Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dalam arti yang luas bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian siswa, sehingga dapat melangkah kejalur profesi
yang diminati. Pelaksanaan pembelajaran IPA untuk ini yaitu penerapan
pembelajaran yang memperhatikan model-model inovasi yang mendorong siswa
berfikir mandiri dan lebih berpusat pada siswa (Student centered learning). Untuk
kepentingan tersebut diatas guru lebih berperan sebagai fasilitator, atau pemandu
belajar, bertugas membimbing dan pengarahkan siswa dalam belajar.
Tujuan pindidikan kimia SMA memberikan pengetahuan untuk memahami
penerapan konsep kimia dan saling keterkaitannya, serta mampu menerapkan
konsep-konsep kimia dan metoda ilmiah yang melibatkan keterampilan proses
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan.
Pembelajaran kimia selama ini di SMA Negeri 1 Nan Sabaris kurang
diminati siswa karena beberapa hal :
1. Banyaknya konsep dasar yang bersifat teoritis yang harus dihafal dan sangat
membosankan bagi siswa
2. Kurangnya Aktifitas siswa kecuali hanya mendengarkan guru berbicara
menyampaikan materi pelajaran.
3. Hasil belajar siswa pada pelajaran kimia rendah yaitu rerata Nilai Koqnitif 51
4. Interaksi sesama siswa dalam belajar sangat rendah
5. Kerja sama ( kooperatif) antar siswa sangat rendah.
6. Peran guru lebih dominant
Kurikulum mata pelajaran kimia di SMA untuk semester ganjil di kelas XII
memuat kompetensi unsur-unsur penting, sifat-sifat, kegunaan dan bahayanya
serta terdapatnya di alam. Karena luasnya cakupan materi yang harus dikuasai
siswa dan bersifat teoritis membuat pelajaran pada kompetensi ini sangat
membosankan. Penulis mencoba memperbaiki pembelajran kimia menjadi indah,
menarik, inovatif, koperatif dan bermakna bagi siswa maka penulis memilih
1
menerapkan model pembelajaran Koopertive JIGSAW pada kompetensi sifat-sifat
unsur dalam system priodik kelas XII semester ganjil pada SMA Negeri 1 Nan
Sabaris dengan tujuan meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa dalam
belajar kimia.
Model pembelajaran ini dapat meningkatkan Hasil belajar siswa di sekolah
dan menyampaikan pendapat secara logis dan mendengar pendapat orang lain,
kerjasama kelompok yang baik sehingga terbangun kemampuan kecakapan
komunikasi, sifat menghargai pendapat orang lain dan memperoleh keterampilan
bekerjasama dalam belajar.. Agar pembelajaran menjadi indah, menarik, inovatif,
koperatif dan bermakna bagi siswa.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka permasalahan
dalam pembelajaran kimia di kelas XII SMA Negeri 1 Nan Sabaris secara umum
adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
kimia.Permasalahan tersebut rinciannya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya aktivitas siswa akibat dari kebiasan siswa yang selalu mencawan
saja.
2. Rendahnya hasil belajar karena kurangnya kemampuan siswa untuk
memahami dan menyimpulkan materi pelajaran.
3. Kurangnya kemampuan siswa untuk belajar sendiri dan berkelompok akibat
terumpunya guru sebagai sumber belajar yang paling dominant di kelas.
4. Kurangnya kemampuan siswa mengkaitkan materi yang dipelajari dengan
persoalan kehidupan seharari-hari di lingkungan mereka akibat tidak
kontekstual materi pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Masalah –masalah yang teridentifikasi tersebut diatas ,perlu segera
dipecahkan agar tidak menjadi berkepanjangan dan menimbulkan masalah lain
yang lebih besar. Untuk mengatasi rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa
tersebut maka penelitian ini difokuskan pada upaya penerapan Pembelajaran
Kooperative JIGSAW dalam pembelajaran kimia.
Penelitian ini dilakukan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran kimia,
dan dengan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya yang ada di SMA 1 Nan
Sabaris kabupaten Padang Pariaman.
B. Rumusan masalah
2
Berdasarkan paparan latar belakang, sebab akibat dan alasan maka
permasalahaan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
1. Apakah Pembelajaran Kooperative JIGSAW dapat meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar siswa pada materi kimia Unsur kelas XII IA semester ganjil di
C. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran kimia Unsur melalui
metode Pembelajaran Kooperative JIGSAW dalam mata pelajaran Kimia
di kelas XII IA SMA 1Nan Sabaris
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kimia Unsur melalui metode
Pembelajaran Kooperative JIGSAW di kelas XII IA semester ganjil SMA 1
Nan Sabaris.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam peningkatan
kualitas mengajar.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam Pembelajaran kimia di SMA 1 Nan
Sabaris.
3. Meningkatnya hasil belajar siswa pada materi Kimia Unsur dalam mata
pelajaran kimia di SMA 1 Nan Sabaris.
4. Sebagai rujukan bagi guru – guru di SMA negeri Nan Sabaris
3
BAB II
KAJIAN TIORI DAN PUSTAKA
B. Hasil Belajar
Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah
mengikuti usaha belajar, hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk
menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran.
Menurut Nawawi yang dikutip Ruspiwanti (2003:10) Hasil belajar adalah
“tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti pelajaran, yang telah dinyatakan
dalam bentuk angka yang diproleh dari proses evaluasi”. Berdasarkan pendapat
tersebut maka hasil belajar merupakan prestasi dari kegiatan belajar sedangkan
belajar lebih menekankan pada proses kegiatan bukan pada hasil belajarnya.
Manusia melakukan kegiatan belajar dengan bermacam cara, sesuai
dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegiatan belajar, maka dalam
dirinya akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan
belajar. Perubahan tersebut disebut hasil belajar.
4
Berkaitan dengan hasil belajar yang diproleh sebagai hasil belajar, terdapat
tiga tipe hasil belajar yaitu (1) tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi
pengetahuan, pemahama penerapan ,analisis sintesis dan evaluasi (2)tipe hasil
belajar bidang afektif meliputi penerimaan, jawaban,penilaian, organisi dan
karakteristik nilai (3)tipe hasil belajar bidang psikomotor meliputi tingkatan
keterampilan (Sudjana,2004:50).
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi ukuran
hasil belajar siswa adalah ranah kognitif ,afektif dan ranah psikomotor.Semakin
tinggi taraf tingkat yang dicapai maka akan menjadi baik pula kualitas hasil
belajar yang didapatkan.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
faktor penentu penguasaan siswa terhadap apa-apa yang disampaikan kepadanya
dalam kegiatan belajar,dimana penguasaan itu dapat berupa pengetahuan, sikap
maupun keterampilan.
C. Kimia Unsur
Kimia unsur merupakan suatu topik pada Kurikulum Timgkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006 yang terdiri dari :
1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan
produk yang mengandung unsur tersebut
2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur
transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan
sifat khusus lainnya)
3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan
senyawanya dalam kehidupan sehari-hari
4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat
kimia, kegunaan, dan bahayanya
D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
5
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai
berikut (Lungdren, 1994).
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama.”
2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta
didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri
dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan
yang sama.
4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggungjawab di antara para
anggota kelompok.
5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
7. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Thompson, et al. (1995) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif turut
menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam
pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil
yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri
dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok
heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan
suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja
dengan teman yang berbeda latar belakangnya.
Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus
agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi
pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau
6
tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota
kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).
7
kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok
ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 2001).
Kelompok Asal
1 2 1 2 1 2 1 2
3 4 3 4 3 4 3 4
22
11 33 44
22
11 33 44
Kelompok Ahli
8
kooperatif tipe jigsaw ini diatur secara instruksional sebagai berikut
(Slavin,1995):
1. Membaca: siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi
tersebut untuk mendapatkan informasi.
2. Diskusi kelompok ahli: siswa dengan topik-topik ahli yang sama bertemu
untuk mendiskusikan topik tersebut.
3. Diskusi kelompok: ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan
topik pada kelompoknya.
4. Kuis: siswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik.
5. Penghargaan kelompok: penghitungan skor kelompok dan menentukan
penghargaan kelompok.
Setelah kuis dilakukan, maka dilakukan perhitungan skor perkembangan
individu dan skor kelompok. Skor individu setiap kelompok memberi sumbangan
pada skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh pada kuis
sebelumnya dengan skor terakhir.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap
siklus menggunakam metode Kooperatve Jigsaw pada pelajaran kimia di kelas
XII IA.
Setiap siklus terdiri dari kegitan perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi terhadap tindakan.
Siklus I Perencanaan • Menetapkan materi bahan ajar dalam
tindakan pembelajaran
• Menyusun skenario pembelajaran
• Menentukan metode pembelajaran
• Menyiapkan instrument penelitian
• Menyusun LKK(lembaran kerja kelompok)
Pelaksanaan Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai
Tindakan dengan skenario
A.Kegiatan Pra PBM
• Guru menyiapkan bahan ajar sesuai
Kompetensi dasar yang akan dibahas.
• Guru mengambil absensi
• Guru menyiapkan lembaran LKK(lembaran
kerja kelompok)
B.Kegiatan Awal
• Menjelasan tentang SK dan KD yang akan
dibahas,
• Guru menanyakan tentang tugas yang
diberikan tentang kelompok unsure.
• Guru membagi kelompok asal yang terdiri 4-
6 orang dengan kemampuan yang berbeda
menjadi 6 kelompok.
C.Kegiatan Inti.
• Siswa diminta mencabut lot untuk
menentukan materi mana yang harus
dikuasainya(terdiri dari 6 sub materi)
• Siswa yang mempunyai nomor yang
11
sama(materi yang sama) berkumpul
berdiskusi untukmenguasai materi yang
ditugaskan kepada mereka,dan menyusun
strategi untuk menyampaikan kepada
temannya kelompok ini disebut kelompok ahli
• Siswa ahli tiap topik kembali kedalam
kelompok asal dan menerangkan kepada
siswa pada kelompok asalnya dengan cara
yang bergantian
(Kelompok asal ini yang disebut kelompok
Jigsaw)
• Siswa memproleh kuis individi yang
mencakup semua topik.
D. Kegiatan Akhir
• Penghitungan skor kelompok
• Guru memberikan reward pada kelompok
yang berhasil dengan nilai yang baik dan
memotivasi kelompok yang nilai masih
dibawah ketuntasan minimal(KKM).
Tindakan Selama kegiatan dilakukan,kolaborator
pengamatan mengamati kegiatan kegiatan yang dilakukan
siswa dengan guru baik yang positif maupun yang
negative. Catatan kolaborator dari hasil
pengamatan akan didiskusikan agar solusi yang
tepat dan ditemui sebagai perbaikan untuk siklus
berikutnya.
Refleksi Menganalisa hasil pengamatan untuk memproleh
gambaran atau hasil yang dicapai dari tindakan
yang dilakukan, yang dijadikan dasar untuk
menyusun rencana tindakan pada siklus
berikutnya sampai mencapai target yg ditentukan.
Siklus II
Siklus ini dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I
12
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas ini akan dianalisa secara kuantitatif dengan
melihat persentase peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Sebelumnya
dianalisa secara kualitatif untuk menukar data, menjadi sumber dari data
kuantitatif.
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah:
a. Pedoman observasi untuk mengecek kegiatan siswa dengan guru yang di
lakukan berdasarkan indicator yang ditentukan sebelumnya.
b. Catatan tentang kejadian yang terjadi selama tindakan diberikan ,baik yang
positif maupun yang negative.
c. Lembaran tes untuk melihat hasil belajar siswa.
F. Analisa Data
Data hasil penelitian tindakan kelas ini akan dianalisis secara kualitatif
dengan melihat persentase peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa.
Selanjtutnya berdasarkan hasil analisa tersebut dilakukan tindak lanjut. Data yang
diproleh dari ujian harian siswa akan digunakan untuk mengmbil kesimpulan
terhadap hasil penelitian tindakan kelas.
G. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan aktivitas belajar sekurang –kurangnya 75 % siswa
active.
2. Kondisi dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya 75% siswa dapat
menjawab kuis dan pertanyaan yang diberikan tentang kimia unsur.
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa 75 .
BAB IV
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Siklus 1
Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa rendah maka dilakukan tindakan
pada siklus pertama ini.Yang telah disiapkan pada siklus pertama ini beberapa
perangkat pembelajaran dan instrument penelitian. Perangkat pembelajaran yang
dihasilkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembaran
kerja kelompok (lkk), lembaran observasi dan lembaran evaluasi. Adapun Standar
kompetensi (sk) yang dibahas dalam perangkat pembelajaran tersebut adalah
memahami karakteristi unsure-unsur penting,kegunaan dan bahayanya, serta
terdapatnya di alam. Dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi kelimpahan
unsure-unsur utama (golongan gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah) dan transisi
di alam dan produk yang mengandung unsur-unsur tersebut. Karena luasnya topic
yang dibahas maka pada siklus 1 yang dibahas adalah Gas Mulia.
Langkah-langkah yang disusun dalam RPP didesain sesuai dengan langkah-
langkah pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.Bahan ajar merupakan
kumpulan lembar ahli berupa uraian materi dari topic-topik yang
dibahas.Sedangkan lembaran kerja kelompok berisi langkah-langkah materi yang
harus dimiliki dan dipahami oleh kelompok asal.
Sedangkan instrument yang dihasilkan adalah lembaran observasi berisi
tentang keaktivan siswa dalam kelompok ahli dan kelompok asal, lembaran
evaluasi berisi tentang kompetensi yang harus kuasai siswa.
a. Pelaksanaan tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari RPP yang sudah didesain mengikuti
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana yang telah
disepakati, tindakan pada siklus 1.
• Guru menjelaskan SK dan KD tentang :
Memahami karakteristi unsure-unsur penting,kegunaan dan bahayanya,serta
terdapatnya dialam.Dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi kelimpahan
unsure-unsur utama (golongan gas mulia,halogen,alkali,alkali tanah) dan transisi
14
di alam dan produk yang mengandung unsur-unsur tersebut.Karena luasnya topic
yang dibahas maka pada siklus 1 yang dibahas adalah Gas Mulia.
• Menginformasikan metoda jigsaw kepada siswa.
• Apersepsi / motivasi (ada pada LKK)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbePda sesuai dengan
nomor lot mereka masing-masing.(Topik Gas mulia)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian yang ditugaskan dengan topik Gas Mulia
• Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bagian
Gas mulia yang sama(nomor yang sama) bertemu dalam kelompok
baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
• Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kekelompok asal
dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
• Guru memberikan reword pada kelompok yang nilai tertinggi dan memotivasi
kelompok yang nilainya tidak mencapai KKM.
b. Tindakan Pengamatan
15
Pada pengamatan ini dilakukan oleh observer berupa pengamatan terhadap
aktivitas siswa dengan butir lembaran observasi Pengamat melaporkan apa yang
dilakukan siswa dan guru selama proses berlangsung.
3. Aktivitas yang diamati pada kelompok ahli dan kelompok asal dapat dilihat
pada lembaran observasi.
Gambar 1
Suasana pembelajaran pada siklus I
16
Tabel 2. Aktivitas siswa
Kelompok
No Aktivitas siswa
VIII
VII
IV
VI
V
II
III
I
1 Kerjasama dalam kelompok C C B B B C C B
2 Memberikan saran,gagasan C C C C C C C C
Kemampuan menerangkan
3 C C C B C B B C
kepada teman
Memperhatikan teman
4 C C C C C C C C
menerangkan
Memberikan tanggapan
5 C C C B C C C C
terhadap pertanyaan teman
Tidak memonopoli dalam
6 B B B C C B B C
kelompok
Tidak memaksakan
7 B B B B B B B B
pendapat
Kemampuan memahami
8 C C C B B B B D
materi
9 Partisipasi dalam kelompok C B B C C C C C
Taat terhadap pembelajaran
10 B B B B B B B B
kooperatif Jigsaw
Kemampuan memotivasi
11 C C C B B B B C
teman dalam kelompok
Kemampuan menarik
12 C C C B B B B C
kesimpulan
Keterangan:
A = Sangat baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Pada tabel 2 aktivitas siswa yang baik (B) ada pada Tidak memaksakan
pada pendapat diri sendiri dan taat kepada pembelajaran kooperattive jigsaw
yaitu sebesar 100% menjawab B (baik) dan yang terendah yaitu pada aktivitas
17
siswa terhadap memberikan gagasan dan saran serta memperhatikan teman
menerangkan yaitu menjawab C = Cukup.dari 8 kelompok yang diteliti
Pada pertemuan pertama ini siswa masih banyak yang tidak melakukan
diskusi (±60 % anggota yang aktif). Mereka asyik membaca lembar ahli sendiri-
sendiri( 20%), bahkan ada diantara mereka yang melakukan prilaku tidak
relevan,seperti bercanda menggoda temannya dll.Guru bertanya “Apakah semua
anggota kelompoknya sudah dapat menjelaskan kepada kelompok temannya yang
ada dikelompok asal? Mereka menjawab “belum bisa” maka waktu ditambah ±10
menit.Setelah 10 mennit guru meminta siswa kembali pada kelompok asal.
Pada kelompok ahli 1-2 orang dari anggota kelompok asal belum bisa
menerangkan topik yang menjadi tanggung jawabnya. ±30 % anggota kelompok
yang belum memperhatikan temannya menerangkan.Sehingga kemampuan untuk
menarik kesimpulan masih kurang.Ketika persentase oleh anggota kelompok ahli
yang ditunjuk ada beberapa kelompok ahli belum lancar mempersentasikan hasil
diskusi kelompok ahli.Secara umum aktivitas siswa belum seperti yang kita
harapkan dapat kita lihat dari data observasi diatas.
Hasil kuis sebagai berikut :
I 66 Tidak tuntas
II 54 Tidak tuntas
III 64 Tidak tuntas
IV 68 Tidak tuntas
V 74 Tuntas
VI 75 Tuntas
VII 77,5 Tuntas
VIII 76 Tuntas
Sumber : Pengolahan data – As.2008
d. Refleksi
Dengan memperhatikan data observasi serta hasil kuis dan pengamatan
terhadap siswa kela XII IA1 diproleh hal-hal sebagai berikut :
18
1. Prosentase rata-rata aktivitas yang termasuk partisipasi aktif(baik) sebesar
44.8% dan nilai kelompok yang tuntas setelah kuis diadakan ± 50%
2. Kemampuan memberikan saran,gagasan ,memperhatikan teman menerangkan
,memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dan kemampuan memahami
materi perlu ditingkatkan.Maka langkah pembelajaran pada siklus dua akan
sedikit berubah yaitu sebelum masuk pada kegiatan inti siswa disuruh
membaca topik yang akan dipelajari secara keseluruhan terlebih dahulu
2.Siklus II
Siklus dua ini dilakukan karena aktivitas dan hasil belajar siswa masih
rendah pada siklus pertama. Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini
dihasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP, Bahan ajar, LKS, kuis dengan
topik Halogen.Untuk angket pengamatan yang digunakan pada siklus II ini masih
sama dengan siklus I.
a. Tindakan dan Pengamatan, Tahap ini merupakan pelaksanaan dari RPP yang
sudah didesain mengikuti model pembelajaran koopertif tipe Jigsaw dengan
topik Halogen. Setelah dilakukan pengamatan diproleh data sebagai berikut :
Tabel aktivitas siswa pada siklus II
Kelompok
No
Aktivitas siswa
I II III IV V VI VII VIII
19
Kelompok
No
Aktivitas siswa
I II III IV V VI VII VIII
Keterangan:
A = Sangat baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Aktivitas siswa pada siklus II ini sudah sangat baik.Siswa tidak mengalami
kesulitan dalam diskusi, siswa sudah akrap dengan metode jigsaw tampak dari
data diatas
Gambar 2
Suasana pembelajaran pada siklus II
Presentase Tim Ahli 1 Presentase Tim Ahli 2
I 76 Tuntas
II 70 Tidak tuntas
20
III 60 Tidak tuntas
IV 78 Tuntas
V 87.5 Tuntas
VI 75 Tuntas
VII 91 Tuntas
VIII 90 Tuntas
Kemampuan siswa memahami materi sudah baik pada siklus II ini terlihat
sudah banyak kelompok siswa yang tuntas atau mempunyai nilai yang baik pada
kuis yang diberikan pada topik ini.
c. Refleksi siklus II
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan diatas, maka dapat
disimpulkan tindakan pada siklus II tetap dapat meningkatkan aktivitas siswa
terlihat dari data ± 90% berpatisipasi dan kemampuan siswa untuk memahami
materi terlihat dari hasil belajar atau nilai kuis yang didapatkan siswa dua
kelompok siswa tidak tuntas enam kelompok siswa tuntas pada topik ini atau naik
25% dari siklus I.
B. Pembahasan
Dari hasil analisa data pada siklus I dan siklus II dapat dibuat pembahasan
sebagai berikut :
a. Dari tabel hasil belajar kelompok siswa di bawah ini, Kelompok I mempunyai
nilai hasil belajar sebesar 66 pada siklus 1 dan pada siklus II mendapat nilai
sebesar 76. kelompok II mendapatkan nilai hasil belajar sebesar 54 pada siklus
21
1 dan pada siklus II mendapatkan nilai sebesar 70. kelompok III mendapatkan
nilai sebesar 64 pada siklus I tetapi turun pada siklus II sebesar 60. Kelompok
IV terdapat nilai sebesar 68 pada siklus I dan pada siklus II naik menjadi 78.
Kelompok V mendapat nilai sebesar 74 pada siklus II naik pada siklus II
menjadi 87.5. kelompok VI, pada siklus I dan II mempunyai nilai sebesar 75.
Kelompok VII mempunyai nilai pada siklus I sebesar 77.5 dan pada siklus II
naik menjadi 94. Kelompok VIII pada siklus 1 mempunyai nilai sebesar 76
naik pada siklus II menjadi 90. secara rata-rata terdapat kenaikan Siklus 1 ke
siklus II sebesar 50. Artinya pemahaman siswa terhadap materi semakin baik.
Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai siswa dari siklus I ke siklus II.dimana
pada siklus I nilai siswa yang tuntas hanya 50 %, pada akhir siklus II
meningkat menjadi 75%
100 91 90
87.5
76 78 74 7575 77.5 76
80 70 68
66 6460
60 54
Siklus I
Nilai
40 Siklus II
20
0
I II III IV V VI VII VIII
Kelompok
22
jelaskan kepada teman kelompoknya tetapi kelemahannya pada saat
mendengarkan materi dari teman yang lain yang kurang mampu atau kurang
menguasai materi siswa kurang mengerti.
d. Kendala yang terjadi adalah seringnya waktu untuk diskusi pada kelompok
ahli dan kelompok asal kurang sehingga terkesan tergesa-gesa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
23
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Pembelajaran Kooperative
JIGSAW dalam mata pelajaran Kimia dapat meningkatkan aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kimia dengan metode Pembelajaran Kooperative
JIGSAW dapat meningkatkan kompetensi atau hasil belajar siswa .
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan di lapangan, maka kami mengajukan
beberapa saran berikut ini:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw agar dijadikan sebagai salah satu
model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah.
2. Kepada siswa agar dapat membiasakan diri belajar berkelompok untuk
menambah pemahaman materi.
3. Siswa harus berani mengungkapkan pendapat,menjelaskan kepada teman dan
mampu mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
24
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta : Rineka Cipta. Edesi revisi
Rose, Colin dan Malcolm J.Nicholl, 2003. Accelerated Learning for the 21st
century: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Jakarta : Yayasan Nuansa
Cendakia
25
A. Jadwal Penelitian
Minggu ke
Bula
No Rencana Ket
n I II III IV V
26
1 Persiapan Agt.
Pelatihan persiapan v
2 Pelaksanaan v
Siklus I v
- Perencanaan v
- Melakukan Tindakan v v
Siklus II Okt v
- Perencanaan v v
- Melakukan Tindakan v v
- Seminar v
- Perbaikan laporan v v
B . Personalia Penelitian
• Ketua
27
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/Golongan : Pembina / IV a
• Kolaborator
28
Standar Kompetensi : 3.Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan
dan bahayanya, serta terdapatnya di alam.
Kompetensi dasar 3.1.Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan
transisi di alam dan produk yang mengandung unsur
tersebut
I. Indikator:
1. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di
Indonesia ( gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon,
silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen.
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut
3. Menentukan sifat fisis dan sifat kimia gas mulia
4. Mengidentifikasi kegunaan gas mulia
II. Tujuan:
Siswa dapat,
1. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di
Indonesia ( gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon,
silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen.
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur tersebut
3. Mengidentifiksi sifat fisis dan sifat kimia gas mulia
4. Meng identifiksi kegunaan gas mulia dalam kehidupan sehari-hari.
III. Materi Ajar
Unsur-unsur gas Mulia:
o Kelimpahan unsur gas mulia
o Sifat gas mulia
o Kegunaan gas mulia
I V. Metode pendekatan:
Metode Kooperative JIGSAW
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penugasan
V. Alokasi Waktu
o 3 Jam Pelajaran
VI. Skenario Pembelajaran
Kegiatan awal (15 menit)
o Salam pembuka
o Memeriksa kehadiran siswa
o Menjelaskan Sk dan KD pada bab yang akan dibahas.
o Menginformasikan metoda jigsaw kepada siswa.
o Apersepsi / motivasi (ada pada LKS)
Kegiatan Inti (80 menit)
29
o Pembagian kelompok secara heterogen menjadi 8 kelompok
o Siswa anggota kelompok mengambil lot yang telah disediakan (1-5)
o Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeada sesuai
dengan nomor lot mereka masing-masing.(Topik Gas mulia)
o Tiap orang dalam tim diberi bagian yang ditugaskan dengan topik
Gas Mulia
o Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub
bagian Gas mulia yang sama(nomor yang sama) bertemu dalam
kelompok baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka.
o Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali
kekelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
o Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi mereka.
o Guru memberikan evaluasi.(kuis)
Kegiatan Akhir (penutup)
o Setelah kuis dilakukan maka dilakukan perhitungan skor individu
dan kelompok.
o Guru memberikan reword pada kelompok yang nilai tertinggi dan
memotivasi kelompok yang nilainya tidak mencapai KKM.
o Guru menginformasikan topik berikutnya dengan metode belajar
yang sama.+-
VIII Penilaian:
A. Kuis
1. Kemampuan gas mulia untuk bereaksi dengan unsur lain kecil karena........
a.Jari-jari atomnya besar b.Nomor atomnya genap c.Energi
ionisasinya tinggi
d.Eva selalu 8 e.Kelelektronegatifannya kecil.
2. Flour paling mudah bereaksi dengan .............
a.Helium b.Kripton c.Neon d.Argon e.Xenon
3. Unsur gas mulia dengan Eva 8,kecuali ..............
a.Ne b.Kr c.Ar. d.He e.Xe
4. Pereksi yang dapat bereasi dengan unsur gas mulia adalah ............
30
a.Oksidator lemah b.Oksidator kuat c.Reduktor kuat
d.Amfoter e.Basa kuat
5. Senyawa pertama yang dapat dibuat dari Gas Mulia adalah............
a.KrPtF6 b.XeF6 c.XePtF6 d.RnF2 e.XeO3
6. Unsur Gas Mulia yang bersifat radioaktif adalah ........
a.He b.Ne c.Ar d.Rn e.Xe
7. Unsur gas mulia yang digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar dan pada
pengelasan stainless stell adalah ................
a.He b.Ne c.Ar d.Rn e.Xe
8. Unsur Gas Mulia yang paling banyak terdapat dialam dan matahari adalah
a.He b.Ne c.Ar d.Rn e.Xe
9. Unsur Gas Mulia yang digunakan untuk lampu reklame adalah........
a. He b. Ne c. Ar d. Rn e. Xe
10.Yang merupakan susunan konfigurasi elektron Gas Mulia adalah ........
a.1S2 2S2 2P6 3S1
b. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5
c. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P63d10 4S2
d .1S2 2S2 2P6 3S2 3P63d10 4S2 4P6
e. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P63d10 4S2 4P65S2
B.Penilaian Sikap
Kualitatif
No Nama Siswa Kerjasama Kejujuran Toleransi
30 40 30 A B C
1. Ghea Radyssa
Aulia
2. Gheo
Adyarahman
3. Dst .........
Keterangan : A.= 85 s/d 100, B = 70s/d 84, C = < 70
Pendahuluan
31
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA(18).Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil(sangat sukar bereaksi).Tidak ditemukan satupun
senyawa alami dari gas mulia.Menurut lewis,kestabilan gas mulia tersbut
disebabkan konfigurasinya yang terisi penuh,yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk
helium).Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat
besar sedangkan afinitasnya sangat rendah.Bahkan para ahli yakin bahwa unsus-
unsur gas mulia benar-benar inert.Pada tahun 1962,Neil Bartlett,seorang ahli
kimia dari kanada berhasil membuat senyawa Xenon,yaitu XePtF6 sejak itu
berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Untuk mengetahui sifat gas mulia lebih banyak kerjakan lembara kerja dibawa
ini !
Ahli 1
.Sifat Fisis gas mulia
a. Gas Mulia terletak pada golongan........
Konfigurasi elektron gas mulia.........
Anggota Gas Mulia..............
b. b.Keteraturan sifat dalam simtim priodik (tabel)
Ahli 2
. Sifat kimia Gas Mulia
a. Kereaktifan
b. Senyawa gas mulia....
c. ..........
d. .......
e. .........
Ahli 3
. Terdapanya Gas Mulia dialam
a.........
b........
c............
c.........
d.......
e......
Ahli 4.
Kegunaan Gas Mulia
a. Helium ............
b. Neon .........
c. Argon.........
d. Kripton.....
e. Xenon.......
f. Radon........
Ahli 5
.Kelimpahan unsur dialam
Nama Rumus Ditemukan di
Unsur Kegunaannya
senyawa kimianya Indonesia
32
Al 1......
2.......
3.........
Si
dst
33
Kelas / Semester : XII IPA / 1
Kimia Unsur-Unsur
Standar Kompetensi : 3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting,
kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam.
Kompetensi dasar : 3.1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan
transisi di alam dan produk yang mengandung
unsur tersebut
: 3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan
kimia unsur Halogen (titik di, kekerasan, warna,
kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya.
Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur Halogen ( titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya
2. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan) Mengidentifikasi
daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida ..
3. Reaksi-reaksi Halogen dengan unsur lain nya.
4. Senyawa-senyawa Halogen
5. Kegunaannya Senyawa Halogen dalam kehidupan zaharí-hari serta dampak
negatifnya terhadap lingkungan
II. Tujuan:
Siswa dapat,
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur Halogen ( titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna, kelarutan dan sifat khusus lainnya
2. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia ( kereaktifan, kelarutan) Halogen
mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida ..
3. Mengidentifikasi reaksi-reaksi Halogen dengan unsur lainnya.
4. Mengidentifikasi senyawa Halogen
5. Kegunaan senyawa Halogen dalam kehidupan sehari-hari serta dampak
negatifnya terhadap linkungan.
34
o Memeriksa kehadiran siswa
o Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak mengerjakan.
o Apersepsi / motivasi (ada pada LKS)
Kegiatan Inti (80 menit)
• Pembagian kelompok secara heterogen menjadi 8 kelompok
• Siswa anggota kelompok mengambil lot yang telah disediakan (1-5)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeada sesuai dengan
nomor lot mereka masing-masing.(Topik Halogen)
• Tiap orang dalam tim diberi bagian yang ditugaskan dengan topik
Halogen
• Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bagian
Halogen yang sama(nomor yang sama) bertemu dalam kelompok
baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
• Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kekelompok
asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-
sungguh.
• Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi mereka.
• Guru memberikan evaluasi.(kuis)
Kegiatan Akhir (penutup)
• Setelah kuis dilakukan maka dilakukan perhitungan skor perkembangan
individu dan kelompok.Skor individu setiap kelompok memberi
sumbangan pada skor kelompok berdasarkan rentangan yang diproleh
pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir.
• Guru memberikan reword pada kelompok yang nilai tertinggi dan
memotivasi kelompok yang nilainya tidak mencapai KKM.
• Guru menginformasikan topik berikutnya dengan metode belajar yang
sama.+-
VIII Penilaian
A.Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Halogen ?
2. Tuliskan 2 contoh reaksi Halogen dengan unsure logam.
3. Tuliskan 3 sifat halogen secara umum.
4. Sebutkan 3 nama senyawa oksi Halogen yang kamu ketahui.
5. Tuliskan 3 contoh reaksi pendesakan antar Halogen.
35
6. Tuliskan 5 kegunaan senyawa Halogen dalam kehidupan sehari-hari serta
dampak negatifnya.
B.Penilaian Sikap
HALOGEN
36
Pendahuluan :
Halogen merupakan unsur yang sangat reaktif ,dalam sistim priodik unsur
terdapat pada golongan VIIA atau golongan 17.Halogen berasal dari kata
”Halgenoo”yang berarti pembentukan garam,hal ini didasarkan pada sejarah
penemuan halogen yang selalu didapt dari garam.Beberapa halogen berperan
dalam metabolisme tubuh misal ion klorida yang mengatur osmosis pada
Jaringan sel plasma darah.Iodin terdapat pada kelenjer tiroid sebagai hormon
tiroksin,Ion Florida diperlukan dalam pertumbuhan gigi serta mencegah
kerusakan gigi.
Untuk mengetahui sifat halogen lebih dalam mari kita isi lembaran kerja dibawa
ini :
Ahli 1
. Sifat –sifat Halogen
A.Sifat Fisis
1.Keteratuan sifat halogen dalam sistim priodik .............(tabel)
2.Wujud Halogen......
3.Warna dan bau halogen......
Ahli 2
B.Sifat kimia
1.Kelarutan.......
2.Kereaktifan dan daya pengoksidasi halogen.........
3.Reaksi pendesakan halogen.........
Ahli 3
4.Sifat Asam
. - Sifat asam Halida : a.kekutan asam halida..........
b.titik didih asam halida.............
c.pembuatan asam halida..........
Ahli 5
Rumus kimia dan kegunaan Senyawa Halogen
a. Freon (......... ) kegunaan ..........dampak negatifnya.............
b. Plastik(........) c. Insektisida d. Kaporit e. Dll
37
G. EVALUASI HALOGEN
Penguji : Dra. Asnailis
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X) pada huruf a b. c, d atau e
38
SMA NEGERI 1 NAN SABARIS
NILAI UH SEBELUM DILAKUKAN PENELITIAN DENGAN METHODE JIGSAW,
KELAS : XII. IA 1
NO NAMA NILAI
1 AFR 17
2 AGN 17
3 ALH 75
4 AND 42
5 ANN 58
6 CAN 17
7 CIT 17
8 EKA 33
9 ELH 83
10 ERI 67
11 FIT 58
12 HEN 67
13 INT 0
14 KHA 42
15 LIS 17
16 MWA 33
17 MAR 0
18 MIM 42
19 MUS 75
20 MUT 58
21 NIL 67
22 NIN 75
23 OKT 42
24 PRI 67
25 PU 58
26 REV 42
27 REZ 58
28 RIA 75
29 RID 25
30 RIN 58
31 RIS 42
32 SAL 96
33 SRI 50
34 UAL 67
35 UMM 83
36 VISC 67
37 VIV 83
38 YES 58
39 YET 42
Rata-rata 51
Pauh Kambar,
Guru Mata Pelajaran
Dra. Asnailis
NILAI KELOMPOK SISWA KELAS XII IA 1 SETELAH PENELITIAN
Rata-rata 66 76 Rata-rata 54 70
Pauh Kambar,
Guru Kima
Dra. Asnailis
NIP. 131691879
Kelompok
No Aktivitas siswa VI
I II III IV V VI VIII
I
1 Kerjasama dalam kelompok
2 Memberikan saran,gagasan
Kemampuan menerangkan
3
kepada teman
Memperhatikan teman
4
menerangkan
Memberkan tanggapan terhadap
5
pertanyaan teman
Tidak memonopoli dalam
6
kelompok
7 Tidak memaksakan pendapat