You are on page 1of 14

BEST PRACTICE BUKTI FISIK YANG MEMBUAT KITA DIHARGAI

Oleh Drs.H.SYAFRIAL,MM NIP.1963 0408 1988 03 1 005 PENGAWAS SMK

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SOLOK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2012

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN BEST PRACTICE

DIPERIKSA DAN DISAHKAN OLEH

Disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab Solok

Penulis Pengawas

Drs.H.Yuswardi NIP. \

Drs.H.Syafrial,MM NIP.1963 0408 198803 1 005

Kepala P4TK Bahasa Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan kesempatan pada penulis sehingga dapat membuat best practice ini sebagai salah satu tugas dalam kegiatan on the job learning pelatihan supervisi pengawas sekolah yang diselenggarakan oleh P4TK Bahasa Jakarta Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh pengawas dalam membina sekolah sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas sehari hari dan memberikan nilai tambah atau kemudahan dalma melaksanakan tugas tersebut. Dengan selesainya penulisan best practice ini penulis

mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan member masukan dalam pembuatan best practice ini. Tulisan ini disadari masih banyak kekurangan dan kelemahan ,untuk itu mohon saran dan kritik dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk pebaikan.Akhir kata penulis berharap best practice ini bermanfaat terutama bagi pengawas dan pemaca lainnya.

Penulis September 2012

Kotobaru,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRAK A.PENDAHULUAN 1.Latar Belakang 2.Rumusan Masalah 3.Tujuan dan Manfaat B.KAJIAN PUSTAKA C.PEMBAHASAN MASALAH 1.Hasil Kegiatan Sebelumnya 2.Strategi Pemecahan Masalah a.Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah b.Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah c.Tahapan Operasional Pelaksanaan 3.Pembahasan (Hasil yang dicapai dari strategi yang dipilih) D.KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ABSTRAK

Tugas

pokok

pengawas

sekolah

adalah

melaksanakan

pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pelaksanaan dan 8 pengawasan,pelaksanaan Standar pelatihan Nasional professional

pembinaan,pemantauan

Pendidikan,penilaian,pembimbingan

guru,evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus (Permenneg PAN dan Reformasi Birokrasi No:21 tahun 2010 BAB II Pasal 5) Untuk melaksanakan tugas poko tersebut pengawas perlu memiliki kompetensi dan trik trik khusus,karena akan berhadapan dengan kepala sekolah dan guru yang memiliki karate dan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berbeda dan sangat beragam.Dalam tulisan ini penulis akan menguaikan secara ringkas trik yang dilaksanakan binaan dalam SMK

melaksanakan

pengawasan

manajerial

disekolah

diKabupaten Solok

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Untuk melaksanakan tugas sebagai pengawas sekolah perlu ada nilai tambah dan bukti fisik yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut.Kalau tidak demikian diwaktu pelaksanaan tugas ada kalanya kepala sekolah dan guru meminta dan menguji pengawas agar dapat membuatkan atau meminta contoh dari apa yang kita minta kepada mereka.Apalagi kalau guru dan kepala sekolah belum mengenal pengawas secara dekat. Untuk itu sebelum kita turun kesekolah untuk melakukan tugas kepengawasan,seorang pengawas harus menyiapkan bahan dan perangkat yang diperlukan.

2.Rumusan Masalah Sebuah sekolah untuk bias berjalan dengan baik dan terarah harus memiliki perencanaan dan tahapan yang jelas yang dinamakan dengan Renstra.Renstra bias dibuat untuk 4 tahun dan bias juga untuk masa waktu 5 tahunan.Di Kabupaten Solok masih banyak SMK yang belum memiliki Renstra,program kerja sekolah,program kerja kepala

sekolah,program supervise,program kerja wakil kepala sekolah,uraian tugas masing masing tersebut personil.Untuk perlu ada bisa sekolah membuat pihak

perencanaan

kolaborasi

antara

sekolah,pengawas

sekolah

serta

dinas

pendidikan

kabupaten.

Disamping itu peran dn kemauan kepala sekolah sangat menentukan sekali,karena kalau kepala sekolah tidak memiliki visi dan misi yang jelas,maka tidak akan bisa menggerakan roda sekolah.

3.Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan best practice ini adalah ; 1.Sebagai salah satu tugas pelaksanaan OJL pelatihan supervisi pengawas 2.Melatih pengawas dalam menuliskan pengalaman pribadi yang dilaksanakan dalam membina sekolah Manfaat Manfaat dari penulisan best practice ini adalah sebagai suatu referensi ini adalah suatu referensi atau salah satu kiat dalam menjalankan tugas bagi rekan rekan pengawas

B. KAJIAN PUSTAKA

Dalam melaksankan tugas sebagai pengawas sekolah yang menjadi pedoman dan paying hukumnya adalah 1.PermennegPAN dan Reformasi birokrasi no:21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kredit. 2.Permendiknas No : 64 tahun 2009 tentang system penjaminan mutu pendidikan 3.Permendiknas No : 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan 4.Buku kerja pengawas tahun 2011 yang diterbitkan oleh kementrian pendidikan Nasional

D. PEMBAHASAN MASALAH

Bertugas sebagai pengawas diera otonomi daerah harus siap mental untuk tidak diacuh,diceme eh,oleh kepala sekolah.Karena kepala sekolah sekarang pengangkatannya tidak lagi sesuai dengan Permen no 13 tahun 2007 dan Permendiknas no; 28 tahun 2010 serta peraturan yang ada lainnya .Kepala sekolah diangkat

kebanyakan berdasarkan pada hubungan kekerabatan ,tim sukses, pertemanan dan lain sebagainya. Karena prosedur dan syarat untuk menjadi kepala sekolah itu tidak lagi sesuai aturan, kompetensi diabaikan maka apa yang direkomendasikan/ disaran kan oleh pengawas kepada kepala sekolah tidak lagi diindahkan oleh kepala sekolah. Ditambah lagi penghargaan dan perhatian pemerintah daerah kepada pengawas sekolah sangat kurang. Saya diangkat sebagai pengawas terhitung 1 Juli 2010 sebagai pengawas manajerial SMK di Kabupaten Solok, sebelum itu saya bertugas dikabupatan Sijunjung mulai sejak diangkat menjadi CPNS tahun 1988. Tahun 2000 saya mengikuti tes calon kepala sekolah yang diadakan oleh Dikmenjur dan Alhamdulillah lulus dan mengikuti pelatihan calon Kepsek tahun 2001. Tapi karena tahun 2001 ada perobahan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke

otonomi daerah saya tak kunjung diangkat jadi kepala sekolah. Barulah Juli tahun 2003 saya diangkat menjadi kepala sekolah

pada SMKN 1 Koto Tujuh sampai dengan 2006. Aprilk 2006 saya dipindahkan menjadi kepala SMK N 1 Sijunjung. Selama saya menjadi kepala sekolah di SMK N 1 Koto Tujuh dan SMK N 1 Sijunjung hal pokok yang harus ada disekolah seperti RENSTRA, Program kerja sekolah , Program kerja kepala sekolah dan RAPBS, saya buat dengan baik dengan melibatkan semua unsur. Dan semua program tersebut selalu saya buat copian untuk arsip pribadi yang saya simpan sampai sekarang. Tahun 2010 saya mengajukan pindah ke kabupaten Solok dan minta untuk ditempatkan jadi pengawas. Tapi oleh Badan Kepegawaian Daerah saya ditempatkan pada SMK N 2 Gunung Talang sebagai guru karena katanya ada aturan orang yang baru pindah tidak dapat langsung diangkat sebagai kepala sekolah maupun pengawas. Pada Mei 2010 saya membuat permohonan untuk menjadi pengawas , dan dikabulkan yang SK nya terhitung Juli 2010. Pertama saya bertugas sebagai pengawas dan mengunjungi sekolah saya buat instrument untuk mendata program keahlian yang ada ,kurikulum [ KTSP] ,Renstra sekolah ,program kerja

sekolah, program kerja kepala sekolah,program waka , kaprog , administrasi sekolah ,program supervise kelas beserta

instrumennya, jumlah guru adaptif normative serta guru produktif jumlah siswa per program keahlian. Dan lain sebagainya. Pada pendataan awal tersebut banyak / pada umumnya sekolah membuat datanya ada, dan memang pada kunjungan

pertama tersebut kita tidak meminta untuk melihatkan bukti fisik karna masih dalam tahap perkenalan. Pada kunjungan berikutnya data yang sudah kita peroleh kita tindak lanjuti dengan melihat bukti fisik bagi sekolah yang membuat ada. Pada tahap awal memang kita ingin focus pada KTSP, RENSTRA, Program kerja sekolah , Program kerja kepala sekolah dan Program kerja wakil serta program kerja Kaprog. Ternyata apa yang mereka buat ada dalam instrument yang kita berikan tidak bisa dilihatkan kepada pengawas dengan alasan terkunci dalam lemari sianu, yang menyimpannya si B, dan alasan lain yang tidak bisa diterima logika. Dan kita cari informasi pada beberapa orang guru mengenai KTSP, RENSTRA, Program kerja ternyata 80 % SMK yang ada dikabupaten Solok belum

membuatnya. Maka saya sarankan pada kepala sekolah untuk segera membuatnya dengan jalan membentuk pokja. Saran tersebut saya tuliskan dalam buku tamu pembinaan sebagai bukti fisik kunjungan . Didalam melakukan pembinaan terhadap sekolah saya memproramkan kunjungan rutin satu kali satu bulan kesetiap sekolah binaan, terkecuali ada hal-hal mendadak atau tugas khusus dari kepala dinas. Pada kunjungan berikutnya saya menanyakan langkah-langkah yang ditempuh sekolah dalam membuat KTSP, RENSTRA, Program kerja. Ternyata jawabannya belum ada, Belum dibentuk pokja, dan yang sangat menyesakkan dada adalah pertanyaan kepada saya yaitu Bapak waktu jadi kepala

sekolah ada membuat yang bapak saran kan pada kami . Hal ini memang diluar dugaan saya, dan saya bertekat untuk membawa dan memperlihatkan pada kepala sekolah tentang apa yang sudah saya lakukan. Pada kunjungan berikutnya saya bawa semua arsip yang saya simpan selama ini yaitu ; KTSP yang sudah disyahkan oleh dinas pendidikan propinsi, Renstra, program kerja sekolah, program kerja kepala sekolah, instrument supervise kelas, tata tertib siswa, uraiaan tugas kepala sekolah, uraian tugas wakil

kepala sekolah, uraian tugas kaprog , uraian tugas guru. Arsip yang saya bawa tersebut saya perlihatkan pada kepala sekolah ,wakil dan guru yang ada hari itu,dan saya bilang kalau mau difoto copi silahkan untuk sebagai contoh/ pedoman dalam pembuatan

program kerja, tapi yang akan bapak buat harus disesuaikan dengan kondisi sekolah bapak/ibuk yang ada sekarang. Setelah saya membawa arsip yang saya punya dan memperlihatkan pada kepala sekolah beserta staf barulah pada kunjungan berikutnya merreka mulai bertanya mengenai langkahlangkah yang harus mereka tempuh dalam pembuatan KTSP, program kerja , Renstra dan lain sebagainya, dan mereka tidak lagi memandang remeh kita sebagai pengawas dan mulai mau

berdiskusi. Dan beberapa sekolah sudah mulai membentuk pokja disekolah mereka,pokja tersebut sudah mulai bekerja membuat Renstra sekolah Program kerja sekolah. Dari pengalaman saya sebagai pengawas tersebut bahwa apa sudah lakukan selama ini

harus kita arsipkan untuk bisa dipergunakan saat kita bertugas berikutnya.

D. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

a.Simpulan 1.Berbagai sebagai pengawas perlu kompetensi dan kiat yang lebih dari guru dan kepala sekolah 2.Pengawas dalam bertugas harus sabar menghadapi guru dan kepala sekolah

b.Saran 1.Pemerintah daerah dan dinas pendidikan harus mengangkat kepala sekolah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan 2.Perlu dilaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah serta pengawas secara berkala 3.Pengawas turun kesekolah harus bisa member contoh kepada guru dan kepala sekolah

You might also like