You are on page 1of 6

BENCANA ALAM BANJIR BANDANG Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan

yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah banjir bandang. DAMPAK NEGATIF BANJIR Dari berbagai macam jenis banjir, pada umumnya banjir memiliki berbagai akibat dan dampak negatifyang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh bagi manusia. 1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi. 2. Banjir memutuskan jalur transportasi Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso / container tidak bisa melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta api pun dapat terganggu. 3. Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan jiwa manusia Kerugian yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda, alat elektronik, mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll), perlengkapan rumah tangga, rumah, gedung, dan yang paling berharga: jiwa manusia. 4. Banjir dapat mengakibatkan pemadaman listrik Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air / luapan banjir, listrik harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan betapa terbatasnya aktifitas keseharian kita bila aliran listrik padam. 5. Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari Dengan adanya banjir, otomatis akan menganggu aktifitas sehari-hari. Sekolah terganggu, kerja terganggu, bersantai pun terganggu. Karena air banjir, semua aktifitas pun terganggu atau bahkan harus dihentikan untuk sementara waktu. 6. Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak perekonomian Perekonomian terganggu karena banjir merendam sawah sehingga panen/ produksi padi terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat membusuk atau mungkin membutuhkanbiaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif walaupun lebih jauh, Produksi pabrik dihentikan sementara karena mesin produksi terendam air atau listrik dipadamkan sehingga mesin produksi tidak dapat dijalankan, dan masih banyak lagi sebab kerugian tidak berasal hanya dari rusaknya mesin tetapi juga bisa dari sisi terhambatnya / terganggunya produktifitas. 7. Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar kita Saat banjir datang tidak hanya air, tetapi juga membawa serta sampah, kotoran, limbah pabrik / kimia, minyak (oli, bensin, solar, minyak tanah, dsb), dan masih banyak lagi. Selain dapat mencemari sumber air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau bahkan rumah kita sehingga menjadi tidak hiegienis.

8. Banjir dapat mendatangkan masalah / gangguan kesehatan (penyakit) Banjir menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak bersih, sehingga nyamuk dan bibit kuman penyakit mudah berkembang biak. Selain itu umumnya makanan dan minuman yang sehat akan lebih susah ditemukan (terjadi kerawanan pangan) dan juga karena terlalu sering kena air maka dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun. 9. Banjir dapat menyebabkan erosi atau bahkan longsor Semakin deras air banjir, kemungkinan untuk mengiikis pinggiran aliran banjir akan semakin tinggi sehingga erosi atau bahkan longsor akan semakin mungkin terjadi. 10. Banjir dapat merubah, mengganggu, atau bahkan menghapus / menghilangkan masa depan Bila banjir melanda cukup lama atau cukup besar, seiring dengan bertambahnya pengalaman disaatbanjir, roda kehidupan juga bisa dapat berubah dengan drastis. Kehilangan pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, hutang yang semakin menumpuk, kesehatan yang terganggu, atau bahkan kehilangan jiwa. Kesemuanya itu dapat merubah masa depan seseorang, keluarga atau bahkan masyarakat, baik secara langsung ataupun tidak langsung. SOLUSI UNTUK MASALAH BANJIR Masalah banjir adalah masalah lingkungan. Tidak bisa yang lain. Maka, jika ingin menyelesaikannya, perlu ada sedikit ataupun banyak perubahan kearah alam yang harus dilakukan. Perubahannya memang tidak bisa langsung. Namun, bertahap, sedikit-demi sedikit. Namun, saya percaya perubahan ini akan benar-benar terasa di kemudian hari. Kata dosen saya, prospek pertanian memang untuk saat ini. Tetapi prospek kehutanan adalah untuk masa depan. Cara pertama : Menanami daerah-daerah resapan. Daerah resapan air termasuk kawasan lindung*. Yang dinamakan daerah resapan adalah daerah yang saat hujan turun, tanah di bawahnya dapat menyerap air itu agar tidak terjadi aliran permukaan (surface run-off). Saya sangat menyayangkan para pejabat yang membuat villa-villa di bukit-bukit Gunung Salak. Dengan mengubah permukaan puncak bukit menjadi semen, tanpa pepohonan, maka seberapa air yang tidak bisa diserap, dan mengalir di permukaan, lalu menjadi banjir. Dengan menanami bukit-bukit itu, tanah kembali memiliki kemampuan daya serap sehingga air dapat terserap. Secara alami, akar pepohonan bahkan rumput dapat mengurangi aliran air permukaan. Maka, dengan menanam pohon dan tumbuhan lain, banjir dapat dikurangi. Cara kedua : Perhatikan daerah aliran sungai (DAS). Daerah ini sangat penting, dan menurut Keppres no 32 tahun 1990 mengenai kawasan lindung, DAS merupakan kawasan lindung, dan tidak boleh ada perusakan di kawasan lindung. Jika DAS ini rusak maka tanah di kanan kiri sungai akan terbawa air, kemudian akan mengendap di dasar sungai. Hal itu berarti pendangkalan badan sungai yang dapat mengakibatkan banjir. Langkah lain mengenai DAS adalah naturalisasi. Naturalisasi adalah pembuatan kembali bentuk sungai secara buatan(retarding basin=daerah parkir air). Langkah ini pernah terjadi pada sungai Rhein di eropa karena dilakukan pelurusan sungai. Sungai dibuat berkelok kelok sehingga arus sungai dapat diredam dan tidak merusak tepi sungai. Pembetonan juga akan mengakibatkan percepatan aliran sungai sehingga sedimentasi juga lebih mudah terjadi. Cara ketiga : Pemerintah harus tegas. Peraturan yang sudah ada sebaiknya dilaksanakan. Minimal ada tim yang kenar-benar kompeten yang mampu mengatur pelaksanaan UU, PP, Keppres, dll. Ketegasan itu juga harus adil. Bukan berpihak pada perseorangan, institusi, ataupun lembaga apapun. Dengan begitu, tidak ada protes dari masyarakat. Pemerintah juga

harus percaya diri. Jika yakin bahwa keputusan yang diambil dan dilaksanakan benar, terus laksanakan. Tetapi juga dengarkan, dan terus perbaiki, tetapi jangan dihentikan. Terus konsisten, itulah kuncinya. Jika nanti ada hasil yang berarti masyarakat bakal akan ikut. *Kawasan lindung disebutkan dalam keppres no. 32 tahun 1990 mengenai Pengelolaan Kawasan Lindung. Kawasan ini Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar pemukiman.Dan untuk sungai di kawasan permukaan berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 15 meter.

BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perutbumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif. Gunung berapi adalah sebuah gunung yang memiliki kawah yang berisi magma dari dalam perut bumi. Gunung berapi yang aktif dapat sewaktu-waktu mengeluarkan magma yang terkandung di dalam perut bumi. Letusan tersebut dapat membawa dampak yang positif maupun negative. Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar yang terdiri dari dari 2 lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau tatanan tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan Indonesia merupakan daerah zona subduksi yang juga merupakan jalur gunung api. Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km2. Jumlah warga yang meninggal paska letusan Gunung Merapi 178 orang sejak akhir Oktober 2010.Total warga sekitar Gunung Merapi yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Sardjito mencapai 91 orang. Sebanyak 21 orang mengalami luka bakar dan 70 non luka bakar.Selain jumlah warga yang luka, saat ini masih terdapat warga yang belum diketahui nasibnya. Menurut laporan yang diterima Tim Disaster Victim Identification Polda DIY, tercatat 257 warga yang belum diketahui keberadaannya.Dari semua warga yang dilaporkan hilang, paling banyak berasal dari Kecamatan Cangkringan. Usia mereka rata-rata di atas 40 tahun. Beberapa tanda-tanda sebelum meletus Suhu di sekitar gunung naik. Hal ini menunjukkan terjadu kenaikan aktifitas Merapi. Mata air menjadi kering. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa) Tumbuhan di sekitar gunung layu

Dampak Negative Akibat Gunung Merapi 1. Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter). 2. Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain. 3. Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya. 4. timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA 5. 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik dengan ketebalan hingga satu meter. 5. Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang.Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu. 6. Dan terjadi pula kebakaran hutan karena terkena laharnya. 7. Banyak dalam sektor pertanian terganggu akibat bencana ini yang menyebabkan pendapatan bisnis para petani menurun drastis. 8. Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar 1.272 ton. 9. Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan berkurang sehingga menyebabkan tingkat hunian hotel yang tadinya 70 persen turun menjadi 30 persen. Sehingga dapat dikatakan Meletusnya Merapi ini mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Dampak Positive Akibat Gunung Merapi Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun untuk letusan Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan tapi ada hal yang dapat dijadikan dampak positive dalam bencana ini yaitu : 1. Penambang pasir mendapat pekerjaan baru yaitu bekerja untuk mendapat pasir di pinggiran aliran lahar dingin. 2. Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampak ini hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung. 3. Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material yang berfungsi untuk bahan bangunan, dan lain-lain. => Jadi, dengan adanya letusan gunung berapi tidak hanya merugikan.Tetapi juga menguntungkan
Tips Menghadapi Gunung Meletus

Saat sekarang ini kita tidak bisa lagi mengelak dari bencana alam. Berbagai bencana yang terjadi seperti meletusnya gunung merapi tidak dapat diprediksi kapan gunung itu akan meletus. Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan

tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi. Dan berikut ini cara menghadapi jika terjadi gunung meletus : Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi 1.Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar. 2.Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan. 3.Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya. 4.Jangan memakai lensa kontak. 5.Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung. 6.Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi 1..Jauhi wilayah yang terkena hujan abu. 2. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. 3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.(mdc/cr)

You might also like