sementara penghuni surga tidak akan mati.

Imam Ali Ridha as: Sesungguhnya tidur itu penyegar otak dan pemberi kekuatan serta pilar baginya. Imam Ali Al Hadi as: Bangun dan menghidukan malam (dengan ibadah) menjadikan tidur lebih nikmat.

Adab Tidur Friday, 10 December 2010 00:00 Al-musthafa International University 1. Bersih

Rasulullah saw: hendaknya salah seorang dari kalian tidak tidur dalam keadaan tangannya berlumuran (minyak). Jika ia mengerjakannya dan setan menimpakan penyakit padanya, maka janganlah menyalahkan siapapun. 2. Bersuci

Rasulullah saw: Barang siapa yang tidur dalam keadaan berwudhu dan meninggal dunia di malam itu, maka dia syahid di sisi Allah. Imam Jakfar Shadiq as: Barang siapa yang mensucikan dirinya (baca; wudhu, pent.) kemudian tidur, maka tempat tidurnya itu dihukumi sebagai masjid. Imam Jakfar Shadiq as: Barang siapa yang mensucikan dirinya (baca; wudhu, pent.) kemudian naik ke tempat tidurnya, maka tempat tidurnya itu dihukumi sebagai masjid. Jika dia (lupa) dan ingat bahwa dirinya belum bersuci setelah di atas tempat tidurnya, hendaknya bertayamum dari debu yang ada di sekitarnya. Jika ia mengerjakan hal itu, maka ia dicatat sebagai seorang yang sedang dalam keadaan shalat dan berdzikir kepada Allah SWT. 3. Membuang air kecil/ besar

Imam Ali as menasihati putranya Al Hasan: Wahai putraku, maukah kuajarkan kepadamu empat perkara yang akan menjadikanmu tidak perlu (lagi) pada obat dan dokter? beliau menjawab: Iya wahai Amirul mukminin. Imam bersabda: 1. janganlah engkau duduk di hadapan makanan kecuali dalam keadaan lapar! 2. Bangunlah (berhentilah) di saat masih ingin (melanjutkan)!

3. 4.

Kunyahlah makanan itu dengan baik! jika kamu (hendak) tidur maka buanglah air besar/ kecil (terlebih dahulu)

4.Introspeksi (Muhasabah) Imam Jakfar Shadiq as: Jika kamu berbaring hendak tidur, maka ingatlah apa yang telah kamu lakukan di hari itu dan apa yang telah kamu masukkan ke dalam perutmu. Kemudianlah ingatlah sesungguhnya kamu adalah mayat dan kelak akan dibangkitkan. 5- Membaca dan berdoa ketika Hendak Tidur Rasulullah saw: Barang siapa yang membaca {Qul huwallahu ahad} ketika hendak tidur, maka Allah mengampunkan dosa lima puluh tahun. Rasulullah saw: Barang siapa yang membaca { Al haakumuttakaa stur} ketika hendak tidur, maka dia mendapatkan penjagaan dari fitnah kubur. Rasulullah saw: Jika salah seorang dari kalian akan tidur maka katakanlah: Ya Allah jika Engkau cabut nyawaku dalam tidurku maka ampunilah! dan jika engkau mengembalikannya padaku, maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh. 6.Tidur Terlentang atau Sisi Kanan Imam Ali as: Tidur ada empat bentuk: Para Nabi as badan mereka tidur terlentang, namun mata-mata mereka tetap terjaga menunggu wahyu dari Allah SWT. Sedangkan orang mukmin tidur pada sisi kanannya menghadap arah kiblat. Para raja (penguasa) dan keluarganya tidur pada sisi kirinya untuk menjadikan makanan yang mereka makan itu tercerna dengan baik. Adapun Iblis, saudara-saudara, antek-antek dan orang-orang yang tidak waras, tidur tengkurep. 7 Berdoa ketika bangun dari tidur

Hudzaifah: Nabi Muhammad saw ketika akan tidur membaca: bismikallaahumma amuutu wa ahyaa, (Ya Allah dengan nama-Mu aku mati dan hidup) dan jika bangun dari tidurnya, Beliau membaca: Al hamdulillahilladzy ahyaana bada ma amaatanaa wa ilaihin nusyuur. (segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami dan mematikan kami dan kepada-Nya kembali

Imam Ali as: Niat adalah pondasi perbuatan (amal). Imam Zainal Abidin as: Tidak (dianggap) perbuatan (amal baik) kecuali dengan niat.

Imam Jakfar Shadiq as: Badan tidak akan lemah (tidak mampu untuk melaksanakan) niat (tekad) yang kuat.

Imam Jakfar Shadiq as: Sesungguhnya kekalnya penghuni neraka di neraka karena niat mereka ketika di dunia seandainya mereka hidup abadi di dunia , maka mereka akan melakukan maksiat kepada Allah selamanya. Begitu juga kekalnya penghuni sorga di Sorga karena seandainya mereka hidup abadi di dunia, maka mereka akan taat kepada Allah selamanya, maka dengan niat merekalah, mereka kekal, kemudian Beliau membaca firman Allah swt: Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya, yakni menurut niatnya.

Imam Jakfar Shadiq as: Sesungguhnya Allah swt akan mengumpulkan manusia di padang mahsyar pada hari Kiamat sesuai niat mereka.

Imam Jakfar Shadiq as saat ditanya sebab keutamaan niat seorang mukmin dari pada pelaksanaannya, beliau menjawab: karena pada pelaksanaannya mungkin terdapay riya . sedangkan niat itu adalah murni untuk Tuhan Semesta Alam, maka Allah swt akan memberi (pahala) atas niat tidak seperti (pahala) yang di berikan atas perbuatan.

Imam Ali as: Karunia dari Allah sesuai dengan kadar niat. Imam Mohammad Al Bagir as: Apabila Allah swt mengetahui kebaikan niat seseorang maka Allah menaunginya dengan penjagaan-Nya. Rasulullah saw: Wahai Abu Dzar, berniat (bertekad) lah untuk kebaikan sekalipun kamu tidak mengerjakannya, supaya tidak digolongkan pada orangorang yang lalai. Imam Ali as: Niat yang baik itu sendiri adalah sebuah (amal) perbuatan.

Rasulullah saw: Paling utamanya perbuatan adalah niat yang benar.

Imam Ali as: Kebaikan niat adalah keindahan yang tersimpan (batin). Imam Ali as: Indahnya niat penyebab tergapainya cita-cita. Imam Jakfar Shadiq as: Barang siapa yang baik niatnya maka Allah akan menambahkan rezekinya. Imam Jakfar Shadiq as saat ditanya tentang barometer ibadah yang apabila pelakunya mengerjakannya sudah dianggap dia telah melaksanakannya, beliau menjawab: kebaikan niat dalam ketaatan.

Rasulullah saw: wahai Aba Dzar! Hendaklah kau niatkan kebaikan dalam dirimu untuk segala pekerjaan yang akan kau lakukan, sekalipun untuk tidur dan makan. Imam Jakfar Shadiq as: Seharusnya seorang hamba berniat yang tulus dalam setiap gerakan dan diamnya, karena jika tidak demikian, maka ia akan dianggap sebagai orang-orang yang lalai.

Dan perbuatan dosa tinggalkanlah (Qs. Al Mudassir:5) Rasulullah saw: Hijrah paling utama adalah berhijrah dari apa yang Allah benci. Rasulullah saw: Hijrah yang paling utama adalah berhijrah (meninggalkan) kejelekan. Rasulullah saw: Orang yang berhijrah itu adalah orang yang berhijrah dari kesalahan dan dosa.

Imam Ali as: Niat yang jelek adalah penyakit yang tersimpan Imam Ali as: Ketika niat telah rusak maka sirnalah keberkahan. Imam Ali as: Ketika niat telah rusak maka yang terjadi adalah penderitaan Imam Jakfar Shadiq as: Sesungguhnya seorang mukmin itu ketika berniat (untuk melakukan) dosa maka tertahanlah rezekinya.

Rasulullah saw: Barang siapa yang lari (pindah) dari satu tempat ke tempat lainnya walaupun hanya sejengkal, maka baginya sorga bersama Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad saw. Imam Jakfar Shadiq as menjelaskan firman Allah SWT, Hai hamba-hamba Ku yang beriman , dengan menjelaskan, bahwa jika kalian berada di suatu tempat yang mana larangan Allah SWT dilanggar, maka keluar (pindah) lah darinya ke tempat lainnya!

Rasulullah saw: seorang muslim yang Tidak bertegur sapa dengan saudaranya (dosanya) sama dengan menumpahkan darahnya. Rasulullah saw: Wahai Abu Dzar, jauhilah olehmu untuk tidak tegur sapa dengan saudaramu, karena sesungguhnya amalan tidak diterima dari orang yang tidak tegur sapa. Imam Jakfar Shadiq as: Senantiasa Iblis berbangga ria selama dua orang muslim saling tidak tegur sapa. Jika keduanya berdamai dan saling berpelukan, maka berteriaklah Iblis dengan penuh penyesalan, celakalah aku!

Rasulullah saw: Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai, karena sesungguhnya saling memberi hadiah itu akan menghilangkan kedengkian dalam diri kalian.

Rasulullah saw: Hadiah akan mewariskan kecintaan, akan melanggengkan persaudaraan dan menghilangkan kedengkian, saling memberi hadialah kalian dan saling mencintailah kalian.

Imam Ali as: Hadiah yang bermanfaat yang aku berikan untuk saudaraku yang muslim lebih aku sukai dari pada memberi sedekah dengan hal yang sama.

Rasulullah saw: Tidak (boleh) tidak tegur sapa lebih dari tiga hari. Rasulullah saw: Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tidak tegur sapa dengan saudarnya lebih dari tiga hari.

Rasulullah saw: Tidak boleh tidak tegur sapa lebih dari tiga hari. Jika keduanya bertemu dan salah seorang dari keduanya mengucapkan salam dan yang lain menjawabnya maka keduanya berhak mendapatkan pahala bersama. Namun jika lawannya tidak menjawab salamnya, maka dialah yang berdosa dan terbebaslah yang memulai dengan salam itu dari dosa.

Rasulullah saw: Janganlah kalian saling membelakangi dan janganlah kalian saling memutuskan!. jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara! tidak tegur sapanya orang-orang mukmin itu hanya boleh tiga hari. Jika (pada hari ke empat) keduanya masih tetap tidak saling tegur sapa maka Allah telah berpaling dari keduanya sampai keduanya berbicara. Rasulullah saw: Setiap dua orang mukmin saling tidak tegur sapa sampai tiga hari, maka keduanya telah keluar dari Islam dan tidak ada lagi wilayah antara keduanya. Jika salah seorang dari keduanya memulai untuk mengajak bicara saudaranya maka dia yang lebih dahulu masuk Sorga.

Rasulullah saw: manusia menjadi tua (fisiknya), namun ada dua hal yang tetap menjadikannya muda, yaitu semangat dan cita-cita. Rasulullah saw: manusia menjadi tua (fisiknya) namun ada dua hal yang tetap menjadikannya muda, yaitu semangat untuk mengumpul harta dan keinginan untuk hidup abadi.

Dan tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman ( Qs Al Qashash: 59)

Rasulullah saw: beberapa hal menjadi faktor kebinasaan; hidup dengan kikir, hawa nafsu yang diikuti dan membanggakan diri sendiri.

Rasulullah saw: Sesungguhnya dinar dan dirham itu membinasakan orangorang yang sebelum kalian dan keduanya (juga) akan membinasakan kalian.

Imam Ali as: Sesungguhnya kebinasaan orang-orang yang binasa sebelum kalian karena perbuatan maksiat mereka, dan para pemimpin agama yang tidak melakukan tugasnya untuk melarang mereka. Imam Ali as: binasalah orang yang menjual keyakinan dengan keraguan, kebenaran dengan kebatilan dan akhirat dengan dunia. Imam Ali as: binasalah orang yang tidak mengenal kemuliaan dirinya. Imam Ali as: Binasalah dua golongan karenaku; Yang satu karena kecintaan berlebihan mereka dan yang kedua karena kebencian dan permusuhan mereka padaku. Imam Jakfar Shadiq as: Dua perkara dapat membinasakanmu; engkau berfatwa pada manusia dengan pendapat (pribadi) mu dan engkau menjalankan ajaran agama dengan yang tidak engkau ketahui (baca; tanpa ilmu).

Imam Ali as: Perasaan sumpek adalah separuh dari kepikunan. Imam Jakfar Shadiq as: Empat perkara penyebab kepikunan sebelum waktunya; memakan daging (bakar), duduk diatas yang lembab, naik diatas tangga, berhubungan badan dengan orang yang sudah lanjut usia.

Rasulullah Saw: bacalah al-Quran. Sebab membacanya dapat melebur dosa, menyelematkan diri dari siksa dan menghalangi diri dari (masuk ke dalam) neraka

Rasulullah saw: Seandainya dihadiahkan untukku betis binatang (sapi atau kambing) maka aku akan menerimanya. Rasulullah saw: Sebuah kehormatan bagi seseorang untuk saudaranya sesama muslim untuk menerima pemberian dari yang ada padanya tanpa memaksakan diri.

Seorang wanita miskin memberikan hadiah kepada Nabi melalui ummul mukminin Aisyah, maka Aisyah menolaknya karena kasihan padanya. Namun Nabi menegurnya dengan mengatakan, tidakkah lebih baik jika engkau menerimanya dan membalasnya dengan hadiah lain? Dengan demikian engkau tidak melukai hatinya dan merasa terhina. wahai Aisyah, rendahkanlah hatimu karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang merendahkan hati (tawadhu) dan membenci orang-orang yang sombong.

Rasulullah Saw: Siapa di antara kalian yang berkeinginan untuk bercengkrama dengan Tuhannya, maka hendaknya ia membaca al-Quran

Imam Jakfar Shadiq as: tidaklah Allah menetapkan suatu ketetapan terhadap seorang mukmin, kemudian ia rela dengannya, kecuali Allah akan menjadikan kebaikan dalam ketetapan tersebut Imam Ali as: orang yang paling berat siksaannya pada hari kiamat kelak adalah orang yang membenci ketetapan Allah

Imam Ali as: kadar adalah satu rahasia dari rahasia Allah, tirai dari tirai Allah, dan bagian dari porsi Allah, yang terangkat dalam hijab Allah dan tersembunyi dari makhluk Allah Imam Jakfar Shadiq as: sesungguhnya qadha dan kadar adalah dua dari mahlukmahluk Allah. Dan Allah menambahkan dalam ciptaan-Nya apa yang Ia kehendaki

Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa menjumpai bulan Ramadan, sedangkan dirinya tidak diampuni, berarti Allah telah menjauhkannya ( dari rahmat-Nya ). Rasulullah saw bersabdadalam khotbahnya saat tiba bulan Ramadan, Sesungguhnya orang sial itu adalah yang dicegah dari ampunan Allah di bulan yang agung ini. Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa tidak mendapat ampunan di bulan Ramadan, maka, di bulan apa dirinya akan mendapatkan ampunan? Imam Jafar Shadiq as berkata, Barangsiapa tidak mendapat ampunan di bulan Ramadan, tidak akan mendapatkan ampunan pada yang serupanya (yakni bulan Ramadan) pada tahun berikutnya kecuali dengan kehadirannya (wukuf) di Arafah.

Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa menjalani hari-harinya, sedangkan perhatian terbesarnya adalah akhirat, niscaya Allah akan memasukkan kekayaan ke dalam hatinya dan menyatukan segala urusannya, dan dia tidak akan keluar dari dunia (meninggal dunia) sebelum mendapatkan rezekinya secara sempurna. Dan barangsiapa menjalani hari-harinya, sedangkan perhatian terbesarnya adalah dunia, niscaya Allah memasukkan kemiskinan di hadapannya, mencerai-beraikan segala urusannya, dan dia tidak akan mendapatkan bagian dunia kecuali apa yang telah ditetapkan baginya.

Imam Ali as: Hendaknya kalian memperhatikan keikhlasan yang benar \dan keyakinan yang baik! Sebab keduanya adalah ibadah paling utama mereka yang dekat kepada Allah. (Ghurarul Hikam Hadits No. 6159)

Imam Shadiq as berkata, Di dalam setiap kesempitan dan kelapangan (rezeki), pasti Allah menjadikan di dalamnya anugerah dan cobaan.

Rasulullah saw bersabda, Seandainya mengetahui apa yang terdapat dalam bulan Ramadan, niscaya seorang hamba akan menginginkan Ramadan itu setahun penuh. Rasulullah saw bersabda, Memasuki bulan Ramadan, pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan setan-setan dibelenggu.

Rasulullah saw bersabda, Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleah Allah dari seorang Mukmin yang bertobat atau seorang Mukminah yang bertobat

Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya (Ramadan ) dinamakan Ramadan karena membakar dosa-dosa.

Imam Ali as berkata, Perangilah nafsumu untuk menjalankan ketaatan kepada Allah, seperti seorang musuh yang memerangi musuhnya, dan tundukkanlah ia seperti seorang lawan yang menundukkan lawannya, karena sesungguhnya orang yang paling kuat adalah orang yang dapat mengatasi nafsunya.

Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka di malam pertama bulan Ramadan, dan tidak ditutup sampai akhir malam darinya (bulan Ramadan).

Imam Ali as berkata, Barangsiapa menyebut nama Allah saat mulai makan atau minum dan mengakhirinya dengan memuji Allah (mengucapkan, Alhamdulillah), niscaya dia tidak dimintai pertanggungjawaban tentang kenikmatan makanan itu selamanya.

Rasulullah saw bersabda, Beruntunglah orang yang lapar dan bersabar, mereka itulah orang-orang yang kenyang pada Hari Kiamat.

Rasulullah saw: Siapa yang anggota tubuhnya tidak berpuasa (mencegah diri) dari hal-hal yang Aku haramkan, maka tidak akan berguna bagiku ia meninggalkan makan dan minum demi diri-Ku. (Al Firdaus juz 5 hal 242 no hadits 8075)

Imam Ali as berkata: Air mata tidak akan mengering kecuali bagi orang yang berhati keras dan hati tidak akan menjadi keras kecuali dengan perbuatan dosa yang dilakukan berulang-ulang.

Imam Ali as berkata: Angan-angan itu bagaikan fatamorgana, menipu orang yang melihat dan membuat putus asa orang yang berharap.

Imam Ali as berkata: Kebenaran itu tidak dapat difahami dari seseorang, ketahuilah kebenaran itu sendiri niscaya engkau akan mengenali penganutnya.

Imam Shadiq as berkata: barang siapa yang ingin mengetahui bagaimana kedudukannya di sisi Allah swt, maka ketahuilah bagaimana kedudukan Allah baginya.

Rasulullah saw: Sesungguhnya Iblis berkata: Aku akan membinasakan manusia dengan dosa-dosa namun mereka membinasakan aku dengan istighfar. Ketika aku melihat hal itu aku akan membinasakan mereka dengan hawa nafsu dan mereka akan menyangka bahwasanya mereka orang yang mendapat petunjuk sehingga mereka tidak beristighfar. (At Targhiib wa at tarhiib Juz 1 Hal. 87 Hadis No. 13)

Kesabaran dan kewibawaan adalah dua saudara kembar yang keduanya dihasilkan oleh semangat dan cita-cita yang tingginya. (Nahjul Balaghah Katakata Hikmah No. 47)

Imam Musa Kazim as berkata, Kalian tidak akan menjadi orang-orang Mukmin sehingga kalian menganggap cobaan sebagai kenikmatan dan kemakmuran sebagai musibah. Sebab, sabar ketika ditimpa cobaan adalah lebih agung daripada lalai ketika berada dalam kemakmuran.

Imam Ali as berkata: Sesungguhnya ilmu dan adab merupakan nilai jiwamu maka bersungguhlah dalam mempelajarinya dan tatkala semakin meningkat ilmu serta adabmu, nilaimu pun akan bertambah.

Imam Jakfar Shadiq as: Mintalah kepada Allah swt kekayaan didunia dan kesehatan, sedangkan untuk akherat ampunan dan sorga

Rasulullah saw: sesaat bagi seorang alim yang bersandar ditempat tidurnya melihat amalannya, adalah lebih baik dari ibadahnya seorang ahli ibadah tujuh puluh tahun. (Raudhatul Waidhiyn Hal. 16)

Anas : Rasulullah saw jika tiba bulan Ramadhan dan sedang berada di kota Madinah (tidak musafir) maka beliau beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan jika beliau sedang musafir, maka beliau melakukan itikaf pada tahun berikutnya selama dua puluh hari. (Kanzul Ummah Hadits No. 18091)

Imam Ali as berkata, Sesungguhnya orang bijaksana adalah orang yang mendengar, lalu dia berpikir; dia melihat, lalu dia mengerti; dan dia mengambil manfaat dengan pelajaran. Setelah itu, dia mengikuti jalan yang terang dan menjauhi jurang terjal yang membinasakan

Rasulullah saw bersabda: Segala amal penting yang tidak diawali dengan bacaan basmalah, tidak akan menghasilkan"

Imam Musa Kazhim as berkata, Yang lebih diutamakan pada anak kecil (muda) itu seorang yang kuat, keras, dan kasar, agar kelak dia menjadi seorang yang sabar di masa tuanya

Imam Ali as berkata, Barangsiapa menekan nafsunya untuk memperbaikinya, niscaya dia akan berbahagia. Dan barangsiapa mengabaikan nafsunya, niscaya dia akan sengsara dan binasa

Imam Ali as: Pelajarilah Kitab Allah! Sesungguhnya ia adalah sebaik-baik pembicaraan dan nasehat terhebat. Pahami isinya, sebab ia dapat menyejukkan hati, dan carilah obat dengan cahayanya sebab ia mengobati apa yang ada dalam hati. Dan perindahlah dalam membacanya, sungguh ia merupakan cerita terbaik

Imam Ali as berkata; Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok.

Rasulullah saw: Siapa yang berpuasa sunnah satu hari maka tidak akan sepadan pahala yang diberikan kepadanya sekalipun emas sepenuh bumi. Kecuali pada hari perhitungan nanti. (Manil Akhbr hal 409)

Rasulullah saw bersabda, Hamba Allah yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi hamba-hamba-Nya dan yang paling lurus dalam menunaikan hak-hak-Nya, yaitu orang-orang yang dijadikan mencintai kebaikan dan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukannya

Rasulullah saw: Hendaknya kamu membaca Al Quran; karena sesungguhnya hal itu merupakan cahaya bagimu di bumi dan simpanan (pahala) untukmu di langit. (At Targhiib wat Tarhiib Hal. 349 Hadis No. 10)

Rasulullah saw: Allah SWT berfirman, bahwa bila seorang hamba hidupnya didominasi oleh ibadah padaku, maka Aku jadikan keinginan dan kenikmatannya dengan mengingat-Ku. Jika ia telah kujadikan demikian, maka ia akan jatuh cinta pada-ku dan Aku pun akan mencintainya. Jika ia telah jatuh cinta pada-Ku dan Aku mencintainya, maka Aku angkat tabir antara Aku dengannya, dan Aku jadikan hal itu mendominasi dirinya sehingga ia tidak pernah melupakan-Ku di saat orang-orang lupa pada-Ku. (Kanzul Umml haidts no. 1872)

Imam Jakfar Shadiq as: bagi peminjam yang dapat dipercaya (jujur) tidak ada kewajiban untuk bertanggungjawab (mengganti) atas barang pinjaman yang rusak di tangannya. (Al Kafi juz 5 hal 239 hadits no 5)

Imam Jakfar Shadiq as: siapa yang menghina saudaranya yang tertimpa musibah, maka dia tidak akan mati kecuali setelah mendapatkan musibah yang sama. (Al Kafi juz 3 hal 359 hadits no 01)

Rasulullah saw: Hendaklah kalian banyak diam karena hal itu akan mengusir setan dan membantumu untuk urusan agamamu. (Biharul Anwar juz 71 hal279 hadits no 19) Imam Ali as: konsistenlah dalam sedikit berbicara kalian akan mendapatkan manfaat darinya, minimalnya kelesalamatan. (Ghurarul Hikam hadis no 2314) Imam Ali as: Diam itu adalah ladang pemikiran. (Ghurarul Hikam hadis no 546) Imam Hasan as: Kewibawaan banyak dimiliki oleh orang yang banyak diamnya. (Biharul Anwar juz 78 hal 113 hadits no 7) Imam Hasan as: Diam akan membantumu dalam banyak keadaan sekalipun engkau seorang yang memiliki kefasihan berbicara. (Manil Akhbr hal. 62 hadis no 401)

Imam Ali Ridha as: Sesungguhnya sedikit bicara itu adalah salah satu pintu hikmah, cara memancing kecintaan dan petunjuk menuju kebaikan. (Al Kafi juz 2 hal 113 hadits no 01)

Maka celakalah bagi orang yang shalat, yang mana mereka lalai dari (dalam) shalatnya. (Q.S Al-Man 504) Dan orang-orang yang menjaga shalatnya. Merekalah orang-orang yang akan mewarisi . . . (Q. S Al-Muminun 9 dan 10) Cukup menjadi kemulian seeorang dalam agamanya di saat ia sangat memperhatikan (waktu) untuk mendirikan shalat. (Tanbihul Khawatir juz 2 hal 122) Imam Ali as, dalam surat yang beliau tulis untuk Mohammad bin Abubakar: perhatikanlah waktu shalat dan laksanakan shalat pada waktunya; janganlah engkau menyegerakan sebelum waktunya karena kelapangan waktumu (nganggur) dan janganlah engkau mengakhirkannya karena kesibukanmu! (Biharul Anwar juz 83 hal 14 hadits no 25)

Rasulullah saw: selama engkau mendirikan shalat, maka engkau berarti mengetuk pintu raja yang perkasa. Siapa yang sering kali mengetuknya, maka pasti dibukakan untuknya. (Makarimul Akhlaq 2 / 366 hadits no 2661) Imam Ali as: andaikan pelaku shalat tahu apa yang ia dapatkan dari keagungan Allah, maka pasti dia tidak ingin untuk mengangkat kepalanya dari sujudnya (Al Khishal hal 632 hadits no 10) Imam Ali as: pada saat seseorang berdiri untuk melakukan shalat, maka Iblis melihatnya dengan penuh kedengkian akan banyaknya rahmat Allah yang didapatkan olehnya (Al Khishal hal 632 hadits no 10)

Harga diri seorang Mu'min berada pada ketidak bergantungan dia kepada orang lain. (Imam Jawwad as.)

Jangan engkau mengeluarkan tuduhan buruk kepada saudaramu, selagi engkau memiliki dugaan yang lebih baik kepadanya...! Imam Ali as.

mam Jakfar Shadiq as: pelaku rekonsiliasi bukanlah pembohong. (Al Kafi Juz 2 Hal. 210, Hadis No. 5) Imam Jakfar Shadiq as: Pembicaraan itu ada tiga jenis; benar, bohong dan rekonsiliasi di antara mereka yang bertikai. Ditanyakan kepada beliau, apa yang dimaksud dengan yang terakhir? Beliau menjawab: di saat engkau mendengar salah satu dari keduanya membicarakan tentang lawannya agar engkau menyampaikannya, namun yang engkau sampaikan kepada lawannya hanya kebaikannya, dan engkau katakan padanya, bahwa lawanmu berkata tentang kebaikanmu. Yang semua itu bertentangan dengan apa yang kamu dengar darinya (Al Kafi Juz 2 Hal.341 Hadis No. 16)

Adab Ditimpa Musibah Rasulullah saw: Meratap adalah kebiasaan orang-orang jahiliyah. (Biharul Anwar juz 82 hal 103 hadits no 50) Rasulullah saw: Menyembunyikan musibah, penyakit dan sedekah adalah bagian dari khazanah kebaikan. (Biharul Anwar juz 82 hal 103 hadits no 50) Aisyah : di saat Ibrahim, putra Nabi meninggal, Nabi saw menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Maka ada yang mengatakan kepada beliau: Wahai Nabi apakah Anda menangis padahal Anda melarang nya? Nabi menjawab: ini bukanlah tangisan (yang dilarang) ini adalah kasih sayang. Siapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan disayang (siapa yang tidak memiliki rahmat, maka dia tidak akan mendapatkan rahmat) (Amli Syaikh Thusi hal 388)

Abu Hurairah : ada seorang dari keluarga Rasulullah saw yang meninggal dunia, maka para wanita berkumpul dan menangisinya. Tiba-tiba Umar datang dan melarang mereka serta mengusir mereka. Maka Nabi bersabda padanya: biarkanlah mereka wahai Umar, karena mata (boleh) menangis, hati (boleh) bersedih dan waktu (perpisahan) sudahlah dekat. (Sunan An Nas i juz 4 hal 19) Imam Ali as meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda: dua suara terkutuk dan menjadikan Allah SWT murka; teriakan dan ratapan di saat mndapatkan musibah dan nyanyian di saat mendapatkan kenikmatanm. (Daimul Islam juz 1 hal 227)

Rasulullah saw: Tiga kewajiban orang tua atas anaknya; memberi nama yang baik, mengajarkannya menulis dan mengawinkannya ketika sudah mencapai baligh. (Makarimul Akhlak: 1/474/1627) Imam Ali as: Hak orang tua atas anaknya adalah memberi nama yang baik, memperbaiki adabnya, dan mengajarkannya Al Quran. (Nahjul balaghoh: Al Hikmah: 399) Imam Jakfar Shadiq as: Wajib atas orang tua terhadap anaknya tiga perkara: pilihannya untuk ibunya, dan memperbaiki namanya dan berlebihan dalam mendidiknya. (Biharul Anwar: 78/236/67) Darinya as: Berbuat baiknya seseorang terhadap anaknya dan berbuat baiknya seorang anak terhadap kedua orang tuanya. (Makarimul Akhlak: 1/475/1633)

Rasulullah Saw: sesungguhnya pekerjaan terbaik adalah pekerjaan para pedagang, yang apabila berbicara tidak berbohong, bila diamanati tidak khianat, bila berjanji tidak ingkar, bila membeli tidak mencela, bila menjual tidak (berlebihan) memuji dagangannya, bila berhutang tidak menunda-nunda (pembayaran) dan bila dihutangi tidak menuntut (pembayaran) dengan kekerasan.(Kanzul Ummal Hadits No. 9340 dan 9341)

Rasulullah Saw: pekerjaan muslim yang terbaik adalah sahamnya di jalan

Allah. (Kanzul Ummal Hadits No. 10516)

Rasulullah saw- ketika ditanya akan hak orang tua atas anaknya-: Tidak memberinya nama dengan namanya, tidak berjalan diantara keduanya, dan tidak duduk sebelumnya, dan tidak mencacinya. (Al Kafi:2/159/5) Darinya saw: Ada seorang lelaki berkata kepada beliau: Sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku-: engkau dan hartamu adalah untuk ayahmu.(Kanzul Ummal: 45933)

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Imam Ali as berkata: Bencana hemat adalah kekikiran dan bencana kedermawanan adalah pemborosan

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.

You might also like